Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 1 TAHUN 2000 TENTANG PENETAPAN KELAS JALAN DI PULAU SUMATERA MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang

: a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan, telah diatur ketentuan mengenai kelas jalan; bahwa dalam rangka kebutuhan transportasi dan penanggulangan muatan lebih di Pulau Sumatera, diperlukan penetapan kelas jalan; bahwa sehubungan dengan huruf b, perlu ditetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Penetapan Kelas Jalan di Pulau Sumatera; Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3186); Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480); Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3293); Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3529); Keputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1993 tentang Kedudukan Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen yang telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Presiden Nomor KM 147 Tahun 1999; Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 91/OT.002/Phb-80 dan KM 164/OT.002/Phb-80 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan, sebagaimana telah

b.

c.

Mengingat

1.

2.

3.

4.

5.

6.

diubah terakhir dengan Keputusan Perhubungan Nomor KM 80 Tahun 1998; 7.

Menteri

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 61 Tahun 1993 tentang Rambu-rambu Lalu Lintas di Jalan. Pendapat Menteri Pekerjaan Umum melalui surat Nomor : UM-0103-Db/898 tanggal 6 Desember 1999 tentang Tanggapan tentang Konsep Kelas Jalan di Pulau Sumatera; M E M U T U S K A N :

Memperhatikan

Menetapkan

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG KELAS JALAN DI PULAU SUMATERA. Pasal 1

PENETAPAN

Untuk keperluan pengaturan, penggunaan kebutuhan lalu lintas dan angkutan, jalan dalam 5 (lima) kelas yaitu : a. b. c. d. e. Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas I; II; III A; III B; III C. Pasal (1) 2

serta dibagi

Jalan Kelas I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf a, merupakan jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter dan muatan sumbu terberat yang diizinkan lebih besar dari 10 ton; Jalan Kelas II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf b, merupakan jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 10 ton; Jalan Kelas III A sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf c, merupakan jalan arteri atau kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi dari 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton;

(2)

(3)

(4)

Jalan Kelas III B sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf d, merupakan jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 12.000 milimeter dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton; Jalan Kelas III C sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf e, merupakan jalan lokal yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.100 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000 milimeter dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton. Pasal 3

(5)

(1)

Berdasarkan ketentuan kelas jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, ruas-ruas jalan di Pulau Sumatera ditetapkan sebagai Jalan Kelas II, Jalan Kelas III A, Jalan Kelas III B dan Jalan Kelas III C. Ruas-ruas jalan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sesuai dengan kelasnya, sebagaimana tercantum dalam tabel pada Lampiran I dan peta pada Lampiran II Keputusan ini. Pasal 4

(2)

Penetapan kelas jalan di Pulau Sumatera sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, diumumkan dalam Berita Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 5

Kelas jalan di Pulau Sumatera sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, dimuat di dalam Buku Jalan yang diterbitkan oleh Menteri Perhubungan dan disebarluaskan kepada masyarakat pengguna jalan. Pasal 6

Kelas jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, wajib dinyatakan dengan rambu-rambu lalu lintas. Pasal (1) 7

Dalam rangka memenuhi perkembangan kebutuhan transportasi, kelas jalan dapat dilakukan evaluasi untuk diadakan peninjauan kembali penetapannya.

(2)

Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Departemen Perhubungan berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum. Pasal 8 melakukan terhadap

Direktur Jenderal Perhubungan Darat pembinaan dan pengawasan teknis pelaksanaan Keputusan ini. Pasal Keputusan ini ditetapkan. mulai 9 pada

berlaku

tanggal

Ditetapkan di : J a k a r t a Pada tanggal : 6 Januari 2000 ---------------------------------MENTERI PERHUBUNGAN

AGUM GUMELAR, M.Sc. SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Menteri Negara Pekerjaan Umum; Menteri Permukiman dan Pengembangan Wilayah; Menteri Dalam Negeri; Menteri Keuangan; Ketua Bappenas; KAPOLRI; Sekjen, Irjen, para Kabadan dan para Dirjen di lingkungan Departemen Perhubungan; Para Gubernur KDH Tingkat I di Pulau Sumatera; Para KAPOLDA di Pulau Sumatera; Para KAKANWIL Departemen Perhubungan di Pulau Sumatera; Para KAKANWIL Departemen Pekerjaan Umum di Pulau Sumatera; Para Kepala Dinas LLAJ Tingkat I di Pulau Sumatera.

Anda mungkin juga menyukai