Anda di halaman 1dari 79

connected

EXPERIMENTAL RESEARCH DESIGN

Apakah pendekatan tersebut benar? Apakah pendapat tersebut akurat untuk mengungkapkan karakteristik kepribadian dari individu?

EKSPERIME N
HIPOTESIS
Orang yang posisi telinganya tinggi, rendah, atau di tengah kepalanya berbeda dalam kecepatan membuat keputusan

INDEPENDENT & DEPENDENT VARIABLE

Independent Variable : posisi telinga Dependent Varaibel : kecepatan dalam membuat keputusan

CONTROL TECHNIQUE

Untuk memastikan validitas internal Untuk mengkontrol pengaruh extraneous variabel

DESIGN
Menggabungkan variabel independen, dependen dan teknik kontrol Strategi untuk mengumpulkan data yang akan membantu untuk menjawab pertanyaan penelitian

INTRODUCTION
Research Design mangacu pada outline, rencana, atau strategi dalam menentukan prosedur untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Tujuan research design untuk mengontrol variasi yang tidak diinginkan, dengan cara menggabungkan satu atau lebih teknik kontrol atau kelompok kontrol.

Studi Ossip-Klein et al. (1983


Preresponse Measure Experimental group Carbon measure Control Group Carbon measure Treatment Condition Postresponse Measure monoxide

monoxide Smokes

low Carbon measure Carbon measure

tar/nicotine cigarettes monoxide Smokes usual brand of cigarettes

monoxide

Prosedurnya cukup sederhana Menggabungkan dua teknik kontrol (randomization & matching) Design membantu dalam penarikan kesimpulan Menentukan keakuratan, keobjektivitasan, dan valid atau tidaknya penelitian

EXPERIMENTAL RESEARCH DESIGN

1
Designs with threats to internal validity

One-Group Posttest-Only One-Group PretestPosttest Nonequivale nt Posttest-Only

One-Group Posttest-Only
Satu kelompok peserta penelitian diukur variabel dependennya setelah menjalani perlakuan eksperimental.

TREATMENT MEASURE X

RESPONSE

Design ini jarang digunakan karena: 1. tanpa pretest, sangat sulit untuk mengetahui apakah efek perlakuan/treatment menghasilkan perubahan 2. tanpa kelompok kontrol no-treatment sangat sulit untuk mengatahui apa yang terjadi jika treatment dihilangkan 3. sulit untuk mengetahui apakah ada extrenous variabel yang mempengaruhi hasil eksperimen

One-Group Posttest-Only One-Group PretestPosttest Nonequivale nt Posttest-Only

One-Group Pretest-Posttest Design


Sebuah design penelitian yang mengukur kelompok variabel terikat sebelum dan setelah diberi treatment.

Perbedaan hasil pengukuran sebelum dan setelah treatment akan mengindikasi efektivitas dari treatment tersebut. Jika, hasil pengukuran setelah treatment lebih tinggi dari sebelum treatment, maka dapat dikatakan bahwa treatment yang dilakukan efektif.

Preresponse Measure (Y)

Treatmen t (X)

Postresponse Measure (Y)

Kelemahan
adanya antisipasi yang dilakukan partisipan selama jangka waktu treatment, karena setelah diukur di pretest partisipan akan melakukan pendalaman terhadap materi telah yang diukur

One-Group Posttest-Only One-Group PretestPosttest Nonequivale nt Posttest-Only

Nonequivalent Posttest-Only Design


Desain penelitian yang membandingkan hasil dari kelompok penelitian yang menerima treatment tertentu dengan kelompok yang tidak menerima treatment.

Treatment (X)

Respons e Measure (Y)

Respons e Measure (Y)

One-Group Posttest-Only One-Group PretestPosttest Nonequivale nt Posttest-Only

1
Designs with threats to internal validity

2 Requirements of
Experimental Research Design

Experimental Research Design


3 kriteria desain penelitian :

Dapat menjawab pertanyaan penelitian dan cukup menguji hipotesis

Adanya kontrol Extraneou s variabel Dilakukan melalui 2 cara : 1. Control technique s 2. Control group

Adanya generaliz a-bility atau external validity

2 Requirements of
Experimental Research Design

3
Pretesting Participant

Pretesting participants
Beberapa alasan digunakannya pretest dalam sebuah desain penelitian :
1. Increased sensitivity Menambah sensitivitas dari eksperimen dengan menyesuaikan partisipan sesuai dengan variabelnya.

2. Ceiling effect

Pretest memperkenankan investigator untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya pembatasan efek dan menjadikannya sebagai bahan pertimbangan ketika mengevaluasi efek pada independent variable.

3. Initial position

Beberapa studi psikologis diatur untuk mengetahui posisi awal dari seseorang dalam dependent variable karena hal ini memungkinkan adanya interaksi dengan kondisi eksperimental.

4. Initial Compar ability 5. Evidenc e of Change

Alasan lain dalam diadakannya pretest adalah untuk meyakinkan bahwa partisipan dapat dibandingkan dengan dependent variable.

Hasil yang didapatkan setelah melakukan pretest akan menjadi salah satu bukti adanya perubahan.

3
Pretesting Participant

4
True Research Design

True Research Design


Desain eksperimental adalah suatu desain di mana pengaruh variabel asing dikendalikan untuk sementara pengaruh dari variabel independen diuji.

4
True Research Design

PosttestOnly

PretestPosttest

The posttest-only design


Posttest- Only Design adalah suatu desain eksperimental dimana skor posttest kelompok eksperimental dan kelompok control dibandingkan untuk menilai pengaruh dari kondisi perlakuan.

PosttestOnly

PretestPosttest

Between Participa nt

Between-Participans Posttest- Only

Design
Tipe dari Posttest-only design dimana partisipan secara acak ditugaskan untuk kelompok eksperimen dan kontrol. DalamTipe ini partisipan secara acak ditugaskan sebagai banyak kelompok karena ada kondisi perlakuan eksperimental. Contohnya, jika sebuah studi yang menyelidiki hanya satu variabel bebas dan bentuk presence-versusabsence dari variasi sedang digunakan dengan variabel bebas, peserta akan secara acak ditugaskan untuk dua kelompok perlakuan.

Between Participa nt

Simple Randomized
Factorial Design

Simple Randomized Participants Design


sebuah desain antara-peserta di mana pengaruh dari beberapa tingkat variasi pada variabel bebas diselidiki.

Simple Randomized
Factorial Design

Factorial Design
Factorial Design : sebuah struktur penelitian dimana dua variabel bebas atau lebih yng dihadapkan untuk mengkaji akibat-akibatnya yang mandiri dan interaktif terhadap suatu DV.

Terdapat 2 tipe pengaruh yang perlu dianalisis, yaitu : - Main effect - Interaction effect

Factroial Design with Two Independent

Variables

A1 A1 B1 A1B2

A2 A2B1 A2B2

A3 A3B1 A3B3 B1 B2

Tabular Presentation of Hypothetical Data Illustrating Different Kinds of Main and

Interaction Effect (1)


A1 B1 B2 Mean 10 10 10 A2 20 20 20 A3 30 30 30 Mean 20 20

(a) A signifikan ; B dan interaksinya tidak signifikan

Tabular Presentation of Hypothetical Data Illustrating Different Kinds of Main and Interaction Effect (2)
A1 A2 A3 Mean

B1 B2 Mean

20 30 25

20 30 25

20 30 25

20 30

(b) B signifikan ; A dan interaksinya tidak signifikan

Tabular Presentation of Hypothetical Data Illustrating Different Kinds of Main and Interaction Effect (3)
A1 A2 A3 Mean

B1 B2 Mean

30 50 40

40 40 40

50 30 40

40 40

(c) Interaksinya signifikan ; A dan B tidak signifikan

Tabular Presentation of Hypothetical Data Illustrating Different Kinds of Main and Interaction Effect (4)
A1 A2 A3 Mean

B1 B2 Mean

10 40 25

20 50 30

30 60 45

20 50

(d) A dan B signifikan ; interaksinya tidak signifikan

Tabular Presentation of Hypothetical Data Illustrating Different Kinds of Main and Interaction Effect (5)
A1 20 30 25 A2 30 30 30 A3 40 30 35 Mean 30 30

B1 B2

Mean

(e) A dan interaksi signifkan ; B tidak signifikan

Tabular Presentation of Hypothetical Data Illustrating Different Kinds of Main and Interaction Effect (6)
A1 A2 A3 Mean

B1 B2 Mean

10 50 30

20 40 30

30 30 30

20 40

(f) B dan interaksi signifikan ; A tidak signifikan

Tabular Presentation of Hypothetical Data Illustrating Different Kinds of Main and Interaction Effect (7)
A1 A2 A3 Mean

B1 B2 Mean

30 20 25

50 30 40

70 40 55

50 30

(g) A, B, Interaksi signifikan

Simple Randomized
Factorial Design

Between Participa nt

PosttestOnly

PretestPosttest

Within Participa nt

Within Participant Posttest Only Design (1)


Peserta penelitian yang sama berpartisipasi dalam seluruh kondisi perlakuan eksperimen. Merupakan desain pengukuran berulang Keuntungan : Tidak perlu membuat kesamaan pada peserta penelitian Sangat sensitif terhadap efek dari variabel bebas Tidak memerlukan banyak partisipan

Within Participant Posttest Only Design (2)


Kekurangan : pengaruh sequencing effect, terjadi ketika partisipan berpartisipasi pada lebih dari satu kondisi perlakuan. Contohnya adalah penelitian dalam penelitian instruction dan memory dalam psikologi kognitif (chapter Metacognition)

Ilustrasi

Within Participa nt

PosttestOnly

PretestPosttest

Mixed Models

Combining Between-and Within Participants Design


Sebuah rancangan faktorial yang merepresentasikan kombinasi dari rancangan within-participants dan between-participants. Pengkombinasian tersebut biasa disebut dengan a Factorial design based on a mixed model.

Within Participants Design (2)


Dalam desain ini, partisipan secara acak divariasikan dalam the between participants independent variable

Lalu, semua peserta mengambil setiap tingkat variasi dalam the within participants design

Within Participants Design (3)


Permen 1 Buah Permen 2 Buah

Within Participants Design (4)


Keuntungan dari desain ini adalah dapat menguji efek yang dihasilkan oleh dua variabel independen dan dapat melihat reaksi dari dua variabel independen

Mixed Models

PosttestOnly

PretestPosttest

Pretest-Posttest Design (1)


Dua hal penting yang membedakan antara pretest-posttest design dengan one-group pretest-posttest design, yaitu : * Adanya control group * Randomization
Experimental Group R Control group Y Y Pre-Y post-Y preresponse measure Y Treatment X postresponse differences measure Y Pre- Y post-Y com pare

Pretest-posttest design merupakan experimental design yang baik dalam mengontrol extraneous variables, seperti history dan maturation.

Pretest-Posttest Design (2)


Bagaimana pretest-posttest design mengontrol extraneous variables ? History : melakukan tes pada partisipan secara individual yang secara acak diambil untuk dijadikan sebagai dan secara acak menentukan kapan perlakuan pada experimental design dan control group akan dilakukan. Maturation & instrumentation : menggunakan observer dan pewawancara untuk mengumpulkan data variabel terikat Regresi dan variabel seleksi : dikontrol berdasarkan fakta yang diberikan oleh partisipan yang diberikan secara acak dalam kelompok eksperimental dan kelompok kontrol.

PosttestOnly

PretestPosttest

4
True Research Design

5
Choice of a Research Design

Research Question Control


Between vs WithinParticipant Design

Choice of Research Design


Faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih research design :
research design yang dipilih dapat memberikan jawaban atas pertanyaan penelitian.

Research Question

Control Between- Versus Within-Participants Design

Dapat menggabungkan teknik pengkontrolan yang memungkinkan untuk menghasilkan kesimpulan yang tepat.

Mempertimbangkan sifat dari research design. Mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari setiap desain.

Research Question Control


Between vs WithinParticipant Design

5
Choice of a Research Design

1
Designs with threats to internal validity

EXPERIMENTAL RESEARCH DESIGN

Anda mungkin juga menyukai