Anda di halaman 1dari 5

Abortus adalah kehamilan yang berhenti prosesnya pada umur kehamilan di bawah 20 minggu, atau berat fetus yang

lahir 500 gram atau kurang (Chalik, 1998). Abortus menurut hukum adalah pengguguran kandungan atau tindakan menghentikan kehamilan atau mematikan janin sebelum waktunya kelahiran, tanpa melihat usia kandungannya.

Temuan pada ibu abortus


Menentukan perempuan tersebut dalam keadaan hamil atau tidak. Untuk itu diperiksa : Payudara secara makroskopis maupun mikroskopis Ovarium, mencari adanya corpus luteum persisten secara mikroskopis Uterus, lihat besarnya uterus, kemungkinan sisa janin dan secara mikroskopis adanya sel-sel trofoblas dan sel-sel decidua Mencari tanda-tanda cara abortus provokatus dilakukan Mencari tanda-tanda kekerasan lokal seperti memar, luka, perdarahan pada jalan lahir Mencari tanda-tanda infeksi akibat pemakaian alat yang tidak steril Menganalisa cairanm yang ditemukan dalam vagina dan cavum uteri Menentukan Sebab kematian. Apakah karena syok, emboli udara, emboli cairan atau emboli lemak.

Pada pemeriksaan dalam akan dijumpai : Uterus : Ukuran uterus harus diamati, juga dilihat apakah membesar, lembut dan kongesti. Dinding uterus dapat menunjukkan adanya penebalan pada potongan longitudinal. Rongga uterus dapat menunjukkan adanya sebagian hasil konsepsi yang tertinggal. Uterus dari wanita tidak hamil berukuran sekitar 7,0 cm, lebar 5,0cm dan tebal 2,0 cm. Kemudaian panjang menjadi 10cm pada kehamilan akhir bulan ketiga, 12,5 cm pada akhir bulan keempat, 16cm pada akhir bulan keenam, 20cm pada akhir bulan kedelapan, dan 27 cm pada akhir bulan kesembilan. Uterus juga dapat menunjukkan adanya perforasi. Endometrium menunjukkan tandatanda dilakukannnya kuretase. Plasenta masih dapat tertinggal jika evakuasi dilakukan tidak bersih. Pada kasus penggunaan bahan kimia, permukaan uterus bagian dalam dapat mengalami perubahan warna akibat warna dari zat yang digunakan atau telah terjadi kerusakan. Jika air sabun yang digunakan, mungkin busa-busanya masih dapat tersisa. Juga bisa didapatkan sisa instrumen yang digunakan seperti akar tanaman. Swab uterus diambil untuk mikrobiologi, dan jaringan dimasukkan dalam formalin untuk diperiksa ke patologi anatomi. Ovarium : kedua ovarium harus diperiksa untuk melihat adanya corpus luteum. Ovarium dapat terlihat kongesti. Pada beberapa kasus dapat diambil juga sampel untuk pemeriksaan laboratorium. Jantung : pada pembukaaan jantung dicari adanya emboli udara, serta sampel darah dikirim untuk diperiksa baik yang berasal dari vena cava inferior dan kedua ventrikel

Pemeriksaan pada janin


tidak akan didapati tanda-tanda telah bernafas. Sering didapati sudah mengalami pembusukan. Paling penting melihat adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh bayi, misalnya akibat benda yang dimasukkan pervaginam (alat kuret, batang kayu kecil,dan lain-lain) atau bagian yang melekat di tubuh bayi dalam usaha pengguguran dengan penyemprotan rahim dengan bahan kimia. Pemeriksaan dalam tetap dilakukan untuk melihat keadaan organ dalamSering ari2 masih melekat/ berhubungan dengan bayi. Periksa panjang tali pusat, permukaan plasenta dan lainlain.

Anda mungkin juga menyukai