Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH DISKOTIK TERHADAP GAYA HIDUP

REMAJA INDONESIA.

Di susun oleh:
Sarah Shalsadhila Ikhwan
Syifa Salma Setiawan

XII IIS 1

SMAN 20 BANDUNG
Daftar isi

KATA PENGANTAR

BAB 1 (PENDAHULUAN)
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Permasalahan
1.4 Manfaat Permasalahan
1.5 Metode Penelitian
1.6 Hipotesis

BAB II (LANDASAN TEORI)


2.1 Pengertian Masalah
2.2 Penyebab Masalah

BAB III (ANALISIS DAN UPAYA)


3.1 Analisis Data
3.2 Upaya Mengatasi Permasalahan

BAB IV (KESIMPULAN DAN SARAN)


4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan hanya bagi Allah SWT, pemelihara seluruh
alam raya, yang atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, kelompok ini
mampu menyelesaikan tugas akhir ini. Sholawat serta salam kepada Nabi kita
Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya yang setia dalam menemani
dakwah islam. Tugas ini di kerjakan demi memenuhi salah satu tugas akhir
sekolah.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini bukan tujuan akhir dari belajar karena
belajar adalah sesuatu yang tidak terbatas. Terselesaikan nya makalah ini tak
lepas dari dorongan dan uluran tangan berbagai pihak.

Penulis telah menyadari bahwa tugas akhir ini masih banyak kekurangan nya
baik dari segi isi maupun tata bahasa, oleh sebab itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dan mendidik dari berbagai pihak
demi kesempurnaan makalah ini, semoga Allah SWT membalas kebaikan dan
ketulusan yang telah membantu menyelesaikan tugas akhir ini dengan
melimpahkan rahmat dan hidayahnya. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan kebaikan bagi banyak pihak demi kemaslahatan bersama, serta
bernilai ibadah di hadapan Allah SWT.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Diskotik adalah tempat hiburan atau klub malam dengan alunan musik yang di
bawakan oleh disk jockey sehingga pengunjung berdansa atau berjoget karenanya. Tak jarang
di diskotik pun menjual minuman keras, suasana yang gelap hanya mengandalkan lampu
sorot,alunan musik yang keras, dan di kunjungi nya pun malam hari,tak jarang jika ingin
memasuki diskotik ini harus datang bergerombol dan untuk masuk diskotik pengunjung
biasanya harus membeli tiket. Untuk memasuki diskotik pun perlu mengenakan pakaian yang
sesuai ketentuan seperti dress dan paduan sepatu high heels untuk wanita, sedangkan pria
harus memakai kemeja yang sesuai tema. Dan tak jarang di temukan perempuan di temukan
mengenakan baju pendek atau mini yang di anggap tidak layak dalam keseharian.

Tak jarang sering di temukan remaja yang datang ke diskotik hal ini dirasa kurang
pantas karena masih pelajar dan diskotik ini sering memunculkan citra negatif karena
berhubungan dengan dunia malam. Oleh karena itu makalah ini dibuat untuk memaparkan
Pengaruh diskotik terhadap gaya hidup remaja Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana pengaruh diskotik terhadap gaya hidup keseharian remaja di Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

-Untuk mengetahui dampak yang di timbulkan diskotik bagi remaja di Indonesia


-Untuk memberikan gambaran remaja yang terpengaruhi diskotik

1.4 Manfaat Penelitian


1.Secara Teoritis

Penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan dan menjadi tolak ukur dampak
untuk remaja bila ingin mencoba diskotik.

2.Secara Praktis

Dapat menjadi referensi bagi remaja maupun orang tua di Indonesia.

1.5 Metode Penelitian

Penulis menggunakan metode kuantitatif yaitu:


Pengukuran data melalui perhitungan ilmiah yang berdasarkan dari sampel orang-
orang yang di minta menjawab atas sejumlah pertanyaan yaitu angket.

1.6 Hipotesis
Diskotik erat hal nya dengan dunia malam yang biasanya menimbulkan stigma negatif
dan pasti memiliki dampak untuk remaja di Indonesia di dalam berbagai hal.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 PENGERTIAN MASALAH


Seperti yang sudah sering kita dengar bahwasannya hiburan malam semakin
ramai dan banyak diminati oleh banyak orang. Hal ini tidak lain dan juga hiburan
malam berkembang pesat di Kota Bandung terbukti dengan banyaknya tempat – tempat
hiburan yang ada kota ini, mulai dari cafe, club, diskotik, dan tempat karaoke.

Club merupakan salah satu hiburan favorit yang cukup banyak peminatnya.
Biasanya hiburan jenis ini didakan di berbagai tempat hiburan malam sejenis bar atau
club yang terdapat di kota – kota besar seperti Bandung pada waktu malam sampe pagi
hari.

Tak dapat dipungkiri oleh Bandung tak pernah sepi dari kunjungan turis
domestic dan manca. Inilah yang membawa arus pembauran budaya Asing di kota ini,
selain budaya orang – orang ini metropolitan yang telah terkontaminasi atau selanjutnya
dikenal dengan penyakit sosial. Masa remaja yang berlangsung antara 12-22 tahun
merupakan suatu periode dalam rentang kehidupan manusia. Maka dari itu, masa ini
juga disebut sebagai masa pencarian jati diri. Dalam rasa pencarian – pencarian jati
diri. Dalam masa pencaharian jati diri, remaja banyak sekali mengalami masalah –
masalah. Tiap aspek dalam diri remaja menimbulkan suatu permasalahan baru bagi
remaja.

Banyak remaja yang menilai bahwa untuk menjadi gaul harus kenal dengan
dugem, minimal pernah mencoba. Kalau belum kenal dengan dugem maka dianggap
gak gaul, cupu, dan jadul. Dengan kata lain, remaja mendapat kebanggaan jika mereka
sudah merasa gaul. Dugem atau dunia gemerlap merupakan istilah popular untuk
menunjukan gaya hidup orang dikota besar pada akhir pekan. Kegiatan dugem yang di
kemas dengan suasana meriah dengan disorot lampu dan suara music yang kers
menjadi daya tarik tersendiri bagi remaja yang menyebut dirinya dengan remaja gaul.
Rokok, narkoba, dan minuman berakohol sudah menjadi

bagian dari dugem itu sendiri, bahkan dugem juga sudah bertalian erat dengan seks bebas.
2.2 PENYEBAB MASALAH
HAL – HAL YANG MENYEBABKAN ANAK MUDA MELAKUKAN CLUB:

 Alasan gengsi
Perkembangan yang bisa dianggap menonjol dalam pergeseran gaya hidup yang
melanda kalangan remaja Indonesia adalah gaya hidup mereka yang secara
umum cenderung dipengaruhi oleh gaya barat, khususnya dari Amerika Serikat.

 Ajakan teman
Pertemanan merupakan salah satu faktor pendukung mengapa seseorang
melakukan suatu kegiatan.

 Kejenuhan dan hiburan


Setiap manusia pasti akan merasakan kejenuhan dalam hidupnya dan akan
membutuhkan hiburan guna menghilangkan kejenuhan tersebut.

 Membuat seseorang masuk kedalam gaya hedonisme


Hedonisme adalah sebuah gaya hidup dimana penganutnya berfikir kalau hidup
adalah untuk bersenang – senang.

 Menjerumuskan seseorang untuk berbuat dosa


Club bisa menjuruskan kita ke dalam dosa, karena disana, banyak sekali barang
– barang yang dilarang oleh semua agama diseluruh dunia: miras, narkoba, dan
kemaksiatan.

 Club hanya menghambur hamburkan uang


Tentu saja untuk pergi ke club, seseorang memerlukan ongkos yang lumayan
besar.

 Club bisa mencoreng nama baik keluarga


Mereka yang baru pulang dari club pasti akan pulang pada waktu pagi hati
kerumah dengan keadaan teler (mabuk) akibat pengaruh alkohol berlebihan.

 Club merusak masa depan anak muda


Generasi muda harusnya menjadi asset berharga negeri ini sebagai penerus
bangsa yang membanggakan.

 Club membuat penyimpangan norma - norma masyarakat


Banyak kasus – kasus penyimpangan terhadap norma – norma yang seringkali
dilakukan oleh para penikmat hiburan tersebut seperti free sex, mengkomsumsi
narkoba, mabuk – mabukan, hingga tindakan kriminal seperti pencurian yang
dilakukan para pelakunya agar senantiasa bisa menikmati hiburan tersebut.

 Referensi pengamatan sosial


Yakni pengalaman yang kita rasakan ketika masuk ke bar atau club bisa kita
jadikan referensi pengamatan sosial kita secara langsung yang bisa kita
kemukakan dalam berbagai jenis karya penulisan atau tugas – tugas essay bagi
para mahaiswa yang mengambil prodi jurusan sosial.

 Menambah teman dan jaringan


Adapun mahasiswa yang mengakui bahwa dengan mengikuti gaya hidup
semacam ini mereka bisa menambah teman dan jaringan.

 Sebagai sumber penghasilan


Bahkan kenyataan banyak juga sebagaian dari mahasiswa yang menggantungkan
hidup dari tempat – tempat hiburan malam dengan bekerja secara part time
sebagai disc jovkey/ (DJ), dancer, musisi/band, hingga waiters/pelayan .

 Penetapan zonasi
Dalam undang – undang (UU) No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
dijelaskan bahwa pengendalian merupakan bagian dari proses menyelenggaraan
penataan ruang yang berupaya untuk mewujudkan tertib tata ruang.
BAB III
(ANALISIS DAN UPAYA)
3.1 ANALISIS DATA
1. Pernahkah anda ke diskotik?

JAWABAN JUMLAH PERSENTASE


YA 6 60%
TIDAK 4 40%

PERSENTASE

TIDAK
40%
YA
60%

2. Apakah menurut anda diskotik bermanfaat?

JAWABAN JUMLAH PERSENTASE


YA 5 50%
TIDAK 5 50%
PERSENTASE

YA
TIDAK 50%
50%

3. Apakah menurut anda diskotik termasuk mengenangkan diri ?

JAWABAN JUMLAH PERSENTASE


YA 4 40%
TIDAK 6 60%

PERSENTASE

TIDAK
40%
YA
60%

4. Apakah diskotik adalah tempat yang aman?

JAWABAN JUMLAH PERSENTASE


YA 3 30%
TIDAK 7 70%
PERSENTASE

YA
30%

TIDAK
70%

5. Apakah besar kemungkinan adanya masalah setelah pulang dari diskotik?

JAWABAN JUMLAH PERSENTASE


YA 7 70%
TIDAK 3 30%

PERSENTASE

TIDAK
30%

YA
70%

6. Apakah setelah pertama dari diskotik menjadi kecanduan?


JAWABAN JUMLAH PERSENTASE
YA 5 50%
TIDAK 5 50%

PERSENTASE

YA
TIDAK 50%
50%

7. Dengan hidup sering ke diskotik apakah bisa membantu masa depan?

JAWABAN JUMLAH PERSENTASE


YA 4 40%
TIDAK 6 60%

PERSENTASE

YA
40%

TIDAK
60%

8. Apakah pergi ke diskotik membuat fisik anda membaik?

JAWABAN JUMLAH PERSENTASE


YA 2 20%
TIDAK 8 80%
PERSENTASE

YA
20%

TIDAK
80%

9. Apakah menghamburkan hamburkan uang ketika pergi ke diskotik?

JAWABAN JUMLAH PERSENTASE


YA 8 80%
TIDAK 2 20%

PERSENTASE

TIDAK
20%

YA
80%

10. Apakah pergi ke diskotik membuat anda terlihat keren?

JAWABAN JUMLAH PERSENTASE


YA 5 50%
TIDAK 5 50%
PERSENTASE

YA
TIDAK 50%
50%

3.2 UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN


Berdasarkan data diatas, lebih banyak memunculkan sisi negative. Karena hiburan ini tidak
dimanfaatkan dengan semestinya dan banyak penikmatnya yang terjerumus ke hal negative.
Untuk itu, tindakan yang harus diambil sebagai berikut:

1. Peran Orang Tua


Orang tua harus membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang
harmonis, komunikatif dan nyaman. Apabila keluarga memiliki yang harmonis anak
tidak akan mencari hiburan malam untuk menghilangkan kegalauan hatinya.

2. Peran Masyarakat
Lingkungan masyarakat adalah libngkungan yang sangat berpengaruh besar terhadap
perkembangan sosial remaja untuk itu dibutuhkan masyarakat yang kondusif, dan
berada di pergaulan yang semestinya.

3. Peran Anak Remaja Itu Sendiri


Anak muda adalah kunci utama dari semua dampak yang ada karena semua berasal
dari diri sendiri, maka anak tersebut harus bisa memilih pergaulan, membenahi diri
dan memperkuat diri di hal agama. Apabila mereka mampu mengendalikan diri untuk
tidak terjerumus ke hal negative mereka tak akan kehilangan masa depan cerah.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan

Diskotik adalah tempat hiburan yang memiliki sisi negative dan juga
sisi positive. Namun semua akan balik lagi ke individu itu sendiri, apabila
individu itu terdapat bimbingan yang baik akan di anggap seperti hiburan
semata. Lain hal nya dengan remaja yang memanfaatkan nya untuk hal
negative akan berdampak kecanduaan dan merusak masa depan remaja itu
sendiri.

3.2 Saran
Sebaiknya untuk mencegah terjadinya hal yang tidak dinginkan,
individu itu harus bisa menjaga dirinya dengan baik. Dan menjaga pergaulan
dengan benar agar tidak terbawa hal-hal yang buruk. Dan juga dengan
melakukan suatu kegiatan yang baru yang lebih mengarah ke arah positive.

Anda mungkin juga menyukai