Analisis Bauran Promosi Dalam Upaya Peningkatan Daya Tarik Modem Huawei Terhadap Pelanggan Di Kota Medan
Analisis Bauran Promosi Dalam Upaya Peningkatan Daya Tarik Modem Huawei Terhadap Pelanggan Di Kota Medan
Abstrak
Penurunan penjualan modem Huawei di Kota Medan menunjukkan daya tarik produk
yang rendah, sehingga menyebabkan keputusan pembelian menurun. Salah satu faktor yang
mempengaruhi keputusan seorang konsumen membeli adalah promosi. Dalam
mempromosikan suatu produk, perusahaan menggunakan berbagai kombinasi alat yang
disebut bauran promosi yang terdiri dari periklanan, penjualan perorangan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat dan pemasaran langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui faktor bauran promosi apa yang paling mempengaruhi keputusan pembelian
modem Huawei di Kota Medan serta menyusun rekomendasi dan langkah-langkah dalam
bentuk kebijakan promosi agar terjadi peningkatan penjualan.
Populasi yang dijadikan sampel adalah konsumen yang melakukan pembelian modem
merek Huawei di 6 (enam) toko atau gerai di Plaza Millenium dan Plaza Medan Fair. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Dengan menggunakan analisis regresi berganda diperoleh kesimpulan bahwa
keputusan pembelian modem Huawei sebesar 70,2% dipengaruhi oleh bauran promosi,
sisanya sebesar 29,8% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
Periklanan merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen
dalam memutuskan membeli modem Huawei.
Kata Kunci : Bauran Promosi, Keputusan Pembelian.
PENDAHULUAN
Huawei Tech Investment sebagai
salah satu perusahaan bidang teknologi
informasi yang berbasis di Cina berusaha
selalu inovatif untuk menjawab tantangan
dunia digital. Salah satu produk hasil
inovasinya yang marak beredar di
Indonesia adalah modem. Modem merek
Huawei termasuk dalam salah satu merek
modem yang paling diminati oleh
pengguna komputer yang membutuhkan
koneksi internet. Huawei terus melakukan
penelitian dan pengembangan produk
untuk memanjakan pelanggan modemnya
supaya dapat menikmati koneksi internet
super cepat.
Pada awal kehadiran modem
Huawei di kota Medan, produk ini mampu
menarik perhatian masyarakat karena
harganya yang lebih murah dibanding
modem lain. Namun seiring kemampuan
pesan
mereka,
juga
memungkinkan
pembeli
menerima dan membandingkan
pesan dari berbagai saingan.
3. Ungkapan
perasaan
yang
diperjelas.
Iklan
mampu
mendramatisasikan
suatu
perusahaan beserta produknya
melalui lukisan indah, bunga, dan
warna menarik.
4. Tidak adanya tatap muka. Para
audience tidak merasa harus
memperhatikan atau memberi
tanggapannya pada iklan.
Menurut Kotler (2003), sarana
yang dapat digunakan untuk periklanan ini
dapat berupa :
Bioskop
Pengemasan luar
Pengemasan dalam
Pita video
Billboard
Presentasi penjualan
Seminar
Pameran
Program insentif
Pemberian sampel
Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi
Penjualan
adalah
rangsangan
jangka
pendek
untuk
merangsang pembelian atau penjualan
suatu produk atau jasa. Menurut Assauri
(2007) promosi penjualan adalah kegiatankegiatan di luar penjualan perseorangan,
periklanan,
dan
publisitas
yang
menstimulasi pembelian oleh konsumen
dan keefektifan dealer, misalnya pameran,
pertunjukan, demontrasi serta berbagai
kegiatan penjualan luar biasa yang bukan
kerja rutin biasa. Sedangkan menurut
Kotler dan Amstrong (2002) promosi
penjualan adalah insentif jangka pendek
untuk
mendorong
pembelian
atau
penjualan produk.
Berdasarkan objek yang dituju
promosi penjualan dikategorikan sebagai
berikut :
1. Promosi
konsumen.
Promosi
konsumen ini ditujukan untuk
konsumen akhir, misalnya dengan
memberi
kupon
berhadiah,
jaminan uang kembali bila produk
yang
dipakai
mengecewakan
sesudah dipakai, dan demonstrasi
pertunjukan yang memperlihatkan
keinginan dan keunggulan produk
tersebut.
2. Promosi perdagangan. Promosi
perdagangan ini ditujukan kepada
pedagang perantara atau badan
tertentu, seperti, misalnya dengan
pemberian barang sebagai hadiah,
potongan harga atas pembelian
pada waktu tertentu dan jumlah
tertentu.
3. Promosi target penjual. Promosi
target penjual ini ditujukan kepada
para pramuniaga dari perusahaan,
seperti, pemberian bonus sebagai
tambahan
gaji
berdasarkan
prestasi yang dibuat di atas
standar yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
Menurut Kotler (2003), sarana
yang dapat digunakan untuk promosi
penjualan ini dapat berupa :
1. Promosi Konsumen
2. Promosi dagang
3. Promosi wiraniaga
Promosi
yang
menggunakan
sejumlah alat, seperti: diskon, kontes,
kupon, sampel produk untuk menawarkan
3 (tiga) manfaat pokok, yaitu :
1. Komunikasi, yakni memberikan
informasi yang dapat menarik
perhatian konsumen agar tertarik
untuk membeli produk.
2. Insentif, yakni
memberikan
kontribusi, konsesi atau dorongan
yang dapat bernilai tambah bagi
pelanggan.
3. Invitasi yakni Proses penghargaan
agar konsumen segera melakukan
transaksi.
Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Hubungan masyarakat adalah
berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan dan atau melindungi
citra
perusahaan
atau
produk
individualnya.
Hubungan masyarakat (Humas)
melibatkan berbagai program yang
dirancang untuk mempromosikan dan
menjaga citra perusahaan atau tiap
produknya. Hubungan masyarakat dan
publisitas cenderung memiliki keunggulan
berupa
kredibilitas
tinggi
serta
kemampuan untuk menjangkau audiens
yang cenderung menghindari wiraniaga
iklan. Menurut Jefkins (2003), humas
adalah kegiatan-kegitan komunikasi yang
bertujuan
menciptakan
pemahaman
melalui pengetahuan. Jadi, sasarannya
adalah mendidik pasar. Agar berhasil,
maka
semua
informasi
yang
dikemukakannya
harus
sepenuhnya
faktual atau sesuai dengan kenyataan yang
ada, bisa dipercaya, dan imparsial atau
tidak memihak.
Keterangan humas
sama sekali tidak boleh bernada melebihlebihkan atau memuji diri sendiri.
Kegiatan hubungan masyarakat
adalah kegiatan manajemen dirancang
untuk membentuk dan membina sikap dan
perilaku masyarakat terhadap produk atau
perusahaan. Kegiatan ini tidak dapat secara
keseluruhan dikendalikan oleh perusahaan.
Menurut Jefkins (2003), berikut ini tujuantujuan kegiatan hubungan masyarakat :
Penjualan
Perorangan (X2)
Promosi Penjualan
(X3)
Keputusan
Pembelian
Modem
Huawei (Y)
Hubungan
Masyarakat (X4)
Pemasaran
Langsung (X5)
PEMBAHASAN
Hasil Uji Hipotesis Simultan (Uji F)
Uji
ini
digunakan
untuk
mengetahui apakah variabel independen
(X1 sampai dengan X5) secara bersamasama atau simultan berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen (Y).
Atau untuk mengetahui apakah model
regresi
dapat
digunakan
untuk
memprediksi variabel dependen atau tidak
(Priyatno, 2008).
Berdasarkan hasil pengolahan data
diperoleh nilai didapat nilai Fhitung sebesar
30,086. nilai Ftabel derajat kepercayaan
95%, a=5%, df1 = 5, df2 = 64, melalui
fungsi FINV(0.05,5,64) pada Microsoft
Excell diperoleh hasil Ftabel = 2,358. Dapat
disimpulkan Fhitung > Ftabel (30,086 >
2,458), maka Ho ditolak dan menerima Ha
yaitu : Ada pengaruh yang signifikan dari
bauran promosi secara bersama sama
terhadap keputusan pembelian modem
Huawei.
Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Uji
ini
digunakan
untuk
mengetahui apakah dalam model regresi
variabel independen (X1 sampai dengan
X5) secara parsial berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen (Y)
(Priyatno, 2008).
Dari hasil pengolahan data, didapat
nilai thitung pada setiap variabel sebagai
berikut :
1) Nilai thitung pada variabel periklanan
yakni 2,956
2) Nilai thitung pada variabel penjualan
perorangan yakni 1,488
3) Nilai thitung pada variabel promosi
penjualan yakni 2,193
4) Nilai thitung pada variabel hubungan
masyarakat yakni -0,053
5) Nilai thitung pada variabel pemasaran
langsung yakni 0,798
Dengan menggunakan Microsoft
Excell 2007 dapat diketahui nilai ttabel pada
alpa = 5% : 2 = 2.5% (uji dua sisi) dengan
derajat kebebasan (df) =n-k-1 atau df=705-1= 64 (n adalah jumlah sampel dan k
adalah jumlah variable independen),
keputusan
Huawei.
pembelian
modem
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan, 2007, Manajemen
Pemasaran ; Dasar-Dasar, Konsep
dan Strategi, Edisi Pertama,
Rajawali Pers, Jakarta
Ghozali, Imam, 2011, Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program IBM
SPSS 19, Edisi Kelima, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro,
Semarang
Hasan, Iqbal,
2004,
Pokok-Pokok
Metodologi
Penelitian
dan
Aplikasinya, Ghalia Indonesia,
Bandung
Jefkins, Frank, 2003, Public Relations,
Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta
Kotler
Philip,
2003,
Manajemen
Pemasaran
:
Analisis,
Perencanaan, Implementasi, dan
Pengendalian, Edisi 7, Salemba
Empat, Jakarta
1)
2)
LAMPIRAN
Model
1
R
.838
R Square
Adjusted R Square
.702
.678
.36830
Model
Regression
ANOVA
Sum of Squares
df
20.405
5
Residual
Total
8.681
64
29.086
69
Mean Square
4.081
F
30.086
Sig.
.000
.136
Model
(Constant)
Coefficients
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
-.027
Periklanan
.360
Penj_Perorangan
.253
1
Pro_Penjualan
.358
Humas
-.006
Pems_Langsung
.087
a. Dependent Variable: Kept_Pembelian
.309
.122
.170
.163
.118
.109
.333
.217
.298
-.005
.087
Sig.
-.088
.930
2.956
1.488
2.193
-.053
.798
.004
.142
.032
.958
.428
Collinearity
Statistics
Tolerance
VIF
.367
.220
.253
.449
.389
2.726
4.544
3.954
2.228
2.572