Statistik 05
Statistik 05
Tujuan Pembelajaran
q q Memahami perlunya suatu sampling (pengambilan sampel) serta keuntungan- keuntungan melakukannya Menjelaskan pengertian sampel acak untuk sampling tanpa pergantian untuk suatu populasi terhingga dan pengambilan sampel untuk populasi tak terhingga Menjelaskan langkah-langkah yang diperlukan untuk membentuk suatu distribusi sampling dari mean-mean sampel, menghitung mean dan deviasi standard dari distribusi sampling tersebut Menjelaskan langkah-langkah yang diperlukan untuk membentuk suatu distribusi sampling dari proporsi sampel, menghitung mean dan deviasi standard dari distribusi sampling tersebut Menghitung mean dan deviasi standard dari distribusi sampling yang merupakan perbedaan atau penjumlahan dari sampel-sampel yang berasal dari dua populasi
Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng
Pokok Bahasan
q q q q Pengertian dan Konsep Dasar Sampling Distribusi Sampling Dari Mean Distribusi Sampling Dari Proporsi Distribusi Sampling Dari Perbedaan dan Penjumlahan
Contoh 5.2: q Dalam memilih sebuah nomor yang mewakili komponen sebagai sampel dari sebuah batch produksi, kita bisa mengembalikan lagi atau tidak mengembalikan kembali nomor yang telah terpilih kedalam batch produksi. Dalam kasus pertama disebut sampling dengan pergantian sedangkan kasus yang kedua adalah sampling tanpa dengan pergantian
2,5
4,5
5,5
6,5
8,5
9,5
11
1/25
2/25
1/25
2/25
2/25
2/25
2/25
1/25
2/25
4/25
1/25
2/25
2/25
1/25
m x = mx s sx = x n N -n N -1
m x = mx sx sx = n
Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng
mx =
i =1 14
f i xi = fi
i =1 14
sx =
i =1
f i ( xi - m x ) 2
14
i =1
fi
sx n
Seratus sampel cetakan memiliki berat total 496 sampai 500 N jika rataratanya adalah 4,96 sampai 5,00 N. Jadi dengan menggunakan tabel distribusi normal standard skor z adalah: 4,96 - 5, 02 x = 4,96 z x = = - 2, 22 0,027
x = 5, 00 z x = 5, 00 - 5, 02 = - 0, 74 0, 027
P (4,96 x < 5, 00) = P ( 2, 22 z x 0, 74) =(0, 22965 0, 01321) = 0, 2164 = 21, 64%
Teknik Mesin FTUI
mP = p sP = pq p(1 - p) = n n
sP =
pq n
N -n p(1 - p) N -n = N -1 n N -1
Koreksi untuk variabel diskrit =1/2n = 1/(2)(400) ==1/800 = 0,00125 Proporsi (3 %) setelah dikoreksi, P = 0,03 - 0,00125 = 0.02875 Skor z untuk P = 0,02875 adalah:
zP = P - m P 0, 02875 - 0, 02 = =1, 25 sP 0, 007
Maka probabilitas mata bor yang cacat dengan proporsi lebih dari 3 %:
nA
Jadi probabilitas yang akan ditentukan adalah: P (( x A - xB ) >160) = P( zx -x > 2) =1 -P( z x -x < 2) = 1 - 0,0228 = 0,9772 =97, 72%
A B
Tujuan Pembelajaran
q q Menjelaskan konsep-konsep dasar yang mendukung pendugaan rata-rata populasi, persentase dan varians Menghitung dugaan-dugaan (estimates) rata-rata populasi pada tingkat kepercayaan (level of confidence) berbeda-beda jika deviasi standard populasi tidak diketahui ataupun jika diketahui Menghitung dugaan-dugaan persentase populasi pada tingkat kepercayaan yang berbeda-beda Menghitung dugaan-dugaan varians populasi pada tingkat kepercayaan yang berbeda-beda Memahami kapan dan bagaimana menggunakan distribusidistribusi probabilitas yang semestinya, yang diperlukan untuk tujuan-tujuan pendugaan
q q q
Pokok Bahasan
q q q q Pengertian dan Konsep Dasar Estimasi Pendugaan Mean Populasi Pendugaan Persentase Populasi Pendugaan Varians Populasi
q Penduga (Estimator) :
q setiap statistik (mean sampel, persentase sampel, varians sampel, dan lain-lain) yang digunakan untuk menduga sebuah parameter
q Penduga tak-bias (unbiased estimator) : sebuah penduga yang menghasilkan suatu distribusi sampling yang memiliki mean sama dengan parameter populasi yang akan diduga q Penduga terbaik (best estimator): penduga yang memenuhi syarat-syarat sebagai suatu penduga tak-bias dan juga memiliki varians yang terkecil (minimum)
Teknik Mesin FTUI
1. Ukuran sampel (apakah besar n > 30 atau kecil n < 30) 2. Informasi tentang distribusi populasinya (apakah distribusi normal atau tidak) 3. Deviasi standard populasinya (diketahui atau tidak) 4. Pemilihan jenis distribusi yang menjadi dasar pendugaan
Tujuan Pembelajaran
q q q q q Menjelaskan langkah-langkah yang diperlukan prosedur umum uji hipotesis Menghitung uji hipotesis mean sampel tunggal dan ganda Menghitung uji hipotesis proporsi sampel tunggal dan ganda Menghitung uji hipotesis varians sampel tunggal dan ganda Menghitung Uji ANOVA dan Uji Chi-Kuadrat
Pokok Bahasan
q q q q q q q q q q Prosedur Umum Uji Hipotesis Uji Hipotesis Means Sampel Tunggal Uji Hipotesis Persentase Sampel Tunggal Uji Hipotesis Varians Sampel Tunggal Nilai P pada uji hipotesis Uji Hipotesis Means Sampel Ganda Uji Hipotesis Persentase Sampel Ganda Uji Hipotesis Ganda Uji ANOVA Uji Chi-kuadrat