\sv 1907-0_i9)
t)
I-
KARAKTERISASI UMBI DAN PATI LIN{A KULTIVAR UBI KAYU (Manihot esculents)
(Characterization Tubers And Stat'ch Five Culrivars Cassava (Manilrct esculenta))
;it,l*,::Iffi '#',**r-ltY,ffi
)
:il|#*"i,fi ilt
e-nta
Atrstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontpctsisi kimia umbi dan pali ubi kalw serta sifat fisik pati ubi kayu asal Distrik Masni. Penelitian ini terdiri dari 3 (tiqa) tahap, yaitu persiopan bahan dan karaherisasi kimia umbi segctr, ekstral<si pati dan karakterisasi kimia dan fisik ubi kayu. Ekstraksi dilakukan dcngan ntenggunakan perbandingan air dan umbi 3:1. Hasil penelitian menunjukkan bahv,a kundungan pati umbi kalnt berkisar antara l3,l2ok sampai 46,09'% sedangkan katlar pati dari pati ubi kayu antara 81,4094 sampai 89,55%. Kadar amilosa pati berkisar antara 12,28% sampai 27,38 %o sedangkan kadar amilopektin berkisar antara 72,61%.satnpai 87,71%. Bentuk granula pati adalah bulat, bulat terpotong, elips dengan uhtran herkisar antara 5-25 pm, suhu gelatinisasi berkisar 65-6qC dan daya pengembangan pati lterkisar antara 1,42-26,65.
ka1,u,
v*6i, pati,
sifat
The aim of this research was to evaluate the chemicul cctmposition of tubers and cd.ssctr,{I starch and cassava starch physical Masni District. This study consists of three (3) stages:
preparation of materials and chemical characlarizatiorz o.ffresh tubers, starch extraction and chemical and phltsical characterization of cas.sava. Extraction is done b), using a 3: I ratio of water and tubers. The results showctl thal thc starch contenl of thert'esh tubers ranged from lj.l294 to 46.09% w,hile thc star<'h c'ontent of cassava starch betv,een 81.40% to 89.55%. Amylose starch levels runged Ji'om 12.28(% to 27.38% while the amltlsps.sln conlent ranged.from 72.6176 to 87.71%. Starch granule shape is round, round cu4 elliptical tt,ith a size ranging belx't'en 5-25 prn, the temperature ranges fronr 65-69"C gelatinization and poa,er developmenl slut'c'hes rangedfrom 1.42 to.26.65. Keywords: cassava, tubers, starch, ph-vsic:al und chemical properties
.1
I
t;!:
i1
l.'
[1
T.3E
PENDAHULUAN
rr
kiii
::I :: :
.
i,
pati
':
l'
F
t,:
pengolahan
tradisional atau pengolahan industri juga digunakan untuk pakan dan industri non
pangan. Dewasa
komposisi pati diharapkan dapat menjadi data pendukung dalam pemanfaatan pati
untuk berbagai jenis produk. Sifat fisik dan
ini
berbeda-beda dan
996
maupun
Peluang pengernbangan
ubi
kayu
nonpangan.
Di
Distrik Masni
telah
Salah satu bentuk produk olahan yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk nreningkatkan
adalah
nilai
tarnbah
ubi kayu
pati.
Guna.
mengembangkan
juga
telah maka
digunakan
untuk mengkaji
untuk industri
potensi
pangan
penggunaannya
serat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi bahan utama dan
bahan untuk analisis. Bahan utama adalah
ubi kayu
dilakukan
diperoleh dari Distrik Masni Kabupaten Manokwari, dengan nama lokal yaitu
:
umbi
3:l
yang
kemudian diendapkan
dan dilakukan
whiteness
dan
ini
tahap yaitu
l)
ubi
kayu
meliputi kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar pati dan kandungan
anrilosa dan amilopektin (Apriyantono e/
daya
strspcnsi pati
10% (b/v)
dan
crl.,
F'l
r'w
a.
Basiruu
58,74 ', 11
Kadl
atr (%),
Kadar abu (% b.k) Kadar lemak (% b.k) Kadar protein (% b.k) Kadar karbohidrat (% b.k) Kadar pati (% b.k) Kadar serat kasar (ol)
l,l8
2,14
94,40 31,49
1,73
3,79
94,64
46,09 1,07
0,90 1,39 l,2g 3,22 2,61 3,L6 99,43 92,30 40,69 4A,65 l,a1 1,09
59?99
58,72
2,94
1,52
92,04 13,12
1,58
Hasil pengujian komposisi kimia pati dari lima kultivar ubi kayu asal
Distrik Masni
menunjukkan bahwa
iklim
dan
air
abu dan
air
standar
tcrendalr
Tabel
2. Kornposisi Kimia
Konrponen
Pati
Basirau
11.27
Kadar abu
0,14
a.7l
0,1 0
99,06
8l ,96
g,gg 0,09
1,16
0,03
0,70
0,08
99,1 8
0,07
9g,69 97,24
81,40
tsstv 1907-039.r
.ltrr"nrrl ,,1i.;R()
f EK Litl.-i. No
.Jtrnttori )0
kandungan
Sedangkan kandungan pati, yang tertinggi terdapat pada kultivar Saripin 89,53 oh dan
%)
dibandingkan
Ubi Kayu
Putih
pati merupakan
Perbedaan
karena
amilopektin
fisik dan kimia pati. Pati dengan kandungan amilosa tinggi, memiliki kemampuan n'reltyerap air dan
terhadap sifat mengcmbang lebih besar karcna anrilosa
daripada
dengan
itu, pati
pati. Untuk kadar lemak terjadi penurunan yang relatif sedikit hal ini
disebabkan karena lemak yang larut dalam
Tabel
3. Kandungan Amilosa
Komponen
24,44
75,55
80,19
22,15 17,84
12,28 87,71
rya'
".::YW
rl
ir,
.-:
:
Ei.
.'
: "'r
'
li
l,
LJ
Perbedaan
terhadap sifat
rasio amilosa d;
,
beryengaruh
l;'i'
il
i',1
fisik dan kimia,pati: ,Fati dengan kandungan amilosa tinggi, memiliki kemampuan menyerap air dan
mengembang lebih besar karena arnilosa
yang'iberfungsi,;:sebagai
..:
.i.
;,
substrat enzim
memiliki kemampuan membentuk ikatan hidrogen yang lebih besar daripada amilopektin. Selain
(sifat mengembang pada pati). Walaupun komposisi amilosa amilopektin pati ubi kayu
amilopektin
di dalam pati
sangat
yang
Prana
4. Sifat Fisik
Karakteristik tlsik ubi kayu Derajat putih (%) Bentuk granula Ukuran granula (prn) Suhu gelatinisasi (Pati 10%)
Daya Pengembangan
Saripin
fc)
5-25
65
68,5
?qq
15,53
3,70
1.U5
2,ll
1,42
g0nc
I
)6
65
s,65
2,44
2,L2
1,79
5,46
I
f:
i:
$,
|!.
[. t'
ii\lJ)1-t\
t\)/.-)t
\\).)
\,1_\,1itr1t|
_,j
.iika dari
Hasil pengujian sifat fisik lima kultivar ubi kayu asal Distrik Masni disajikan pada Tabel 4. pati ubi kuyu
kultivar Ubi Kayu Putih menghasilkan derajat putih yang tertinggi dan dapat
dikatakan terbaik karena mencapai angka
pati
clan
mutu SNI tahun 1994, d,erajat putih pati kultivar Ubi Kayu Putih, Klenteng, Dhum
dan Basirau masing-masing sebesar 100%,
lonjong terpotong (Van Bcytultr clan Roe ls. l9S5). Bentuk dan ukurarl grr,.r,,l,
dianrati tlengan
pacia
99,49oA, 98.85%
94,50
bervariasi
kuy, kultivar Saripin (89,06%) masuk dalam syarat mutu lll, karena kurang dari
92%.
di
nlanir
dari lima
suhu
kultivar ubi kayu benariasi dengan kisaran antara 5-25 pm dengan bentuk granula
Kisaran suhu
-ue
latinisasi tcrscbut
sesuai
yang dapat dikatakan sama dan tidak berbeda yaitu bulat, ada juga yang bulat
terpotong dan
198-5'i.
untuk
Sarinin
Gambar
l.
':*fq
r,)r);r i .;ii,
tJ-'t
t_t
struktur kristalin, dan gelatinisasi mulai terjadi ketika ikatan pada struktur amorf
mulai melemah.
Fenomena menarik
krultivar
lainnya
Berdasarkan
2002).
ukuran granula pati besar dan kandungan amilosa tinggi suhu gelatinisasi dari pati
awal
namun hasil
lebih tinggi
jika
penelitian menunjukkan bahwa suhu gelatinisasi pati kultivar Ubi Kayu Putih
paling rendah yaitu 65"C jika dibandingkan
dengan empat
Hidayat et
al
(2007), menjelaskan
et
jika
dibandingkan kandungan
menyebabkan
sehingga
ntemutuskan
kultivar jugo
berbeda-beda, dimana
65oC-69oC dan daya pengembangarr pada suhu 55"C, 75oC, 90"C berkisar antara I,42
di Distrik
Masni
4). Hal ini dapat terjadi karena amilosa lebih dominan dengan struktur amorf
sehingga pernbentukan gel semakin tidak
dapat
"Penerapan IPTEKS"
dengan
Kontrak
23elsP2 t{iPPMlDP2M /200e
.
Nomor
akan
DAFl'AR PUS'I'AKA
Aprivantono, A., D. Fardiaz, N.L. Puspitasari, Sudarnarvati, dan S. Budiyanto. 1989. Analisis Pangan.
IPII-Press. Bogor
ubi kayu di
Distrik Masni yaitu Basirau, Saripin. Klenteng, Dhuru, dan Ubi kayLr putih.
Kandungan p;rti ubi kayu tergolong tinggi
-l993. Kinr \\I.S and Seib, P.A. Apparcnt Rcstriction on Starch Su,clling in Clooked Noodlcs by l-ipids in Sonrc Conrnrercial Wheat Flour. J. Cereal Chemistry 70 :367:372.
Haftah. M.J. 2003. Bisnis Ubi Kayu Incioncsia. Pustaka Sinar l-larapan.
.lakarta.
Hartati. N. S., dan T. K. Prana. 2003. Analisis Kadar Pati dan Serat Kasar Tcpung Bebcrapa Kultivar 'falas {Colocasia esculenla L. Schott). Jurnal irvatur lndonesia Vol.6 No. I : 29-33.
bulat
ffi
{: j
irli'i t i lt$i::j4ffisliflmffffiT"l
.iL.ti'ttul .ivllti
I l:tt
i ot.).
;'ii.).
J.ii'lLt;i't.
, i)
tJ
Hidayat, B;,
A. B.
Pangan lkrbohidrat
Al
,,,,,,,,.'Tu. ioka' SNI 01-3451-1994' Dewan Stan{arisasi Nasional. Jakarta' i ,,:,:,,,, , : Vari'Beynum, G.'M. A., dan J. A. Roels. ', El sevier Apiplied S cieii"e':fitljifo4{on : r,,,,i',1' 1985. Starch Conversion Technology. ' Marcel Decker Inc. New York. Santosa, ,8.' iA., 'S. I VfidofAti;. Ri: H. Soeprapto dan Saifudin. 2a02. i 'Winarnbl f.C. 1992. Kimia Pangan dan Ektraksi, Isolasi dan Hasif ,Otahit, aii ''.'i' Giii" er,:Gramedia Pustaka utama. Kacang'Tunggak {Vigna ungguitfutaia Jakarta. L, Wa$).' Jurnal'Penelitilii' Pertaoiaq Tanaman Pangan Vol. 21 No"l : 58. 62.
l
No.
:32-39.