Anda di halaman 1dari 17

Makalah

Bahasa Indonesia

DUGEM
Henny

XI IPS I
Sekolah Harapan Utama
Batam
PENDAHULUAN
Dewasa ini, permasalahan yang bertubi – tubi yang menimpa remaja di dunia ini
menyebabkan mereka selalu berpikiran pendek. Tidak hanya remaja, melainkan
juga orang – orang yang berasal dari berbagai kalangan. Permasalahan kantor,
bisnis, sekolah, orangtua, pacar, suami/istri, dan teman bisa menjadi satu
permasalah yang besar. Mereka tidak dapat berpikir panjang untuk menemukan
jalan untuk menyelesaikan masalah, melainkan hanya jalan pintas yang hanya
untuk penyelesaian sementara. Mereka melakukan hal – hal yang seharusnya
tidak perlu dilakukan dan bila dilakukan secara temporer, maka akan
mengakibatkan hal yang fatal, seperti dugem.
Dugem adalah istilah gaul yang berasal dari singkatan dua kata: ‘dunia
gemerlap’. Istilah ini menjadi sangat terkenal di Jakarta dan kota besar lain di
Indonesia seiring dengan kebutuhan para eksmud (executive muda) untuk
menyeimbangkan diri dari tumpukan emosi dan rutinitas pekerjaan seminggu di
kantor dan bisnis yang dikelolanya sendiri.

Sebenarnya selain dugem ini, banyak juga komunitas ‘pelepas penat’ yang
melakukan hobby lain sebagai penyaluran emosinya. Baik hobby olah raga indoor
dan outbound, diantaranya dengan olah raga berburu, rafting, offroad adventure,
driving, paint ball, bilyard maupun hobby bernyanyi dengan ber-karaoke di akhir
pekan. Namun hobby olah raga dan bernyanyi agak berbeda dengan dugem jika
dicermati dari kelanjutan-kelanjutan aktivitas yang biasanya mengikutinya.

Berdugem-ria dengan menikmati suasana diskotik, cafe, bar atau lounge yang
menghadirkan musik dengan bit yang kuat, cepat dengan volume yang keras yang
merangsang badan ikut ‘shake n movin’ (berdisko) dan sekedar bergoyang senam
malam, minum merayakan keberhasilan seminggu. Dugem telah menjadi program
rutin banyak orang bahkan mereka telah mengalokasikan dana khusus untuk hal
yang mereka sebut ‘memanjakan diri megimbangi penat’ itu.

PERKENALAN
Clubbing, sebuah kata kerja yang berasal dari kata Club, yang berarti pergi ke klub-klub
pada akhir pekan untuk mendengarkan musik (biasanya bukan musik hidup) di akhir
pekan untuk melepaskan kepenatan dan semua beban ritual sehari-hari. Di Indonesia,
clubbing sering juga disebut dugem, dunia gemerlap, karena tidak lepas dari kilatan
lampu disko yang gemerlap dan dentuman music techno yang dimainkan oleh para DJ
handal yang terkadang datang dari luar negeri.

Para clubbers (sebutan orang yang suka clubbing) berasal dari berbagai macam
tingkatan sosial mulai dari tukang parkir, eksekutif, oknum kepolisian dan TNI, pelajar
biasa, sampai ibu-ibu rumah tangga. Usinya pun beragam mulai dari remaja belasan
tahun sampai kakek-kakek yang sudah bau tanah..
Clubbers seakan tidak pernah merasa bersalah dengan apa yang mereka lakukan,
bercerita dengan bangga, bahkan menganggap bahwa clubbing adalah sebuah
kewajaran, trend, dan hanyalah cara penghilang kepenatan dari aktifitas harian mereka.
Lebih jauh lagi, banyak yang secara terang-terangan membentuk komunitas tertentu
yang kemudian mem-bisnis-kan clubbing ini dengan menjadi promotor yang menggelar
Rave Party berskala besar (ada yang tahunan bahkan bulanan) dengan mendatangkan DJ
kelas dunia dari luar negeri yang pada akhirnya mendatangkan rupiah dalam jumlah
besar yang terus mereka gunakan untuk “kesenangan-kesenangan” mereka dalam dunia
gemerlap. Beberapa media cetak yang seharusnya bersikap netral dan berfungsi sebagai
potret dari realitas sosial malahan memuat artikel-artikel yang menjurus dan memancing
para pembacanya untuk mencicipi dunia gemerlap tersebut dengan mengagung-
agungkan motto P.LU.R, Peace, Love, Unity, and Respect.

SEJARAH

Kultur disko/clubbing lahir pada akhir dekade 80-an di Eropa. Budaya clubbing baru ini

mulai mewabah ke seluruh dunia. Amerika Serikat tampaknya kurang menyambut musik

ini dan tetap setia dengan band rock kuno, grunge, rap, R&B, serta hip-hop. Namun musik

house serasa menemukan rumah baru di Indonesia. Kecenderungan masyarakat

Indonesia ke arah hedonisme komunal, serta ikatan batin dengan Belanda berkat masa

penjajahan (yang melahirkan hubungan dengan pusat produksi obat terlarang di


Amsterdam) menjadi penyebabnya. Sekitar tahun 1995, muncullah summer of love ala

Batavia. Negara ini dibanjiri oleh pil-pil setan, dan klub-klub yang sebelumnya lebih kalem

dipenuhi oleh orang-orang teler dan kegirangan, yang menikmati musik baru ini.

Semuanya ini terjadi sebelum krismon, di mana Soeharto masih berkuasa dan Indonesia

masih merupakan “Macan Asia”. Tempat klub-klub ini menghasilkan rupiah yang

berlimpah, dan tempat-tempat hiburan yang lebih mewah dibangun.

PENDAPAT SEBAGIAN ORANG TENTANG KEBIASAN DUGEM


Dugem merupakan gaya hidup instan yang cuma menawarkan kesenangan
semu. Belum lagi, aneka 'jebakan' yang ada di sana.

Pernah denger istilah dugem, kan? Saat ini, memang tak sedikit anak muda yang
keranjingan dugem (dunia gemerlap malam) atau istilah lainnya dulalip (dunia
kelap kelip malam). Dugem atau dulalip adalah kebiasaan sebagian anak muda
perkotaan yang, meminjam kata-kata pakar bisnis terkemuka, Pak Rhenald Kasali,
high maintenance. Mereka, rata-rata berasal dari keluarga berada, dan gemar
mengikuti berbagai tren gaya hidup yang lagi hot.

Entah sejak kapan istilah dugem atau dulalip mulai populer di kancah gaul anak-
anak muda kota besar. Tapi bagi mereka, dugem merupakan alternatif untuk
mengisi waktu di akhir pekan. Biasanya sih, mereka itu nongkrong di kafe,
dengerin musik di pub, nyanyi di rumah karaoke, joget di diskotek atau jalan-jalan
keliling kota lalu nongkrong di tempat tertentu hingga menjelang pagi.

Kalau diamati, penampilan anak-anak yang suka dugem juga sangat khas. Mereka
itu suka dandan modis, gemar begadang, punya bahasa pergaulan sendiri, dan
tidak keberatan merogoh koceknya (hingga berapa pun) demi membayar cover
charge (tarif masuk) dan makanan yang mereka nikmati di tempat clubbing
(begitu mereka menyebut aktivitas kumpul-kumpul di tempat hiburan malam).

Kalau ditanya alasan mereka dugem, jawabannya macem-macem. Ada yang


beralasan untuk melepas stres, ada pula yang ingin mencari kesenangan atau
refreshing di akhir pekan. Tak sedikit pula yang dugem dengan alasan untuk
melepaskan tekanan atau kepenatan di rumah. Malah, ada juga yang dugem
lantaran mengaku sudah hobi berat.

Yanti, cewek asal Jakarta, mengaku suka dugem untuk mencari hiburan. ''Itu
pun rame-rame sama temen-temen satu geng. Biasanya, gue dugem pada malam
Minggu, nongkrong di parkiran PS (Plaza Senayan). Biasa, cuci mata dulu, setelah
bosen kita-kita lanjut ke diskotek,'' tutur siswi salah satu SMU terkemuka di Jakarta
ini.

Lady yang juga pelajar SMU di Jakarta bilang, dugem itu ya pergi ke diskotek
atau tempat hiburan malam lainnya. ''Dugem di malam minggu? Wah, kayaknya
asyik banget deh. Kita bisa kumpul bareng, dengerin musik fave sambil berdisko.
Pikiran penat gue langsung ilang''.

Dedi Fernando, mantan pelajar SMU 38 Jakarta, yang pernah keranjingan


dugem. Tapi kini, Dedi tak mau deket-deket lagi sama yang namanya dugem. Di
matanya, dugem nggak ada manfaatnya. ''Siapa bilang ngedugem itu asyik dan
dapat menghilangkan stres. Yang ada gue malah tambah stres, hidup gue jadi
rumit dan nggak karuan. Udah gitu, ngabis-ngabisin duit lagi''. Dedi cerita, tak
sedikit temen-temennya yang keseringan dugem malah jadi orang stres beneran.
Betapa tidak, banyak temennya yang suka dugem, terjerumus narkoba. Duit
mereka habis, harta benda orangtuanya juga habis dijual hanya untuk hura-hura
dan beli narkoba. ''Malah, ada yang dipenjara karena pas ada razia diskotek, dia
kedapatan sedang pakai narkoba. Pokoknya ngedugem itu malah menimbulkan
banyak masalah, nggak usah deh ikut-ikutan,'' katanya menghimbau

TIPS UNTUK DUGEM


1 - Hati-hati dengan tempat hiburan malam yang menawarkan ‘Free
Drink for Ladies’.

Ini berarti para cewek akan mendapatkan minuman alkohol sepuasnya. Namun
meskipun gratis, tetap kontrol diri Anda. Jangan minum terlalu banyak dan
membiarkan diri dikuasai alkohol. Sebab dalam kondisi demikian, anda akan
menjadi sasaran empuk pemerkosa atau jadi korban pelecehan seksual.

2 - Hati-hati meninggalkan minuman.

Bayangkan jika ada seseorang yang mempunyai maksud buruk dan


mencampurkan obat perangsang pada minuman anda, tahukah apa yang akan
terjadi setelah anda meminumnya? Anda tak akan pernah tahu, karena obat ini
akan melumpuhkan otak anda selama beberapa jam. Anda mungkin juga tak akan
pernah ingat bahwa anda telah diperkosa
Macam-macam obat perangsang:
* Rohypnol atau dikenal dengan Roofies, adalah pil kecil berwarna putih yang
cepar larut dalam air. Obat ini tak membutuhkan waktu lama untuk bekerja. Hanya
dalam 20 menit, si peminum akan merasa pusing dan mengantuk. Obat ini
menyebabkan tidak berfungsinya memori otak, sehingga orang yang
meminumnya tak bisa mengingat apa yang terjadi selama 4-10 jam.
* GHB, ini adalah larutan bening yang akan bereaksi setelah 15 menit . Efeknya
bervariasi, seperti merasa tidak enak badan, lelah, dan tanda-tanda yang tak jauh
berbeda dengan efek pemakaian Rohypnol.
Obat perangsang bisanya tidak berbau dan berasa, sehingga sulit dideteksi.
Hanya tes yang dilakukan di laboratorium medis yang bisa melacak keberadaan
obat ini dalam darah. Namun biasanya orang yang terkena pengaruh obat
pengaruh, akan bersikap aneh dan sangat tidak wajar atau dengan kata lain
‘aneh’.

3 - Jika terpaksa minum alkohol, jangan lepas kendali.

Batasi diri dengan hanya menenggak satu gelas alkohol per satu jam, ini akan
mencegah anda mabuk berat. Atau anda bisa memilih juga minuman yang
memiliki alkohol dengan kadar rendah.

4 - Jangan mudah menerima minuman pemberian orang yang tak


dikenal.

Jika anda tak bisa menolaknya, perhatikan benar saat si bartender menyiapkan
minuman yang dipesan untuk anda.

5 - Hentikan acara minum alkohol jika anda telah mengalami gejala


KPNM.

Karena ini berarti anda telah mabuk berat.


Kepala pening - Pucat - Nafas berat - Mual.
Jika telah mabuk berat, anda harus segera melakukan sesuatu untuk menghindari
hal buruk ataupun hal memalukan. Anda pasti tidak mau muntah didepan cowok-
cowok keren atau jatuh saat berjalan di depan mereka. Anda juga pasti tidak mau
kondisi anda dimanfaatkan oleh orang-orang yang bermaksud buruk.
Jika kondisi ini terjadi pada anda, segeralah meminta bantuan. Cara efektif untuk
menghilangkan efek alkohol adalah dengan mendapatkan perawatan dokter.
Jarang ada tempat hiburan malam, baik cafe ataupun diskotik yang menyediakan
tenaga medis, namun anda tidak perlu panik. Sebab anda bisa meminta
pertolongan pada orang-orang dibawah ini:
1. Bartender atau Pelayan - Mereka akan dengan senang hati menolong anda.
Keuntungannya yaitu, mereka lebih menguasai seluk beluk tempat hiburan yang
anda kunjungi sehingga anda akan cepat mendapatkan pertolongan.
2. Teman - Persahabatan tidak hanya untuk anak-anak kecil yang tengah
berkemah. Dalam kehidupan sehari-hari pun, teman adalah aset berharga untuk
menyelesaikan masalah. Anda harus membicarakan rencana untuk ‘hang out’
atau ‘dugem’ dengan sahabat. Ini akan sangat berguna untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan.

Berikut adalah contoh hal-hal yang bisa anda sepakati bersama sahabat sebelum
clubbing:
1. Apa yang harus dilakukan jika salah satu minum terlalu banyak.
2. Apa yang harus dilakukan jika salah satu ingin pulang sementara yang lain
masih ingin bergembira.
3. Apa yang harus dilakukan jika salah satu dari anda bertingkah laku ‘aneh’.
Kehidupan malam memang mengasyikkan dan penuh warna, namun penting
untuk tetap waspada terhadap segala kemungkinan buruk.
PENUTUP

Dugem? Dunia gelap? Kata ini sudah tidak asing lagi bagi anak remaja zaman
sekarang. Dugem merupakan suatu keasyikan tersendiri bagi kaum remaja,
menjadi tempat menenangkan diri dan tempat menghilangkan pikiran stres dari
berbagai permasalahan yang melandanya.

Dugem? Boleh gak sich? Bila itu menjadi suatu pertanyaan, jawabannya adalah
boleh bila sangat membutuhkannya, asal, kita harus bisa jaga diri dan dapat
mengendalikan segalanya, seperti menghindari minuman alkohol dan obat –
obatan terlarang.

Dugem? Apa sich faktor terjadinya? Faktor yang menyebabkan seseorang


terjerumus ke dugem, ada dua macam, yaitu faktor dari dalam dirinya sendiri dan
dari luar dirinya.Faktor dari dalam dirinya sendiri adalah rasa stres dan rasa
keingintahuannya, sedangkan faktor dari luar adalah dorongan dan ajakan teman-
temannya.
Dugem? Apa sich keuntungan dan kerugiannya? Apakah dugem ada untungnya?
Jawabannya, tentu ada bagi yang telah menikmati dan yang memerlukannya. Bagi
para clubber, dugem adalah suatu aktivitas yang bila dilakukan akan mendapat
kesenangan tersendiri, menghilangkan stres, dan menjumpai teman- teman baru.
Sedangkan kerugiannya adalah pengeluaran tidak terkendali dan akan lebih
mudah terjerumus ke hal – hal yang tidak baik, seperti 3P, yaitu peminum
minuman yang dapat melemahkan kesadaran, pengguna obat – obatan terlarang,
dan pelaku seks bebas.

Pendapat Guru –
Guru Tentang
Dugem
Pendapat Teman-
Teman Tentang
Dugem

Anda mungkin juga menyukai