Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT

DINAS PEKERJAAN UMUM


TATA RUANG DAN PERHUBUNGAN
Kompleks Panorama Indah Sindeka–Salak22272
Tel./Fax 0627-7433056 e-maildispu-pr@pakpakbharatkab.go.id

TELAAH STAF

Kepada Yth : Bupati PakPak Bharat


Dari : Kepala Dinas Pekerjaan Umum,Tata Ruang dan Perhubungan Kabupaten
PakPak Bharat
Tanggal :
Nomor :
Sifat : Penting
Lampiran :-
Perihal : Aturan Kelas Jalan dan Muatan untuk di Kabupaten Pakpak Bharat.

I. POKOK PERMASALAHAN

Adanya Perihal Tentang Pelanggaran Lalu lintas yang tidak sesuai Undang-Undang Lalu lintas
dan Angkutan Jalan. Kendaraan Tonase Tinggi tentang kelas jalan yang dilalui yang
mengakibatkan terjadinya kecelakaan dan mengganggu Keselamatan Masyarakat.

II. URAIAN PERMASALAHAN


Bahwa Berdasarkan Fakta yang ditemukan di lapangan, pada saat Kendaraan yang memiliki
muatan tinggi melakukan pelanggaran Peraturan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Memasukii
daerah yang tidak sesaui Aturan Kelas Jalan .
Tidak adanya izin dan kurangnya pengetahuan pemlik kendaraan atau pengemudi kendaraan
tentang bahanyanya truck yang over dimensi (ODOL) melintasi jalan yang tidak sesaui
aturannya.

III. URAIAN PERMASALAHAN

Bahwa semua masyarakat Pemilik Kendaraan, Asosiasi Pemilik barang serta Pengemudi
Kendaraan harus mengetahui Peraturan agar berbagai aspek lalu lintas bisa berjalan dengan baik.
Untuk hal tersebut perlu masyarakat ketahui bahwa klasifikasi jalan berdasarkan demensi dan
muatan sudah di atur dalam Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.
Berdasarkan hal tersebut pada UU 22 Tahun 2009 Pasal 19 ayat 2 dan Pasal 125 klasifikasi kelas
jalan dijelaskan sebagai berikut :

Pasal 19 ayat 2

Jalan kelas I, yaitu jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan
ukuran lebar tidak melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus) milimeter, ukuran panjang tidak melebihi
18.000 (delapan belas ribu) milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 (empat ribu dua ratus)
milimeter, dan muatan sumbu terberat 10 (sepuluh) ton;
Jalan kelas II, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui Kendaraan
Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus) milimeter, ukuran
panjang tidak melebihi 12.000 (dua belas ribu) milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 (empat ribu
dua ratus) milimeter, dan muatan sumbu terberat 8 (delapan) ton;
Jalan kelas III, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui Kendaraan
Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.100 (dua ribu seratus) milimeter, ukuran panjang
tidak melebihi 9.000 (sembilan ribu) milimeter, ukuran paling tinggi 3.500 (tiga ribu lima ratus)
milimeter, dan muatan sumbu terberat 8 (delapan) ton; dan
jalan kelas khusus, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar
melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus) milimeter,bukuran panjang melebihi 18.000 (delapan belas
ribu) milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 (empat ribu dua ratus) milimeter, dan muatan sumbu
terberat lebih dari 10 (sepuluh) ton.
Pasal 125

Pengemudi Kendaraan Bermotor angkutan barang wajib menggunakan jaringan jalan sesuai
dengan kelas jalan yang
ditentukan.

Sehingga berdasarkan hal tersebut bagi pengusaha angkutan barang agar dapat
memperhatikan hal tersebut agar terciptanya Fungsi dan intensitas Lalu Lintas guna
kepentingan pengaturan penggunaan Jalan dan Kelancaran Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan.

Apabila para pelaku angkutan barang tidak mematuhi dan melanggar aturan tersebut
dapat di berikan sanksi sesuai pada UU 22 Tahun 2009 Pasal 301, Sebagai berikut :

Pasal 301
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor angkutan barang yang tidak
menggunakan jaringan jalan sesuai dengan kelas jalan yang ditentukan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 125 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan
atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

IV. KESIMPULAN

Diharapkan dengan Aturan dan Mekanisme tentang aturan muatan dan kelas Jalan
yang berlaku maka memberikan pengaruh Pemilik Kendaraan, Asosiasi Pemilik barang
serta Pengemudi Kendaraan yang signifikan dalam pemberlakuan kelas jalan daerah
sesuai dengan beban pada jalan daerah, agar tercapainya berapa hasil yang diharapkan
seperti : a) Pengguna jalan tidak mematuhi batas Muatan Sumbu Terberat (MST) tidak
sesuai dengan klasifikasi jalan dan kelas jalan akan menyebabkan kegagalan infrastruktur
jalan dan memperpendek umur pelayanan jalan. b) Kegagalan infastruktur jalan juga
merupakan akibat adanya ketidakseimbangan antara demand dan supply. c).Kegagalan
infrastruktur TEKNO SIPIL / Volume 12 / No.60 / April 2014 36 jalan akan
menyebabkan penurunan kinerja pelayanan teknis jalan, permasalahan lalu lintas dan
kerusakan struktur jalan sebelum umur.

Ditetapkan di Salak
Pada Tanggal November 2022
KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM TATA
RUANG DAN PERHUBUNGAN
KABUPATEN PAKPAK BHARAT

MARINGAN BANCIN, ST, MT


Pembina Tk.I / IV.b
NIP. 19720408 200212 1 007

Tembusan:

1. BUPATI PAKPAK BHARAT


2. Peringgal.

Anda mungkin juga menyukai