Anda di halaman 1dari 10

IKHTISAR BAB UNSUR, SENYAWA, CAMPURAN*) *) oleh Mas Muhammad Tsabitul Fuad, S.

Si

Semua materi yang ada di dunia ini, yang mungkin beberapa diantaranya kita temui setiap hari, itu ada yang merupakan zat murni atau juga disebut zat tunggal, dan ada yang merupakan susunan dari beberapa zat murni atau disebut campuran. Saat kita mendengar bahwa Alloh SWT memerintahkan malaikat untuk mengambil tujuh macam tanah di bumi untuk kemudian diaduk dan dijadikan makhluk bernama Adam, maka kita bisa mengambil pelajaran bahwa bahan yang digunakan untuk menciptakan nabi Adam as adalah bahan yang kompleks, atau kita bisa menyebutnya sebagai campuran. Atau, zat campuran lainnya, yang kita temui sehari-hari, misalnya air susu ataupun kopi. Lalu, ketika beliau tinggal di surga, yang dikatakan (dalam surat Muhammad ayat 15) di surga terdapat empat jenis sungai, salah satunya sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, maka kita bisa ketahui bahwa air yang tidak berubah rasa dan baunya itu kemungkinan merupakan air murni, atau kita bisa menyebutnya zat tunggal karena bukan merupakan campuran dari zat-zat apapun. Atau, sama dengan air yang mungkin kita gunakan untuk berwudu setiap kali hendak melakukan salat. Zat tunggal yang akan kita kenal nanti dapat berupa unsur ataupun senyawa. Sedangkan, campuran dapat berupa campuran homogen ataupun heterogen. Unsur ZAT TUNGGAL Senyawa BENTUK MATERI CAMPURAN Heterogen Homogen

A. Unsur Jika kita memanaskan gula pasir setengah sendok makan pada sebuah wadah, maka gula akan mencair. Cairan ini akan terasa manis karena sifat gula adalah manis. Akan tetapi, jika pembakaran dilanjutkan, gula akan menjadi hangus. Wujudnya berubah menjadi hitam seperti arang dan rasanya pahit. Sifat gula yang rasanya manis, telah berubah menjadi pahit. Arang yang pahit, yang tidak lagi berwarna putih seperti gula pasir, sudah bukan lagi gula. Zat yang berwarna hitam tersebut adalah karbon, salah satu unsur penyusun gula, yang memiliki lambang unsur C. (Sebenarnya, gula bukan hanya tersusun dari unsur karbon saja, melainkan juga tersusun dari unsur hidrogen dan unsur oksigen.) Jika kita lakukan pembakaran pada karbon tersebut, ternyata karbon tidak berubah lagi menjadi unsur yang lain. Unsur tidaklah dapat diuraikan menjadi unsur yang lain atau menjadi apapun dengan reaksi kimia biasa. Dalam ilustrasi di atas, gula merupakan suatu senyawa, sedangkan karbon merupakan suatu unsur. Senyawa merupakan zat tunggal yang masih dapat diuraikan lagi menjadi dua jenis atau lebih zat yang lebih sederhana. 1. Pengertian Unsur Melalui sebuah reaksi kimia biasa (salah satunya dibantu dengan proses pembakaran), gula dapat diuraikan menjadi karbon, hidrogen, dan oksigen. Dan dengan reaksi kimia biasa, ketiga zat tersebut tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana. Sehingga, ketiga zat tersebut digolongkan ke dalam kategori unsur. Unsur didefinisikan sebagai zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa. Unsur merupakan suatu zat murni yang tersusun atas atom yang sejenis. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat sama seperti unsur tersebut. Secara kimia, unsur dapat terdiri atas satu atau banyak atom penyusunnya. Unsur yang terdiri atas satu partikel/atom saja disebut sebagai unsur tunggal. Sedangkan, unsur yang terdiri atas beberapa atom sejenis disebut sebagai molekul unsur. Tabel berikut ini memuat beberapa contoh unsur dengan jumlah atom pembentuknya.

Unsur-unsur nomor 1 hingga 7 pada tabel mempunyai partikel penyusun berupa 2 atom setiap unsurnya. Oleh karena itu, molekul unsur-unsur ini disebut molekul diatomik. Molekul unsur fosfor dan belerang disebut molekul poliatomik karena molekul unsurnya terdiri dari banyak atom. Unsur-unsur selain kedua jenis ini, termasuk jenis logam (dengan satu atom), kecuali karbon. Dan, unsur-unsur yang hanya tersusun dari satu atom saja disebut unsur tunggal. Unsur tunggal atau unsur yang partikel (penyusun)-nya hanya berupa satu atom saja, berarti unsur tersebut di alam bisa berdiri sendiri, dan untuk penulisannya, biasanya ditulis dengan lambang unsurnya saja, tanpa diikuti oleh angka. Contohnya: C (karbon), He (Helium), dll. Sedangkan, molekul unsur (yaitu unsur yang tersusun dari beberapa atom sejenis) itu berarti unsur tersebut dibentuk dari gabungan atom-atom berjenis sama, di alam tidak bisa berdiri sendiri, dan untuk penulisannya, unsur ini ditulis dengan lambang unsurnya disertai dengan (angka) jumlah atom penyusunnya. Angka ini merupakan jumlah atom dalam satu molekul unsur. Contohnya: O2, H2, dll. Maka, unsur oksigen tidak pernah ditulis O saja, tapi ditambah 2 sebagai arti bahwa unsur itu dibentuk dari 2 atom oksigen. 2. Pembagian Unsur Unsur dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: unsur logam, unsur nonlogam, dan unsur metaloid (semilogam). Pembanding Wujud / fase zat Daya hantar listrik Tingkat kekerasan Sifat fisik Unsur Logam Padat Konduktor Kerapatan tinggi Mengilap Unsur Metaloid Padat Semi konduktor Kerapatan rendah Mengilap Unsur Nonlogam Rapuh Isolator Kerapatan tinggi Tidak mengilap

a. Unsur logam Secara umum, unsur logam memiliki sifat berwarna putih mengilap, mempunyai titik lebur rendah, dapat menghantarkan arus listrik, dapat ditempa dan dapat menghantarkan kalor atau panas. Pada umumnya, logam merupakan zat padat, kecuali raksa (Hg) yang berwujud cair. Beberapa unsur logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, antara lain: Chromium (Cr); digunakan untuk bumper mobil, dan campuran dengan baja menjadi stainless steel Besi (Fe); merupakan logam yang paling murah, sebagai campuran karbon menghasilkan baja untuk konstruksi bangunan, mobil dan rel kereta api Nikel (Ni); nikel padat sangat tahan terhadap udara dan air pada suhu biasa. Oleh karena itu, nikel dugunakan sebagai lapisan pelindung dengan cara disepuh Tembaga (Cu); tembaga banyak digunakan pada kabel listrik, perhiasan, dan uang logam. Campuran tembaga dengan timah menghasilkan perunggu, sedangkan campuran tembaga dengan seng menghasilkan kuningan Seng (Zn); seng dapat digunakan sebagai atap rumah, perkakas rumah tangga, dan pelapis besi untuk mencegah karat Platina (Pt); platina digunakan pada knalpot mobil, kontak listrik, dan dalam bidang kedokteran sebagai pengaman tulang yang patah Emas (Au); emas merupakan logam sangat tidak reaktif, dan ditemukan dalam bentuk murni. Emas digunakan sebagai perhiasan dan komponen listrik berkualitas tinggi. Campuran emas dengan perak banyak digunakan sebagai bahan koin

b. Unsur Nonlogam Pada umumnya, unsur nonlogam memiliki sifat tidak mengilap, penghantar arus listrik yang buruk dan tidak dapat ditempa. Secara umum, nonlogam tidak dapat menghantarkan listrik, kecuali grafit. Beberapa unsur nonlogam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, antara lain: Flour (F); senyawa flourid yang dicampur dengan pasta gigi berfungsi menguatkan gigi, juga bisa sebagai pendingin kulkas dan AC Brom (Br); senyawa brom digunakan sebagai obat penenang saraf, film fotografi, dan bahan campuran zat pemadam kebakaran Yodium (I); senyawa yodium digunakan sebagai antiseptik luka, tambahan yodium dalam garam dapur, dan sebagai bahan tes amilum (karbohidrat) dalam industri tepung c. Unsur Metaloid (Semi logam) Unsur semi logam memiliki sifat antara logam dan nonlogam. Unsur-unsur metaloid memiliki sifat semikonduktor yang spesifik, yaitu dapat menghantarkan listrik, tapi tidak seperti unsur logam. Sifat semikonduktor ini sangat berguna dalam industri elektronik, karena memungkinkan alat-alat mikroelektronik diperoleh dalam ukuran kecil, misalnya chip komputer (yang terbuat dari silikon) dan kalkulator. Jika tidak dapat menghantarkan listrik, unsur metaloid lebih bersifat nonlogam. Dan, unsur-unsur metaloid secara fisik memiliki bentuk seperti logam, tapi warna gelapnya atau mengilapnya agak berbeda dengan unsur logam. Beberapa kegunaan unsur metaloid dalam kehidupan sehari-hari, antara lain: Silikon (Si); terdapat di alam terbanyak kedua setelah oksigen, yakni 28% dari kerak bumi. Senyawa silikon banyak digunakan dalam peralatan pemotong dan pengampelasan, untuk semikonduktor, serta bahan untuk membuat gelas dan keramik Germanium (Ge); keberadaan germanium di alam sangat sedikit, diperoleh dari batu bara dan batuan seng pekat. Germanium merupakan bahan semikonduktor, yaitu pada suhu rendah berfungsi sebagai isolator, sedangkan pada suhu tinggi sebagai konduktor Perbedaan Unsur dan Atom Atom merupakan partikel dasar penyusun zat / materi (zat / materi apapun). Dan, atom adalah bagian terkecil dari unsur. Sedangkan, unsur sendiri bisa tersusun dari satu atom, bisa tersusun dari banyak atom. Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa, sedangkan atom adalah bagian terkecil dari unsur. Jadi, unsur memang zat tunggal yang tak dapat dipilah-pilah lagi, tetapi karena atom adalah bagian terkecilnya, maka atom adalah zat yang lebih kecil lagi, dan tentunya menjadi zat paling kecil yang ada di alam kita ini. Ajaibnya, 14 abad silam, ratusan tahun yang lalu, jauh-jauh hari sebelum atom ditemukan, Alloh sudah pernah menunjukkan ke-MahaLuas-an pengetahuanNya dan keluarbiasaan kekuasaanNya melalui atom dalam Alquran, salah satunya dalam surat Yunus ayat 61.

Dan tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). 3. Lambang Unsur Di alam, terdapat tidak kurang dari 114 unsur yang telah ditemukan, 92 di antaranya yang alami, dan selebihnya buatan. Semakin banyak yang ditemukan, maka semakin banyak jumlah unsur yang dikenali. Seperti halnya kalau kita punya banyak teman, untuk mengenal mereka, tentu kita terlebih dahulu perlu mengetahui namanya baru mengenal mereka. Maka, unsur-unsur yang kita pelajari pun, kita perlu tahu terlebih dahulu nama unsur tersebut. Unsur diketahui memiliki nama dan lambang unsur agar lebih mempermudah cara penulisan dan mengenalnya. Lambang unsur semula dibuat (oleh para ahli kimia pada abad pertengahan/Alkemia) berupa lambang dari macam-macam alat atau benda. Ternyata, lambang ini sulit dimengerti.

Gambar 1. Lambang Atom Beberapa Unsur

Kemudian, pada tahun 1803, John Dalton membuat lambang-lambang unsur berupa lingkaranlingkaran, namun lambang-lambang menurut Dalton ini kurang praktis apabila digunakan untuk menuliskan zat yang majemuk.

Gambar 2. Lambang Beberapa Unsur oleh John Dalton

Lambang unsur yang sekarang digunakan adalah seperti yang diusulkan oleh Jons Jacob Berzelius pada tahun 1813. Cara penulisan unsur tersebut dengan beberapa ketentuan, yaitu: (1) menggunakan nama unsur dalam bahasa latin, (2) diambil huruf pertama dari nama unsur dan ditulis dengan huruf kapital, (3) apabila ada dua unsur yang huruf depannya sama, maka unsur yang lain tadi selain memakai huruf pertama yang ditulis dengan huruf kapital diikuti salah satu huruf kecil yang terdapat dalam nama unsurnya. Lambang-lambang unsur ini seperti yang dicontohkan pada tabel contoh unsur beserta jumlah atom pembentuknya (pada poin sebelumnya). 4. Rumus Kimia Suatu Unsur Dalam rumus kimia suatu unsur tercantum lambang atom unsur itu, yang diikuti satu angka. Lambang unsur menyatakan nama atom unsurnya dan angka yang ditulis agak ke bawah menyatakan jumlah atom yang terdapat dalam satu molekul unsur tersebut. Contoh: O2 berarti 1 molekul gas oksigen. Dalam 1 molekul gas oksigen terdapat 2 atom oksigen. P4 berarti 1 molekul fosfor. Dalam 1 molekul fosfor terdapat 4 atom fosfor. Berbeda halnya dengan 2 O dan 4 P. 2 O berarti 2 atom oksigen yang terpisah dan tidak terikat secara kimia 4 P berarti 4 atom fosfor yang terpisah dan tidak terikat secara kimia B. Senyawa Pada poin Unsur, telah disinggung sedikit mengenai senyawa, tentang gula dan unsur-unsur penyusunnya. Telah dijelaskan juga bahwa gula termasuk senyawa, yaitu zat tunggal yang masih dapat diuraikan lagi menjadi dua jenis atau lebih zat yang lebih sederhana. Contoh lainnya, dalam kehidupan sehari-hari, misalnya air. Air juga termasuk senyawa. Air juga dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana dengan alat elektrolisis air. Unsur-unsur pembentuk air adalah oksigen dan hidrogen. Jadi, air terdiri dari gas oksigen dan hidrogen yang bergabung melalui reaksi kimia. Reaksi antara Hidrogen (H2) dan oksigen (O2), diperoleh zat baru yang disebut air, yaitu: H2 + O2 > H2O Pada reaksi tersebut, dihasilkan zat baru yang sifatnya berbeda dari unsur-unsur penyusunnya. Hidrogen adalah gas yang sangat ringan dan mudah terbakar, sedangkan oksigen adalah gas yang terdapat di udara

yang sangat diperlukan tubuh kita untuk pembakaran. Tampak jelas bahwa sifat air berbeda dengan sifat hidrogen dan oksigen. Contoh lain senyawa adalah garam dapur (NaCl). Garam dapur disusun oleh unsur natrium dan unsur klorin. Natrium memiliki sifat logam yang ringan, sedangkan klorin adalah suatu gas beracun. Dua unsur tersebut digabung membentuk garam dapur berupa mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Senyawa termasuk zat tunggal yang tersusun dari beberapa unsur dengan perbandingan massa tetap. Di alam ini terdapat kurang lebih 10 juta senyawa. Air (H2O) merupakan senyawa paling banyak terdapat di alam. Bahkan, dalam surat Al-Anbiya ayat 30, Alloh berfirman bahwa dari air diciptakanlah segala yang hidup. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup

Walaupun dibentuk dari unsur yang berbeda, namun senyawa tetap disebut zat tunggal / zat murni, karena sifat-sifat unsur yang membentuknya tidak dapat ditemukan pada senyawa. Dengan kata lain Senyawa telah menjelma menjadi zat yang baru. Senyawa tergolong zat murni karena setiap senyawa mampu mempertahankan susunannya sebagai senyawa tertentu di dalam sebuah campuran. Setiap senyawa yang dicampur dengan senyawa lain akan mempunyai sifat yang sama dengan senyawa yang semula selama tidak terjadi reaksi kimia. Sebagai contoh adalah senyawa gula dan air. Jika gula dicampurkan ke dalam air, maka sifat gula tetap sama seperti sebelum kedua zat tersebut dicampurkan. Air masih memiliki sifat membasahi, sedangkan gula masih memiliki sifat manis. Contoh lainnya, yaitu glukosa. Glukosa adalah sebuah senyawa gula sederhana, mempunyai tiga jenis unsur pembentuk, yaitu: 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen untuk setiap molekul glukosa. Oleh karena itu, rumus molekul glukosa adalah C6H12O6. Perbandingan unsur-unsur dalam setiap molekul senyawa ini bersifat tetap. Jika air tidak lagi tersusun atas H2O, misalnya menjadi H2O2, maka H2O2 itu bukan lagi bersifat air, melainkan menjadi obat kumur. Demikian pula, glukosa akan tetap bersifat sebagai glukosa apabila rumus molekulnya masih tetap C6H12O6. Pada senyawa, sifat-sifat unsur penyusunnya tidak tampak lagi. Sifat gas hidrogen yang mudah terbakar tidak ada lagi dalam glukosa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian senyawa adalah zat murni, yang terdiri atas dua unsur atau lebih dengan perbandingan tertentu melalui reaksi kimia. Oleh karena itu, jika kita ingin membuat suatu senyawa, diperlukan sekurang-kurangnya dua unsur yang harus dicampurkan, dan juga harus terjadi suatu reaksi kimia. Pada umumnya, sifat dari suatu senyawa berbeda dari unsur-unsur pembentuknya. Rumus Kimia Suatu Senyawa Senyawa adalah gabungan dua atau lebih unsur yang berbeda melalui sebuah reaksi kimia, dan dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana juga melalui reaksi kimia. Bagian terkecil dari senyawa disebut molekul. Beberapa molekul bergabung membentuk senyawa. Molekul yang menjadi penyusun senyawa ini disebut juga molekul senyawa, yaitu gabungan dua unsur yang berbeda jenisnya. Ingat bahwa molekul sebenarnya hanya sebutan / istilah untuk gabungan dua atau lebih unsur, baik yang sama maupun yang berbeda jenisnya. Gabungan dua/lebih unsur yang sama disebut molekul unsur, seperti H2, O2, dll. (Seperti yang telah dibahas pada poin Unsur). Sedangkan, gabungan dua/lebih unsur yang berbeda jenisnya disebut molekul senyawa.

Gambar 3. Molekul unsur O2

Gambar 4. Molekul senyawa H2O

Pada rumus kimia suatu senyawa tercantum lambang atom unsur-unsur yang membentuk senyawa itu, dan tiap lambang unsur diikuti oleh suatu angka yang menunjukkan jumlah atom unsur tersebut di dalam satu molekul senyawa. H2O berarti 1 molekul air. Dalam 1 molekul air, terdapat 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen. CO2 berarti 1 molekul gas karbondioksida. Dalam 1 molekul gas karbondioksida terdapat 1 atom karbon dan 2 atom oksigen C12H22O11 berarti 1 molekul gula. Dalam 1 molekul gula terdapat 12 atom karbon, 22 atom hidrogen, dan 11 atom oksigen. Senyawa sederhana adalah zat yang tersusun oleh dua unsur yang berbeda. Suatu senyawa sederhana dapat disusun oleh unsur logam dengan unsur nonlogam atau unsur nonlogam dengan unsur nonlogam. Aturan penamaan senyawa dipengaruhi oleh jenis unsur yang membentuknya. Oleh karena itu, aturan penamaan senyawa terbagi menjadi dua bagian, yaitu aturan untuk penulisan nama dari sebuah senyawa sederhana yang disusun oleh unsur logam dan nonlogam serta aturan untuk penulisan nama dari sebuah senyawa sederhana yang disusun oleh unsur nonlogam dan nonlogam. Senyawa logam dan nonlogam; Aturannya, yaitu: (1) nama unsur logam ditulis terlebih dahulu, (2) nama unsur nonlogam ditulis setelahnya dan ditambahkan akhiran -ida. Contoh: NaCl disusun oleh Natrium (logam) dan klorin (nonlogam). Jadi, nama untuk NaCl adalah natrium klorida. Senyawa nonlogam dan nonlogam; Aturannya, yaitu: (1) nama unsur nonlogam yang pertama ditulis terlebih dahulu, (2) apabila jumlah atom unsur nonlogam yang pertama lebih dari satu, maka penulisannya diawali dengan jumlah atom unsur tersebut dalam bahasa latin, (3) nama unsur nonlogam yang kedua ditulis setelah nonlogam pertama dengan diawali oleh jumlah atom unsur tersebut dalam bahasa latin dan diakhiri dengan -ida. Contoh: N2O4 disusun oleh 2 atom nitrogen (nonlogam) dan 4 atom oksigen (nonlogam). Jadi, nama untuk N2O4 adalah dinitrium tetraoksida Jumlah atom dalam bahasa latin, yaitu: mono (satu), di (dua), tri (tiga), tetra (empat), penta (lima), heksa (enam), hepta (tujuh), okta (delapan). Tabel beberapa contoh senyawa dalam kehidupan sehari-hari

C. Campuran 1. Pengertian Campuran Kalau kita pernah mengambil segenggam tanah, kalau diperhatikan dengan seksama, ternyata bukan hanya tanah saja yang ada di tangan kita, melainkan juga ada pasir, kadang juga ada plastik, kayu, dan kerikil. Tanah diklasifikasikan ke dalam campuran, yaitu campuran berbagai macam unsur dan senyawa. Sifat asli zat-zat pembentuk campuran masih tampak, sehingga komponen penyusun campuran tersebut dapat dikenali dan dapat dipisahkan lagi. Perbandingan penyusunnya tidak tentu seperti pada senyawa. Dua unsur atau lebih yang bercampur dan tidak menyebabkan terjadinya reaksi kimia disebut campuran. Dalam campuran, perbandingan senyawa-senyawa yang dicampurkan adalah sifatnya tidak menentu. Misalnya, air gula ada yang manis, ada yang sedang, ada pula yang kurang manis. Hal tersebut tergantung dari perbandingan antara gula dan air. Campuran merupakan gabungan dari dua jenis zat tunggal, jadi dapat dibentuk dari gabungan unsur dengan unsur, senyawa dengan senyawa, atau senyawa dengan unsur.

Campuran dari banyak senyawa terkadang menyebabkan hasil campuran yang berbeda-beda wujudnya. Ada campuran yang sifatnya begitu halus sehingga sifatnya kita untuk memisahkannya lagi. Campuran ada dua jenis, yaitu campuran homogen dan heterogen. 2. Campuran Homogen Campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi disebut campuran homogen. Campuran homogen sering disebut dengan larutan. Contoh campuran homogen, antara lain: campuran air dengan gula dinamakan larutan gula, campuran air dengan garam dinamakan larutan garam. Ukuran partikel dalam larutan memiliki diameter sekitar 1 nm, dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop. Contoh lainnya yang berupa campuran antara logam dengan logam lain sehingga terbentuk campuran homogen. Misal, Stainless steel banyak digunakan untuk keperluan alat-alat kesehatan dan rumah tangga. Stainless steel merupakan campuran logam besi, krom, dan nikel. Emas (yang menjadi perhiasan para wanita) juga termasuk campuran homogen. Pencampuran logam dilakukan dengan melelehkan logam-logam tersebut. Campuran logam satu dengan logam lain dinamakan paduan logam. Emas murni merupakan logam yang lunak, mudah dibengkokkan. Agar emas menjadi keras sehingga sulit untuk dibengkokkan, maka emas murni tersebut dicampur dengan logam lain yaitu tembaga. Perhiasan yang dijual dengan kadar 22 karat, misalnya. Emas murni itu memiliki kadar 24 karat, sedangkan emas yang memiliki kadar 22 karat itu artinya sudah dicampur dengan tembaga. Semakin sedikit kadar emas yang dimiliki, semakin banyak kandungan tembaga di dalam emas tersebut. Bahkan, terkadang dalam campuran emas dan tembaga masih dicampur lagi dengan perak. Hal ini dilakukan agar menambah menarik penampilan emas tersebut. Campuran antara emas, tembaga, dan perak menghasilkan emas berwarna putih yang biasa disebut emas putih. Jadi, dalam suatu larutan, atau campuran dua zat secara homogen dengan partikel-partikel penyusunnya yang tidak dapat dibedakan lagi, bisa dikatakan kedua zat tersebut telah bercampur secara merata. Benar-benar sudah tidak bisa dipisahkan lagi meskipun didiamkan untuk beberapa hari. Akan tetapi, ada gejala alam yang menurut teori larutan kita ini, seharusnya bercampur sempurna menjadi satu kesatuan, menjadi suatu larutan, namun ternyata tidak bisa bercampur meskipun bertemu antara dua zat cair yang sifatnya memiliki kemiripan dan hampir sama. Salah satunya pernah disebutkan dalam Alqur-an, surat ArRohman ayat 19-20. Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya bertemu, antara keduanya ada batas yang tak dapat dilampaui masing-masing. Harun Yahya, seorang pakar ilmuwan dari Turki, menyebutkan terdapat gelombang besar, arus kuat, dan gelombang pasang di Laut Tengah dan Samudera Atlantik. Air Laut Tengah memasuki Samudera Atlantik melalui selat Jibraltar. Namun, suhu, kadar garam, dan kerapatan air laut di kedua tempat ini tidak berubah karena adanya penghalang yang memisahkan keduanya. Berkaitan dengan ayat-ayat tersebut, baru-baru ini, para ahli kelautan menemukan bahwa sifat lautan yang saling bertemu, tetapi tidak bercampur adalah dikarenakan gaya fisika yang dinamakan tegangan permukaan, air dari laut-laut yang saling bersebelahan namun tidak menyatu. Akibat perbedaan massa jenis, tegangan permukaan mencegah lautan dari bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka. Jadi, air laut dengan air laut saling bertemu namun tidak menjadi sebuah campuran yang homogen. Hal ini dikarenakan ada faktor lain terkait ilmu fisika yaitu gaya fisika yang dinamakan tegangan permukaan. Ajaibnya, ribuan tahun sebelum teori ini ditemukan manusia, Alqur-an telah menyebutkan secara jelas. Subhanalloh... Betapa agung kebesaran Alloh! 3. Campuran Heterogen Campuran heterogen adalah campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lainnya. Pada campuran heterogen, terdapat dinding pembatas antar zat masih nampak jelas terlihat, zat-zat penyusunnya bercampur secara tidak merata dan campuran ini tiap-tiap bagian tidak sama susunannya sehingga disebut heterogen. Campuran heterogen dikelompokkkan menjadi dua jenis, yaitu: Suspensi dan Koloid.

3.a. Suspensi Campuran jenis ini jika dibiarkan, maka akan timbul endapan. Contohnya: air lumpur. Mula-mula air lumpur seperti larutan. Akan tetapi, jika dibiarkan beberapa saat, lumpur mengendap di dasar bejana, sedangkan di atasnya terdapat air bening. Campuran yang seperti ini dapat dipisahkan kembali melalui penyaringan karena partikel pelarutnya relatif lebih besar. 3.b. Koloid Suatu campuran yang zat terlarutnya lebih kecil jika dibandingkan dengan suspensi, tetapi lebih besar jika dibandingkan denga larutan, maka disebut koloid. Koloid terlihat homogen, tetapi sebenarnya antarkomponen koloid masih dapat dibedakan dengan menggunakan mikroskop ultra. Contoh koloid adalah campuran air susu, santan, agar-agar. Partikel terlarut pada campuran koloid tidak dapat dipisahkan dengan menggunakan alat penyaring karena diameter partikelnya antara 1 hingga 100 nm. Tabel Perbandingan Jenis Campuran Berupa Larutan (Campuran Homogen), Koloid, dan Suspensi (Heterogen) Larutan Koloid Suspensi Homogen, tak dapat Homogen secara makroskopis, Heterogen, dapat dibedakan dibedakan walau tapi heterogen jika diamati secara kasat mata menggunakan mikroskop ultra dengan mikroskop ultra (makroskopis) Stabil Pada umumnya stabil Tidak stabil Satu fasa Dua fasa Dua fasa Diameter partikel < 1 nm Diameter partikel 1-100 nm Diameter partikel > 100 nm Tidak dapat disaring dan tidak Tidak dapat disaring kecuali Dapat disaring dan dapat dapat memisah ketika dengan penyaring ultra dan tak memisah (sendiri) ketika didiamkan dapat memisah sendiri didiamkan Jernih Agak keruh Tidak jernhi Bersifat transparan dan Dapat menghamburkan Dapat menghamburkan cahaya meneruskan cahaya cahaya Jenis-jenis Koloid berdasarkan pada jenis fase pendispersi dan fase terdispersinya, yaitu: Fase Medium Nama No. Contoh Terdispersi Pendispersi Koloid Buih sabun, krim kocok, 1 Gas Cair Busa/Buih putih telur, buih kocokan Batu apung, karet busa, roti, 2 Gas Padat Busa padat styrofoam 3 Cair Gas Aeorosol Awan, kabut 4 Cair Cair Emulsi Susu, santan Gel/emulsi Keju, mentega, mutiara, 5 Cair Padat padat gelatin (agar-agar) Aerosol 6 Padat Gas Asap, debu padat 7 Padat Cair Sol Cat, kanji, tinta Kaca berwarna, paduan 8 Padat Gas Sol padat logam

4. Kadar Zat dalam Larutan Susunan zat dalam suatu campuran sering dinyatakan dengan kadar dari zat-zat pembentuk campuran itu. Kadar suatu zat dalam campuran dapat dinyatakan sebagai jumlah zat dalam campuran dibandingkan jumlah seluruh campuran. Jumlah zat dapat dinyatakan dalam massa (g,kg) atau volume (ml,l). Latihan Soal Pemahaman Istilah 1) Nyatakanlah rumus kimia berikut dalam pernyataan yang menyebutkan jumlah atomnya: a. N2 d. CH3COOH b. Cl2 e. C6H8O6 c. H2 f. Ca(OH)2 2) Di antara zat-zat berikut ini, manakah yang merupakan unsur, senyawa, atau campuran? a. Udara e. Asam cuka b. Bensin murni f. Glukosa c. Teh manis g. Tembaga d. Belerang h. Tanah 3) Di antara zat-zat berikut ini, manakah yang merupakan campuran homogen dan yang merupakan campuran heterogen? a. Air sungai d. Larutan garam b. Udara e. Air teh c. Kopi susu Latihan Soal Kadar Zat 1). Dalam 800 gr bijih besi (campuran besi dg pengotornya) terdapat 600 gr besi. Berapakah kadar pengotor yang terlarut dalam bijih besi tersebut? 2). 45 ml alkohol dilarukan ke dalam 60 ml air sehingga terbentuk suatu larutan alkohol dengan kadar tertentu. Tentukan kadar alkohol dalam larutan alkohol tersebut! 3). Dalam 200 ml air terdapat 5 ml gula pasir, berapakah kadar gula pasir dalam air tersebut? 4). Dalam 400 gr bijih besi (campuran besi dg pengotornya) terdapat 200 gr besi. Berapa kadar pengotor yang terlarut dalam bijih besi tersebut? 5). Larutan Yodium sebanyak 20 ml dilarutkan dalam air 250 ml. Berapakah kadar larutan tersebut? 6). Berapa persen kadar alkohol bila 40 ml dicampurkan dalam 1 liter air? 7). Kadar larutan garam dapur dalam 180 ml adalah 30%. Berapakah ml garam dapur yang dilarutkan? Referensi: 1) Any Winarsih, dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/ MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional 2) Teguh Sugiyarto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP/ MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional 3) http://www.e-dukasi.net 4) http://kimiatardiskanda.files.wordpress.com/2012/10/koloid-suspensi-dan-larutan-sejati.pdf 5) http://lailanurhayati1993.files.wordpress.com/2013/03/materi-web-3-klasifikasi-zat1.pdf 6) http://soni69.tripod.com/Keajaiban_Al_quran.pdf

Anda mungkin juga menyukai