Anda di halaman 1dari 4

KERA YANG CERDIK Pada zaman dahulu, ada seekor kera yang tinggal pada sebatang pohon jambu

di tepi sungai sungai. Selama musim panas pohon itu akan penuh dengan buah jambu yang masak dan manis. Kera memanfaatkannya untuk berpesta-pora dengan senangnya. Suatu hari seekor buaya berkeliaraandekat pohon itu, ia melihat sang kera duduk padang cabang pohon itu. Buaya berkata , hai kera (sambil tersenyum lebar). Maukah kau menjatuhkan sedikit buah jambu ? Aku agak sedikit lapar . Karea kera itu sangat baik hai, lalu ia memetik beberapa serta melemparkannya pada sang buaya. Oh, tentu kawan . jawab si kera sambil melemparkan beberapa tangkai buah jambu lagi pada sang buata. Aku harap istrimu senang juga menikmatinya . Musim panas dengan cepat berlalu. Setiap mereka hari sang buaya menemani sang kera. Mereka berdua menjadi sahabat yang sangan akrab. Mereka menyantap buah bersama-sama. Bila buaya pulang pasti membawa beberapa ikat jambu untuk istrnya. Buaya betina menjasi senang. Suatu hari buaya berkata, sayangku kalau kera itu tiap hari makan buah jambu betapa lezat dagingnya . Buaya jantan terkejut. Teganya berfikiran itu . Buaya jantan itu berkata kera itu adalah kawanku yang terbaik. Jawab buaya betina, Aku tak peduli, aku menginginkan daging kerja itu untuk makan malam. Buaya jantan berkata Aku tak tega memubunh sahabat terbaiku . Hari-hari berlalu dan buaya betina semakin penasaran untuk menyantap daging kera. Sementara buaya jantan tidak mau menghianati perahabatannya dengan kera.

Buaya betina merencanakan suatu siasat. Suatu hari buaya betina berbaring dengan mata tertutup sambil merintih dengan keras. Buaya jantan berkata Apa yang terjadi dengan dirimu ? . Buaya jantan sangat cemas. Aku merasa sangat sakit, jawab buaya betina . Aku rasa aku akan segera mati. Jangan, aku tidak akan membiarkamu mati. Buaya jantan berkata, Apa yang dapat aku lakukan untuk menyelematkan nyawamu ? Jawab buaya betina, asa satu jalan bagimu. Katakan apa itu ? Tanya kera jantan. Jawab buaya betina Bila kamu dapat membawakan hati kera, aku akan baik kembali . Jawab buaya jantan Tapi bagaimana mungkin aku dapat berbuat demikian, kera itu satu-satunya sahabatku yang aku punya . Seketika itu buaya jantan menjemput kera itu. Buaya jantan segera pergi menuju pohon jambu itu. Buaya betina berkata Ah, bakalk kesampaian keinginanku makan hati kera. Wah buaya jantan, anda disana dupanya . Tanya si kera dengan gembira. Ia sangat senanag dengan kedatangan buaya jantan itu. Ker brkata Bolehkah aku lemparkan beberapa tangkai buah jambu padamu ? Jawab buaya jangan tidak sambil tersenyum lebar dan menunjukan gigi yang tajam. Hari ini kami tidak membutuhkan buah jambu karena hari ini istrku memasak makan siang yang istimewa, jadi aku mengundangmu untuk makan siang bersama karena dia sangat berterima kasih padamu. Kera berkata Oh, betapa baik hatinya . Aku akan sangat senang menemanimu berdua makan siang.

Jawab si buaya jantan Ayolah melompatlah kepunggungku aku akan cepat membawamu ke rumah. Kerpun sangat senang mula-mula si kera sangat kesenangan, sesampaunya buaya mencapai tengah sungai tiba-tiba ua mulai berguling guling diari. Ker berkata Hentikanmu yang sangan membahayakani tu awaha buaya jantan . Aku akan jatuh bila kamu tidak mengehentikannya. Itu memang mauku jawab buaya jantan. Aku sedang berusaha menggulingkanmu . Mengapa kau berusaha membunuhku Tanya si kera terkejut. Istriku sakit dan dia hanya sembuh bila menyantap hatimu. Jawab buaya jantan. Mengapa tak bercerita kepadaku sebelumnya ? kata kera sambil tersenyum. Bila kamu tadi bercerita pada sebelum meninggalkan pohon jambu, tentu aku rela membawa serta hatiku. Buaya jantan berkata Maksudmu hatimu tidak ada bersamamu sekarang ini ? Jawab si kera tentu saja tidak sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Aku selalu menyembunyikannya di lubung pohon jambu sebelum meninggalkan tempat tinggalku itu. Itu berarti kita harus kembali untuk mengambil hatimu. Kata buaya bodoh itu sambil mempercayai setiap kata yang du ucapkan si kera. Ya, kata si kera, ayo kita kembali dulu sebelum sitrimu bertambah parah. Sang buaya dan kera kembali kembeli kepohon jambu secepat mungkin. Setelah sampai di kera cepat-cepat melompat dari punggung buaya dan memanjat pohon. Buaya berkata, kamu mengambil apa kok lama sekali sudah ketemukah hatimu ? Jawab si kera hatiku selamat bersamaku, engkau buaya yang bodoh, ketawa keras si kra. Kalau begitu cepatlah turun kemari. Kata buaya.

Untuk apa /? Untuk kau ambil dari tubuhku ? Iya !!! Dasar buaya bodoh. Pulanglah dan beritahu istrmu yang kejam itu untuk membuang keinginannya untuk menyantap hari se ekor kera. Buaya jantan menjadi penasaran. Jadi kau menipuku kata buaya jantan. Istrimu juga menipumu dia hanya berpura-pura sakit belaka. Kau terlalu menuruti keinginan itrimu, tanpa mempertimbangkan persahabatan kita. Oh kera, aku sangat menyesal kesini Kata buaya jantan . Sudahlah kau pulang saja dunnia kita memang berbeda. Maafkan aku kersa sahabatku aku telah mengecewakanmu Pulanglah buaya !!!

Anda mungkin juga menyukai