Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS BAURAN PROMOSI DALAM UPAYA PENINGKATAN DAYA TARIK

MODEM HUAWEI TERHADAP PELANGGAN DI KOTA MEDAN


Hotdelina Damanik1), Sukaria Sinulingga2), Rismayani3)
Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

Abstrak
Penurunan penjualan modem Huawei di Kota Medan menunjukkan daya tarik produk
yang rendah, sehingga menyebabkan keputusan pembelian menurun. Salah satu faktor yang
mempengaruhi keputusan seorang konsumen membeli adalah promosi. Dalam
mempromosikan suatu produk, perusahaan menggunakan berbagai kombinasi alat yang
disebut bauran promosi yang terdiri dari periklanan, penjualan perorangan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat dan pemasaran langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui faktor bauran promosi apa yang paling mempengaruhi keputusan pembelian
modem Huawei di Kota Medan serta menyusun rekomendasi dan langkah-langkah dalam
bentuk kebijakan promosi agar terjadi peningkatan penjualan.
Populasi yang dijadikan sampel adalah konsumen yang melakukan pembelian modem
merek Huawei di 6 (enam) toko atau gerai di Plaza Millenium dan Plaza Medan Fair. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Dengan menggunakan analisis regresi berganda diperoleh kesimpulan bahwa
keputusan pembelian modem Huawei sebesar 70,2% dipengaruhi oleh bauran promosi,
sisanya sebesar 29,8% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
Periklanan merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen
dalam memutuskan membeli modem Huawei.
Kata Kunci : Bauran Promosi, Keputusan Pembelian.

PENDAHULUAN
Huawei Tech Investment sebagai
salah satu perusahaan bidang teknologi
informasi yang berbasis di Cina berusaha
selalu inovatif untuk menjawab tantangan
dunia digital. Salah satu produk hasil
inovasinya yang marak beredar di
Indonesia adalah modem. Modem merek
Huawei termasuk dalam salah satu merek
modem yang paling diminati oleh
pengguna komputer yang membutuhkan
koneksi internet. Huawei terus melakukan
penelitian dan pengembangan produk
untuk memanjakan pelanggan modemnya
supaya dapat menikmati koneksi internet
super cepat.
Pada awal kehadiran modem
Huawei di kota Medan, produk ini mampu
menarik perhatian masyarakat karena
harganya yang lebih murah dibanding
modem lain. Namun seiring kemampuan

perusahaan pesaing yang semakin baik,


harga yang murah tidak lagi menjadi daya
tarik utama pelanggan memutuskan
menggunakan. Hal ini terbukti dengan
menurunnya jumlah pembeli modem
Huawei di Kota Medan
Menurunnya
penjualan
ini
menunjukkan daya tarik produk yang
rendah, sehingga menyebabkan keputusan
pembelian menurun. Salah satu faktor yang
mempengaruhi
keputusan
seorang
konsumen membeli adalah daya tarik
produk melalui kegiatan promosi.
Dalam mempromosikan suatu produk,
perusahaan
menggunakan
berbagai
kombinasi alat yang disebut bauran
promosi yang terdiri dari periklanan,
penjualan perorangan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat dan pemasaran
langsung. Tujuan dari jurnal ini adalah :

a. Mengetahui faktor bauran promosi


apa yang paling mempengaruhi
keputusan
pembelian
modem
Huawei di Kota Medan.
b. Menyusun
rekomendasi
dan
langkah-langkah dalam bentuk
kebijakan promosi agar terjadi
peningkatan penjualan.
LANDASAN TEORI
Pengertian Promosi dan Bauran
Promosi
Menurut Kotler (2003) promosi
meliputi semua kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk mengomunikasikan dan
mempromosikan produknya kepada pasar
sasaran.Pada dasarnya promosi ini
dilakukan
dengan
tujuan
untuk
meningkatkan penjualan, baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam
jangka waktu tertentu dan diharapkan
akan mendapatkan keuntungan yang
optimal. Setiap perusahaan yang akan
melakukan kegiatan promosi sebelumnya
tentu akan menentukan strategi-strategi
yang sebagian besar menggunakan
berbagai kombinasi. Di mana bauran
promosi ini meliputi periklanan, penjualan
perorangan, promosi penjualan, hubungan
masyarakat dan pemasaran langsung.
Periklanan (Advertising)
Kotler (2003) mendefenisikan
periklanan
sebagai
segala
bentuk
penyajian dan promosi ide, barang atau
jasa secara non personal oleh suatu
sponsor tertentu yang memerlukan
pembayaran. Sedangkan menurut Jefkins
(2003) periklanan melayani banyak tujuan
dan banyak pula pemakainya, mulai dari
perorangan yang memasang iklan mini di
surat kabar daerah hingga perusahaan
besar yang memanfaatkan jaringan televisi
untuk memperdagangkan merek-merek
populer kepada jutaan pemirsa.
Menurut Kotler (2003) periklanan
mempunyai empat ciri khas, yaitu :
1. Penampilan Publik. Iklan adalah
model komunikasi yang paling
memasyarakat.
2. Daya Serap. Iklan adalah media
yang dapat meresap.
Karena
penjual bisa mengulang-ulang

pesan
mereka,
juga
memungkinkan
pembeli
menerima dan membandingkan
pesan dari berbagai saingan.
3. Ungkapan
perasaan
yang
diperjelas.
Iklan
mampu
mendramatisasikan
suatu
perusahaan beserta produknya
melalui lukisan indah, bunga, dan
warna menarik.
4. Tidak adanya tatap muka. Para
audience tidak merasa harus
memperhatikan atau memberi
tanggapannya pada iklan.
Menurut Kotler (2003), sarana
yang dapat digunakan untuk periklanan ini
dapat berupa :

Iklan cetak dan penyiaran

Bioskop

Pengemasan luar

Pengemasan dalam

Simbol dan logo

Pita video

Billboard

Poster dan selebaran

Brosur dan buku petunjuk

Materi audio visual


Penjualan
Perorangan
(Personal
Selling)
Personal selling adalah interaksi
antara individu, saling bertemu muka yang
ditujukan
untuk
menciptakan,
memperbaiki,
menguasai
atau
mempertahankan hubungan pertukaran
yang saling menguntungkan dengan pihak
lain (Kotler dan Amstrong, 2002).
Penjualan perorangan merupakan
salah satu cara promosi. Penjualan
langsung berhubungan secara pribadi
dengan calon pembeli dengan maksud
untuk menawarkan barang atau jasa,
sehingga terciptalah komunikasi dua arah
yang memungkinkan calon pembeli
mengambil keputusan pada saat itu juga,
di mana hal ini tidak terlepas dari keahlian
penjual dalam membujuk calon pembeli.
Menurut Kotler (2003), sarana
yang dapat digunakan untuk penjualan
perorangan ini dapat berupa:

Presentasi penjualan

Seminar

Pameran


Program insentif

Pemberian sampel
Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi
Penjualan
adalah
rangsangan
jangka
pendek
untuk
merangsang pembelian atau penjualan
suatu produk atau jasa. Menurut Assauri
(2007) promosi penjualan adalah kegiatankegiatan di luar penjualan perseorangan,
periklanan,
dan
publisitas
yang
menstimulasi pembelian oleh konsumen
dan keefektifan dealer, misalnya pameran,
pertunjukan, demontrasi serta berbagai
kegiatan penjualan luar biasa yang bukan
kerja rutin biasa. Sedangkan menurut
Kotler dan Amstrong (2002) promosi
penjualan adalah insentif jangka pendek
untuk
mendorong
pembelian
atau
penjualan produk.
Berdasarkan objek yang dituju
promosi penjualan dikategorikan sebagai
berikut :
1. Promosi
konsumen.
Promosi
konsumen ini ditujukan untuk
konsumen akhir, misalnya dengan
memberi
kupon
berhadiah,
jaminan uang kembali bila produk
yang
dipakai
mengecewakan
sesudah dipakai, dan demonstrasi
pertunjukan yang memperlihatkan
keinginan dan keunggulan produk
tersebut.
2. Promosi perdagangan. Promosi
perdagangan ini ditujukan kepada
pedagang perantara atau badan
tertentu, seperti, misalnya dengan
pemberian barang sebagai hadiah,
potongan harga atas pembelian
pada waktu tertentu dan jumlah
tertentu.
3. Promosi target penjual. Promosi
target penjual ini ditujukan kepada
para pramuniaga dari perusahaan,
seperti, pemberian bonus sebagai
tambahan
gaji
berdasarkan
prestasi yang dibuat di atas
standar yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
Menurut Kotler (2003), sarana
yang dapat digunakan untuk promosi
penjualan ini dapat berupa :
1. Promosi Konsumen

2. Promosi dagang
3. Promosi wiraniaga
Promosi
yang
menggunakan
sejumlah alat, seperti: diskon, kontes,
kupon, sampel produk untuk menawarkan
3 (tiga) manfaat pokok, yaitu :
1. Komunikasi, yakni memberikan
informasi yang dapat menarik
perhatian konsumen agar tertarik
untuk membeli produk.
2. Insentif, yakni
memberikan
kontribusi, konsesi atau dorongan
yang dapat bernilai tambah bagi
pelanggan.
3. Invitasi yakni Proses penghargaan
agar konsumen segera melakukan
transaksi.
Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Hubungan masyarakat adalah
berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan dan atau melindungi
citra
perusahaan
atau
produk
individualnya.
Hubungan masyarakat (Humas)
melibatkan berbagai program yang
dirancang untuk mempromosikan dan
menjaga citra perusahaan atau tiap
produknya. Hubungan masyarakat dan
publisitas cenderung memiliki keunggulan
berupa
kredibilitas
tinggi
serta
kemampuan untuk menjangkau audiens
yang cenderung menghindari wiraniaga
iklan. Menurut Jefkins (2003), humas
adalah kegiatan-kegitan komunikasi yang
bertujuan
menciptakan
pemahaman
melalui pengetahuan. Jadi, sasarannya
adalah mendidik pasar. Agar berhasil,
maka
semua
informasi
yang
dikemukakannya
harus
sepenuhnya
faktual atau sesuai dengan kenyataan yang
ada, bisa dipercaya, dan imparsial atau
tidak memihak.
Keterangan humas
sama sekali tidak boleh bernada melebihlebihkan atau memuji diri sendiri.
Kegiatan hubungan masyarakat
adalah kegiatan manajemen dirancang
untuk membentuk dan membina sikap dan
perilaku masyarakat terhadap produk atau
perusahaan. Kegiatan ini tidak dapat secara
keseluruhan dikendalikan oleh perusahaan.
Menurut Jefkins (2003), berikut ini tujuantujuan kegiatan hubungan masyarakat :

Menciptakan kesadaran masyarakat


Membina kredibilitas
Merangsang kegiatan penjualan
dan perantara
Mendukung dan mengkompetisir
kegiatan promosi
Menurut Kotler (2003), sarana
yang dapat digunakan untuk hubungan
masyarakat ini dapat berupa:
Siaran pers
Ceramah
Laporan tahunan
Sumbangan Amal
Menjadi sponsor
Publikasi
Media identitas
Majalah perusahaan
Kegiatan-kegiatan sosial
Pemasaran langsung (Direct Marketing)
Pemasaran langsung menurut
Kotler (2003) adalah Pemasaran langsung
adalah sistem pemasaran interaktif yang
menggunakan satu atau lebih media untuk
mempengaruhi suatu tanggapan atau
transaksi terukur pada lokasi mana pun.
Dapat dijelaskan pemasaran langsung
adalah penggunaan jasa pos, telepon, alatalat perhubungan bukan pribadi lain untuk
berkomunikasi
atau
mengumpulkan
respon dari pelanggan tertentu, meskipun
mempunyai beberapa bentuk, seperti pos
langsung (direct mail), pemasaran melalui
telepon (telemarketing), dan sebagainya.
Menurut Jefkins (2003), kerancuan
istilah akan dapat dihindari apabila
berpegang pada defenisi-defenisi baku
bahwa penawaran lewat pos (direct mail)
merupakan suatu media periklanan,
sedangkan pesanan lewat pos (mail order)
atau pesanan langsung (direct response)
merupakan suatu bentuk distribusi, yang
artinya kegiatan-kegiatan perdagangan
melalui pos, terlepas dari medium
yang digunakan untuk penawaran
produknya. Konsekuensinya, direct mail
tidak terbatas untuk pemasaran secara
langsung saja (tanpa toko atau tempat
penjualan secara fisik). Pedagang eceran
juga dapat memanfaatkannya untuk
menarik para pembeli ke tokonya.
Perdagangan tanpa toko atau
pemasaran langsung telah menjadi bisnis

tersendiri yang nilainya sangat besar. Hal


ini terjadi berkat teknik penawaran lewat
pos (direct mail), iklan- iklan televisi dan
teleteks, pemesanan sesuatu produk lewat
pos (mail order), yang kesemuanya dewasa
ini lebih dikenal sebagai teknik-teknik
pemasaran tanggapan langsung (direct
response marketing).
KERANGKA PEMIKIRAN
Periklanan (X1)

Penjualan
Perorangan (X2)

Promosi Penjualan
(X3)

Keputusan
Pembelian
Modem
Huawei (Y)

Hubungan
Masyarakat (X4)

Pemasaran
Langsung (X5)

Gambar 1. Kerangka Pemikiran


Dari Gambar 1. terlihat bahwa
keputusan pembelian modem Huawei
dipengaruhi banyak faktor, akan tetapi
didalam penelitian ini dibatasi pada
promosi yang terdiri dari 5 unsur yakni
periklanan, penjualan perorangan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat dan
pemasaran langsung (bauran promosi).
Kelima faktor atau atribut tersebut
dijabarkan dalam bentuk berbagai dimensi
sehingga faktor atau atribut tersebut dapat
diukur.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian korelasional. Penelitian
ini dilaksanakan dengan tujuan mendeteksi
sejauh mana variasi-variasi pada suatu

faktor berkaitan atau berkorelasi dengan


satu atau lebih faktor lain berdasarkan
koefisien korelasi (Sinulingga, 2011).
Populasi dan Sampel
Populasi adalah totalitas dari semua
obyek atau individu yang akan diteliti yang
mana memiliki karakteristik tertentu, jelas
dan
lengkap.
Sedangkan
sampel
merupakan bagian dari populasi yang
diambil melalui cara-cara tertentu yang
juga memiliki karakteristik tertentu, jelas,
dan lengkap yang dianggap bisa mewakili
populasi (Umar, 2003).
Populasi yang dijadikan sampel
adalah konsumen yang melakukan
pembelian modem merek Huawei di 6
(enam) toko atau gerai di Plaza Millenium
dan
Plaza
Medan
Fair.
Teknik
pengambilan sampel yang digunakan
adalah purposive sampling. Pengambilan
sampel dengan penentuan kriteria yang
dibuat oleh peneliti (Sugiyono, 2006).
Pada penelitian ini, kriteria yang
ditetapkan adalah pembeli modem Huawei
yang telah membeli modem Huawei untuk
kedua kalinya, dan pendidikan terakhir
adalah SMA.
Pada jurnal ini besar sampel
didasarkan pendapat Sinulingga (2011),
jika penelitian terkait dengan analisis
multivariate
maka ukuran sampel
sebaiknya beberapa kali, biasanya minimal
10 kali dari jumlah variabel yang diteliti.
Berdasarkan kerangka pemikiran
pada Gambar 1. ada sebanyak lima
variabel independen dan satu variabel
dependen, sehingga jumlah kuesioner
penelitian minimal 60 responden. Dalam
penelitian ini disebar sebanyak 70
kuesioner, sehingga jumlah tersebut dapat
memenuhi syarat yang telah ditetapkan.
Analisis Data
Analisis data yang digunakan
adalah analisis regresi berganda. Analisis
ini digunakan untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh yang positif dari
variabel independen (X1, X2, X3, X4, X5)
terhadap variabel dependen (Y) dengan
model regresi sebagai berikut (Hasan,
2004) :
Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5 + e

PEMBAHASAN
Hasil Uji Hipotesis Simultan (Uji F)
Uji
ini
digunakan
untuk
mengetahui apakah variabel independen
(X1 sampai dengan X5) secara bersamasama atau simultan berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen (Y).
Atau untuk mengetahui apakah model
regresi
dapat
digunakan
untuk
memprediksi variabel dependen atau tidak
(Priyatno, 2008).
Berdasarkan hasil pengolahan data
diperoleh nilai didapat nilai Fhitung sebesar
30,086. nilai Ftabel derajat kepercayaan
95%, a=5%, df1 = 5, df2 = 64, melalui
fungsi FINV(0.05,5,64) pada Microsoft
Excell diperoleh hasil Ftabel = 2,358. Dapat
disimpulkan Fhitung > Ftabel (30,086 >
2,458), maka Ho ditolak dan menerima Ha
yaitu : Ada pengaruh yang signifikan dari
bauran promosi secara bersama sama
terhadap keputusan pembelian modem
Huawei.
Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Uji
ini
digunakan
untuk
mengetahui apakah dalam model regresi
variabel independen (X1 sampai dengan
X5) secara parsial berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen (Y)
(Priyatno, 2008).
Dari hasil pengolahan data, didapat
nilai thitung pada setiap variabel sebagai
berikut :
1) Nilai thitung pada variabel periklanan
yakni 2,956
2) Nilai thitung pada variabel penjualan
perorangan yakni 1,488
3) Nilai thitung pada variabel promosi
penjualan yakni 2,193
4) Nilai thitung pada variabel hubungan
masyarakat yakni -0,053
5) Nilai thitung pada variabel pemasaran
langsung yakni 0,798
Dengan menggunakan Microsoft
Excell 2007 dapat diketahui nilai ttabel pada
alpa = 5% : 2 = 2.5% (uji dua sisi) dengan
derajat kebebasan (df) =n-k-1 atau df=705-1= 64 (n adalah jumlah sampel dan k
adalah jumlah variable independen),

melalui fungsi TINV(0.05,64) diperoleh


hasil ttabel = 1,998.
Berdasarkan hasil pengolahan data
maka dapat dinyatakan sebagai berikut:
Pada variabel periklanan, thitung > ttabel
(2,956 > 1,998), maka periklanan
secara parsial berpengaruh terhadap
keputusan pembelian.
Pada variabel penjualan perorangan,
thitung < ttabel (1,488 < 1,998), maka
penjualan perorangan secara parsial
tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian.
Pada variabel promosi penjualan, thitung
> ttabel (2,193 > 1,998), maka promosi
penjualan secara parsial berpengaruh
terhadap keputusan pembelian.
Pada variabel hubungan masyarakat,
thitung < ttabel (-0,053 < 1,998), maka
hubungan masyarakat secara parsial
tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian.
Pada variabel pemasaran langsung,
thitung < ttabel (0,798 < 1,998), maka
pemasaran langsung secara parsial
tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian.
Persamaan pada Model Regresi
Persamaan regresi berganda dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Y = -0,027 + 0,360 X1 + 0,358 X3
Keterangan :
Dari lima variabel independen,
hanya periklanan dan promosi
penjualan
yang
memberikan
pengaruh
terhadap
keputusan
pembelian.
Variabel
independen
yang
memberikan
pengaruh
paling
dominan
terhadap
keputusan
pembelian adalah periklanan (X1)
dengan nilai koefisien terbesar
dibandingkan variabel lainnya
yakni 0,360. Sedangkan variabel
independen yang memberikan
pengaruh paling kecil terhadap
keputusan
pembelian
adalah
promosi penjualan (X3) dengan
nilai
koefisien
terkecil
dibandingkan variabel lainnya
yakni 0,358.

Implikasi Hasil Penelitian


Periklanan modem Huawei selama
ini didominasi melalui brosur diberbagai
outlet serta periklanan di majalah
komputer, kegiatan ini harus ditingkatkan
intensitas
dan
kualitasnya
karena
memberikan pengaruh yang kuat bagi
keputusan pembelian konsumen.
Promosi penjualan merupakan
faktor yang juga memberikan pengaruh
terhadap keputusan pembelian. Bonus
penggunaan internet dan agresif karyawan
toko dalam memperagakan modem
Huawei memberi daya tarik yang
mendorong konsumen untuk membeli.
Selama ini perusahaan berorientasi
pada bundling strategy yakni membangun
kerjasama dengan provider seperti
Telkomsel, Indosat, XL Axiata dan Tree.
Dari keempat provider tersebut, Telkomsel
merupakan provider dengan jumlah
pengguna terbanyak, diikuti XL Axiata
yang mengalami peningkatan pengguna
internet paling signifikan di Tahun 2012
hingga pertengahan 2013.
Dari Pelaksanaan promosi pada
bundling strategy dilaksanakan oleh
masing-masing provider. Label pada
modem yang ditawarkan merupakan
modem provider, sehingga nama Huawei
yang tercantum sebagai produsen modem
tidak terlihat jelas, karena berada dibagian
yang kurang terlihat konsumen.
KESIMPULAN
Dari hasil analisis dan pembahasan,
maka disimpulkan :
a. Keputusan pembelian modem
Huawei sebesar 70,2% dipengaruhi
oleh bauran promosi, sisanya
sebesar 29,8% dipengaruhi faktor
lain.
b. Periklanan merupakan faktor yang
paling dominan mempengaruhi
keputusan
konsumen
dalam
memutuskan membeli modem
Huawei.
c. Dari lima variabel bauran promosi,
variabel penjualan perorangan,
hubungan
masyarakat
dan
pemasaran
langsung
tidak
memberikan pengaruh terhadap

keputusan
Huawei.

pembelian

modem

_______ & Gary Amstrong, 2002, Prinsipprinsip Pemasaran, Jilid Kedua,


Erlangga, Jakarta
Priyatno, Dwi, 2008, SPSS Untuk Analisis
Korelasi,
Regresi,
dan
Multivariate,
Gava Media,
Yogyakarta
Sekaran,
Uma,
2006,
Metodologi
Penelitian Bisnis, Edisi 4, Buku 1,
Penerjemah : Kwan Men Yon,
Salemba Empat, Jakarta
Sinulingga, Sukaria, 2011, Metode
Penelitian, USU Press, Medan
Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Bisnis,
Penerbit Alfabeta, Bandung
Umar, Husein, 2003, Riset Pemasaran dan
Perilaku
Konsumen,
Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta

DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan, 2007, Manajemen
Pemasaran ; Dasar-Dasar, Konsep
dan Strategi, Edisi Pertama,
Rajawali Pers, Jakarta
Ghozali, Imam, 2011, Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program IBM
SPSS 19, Edisi Kelima, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro,
Semarang
Hasan, Iqbal,
2004,
Pokok-Pokok
Metodologi
Penelitian
dan
Aplikasinya, Ghalia Indonesia,
Bandung
Jefkins, Frank, 2003, Public Relations,
Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta
Kotler
Philip,
2003,
Manajemen
Pemasaran
:
Analisis,
Perencanaan, Implementasi, dan
Pengendalian, Edisi 7, Salemba
Empat, Jakarta

1)
2)

Alumni Magister Manajemen USU


dan 3) Pembimbing Penulis

LAMPIRAN
Model
1

R
.838

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

.702

.678

.36830

Model
Regression

ANOVA
Sum of Squares
df
20.405
5

Residual

Total

8.681

64

29.086

69

Mean Square
4.081

F
30.086

Sig.
.000

.136

a. Dependent Variable: Kept_Pembelian


b. Predictors: (Constant), Pems_Langsung, Pro_Penjualan, Humas, Periklanan, Penj_Perorangan
a

Model

(Constant)

Coefficients
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
-.027

Periklanan
.360
Penj_Perorangan
.253
1
Pro_Penjualan
.358
Humas
-.006
Pems_Langsung
.087
a. Dependent Variable: Kept_Pembelian

.309
.122
.170
.163
.118
.109

.333
.217
.298
-.005
.087

Sig.

-.088

.930

2.956
1.488
2.193
-.053
.798

.004
.142
.032
.958
.428

Collinearity
Statistics
Tolerance
VIF
.367
.220
.253
.449
.389

2.726
4.544
3.954
2.228
2.572

Anda mungkin juga menyukai