Anda di halaman 1dari 6

Sejarah Perkembangan Jalan

Sejarah perkembangan jalan raya yang pada mulanya dari berupa bekas
jejak berubah menjadi jalan raya modern. Jalan dibuat karena manusia perlu
bergerak dan berpindah-pindah dari suatu tempat ketempat lain untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Jejak jalan tersebut berfungsi sebgai
penuntun arah dan menjadikan jejak jalan semakin melebar dikarenakan seringa
berpindah-pindahnya mereka.
Kemudian kurang lebih 5000 tahun yang lalu, manusia hidup
berkelompok, untuk keperluan tukar menukar barang pokok mereka mulai
menggunakan jalur jalan secara tetap yang berfungsi sebagai jalan prasarana
sosial dan ekonomi. Dari sejarah perkembangan peradaban manusia dan dari
berbagai penemuan para pakar transportasi tentang sejarah perkembangan jalan
dapatlah diketahui bahwa :
1. Jalan pertama yang menggunakan perkerasan ditemukan didaerah
Mesopotamia 3500 SM. Penemuan ini dipandang sebagai awal dari sejarah
keberadaan jalan raya.
2. Konstruksi jalan yang terdiri dari tanah asli dilapisi dengan batu kapur dan
ditutup dengan batu bata ditemukan diantara Babilonia hingga Mesir yang
diperkirakan dibangun 2500-2568 SM oleh raja Cheope yang berfungsi untuk
mengangkut batu-batu besar dalam membangun Great Pyramid.
3. Permukan jalan yang diperkeras dari batu batuan ini ditemukan dipulau
Crate (Kereta) Yunani yang dibuat kurang lebih 1500 SM.
4. Diwilayah Babilonia ditemukan permukaan jalan yang dibuat berlapis-lapis
yaitu dari lapisan tanah dasar yang diatasnya disusun lapisan batu-batu besar,
batu beronjol dicampur mortar, batu kerikil dan kemudian ditutup dengan batu
Plat.
Menuju jalan modern pada masa Kekaisaran Romawi yang mengalami kejayaan
dalam membangun jalan pada tahun 753- 476 SM. Hal tersebut berdasarkan atas
berbagai penemuan antara lain :
a. Penemuan danau aspal Trinidad oleh Sir Walter Religh Tahun 1595, dimana
dengan bahan temuan tersebut dapat dipergunakan untuk memperkeras lapisan
permukaan jalan.

b. Pierre Marie Jereme Tresaquet dari Perancis memperkenalkan konstruksi


jalan dari batu pecah pada periode th 1718 1796.
c. Metode perinsip desak diperkenalkan oleh orang Scotlandia yaitu pada tahun
1790 yaitu Thomas Telford, yaitu suatu konstruksi perkerasan jalan yang dibuat
menurut jembatan lengkung dari batu belah, serta menambahkan susunan batu
batu kecil diatasnya.
d. Tahun 1815 Jhon london Mc adams memperkenakan prinsip tumpang tindih
atau konstruksi Makadam.
e. Penemuan mesin penggilas (stom roller) ditemukan th 1860 oleh Lemoine.

Klasifikasi Jalan Raya


Setiap jalan yang acap kita lewati sejatinya dibagi kedalam beberapa klasifikasi
atau ada yang menyebutnya dengan istilahhirarki jalan. Definisinya adalah
pengelompokan jalan dengan beberapa dasar, anatra lain berdasarkan
administrasipemerintahan atau berdasarkan fungsi jalan. Selain itu ada pula
klasifikasik dikelompokkan berdasarkan muatan sumbu, yang di dalamnya ada
faktor lain yang berhubungan dengan masalah dimensi dan berat kendaraan.
Dalam klasifikasi jalan masih ada pula ketentuan lain, yaitu terkait dengan
volume kendaraan yang melintas, besarnya kapasitas jalan raya, dan juga
pembiayaan pembangunan serta perawatannya.

Pengelompokan Jalan Berdasar Fungsi


1. Jalan arteri
adalah jalan umum yang fungsinya lebih pada pelayanan kendaraan
dengan jarak tempuh perjalanan jauh, oleh karenanya biasa
berkecepatan tinggi.

2. Jalan kolektor
yaitu jalan raya yang berfungsi melayani kendaraan dengan perjalanan
jarak sedang, kecepatan melaju tentu juga sedang.
3. Jalan lokal
merupakan jalan raya yang digunakan demi melayani kendaraan lokal
di suatu tempat, ciri perjalanannyapun adalah jarak dekat, sementara
kecepatannya juga rendah.
4. Jalan lingkungan
adalah jalan raya yang digunakan untuk melayani angkutan
lingkungan yang perjalanannya berjarak dekat, dan berkecepatanpun
rendah.
5. Freeway dan Highway
adalah dua jenis jalan yang posisinya diatas jalan arteri
Tatkala kita bisa mengategorikan jalan berdasarkan fungsi sebagaimana tersebut
di atas, maka masih ada pula pengelompokan jalan yang didasari oleh
administrasi pemerintahan, dengan tujuan untuk mewujudkan kepastian
hukum penyelenggaraan jalan, dimana kewenangan pemerintah pusat pun
pemerintah daerah sangat berperan disini.

Klasifikasi Jalan Berdasar Administarsi Pemerintahan


Jalan nasional
yaitu jalan arteri dan juga jalan kolektor yang menghubungkan antara
dua ibukota provinsi serta jalan tol.
Jalan provinsi
ymerupakan jalan kolektor yang menghubungkan ibukota provinsi
dengan ibukota kabupaten/kota, atau antara ibukota kabupaten/kota
yang satu dengan ibukota kabupaten/kota lainnya.
Jalan kabupaten
adalah jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak

termasuk jalan yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan


ibukota kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten
dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan
umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten,
dan jalan strategis kabupaten.
Jalan kota
merupakan jalan raya yang menghubungkan antarpusat pelayanan
dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan persil,
menghubungkan antara persil satu dengan persil lainnya, serta
menghubungkan antarpusat permukiman yang berada di dalam kota.
Jalan desa
adalah jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antara
permukimansatu dengan pemukiman lainnya dalam suatu desa.
Di atas adalah klasifikasi jalan yang didasarkan atas fungsi dan administarsi
pemerintahan, kenyataannya masih ada pula klasifikasi jalan yang didasarkan
pada faktor muatan sumbu.

Pengelompokan jalan menurut muatan sumbu


Jalan Kelas I
Jalan Kelas I merupakan jalan arteri yang dapat dilewati kendaraan
angkut berukuran lebar maksimal 2.500 milimeter (2,5 meter), dan
panjang maksimal adalah 18.000 milimeter (18 meter). Sementara di
Indonesia ini untuk muatan sumbu terberat yang diizinkan lebih dari
10 ton.
Jalan Kelas II
Untuk jalan kelas II merupakan jalan arteri yang bisa dilewati
kendaraan bermotor dengan ukuran lebarmaksimal adalah 2.500
milimeter (2,5 meter), sementara untuk ukuran panjang maksimalnya
adalah 18.000 milimeter (18 meter). Untuk muatan sumbu terberat

yang diizinkan adalah 10 ton, dimana jalan kelas ini biasanya


merupakan jalan yang digunakan untuk angkutan peti kemas.
Jalan Kelas III A
Adalah jalan raya yang dapat dilalui angkutan berukuran lebar
maksimal 2.500 milimeter (2,5 meter), dan panjang maksimalnya
adalah 18.000 milimeter (18 meter). Sementara muatan sumbu terberat
yang diizinkan adalah 8 ton.
Jalan Kelas III B
Jalan kelas IIIB adalah jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan
bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500
milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 12.000 milimeter, dan
muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton
Jalan Kelas III C
Jalan kelas IIIC merupakan jalan lokal dan jalan lingkungan yang bisa
dilewati kendaraan bermotor termasuk kendaraan angkut berukuran
lebar maksimal 2.100 milimeter (2,1 meter) dan panjangnya tidak
boleh lebih dari 9.000 milimeter (9 meter). Sementara muatan sumbu
maksimalnya adalah 8 ton.
Dengan diklasifikasikan jalan dengan berbagai dasar tersebut tentunya agar
masyarakatpengguna jalan bisa menyadari perannya masing-masing, sehingga
kerusakan jalan bisa diminimalisir sedangkan pengguna jalan juga akan sedikit
merasa aman, nyaman, dan jauh dari kecelakaan.

Sumber
http://azwaruddin.blogspot.co.id/2009/07/sejarah-perkembangan-jalan-raya.html

http://ensiklo.com/2014/09/klasifikasi-jalan-raya/

Anda mungkin juga menyukai