Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN

MENGKLASIFIKASIKAN SEJARAH PERKEMBANGAN


JALAN DARI MASA KE MASA SEKARANG

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:

NAMA : M.RAFLI ISHAMUDDIN


KELAS : XI DPIB INDUSTRI
NO ABSEN : O23
NIS : 37831

TAHUN AJARAN 2020/2021


Klasifikasi Jalan
1.Klasifikasi menurut fungsi jalan sesuai dengan Tata Cara Perencanaan
Geometrik Jalan Antar Kota No.038/TBM/1997 terbagi atas:

1.Jalan Arteri : jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan
jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara
efisien.

2.Jalan Kolektor : jalan yang melayani angkutan pengumpul/pembagi dengan


ciri-ciri perjalanan sedang, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk
dibatasi.

3.Jalan Lokal : jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri - ciri
perjalanan jarak dekat, kecepatan rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

2.Menentukan kelas jalan yang berdasarkan volume serta sifat lalu lintas
dinyatakan dalam Satuan Mobil Penumpang (SMP) yang besarnya
menunjukan jumlah lalu lintas harian rata-rata (LHR) untuk kedua
jurusan:

1. LHR > 50.000 smp, termasuk jalan kelas I

2. LHR 30.000 smp sampai dengan 50.000 smp, termasuk jalan kelas II

3. LHR 10.000 smp sampai dengan 30.000 smp, termasuk jalan kelas III

4. LHR 1.000 smp sampai dengan 10.000 smp, termasuk jalan kelas IV

5. LHR 10.000 smp sampai dengan 100.000 smp, termasuk jalan kelas V

3.Klasifikasi Menurut Medan Jalan sesuai dengan Tata Cara Perencanaan


Geometrik Jalan Antar Kota No.038/TBM/1997

1. Medan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar kemiringan


medan yang diukur tegak lurus garis kontur.

2. Klasifikasi menurut medan jalan untuk perencanaan geometrik dapat dilihat


dalam
Tabel 2.1 Klasifikasi Medan

NO Jenis medan Notasi Kemiringan medan


1 Datar D 0 - 9,9%
2 Perbukitan B 10 – 24,9%
3 Pegunungan G >25,0%

3. Keseragaman kondisi medan yang diproyeksikan harus mempertimbangkan


keseragaman kondisi medan menurut rencana trase jalan dengan mengabaikan
perubahan-perubahan pada bagian kecil dari segmen rencana jalan tersebut.

4. Klasifikasi Menurut Sistem Jaringannya

1. Jalan primer merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan


distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat
nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa, distribusi yang berwujud
pusat-pusat kegiatan.

2. Jalan sekunder merupakan jalan sitem jaringan jalan dengan peranan


pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan
perkotaan.

5.Klasifikasi menurut wewenang pembinaan jalan sesuai PP.No.26/1985


adalah sebagai berikut:

1. Jalan Nasional/Jalan Negara

2. Jalan Propinsi/Jalan Tingkat I

3. Jalan Kabupaten/Jalan Tingkat II

4. Jalan Desa

5. Jalan Khusus/Toll

6.Menurut Jenis Konstruksi Perkerasannya

1. Konstruksi perkerasan lentur yaitu perkerasan yang menggunakan aspal


sebagai bahan pengikat, lapisan-lapisan perkerasan bersifat memikul dan
menyebarkan beban lalu lintas ke tanah.

2. Konstruksi perkerasan kaku yaitu perkerasan yang menggunakan semen


sebagai bahan pengikat plat beton dengan atau tanpa tulangan diletakan 10
diatas tanah dasar dengan atau tanpa lapisan pondasi bawah. Beban lalu lintas
sebagian besar dipikul oleh plat beton.

3. Konstruksi perkerasan komposit, perkerasan kaku dikombinasikan dengan


perkerasan lentur. (Silvia Sukirman, 1994).

Perencanaan Geometrik Jalan


Faktor yang berpengaruh dalam perencanaan geometrik jalan :

1. Kendaraan rencana adalah kendaraan yang merupakan wakil dari


kelompoknya, dipergunakan untuk merencanakan bagian-bagian dari jalan,
(Silvia Sukirman, 1994). Kendaraan Rencana dan pengaruhnya terhadap
perencanaan geometrik jalan :

-Ukuran lebar : Mempengaruhi lebar lajur yang dibutuhkan.

-Sifat Membelok :Mempengaruhi tingkat kelandaian yang dipilih.

-Tinggi tempat duduk pengemudi : Mempengaruhi jarak pendangan pengemudi.

Kendaraan Rencana mana yang akan dipilih sebagai dasar perencanaan


geometrik jalan ditentukan oleh :

- Fungsi jalan

- Jenis kendaraan dominan yang memakai jalan tersebut

- Biaya

2. Kendaraan Rencana dikelompokan dalam 3 kategori:

a. Kendaraan kecil, diwakili oleh mobil penumpang.

b. Kendaraan sedang, diwakili oleh truk 3 as tandem atau bus besar 2 as.

c. Kendaraan besar, diwakili oleh truck – semi – trailer.


3. Dimensi dasar untuk masing-masing ketegori kendaraan rencana ditunjukan
dalam tabel 2.2.
Tabel 2.2Dimensi Kendaraan Rencana

Kategori Dimensi Kendaraan Tonjolan Radius Radius


Kendaraan (cm) (cm) Putar Tonjolan
Rencana (cm)
TINGGI LEBA PANJAN DEPAN BELAKAN MIN MAX
R G G
KENDARAAN 130 210 580 90 150 420 730 780
KECIL
KENDARAAN 410 260 1210 210 240 740 1280 1410
SEDANG
KENDARAAN 410 260 2100 120 90 290 1400 1370
BESAR

SEJARAH PENEMUAN DAN PERKEMBANGAN JALAN RAYA


Sejarah perkembangan jalan raya berawal seiring sejarah manusia itu sendiri
yang selalu memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan
berinteraksi dengan sesamanya. Maka dapat dikatakan perkembangan jalan raya
terjad seiring dengan perkembangan peradaban umat manusia. Perkembangan
teknik atau cara pembuatan jalan terjadi seiring dengan melesatnya teknologi
yang dikembangkan oleh umatmanusia. Jalan pada awalnya hanyalah berupa
jejak atau bekas lewatnya orang-orang yang mencari kebutuhan hidup.
Misalnya bahan makanan, pakaian, hewan buruan, maupun sumber air. Mana
kala umat manusia mulai hidup dalam kelompok, jejak-jejak yang tadi
kemudian berubah menjadi jalan kasar/jalan setapak. Kemudian, saat mulai
hewan-hewan dimanfaatkan sebagai alat transportasi, maka jalan perlulah
dibuat lebih bagus atau rata. Sejarah perkerasan jalan pertama kali dijumpai di
Mesopotamia, bersamaan dengan penemuan roda sekitar 3500 Sebelum Masehi.

Pada zaman keemasan Romawi, konstruksi perkerasan jalan berkembang


dengan pesat. Kala itu telah mulai dibangun jalan-jalan yang terdiri dalam
bentuk beberapa lapisan perkerasan. Tetapi perkembangan konstruksi
perkerasan jalan terhenti sementara saat kekuasaan Romawi runtuh sampai awal
abad ke 18. Pada saat itu, beberapa bangsa seperti Perancis dan Skotlandia
diketahui menemukan sistem-sistem konstruksi perkerasan jalan yang sedikit
lebuh maju. Sebagian besar sampai saat ini masih umum digunakan dinegara
berkembang seperti Indonesia maupun dinegara-negara lain di dunia.

Beberapa tokoh yang berperan dalam perkembangan konstruksi jalanraya:

• John Louden Mac Adam (1756-1836), adalah orang Skotlandia yang


memperkenalkan konstuksi perkerasan yang terdiri dan batu pecah atau batu
kali, pori-pori diatasnya ditutup dengan batu yang lebih kecil/halus. Jenis
perkerasan ini terkenal dengan nama Perkerasan Macadam. Agar terbentuk
lapisan yang kedap air, maka di atas lapisan macadam diberi lapisan atas yang
menggunakan aspal sebagai bahan pengikat dan ditaburi pasir kasar.

• Pierre Marie Jerome Tresaguet (1716-1796) dan Perancis mengembangkan


sistim lapisan batu pecah yang dilengkapi dengan drainase, kemiringan
melintang serta mulai menggunakan pondasi dari batu.

• Thomas Telford- (1757-1834) dari Skotlandia membangun jalan mirip dengan


apa yang dilaksanakan Tresaguet. Konstruksi perkerasannya terdiri dari batu
pecah berukuran 15/20 sampai 25/30 yang disusun tegak. Batu-batu kecil
diletakkan di atasnya untuk menutup pori-pori yang ada dan memberikan
permukaan yang rata. Sistim ini terkenal dengan nama sistim Telford. Jalan-
jalan di Indonesia yang dibuat pada jaman dahulu sebagian besar merupakan
sistim jalan Telford, walaupun diatasnya telah diberikan lapisan atas dengan
pengikat aspal.

Anda mungkin juga menyukai