KATA PENGANTAR….....………………….……………....…....… ii
DAFTAR ISI ……................……………….……………....…....… iii
BAB 1 Pendahuluan ………………….……………....…....… 4
BAB 2 Latar Belakang .....................................…...………. 5
BAB 3 Tujuan Umum dan Khusus .................................. 6
BAB 4 Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan .................... 7
BAB 5 Cara Melaksanakan Kegiatan …………..................... 10
BAB 6 Sasaran …………………......................…….………. 19
BAB 7 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan .........…………………. 21
BAB 8 Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan .….. 25
BAB 9 Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi ...................... 26
BAB 10 Pembiayaan dan Anggaran..................................... 27
BAB 11 Penutup ................................................................ 28
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
LATAR BELAKANG
BAB 3
TUJUAN UMUM DAN KHUSUS
A. Tujuan umum
Sebagai panduan untuk pencapaian visi dan misi RS X dalam
mencapai tujuan organisasi yaitu memberikan Pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan professional melalui penerapan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, sehingga setiap individu
dapat bekerja secara sistematis dan terstruktur.
B. Tujuan khusus
1. Untuk kejelasan langkah-langkah dalam melaksanakan
kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi sehingga
HAIs dapat menurun.
2. Untuk kejelasan siapa yang melaksanakan kegiatan dan
bagaimana melaksanakan kegiatan tersebut sehingga tujuan
dapat tercapai.
3. Untuk kejelasan sasaran, tujuan dan waktu pelaksanaan
kegiatan Pencegahan dan pengendalian infeksi
BAB 4
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. Monitoring dan evaluasi meliputi:
1. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kewaspadaan Standar,
meliputi:
a. Kebersihan Tangan
b. Penggunaan APD
c. Pemrosesan alat kesehatan
d. Penanganan linen
e. Pengendalian Lingkungan
f. Penanganan limbah
g. Penempatan Pasien
h. Perlindungan kesehatan karyawan
i. Penyuntikan yang aman
j. Etika Batuk/kebersihanpernapasan
k. Praktik lumbal fungsi
BAB 5
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
A. Monitoring dan evaluasi
1. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kewaspadaan Standar:
Kebersihan Tangan,
Penggunaan APD,
Pemrosesan alat kesehatan,
Penanganan linen,
Pengendalian Lingkungan,
Penanganan Limbah,
Penempatan Pasien,
Perlindungan kesehatan karyawan,
Penyuntikan yang aman,
Etika Batuk/kebersihanpernapasan,
Praktik lumbal fungsi
Proses kegiatan:
Membuat formulir chek list dan
Melakukan monev dengan mengisi formulir
Kemudian dilakukan tabulasi dan
Hasilnya di feedback ke ruangan dengan membuat
rekomendasi
2. Pengumpulan data
A. Mengumpulkan data numerator jumlah kasus Infeksi) dan
denumerator (hari pemakaian alat) setiap hari
B. Faktor risiko HAIs
C. Penyebab Hais
D. Penggunaan Antibiotika
E. Hasil Kultur specimen
F. Data objektif dan subjektif terkait infeksi
3. Analisis data
4. Interpretasi Data
Melakukan interpretasi apakah ada penyimpangan yang
tajam dan apakah terjadi kenaikan dan penurunan, dan
mengapa hal tersebut terjadi, dengan Adanya data
pendukung hasil observasi lapangan}
6. Evaluasi
Lakukan evaluasi input, proses, out put
Evaluasi bulanan, triwulan, semester dan tahunan
C. Melaksanakan kegiatan Pelatihan PPI
1. Pelatihan PPI Dasar untuk semua perawat dan dokter,
2. Pelatihan PPI Umum untuk Staf penunjang,
3. Sosialisasi PPI kepada pasien, pengunjung dan masyarakat
rumah sakit
4. Memfasilitasi IPCD dan IPCN untuk mengikuti pelatihan
Melakukan pengkajian kebutuhan Pelatihan PPI untuk
staf perawat, dokter,
Melakukan pengkajian kebutuhan Pelatihan PPI umum
untuk staf penunjang,
Melakukan pengkajian sosialisasi PPI ke Pasien,
pengunjung dan masyarakat Rumah sakit dan Pelatihan
untuk IPCD dan IPCN
Membuat perencanaan Pelatihan
Melaksanakan Pelatihan bersama bidang diklat
Membuat evaluasi dan rekomendasi
Types of Bundles:
1) Ventilator care bundle
2) Central line bundle
3) CAUTI maintenance Bundle
4) Surgical site infection prevention bundle
b. Surveilans
1) IAD (Infeksi Aliran Darah) adalah infeksi karena
pemasangan kateter vena baik sentral maupun perifer
yang dimasukkan langsung ke sistem pembuluh darah
yang terjadi dalam waktu ≥ 2 x 24 jam dan
ditemukannya organisme dari hasil kultur semi
kuantitatif/kuantitatif disertai tanda klinis yang jelas
serta tidak ada hubungannya dengan infeksi ditempat
lain dan/atau dokter yang merawat menyatakan telah
terjadi infeksi. IAD adalah keadaan bakterimia yang
diagnosanya ditegakkan melalui pemeriksaan kultur.
2) Plebitis merupakan inflamasi pada vena, yang tandai
dengan adanya daerah yang merah, nyeri dan
pembengkakan di daerah penusukan atau sepanjang
vena (Brunner dan Sudarth, 2002).
3) HAP (Hospital Acquired Pneumonia) adalah infeksi
saluran akut pada parenkim paru setelah pasien
dirawat di rumah sakit > 48 jam tanpa dilakukan
intubasi dan sebelumnya tidak menderita infeksi
saluran nafas bawah.
4) VAP (Ventilator Associated Pneumonia) adalah infeksi
napas bawah yang mengenai parenkim paru setelah
pemakaian ventilasi mekanik > 48 jam, dan
sebelumnya tidak ditemukan tanda-tanda infeksi
saluran nafas.
5) ISK (Infeksi Saluran Kemih) adalah infeksi yang terjadi
sebagai akibat dari pemasangan urineno kateter > 48
jam.
6) IDO (Infeksi Daerah Operasi) adalah infeksi yang
terjadi pada daerah insisi daerah operasi dalam waktu
30 hari tanpa implan dan satu tahun dengan implan
pasca bedah.
B. Mengumpulkan Data
1. Dilakukan oleh IPCN yang profesional, dibantu IPCLN
2. Data yang dikumpulkan
3. Metode
4. Sumber data
5. Numerator dan Denuminator
C. Analisis Data
1. Analisis data dimulai dari penghitungan data dan stratifikasi
Data
2. Data dicatat pada formulir yang sudah dibuat, kemudian
diolah data tersebut sehingga menjadi data yang dapat
dianalisis dan dipaparkan ke pihak lain
3. Data surveilans dicatat secara sistematis di formulir.
4. Data di entry di database computer
5. Menghitung dan menganalisis menggunakan metode
statistik.
6. Untuk menghitung surveilans yang dipakai adalah insiden
rate.
D. Cara perhitungan:
1. Catat data secara manual atau komputerisasi sebagai
database.
2. Tentukan numerator dan denuminator
E. Interpretasi data
1. Data harus dianalisis dengan tepat, untuk mendapatkan
informasi apakah ada masalah infeksi, yang memerlukan
penanggulangan atau investigasi lebih lanjut.
2. Interpretasi yang dibuat harus menunjukkan informasi
tentang penyimpangan yang terjadi.
3. Data surveilans dibuat dalam bentuk laporan, yang
sistematik, tepat waktu, informatif.
4. Data disajikan dalam berbagai bentuk, yang mudah
dianalisis dan diinterpretasi.
5. Penyajian data harus jelas, sederhana, dapat dijelaskan.
6. Bisa dibuat dalam bentuk tabel, grafik, diagram pie.
Pelaporan dengan narasi singkat.
SASARAN
NO KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
PENCAPAIAN
1 Ventilator Associated Pneumonia (VAP) 5,8 permil
6 Plebitis 1 permil
13 Audit bundles HAIs di ruang Critical Area dan Rawat Inap 100%
Lantai 6 dan 9.
14 Audit kepatuhan hand hygiene 85%
Program PPI di RS X
B u l an KETERANGAN
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
4 Surveilans: IAD X X X X X X X X X X X X
5 Surveilans: ISK X X X X X X X X X X X X
7 Surveilans: Plebitis X X X X X X X X X X X X
8 Surveilans: IDO X X X X X X X X X X X X
14 Audit APD X X X X X X X X X X X X
16 Kesehatan Lingkungan
19 Pengumpulan data X X X X X X X X X X X X
20 Validasi data X X X X X X X X X X X X
21 Pelaporan X X X X X X X X X X X X
22 Rencana tindak lanjut X X X X
C. Desiminasi
1. Surveilans belumlah sempurna dilaksanakan apabila datanya belum
didesiminasikan kepada yang berkepentingan untuk melaksanakan
pencegahan dan pengendalian infeksi.
2. Hasil surveilans angka infeksi harus disampaikan ke seluruh anggota
komite, direktur rumah sakit, ruangan atau unit terkait secara
berkesinambungan. Disamping itu juga perlu didesiminasikan kepada
kepala unit terkait dan penanggung jawab ruangan beserta stafnya
berikut rekomendasinya.
BAB 10
PEMBIAYAAN DAN ANGGARAN
Pembiayaan program kerja berasal dari dana BLUD dan APBD Rumah
Sakit sebagaimana oleh disahkan pada RKBU 2022.
BAB 11
PENUTUP