Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


DUA CAHAYA MEDIKA CLINIC
TAHUN 2023

DUA CAHAYA MEDIKA CLINIC


JL. Pelabuhan 2 Km 14 Kp. Cibodas Ds. Bojongraharja
Kec. Cikembar Kab. Sukabumi
Telp. 0812 1018 7235 / 085777705859
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita semua sehingga kami berhasil
menyusun Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Dua Cahaya Medika
Clinic.
Klinik sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama dituntut agar dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, akuntabel dan transparan kepada
masyarakat, khususnya mendapatkan jaminan keselamatan bagi pasien. Untuk itu
perlu ditingkatkan pelayanannya khususnya dalam pencegahan dan pengendalian
infeksi di klinik.
Di samping Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ini digunakan bagi
seluruh petugas, program ini juga sangat penting bagi pasien, keluarga pasien, orang
yang berkunjung, dan lingkungan Klinik.
Kami menyadari bahwa Program ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
kami sangat berharap atas saran dan masukannya untuk pembenahan kedepannya.
Semoga program ini bermanfaat bagi kita semua dalam upaya Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Dua Cahaya Medika Clinic.

Sukabumi, Mei 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………. i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………...... ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………….. 1
A. LATAR BELAKANG ……………………………………………………. 1
B. TUJUAN………………………………………………………………….. 1
C. SASARAN……………………………………………………………….. 2
D. RUANG LINGKUP……………………………………………………… 2
BAB II STANDAR KETENAGAAN……………………………………………… 4
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA………………………… 4
BAB III STANDAR FASILITAS…………………………………………………... 5
A. DENAH RUANGAN……………………………………………………. 5
B. STANDAR FASILITAS…………………………………………………. 6
BAB IV TATALAKSANA………………………………………………………….. 7
A. KEGIATAN POKOK……………………………………………………. 7
B. RENCANA KEGIATAN………………………………………………... 7
C. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN………………………………. 7
D. TARGET PELAKSANAAN……………………………………………. 8
E. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN……………………………… 9
BAB V MONITORING DAN PELAPORAN…………………………………… 10
A. MONITORING PROGRAM PPI……………………………………… 10
B. AUDIT…………………………………………………………………. 11
C. PELAPORAN PROGRAM PPI……………………………………….. 12
BAB VI PENUTUP………………………………………………………………... 13
KESIMPULAN…………………………………………………………… 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan merupakan rangkaian kegiatan yang mengandung risiko
karena menyangkut keselamatan tubuh dan nyawa seseorang. Salah satu dampak
dari pelayanan kesehatan yang diberikan adalah adanya infeksi.
Dalam Permenkes No. 27 Tahun 2017 tentang PPI, disebutkan bahwa
penyakit infeksi yang didapat di fasilitas pelayanan kesehatan disebut sebagai
Healthcare Assosiated Infections (HAIs). Menurut Permenkes No. 27 Tahun 2017,
infeksi didefinisikan sebagai suatu keadaan yang disebabkan oleh
mikroorganisme patogen, dengan/tanpa disertai gejala klinik. Sumber infeksi
dapat berasal dari masyarakat/komunitas, fasilitas pelayanan kesehatan dan
pelayanan kesehatan lainnya termasuk di FKTP.
Dalam Permenkes No. 27 Tahun 2017 tentang PPI, disebutkan bahwa
penyakit infeksi yang didapat di fasilitas pelayanan kesehatan disebut sebagai
Healthcare Assosiated Infections (HAIs). Menurut Permenkes No. 27 Tahun 2017,
infeksi didefinisikan sebagai suatu keadaan yang disebabkan oleh
mikroorganisme patogen, dengan/tanpa disertai gejala klinik. Sumber infeksi
dapat berasal dari masyarakat/komunitas, fasilitas pelayanan kesehatan dan
pelayanan kesehatan lainnya termasuk di FKTP.
Untuk di FKTP, pelayanan atau tindakan yang dapat menyebabkan terjadinya
infeksi, antara lain :
1. Tindakan medis / invasif sederhana biasa dilakukan kepada pasien sebagai
salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang tentunya akan berisiko terjadinya
infeksi jika standar prosedur pelayanan kesehatan diabaikan.
2. Dalam beberapa kasus infeksi dapat ditularkan dari pasien ke pasien atau dari
petugas kepasien atau sebaliknya pada saat pelayanan umum berjalan, seperti
pada antrian yang panjang karena menunggu pelayanan atau pada saat
tindakan pelayanan persalinan serta tindakan medis sederhana lainnya.
Hasil survei tentang upaya pencegahan infeksi di klinik (Bachroen, 2000)
menunjukkan masih ditemukan beberapa tindakan petugas yang potensial
meningkatkan penularan penyakit kepada diri mereka, pasien yang dilayani dan
masyarakat luas yaitu :
1. Cuci tangan yang tidak benar
2. Penggunaan alat pelindung diri yang tidak tepat
3. Pembuangan peralatan tajam yang tidak aman
4. Teknik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan yang tidak tepat
5. Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai

1
Berkaitan dengan hal di atas maka diperlukannya rangkaian kegiatan program
yang berkesinambungan dalam rangka pencegahan dan pengendalian infeksi
(PPI) di klinik
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Tercipta dan terjaminnya perlindungan pasien, petugas kesehatan, pengunjung
yang menerima pelayanan kesehatan termasuk masyarakat dalam
lingkungannya dengan cara memutus mata rantai penularan penyakit infeksi
melalui penerapan PPI
b. Tujuan Khusus
Tujuan secara rinci yang merupakan penjabaran dari tujuan umum adalah
sebagai berikut :
1. Terjaminnya dan terlaksananya penerapan Kewaspadaan isoIasi
(kewaspadaan standar dan kewaspadaan transmisi)
2. Terciptanya pencegahan dan pengendalian infeksi dengan bundles
3. Terlaksananya pendidikan dan pelatihan PPI bagi tenaga kesehatan
4. Terlaksananya kegiatan monitoring dan evaluasi, audit dan pelaporan
5. Terjaminnya manajemen Sumber Daya PPI di FKTP
C. SASARAN
Sasaran Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Dua Cahaya
Medika Clinic ini adalah semua karyawan, pasien, keluarga pasien dan
masyarakat di lingkungan Dua Cahaya Medika Clinic.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Dua Cahaya Medika
Clinic ini meliputi:
a. Kewaspadaan isolasi meliputi:
1) Kewaspadaan standar
 Kebersihan Tangan
 APD
 Pengelolaan Limbah dan Benda Tajam
 Pengelolaan Peralatan Perawatan Pasien dan alat Medis lainnya
 Penyuntikan yang Aman
 Kebersihan Pernafasan atau Etika Batuk
 Perlindungan Kesehatan Petugas
2) Kewaspadaan Transmisi
 Kewaspadaan Transmisi Kontak
 Kewaspadaan Transmisi Droplet
 Kewaspadaan Transmisi Udara ( airborne)

2
b. Pencegahan dan pengendalian infeksi dengan bundles.
c. Penggunaan Peralatan Kesehatan Lainnya.
d. Pendidikan dan Pelatihan
e. Monitoring, Audit dan pelaporan.

3
4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Dalam melaksanakan pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Dua
Cahaya Medika Clinic dipimpin oleh Ketua Tim PPI dan Anggota Tim PPI
disesuaikan dengan kualifikasi dan beban kerja yang ada. Untuk distribusi
ketenagaan Tim PPI disebutkan sesuai dengan tugas masing-masing.

TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN CLINIC


NO NAMA JABATAN JABATAN
FUNGSIONAL DALAM PPI
1 drg. Ning Puji Hutami Dokter Koordinator
PPI
2 Shiva Dwi Nuraprillianti, Amd. Keb Bidan Anggota PPI

1. Tugas dan Fungsi serta Kewenangan Ketua Tim PPI atau Koordinator PPI di
FKTP
a. Terselenggaranya dan evaluasi program PPI
b. Penyusunan rencana strategis program PPI
c. Tersedianya SOP PPI
d. Penyusunan dan penetapan serta mengevaluasi kebijakan PPI
e. Terselenggaranya pelatihan dan pendidikan PPI
f. Terselenggaranya pengadaan alat dan bahan terkait dengan PPI
g. Terselenggaranya pertemuan berkala
h. Melaporkan kegiatan Tim PPI kepada Kepala FKTP
2. Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Tim PPI
a. Bersama ketua tim melaksanakan program PPI.
b. Berkoordinasi dengan unit dan petugas lain dalam penerapan PPI
c. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam penerapan PPI
d. Membantu semua petugas untuk memahami PPI
e. Memberikan masukan terhadap pedoman maupun kebijakan terkait PPI
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Tim PPI.

5
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANGAN
Ruang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi sementara menempati ruangan
sterilisasi.
B. STANDAR FASILITAS
1. Kebersihan
a. Pengelolaan kebersihan lingkungan Klinik dan sarana pendukungnya di
atur di dalam program PPI
b. Tempat sampah disediakan dalam jumlah sesuai kebutuhan dengan
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan
c. Pengelolaan kebersihan lingkungan dilakukan oleh pihak ketiga
2. Sterilisasi
a. Pengelolaan barang dan bahan untuk dilakukan sterilisasi, diatur dalam
Sop sterilisasi
b. Proses sterilisasi selalu dipantau mutu proses dan mutu hasilnya
c. Semua alat medis diseluruh unit pelayanan dilakukan diunit sterilisasi
3. Sanitasi
a. Pengaturan tekanan udara di unit kamar dan ruang Isolasi selalu dipantau
sehingga terhindar dari kontaminasi
b. APD disediakan sesuai kebutuhan
c. Pemeriksaan baku mutu air diperiksa secara berkala
d. Pemeriksaan kadar debu pada saat renovasi diperiksakan secara berkala

6
BAB IV
TATALAKSANA

A. KEGIATAN POKOK
Penerapan PPI di FKTP diharapkan mampu terlaksana, efesien, efektif dengan
mengikuti kebijakan dan standar serta prosedur yang sudah ditetapkan
1. Membuat kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas
pelayanan kesehatan ( kebijakan, menetapkan Komite/Tim/Penanggung jawab
PPI, menyediakan pedoman/panduan/SOP ) mengacu pada ketentuan
peraturan perundang-undangan
2. Merencanakan dan memenuhi sarana, prasarana, alat, SDM dan anggaran
untuk pelaksanaan PPI sesuai kemampuan dan skala prioritas yang ditetapkan
oleh FKTP
B. RINCIAN KEGIATAN
Secara rinci kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi di klinik dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1. Menerapkan kewaspadaan standar di FKTP yaitu dengan :
a. Kebersihan tangan, dengan memastikan semua petugas kesehatan sudah
memahami 5 (lima) momen (waktu) serta 6 langkah kebersihan tangan
dan mampu melaksanakan dengan benar
b. Penggunaan alat pelindung diri sesuai dengan risiko paparan dan harus
memenuhi standar keamanan, perlindungan dan keselamatan
pasien/petugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
c. Pengelolaan limbah hasil pelayanan kesehatan, yaitu limbah infeksius,
limbah non infeksius, limbah benda tajam, dan limbah cair
d. Pengelolaan peralatan perawatan pasien dan alat medis laninnya
e. Penyuntikkan yang aman
f. Kebersihan pernapasan dan etika batuk
g. Perlindungan kesehatan petugas
2. Menerapkan kewaspadaan transmisi di FKTP yaitu dengan :
a. Kewaspadaan transmisi kontak
b. Kewaspadaan transmisi droplet
c. Kewaspadaan transmisi udara
3. Penerapan bundles HAIs di FKTP yaitu:
a. Bundles Phlebitis
4. Penerapan PPI pada penggunaan peralatan medis lainnya, yaitu :
a. PPI Pada pemberian Alat Bantu Pernapasan (Oksigen Nasal)
b. PPI Pada PemberianTerapi Inhalasi (Nebulizer)
c. PPI Pada Perawatan Luka

7
5. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan PPI bagi petugas kesehatan baik
medis, perawat maupun tenaga kesehatan lainnya yang diadakan oleh
Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah, organisasi profesi atau organisasi
lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan (merujuk pada
ketentuan PPSDM Kemkes RI
C. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Untuk melaksanakan kegiatan pokok dan rincian kegiatan diatas menggunakan
metode sebagai berikut :
a. Mereview Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di klinik Kepala klinik
dan Tim Mutu mereview tim pencegahan dan pengendalian infeksi,
sehubungan adanya surplus pegawai/karyawan di klinik. Setelah tim PPI
ditetapkan, tim PPI membuat kebijakan, program PPI, menyediakan
pedoman/panduan/SOP, dan menetapkan indikator PPI
b. Mensosialisasikan indikator PPI yang telah ditentukan
c. Mensosialisasikan program PPI ke petugas, pengunjung dan masyarakat
d. Melakukan pendidikan dan pelatihan (diklat) internal atau eksternal tentang
Pencegahan dan Pengendalian infeksi
e. Menerapkan program PPI Menerapkan PPI di pelayanan yg ada di klinik
f. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program PPI dalam
pertemuan tim PPI
g. Melaksanakan Analisa Evaluasi dan rekomendasi tindak lanjut dari program
yang telah ditetapkan kepada Kepala Klinik
D. TARGET PELAKSANAAN
Guna mencapai tujuan dari program, ditetapkan target pertahun yang spesifik
dan terukur sehingga menunjukkan hasil yang optimal. Penjabaran sasaran dari
program PPI di Dua Cahaya Medika Clinic adalah sebagai berikut :
1. Terkumpulnya data indikator PPI
2. Terlaksananya sosialisasi PPI pada petugas, pengunjung dan masyarakat
3. Terlaksananya audit 2 kali dalam setahun sekali
4. Terlaksananya pendidikan dan pelatihan terkait dengan Pencegahan dan
pengendalian Infeksi (PPI) minimal 1 kali per tahun.
5. Terlaksananya monitoring dan evaluasi terhadap program PPI

8
E. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No Jenis Kegiatan Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Ket
1 Review tim pencegahan dan pengendalian infeksi

(PPI)
2 Penyusunan program PPI √ √
3 Monitoring kepatuhan petugas kesehatan terhadap
√ √ √
kebersihan tangan
4 Monitoring kepatuhan petugas kesehatan terhadap
√ √ √
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
5 Monitoring penanganan peralatan perawatan pasien
√ √ √
(sterilisasi alat)
6 Monitoring terhadap pembuangan sampah infeksius,

cairan tubuh dan darah
7 Monitoring pembuangan benda tajam dan jarum
√ √ √

8 Mengadakan sosialisasi terhadap petugas klinik


9 Penyuluhan tentang hand hygiene dan etika batuk



kepada pasien dan pengunjung

9
10 Pelatihan dan pendidikan eksternal PPI bagi petugas √
10 Melakukan pelaporan kepada pimpinan klinik √

10
BAB V
MONITORING DAN PELAPORAN

Monitoring dan evaluasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk


memastikan pelaksanaan kegiatan program PPI sesuai dengan pedoman dan
perencanaan. Di samping itu monitoring dan evaluasi juga dimaksudkan untuk
evaluasi sejauh mana pencapaian target indikator keberhasilan program kegiatan
PPI, termasuk untuk memberikan data dan informasi untuk menyusun perbaikan
kebijakan dan program PPI. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan PPI
di FKTP dilakukan oleh Tim PPI atau koordinator PPI sexara periodik ( bulanan,
tribulan, semester dan tahunan).

A. MONITORING PROGRAM PPI


a. Definisi
Monitoring dimaksudkan untuk memastikan agar pelaksanaan
program sesuai dengan perencanaan kegiatan program PPI. Monitoring harus
dilakukan secara rutin dan berkelanjutan dalam rangka perbaikan kinerja
program PPI
b. Tujuan
Untuk mengetahui apakah rencana maupun pelaksanaan kegiatan yang
telah dibuat dapat terlaksana dengan baik. Jika tidak terlaksana dengan baik
maka harus segera dicari penyebab masalahnya dengan demikian tindak lanjut
pemecahan masalah dapat dilakukan secara dini agar kinerja PPI dapat
tercapai sesuai target yang sudah tetapkan.
1) Proses Monitoring : diawali pengumpulan data, pengukuran capaian
program PPI yang dilakukan secara rutin dan berkesinambungan. FKTP
perlu mengembangkan alat bantu monitoring berupa ceklist atau daftar
tilik monitoring pelaksanaan program PPI sesuai dengan rencana yang
telah dibuat.
2) Indikator Monitoring Program PPI
lndikator keberhasilan program PPI digunakan sebagai tolok ukur untuk
menilai pelaksanaan PPI sesuai dengan rencana yang telah dibuat baik
rencana tahunan maupun lima tahunan. FKTP perlu menyusun lndikator
keberhasilan program PPI dengan memenuhi prinsip SMART (spesifik,
terukur, dapat dicapai, sesuai dan memiliki batas waktu).

11
B. AUDIT
a. Definisi
Audit merupakan kegiatan mengumpulkan data dan informasi yang
faktual dan signifikan melalui interaksi secara sistematis, objektif dan
terdokumentasi.
b. Tujuan
1) Menilai kepatuhan terhadap standar
2) Menilai adanya kesenjangan antara target yang ditetapkan dengan
capaian yang diperoleh di FKTP
c. Sasaran
1) Audit program PPI
2) Kepatuhan petugas terhadap standar PPI
3) Audit kewaspadaan standar
d. Langkah – langkah
1) Membuat rencana (kegiatan audit, tim, dan lain-lain), sesuai prioritas
masalah
2) Menyiapkan tools audit berdasarkan pedoman audit sesuai
standar/peraturan, review alur, protokol dan kebijakan, persediaan dan
peralatan
3) Lakukan pengumpulan data, observasi, wawancara, dan lain-lain pada
kegiatan, sarana, prasarana yang akan di audit
4) Lakukan penilaian hasil audit dan analisis dengan menentukan skoring
:
 Ditetapkan beradasarkan hasil pengumpulan data dengan kategori
kepatuhan
<75% : Kepatuhan Minimak
76-84% : Kepatuhan Intermediate
>80% : Kepatuhan Baik
 Kriteria ditandai dengan ya dan tidak
 Nilai kepatuhan jumlah total ya dibagi jumlah total ya dan tidak
dikali 100 %
 Hitung skoring menggunakan formula, sebagai berikut:

12
C. PELAPORAN PROGRAM PPI
Laporan kegiatan PPI di fasilitas pelayanan kesehatan dibuat secara
terintegrasi dengan system pelaporan yang berlaku selama ini. Untuk
mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan program PPI di lapangan, laporan
harus dibuat secara periodik, tergantung kebijakan yang berlaku dimasing-
masing daerah bisa setiap triwulan, semester, tahunan atau sewaktu-waktu jika
diperlukan.
Laporan dilengkapi dengan rekomendasi tindak lanjut bagi pihak
terkait dengan peningkatan infeksi dan hasil laporan didesiminasikan kepada
pihak-pihak terkait agar dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk
menetapkan strategi pengendalian infeksi di FKTP. Laporan kegiatan PPI
meliputi:
1. Laporan kegiatan monitoring/audit kepatuhan pelaksanaan PPI
2. Laporan kegiatan penyuluhan dan diklat

13
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Program ini dibuat bertujuan agar tercipta dan terjaminnya perlindungan
pasien, petugas kesehatan, pengunjung yang menerima pelayanan kesehatan
termasuk masyarakat dalam lingkungannya dengan cara memutus mata rantai
penularan penyakit infeksi melalui penerapan PPI di Dua Cahaya Medika Clinic
Keberhasilan kegiatan upaya PPI merupakan keberhasilan upaya menekan
angka kesakitan pasien dan meningkatkan kepatuhan petugas terhadap
pelaksanaan PPI di Dua Cahaya Medika Clinic.
Pencatatan Kegiatan dilakukan setiap 3 bulan oleh koordinator PPI setiap unit
pelayanan dan dilaporkan kepada koordinator PPI klinik, kemudian dilaporkan
kepada Penanggung Jawab Mutu untuk dilakukan analisa dan evaluasi program.

14

Anda mungkin juga menyukai