Anda di halaman 1dari 35

BAB III KEGIATAN BELAJAR 2

A. Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Standar Kompetensi Menggunakan konsep Fungsi dan Limit dalam soal dan permasalahan yang relevan. Kompetensi Dasar Memahami matematika pada materi fungsi dan limit

B. Indikator Perkuliahan Mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahan tentang Fungsi Mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahan tentang Limit

C. Uraian Materi FUNGSI DAN OPERASI PADA FUNGSI Dalam matematika, yang dimaksud dengan fungsi adalah aturan yang memetakan setiap objek x di suatuhimpunan D (daerah asal) ke sebuah objek tunggal y di himpunan E (daerah hasil).

Fungsi biasanya dilambangkan dengan huruf kecil seperti f atau g. Lambang f : D E berarti f adalah fungsi dari D ke E.

Fungsi yang akan dibahas di sini adalah fungsi dengan daerah asal D yang sering dinyatakan dalam bentuk persamaan seperti y = x2 atau f(x) = x2, x R. Contoh 1.

R dan daerah hasil E

R,

Fungsi f(x) = x2 memetakan setiap bilangan real x ke kuadratnya, yakni x2. Daerah asalnya adalah R dan daerah hasilnya adalah [0,). Contoh 2. Fungsi g(x) = 1/x memetakan setiap bilangan real x 0 ke kebalikannya, yakni 1/x. Daerah asalnya sama dengan daerah hasilnya, yaitu {x R | x 0 }.

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

28

Operasi pada Fungsi Seperti halnya pada bilangan, kita definisikan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada fungsi, sebagai berikut: (f + g)(x) = f(x) + g(x) (f g)(x) = f(x) g(x) (f.g)(x) = f(x).g(x) (f/g)(x) = f(x)/g(x) asalkan bentuk di ruas kanan terdefinisi. Daerah asal f + g adalah irisan dari daerah asal f dan daerah asal g, yakni {x R | x 0 }.

Contoh jika f(x) = x2 dan g(x) = 1/x, maka f + g adalah fungsi yang memetakan x ke x2 + 1/x, yakni (f + g)(x) = x2 + 1/x. Selain keempat operasi tadi, kita dapat pula mendefinisikan pangkat p dari fungsi f, yakni f p(x) = [f(x)]p, asalkan bentuk di ruas kanan terdefinisi.

KOMPOSISI FUNGSI Aturan fungsi komposisi Fungsi g : A B dan h : B C dua fungsi dengan Dh = Rf. Pada gambar berikut

mengilustrasikan fungsi g bekerja lebih dulu baru dilanjutkan fungsi h. Fungsi g memetakan x ke y dan h memetakan y ke z. Fungsi f memetakan x langsung ke z. Fungsi f : A komposisi dari fungsi g dan h, yakni f = h A B g. C C adalah

g x y

h z

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

29

Perhatikan ilustrasi di atas, y = g(x) dan z = h(y). Fungsi f : A f(x) = h(g(x)) untuk semua x anggota A. adalah fungsi komposisi g dan h, dan dinotasikan dengan f = h f(x) = (h g)(x) = h(g(x)) untuk semua x anggota A. g g h. g(h(x)) (g h)(x).

C ditentukan oleh rumus

g.

Perhatikan bahwa h (h h

g)(x) = h(g(x))

g merupakan fungsi komposisi dengan g bekerja lebih dulu baru kemudian h, tetapi g

h merupakan fungsi komposisi dengan h bekerja lebih dulu baru g.

Contoh : Misalkan dua fungsi g : R g(x) = 2x + 1 dan h(x) = x 2 a. Carilah (i) (h b. Carilah x g)(3); (ii) (h g)(-5); dan (iii) daerah hasil f = h g. g. R dan h : R R, keduanya berturut-turut ditentukan oleh rumus:

R, sehingga f(x) = 100, jika f = h

Jawab: a. (i) (h (ii) (h g)(3) = h(g(3)) = h(2.3 + 1) = h(7) = 7 2 = 49. g)(-5) = h(g(-5)) = h(2(-5) + 1) = h(-9) = (-9) 2 = 81. g. R.

(iii) Misalkan f = h f(x) = (h

g)(x) = h(g(x)) = h(2x + 1) = (2x + 1) 2 untuk semua x R/ x 1}. g. Berarti f(x) = (h g)(x) = 100.

Jadi Rf = {x b.

f(x) = 100, jika f = h Berdarkan a(iii);

(2x + 1) 2 = 100 2x + 1 = 10 atau 2x + 1 = -10


1 x=41 2 atau x = - 5 2 .

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

30

FUNGSI TRIGONOMETRI Rumus Jumlah dan Selisish Dua Sudut 1. Menentukan Rumus untuk cos ( ) Titik A dan B pada lingkaran. OA = OB = 1 satuan. OA dengan sumbu x positif membentuk sudut . OB dengan sumbu x positif membentuk sudut . AOC = dan BOC = . Dengan demikian koordiant titik A (cos , sin ) dan (cos , sin ).

Dengan rumus jarak antara dua titik, maka jarak AB adalah: AB2 = (xA xB )2 + (yA yB )2 = (cos cos )2 + (sin sin )2 = cos2 2cos cos + cos 2 + sin2 2sin sin + sin2 = cos2 + sin2 + cos2 + sin2 2cos cos 2sin sin = = 1 2 + 1 2 (cos cos + sin sin ) 2 (cos cos + sin sin ) ........................ ( 1 )

Perhatikan

AOB,

AOB = dengan aturan cosinus, diperoleh AOB

AB2 = OA2 + OB2 2.OA.OB cos = = 1 2

+ 1 2.1.1.cos ( ) 2 cos ( ) ............................................................ ( 2 )

Dari ( 1 ) dan ( 2 ) diperoleh: 2 2 cos ( ) = 2 2 (cos cos + sin sin ) -2 cos ( ) =2 (cos cos + sin sin )

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

31

cos ( ) Jadi :

(cos cos + sin sin )

cos ( ) = cos cos + sin sin Dengan mengubah + menjadi ( ) diperoleh : cos ( + ) = cos ( ( )) = cos cos (-) + sin sin (-) = cos cos sin sin Jadi: cos ( + ) = cos cos sin sin Contoh: Tuliskan rumus cosinus sudut jumlah atau selisih berikut ini! a. cos (2a b) b. cos (2p + 3q) Jawab: a. cos (2a b) = cos 2a cos b + sin 2a sin b b. cos (2p + 3q) = cos 2p cos 3q - sin 2p sin 3q Buktikan bahwa: a. cos( b. cos c. cos d. cos Bukti: a. cos(
2 2

Ingat ! sin (- ) = - sin cos (-) = cos

- A) = sin A cos
1 8

5 8
2

- sin

5 8

sin

1 8
2

1 2 2
p sin 6 p =

p cos

p + sin

1 2

A cos

A - sin

A sin

A = cos 2

- A) = cos

. cos A + sin

. sin A

= 0. cos A + 1 . sin A = sin A (terbukti)

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

32

b. cos

5 8

cos

1 8

- sin

5 8

sin

1 8

= cos = cos =

5 8

1 8

3 4

1 2 (terbukti) 2
6 p

c. cos

p cos

p + sin

p sin

= cos = cos =

1 (terbukti) 2

d. cos

A cos

A - sin

A sin

A = cos {
= cos 2

A+

A}

(terbukti)

2. Menentukan rumus sin Rumus sinus jumlah dua sudut dapat ditentukan sebagai berikut ini. sin = cos 90 0 = cos 90 0 = cos 90 0 = sin Jadi: Sin = sin cos + cos sin cos cos + cos + sin 90 0 sin sin Ingat !! sin 90 0 cos 90 0 = cos = sin

Setelah kita memperoleh sinus jumlah, yaitu sin sudut sebagi berikut: sin = sin = sin cos + cos sin

kita dapat menentukan rumus selisih dua

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

33

= sin = sin Jadi: sin = sin

cos cos

+ cos - cos

sin
sin

cos

- cos

sin

3. Menentukan rumus untuk tan Dari rumus sinus dan cosinus jumlah dua sudut dapat digunakan untuk menentukan rumus tan (+) sebagai berikut : tan (+) =

sin( cos(
sin cos cos cos

) )
sin cos sin sin

=>ingat! tan =

sin cos

sin cos = cos cos

cos cos cos cos

cos cos sin cos

sin cos sin cos

Ingat: Pembilang dan penyebut dibagi dengan cos cos

sin cos = sin 1 cos


=

sin cos sin . cos

tan tan 1 tan tan

Jadi: tan (+) =

tan tan 1 tan tan

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

34

Rumus Trigonometri Sudut Rangkap 1. Menentukan Sudut Rangkap a. Menentukan rumus sin 2 Dengan rumus sin ( +) = sin cos + cos sin dan dengan mengubah 2 = + didapat sin 2 = sin( + ) = sin cos + cos sin = 2 sin cos Jadi: sin 2 = 2 sin cos

b. Menentukan rumus cos 2 Dengan rumus cos ( +) = cos cos sin sin dan dengan mengubah 2 = + didapat cos 2 = cos( + ) = cos cos sin sin = cos2 sin2 Jadi: cos 2 = cos2 sin2 Rumus cos 2 = cos2 sin2 dapat dinyatakan dalam bentuk lain cos 2 = cos2 sin2 = cos2 (1 cos2) = cos2 1 + cos2 = 2 cos2 1 Jadi: cos 2 = 2cos2 1 Ingat !! cos2 + sin2 = 1 sin2 = 1 cos2 cos2 = 1 sin2

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

35

cos 2 = cos2 sin2 = (1 sin2 ) sin2 = 1 sin2 - sin2 = 1 2 sin2 Jadi: cos 2 = 1 2 sin2

2. Identitas Trigonometri Rumus rumus penjumlahan dan pengurangan sinus dan cosinus bersama-sama dengan rumus- rumus yang terdahulu dapat digunakan untuk menunjukkan kebenaran dari suatu identitas trigonometri Contoh: Buktikan identitas berikut! a. (sin + cos )2 = 1 + sin 2 b. sin 3 = 3 sin 4 sin3 c. Bukti: a. (sin + cos )2 = sin2 + 2 sin cos + cos2 = sin2 + cos2 + 2sin cos = 1 + sin2 (terbukti) b. 3 dapat dinyatakan 2 + , sehingga : sin 3 = sin (2 + ) = sin 2 cos + cos 2 sin = (2 sin cos )cos + (1 2 sin2 )sin = 2 sin cos2 + sin 2 sin3 = 2 sin (1 sin2 ) + sin 2 sin3 = 2sin 2 sin3 + sin 2sin3 = 3 sin 4 sin3 (terbukti)
cos 4 sin 4 1 tan 4 cos 4

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

36

c.

cos 4 sin 4 1 tan 4

(cos 2

sin 2 )(cos 2 sin 2 ) (1 tan 2 )(1 tan 2 )

1.(cos 2 sin 2 ) = 1 cos 2 sin 2 ( ) cos 2 cos 2


=

cos 2 sin 2 1 cos 2 sin 2 ( cos 2 cos 2


cos 2 1 cos 4 (cos 2 sin 2

sin 2 )

1 1 cos 4

= cos4 (terbukti) Latihan a. b. c. Jika sin x cos x = a untuk 0 Nilai maksimum dari x

, tentukan tan 2x.

m adalah 25. Tentukan nilai m 15 sin x 8 cos x 25

, , dan adalah sudut-sudut sebuah segitiga. Tentukan nilai tan .tan jika tan .+ tan =2 tan

d. e.

Dalam segitiga lancip ABC, sin C = Jika

2 13

, tan A tan B = 13, tentukan tan A + tan B. = 1 + 2 sin 2 , tentukan nilai tan .

sudut lancip yang memenuhi 2 cos2

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

37

LIMIT FUNGSI Konsep Limit Misalkan I = (a,b) suatu interval buka di R dan c I. Fungsi f(x) dikatakan terdefinisi di I kecuali

mungkin di c, artinya f(x) terdefinisi di semua titik pada I/{c} dan di c boleh terdefinisi boleh juga tidak Limit fungsi di satu titik Jika nilai x cukup dekat dengan nilai tetap a, menghasilkan nilai f(x) cukup dekat ke

nilai tetap L, dan juga jika nilai f(x) dapat dibuat sekecil mungkin dekat dengan L dengan cara memilih nilai x yang cukup dekat dengan a, dan ini benar untuk semua nilai x dalam daerah asal fungsi f kecuali mungkin untuk x = a, maka kita katakan bahwa limit fungsi f(x) mendekati a sama dengan L, ditulis
lim f(x) = L.
x a

untuk x

Dengan ungkapan lain:


lim f(x) = L jika dan hanya jika
x a

> 0,

> 0, 0 < |x a| <

maka | f(x) - L| <

Nilai

bergantung pada

pada sebarang x sehingga f(x) terdefinisi. Namun pada nilai

x = a tidak dipersoalkan. Misalnya pada fungsi f(x) = 3x 4,

= 0,1 untuk

= 0,3; dan dan

= 0,001 untuk

= 0,003.

Karena |(3x 4) 5| = |3x 9| = 3|x 3|, maka relasi antara =


3

pada kasus ini adalah

untuk nilai fungsi di sekitar x = 3.

Jika tidak ada nilai L yang memenuhi definisi limit, maka kita katakan lim f(x) = L tidak
x a

ada.

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

38

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

39

LIMIT SEPIHAK

Dari gambar di atas dapat terlihat bahwa fungsi f(x) mengalami loncatan pada x = 1 Sekarang coba lengkapi implikasi berikut:

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

40

Hasil terakhir menunjukkan bahwa limit kiri dari f(x) untuk x menuju 1 dari kiri bukan 1,5

Definisi Limit Kanan Misalkan f(x) terdefinisi pada I = (a,b), kecuali mungkin di c untuk c dari kanan limf x x mendekati L 0, 0 x cdisebut f L, x dinotasikan L
x c

I. Limit dari f(x)

Definisi Limit Kiri Misalkan f(x) terdefinisi pada I = (a,b), kecuali mungkin di c limf x x mendekati L 0, 0kiridisebut c - x L, f x L untuk c dari dinotasikan
x c

I. Limit dari f(x)

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

41

KEKONTINUAN FUNGSI

Kekontinuan Sepihak Fungsi f dikatakan kontinu kiri di x = c bila Fungsi f dikatakan kontinu kanan di x = c bila

Kekontinuan Pada Interval Fungsi f dikatakan kontinu pada interval buka (a,b) jika f kontinu pada setiap titik di (a,b) Fungsi f dikatakan kontinu pada selang tutp [a,b] jika f kontinu pada (a,b) kontinu kanan di a dan kontinu kiri di b

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

42

2. Periksa kekontinuan fungsi f yang diberikan oleh

f x

sin x x 0 x , 1 x 0
x 2x 1

3. Misalkan fungsi f diberikan oleh f x Tunjukkan lim f


x 1

0, lim f x
x 5

16

4. Hitunglah

lim
x 0

x sin x 2x tan x

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

43

BAB IV KEGIATAN BELAJAR 3

A.

Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Standar Kompetensi Menggunakan konsep turunan fungsi dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar 1. Menggunakan konsep dan aturan turunan dalam perhitungan turunan fungsi 2. Menggunakan turunan untuk menentukan karakteristik suatu fungsi dan memecahkan masalah 3. Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan ekstrim fungsi 4. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan ekstrim fungsi dan penafsirannya

B.

Indikator Pembelajaran Mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahan tentang turunan fungsi

C.

Uraian Materi

Laju Perubahan Nilai Fungsi; Ide Turunan pada x = a. Jika sebuah benda bergerak maka benda itu memiliki kecepatan. Pada bagian B, telah diuraikan makna kecepatan rata-rata gerak benda. Yaitu:

kecepatan rata-rata =

jarak yang ditempuh perubahan jarak = . waktu yang diperlukan perubahan waktu

Jika benda tersebut bergerak sepanjang lintasan y = f(x), maka perbandingan di atas menunjukkan perubahan nilai rata-rata:

perubahan nilai rata-rata =

perubahan nilai fungsi . perubahan var iabel x

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

44

Misalkan fungsi f : R Y f(a+h)

R ditentukan oleh rumus f: x y = f(x) B

f(x).

Gambar di samping adalah sketsa suatu kurva y = f(x). Titik A(a,f(a)) dan B(a+h,f(a+h))

f(a)

adalah dua titik yang terletak pada kurva. Apa yang terjadi jika h mendekati

a+h

nilai nol?

Perhatikan perubahan dari A ke B. Untuk daerah asal dalam interval a fungsi berubah dari f(a) pada x = a sampai f(a + h) pada x = a + h.

a + h, nilai

Perbandingan selisih nilai fungsi dan selisih nilai variabel merupakan perubahan rata-rata nilai fungsi dalam interval a x a + h untuk h 0, yakni:

Perubahan rata-rata = =

perubahan nilai fungsi perubahan nilai var iabel

f ( a h) f ( a ) ( a h) a f (a h) f (a) = . h Untuk nilai h mendekati nol, perubahan rata-rata nilai fungsi itu di sebut laju perubahan nilai fungsi pada x = a.

Laju perubahan nilai fungsi (pada x = a) = lim


h

f (a h) h

f (a)

Lambang turunan fungsi yang rumusnya f(x) di titik x = a, adalah f (a) (dibaca: f aksen a). f (a) = lim
h 0

f (a h) h

f (a) f (a)

Jika lim
h

f (a h) h

ada, maka dikatakan f terturunkan (terdiferensialkan) di a.

f (a) adalah turunan fungsi f di x = a.

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

45

Contoh : Misalkan f(x) = 18x 2 + 19. Carilah turunan fungsi f di x = 4. Jawab: Turunan fungsi f(x) = 18x 2 + 19x di x = 4 adalah f (4). f (4) = lim
h 0

f ( 4 h) h

f (4)

= lim
h

(18(4 h) 2 19(4 h)) (18.4 2 19.4) h (18.4 2 18.2.4h 18h 2 19.4 19h) (18.4 2 19.4) h 163h 18h 2 h

= lim
h

= lim
h

= lim (163 + 18h)


h 0

= 163.

Turunan dari fungsi f Misalkan f : A R dengan A R suatu fungsi dan untuk setiap anggota A fungsi f A,
0

memiliki turunan. Misalnya untuk a, b, f (a) = lim


h 0

f (a h) h

f (a)

f (b) = lim
h

f (b h) h

f (b)

, ada nilainya;

maka dikatakan f terturunkan (diferensiable) pada A.

Perhatikan untuk setiap anggota A kita memperoleh nilai baru di bawah f . Jadi kita memperoleh fungsi baru yang diturunkan dari f, yaitu. f : A R dengan A R.

Fungsi f ini disebut turunan f pada A, dan ditentukan oleh rumus: f (x) = lim
h 0

f ( x h) h

f ( x)

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

46

Contoh: Carilah turunan fungsi f yang ditentukan oleh rumus f(x) = 3x 3 . Jawab: Turunan fungsi f yang ditentukan oleh rumus f(x) = 3x 3 adalah f (x) = lim
h 0

f ( x h) h

f ( x)

= lim
h

3( x h) 3 3x 3 h 3( x 3 3x 3 3x 2 h 3xh 2 h 3 ) 3x 3 h 9 x 2 h 9 xh 2 3h 3 3x 3 h

= lim
h

= lim
h

= lim
h

9 x 2 h 9 xh 2 3h 3 h

= lim (9x 2 + 9xh + 3h 2 )


h 0

= 9x 2 .

Turunan Beberapa Fungsi Khusus (1) Turunan fungsi konstan, yaitu f(x) = a, a konstanta. f (x) = lim
h 0

f ( x h) h
a a h

f ( x)

= lim
h

= 0. (Lihat latihan 7 nomor 1)

Jika f(x) = a, a konstanta; maka f (x) = 0.


(2) Turunan fungsi pangkat positif dari x, yaitu f(x) = x n . Contoh pada Latihan 7, nomor 2 sampai 6. Hasilnya masukkan tabel:

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

47

f(x) f (x)

x 1

x2 2x

x3 3x 2

x4 4x 3

xn

Perhatikan baik-baik tabel di atas, apakah kamu menemukan pola sehingga kamu dapat mengisi di bawah x n ?

Jika f(x) = x n , maka f (x) = nx n 1 .


(3) Turunan f(x) = ax n dengan a konstanta; n bilangan positif atau rasional. Dengan cara serupa dengan (2); ternyata berlaku:

Jika f(x) = ax n , maka f (x) = anx n 1


1 xn

(4) Turunan pangkat negatif dari x, yaitu f(x) =

Jika kita lihat kembali Latihan 7, nomor 7 dan dimasukkan ke table, akan terlihat polanya turunannya, yaitu:

Jika f(x) =
Karena
1 =x xn

1 n , maka f (x) = - n 1 . n x x
n

, maka pernyataan di atas setara dengan:


( n 1)

Jika f(x) = x n , maka f (x) = -nx

Turunan f(x) yaitu f (x) dalam proses pencariannya menggunakan konsep limit, yakni f (x) = lim
h

f ( x h) h

f ( x)

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

48

Sifat-sifat turunan berikut penting dalam mencari turunan: 1. Jika fungsi f dan g keduanya fungsi yang terdefinisi pada selang I, maka turunan (jika ada) dari f dan g juga merupakan fungsi yang terdefinisi pada selang I. Demikian juga fungsi-fungsi f + g, f - g, cf, f g, dan f/g (khusus untuk f/g perlu tambahan syarat g adalah juga fungsi-fungsi juga memiliki turunan yang terdefinisi di I. 2. Rumus turunan f + g, f - g, cf, f g, dan f/g berturut-turut adalah: a. (f + g) (x) = f (x) + g (x). b. (f - g) (x) = f (x) - g (x). c. (cf) (x) = cf (x), c konstanta. d. (f g) (x) = f(x)g (x) + g(x) f (x) e. (f/g) (x) =
g ( x) f ' ( x) f ( x) g ' ( x) , g(x) [ g ( x)]2

0)

0.

Notasi yang juga sering digunakan adalah: a. Jika y = u + v, maka y = u + v . b. Jika y = u - v, maka y = u - v . c. Jika y = cu, maka y = c u , c konstanta. d. Jika y = uv, maka y = uv + vu .

Latihan 1. 2. Tentukan persamaan garis singgung dan garis normal kurva x3 y3 =2xy di titik (-1,1) Akan dibuat persegi panjang ABCD dengan titik sudut A(0,0), B di sumbu X, D di sumbu Y dan C pada kurva y = a2 x2. Tentukan ukuran-ukuran persegi panjang tersebut agar luasnya maksimum 3. 4.
1 Tentukan titik-titik ekstrim dari fungsi f(x) = -2x3 + 3x2 pada [- ,2] 2

Kawat sepanjang 16 cm dipotong menjadi 2 bagian. Salah satu potongan dibentuk jadi bujur sangkar dan potongan lainnya dibuat jadi lingkaran. Berapa ukuran potongan tersebut agar : - jumlah seluruh luasnya minimum - jumlah seluruh luasnya maksimum

5.

Carilah dua buah bilangan tak negatif yang jumlahnya 10 dan hasil kalinya maksimum

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

49

BAB V KEGIATAN BELAJAR 4

A.

Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Standar Kompetensi Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar 1. Memahami konsep integral tak tentu dan integral tentu 2. Menghitung integral tak tentu dan integral tentu dari fungsi aljabar dan fungsi trigonometri yang sederhana

B.

Indikator Pembelajaran 1. Mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahan tentang integral tak tentu 2. Mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahan tentang integral tentu

B.

Uraian Materi

Pengertian Integral Untuk memahami pengertian operasi tentang pengintegralan, perhatikan suatu fungsi turunan F (x) = f(x) = 2x yang dihasilkan dari berbagai dari bentuk F(x) yang mungkin. Hal ini akan diperlihatkan pada tabel berikut. F(x)

Pendiferensialan

F (x) = f(x)

Pengintegr alan
x3 x3 - 1 x3 + 2 x3 + 3 ..... 3x2 ... 3x2 ... 3x2 ... 3x2

x3 + c ... 3x2 Melalui contoh di atas jika F (x) = f(x) = 3x2, maka rumus untuk F(x) mempunyai banyak kemungkinan, yaitu berbeda pada konstantanya, sedangkan bagian variabel x selalu berbentuk x3.

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

50

Oleh karena itu himpunan semua fungsi pengintegralan dari F (x) = f(x) = 3x2 dapat disajikan dalam bentuk: F (x) = x3 + c dengan c adalah sebuah konstanta, di mana c R.

Integral Tak Tentu Definisi: Misalkan F(x) adalah suatu fungsi umum yang bersifat F(x) = f(x) atau F(x) dapat didiferensialkan sehingga F(x) = f(x). Dalam hal demikian, maka F(x) dinamakan sebagai himpunan anti-pendiferensialan (anti turunan) atau himpunan pengintegralan dari fungsi F(x) = f(x). Operasi pengintegralan ditulis dengan notasi integral . Misalkan f(x) dx adalah

pengintegralan dari fungsi f(x) terhadap variabel x. Hasil dari pengintegralan di atas adalah F(x) + C, di mana F(x) adalah fungsi integral umum dan F(x) bersifat F(x) = f(x), f(x) disebut fungsi integran, dan c konstanta real sembarang dan sering disebut konstanta pengintegralan. Untuk lebih jelasnya kalian lihat contoh berikut! 1) 2) 3) 4x dx = 2x2 + c, jelas bahwa F(x) = 2x2+c, sebab F (x) = 4x = f(x) x2 dx =
1 3 x 3 c , jelas bahwa F(x) =

1 3 x + c, sebab F (x) = x2 = f(x) 3

3x2 dx =

3 4 x 4

3 c , jelas bahwa F(x) = x 4 +c, sebab F (x)=3x3 = f(x) 4

Teorema: Jika n sembarang bilangan rasional maka keciali -1,

x n dx

xn 1 c n 1

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

51

Sifat-sifat umum integral tak tentu di bawah ini! 1. (i) (ii) 2. (i) (ii) 3. Integral Tentu Misalkan kurva y = f(x) kontinu dalam interval a < x < b. Luas yang di batasi oleh kurva y = f(x) sumbu x dan garis-garis x = a dan x = b, atau dalam interval tertutup [a, b] dapat ditentukan dengan proses limit seperti berikut. Perhatikan gambar di bawah ini!
dx x c

a dx

ax

c f(x) dx g(x) dx

f(x) g(x) dx f(x) g(x) dx

f(x) dx - g(x) dx
1

ax n dx

a n 1

xn

, n bilangan rasional dan n - 1

y = f(x)

L1 = f(x1) . x1 L2 = f(x2) . x2 L3 = f(x3) . x3


f(x1) x1 0 a=
0

f(x2) x2
0

f(x3) x3 x3 xn

f(xn) xn

Ln = f(xn) . xn

x1

x2

Pada gambar di atas, luas daerah L didekati dengan jumlah semua luas persegi panjang. Jadi L = f(x1) . x1 + f(x2) . x2 + f(x3) . x3 + + f(xn) . xn Dengan menggunakan notasi sigma ( menjadi:
n

) bagian ruas kanan dari bentuk di atas dapat ditulis

L
i 1

f ( xi ) .

xi

Andaikan luas daerah dibawah kurva y = f(x), di atas sumbu x, antara garis x = a dan x = b
n
n

adalah L, maka
i 1

f ( xi ) .

xi akan mendekati L, sehingga bisa dituliskan L


i 1

f ( xi ) .

xi .

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

52

Untuk menekankan bahwa pengambilan jumlah tersebut meliputi daerah interval [a, b] maka
x b

ditulis L
x a

f ( x) .
n

Bentuk penjumlahan
i 1

f ( xi ) .

xi disebut sebagai Jumlah Riemann.

Contoh:
3

Hitung
2

( x 3)dx!

Penyelesaian: Partisikan inteval [-2, 3] menjadi n interval bagian yang sama. Masing-masing panjangnya adalah

x =

5 . n

Dalam tiap bagian interval [xi-1, xi]. Gunakan xi = xi sebagai sampel. Diperoleh:
x0 = -2 x1 = -2 +

x = -2 +

5 n

x2 = -2 + 2 x = -2 +2 xi = -2 + i. x . .. xn = -2 + n . x

5 n
5 n

2 i

2 n

5 n

=3

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

53

Jadi f(xi) = xi + 3 = 1 + i(
n i 1

5 ), sehingga n

Ingat: f(x) = x + 3

f ( x i)

=
n i 1

n i 1

f ( xi )

5 =n
5 n n

5 5 1 i( ) n n 25 n 1 i 1 n2

n i 1

25 n(n 1) 2 n2 25 1 =5+ 1 2 n

Karena partisinya tetap, maka untuk x 0 setara dengan n Kita simpulkan bahwa
3

y = x+3 3
2

( x 3)dx!

= Lim
x 0

f ( x i)

lim 5 +
n

25 1 1 2 n

= -2 3

35 2

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

54

Sifat-sifat Integral tertentu Jika f(x) dan g(x) kontinu pada interval tertutup [a, b] maka integral tertentu memenuhi sifat-sifat sebagai berikut ini.
a

(1)
a b

f ( x)dx

0
a

(2)
a
b

f ( x)dx
b

f ( x)dx
b

(3)
a

k f ( x)dx
b

k f ( x)dx , k konstanta riil sembarang


a

(4)
a
b

f ( x)

g ( x) dx
a
c

f ( x)d
a
c

g ( x)dx

(5)
a

f ( x)dx
b

f ( x)dx
a

f ( x)dx, a

(6)

a) Jika f(x) > 0 dalam interval a < x < b


b

maka
a

f ( x)dx

b) Jika f(x) < 0 dalam interval a < x < b


b

maka
a

f ( x)dx

Latihan 1. Tentukan
x3
3

2x 4x 2

x4

dx

2. 3. 4.

Tentukan

cos 3

x sin x x

dx

Tentukan sin 7 xdx Tentukan

dx 9 x2

5.

Tentukan

dx 2 sin x

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

55

BAB VI KEGIATAN BELAJAR 5

A.

Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Standar Kompetensi Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar Menggunakan integral untuk menghitung luas daerah di bawah kurva dan volum benda putar

B.

Indikator Pembelajaran 1. Mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahan tentang luas daerah di bawah kurva dan 2. Mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahan tentang volum benda putar.

B.

Uraian Materi

Luas Daerah yang Di Batasi Oleh Kurva Dengan Sumbu X Pembahasan luas daerah dibawah kurva yang telah dipelajari dalam bagian terdahulu. Pada sub bab ini akan diawali dengan membahas luas daerah untuk kurva yang sederhana. Perhatikan gambar berikut!

y x=a y = f(x) D1 y = f(x) 0 x=a (a) x=b x 0 (b) x=b x D2

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

56

Pada gambar 1-6 (a) diperlihatkan kurva y = f(x), dengan f merupakan fungsi kontinu dan tak negatif (f(x) > 0) dalam interval a < x < b. Misalkan D1 daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu x dan garis x = a dan x = b.

Luas D1 ditentukan dengan rumus


b

L (D1) =
a

f ( x)dx

Pada gambar (b) diperlihatkan kurva y = f(x), dengan f merupakan fungsi kontinu dan tak positif (f(x) < 0) dalam interval a < x < b. Misalkan D2 daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu x dan garis x = a dan x = b. Luas D2 ditentukan dengan rumus
b a

L (D2) =
a

f ( x)dx
b

f ( x)dx

atau
b

L (D2) =
a

f ( x ) dx

Contoh: Nyatakan dengan Integral luas daerah yang diarsir berikut:


y y

y = f(x) y = f(x) a c b x a c d b x

(a)

(b)

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

57

Penyelesaian:
c b

(a)

L
a c

f ( x)dx
c d

f ( x)dx
b

(b)

L
a

f ( x)dx
c

f ( x)dx
d

f ( x)dx

Luas Daerah Antara Dua Kurva Misalkan dua kurva masing-masing dengan persamaan y = f(x) dan y = g(x) merupakan kurva-kurva yang kontinu dan f(x) > g(x) dalam interval a < x < b. Daerah yang di batasi oleh kurva y = f(x), kurva y = g(x), garis x = a dan x = b diperlihatkan pada gambar berikut :
c y
D

y = f(x)

y = g(x)
A

B
F

E 0 x=a x=b

Luas daerah ABCD

= L daerah EFCD - L daerah EFBA


b b

=
a

f ( x)dx
a

g ( x)dx

=
a

f ( x) g ( x) dx

Jadi luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x) dan y = g(x), garis x = a dan x = b ditentukan dengan rumus :

L =
a

f ( x) g ( x) dx

dengan f(x) > g(x) dalam interval a < x < b

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

58

Contoh: Hitunglah luas daerah yang di batasi oleh kurva y = 3 + x - 2x2 dan kurva y = -2x + 3! Penyelesaian: Sketsa grafik : * Dicari titik potong kurva y = 3 + x - 2x2 dan y = -2x + 3 3 + x - 2x2 = -2x + 3 2x2 - 3x = 0 x (2x - 3) = 0 x = 0 atau x = **
3 2
-1

x y = -2x+3

y = 3+x-2x2

Dari sketsa grafik tampak bahwa untuk 0,

3 kurva y = 3 + x - 2x2 berada diatas kurva y = 2

-2x + 3, ini berarti 3 + x - 2x2 > -2x + 3

Jadi luas L

=
0
3 2

3 x 2x 2

( 2 x 3) dx

=
0

2x 2
2x3 3
2 3 3 2

3x dx
3x 2 2
3
3 2

2 3( 3 2) 2

1 satuan luas. 8

Pengintegralan Dengan Substitusi


Teorema: Misalkan dengan substitusi u = g(x), g merupakan fungsi yang mempunyai f g ( x) g ' ( x)dx dapat diubah menjadi f (u )du jika F(u) adalah anti turunan, pendiferensialan dari f(u), maka: f [g(x)]g (x) dx = f(u) du = F(u) + c = F[g(x)] + c
Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

59

Untuk menyelesaikan pengintegralan dengan substitusi sebagai berikut: (1) (2)

ini diperlukan dua langkah

Memilih fungsi u = g(x) sehingga f [g(x)]g (x) dx dapat diubah menjadi f(u) du Mencari fungsi integral umum F(u) yang bersifat F (u) = f(u)

Contoh: Hitunglah: (4x 3)3dx Penyelesaian: Pilih u du = 4x 3 = 4 dx

1 du = dx 4

Jadi

4 x 3 dx

= =

1 u 3 . du 4

1 3 u du 4

1 u4 4 4

u4 16

(4 x 3) 4 16

Latihan 1. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi y = x2 di kuadran I, garis x + y = 2, dan garis y = 4. 2. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi f yang didefinisikan f(x) = x2 + 2x 3, x = -3, x = 1 3. Tentukan volum benda putar bila daerah yang dibatasi kurva y = -x2 + 4 dan y = -2x + 4 diputar mengelilingi sumbu Y 4. Tentukan volum benda putar yang terjadi bila daerah diantara kurva y = x2 + 1 dan y = x + 3 diputar mengelilingi sumbu X. 5. Tentukan volum benda putar daerah yang dibatasi grafik y = X koordinat putar terhadap garis x = -1
x , x = 4, dan sumbu

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

60

TES KOMPETENSI AKHIR SEMESTER 1. Draw the curve r = 8 sin 2. Prove that (1 cos 2x)(1 + cot2x) = 1 3. Find Lim
x t

x2 t 2 x t

4. Find X1, X2 and X3 from 3X1 + 2X2 + X3 = 10 X1 + X2 + X3 = 6 2X1 + X2 + X3 = 7 5. Find


dy if y = (3x 2)2(3 x2)2 dx

6. If f(x) = 2x 5 and g(x) = a. Find (f b. Find (f


0 0

x2

9 3

g)(x) g)(5)

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

61

Daftar Pustaka

GCE A Level. 2002. Mathematics (Yearly). 1991/2002. Redspot Publising. Singapore Howard Anton, 1994, Elementary Linear Algebra 7th edition, New York: John Wiley & Sons, Inc. M. Asikin H, Nuriana RDN. 2009. Telaah Kurikulum Matematika 3. Bahan Ajar Perkuliahan. Semarang: Jurusan Matematika FMIPA UNNES Marten Kanginan. 2005. Matemtika Untuk SMA Kelas 2. Grafindo Media Pratama. Bandung Marten Kanginan. 2005. Matemtika Untuk SMA Kelas 3. Grafindo Media Pratama. Bandung Michael Evans dkk. 1999. Essential Mathematics Methods. Cambridge University Press Purcell, dkk. 2004. Kalkulus. Jakarta: Penerbit Erlangga Rochmad, Mulyono. 2005. Matematika Untuk Kelas XI Program Ilmu Alam (Kelas 2 SMA/MA). Semarang: PT Bengawan Ilmu Sartono W. 2003. Matematika Untuk SMA Kelas XI Semester 1. Jakarta: Erlangga Sartono W. 2003. Matematika Untuk SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta: Erlangga Sartono W. 2002. Matematika Untuk SMA Kelas XII Semester 1.Jakarta: Erlangga. Sartono W. 2002. Matematika Untuk SMA Kelas XII Semester 2.Jakarta: Erlangga. Scottish Mathematics Group. 1992. Modern Mathematics fos Schools. Nelson Blackie Ltd London Subanji. 2005. Matematika Untuk Kelas XII Program Ilmu Alam (Kelas 3 SMA/MA). Semarang: PT. Bengawan Ilmu

Tim Matdas | http://matematika.unnes.ac.id

62

Anda mungkin juga menyukai