Anda di halaman 1dari 7

FAKTOR RESIKO INTERNAL EKSTERNAL KEMATIAN BAYI DAN BALITA

A. Kematian Bayi dan Balita Mosley dan Chen (1984) membagi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup anak menjadi dua, yaitu (1) variabel yang dianggap eksogenous atau social ekonomi (seperti budaya, social, ekonomi, masyarakat, dan faktor regional) dan (2) variabel endogenous atau faktor biomedical (seperti pola pemberiaan ASI, kebersihan, sanitasi dan nutrisi). A.1. Faktor endogen A.1.a. Faktor ibu Faktor ibu meliputi umur, paritas, dan jarak kelahiran. Masing-masing faktor tersebut mempunyai pengaruh terhadap hasil kehamilan dan kelangsungan hidup bayi. Selain itu, dimungkinkan juga terdapat sinergisme diantara variabel-variabel faktor ibu, misalnya jarak kelahiran yang dekat ditambah degan umur ibu yang muda. A.1.b. Pencemaran lingkungan Pencemaran lingkungan berkaitan dengan penularan penyakit kepada anak (dan ibu). Empat kategori yang menggambarkan jalur-jalur utama penularan penyakit ke sekelompok besar penduduk meliputi: 1) Udara yang merupakan jalur penyebarluasan penyakit pernapasan dan banyak penyakit lainnya yang ditularkan melalui kontak 2) Makanan, air, dan jari yang merupakan jalur utama penyebarluasan diare dan penyakit pencernaan lainnya 3) Kulit, tanah, dan benda mati yang merapakan jalur infeksi kulit, serta 4) Serangga pembawa penyakit yang menularkan penyakit parasite dan virus. A.1.c. Kekurangan gizi Kelangsungan hidup anak tidak hanya dipengaruhi oleh tersedianya gizi bagi anak melainkan juga bagi ibu. Gizi dan diet ibu selama hamil

mempengaruhi berat bayi yang dilahirkan, dan selama masa menyusui mempengaruhi jumlah dan kualitas gizi susu ibu. A.1.d. Luka Luka disini meliputi luka fisik, luka bakar dan keracunan. Meskipun luka kecelakaan sering dianggap sebagai kejadian kebetulan, namun tingkat dan polanya pada suatu kelompok dapat mencerminkan resiko lingkungan yang berbeda-beda. Luka dapat juga ditimbulkan secara sengaja, contoh, yang paling nyata adalah pembunuhan bayi. A.1.e. Pengendalian penyakit perorangan Salah satu komponen dalam pengendalian penyakit perorangan adalah tindakan preventif yang diambil oleh orang sehat untuk mencegah penyakit. Hal ini meliputi tingkah laku tradisional seperti mengikuit halhal tabu dalam masyarakat, dan praktek-praktek modern seperti imunisasi atau pencegahan penyakit malaria dan perawatan antenatal. Komponen kedua dalam kategori ini adalah perawatan dokter, yang berkaian dengan usaha-usaha yang dilakukan untuk mengobati penyakit setelah timbulnya penyakit.

Gambar 2. Keterkaitan faktor kesehatan

A.2. Faktor eksogen A.2.a. Tingkat indvidu 1) Produktivitas individu Tiga unsur yang menentukan produktivitas anggota rumah tangga adalah keterampilan (khususnya diukur dari tingkat pendidikan), kesehatan dan waktu. Produktivitas ibu berpengaruh secara langsung, karena begitu eratnya hubungan biologis antara ibu dan bayi selama masa hamil dan menyusui, sehingga kesehatan dan status gizi ibu serta pola reproduksi ibu mempengaruhi kesehatan dan kelangsungan hidup anak secara langsung. Tanggung jawab pribadi ibu untuk merawat dirinya sendiri selama masa hamil dan mengasuh anaknya merupakan tahap-tahap yang paling penting dalam hidupnya. Tingkat pendidikan ibu dapat mempengaruhi kelangsungan hidup anak dengan cara mempengaruhi pilihan-pilihan ibu dan meningkatkan keterampilan ibu dalam praktek-praktek upaya perawatan kesehatan. Praktek-praktek upaya perawatan kesehatan di sini adalah yang berkairan dengan kontrasepsi, gizi, ilmu kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit. Tingkat kesehatan seorang anak dipengaruhi oleh waktu yang disediakan ibu untuk melakukan pemeriksaan prenatal dan kunjungan ke klinik bayi yang baik, memberikan ASI, menyiapkan makanan, mencuci pakaian, memandikan anak, membersihkan rumah dan mengobati penyakit. Berkaitan dengan ayah, terutama di daerah perkotaan, tingkat pendidikan ayah merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam pembeliaan aset rumah tangga dan komoditi pasar yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Pendidikan ayah dapat juga mempengaruhi sikap dan kecenderungan dalam memilij barang-barang konsumsi, termasuk pelayanan pengobatan anak.

2) Tradisi/norma/sikap a) Hubungan kekuasan dalam rumah tangga. Dalam masyarakat tradisional, meskipun ibu mempunya tanggung jawab penuh untuk mengasuh anak, ia hanya mempunyai kekuasaan yang kecil dalam hal alokasi sumber daya (makanan) untuk dirinya ataupun anaknya atau mengenai hal yang penting dalam mengasuh anak (diet dan pengobatan penyakit). Seringkali keputusan-keputusan ini diambil oleh orang yang lebih tua, terutama ibu mertua atau suami. b) Nilai anak. Terdapat semakin banyak bukti bahwa variabel nilai anak juga penting untuk meningkatkan kelangsungan hidup anak. Studistudi terbaru di pedesaan Bangladesh dan Aman, Jordania, menunjukkan bahwa mortalitas anak perempuan lebih tinggi daripada mortalitas anak laki-laki, karena adanya perbedaan pemberiaan makanan dan kebiasaan perawatan kesehatan. c) Kepercayaan mengenai penyabab penyakit. Salah satu pengaruh paling kuat dari pendidikan formal adalah penyebaran konsep-konsep pengobatan ilmiah modern. Apabila ibu mendapat informasi mengenaii pengobatan ilmiah modern tersebut, maka akan mengubah preferensi ibu dalam praktek pemeliharaan kesehatan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kelangsungan hidup anak secara signifikan. d) Preferensi makanan. Diet ibu selama hamil dan pola-pola menyusui (dan bahkan pada masa kecil ibu itu sendiri) serta makanan tambahan merupakan faktor penting dari kelangsungan hidup anak. Oleh karena itu, preferensi makanan dapat dianggap sebagai faktor penting di banyak negara berkembang, terutama dalam masyarakat dimana pantangan dan pembatasan makanan biasanya dilakukan selama masa hamil, menyusui, menyapih dan sakit.

A.2.b. Tingkat rumah tangga Efek pendapatan/kekayaan. Berbagai macam jasa dan aset pada tingkat rumah tangga akan mempengaruhi tingkat kesehatan dan mortalitas anak. Beberapa hal utama yang menunjukkan efek pendapatan/kekayaan dapat mempengaruhi kesehatan anak. 1) Makanan. Tersedianya makanan pokok dalam jumlah dan gizi yang memadai merupakan hal yang sangat penting dalam kelangsungan hidup. Selain itu, kualitas kebersihan makanan (bersih, segar dan tidak busuk) juga penting dalam mencegah penularan penyakit. 2) Air. Jumlah dan kualitas persediaan air merupakan determinan yang penting dalam mempengaruhi kerawanan terhadap penyakit. Tersedinya air dalam jumlah yang cukup dan memiliki kualitas yang memadai untuk mandi, mencuci dan membersihkan merupakan variabel yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup anak. 3) Pakaian/kain-kain tempat tidur (seprei sarung bantal, selimut). Tersedianya pakaian yang cukup dan memadai akan melindungi diri dari kondisi iklim setempat serta mengurangi timbulnya infeksi kulit dan gangguan parasite. 4) Rumah. Ventilasi yang tidak baik dan kondisi kamar tidur yang padat mempengaruhi timbulnya infeksi kulit dan pernapasan pada anggota rumah tangga. 5) Bahan bakar/energy. Suplai bahan yang memadai sangat penting untuk memasak makanan dan merebus air, mengawetkan makan yang disimpan dan mensterilkan alat-alat (khususnya untuk botol bayi). 6) Transportasi. Sarana transportasi penting untuk mencapai fasilitas kesehatan (baik untuk preventif maupun pengobatan), pasar untuk membeli barang konsumsi serta tempat kerja untuk mencari nafkah. 7) Hygiene/pelayanan preventif. Pelayanan preventif membutuhkan biaya, seperti untuk membeli sabun, bahan-bahan pembersih, insektisida, vitamin, tambahan zat besi, alat kontrasepsi, perawatan antenatal, dan imunisasi.

8) Pengobatan penyakit. Meliputi biaya-biaya seperti biaya dokter, biaya pemondokan, dan obat-obatan, termasuk perawatan ibu melarhirkan. 9) Informasi. Melalui radio, TV, surat kabar, majalah, buku, dan saluransaluran informal, rumah tangga dapat diperoleh informasi yang memadai mengenai gizi, kesehatan, kontrasepsi dan imunisasi. A.2.c. Tingkat masyarakat 1) Lingkungan ekologi. Lingkungan ekologi meliputi iklim, tanah, curah hujan, temperatur, letak ketinggian, dan musim. Hal-hal ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap kelangsungan hidup anak dengan mempengaruhi jumlah dan jenis bahan makanan yang dihasilkan, persediaan dan kualitas air, penyebarluasan serangga pembawa penyakit, tingkat bertambahnya bakteri dalam makanan yang disimpan dan drainase saluran pembuangan kotoran. 2) Ekonomi politik. Faktor-faktor ekonomi politik yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup anak adalah organisasi produksi dan prasarana fisik. 3) Sistem kesehatan. a) Tindakan yang dilembagakan yaitu usaha pemberantasan penyakit yang diwajibkan oleh undang-undang (tidak diserahkan kepada kebijaksanaan individu) untuk mempengaruhi kesehatan penduduk dalam jumlah yang besar. b) Subsidi biaya. Dalam rangka merubah harga relative barang dan jasa yang berhubungan dengan kesehatan. c) Informasi/pendidikan.motivasi kepada masyarakat. Program ini akan meningkatkan ketrampilan orang tua, merubah sikap dan preferensi orang tua, terutama ibu sehingga dapat meningkatkan kelangsungan hidup anak. selama

d) Peran teknologi. Teknologi ilmiah yang paling modern seperti vaksin dan antibiotic ditujukan untuk memberantas penyebab penyakit khusus.

Daftar Pustaka : Mosley, W. Henry dan Chen Lincoln C., 1984, An Analytical Framework for the Study of Child Survival in Developing Countries, Population & Development Rieview, Volume 10, Issue Supplement, Child Survival : Strategy for Research, 25-45.

Anda mungkin juga menyukai