Anda di halaman 1dari 4

PRL 1 Sub Pokok Bahasan : PRL di Daerah Pelabuhan

1. Definisi pengendalian resiko lingkungan di wilayah pelabuhan adalah, kecuali : A. Salah satu upaya mencegah penyebaran penyakit karantina potensial wabah B. Melakukan pemutusan mata rantai penularan penyakit dengan professional sesuai standar sehingga kegiatan yang dilakukan dapat dinilai dan D. Tidak ada jawaban yang tepat 2. Prinsip kerja pengendalian resiko lingkungan adalah : A. Mengamankan lingkungan dari kemungkinan menjadi sumber/mata rantai penularan penyakit B. Surveilance faktor resiko C. Pengendalian faktor resiko D. Jawaban semua benar dipertanggungjawabkan C. Pembatasan pada kejadian penyakit yang positif menular dan penyakit menular

3. Yang bukan termasuk area perimeter suatu pelabuhan adalah : A. Perumahan penduduk C. Terminal penumpang di pelabuhan B. Hanggar pesawat C. Cargo/Gudang

4. Yang dimaksud dengan area buffer di wilayah pelabuhan adalah ; A. Daerah utama suatu pelabuhan yang didalamnya terdapat aktifitas keluar masuknya orang, barang dan alat angkut ke dalam pintu masuk suatu daerah/negara B. Daerah pelaksanaan kegiatan lingkunngan dengan penggunaan Kartu Pengamatan Kesehatan Lingkungan

C. Daerah penunjang suatu pelabuhan yang meliputi bangunan/rumah penduduk, jalan dan tanah kosong pada rentang kendali 400 meter dari area perimeter D. Daerah penunjang suatu pelabuhan yang didalamnya terdapat aktifitas keluar masuknya orang, barang dan alat angkut pada rentang kendali 400 meter dari area perimeter

5. Pelaksanaan kegiatan pengamatan nyamuk Anopheles pada area buffer di wilayah pelabuhan dilakukan pada radius : A. 2500 meter dari area perimeter B. 2000 meter dari area perimeter C .1500 meter dari area perimeter D. 1000 meter dari area perimeter

6. Pada mekanisme kerja pengendalian resiko lingkungan, dilakukan kegiatan Deteksi Resiko Lingkungan yakni meliputi : A. Bila kondisi tidak memenuhi persyaratan /standar kesehatan atau bila perlu dilakukan pemantauan kondisi lingkungan pelabuhan berdasarkn hasil evaluasi B. Penerapan standar sanitasi dan bebas vector/binatang penular penyakit C. Pelaksanaan inspeksi sanitasi di lapangan D. Pemberian saran dan upaya perbaikan

7. Pemantauan kualitas secara laboratorium / mikroskopik adalah termasuk dalam mekanisme kerja pengendalian resiko lingkungan di bidang : A. Surveilance factor resiko lingkungan B. Pengendalian factor resiko lingkungan C. Penerapan standard kesehatan lingkungan D. Deteksi resiko lingkungan

8. Yang bukan termasuk pelaksanaan surveillance factor resiko adalah : A. Inspeksi Sanitasi B. Survey Vektor / Binatang Penular Penyakit C. Pemantauan Kualitas (laboratorium) D. Penyuluhan Kesehatan

9. Bila kondisi tidak memenuhi persyaratan /standar kesehatan dilakukan : A. Melakukan kegiatan identifikasi vector dan bpp di wilayah buffer B. Melakukan pengamatan kesehatan lingkungan pada area buffer menggunakan KPKL C. Pengulangan kembali pengawasan dan pemeriksaan dengan menggunakan peralatan pemeriksaan kualitas lingkungan D. Jawaban semua benar

10. Tindakan ketahanan daya dukung wilayah pada pengawasan sanitasi lingkungan dilakukan dengan cara, kecuali : A. Inspeksi sanitasi sir B. Pengamanan kualitas makanan minuman C. Identifikasi vector pada pendistribusia air D. Pemeriksanaan hygiene sanitasi kapal laut

1. C 2. D 3. A 4. C 5. B 6. A 7. A 8. D 9. D

31. A 32. D 33. C 34. D 35. C 36. C 37. A 38. B 39. C

10. C 11. B 12. C 13. B 14. A 15. D 16. B 17. A 18. A 19. B 20. C 21. C 22. C 23. C 24. D 25. A 26. D 27. D 28. C 29. D 30. B

40. A 41. A 42. B 43. A 44. C 45. A 46. C 47. B 48, B 49. D 50. C 51. D 52. A 53. A 54. A 55. B 56. C 57. A 58. C 59. A 60. D

Anda mungkin juga menyukai