Anda di halaman 1dari 5

PAPER

Disusun Oleh:

Kevin Gerry Inkiriwang


NIM : 210208006

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SULAWESI UTARA


MANADO
2021
1. Ukuran kendaraan maksimum untuk tiap kelas jalan

Kelas jalan diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009


tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan. Jalan dikelompokkan dalam beberapa
kelas berdasarkan:

a. Fungsi dan intensitas lalu lintas guna kepentingan pengaturan penggunaan


jalan dan kelancaran lalu lintas angkutan jalan.
b. Daya dukung untuk menerima muatan sumbu terberat dan dimensi
kendaraan bermotor.
c. Pengelompokan jalan menurut Kelas Jalan terdiri dari:
a) Jalan Kelas I
Jalan Kelas I adalah jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui
Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500
milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter, ukuran
paling tinggi 4.200 milimeter, dan muatan sumbu terberat 10 ton.
b) Jalan Kelas II
Jalan Kelas II adalah jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang
dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi
2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 12.000 milimeter,
ukuran paling tinggi 4.200 milimeter, dan muatan sumbu terberat 8
ton.
c) Jalan Kelas III
Jalan Kelas III adalah jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan
yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar tidak
melebihi 2.100 meter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000 milimeter,
ukuran paling tinggi 3.500 milimeter, dan muatan sumbu terberat 8
ton.
Dalam keadaan tertentu daya dukung Jalan Kelas III dapat ditetapkan
muatan sumbu terberat kurang dari 8 ton.
d) Jalan Kelas Khusus
Jalan Kelas Khusus adalah jalan arteri yang dapat dilalui Kendaraan
Bermotor dengan ukuran lebar melebihi 2.500 milimeter, ukuran
panjang melebihi 18.000 milimeter, ukuran paling tinggi 4.200
milimeter, dan muatan sumbu terberat lebih dari 10 ton.

Penetapan kelas jalan pada setiap ruas jalan yang dinyatakan dengan Rambu
Lalu Lintas dilakukan oleh:

a. Pemerintah Pusat, untuk jalan nasional


b. Pemerintah provinsi, untuk jalan provinsi
c. Pemerintah Kabupaten, untuk jalan kabupaten
d. Pemerintah kota, untuk jalan kota.

2. Muatan Sumbu terberat untuk tiap kelas jalan

Kelas jalan dibagi menjadi 5 menurut Pasal 11 PP No. 43 tahun 1993 tentang
Prasarana dan Lalu Lintas Jalan, yaitu kelas jalan I, II, IIIA, IIIB, dan IIIC. Dan
peraturan terbarunya adalah Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan.

Berikut bagannya untuk lebih memudahkan pemahaman bagi pembaca terkait


pembagian jenis-jenis kelas jalan berdasarkan PPNo.43tahun1993:

a. Jalan Kelas I, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor
termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2,5 m, ukuran
panjang tidak melebihi 18 m, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan
lebih besar dari 10 ton.
b. Jalan Kelas II, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor
termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2,5 m, ukuran
panjang tidak melebihi 18 m, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan
kurang dari 10 ton. Jalan kelas II ini merupakan jalan yang sesuai untuk
angkutan peti kemas; 
c. Jalan Kelas III A, yaitu jalan arteri atau kolektor yang dapat dilalui
kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi
2,5 m, ukuran panjang tidak melebihi 18 m, dan muatan sumbu terberat
yang diizinkan kurang dari 8 ton;  
d. Jalan Kelas III B, yaitu jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan
bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2,5 m,
ukuran panjang tidak melebihi 12 m, dan muatan sumbu terberat yang
diizinkan tidak melebihi 8 ton; 
e. Jalan Kelas III C, yaitu jalan lokal dan jalan lingkungan yang dapat dilalui
kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi
2,1 m, ukuran panjang tidak melebihi 9 m, dan muatan sumbu terberat
yang diizinkan kurang dari 8 ton. 
Sementara itu peraturan terbaru terkait dengan kualifikasi kelasa jalan ada pada
UU 22 Tahun 2009 Pasal 19 ayat 2 dan Pasal 125 yang menyebutkan klasifikasi
kelas jalan dijelaskan sebagai berikut:
a. Jalan Kelas I, yaitu jalan arteri atau jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan
bermotor. Ukuran standar yang diperbolehkan melewati jalan kelas 1 ini adalah
kendaraan bermotor dengan lebar kurang dari 2.500 milimeter, ukuran panjang
tidak melebihi 18.000 milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 milimeter, dan
muatan sumbu terberat 10 ton
b. Jalan Kelas II, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat
dilalui oleh Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2,5 m,
ukuran panjang tidak melebihi 12 m, ukuran paling tinggi 4,2 m, dan muatan
sumbu terberat 8 (delapan) ton
c. Jalan Kelas III, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat
dilalui oleh kendaraan bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2,1 m,
ukuran panjang tidak melebihi 9 m, ukuran paling tinggi kendaraan 3,5 m, dan
muatan sumbu terberat 8 ton.
d. Jalan Kelas Khusus, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui oleh kendaraan
bermotor yang memiliki ukuran lebar melebihi 2,5 m, ukuran panjangnya
melebihi 18 m, ukuran paling tinggi kendaraan 4,2 m, dan muatan sumbu
terberat lebih dari 10 ton.

3. Klasifikasi kendaraan Menurut MKJI (1997) jenis kendaraan


dibagi menjadi 3 golongan.

Pengolongan jenis kendaraan sebagai berikut :

a. Kendaraan ringan (LV)


Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 4 roda (mobil penumpang)
b. Kendaraan berat (HV)
Indeks untuk kendaraan bermotor dengan roda lebih dari empat truk 2
gandar, truk 3 gandar dan kombinasi yang sesuai.
c. Sepeda motor (MC)
Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 2 roda. Kendaraan yang parkir
di pinggir jalan dan pejalan kaki yang tidak menggunakan trotoar
dianggap sebagai hambatan samping.

Anda mungkin juga menyukai