Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PEMERIKSAAN MUTU EKSTERNAL

LABORATORIUM TAHUN 2022

A. LATAR BELAKANG

Secara garis besar pengendalian/ pemantapan mutu pemeriksaan laboratorium


dilakukan secara internal dan eksternal. Pengendalian mutu yang dilakukan secara internal
disebut dengan PMI (Pemantapan Mutu Internal) atau QC internal, dan yang dilakukan secara
eksternal disebut dengan PME (Pemantapan Mutu Eksternal) atau disebut Uji Profisiensi.
Kegiatan pengendalian mutu laboratorium penting dijalankan untuk menghasilkan pemeriksaan
laboratorium yang bermutu, karena hasil pemeriksaan laboratorium digunakan oleh Klinisi
untuk menegakkan diagnosa seorang pasien, sehingga harus dapat dijamin ketelitian dan
ketepatannya. Hasil pemeriksaan laboratorium yang bermutu merupakan tanggung jawab
setiap staf laboratorium, sehingga dalam melaksanakan kegiatan laboratorium selalu
memperhatikan setiap tahapannya agar dapat mengendalikan mutu laboratorium.
Pengendalian mutu ini sangat penting dilakukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil
pemeriksaan laboratorium di RS X.

Kegiatan pemantapan mutu (quality assurance) terdiri dari:

1. Pemantapan mutu internal (PMI)

2. Pemantapan mutu eksternal (PME)/Uji Profisiensi

Manfaat pemantapan mutu yang dilakukan adalah dapat meningkatkan kualitas laboratorium,
meningkatkan moral tenaga ATLM (kepercayaan diri dalam mengeluarkan hasil pemeriksaan,
kesadaran akan usaha yang telah dilakukan, serta prestis yang diberikan kepadanya),
merupakan suatu metoda pengawasan (kontrol) yang efektif dilihat dari fungsi manajerial,
melakukan pembuktian apabila terdapat hasil yang meragukan oleh pengguna (konsumen)
laboratorium karena sering tidak sesuai dengan gejala klinis, dan penghematan biaya pasien
karena berkurangnya kesalahan hasil sehingga tidak perlu ada “ duplo “.
Pemantapan Mutu Eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh
pihak lain di luar laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan menilai penampilan
suatu laboratorium dalam bidang pemeriksaan tertentu. Penyelenggaraan kegiatan
Pemantapan Mutu Eksternal dilaksanakan oleh pihak pemerintah, swasta atau internasional.
Setiap laboratorium kesehatan wajib mengikuti Pemantapan Mutu Eksternal yang
diselenggarakan oleh pemerintah secara teratur dan periodik meliputi semua bidang
pemeriksaan laboratorium, seperti yang terdapat pada Pasal 6 Permenkes nomor 411 tahun
2010 tercantum bahwa laboratorium Klinik wajib melaksanakan pemantapan mutu eksternal
yang diakui oleh pemerintah. Dalam pelaksanaannya, kegiatan Pemantapan Mutu Eksternal ini
mengikutsertakan semua laboratorium, baik milik pemerintah maupun swasta dan dikaitkan
dengan akreditasi laboratorium kesehatan serta perizinan laboratorium kesehatan.

B. PME LABORATORIUM

PME Laboratorium RS X untuk tahun 2021 mengikuti uji PME yang


diadakan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta (BBLK), INAEQAS PDS
Patklin Jakarta, dan EQAS yang berasal dari Biorad. Uji PME yang diadakan BBLK
meliputi sebagai berikut :

1. Uji kimia klinik


2. Uji hematologi
3. Uji Imunologi
4. Uji serologi / rapid test
5. Uji urinalisis
6. Uji mikrobiologi

Uji PME INAEQAS meliputi :

1. Uji kimia klinik


2. Uji hematologi
3. Uji koagulasi
4. Uji gambaran darah tepi
5. Uji urinalisis.
Uji PME EQAS Biorad meliputi : uji kimia klinik.

C. HASIL PME LABORATORIUM RS X


Laboratorium RS X pada tahun 2021 mengikuti 2 (dua) provider PME yaitu dari
BBLK (Kemenkes), PDS Patklin (Organisasi profesi).

C.1. HASIL PME BBLK TAHUN 2021

1. Hasil PME Hematologi

Kesimpulan : Hasil PME BBLK Hematologi bahan I dan II , untuk parameter Hb, Hct, Eritrosit,
Leukosit, Trombosit, MCV, MCH dan MCHC semuanya dengan HASIL MEMUASKAN
1. Hasil PME Kimia Klinik

3. Hasil PME ANTI HIV


Kesimpulan : Hasil PME BBLK Kimia Klinik bahan I dan II , untuk parameter Kolesterol,
Trigliserida, Bilirubin, AST, ALT, Protein total, Albumin, Fosfatase Alkali, GGT, Ureum,
Kreatinin, Asam urat, Glukosa semuanya dengan HASIL MEMUASKAN
.
4. Hasil PME HbsA

3. Hasil PME ANTI HCV

Kesimpulan : Hasil PME BBLK anti HCV ketepatan hasil baik, dengan bahan uji 1
dan 2 Non Reaktif dan nomor 3 adalah Reaktif.

4. Hasil PME ANTIGEN RPR

Kesimpulan : Hasil PME BBLK antigen RPR ketepatan hasil baik, dengan bahan uji 1
dan 2 Non Reaktif dan nomor 3 adalah Reaktif.

Kesimpulan : Hasil PME BBLK HbsAg ketepatan HASIL BAIK, dengan bahan uji 1 Non Reaktif,
C.2. HASIL PME INAEQAS TAHUN
bahan 2021 dan 3 non Reaktif
uji 2 Reaktif

Kesimpulan :

Hasil INAEQAS dinyatakan mayoritas baik (91%) untuk parameter hematologi,


sedangkan untuk parameter Kimia dapat dinyatakan MAYORITAS BAIK (85%) dengan
5 parameter dengan nilai cukup, untuk pemeriksaan hemostasis dan urinalisis telah
dinyatakan dengan hasil BAIK .

C.1. Hasil EQAS BIORAD


Kesimpulan : Hasil PME EQAS Biorad untuk pemeriksaan Kimia Klinik, 83% memiliki hasil
yang baik dengan skor Z dibawah 2 atau minus 2. Terdapat dua hasil yaitu AST dan asam urat
yang memiliki skor Z sebanyak -2.59 dan 2.4.

D. PEMBAHASAN HASIL PME

D.1. PME BBLK

Hasil PME BBLK tahun 2021 yang diikuti oleh laboratorium RS X telah lulus
dengan semua hasil memuaskan, baik dari parameter kimia klinik, hematologi maupun
imunologi (RPR, Anti HIV, Hepatitis B dan C).

D.2. PME INAEQAS


 Hasil PME INAEQAS dari Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik menunjukkan
hasil mayoritas baik (91%) untuk parameter hematologi. Akan tetapi terdapat 9%
hasil yang menunjukkan hasil cukup, yaitu parameter Leukosit dari spesimen
patologis. Dari hasil cukup tersebut telah dikonsultasikan dengan vendor instrumen
hematologi dan
 Hasil kimia klinik menunjukkan hasil 85% baik, akan tetapi terdapat 5 parameter
dengan hasil cukup yaitu parameter Kalsium Total (normal dan patologis), Protein
Total, Alkaline Phospatase (ALP), dan Klorida. Terkait hasil PME yang cukup, telah
dikonsultasikan hasil tersebut dengan vendor instrumen kimia klinik dan diperoleh
rekomendasi sebelum menjalankan PME dari INAEQAS dijalankan kalibrasi ulang
terhadap instrumen terlebih dahulu. Walau memang menjadi perhatian bahwa hasil
PME INAEQAS memperhitungkan berbagai faktor seperti kesamaan hasil dengan
laboratorium lain yang memiliki instrumen dan reagen berbeda, metode yang
berbeda dengan PME BBLK.

Sebagai contoh diatas adalah hasil Kalsium total yang memiliki SD<2 (1,9) hasil
laboratorium RSUDPM berada di garis mean dari seluruh jumlah peserta 240.

Grafik parameter Protein Total bahan patologis menunjukkan hasil dengan SD<2
(0,47), hasil yang masih dikatakan cukup, dan bila dibandingkan dengan hasil PME
BBLK dengan parameter yang sama, laboratorium RSUDPM memperoleh hasil
memuaskan.

D.3. PME EQAS BIORAD

Hasil PME BIORAD memperoleh hasil baik pada 83% pemeriksaan, yang dinyatakan dari hasil
skor Z kurang dari 2, dan terdapat dua parameter dengan hasil skor Z lebih dari 2 (nilai cukup).
Skor Z dihitung berdasarkan hasil yang diperoleh dari laboratorium, hasil spesimen sebenarnya
dan standar deviasi yang telah ditetapkan. Hasil yang memperoleh nilai cukup menurut PME
internasional BIORAD adalah parameter asam urat dan SGOT dengan hasil masing-masing -2,59
dan 2,4. Parameter SGOT dan asam urat memperoleh hasil baik di PME BBLK maupun PME
INAEQAS.

E. KESIMPULAN

Dengan demikian dapat disimpulkan, Pemantapan Mutu Eksternal yang diikuti


Laboratorium RS X telah berjalan dengan baik dengan perolehan hasil memuaskan atau baik
dari parameter-parameter kimia klinik, hematologi, imunologi dan urinalisis yang diuji di 3 PME
yang berbeda yaitu BBLK, INAEQAS dan EQAS BIORAD. Untuk parameter dengan nilai cukup,
hasil masih dapat diterima, dengan standar deviasi yang berada di rentang 2 – 3, sehingga tidak
mengganggu mutu hasil pelayanan laboratorium di RS X. Demikian kajian ini kami sampaikan,
sebelumnya kami ucapkan banyak terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai