TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Tinjauan Umum
No. 34/2006, Jalan adalah sebagai salah satu prasarana transportasi dalam
Perkerasan Jalan adalah bagian konstruksi jalan yang terdiri dari beberapa
susunan atau lapisan, terletak pada suatu landasan atau tanah dasar yang
diperuntukkan bagi jalur lalu lintas dan harus cukup kuat untuk memenuhi dua
melendut, tidak berlubang, cukup kaku, dan tidak mengkilap. Selain itu
jalan harus dapat menahan gaya gesekan atau keausan terhadap roda-roda
kendaraan.
cukup kuat untuk memikul dan menyebarkan beban lalu lintas yang
5
6
Perkerasan jalan adalah suatu sistem yang terdiri dari beberapa lapis material yang
tertentu, dengan umur layanan cukup panjang, serta pemeliharaan yang minimum
(Hardiyatmo, 2015).
cuaca.
penting dalam usaha pemeliharaan jalan. Pavement Condition Index (PCI) adalah
metode penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat dan luas
kerusakan yang terjadi, dan dapat digunakan sebagai acuan dalam kegiatan
pemeliharaan.
kondisi perkerasan pada saat survei dilakukan dan tidak dapat menggambarkan
dimasa mendatang dan sebagai masukan untuk pengukuran yang lebih detail.
Metode Pavement Condition Index (PCI) ini dikembangkan oleh U.S. Army Corp
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum, yang berada pada
permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan atau
air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan kabel (Peraturan
Jalan raya adalah jalur-jalur tanah di atas permukaan bumi yang dibuat oleh
digunakan untuk menyalurkan lalu lintas, orang, hewan dan kendaraan yang
mengangkut barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan mudah dan cepat
(Oglesby, 1999).
1. Jalan Arteri
Jalan arteri adalah jalan umum yang melayani angkutan utama dengan ciri-
ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan
rencana tata ruang dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk
pusat kegiatan.
2. Jalan Kolektor
3. Jalan Lokal
dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah
4. Jalan Lingkungan
rendah.
10
berdasarkan:
Kendaraan Bermotor.
22 Tahun 2009 kelas jalan dibagi kedalam kelas I, II, III, dan Khusus berdasarkan
kemampuan untuk dilalui oleh kendaraan dengan dimensi dan Beban Gandar
Dalam keadaan tertentu daya dukung jalan kelas III sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf c dapat ditetapkan muatan sumbu terberat kurang dari 8
(delapan) ton.
lanjut mengenai jalan kelas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d
berbagai masalah lainnya. Oleh karena itu jenis konstruksi perkerasan harus
disesuaikan dengan kondisi tiap-tiap tempat atau daerah yang akan dibangun jalan
mudah didapatkan disekitar trase jalan yang akan dibangun, sehigga biaya
perkerasan. Susunan lapisan perkerasan lentur secara ideal antara lain lapis
3 (tiga) lapisan diatas tanah dasar (subgrade) seperti pada gambar dibawah
ini :
aspal merupakan lapisan yang tipis tetapi kuat dan bersifat kedap air.
aspal diperlukan agar lapisan dapat bersifat kedap air, disamping itu
ke tanah dasar.
pada pondasi.
Lapisan tanah dasar adalah merupakan tanah asli, tanah galian atau
jalan sangat tergantung dari sifat dan daya dukung tanah dasar.
b. Air Voids setelah pemadatan tidak boleh lebih dari 10% untuk
(AASHTO 1993).
16
dengan atau tanpa tulangan diletakkan diatas tanah dasar dengan atau
tanpa lapis pondasi bawah. Beban lalu lintas dilimpahkan ke pelat beton,
Karena beton akan segerah mengeras setelah dicor, dan pembuatan beton
sambungan beton atau joint. Pada perkerasan ini juga slab beton akan ikut
perkerasan ini bekerja sama dalam memikul beban lalu lintas. Untuk ini maka
yang cukup serta dapat mencegah retak refleksi dari perkerasan beton di
bawahnya.
Perbedaan utama antara perkerasan kaku dan lentur diberikan pada Tabel
sebelum umur rencana. Kerusakan pada jalan disebabkan tidak mampunya secara
optimal struktural jalan dan fungsional jalan. Hal ini dapat diketahui tidak
berfungsinya perkerasan dengan baik dan terurainya satu atau lebih komponen
perkerasan.
1. Lalu lintas yang dapat berupa peningkatan beban dan repetisi beban.
2. Air yang dapat berasal dari air hujan sistem drainase jalan yang tidak baik
3. Material konstruksi perkerasan. Dalam hal ini dapat disebabkan oleh sifat
material itu sendiri atau dapat pula disebabkan oleh sistem pengolahan
4. Iklim Indonesia beriklim tropis dimana suhu udara dan curah hujan
jalan.
sistem pelaksanaan yang kurang baik atau dapat juga disebabkan oleh sifat
satu faktor saja, tetapi dapat merupakan gabungan dari penyebab yang saling
berhubungan. (Sukirman,1992)
Menurut Shahin (1994), jenis kerusakan jalan dan tingkat kerusakannya dibagi
menjadi:
(polygon) kecil menyerupai kulit buaya, dengan lebar celah lebih besar
atau sama dengan 3 mm. Retak ini disebabkan oleh kelelahan akibat beban
Kemungkinan penyebab :
(britle).
Pelapukan aspal.
2. Kegemukan (Bleeding/Flushing)
tempat tertentu di permukaan jalan. Bentuk fisik dari kerusakan ini dapat
perkerasan yang tinggi (terik matahari) atau pada lalu lintas yang berat,
akan terlihat jejak bekas „bunga ban‟ kendaraan yang melewatinya. Hal ini
juga akan membahayakan keselamatan lalu lintas karena jalan akan menjadi
licin.
aspal.
Sesuai dengan namanya, retak ini berbentuk blok atau kotak pada
Kemungkinan penyebab :
bawahnya.
Tingkat
Identifikasi Kerusakan Pilihan untuk perbaikan
Kerusakan
Penutupan retak (seal
Blok didefinisikan oleh retak dengan cracks) bila retak melebihi
L
tingkat kerusakan rendah. 3 mm (1/8"); penutup
permukaan.
Penutup retak (seal
cracks); mengembalikan
Blok didefinisikan oleh retak dengan
M permukaan; dikasarkan
tingkat kerusakan sedang.
dengan pemanas dan lapis
tambahan.
Penutup retak (seal
cracks); mengembalikan
Blok didefinisikan oleh retak dengan
H permukaan; dikasarkan
tingkat kerusakan tinggi.
dengan pemanas dan lapis
tambahan.
Sumber : Shahin (1994)/Hardiyatmo, H.C, (2015)
itu disebabkan perkerasan tidak stabil. Bendul juga dapat disebabkan oleh
Bendul atau tonjolan yang dibawah PCC slab pada lapisan AC.
tenda).
5. Keriting/Bergelombang (Corrugation)
Kerusakan ini dikenal juga dengan istilah lain yaitu, Ripples. Bentuk
dikatakan alur yang arahnya melintang jalan, dan sering disebut juga
Kemungkinan penyebab :
6. Amblas (Depression)
Bentuk kerusakan yang terjadi ini berupa amblas atau turunnya permukaan
dengan atau tanpa retak. Kedalaman kerusakan ini umumnya lebih dari 2
Kemungkinan penyebab :
29
memikulnya.
dasar.
Retak pinggir adalah retak yang sejajar dengan jalur lalu lintas dan juga
biasanya berukuran 1 sampai 2 kaki (0,3 – 0,6 m) dari pinggir perkerasan. Ini
biasa disebabkan oleh beban lalu lintas atau cuaca yang memperlemah
tingkat kualitas tanah yang lunak dan kadang pondasi yang bergeser.
Kemungkinan penyebab :
perkerasan beton lama yang berbeda di bawahnya. Pola retak dapat kearah
Kemungkinan penyebab :
tinggi.
perkerasan.
Kemungkinan penyebab :
pembentukan bahu.
Jenis kerusakan ini terdiri dari macam kerusakan sesuai dengan namanya
yaitu, retak memanjang dan melintang pada perkerasan. Retak ini terjadi
Kemungkinan penyebab :
kerusakan diganti dengan bahan yang baru dan lebih bagus untuk
seluruh atau beberapa keadaan yang rusak pada badan jalan tersebut.
Kemungkinan penyebab :
Kemungkinan penyebab :
dan meresapkan air pada badan jalan. Kerusakan ini terkadang terjadi di
Kemungkinan penyebab :
Pelapukan aspal.
pelepasan butir.
Jalan rel atau persilangan rel dan jalan raya, kerusakan pada perpotongan
rel adalah penurunan atau benjol sekeliling atau diantara rel yang
antara rel dengan lapisan perkerasan dan juga bisa disebabkan oleh lalu
Kemungkinan penyebab :
Istilah lain yang digunakan untuk menyebutkan jenis kerusakan ini adalah
Kemungkinan penyebab :
disebabkan oleh beban lalu lintas. Beban lalu lintas akan mendorong
Kemungkinan penyebab :
Tingkat
Identifikasi Kerusakan Pilihan untuk perbaikan
Kerusakan
Sungkur menyebabkan sedikit gangguan Belum perlu diperbaiki;
L
kenyamanan kendaraan. mill.
Mill; penambalan
Sungkur menyebabkan cukup gangguan
M parsial atau diseluruh
kenyamanan kendaraan.
kedalaman.
Mill; penambalan
Sungkur menyebabkan gangguan besar
H parsial atau diseluruh
pada kenyamanan kendaraan.
kedalaman.
Sumber : Shahin (1994)/Hardiyatmo, H.C, (2015)
48
Patah slip adalah retak yang seperti bulan sabit atau setengah bulan yang
Kemungkinan penyebab :
kaki (10 m). Mengembang jembul dapat disertai dengan retak lapisan
perkerasan dan biasanya disebabkan oleh perubahan cuaca atau tanah yang
dasar.
Umumnya, hal ini terjadi bila tanah pondasi berupa lempung yang
kadar air.
menunjukan salah satu pada aspal pengikat tidak kuat untuk menahan gaya
dorong roda kendaraan atau presentasi kualitas campuran jelek. Hal ini
dapat disebabkan oleh tipe lalu lintas tertentu, melemahnya aspal pengikat
Kemungkinan penyebab :
jalan berdasarkan jenis, tingkat dan luas kerusakan yang terjadi, dan dapat
digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan, PCI ini didasarkan pada hasil
survey kondisi visual. Nilai PCI ini memiliki rentang 0 (nol) sampai 100 (seratus)
dengan kriteria bagus (good), baik (satisfactory), sedang (fair), buruk (poor),
a. Kerapatan (Density)
Kerapatan adalah persentase luas atau panjang total dari satu jenis
kerusakan terhadap luas atau panjang total bagian jalan yang diukur,
bisa dalam Ft2 atau m2, atau dalam feet atau meter. Dengan demikian,
atau
Dengan,
Total Deduct Value (TDV) adalah nilai total dari individual deduct
value untuk tiap jenis kerusakan dan tingkat kerusakan yang ada pada
d. Mencari Nilai q
value individual yang lebih besar dari 5 pada setiap segmen ruas jalan
yang diteliti.
antara nilai pengurang total (TDV) dan nilai pengurang (DV) dengan
memilih kurva yang sesuai. Jika nilai CDV yang diperoleh lebih kecil
2. Nilai PCI
Setelah CDV diperoleh, maka PCI untuk setiap unit sampel dihitung
dengan,
menghitung nilai PCI secara keseluruhan dalam satu ruas jalan dapat
Nilai PCI perkerasan secara keseluruhan pada ruas jalan tertentu adalah :
PCIf = ∑
dengan,
bagus (good), baik (satisfactory), sedang (fair), buruk (poor), sangat buruk
(very poor), gawat (serious), dan gagal (failed). Adapun besaran Nilai PCI
adalah :
70 - 84 BAIK (Satisfactory)
55 - 69 SEDANG (Fair)
40 - 54 BURUK (Poor)
10 - 24 GAWAT (Serious)
00 - 09 GAGAL (Failed)
Sumber : Shahin (1994)/ASTMD6433-2007
59
Metode perbaikan jalan Standar Dirjen Bina Marga tahun 1995 adalah sebagai
berikut:
a. Jenis kerusakan
b. Langkah penanganan
pengaman.
Demobilisasi.
a. Jenis kerusakan
Terkelupas.
b. Langkah penanganan
mencapai 95%.
pengaman.
Demobilisasi.
a. Jenis kerusakan
b. Langkah penanganan
mencapai 95 %.
pengaman.
Demobilisasi.
a. Jenis kerusakan
b. Langkah penanganan
aspal spayer.
sisa bahan.
Demobilisasi.
63
a. Jenis kerusakan
b. Langkah penanganan
diperbaiki).
dengan takaran 0,5 lt/m2. Untuk Cut Back jenis MC-30 atau 0,8
pekerjaan ini.
Demobilisasi.
1) Jenis kerusakan
2) Langkah penanganan
lt/m2 untuk aspal emulsi atau 0,2 lt/m2 untuk cut back dengan
m3 sebelum aspal.
mm.
pengaman.
66
dan kemampuan analisis. Menurut Esri (dalam Elliot, 2014) para penyedia
kesimpulan.
untuk proses mulai dari menampilkan editing, data, analisis dan proses
ArcScene merupakan viewer tiga dimensi /3D yang sangat cocok sebagai
Konsep utama dari GIS adalah lapisan, untuk memahami data yang
yang berbeda. Data bisa tercantum ke dalam dataset yang bisa dianalisis
yaitu :
termasuk vektor dan raster. Data vektor terdiri dari titik, garis dan
adalah format file vektor yang dikembangkang oleh Esri. Data raster
terdiri dari data gambar yang diwakili oleh fitur geografis melalui pixel
pada posisi kolom dan baris. Data raster adalah georeferensi dari suatu
lokasi titik koordinat. File raster termasuk jpg, gif, dan tiff.
Data bisa termasuk alamat jalan, garis lintang dan garis bujur, warna
Gambar kerja software Arcmap awal secara umum bisa di lihat pada
Gambar 2.44.
68
a. Menu pulldown
b. Toolbar
c. Aplikasi arctoolbox
fungsinya.