BLOK KEGAWATDARURATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA TAHUN AJARAN 2012/2013
Cont
Pasien Darurat Tidak Gawat Penderita akibat musibah yang datang tiba-tiba, tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya, misanya luka sayat dangkal, luka bakar ringan Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat Penderita yang menderita penyakit yang tidak mengancam jiwa/kecacatan, Misalnya pasien dengan DM terkontrol, flu, maag dan sebagainya
Type of emergencies
Life threatening emergencies Secara cepat dapat mengancam nyawa
Ex. AMI, Cardiac Arrest, sumbatan jalan napas, perdarahan masif, Luka bakar berat, cedera kepala berat, anafilaktik, berbagai macam syok
Triage
Tindakan pengelompokan penderita berdasarkan beratnya cedera diprioritaskan ada/tidaknya gangguan pada;
A (Airway), kematian tercepat B (Breathing), C (Circulation)
Mempertahankan (meningkatkan) daya tahan sampai mendapat pertolongan yang lebih baik
KEBERHASILAN
Kecepatan dan ketepatan pertolongan yang diberikan
Kecepatan dan ketepatan diagnosis Penatalaksanaan awal yang cepat dan tepat
PENDAHULUAN
Kegawatdaruratan situasi yang mana terjadi risiko kematian atau ancaman kesehatan/organ butuh intervensi cepat dan tepat Blok ini mempelajari kasus kegawatdaruratan, membuat prioritas, dan menguasai manajemen klinis sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan serta perspektif islam terhadap kegawatdaruratan
PENDAHULUAN (cont)
Blok ini juga mengajarkan beberapa keterampilan Resusitasi Jantung Paru dan pemasangan Endotracheal Tube (RJP+ET) serta Manajemen Luka dan Bedah Minor (MLBM) Proses pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 6 minggu terdiri dari kuliah pakar, diskusi tutorial, belajar mandiri, dan kegiatan keterampilan medik
TUJUAN BELAJAR
1. Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support) dan Bantuan Hidup Lanjut (Advanced Life Support)
a. b. c. d. e. Menjelaskan penilaian keadaan kegawatdaruratan (initial assesment). Mendemonstrasikan manajemen bantuan hidup dasa (basic life support), yang meliputi airway, breathing, circulation. Mampu mendemonstrasikan resusitasi jantung paru dan recovery position. Mampu menjelaskan farmakodinamika, farmakokinetika dan penggunaan obat-obat emergency. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang advanced live support.
TUJUAN BELAJAR
2. Kedaruratan yang mengancam nyawa
a. Menjelaskan patofisiologi dan manajemen kegawatdaruratan sistem pernapasan: gagal napas, edema paru akut, serangan asma, dan sumbatan jalan napas b. Menjelaskan patofisiologi dan manajemen kegawatdaruratan kardiovaskuler: cardiac arrest, chest pain, sincope dan hypertensive emergency. c. Menjelaskan patogenesis dan manajemen kegawatdaruratan pada syok (hipovolemik, anafilaktik, septik, neurogenik, kardiogenik). d. Menjelaskan patogenesis dan manajemen kegawatdaruratan pada abnormalitas elektrolit.
TUJUAN BELAJAR
e. Menjelaskan tentang mekanisme dan manajemen kegawatdaruratan akibat trauma (trauma kepala, trauma maksilofasial, trauma leher, trauma kepala, trauma thoraks dan pembuluh darah). f. Menjelaskan patogenesis dan manajemen kegawatdaruratan keracunan (pestisida, food poisoning, logam berat) dan overdosis obat. g. Menjelaskan patofisiologi dan menguasai manajemen kegawatdaruratan keracunan zat yang tertelan dan berbahaya bagi kesehatan. h. Menjelaskan patofisiologi dan manajemen Luka bakar dan syok.
TUJUAN BELAJAR
i. Menjelaskan patofisiologi dan manajemen akut abdomen: ileus obstruktif, trauma abdomen, hernia strangulasi, peradangan/infeksi, perforasi tifoid. Menjelaskan tentang patofisiologi dan manajemen kegawatdaruratan saluran kencing dan trauma pelvis: fraktur pelvis, trauma ginjal, ureter, buli-buli dan retensio urine. Menjelaskan tentang patogensis dan manajemen kegawatdaruratan pediatrik: hipothermia, obstruksi dan gagal napas, serangan asma berat, status asmatikus, aspiration pneumonia, syok pada anak (dengue syok syndrome).
j.
k.
TUJUAN BELAJAR
l. Menjelaskan tentang patofisiologi dan manajemen kegawatdaruratan obstetri: perdarahan post partum, retensio plasenta m. Menjelaskan tentang patofisiologi dan manajemen kegawatdaruratan saraf: Mahasiswa mampu menjelaskan tentang kegawatdaruratan pada kulit: Sindroma Steven Johnson dan toxic erithroderma nekrolysis.
TUJUAN BELAJAR
3. Kegawatdaruratan yang mengancam kesehatan/ organ
a. Menjelaskan tentang mekanisme dan manajemen kedaruratan akibat trauma, berdasarkan penyebab (tajam, tumpul, fisik, listrik, kimia, panas) Menjelaskan patofisiologi dan manajemen kedaruratan pada mata: glaukoma akut, ablatio retina dan trauma. Menjelaskan patofisiologi dan manajemen kedaruratan telinga, hidung dan tenggorok: benda asing, epistaksis dan trauma.
b.
c.
TUJUAN BELAJAR
4. Kegawatan psikiatrik
a. Mahasiswa mempunyai pengetahuan tentang penegakan diagnosis dan manajemen kedaruratan psikiatri, yang meliputi gangguan psikogenik, organik dan psikiatrik. b. Mahasiswa mempunyai pengetahuan tentang pengaruh bencana terhadap kondisi psikiatri (post traumatic stress disorder), dan manajemennya.
TUJUAN BELAJAR
5. Menyusun pertanyaan klinis, melakukan penelusuran dan menjelaskan analisis kritis informasi masalah kegawatdaruratan. Mahasiswa mempunyai pengetahuan tentang perspektif Islam dalam kegawatdaruratan. Mahasiswa mempunyai pengetahuan tentang bencana (jenis-jenis bencana, penyebab dan akibat yang ditimbulkannya) dan manajemen kesehatan pada bencana (sebelum bencana, selama bencana dan setelah bencana).
6.
7.
BENTUK KEGIATAN
1. 2. 3. 4. Diskusi Tutorial Kuliah Keterampilan Medik Program Pengenalan Klinik/Penugasan
Seorang pasien, laki-laki usia 45 tahun, dibawa ke Instalasi Rawat Darurat rumahsakit, dalam keadaan lemah. Beberapa jam lalu, pasien mengikuti jamuan makan di sebuah acara respsi pernikahan, sekarang ini dia mengeluh pusing, sakit perut, mual dan muntahmuntah. Tak lama kemudian, sepuluh orang pasien dibawa ke rumahsakit karena sakit perut, pusing dan muntah, kesemuanya hadir dalam pesta yang sama. Dokter curiga terjadi intoksikasi makanan, kemudian segera dilakukan tindakan pertolongan untuk keracunan. Pada salahsatu pasien didapatkan adanya tanda pin point pupil, sehingga diberikan pengobatan yang berbeda.
Seorang laki-laki, 25 tahun, dibawa ke rumahsakit karena nyeri dada kanan dan sesak napas setelah mengalami kecelakaan lalulintas. Satu jam yang lalu, pasien naik sepeda motor dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba ia kehilangan kendali dan akhirnya menabrak pembatas jalan. Korban jatuh terlempar dari kendaraan, dada dan beberapa bagian tubuhnya mengalami benturan. Kemudian pasien megeluh dada sebelah kanan sangat nyeri dan sulit untuk bernafas. Keluhan semakin lama semakin memberat. Seseorang yang melihat peristiwa tersebut segera menelepon polisi dan rumahsakit untuk meminta bantuan. Sesaat kemudian, masyarakat berdatangan di tempat kejadian, mereka hanya menonton dan tidak bisa berbuat banyak, karena tidak tahu bagaimana cara memberikan pertolongan yang benar. Mereka hanya menunggu sampai ambulan datang dan membawa korban ke rumahsakit.
Kewajiban Tutorial
Tiap Kelompok Tutorial wajib mengumpulkan Mindmap Skenario Tulis tangan Di kumpulkan tiap awal skenario baru Kumpul ke masing-masing Tutor Mind map terbaik diusahakan akan diupload ke web
Ujian MEQ
7 Desember 2012
KETERAMPILAN MEDIK
Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan pemasangan ET (Endotracheal Tube) MLBM MEQ Defibrilator (clasical)
Endotracheal Tube
36
Endotracheal Tube
37
MLBM
DEFIBRILATOR
PPK
Penugasan kelompok kecil Pemutaran video kasus didiskusikan presentasi
Belajar Mandiri
Bisa menggunakan web www.blokgadar.com latihan soal, materi blok Belajar mandiri menjadi alternative yang dapat digunakan untuk memenuhi daftar masalah/penyakit/ketrampilan klinis yang tidak dapat ditampung baik dalam disuksi tutorial, kuliah pakar, maupun PPK
Sistem Penilaian
Diskusi tutorial sebesar 25% : proses diskusi 50%, minikuis 50% Ujian Keterampilan Medik sebesar 15%. Penugasan pada pengenalan klinik sebesar 10% Ujian Akhir sebesar 50% (materi kuliah dan diskusi 80%, materi MEQ 20%)
Melaksanakan ketrampilan medik mandiri minimal 1 x yang dibuktikan dengan tanda tangan pembimbing (instruktur)