Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RS.

CINTA KASIH
TAHUN 2021

1. PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional.


Di era globalisasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, masyarakat semakin
kritis dan mutu layanan kesehatan dituntut agar dapat memberikan pelayanan yang lebih
berkualitas dan professional, sesuai dengan undang-undang kesehatan (UU RI NO 36/2009)
bahwa setiap orang mempunyai hak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu
dan bertanggungjawab. Untuk mencapai pelayanan kesehatan yang aman sudah tertuang di
PeraturanMenteriKesehatanNomor1691/MENKES/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit. Tujuan keselatan Pasien adalah Mengidentifikasi identitas Pasien agar tidak terjadi
kesalahan orang, Melakukan komunikasi yang efektif supaya tidak terjadi kesalahan
berkomunikasi, memperhatikan pemberian obat-obatan agar tidak terjadi kesalahan dalam
pemberian obat,engurangi resiko Infeksi terkait proses Pelayanan Pasien, memkaji resiko asien
jatuh agar tidak terjadi Pasien jatuh. Melakukan Tindakan yang benar, operasi yang benar dan
pada Pasien yang benar, agar tidak terjadi kesalahan di kamar operasi,
Salah satu tujuan dari keselamatan Pasien adalah mengurangi risiko Healthcare Associated
Infections (HAIs)
Healthcare Associated Infections (HAIs) merupakan masalah di dunia kesehatan termasuk di
Indonesia, Untuk mencegah HAIs dibuatlah suatu upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI)

2. LATAR BELAKANG

Healthcare Associated Infections adalah Infeksi yang terjadi pada pasien selama proses
perawatan di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, dimana pada saat masuk
tidak ada infeksi atau tidak masa inkubasi ,termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul
setelah pulang juga infeksi pada petugas karena pekerjaannya (CDC 2007)
HAIs dapat menyebabkanlama hari hari rawat meningkat, angka kesakitan meningkat, angka
kematian meningkat, biaya rawat meningkat, mutu layanan menurun, pendapatan RS dan
pendapatan pasien menurun bahkan dapat menjadi tuntutan hukum bagi instituasi.
Insiden rate HAIs di negara berkembang masih tinggi 1.7 million pertahun dengan kematian
98.000 per tahun.
Di rumah sakit Cinta Kasih insiden rate masih tinggi mencapai 8 % pada tahun 2020.
Sehubungan dengan masalah tersebut untuk mencegah HAIs maka RS Cinta Kasih membuat
suatu program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yaitu suatu upaya kegiatan mencegah
infeksi pada pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat Rumah Sakit Cinta Kasih yang
meliputi pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi.
Program PPI Merupakan komponen penting dalam organisasi PPI agar seluru personil dapat
bekerja efektif dan terstruktur

3. TUJUAN
TUJUAN UMUM

Sebagai panduan untuk pencapaian visi dan misi RS Cinta Kasih dalam mencapai tujuan
organisasi yaitu memberikan Pelayanan kesehatan yang berkualitas dan professional melalui
penerapan Pencegahan dan Pengendalain Infeksi, sehingga setiap individu dapat bekerja secara
sistematis dan terstruktur
TUJUAN KHUSUS
1. Untuk kejelasan langkah-langkah dalam melaksanakan kegiatan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi sehingga HAIs dapat menurun
2. Untuk kejelasan siapa yang melaksanakan kegiatan dan bagaimana melaksanakan
kegiatan tersebut sehingga tujuan dapat tercapai.
3. Untuk kejelasan sasaran, tujuan dan waktu pelaksanaan kegiatan Pencegahan dan
pengendalian infeksi

4.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A1. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kewaspadaan Standar, meliputi


1. Kebersihan Tangan
2. Penggunaan APD
3. Pemrosesan alat kesehatan
4. Penanganan linen
5. Pengendalian Lingkungan
6. Penanganan limbah
7. Penempatan Pasien
8. Perlindungan kesehatan karyawan
9. Penyuntikan yang aman
10. Etika Batuk/kebersihanpernapasan
11. Praktik lumbal fungsi

A2. Monitoring dan evaluasi Kewaspadaan berdasarkan Transmisi meliputi


1. Transmisi Kontak
2. Transmisi droplet
3. Transmini airborne
A3. Monitoring evaluasi pelaksanaan bundles pencegahan Infeksi pada pemakaian alat dan
Tindakan operasi
1. Bundles Pencegahan Infeksi Saluran Kemih terkait Pemasangan kateter urine
menetap
2. Bundles Pencegahan Infeksi Aliran Darah terkait Pemasangan kateter vena
sentral
3. Bundles Pencegahan Infeksi Aliran Darah terkait Pemasangan kateter perifer
4. Bundles Pencegahan Infeksi Pneumonia terkait Pemasangan ventilasi mekanik
5. Bundles Pencegahan Infeksi Daerah Operasi terkait Tindakan pembedahan

B. Melaksanakan kegiatan surveilans HAIs


1. Surveilans Infeksi Saluran Kemih terkait Pemasangan kateter urine menetap
2. Surveilans Infeksi Aliran Darah terkait Pemasangan kateter vena sentral
3. Surveilans Infeksi Aliran Darah terkait Pemasangan kateter perifer
4. Surveilans Infeksi Pneumonia terkait Pemasangan ventilasi mekanik
5. Surveilans Infeksi Daerah Operasi terkait Tindakan pembedahan

C. Melaksanakan kegiatan Pelatihan PPI

1. Pelatihan PPI Dasar untuk seluruh perawat dan dokter


2. Melaksanakan kegiatan Pelatihan PPI Umum kepada seluruh penunjang kesehatan
3. Memberikan sosialisai PPI umum kepada Pasien, pengunjung dan masyarakan rumah
sakit
4. Memfasilitasi Pelatihan IPCD dan Pelatihan Infection Preventionist

D. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penggunaaan antibiotika yang bijak dan rasional

E1. Melaksanakan Audit Kewaspadaan Standar


 Kebersihan Tangan
 Penggunaan APD
 Pemrosesan alat kesehatan
 Penanganan linen
 Pengendalian Lingkungan
 Penanganan limbah
 Penempatan Pasien
 Perlindungan kesehatan karyawan
 Penyuntikan yang aman
 Etika Batuk/kebersihanpernapasan
 Praktik lumbal fungsi

E2. Melaksanakan Audit Kewaspadaan berdasarkan transmisi


 Transmisi Kontak
 Transmisi droplet
 Transmisi airborne

E3.Melaksanakan Audit Bundles Pencegahan Infeksi pemakaian alat dan Tindakan operasi
1. Audit bundles Pencegahan Infeksi Saluran Kemih terkait Pemasangan kateter
urine menetap
2. Audit bundles Pencegahan Infeksi Aliran Darah terkait Pemasangan kateter vena
sentral
3. Audit bundles Pencegahan Infeksi Aliran Darah terkait Pemasangan kateter
perifer
4. Audit Pencegahan Infeksi Pneumonia terkait Pemasangan ventilasi mekanik
5. Audit Pencegahan Infeksi Daerah Operasi terkait Tindakan pembedahan

E4 Melaksanakan Audit Pelatihan PPI


1. 1 Pelatihan PPI Dasar untuk seluruh perawat dan dokter
2. Pelatihan PPI Umum kepada seluruh penunjang kesehatan
3. Sosialisai PPI umum kepada Pasien, pengunjung dan masyarakan rumah sakit
4. Pelatihan IPCD dan Pelatihan Infection Preventionist

F. Melaksanakan kajian risiko

F1. Melaksankan kajian risiko Kewaspadaan standard


a. Kebersihan Tangan
b. Penggunaan APD
c. Pemrosesan alat kesehatan
d. Penanganan linen
e. Pengendalian Lingkungan
f. Penanganan limbah
g. Penempatan Pasien
h. Perlindungan kesehatan karyawan
i. Penyuntikan yang aman
j. Etika Batuk/kebersihanpernapasan
k. Praktik lumbal fungsi

F2. Melaksanakan kajian risiko HAIs

1. HAIs Infeksi Saluran Kemih terkait Pemasangan kateter urine menetap


2. HAIs Infeksi Aliran Darah terkait Pemasangan kateter vena sentral
3. HAIs Infeksi Aliran Darah terkait Pemasangan kateter perifer
4. HAIs Infeksi Pneumonia terkait Pemasangan ventilasi mekanik
5. HAIs Infeksi Daerah Operasi terkait Tindakan pembedahan

5.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

A1. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kewaspadaan Standar:


 Kebersihan Tangan,
 Penggunaan APD,
 Pemrosesan alat kesehatan ,
 Penanganan linen,
 Pengendalian Lingkungan,
 Penanganan Limbah,
 Penempatan Pasien,
 Perlindungan kesehatan karyawan,
 Penyuntikan yang aman,
 Etika Batuk/kebersihanpernapasan,
 Praktik lumbal fungsi

 Membuat formulir chek list dan


 Melakukan monev dengan mengisi formulir
 Kemudian dilakukan tabulasi dan
 Hasilnya di feedback ke ruangan dengan membuat rekomendasi
A2. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kewaspadaan berdasarkan transmisi:
Kontak,droplet, airborne
 Membuat formulir chek list dan
 Melakukan monev dengan mengisi formulir
 Kemudian dilakukan tabulasi dan
 Hasilnya di feedback ke ruangan dengan membuat rekomendasi

B. Melaksanakan kegiatan surveilans HAIs


B1. Perencanaan
 Melakukan pengkajian dengan melihat populasi berisiko Infeksi
 Membuat definisi operasional dan kriteria HAIs
 Membuat formulir Pengumpulan (data manual atau elektronik)
B2. Pengumpulan data
1. Mengumpulkan data numerator jumlah kasus Infeksi) dan denumerator (hari pemakaian
alat) setiap hari
2. Faktor risiko HAIs
3. Penyebab Hais
4. Penggunaan Antibiotika
5. Hasil Kultur specimen
6. Data objektif dan subjektif terkait infeksi

B3. Analisa data .

 Melakukan analisa setiap bulan dengan menggunakan metode statistic, melakukan


perhitungan insiden rate dengan rumus numerator/ denumerator x 1000 untuk
pemakaian alat dan dikali 100 untuk kasus operasi dalam kurun waktu satu bulan
 ISK : Jumlah kasus ISK/lama hari pemakaian alat x 1000
 CLABSI : Jumlah kasus CLABSI/lama hari pemakaian kateter vena sentral x 1000
 PLABSI : Jumlah kasus PLABSI/lama hari pemakaian kateter vena periferx 1000
 VAP : Jumlah kasus VAP/lama hari pemakaian ventilasi mekanik X 1000
 HAP : Jumlah kasus HAP/lama hari perawatan x 1000
 IDO : Jumlah kasus IDO (jenis operasi sama/jumlah kasus operasi x 1000

B4. Interpretasi Data


 Melakukan interpretasi apakah ada penyimpangan yang tajam dan apakah terjadi
kenaikan dan penurunan, dan mengapa hal tersebut terjadi , dengan Adanya data
pendukung hasil observasi lapangan}

B 5 Disseminasi dan rekomendasi

 Disiminasi dan rekomendasi dari hasil HAIs kepada pihak-pihak berkepentingan


Direktur, Ruangan, dokter yang bersangkutan

B 6. Evaluasi
 Lakukan evaluasi input, proses, out put
 Evaluasi bulanan, triwulan, semester dan tahunan

C.Melaksanakan kegiatan Pelatihan PPI


C1. Pelatihan PPI Dasar untuk semua perawat dan dokter,
C 2 Pelatihan PPI Umum untuk Staf penunjang,
C3 Sosialisasi PPI kepada pasien, pengunjung dan masyarakat rumah sakit
C4 Memfasilitasi IPCD dan IPCN untuk mengikuti pelatihannya
 Melakukan pengkajian kebutuhan Pelatihan PPI untuk staf perawat, dokter,
 Melakukan pengkajian kebutuhan Pelatihan PPI umum untuk staf penunjang,
 Melakukan pengkajian sosialisasi PPI K ke Pasien, pengunjung dan masyarakat
Rumah sakit dan Pelatihan untuk IPCD dan IP
 Membuat perencanaan Pelatihan
 Melaksanakan Pelatihan bersama bidang diklat
 Membuat evaluasi dan rekomendasi

D. Monitoring dan evaluasi Pencegahan Infeksi pada pemakian alat dan Tindakan operasi
(ISK,IAD (CLABSI dan PLABSI), VAP,IDO
 Membuat formulir chek list dan
 Melakukan monev dengan mengisi formulir
 Kemudian dilakukan tabulasi dan
 Hasilnya di feedback ke ruangan dengan membuat rekomendasi

E. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penggunaaan antibiotika yang bijak dan rasional
 Membuat formulir chek list dan
 Melakukan monev dengan mengisi formulir
 Kemudian dilakukan tabulasi dan
 Hasilnya di feedback ke ruangan dengan membuat rekomendasi

F. Audit Kewaspadaan standar:

 Kebersihan Tangan ,
 Penggunaan APD
 Pemrosesan alat kesehatan ,
 Penanganan linen,
 Pengendalian
 Lingkungan,
 Penanganan Limbah,
 Penempatan Pasien,
 Perlindungan kesehatan karyawan,
 Penyuntikan yang aman,
 Etika Batuk/kebersihanpernapasan,
 Praktik lumbal fungsi

 Membuat formulir audit dan


 Melakukan audit dengan cara observasi dengan mengisi formulir audit
 Kemudian dilakukan tabulasi dan
 Hasilnya di feedback ke ruangan dengan membuat rekomendasi
G. Melaksankan kajian risiko Kewaspadaan standardan transmisi: Kebersihan Tangan ,
Penggunaan APD, Pemrosesan alat kesehatan ,Penanganan linen, Pengendalian Lingkungan,
Penanganan Limbah,Penempatan Pasien, Perlindungan kesehatan karyawan, Penyuntikan yang
aman, Etika Batuk/kebersihanpernapasan, Praktik lumbal fungsi, Transmisi Kontak ,droplet dan
airborne
 Membuat formulir kajian riko yang meliputi, probabilitas, dampak
dan system dan
 Melakukan kajian risiko dengan cara dengan mengisi formulir
kajian risiko
 Kemudian dilakukan perkalian pada probabilitas, dampak dan
system
 Tentukan prioritas masalah Kewaspadaan standard

6.SASARAN

 Tercapainya program pelaksanaan Kewaspadaan Isolasi 85 % pada tahun 2021 di


RS Cinta Kasih Sejati
 Terwujudnya Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi 85 % pada tahun
2021 tahun 2021 di RS Cinta Kasih Sejati
 Tercapainya penurunan Insiden rate HAIs dari 8 % menjadi 4 % padatahun 2021
 Tercapainya tingkat kepatuhan melaksanakan bundles pada Pemasangan Peralatan
85 % pada tahun2021
 Tercapainya tingkat kepatuhan Penggunaan antibiotika yang bijak dan rasional dari
90 % pada semester 2020

7.JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Monitoring pelaksanaan x x x x x x x x x x
Kewaspadaan isolasi
2 Elaksanakan surveilans x x x x x x x x x x

3 Melaksanakan Audit x x x x x x x x x x

4 dst

8.PENCATATAN DAN PENDOKUMENTASIAN


Setiap hari tim PPI/IP melakukan pencatatan terhadap temua-temuan yang didapat dalam
Pelayanan kesehatan
Kasus Infeksi
Penympangan dalam pelaksanaan Kewaspadaan isolasi
Penyimpangan dalam Pencegahan infesi HAIs
Penyimpangan dalam pengguaan antibiotika

9. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA

Evaluasi pelaksanaan Kegiatan

Program kerja tahunan yang telah dibuat, dilakukan evaluasi


- untuk menilai apakah program kerja yang telah direncanakan sesuai dengan apa
yang dilaksanakan
- agar kesalahan serta kekurangan yang pernah dilakukan tidak terulang kembali
Evaluasi dilakukan bulanan, atau triwulan, agar dilakukan perbaikan secara terus menerus,
meliputi evaluasi Tahap perencanaan, pelaksanaan dan paska pelaksanaan
- dapat dilakukan perubahan jika memang harus, yang disesuaikan dengan situasi serta kondisi
saat ini agar tujuan (gaals) tercapai secara optimal

Pelaporan

Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibuat sesuai pelaksanaan evaluasi kegiatan,


ditujukan kepada Direktur, ruangan yang bersangkutan, dokter yng bersangkutan , menyangkut
jadwal pelaksanaannya serta elemen kegiatan yang sudah/belum/tidak dapat dilaksanakan agar
dapat dilakukan perbaikan bilamana perlu

Anda mungkin juga menyukai