Anda di halaman 1dari 112

PROFIL

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN


SEMARANG
TAHUN 2016

DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN


PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN
KESEHATAN RI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-NYA,
sehingga penulisan Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang tahun
2016 dapat diselesaikan. Profil ini merupakan gambaran tentang Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Semarang, yang berisikan tentang program dan kegiatan beserta
pencapaianya pada tahun 2014 – 2016 yang disajikan dalam bentuk grafik, tabel dan
uraian. Dalam profil ini disajikan data dalam kurun waktu 3 tahun berturut-turut antara
tahun 2014 -2016 dengan maksud untuk melihat data hasil kegiatan sehingga dapat
diperoleh gambaran mengenai perkembangan dari tahun ke tahun.

Ketersediaaan data yang akurat dan informasi yang up to date disertai analisa
yang cermat sangat dibutuhkan dalam menyusun perencanaan pada tahun
mendatang. Untuk itu diperlukan tenaga yang terampil, professional dan mempunyai
dedikasi serta tanggungjawab yang tinggi terhadap kemajuan dan keberhasilan
program/kegiatan sesuai tupoksi.

Semoga profil ini dapat bermanfaat dan kami sangat mengharapkan saran
dan masukan dari semua pihak guna peningkatan kualitas Profil Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Semarang di masa-masa mendatang.Kami mengucapkan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap semua pihak yang telah
mendukung dalam penyusunan profil ini.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan


Kelas II Semarang

Priagung Adhi Bawono, SKM, M.Med, Sc(PH)


NIP 196509191988031001
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
BAB I Pendahuluan. 1
A. Latar Belakang 1
B. Maksud/Tujuan 2
C. Lingkup Kegiatan 2

BAB II Gambaran Umum 4


A. Letak Geografis 4
B. Struktur Organisasi 7
C. Tugas Pokok dan Fungsi 7
D. Visi dan Misi 8

BAB III Hasil Kegiatan


A. Sub Bagian Tata Usaha 10
1. Penyusunan Program 10
2. Pengelolaan Informasi, Evaluasi dan Laporan 17
3. Kepegawaian 22
4. Gedung dan Bangunan 25

B. Seksi Pengendalian Karantina Dan Surveilans Epidemiologi 28


1. Program Pengawasan alat angkut 28
a. Sub Program Pengawasan Alat Angkut Laut 28
b. Sub Program Pengawasan Alat Angkut Udara 38

2. Program Pengawasan lalu lintas barang 44


a. Sub Program Pengawasan OMKABA 44
b. Sub Program Pengawasan Lalulintas Bahan Spesimen 45
Laboratorium
c. Sub Program Pengawasan Bahan Berbahaya (NUBIKA) 45

i
Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang v
3. Program Pengawasan Lalulintas Orang 46
a. Sub Program Pengawasan ABK/Crew, Orang 46
b. Sub Program Pengawasan Masyarakat Lingkungan 61
Pelabuhan dan Bandara

4. Program Kajian Pengembangan Teknologi 64


a. Sub Program kajian Data Survelans Epidemiologi 64
b. Sub Program Pengembangan dan Pemanfaatan 64
Teknologi Informasi

5. Program Penanggulangan KLB, Jejaring dan Kemitraan 64


a. Sub Program Kerja Sama Lintas Sektor 64
b. Sub Program Penanggulangan KLB 65
c. Sub Program Pengawasan Pelanggaran Undang-undang 65
Kesehatan

C. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan 66


a. Pengamatan Pinjal (Trapping) 67
b. Pengamatan Tikus di Kapal 68
c. Survey nyamuk 69
d. Survey Jentik Nyamuk 69
e. Survey Lalat 70
f. Suvey Kecoa 71
g. Larvasidasi 72
h. Fogging 72
i. Pemberantasan Lalat dan Kecoa 73
j. Pemberantasan Serangga Pada Alat Angkut 74
k. Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Desinseksi, 75
Fumigasi
l. Inspeksi Sanitasi Kapal 76
m. Inspeksi Sanitasi Pesawat 77
n. Inspeksi Sanitasi TPM 77

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang v


o. Inspeksi Sanitasi TTU 79
p. Pemeriksaan Sampel Air Di kapal 80
q. Pengawasan dan Pemeriksaan Sampel Air 81
r. Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Lingkungan 83
s. Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Mak/min 84
t. Pemeriksaan Kualitas Udara 85
u. Pengukuran Kebisingan 86
v. Pengawasan Pestisida 87
w. Penyuluhan PSN DBD 88

D. Seksi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah 90


1. Data Kegiatan Rutin 90
a. Rekapitulasi Kunjungan Klinik 90
b. Rekapitulasi Penyakit Menular 92
c. Rekapitulasi Penyakit Tidak Menular 92
d. Rekapitulasi Penerbitan Surat Keterangan Berbadan 93
Sehat
e. Rekapitulasi Pemeriksaan Obat dan Peralatan P3K di 93
kapal/Pesawat
f. Rekapitulasi Pemeriksaan Laboratorium Dasar 94
g. Rekapitulasi Penanggulangan Gawat Darurat Medis 95
h. Rekapitulasi Penerbitan Surat Ijin Angkut Orang Sakit 95
i. Rekapitulasi Pemakaian Ambulans diluar Tindakan 96
Karantina
j. Rekapitulasi Pemberian Vaaksinasi dan Penerbitan ICV 96
k. Rapat Koordinasi/Evaluasi 97
l. Kegiatan Embarkasi dan Debarkasi Haji 98

2. Data Kegiatan Insidentil 100


a. Pertemuan Persiapan Pembekalan Integrasi 100
b. Pertemuan Tim Pemeriksaan Akhir dan Poliklinik 101
Kesehatan Haji
c. Evaluasi Penyelenggaraan Bidang Kesehatan Embarkasi 101

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang vi


SOC
d. Aplikasi Pelayanan Pemeriksaan Akhir dan Poliklinik Haji 102
e. Rapat Koordinasi Sarana Kesehatan 102
f. Pos PIN 2016 102
g. Posko Mudik dan Balik Lebaran 103
h. Posko Natal dan Tahun Baru 103
i. Posko Pengungsi Eks Gafatar 104

BAB IV Penutup 105

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang vii


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Profil merupakan salah satu cara untuk menyampaikan capaian hasil


penyelenggaraan kegiatan dari suatu institusi/lembaga, yang pada intinya berisi berbagai
data/informasi. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang sebagai Unit Pelaksana
Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,
mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina
dan penyakit menular potensial wabah, kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas di
wilayah kerja pelabuhan/bandara dan pos lintas batas darat, serta pengendalian dampak
kesehatan lingkungan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang
berlaku.

Tugas pokok dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan nomor 2348 tahun 2011 yang harus dilakukan dengan tidak
mengganggu kelancaran lalu lintas internasional/nasional baik orang, barang maupun
alat angkut itu sendiri di pelabuhan/bandara. Meski disadari bahwa lalu lintas
internasional/nasional juga membawa perubahan dalam penyebaran penyakit dengan
timbulnya New Emerging Deseases dan Re-Emerging Deseases. Maka berbagai aspek
kegiatan perlu dipertimbangkan dalam memperkuat Kantor Kesehatan Pelabuhan guna
meningkatkan berbagai upaya dan langkah-langkah yang paling efektif untuk mencegah
masuk/keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah serta
kegiatan-kegiatan lainnya.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang ini akan menyampaikan


data/informasi selama tahun 2014 s/d 2016, sehingga akan dapat diketahui
kecenderungan tentang hasil kegiatan yang telah dilakukan. Apabila terdapat hasil
kegiatan yang tidak bisa mencapai target/sasaran dapat segera dievaluasi sehingga
kekurangan-kekurangan tersebut dapat segera diperbaiki dengan meningkatkan kinerja

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang


1
melalui disiplin pelaksanaan Rencana Stratejik yang telah disepakati. Sinergi dan
sinkronisasi antara seksi dengan sub bagian tata usaha serta wilayah kerja akan
ditingkatkan, sehingga diharapkan akan diperoleh suatu kegiatan yang akuntable,
fleksibel dan bermanfaat bagi pengembangan kebijakan dilingkungan Kantor Kesehatan
Pelabuhan dan upaya kesehatan secara nasional pada umumnya.

B. Maksud /Tujuan
Maksud dari dibuatnya profil ini adalah :
1. Mengetahui data/informasi penyelenggaraan kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas II Semarang selama tahun 2014 s/d tahun 2016
2. Mengetahui kendala/hambatan penyelenggaraan kegiatan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Semarang selama tahun 2014 s/d 2016
3. Mengetahui Kesimpulan dan saran

C. Lingkup Kegiatan
1. Sumber data/informasi
Data yang digunakan untuk menyusun Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Semarang adalah :
a. Data umum meliputi geografis dan astronomis
b. Data penyelenggaraan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
c. Data penyelenggaraan kegiatan Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans
Epidemiologi
d. Data penyelenggaraan kegiatan Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan
e. Data penyelenggaraan kegiatan Seksi Upaya Kesehatan & Lintas Wilayah

2. Periode data
Data yang digunakan untuk menyusun profil kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Semarang adalah data tahun 2014 s/d 2016

3. Analisis data
Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan cara
a. Deskriptif
Yaitu dengan menggambarkan/menjelaskan data yang terdapat dalam table/grafik

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang


2
sesuai karakteristik data yang ditampilkan
b. Komparatif
Yaitu upaya menjelaskan data dengan membandingkan karakteristik data wilayah
yang satu dengan yang lain atau membandingkan data berdasarkan kelompok
tertentu.
c. Kecenderungan
Yaitu upaya menjelaskan data dengan membandingkan data antar waktu dalam
periode waktu tertentu.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang


3
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Letak Geografis
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang sebagai Unit Pelaksana Teknis
(UPT) dari Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) terletak di provinsi
Jawa Tengah yang memiliki 9 (sembilan) wilayah kerja berdasarkan Permenkes nomor
2348 tahun 2011 dengan perincian 7 wilayah kerja adalah pelabuhan laut dan 2 wilayah
kerja adalah bandar udara, yaitu :
1. Bandara Ahmad Yani Semarang
2. Bandara Adisumarmo Surakarta
3. Pelabuhan Laut Tegal
4. Pelabuhan Laut Batang
5. Pelabuhan Laut Pekalongan
6. Pelabuhan Laut Jepara
7. Pelabuhan Laut Karimunjawa
8. Pelabuhan Laut Juwana
9. Pelabuhan Laut Rembang

Dari seluruh wilayah kerja tersebut di atas, dapat kami sampaikan luas daerah
perimeter dan buffer area serta jarak dari induk ke wilayah kerja yaitu :

Tabel 1. Luas dan Jarak Wilayah Kerja


ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang
LUAS (Ha)
LOKASI JARAK (Km)
PERIMETER BUFFER
Bandara Ahmad Yani Semarang 12 24 1,7 Km
Bandara Adi Sumarmo Surakarta 8,5 12 98 Km
Pelabuhan Laut Pekalongan 2,50 8 99 Km
Pelabuhan Laut Tegal 5,03 12 156
Pelabuhan Laut Jepara 4,30 4 80
Pelabuhan Laut Juwana 2,50 3,50 100
Pelabuhan Laut Rembang 2 6 120
Pelabuhan Laut Batang 2,5 4 89
Pelabuhan Laut Karimunjawa 12,5 20 80 + 52 mil laut

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang


4
Secara geografis letak KKP Semarang dan wilayah kerja seperti pada gambar
berikut.

Gambar 1. Letak wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II


Semarang di Provinsi Jawa Tengah

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang terletak di Semarang sebagai


ibukota provinsi Jawa Tengah dan sebagai kantor induk yaitu di JL. WR. Supratman No. 6
Semarang. Wilayah kerja KKP Kelas II Semarang tersebar wilayah provinsi Jawa Tengah
khususnya di pantai utara.

Dalam rangka meningkatkan kinerja serta pelayanan kesehatan kepada masyarakat,


pada Tahun 2011, KKP Semarang telah berhasil melaksanakan pengadaan Tanah yang
terletak di Jl. WR. Supratman No. 6 Kelurahan Gisik Drono Kecamatan Semarang Barat
dengan luas 1268 m2. Pemilihan lokasi ini didasarkan oleh letaknya yang strategis dan
dekat dengan Bandara Internasional Ahmad Yani serta Pelabuhan Tanjung Emas
Semarang. Pembangunan gedung KKP Semarang ini sendiri telah dimulai pada Bulan Juli
2013 dengan serah terima pembangunan nya pada akhir Desember 2013 dengan luas
bangunan ± 1400 m2 yang terdiri dari tiga lantai yaitu lantai basement untuk tempat parkir
dan musholla, lantai satu untuk pelayanan vaksinasi, ruang perpustakaan, klinik VCT, dan

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang


5
ruang laktasi, sedangkan lantai dua untuk kegiatan perkantoran, ruang rapat dan ruang
aula.

Gedung baru KKP Semarang sudah mulai ditempati dan beroperasi untuk layanan
perkantoran, pelayanan vaksinasi serta penerbitan ICV pada tanggal 20 Januari 2014,
namun untuk pelayanan dokumen Kesehatan Kapal tetap dilakukan di Gedung lama yang
sudah dirubah menjadi Pos KKP Semarang Pelabuhan Tanjung Emas dengan alasan untuk
memudahkan pegawai maupun agen kapal dalam pemrosesan dokumen dan pemeriksaan
kesehatan kapal. Gedung baru KKP Semarang juga dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas
antara lain ruang tunggu yang lebih representative dan full AC, nomor antrian elektronik,
system perbendaharaan yang komputerize, kamera cctv, serta kedepannya akan mulai
diterapkan system pendaftaran online. Dengan demikian diharapkan pelayanan kesehatan
dan perkantoran KKP Semarang menjadi lebih optimal demi mewujudkan visi dan misi
Kementerian Kesehatan pada umumnya dan KKP Semarang pada khususnya

Gambar 2. Gedung Baru Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang


6
B. Struktur organisasi

Gambar 3. Struktur Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang

C. Tugas Pokok dan Fungsi


a. Tugas pokok
KKP mempunyai tugas pokok melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya
penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan dan
pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan
OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul
kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja
bandara, pelabuhan dan lintas batas darat.

b. Fungsi
1) Pelaksanaan kekarantinaan
2) Pelaksanaan pelayanan kesehatan
3) Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas
batas darat negara
4) Pelaksanaan pengamatan penyakit karantina dan penyakit menular potensial

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang


7
wabah, penyakit baru dan penyakit muncul kembali
5) Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi dan kimia.
6) Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi regional, nasional
sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas internasional.
7) Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan
Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan
matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji.
8) Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan
pelabuhan/bandara dan lintas batas darat.
9) Pelaksanaan pemberian sertifikasi kesehatan Obat, Makanan, Kosmetika dan
Alat Kesehatan (OMKA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen
kesehatan OMKA impor.
10) Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut
11) Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja
pelabuhan / bandara dan lintas batas darat.
12) Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan pelabuhan / bandara dan lintas
batas darat.
13) Pelaksanaan jaringan informasi dan teknologi bidang kesehatan pelabuhan /
bandara dan lintas batas darat.
14) Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan pelabuhan /
bandara dan lintas batas darat.
15) Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan pelabuhan / bandara dan lintas
batas darat.
16) Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.

D. Visi dan Misi


Sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan RI maka visi dan misi
Kantor Kesehatan Pelabuhan hendaknya mengacu pada visi dan misi Kementerian
Kesehatan. Visi dan Misi Kementerian Kesehatan RI:

“ Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan “

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang


8
Sedangkan Visi dan Misi Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang sbb:

1. Visi
Visi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang adalah :

“ KKP Semarang Tangguh dan Prima ”

2. Misi
Misi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang adalah :
a. Memelihara dan menghasilkan pelayanan kesehatan pelabuhan yang bermutu,
merata dan memadai
b. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, masyarakat pelabuhan beserta
lingkungannya
c. Menggerakkan pembangunan pelabuhan berwawasan kesehatan
d. Mendorong kemandirian masyarakat pelabuhan untuk hidup sehat

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang


9
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. SUB BAGIAN TATA USAHA


Sesuai tentang perubahan Permenkes 356 Tahun 2008 tentang Organisiasi dan
Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas
melakukan penyusunan program, pengelolaan informasi, evaluasi dan laporan, urusan –
urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga. Hasil dan
analisa kegiatan Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Semarang Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

1. Penyusunan Program
Untuk mengantisipasi perkembangan dan tuntutan organisasi dan tata kerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang dalam melaksanakan tupoksinya, telah
disusun berbagai program yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan, anggaran,
sumberdaya manusia dan sarana prasarana penunjang lainnya dengan melibatkan
seluruh jajaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang diantaranya :

a. Perjanjian Kinerja KKP Semarang Tahun 2016


Pernyataan Perjanjian Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang
ini dibuat dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahaan yang efektif,
transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil. Perjanjian Kinerja ini
ditandatangani oleh Bapak Priagung Adhi Bawono, SKM, M.Med.Sc(PH) (Kepala
KKP Semarang) sebagai pihak pertama dan Bapak dr. H. Mohammad Subuh
MPPM (Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) sebagai
pihak kedua. Untuk lampiran Perjanjian Kinerja KKP semarang Tahun 2016
sebagai berikut :

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 10


b. Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Tahun 2015-2019.
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) ini merupakan output yang akan dicapai oleh
Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang secara berkesinambungan dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan Permenkes RI No.
2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang Perubahan Atas Permenkes Nomor
356/Menkes/Per/2008 tanggal 14 April 2008 tentang organisasi dan Tata Kerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Amanat dari IHR Tahun 2005. Tentunya dalam
pencapaian kegiatan nanti disesuaikan dengan kondisi keuangan negara yang
tercemin dalam APBN. Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan
Pelabuhan Semarang dibuat dengan berpedoman pada Renstra Kementerian
Kesehatan serta kondisi spesifik lokal, sehingga diharapkan adanya sinergitas,
koordinatif dan kooperatif antara program pusat dengan daerah dan UPT.

c. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah KKP Semarang


Penyusunan Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang
Tahun 2015 wajib dilaksanakan, dan dalam pembuatan Laporan Kinerja
berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 11


Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan


fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan
anggaran. Laporan kinerja juga merupakan sarana pengendalian dan penilaian
kinerja dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik,
bersih dan melayani serta sebagai umpan balik dalam perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya.

Kami menyadari laporan ini masih belum sempurna, oleh sebab itu kami
mengharapkan tanggapan, saran maupun kritik sebagai bahan perbaikan pada
masa-masa mendatang. Diharapkan laporan ini dapat meningkatkan berbagai
kinerja yang dilaksanakan pada institusi kami.

Gambar 4. Pertemuan Penyusunan LAKIP KKP Semarang

d. Penyusunan Laporan Tahunan KKP Semarang


Laporan Tahunan Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang ini dibuat dalam
rangka memberikan informasi kepada publik tentang kegiatan yang dilakukan
selama tahun 2015. Penyusunan laporan ini juga berdasarkan pada tugas pokok
dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2348/MENKES/PER/XI/2011 Tentang

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 12


Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
356/MENKES/PER/IV/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan yaitu melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya
penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan,
pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan,
pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit
yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi
di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat Negara. Penyusunan
laporan ini dilakukan oleh Tim Penyusun Laporan Tahun 2015 yang dibentuk
berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang.

Gambar 5. Pertemuan Penyusunan Laporan Tahunan KKP Semarang

e. Penyusunan Profil KKP Semarang


Profil ini merupakan gambaran tentang Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Semarang, yang berisikan tentang program dan kegiatan beserta pencapaianya
pada tahun 2013 - 2015 yang disajikan dalam bentuk grafik, tabel dan
uraian.Dalam profil ini disajikan data dalam kurun waktu 3 tahun berturut-turut
antara tahun 2013 -2015 dengan maksud untuk melihat data hasil kegiatan
sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai perkembangan dari tahun ke
tahun.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 13


Dalam pencapaian target kegiatan masih banyak dijumpai kendala dan
hambatan meskipun dari tahun ke tahun diupayakan peningkatan secara optimal.
Namun karena masih adanya keterbatasan sumber daya manusia dan dana
serta adanya perkembangan baik dari internal dan eksternal maka terdapat
target yang belum dapat tercapai.

Ketersediaaan data yang akurat dan informasi yang up to date disertai analisa
yang cermat sangat dibutuhkan dalam menyusun perencanaan pada tahun
mendatang. Untuk itu diperlukan tenaga yang terampil, professional dan
mempunyai dedikasi serta tanggungjawab yang tinggi terhadap kemajuan dan
keberhasilan program/kegiatan sesuai tupoksi.

Gambar 6. Pertemuan penyusunan Profil KKP Semarang

f. Peresmian dan Pengukuhan Pengurus Dharma Wanita KKP Semarang


Dharma wanita ini bertujuan untuk membina anggota dan memperkukuh rasa
persatuan dan kesatuan, meningkatkan kemampuan dan pengetahuan, menjalin
hubungan kerjasama dengan berbagai pihak, serta meningkatkan kepedulian
sosial, serta melakukan pembinaan mental dan spiritual anggota agar menjadi
manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkepribadian serta
berbudi pekerti luhur.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 14


Gambar 7. Peresmian Pengurus & Anggota Dharma Wanita KKP Semarang

g. Peringatan HKN Ke 52
Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-52, KKP
Semarang mengadakan berbagai acara. Acara tersebut yaitu mengadakan jalan
sehat dan mengadakan berbagai lomba seperti tenis meja, mini futsal, serta
lomba kerapian berpakaian dan meja kerja. Sesuai dengan tema HKN tahun ini
yaitu Masyarakat Hidup Sehat, Indonesia Kuat, maka KKP Semarang
mengimplementasikannya dalam kegiatan yang mendukung untuk hidup sehat.
Acara dimulai pada tanggal 9 November 2016 dengan melaksanakan lomba
kerapian berpakaian dan meja kerja. Kriteria penilaian pada lomba ini yaitu
tentang kelengkapan dan kerapian seragam yang dipakai serta kerapian dalam
penataan dokumen, ATK, atau alat kerja lain yang ada di meja kerja. Penilaian
dilakukan oleh tim dari pejabat struktural KKP Semarang.

Gambar 8. Jalan Sehat bersama memperingati HKN ke 52

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 15


h. ISO 9001:2008
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, mencapai
ZI (Zona Integritas) WBK (Wilayah Bebas Korupsi) dan WBBKM (Wilayah
Birokrasi Berisih Kompeten dan Melayani) serta penerapan SPIP (Sintem
Pengendalian Intern Pemerintah) maka KKP Semarang telah
mengimplementasikan ISO 9001:2008 mulai tahun 2013. ISO 9001:2008 ini
merupakan sistem penjaminan mutu,yaitu standar yang disusun, disepakati dan
diterapkan oleh suatu organisasi dalam menjalankan aktivitasnnya. ISO ini telah
diterapkan pada pelayanan vaksinasi, pelayanan dokumen kesehatan kapal dan
pelayanan kesehatan haji pada embarkasi dan debarkasi.

Tujuan dari implementasi ISO 9001:2008 di KKP Semarang adalah


1. Meningkatkan kualitas pelayanan KKP Semarang kepada masyarakat.
2. Mampu mengukur kepuasan masyarakat sebagai pengguna jasa dari KKP
Semarang
3. Meningkatkan motivasi, moral dan kinerja pegawai.
4. Meningkatkan komunikasi internal.
5. Sistem terdokumentasi dengan baik.
6. Keandalan laporan keuangan
7. Pengamanan aset negara
8. Ketaatan terhadap peraturan perundang undangan

Gambar 9. Rapat Pertemuan Tinjauan Manajemen ISO 9001:2008

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 16


2. Pengelolaan Informasi, Evaluasi dan Laporan
Untuk keperluan pengelolaan informasi, evaluasi, dan laporan, KKP Kelas II
Semarang telah menggunakan sistem informasi berbasis komputer. Adapun sistem
informasi yang digunakan meliputi :

a. Aplikasi Siperkasa (Sistem Perbendaharaan Kantor Kesehatan Pelabuhan


Semarang)
Dengan sistem Siperkasa ini, KKP Semarang mencoba untuk mewujudkan suatu
sistem yang terintegrasi antara induk dengan wilayah kerja dalam tatakelola
administrasi keuangan dan pengawasan dokumen yang berbasis IT. Pagu
anggaran kegiatan bisa dipantau penyerapannya sampai detil kegiatannya.
Laporan penerimaan PNBP setiap wilker dapat langsung diketahui kapan saja
dan dimana saja oleh pegawai asal mempunyai akses internet. Pelaporan ke
pusat bisa lebih cepat (tepat waktu) dan masih banyak manfaat lain lainnya yang
sudah dirasakan. Yang pasti akuntabilitas setiap transaksi dapat
dipertanggungjawabkan.
SIPerKaSa sangat mendukung akuntabilitas tatakelola keuangan dan barang
persediaan (BMN). Diharapkan sistem ini juga bisa menjadi bagian penting dari
penerapan Zona Integritas (ZI), Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah
Birokrasi Bersih Kompeten dan Melayani (WBBKM) sebagaimana yang sedang
digalakkan oleh Kementerian Kesehatan.

Gambar 10. Tampilan aplikasi Siperkasa Bendahara Penerimaan

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 17


Gambar 11. Tampilan aplikasi Siperkasa Bendahara Pengeluaran

b. Simponi (Sistem Informasi PNBP Online)


Simponi adalah sistem pembayaran dan penyetoran PNBP menggunakan sistem
billing yang dikelola oleh DJA untuk memfasilitasi pembayaran / penyetoran
PNBP dan penerimaan non anggaran. SIMPONI memberi kemudahan bagi Wajib
Bayar/Wajib Setor untuk membayar/menyetor PNBP dan penerimaan non
anggaran melalui berbagai channel pembayaran seperti teller (Over The
Counter), ATM (Automatic Teller Machine), EDC (Electronic Data Capture),
maupun internet banking. Dengan demikian, masyarakat bebas memilih berbagai
alternatif metode pembayaran yang sesuai dengan kebutuhannya. Simponi dapat
diakses melalui Portal Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan
dengan alamat situs simponi.kemenkeu.go.id.

Manfaat penerapan sistem billing PNBP :


SIMPONI merubah proses bisnis pembayaran dari uang tunai menjadi
cashless dengan penyediaan fasilitas EDC yang ditawarkan, via ATM atau via
teller (Over The Counter). Akibatnya, resiko memegang uang tunai (seperti
kehilangan atau salah hitung) dapat berkurang sehingga perhitungan menjadi
lebih akurat dan akuntabel.
Memberikan Kemudahaan dan flexibilitas melalui beberapa alternatif saluran
pembayaran dan penyetoran PNBP.
Dengan sistem online pelayanan bisa berjalan 24 jam sesuai dengan tuntutan
pengguna layanan satkernya. Dengan SIMPONI pihak yang terkait dapat

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 18


melakukan pembayaran secara online dan menerima pelayanan setiap saat.
Memberikan akses kepada wajib bayar dan wajib setor PNBP untuk
memonitor status atau realisasi pembayaran dan penyetoran PNBP.
Instansi yang Menggunakan Simponi tidak lagi direpotkan dengan
penatausahaan pembayaran karena data penerimaan sudah tersedia melalui
SIMPONI.

Seluruh sistem/aplikasi dalam Sistem Informasi Keuangan Terintegrasi telah


diikuti dan dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang sesuai
dengan aplikasi dan aturan/prosedur yang berlaku, sebab apabila tidak diikuti
akan menimbulkan permasalahan yang berdampak pada system dan
akuntabilitas keuangan KKP Semarang sendiri.

Gambar 12. Halaman Login Aplikasi SIMPONI

c. Website KKP Semarang


Website Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang yang beralamat di
www.kespelsemarang.id ini dibuat di tahun 2013 yang digunakan sebagai media
sharing informasi kegiatan maupun informasi kesehatan yang dilaksanakan di
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang. Selain itu website ini
dipergunakan untuk menyediakan informasi yang lengkap tentang profil
instansi/perusahaan, visi dan misi, fasilitas- fasilitas yang disediakan, informasi
mengenai layanan (sevice) yang diberikan. Website ini juga bisa dipakai sebagai
media pelaporan gratifikasi, whistleblowing System dan juga dipakai untuk
melakukan pendaftaran vaksin secara online.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 19


Gambar 13. Tampilan Website KKP Semarang

d. SISKOHATKES (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan)


SISKOHATKES adalah aplikasi yang dibangun oleh Kementerian Kesehatan cq.
Direktorat Jenderal P2P cq. Pusat Kesehatan Haji untuk pengelolaan data
kesehatan haji. Operasionalnya dilakukan secara online menggunakan jaringan
internet. Sampai sekarang Siskohatkes masih digunakan dalam kegiatan
embarkasi dan debarkasi haji. SISKOHATKES telah dioperasikan sepenuhnya
untuk mengirimkan laporan pelaksanaan kesehatan haji dari Embarkasi dan
Debarkasi Adisumarmo Surakarta yang berada di bawah koordinasi KKP Kelas II
Semarang.

e. SIMKESPEL (Sistem Informasi Kesehatan Pelabuhan)


Simkespel dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan cq. Direktorat Jenderal
P2P cq. Subdit Karantina dan Kesehatan Pelabuhan dengan tujuan membangun

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 20


sistem informasi yang menghubungkan Direktorat Jenderal P2P dengan Kantor
Kesehatan Pelabuhan se-Indonesia selaku unit vertikalnya. Simkespel berfungsi
sebagai media yang memuat informasi terbaru baik dari Pusat maupun KKP,
media komunikasi, dan media pelaporan atas kegiatan-kegiatan yang terlaksana
di KKP.

f. Aplikasi – aplikasi Keuangan dan BMN Satker


o Aplikasi RKAKL (Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga)
Aplikasi ini digunakan untuk menyusun dokumen anggaran dan kegiatan.

o SAS (Sistem Aplikasi Satker)


Aplikasi ini digunakan untuk mencetak Surat Perintah Membayar. SPM
tersebut diserahkan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
dalam setiap realisasi anggaran.

o GPP (Gaji Pokok Pegawai)


Aplikasi ini digunakan untuk membuat belanja pegawai seperti gaji induk, gaji
susulan, kekurangan gaji dan uang makan pegawai.

o SAI (Sistem Akuntansi Instansi)


Aplikasi ini digunakan untuk mengelola anggaran di setiap Satker. Setiap
bulan data dalam SAI direkonsiliasi dengan KPPN dan Koordinator Wilayah I
di tingkat Propinsi.

o SIMAK BMN (Sistem Akuntansi Barang Milik Negara)


Aplikasi ini digunakan untuk mengelola Barang Millik Negara. Setiap bulan
data dalam SIMAK BMN dikirim ke aplikasi SAI sebagai dasar penyusunan
neraca.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 21


3. Kepegawaian
Untuk mencapai peningkatan kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang
perlu didukung oleh Sumber Daya Manusia yang memenuhi syarat baik dari segi
kuantitas dan kualitas sehingga diharapkan terwujudnya sumber daya manusia yang
profesional disamping dukungan Sumber Daya Anggaran yang memadai.

a. Berdasarkan Golongan
Tabel 2. Kondisi pegawai berdasarkan Golongan

NO GOLONGAN 2014 2015 2016


1 Golongan IV/b 1 1 1
1 Golongan IV/a 1 1 2
2 Golongan III/d 7 7 10
3 Golongan III/c 11 15 10
4 Golongan III/b 15 19 24
5 Golongan III/a 16 16 12
6 Golongan II/d 6 10 10
7 Golongan II/c 11 9 9
8 Golongan II/b 0 0 0
9 Golongan II/a 1 1 1
TOTAL 69 79 79

25

20

15 2014
2015
10
2016
5

0 IV/b IV/a III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a

Gambar 14. Kondisi pegawai berdasarkan golongan

Tidak ada perubahan jumlah pegawai dari tahun 2015 ke tahun 2016 karena

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 22


adanya pindahan dari satker lain sebanyak 1 orang dan mutasi keluar (pensiun)
sebanyak 1 orang.

b. Berdasarkan Pendidikan
Tabel 3. Jumlah pegawai berdasarkan pendidikan

NO PENDIDIKAN 2014 2015 2016


1 S2 6 8 9
3 S1/DIV Kesehatan 34 36 36
4 S1 Non Kesehatan 2 3 3
5 D3 Kesehatan 21 25 25
6 D3 Non Kesehatan 3 3 3
7 D1 0 1 0
8 SMA 2 2 2
9 SMP 0 0 0
10 SD 1 1 1
Total 69 79 79

80
60
40
20

0 2014
2015

2016

Gambar 15. Jumlah pegawai berdasarkan pendidikan

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 23


c. Berdasarkan Wilayah Kerja
Tabel 4. Jumlah pegawai berdasarkan wilayah kerja
NO WILKER 2014 2015 2016
1 Kantor Induk 35 43 37
2 Pelabuhan Tegal 4 5 5
3 Pelabuhan Pekalongan 3 3 3
4 Pelabuhan Batang 3 3 4
5 Pelabuhan Jepara 4 4 5
6 Pelabuhan Juwana 4 4 5
7 Pelabuhan Rembang 2 3 4
8 Bandara Ahmad Yani Semarang 5 6 7
9 Bandara Adisumarmo Surakarta 9 8 9

Total 69 79 79

80
60
40
20
0
2014
2015
2016

Gambar 16. Jumlah pegawai berdasarkan wilayah kerja

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 24


4. Gedung dan Bangunan
Semarang perlu didukung oleh Sumber Daya Manusia yang memenuhi syarat
baik dari segi kuantitas dan kualitas sehingga diharapkan terwujudnya sumber daya
manusia yang profesional disamping dukungan Sumber Daya Anggaran yang
memadai.

a. Peresmian Gedung Kantor Baru Wilker Pelabuhan Rembang


Selain Gedung Induk Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang, pada tahun
2016 ini juga sudah dibangun Gedung Kantor baru Untuk Wilayah Kerja
Pelabuhan Rembang dan diresmikan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Bapak dr H. Mohamad
Subuh, MPM pada tanggal 17 November 2016. Pembangunan gedung kantor
ini dimulai Oktober 2015 dan selesai pada Juli 2016. Gedung ini berada di Jalan
Thamrin area Pelabuhan Perikanan Tasikagung Rembang dengan luas
bangunan 221 m2 berdiri di atas lahan seluas 408 m2.

Gambar 17. Peresmian Gedung Pelayanan Wilker Pelabuhan Rembang

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 25


Gambar 18. Peresmian Gedung Pelayanan Wilker Pelabuhan Rembang

b. Serah terima pertama Gedung Pendukung SDM Pelayanan Vaksin


Kantor Induk KKP Semarang yang beralamat di jalan WR. Supratman No
6. Semarang mempunyai keterbatasan dalam jumlah gudang penyimpanan
barang – barang. Perlu adanya penambahan gudang baru untuk menyimpan
berbagai jenis barang yang ada di KKP Semarang. Maka mulai bulan juli tahun
2016 ini KKP Semarang mulai melaksanakan pengadaan pembangunan
gedung pendukung SDM Pelayanan Vaksin Kantor Kesehatan Pelabuhan
Semarang yang nantinya akan di pergunakan untuk gudang barang dan vaksin
di KKP Semarang.

Gambar 19. Tampak depan gedung pendukung SDM pelayanan vaksin

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 26


Gambar 20. Pemeriksaan pekerjaan pembangunan gedung
pendukung SDM pelayanan vaksin KKP Semarang

c. Pekerjaan rehab gedung berupa penggantian atap wilker Bandara


Adisumarmo Surakarta
Untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat perlu adanya
dukungan sarana dan prasarana yang baik. Dalam rangka pemeliharaan
sarana dan prasana kantor pada tahun 2016 ini Wilker Bandara Adi Sumarmo
melakukan penggantian Atap. Penggantian Atap ini dilaksanakan mulai bulan
Agustus 2016 selama 60 hari.

Gambar 21. Atap Baru Kantor Wilker Bandara Adi Sumarmo Surakarta

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 27


B. SEKSI PENGENDALIAN KARANTINA DAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan Permenkes No. 2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang Perubahan
Permenkes No. 356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan, Seksi Pengendalian Karantina & Surveilans Epidemiologi (PKSE)
di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Semarang mempunyai tugas antara lain:
melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan,
dan koordinasi pelaksanaan kekarantinaan, surveilans epidemiologi penyakit, penyakit
potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat
angkut dan muatannya, lalu lintas OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian, serta
pengembangan teknologi, pelatihan teknis bidang kekarantinaan dan surveilans
epidemiologi di wilayah kerja pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
Berdasarkan penjabaran tugas Seksi PKSE di atas, dibagi menjadi 5 (lima)
program pokok, antara lain sebagai berikut:

1. Program Pengawasan Alat Angkut.


a. Sub Program Pengawasan Alat Angkut Laut
Kegiatan Program Pengawasan Alat Angkut Laut meliputi kegiatan pemeriksaan
kapal dan dokumen-dokumen kesehatan yang ada di kapal. Pemeriksaan kapal
dilakukan terhadap kapal-kapal yang datang/berangkat dari/ke luar negeri
maupun dalam negeri. Kapal yang datang dengan route pelayaran internasional,
dilakukan pemeriksaan langsung terhadap kondisi suatu kapal, ABK,
penumpang, barang muatan kapal, serta dokumen kesehatan kapal (boarding).
Sedangkan untuk pemeriksaan yang datang dari dalam negeri hanya dilakukan
pemeriksaan dokumen saja
Kegiatan:

1) Pemeriksaan Kedatangan Kapal


Pemeriksaan kedatangan kapal terdiri dari pemeriksaan kedatangan
kapal dari luar negeri dan pemeriksaan kedatangan kapal dari dalam negeri.
Selain itu pemeriksaan kedatangan kapal dari luar negeri dibagi berdasarkan
status pelabuhan asal apakah berasal dari pelabuhan terjangkit atau tidak
terjangkit. Adapun pemeriksaan kedatangan kapal secara detil disajikan

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 28


GRAFIK KEDATANGAN KAPAL DI KKP SMG
TAHUN 2016
20000
15000
10000
5000
0
2014 2015 2016
Kapal Luar Negeri 434 410 366
Kapal Dalam Negeri 15731 13167 13757
Total 16165 13577 14123

Gambar 22. Grafik Kedatangan Kapal di KKP Semarang

Pemeriksaan kedatangan kapal yang disajikan pada gambar 22 adalah


pemeriksaan kedatangan kapal dari tahun 2014 sampai tahun 2016.
Berdasarkan gambar tersebut, kecenderungan pemeriksaan kapal meningkat
di tahun 2014 dan di tahun 2015 terjadi penurunan, dimana jumlah total
terbanyak pemeriksaan kapal (baik kapal datang dari luar negeri maupun
dalam negeri) terjadi pada tahun 2014 yaitu sebanyak 16.165 kapal yang
terbagi menjadi dua yaitu: pemeriksaan kedatangan kapal dari luar negeri
sebanyak 434 kapal dan pemeriksaan kedatangan kapal dari dalam negeri
sebanyak 15.731 kapal. Pada tahun 2015 ini juga terdapat pengawasan
kedatangan kapal pesiar baik dari luar negeri maupun dalam negeri sebanyak
19 kapal, sedangkan pada tahun 2016 terjadi penurunan pada kedatangan
kapal dari luar negeri sebanyak 366 kapal

Grafik Kedatangan Kapal Dari Luar Negeri


berdasarkan Asal Pelabuhan Tahun 2016
500 434 410
366
400
Kapal

300
Jumlah

200
100
0 0 0
0
2014 2015 2016
Daerah Terjangkit 0 0 0
Daerah tidak terjangkit 434 410 366

Gambar 23.Grafik Kedatangan Kapal dari Luar Negeri Berdasarkan Status


asal Pelabuhan di KKP Semarang.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas


II Semarang 29
Gambar 23 adalah data jumlah keseluruhan kedatangan kapal yang
datang dari luar negeri dari seluruh wilayah kerja yang ada di KKP Semarang
selama kurun waktu 3 tahun, yaitu periode tahun 2014 sampai dengan tahun
2016. Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa selama periode 3 tahun
jumlah total kedatangan kapal dari luar negeri di KKP Semarang mengalami
penurunan, dimana jumlah total kapal yang datang dari luar negeri terbanyak
terjadi pada tahun 2014 yaitu sebanyak 434 kapal yang semuanya dari negara
tidak terjangkit/sehat, dan terjadi penurunan di tahun 2016 sebanyak 366
kapal.
Selama periode 3 tahun telah dilakukan surveilans epidemiologi melalui
pengawasan faktor risiko pada kedatangan kapal dari luar negeri dan selama
periode tersebut tidak ditemukan suspek dan atau kasus Public Health
Emergency of International Concern (PHEIC).

2) Penerbitan Certificate of Pratique Kapal


Certificate of Pratique adalah dokumen kesehatan yang diterbitkan
terhadap kapal/pesawat yang datang dari luar negeri. Terdiri dari Free
Pratique dan Radio Pratique. Free Pratique diberikan kepada pihak
kapal/pesawat setelah dilakukan pemeriksaan terhadap crew/ABK, muatan,
kapal/pesawat dan dokumen kesehatan lainnya dan dinyatakan bebas dari
Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Grafik penerbitan
Certificate of Pratique di KKP Kelas II Semarang pada disajikan pada gambar
24.

Grafik Penerbitan COP Kapal di KKP SMG


434
Jumlah Kapal 500 410
366
0 0
0 0
2014
2015
2016

2014 2015 2016


Daerah Terjangkit 0 0 0
Daerah tidak terjangkit 434 410 366

Gambar 24. Grafik Penerbitan Certificate of Pratique Kapal Berdasarkan


Status Pelabuhan Asal di KKP Semarang

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 30


Gambar 24 adalah data jumlah keseluruhan Penerbitan Certificate of
Pratique (COP) Kapal dari seluruh wilayah kerja yang ada di KKP Semarang
selama kurun waktu 3 tahun, yaitu periode tahun 2014 sampai dengan tahun
2016. Dari gambar 3 diatas dapat diketahui bahwa selama periode 3 tahun
jumlah total Penerbitan Certificate of Pratique (COP) Kapal di KKP Semarang
mempunyai kecenderungan mengalami penurunan..
Selama periode 3 tahun telah diterbikan Certificate of Pratique (COP)
kapal dan selama periode tersebut tidak ada penerbitan Restrict Pratique,
namun keseluruhan COP yang diterbitkan berupa Free Pratique. Ini berarti
keseluruhan kapal yang datang dari luar negeri tidak ditemukan faktor risiko
PHEIC.
Pada tahun 2014 merupakan penerbitan COP kapal tertinggi (434 COP)
selama kurun waktu 3 tahun, sedangkan penerbitan COP kapal terendah
terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar 366 COP.

3) Pengawasan Maritim Declaration of Health (MDH) & Pelaksanaan Boarding.


Maritim Declaration of Health (MDH) adalah penyataan dari nahkoda
kapal yang menjelaskan kondisi di atas kapal khususnya tentang kondisi
kesehatan di atas kapal, baik kesehatan alat angkutnya (kapal), ABK dan
penumpang, serta muatannya.Grafik pengawasan Maritim Declaration of
Health (MDH) & Pelaksanaan Boarding di KKP Kelas II Semarang pada
disajikan pada gambar 25.

Grafik Pemeriksaan MDH Kapal di KKP SMG

600 434
Jumlah Kapal 410
400 366
200 0
0
0 0
2014
2015
2016

2014 2015 2016


Daerah Terjangkit 0 0 0
Daerah tidak terjangkit 434 410 366

Gambar 25. Grafik Pemeriksaan Maritime Declaration of Health (MDH)

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II


Semarang 31
Gambar 25 adalah data jumlah keseluruhan pengawasan Maritim
Declaration of Health (MDH) & Pelaksanaan Boarding dari seluruh wilayah
kerja yang ada di KKP Semarang selama kurun waktu 3 tahun, yaitu periode
tahun 2014 sampai dengan tahun 2016. Dari gambar 15 diatas dapat
diketahui bahwa selama periode 3 tahun jumlah total pengawasan Maritim
Declaration of Health (MDH) di KKP Semarang mempunyai kecenderungan
mengalami penurunan.
Pada tahun 2014 merupakan pengawasan Maritim Declaration of Health
(MDH) tertinggi yaitu sebanyak 434 dokumen selama kurun waktu 3 tahun,
sedangkan pengawasan Maritim Declaration of Health (MDH) terendah terjadi
pada tahun 2016 yaitu sebesar 366 dokumen.

4) Pemeriksaan Keberangkatan Kapal


Sama halnya dengan pemeriksaan kedatangan kapal, pemeriksaan
keberangkatan kapal dilakukan terhadap kapal yang berangkat ke luar negeri
maupun kapal line interinsulair.Pemeriksaan keberangkatan kapal lebih
ditujukan untuk memastikan kevalidan semua dokumen kesehatan kapal, juga
untuk memastikan bahwa kondisi baik kapal, ABK maupun penumpang, dan
barang bawaan tidak membawa faktor risiko PHEIC yang menularkan
penyakit di pelabuhan tujuan.Adapun pemeriksaan keberangkatan kapal
secara detil disajikan pada gambar 26 dan gambar 27.

GRAFIK KEBERANGKATAN KAPAL DI KKP SMG


TAHUN 2016

20000

10000

0
2014
2015
2016

2014 2015 2016


Kapal Luar Negeri 363 387 341
Kapal Dalam Negeri 16267 13993 14462
Total 16630 14380 14803

Gambar 26. Grafik Keberangkatan Kapal di KKP Semarang

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 32


Pemeriksaan keberangkatan kapal yang disajikan pada gambar 26
adalah pemeriksaan keberangkatan kapal dari tahun 2014 sampai tahun
2016. Berdasarkan gambar tersebut, kecenderungan pemeriksaan kapal
adalah naik turun dari tahun ke tahun, dimana jumlah total terbanyak
pemeriksaan kapal (baik kapal berangkat ke luar negeri maupun dalam
negeri) terjadi pada tahun 2014 yaitu sebanyak 16.630 kapal yang terbagi
menjadi dua yaitu: pemeriksaan keberangkatan kapal ke luar negeri sebanyak
363 kapal dan pemeriksaan keberangkatan kapal ke dalam negeri sebanyak
16.267 kapal.

GRAFIK KEBERANGKATAN KAPAL KE LUAR


NEGERI BERDASARKAN STATUS
PELABUHAN TUJUAN DI KKP SMG

500
Jml Kapal

0
2014
2015
2016
2014 2015 2016
Kapal Terjangkit 0 0 0
Kapal Tidak Terjangkit 363 387 341

Gambar 27. Grafik Keberangkatan Kapal ke Luar Negeri


Berdasarkan Status Pelabuhan Tujuan di KKP Semarang

Gambar 27 adalah data jumlah keseluruhan kapal yang berangkat ke


luar negeri dari seluruh wilayah kerja yang ada di KKP Semarang selama
kurun waktu 3 tahun, yaitu periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2016.
Dari gambar 27 diatas dapat diketahui bahwa selama periode 3 tahun jumlah
total keberangkatan kapal ke luar negeri di KKP Semarang cenderung naik
turun, dimana jumlah total kapal yang berangkat ke luar negeri tertinggi terjadi
pada tahun 2015 yaitu sebanyak 418 kapal yang terdiri dari 387 kapal
berangkat ke luar negeri tidak terjangkit.
Selama periode 3 tahun telah dilakukan surveilans epidemiologi melalui
pengawasan faktor risiko pada keberangkatan kapal ke luar negeri dan
selama periode tersebut pengawasan dan pemeriksaan kapal yang akan

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 33


berangkat ke pelabuhan tidak terjangkit terlaksana dengan baik, dimana
semua dokumen kesehatan kapal telah lengkap, sehingga kemungkinan
untuk tertular dan atau menularkan Public Health Emergency of International
Concern (PHEIC) bisa diminimalisir.

5) Penerbitan Port Health Clearance (PHC) Kapal


Penerbitan Port Health Clearance (PHC) kapal dilakukan sebelum kapal
berangkat meninggalkan suatu pelabuhan, setelah dinyatakan bahwa baik
ABK/crew, penumpang kapal/pesawat, kondisi kapal, maupun barang muatan
dalam keadaan sehat dan bebas dari PHEIC, serta semua dokumen
kesehatan lengkap. PHC kapal merupakan keterangan ijin kesehatan berlayar
yang dikeluarkan oleh KKP sebelum kapal tersebut mendapatkan clearance
(ijin berlayar) dari Syahbandar.Penerbitan PHC kapal disajikan pada gambar
28.

Penerbitan PHC Kapal

17000
16500
kapal

16000
15500
15000
Jumlah

14000

14500

13500
13000
2014 2015 2016
Penerbitan PHC Kapal 16629 14380 14803

Gambar 28. Grafik Penerbitan PHC Kapal di KKP Semarang

Penerbitan PHC kapal yang disajikan pada gambar 28 adalah


penerbitan PHC kapal dari tahun 2014 sampai tahun 2016. Berdasarkan
gambar tersebut, kecenderungan penerbitan PHC kapal adalah naik turun dari
tahun ke tahun, dimana jumlah total penerbitan PHC tertinggi (baik kapal
berangkat ke luar negeri maupun dalam negeri) terjadi pada tahun 2014 yaitu
sebanyak 16.629 dokumen, dan penerbitan dokumen terendah ada di tahun
2015 yaitu sebanyak 14.380 dokumen. Dengan kondisi naik turunnya
penerbitan PHC kapal di KKP Semarang dikarenakan beberapa faktor
diantaranya semakin banyaknya aktivitas perjalanan maupun perdagangan

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 34


yang melewati pelabuhan yang ada di wilayah kerja KKP Semarang.
Disamping itu telah dilakukan pendekatan kepada kapal-kapal kecil khususnya
kapal perikanan yang dulu tidak melapor saat melakukan aktivitasnya,
sekarang sudah mulai tertib administrasinya (melapor kepada KKP Semarang)
dan kondisi cuaca juga mempengaruhi dalam kapal akan melakukan
perjalanan.

6) Penerbitan Buku Kesehatan Kapal


Penerbitan Health Book (buku kesehatan) dilakukan terhadap kapal
belum memiliki dokumen kesehatan, baik karena baru pertama kali datang ke
Indonesia, kapal baru, ganti nama atau jika Health Book yang lama telah habis
lembarannya. Kegunaan dari Health Book adalah sebagai sarana tukar
informasi dan jejaring surveilans antar pelabuhan di Indonesia, serta media
pemberian advise (saran) terhadap kapal. Health Book hanya berlaku di
Indonesia saja. Penerbitan Buku Kesehatan di KKP Semarang selama periode
tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 disajikan pada gambar 29.

Penerbitan HB Kapal

750
kapal

700

650
Jumlah

600

550
2014 2015 2016
Penerbitan HB Kapal 704 621 692

Gambar 29. Grafik Penerbitan Buku Kesehatan di KKP Semarang

Gambar 29 adalah data jumlah keseluruhan penerbitan Health Book


kapal dari seluruh wilayah kerja yang ada di KKP Semarang selama kurun
waktu 3 tahun, yaitu periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2016. Dari
gambar 19 diatas dapat diketahui bahwa selama periode 3 tahun, jumlah total
penerbitan Health Book kapal di KKP Semarang mempunyai kecenderungan
naik turun, dimana jumlah total penerbitan Health Book kapal tertinggi terjadi

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 35


pada tahun 2014 yaitu sebanyak 704 buku, jumlah dokumen terendah di
tahun 2015 yaitu sebanyak 621 buku.

Dalam penerbitan Health Book, dilakukan pemeriksaan terhadap


kompartemen kapal, dan dokumen-dokumen penunjang lainnya. Pemeriksaan
terhadap kompartemen kapal bertujuan untuk mengetahui apakah
kompartemen kapal tersebut permanen atau tidak permanen. Selain
pemeriksaan kompartemen kapal, juga pemeriksaan terhadap surat ukur
kapal untuk mengetahui besar atau volume kapal sekaligus identitas kapal
secara resmi. Pemeriksaan yang dilakukan dalam rangka penerbitan Health
Book juga bertujuan untuk mengetahui apakah ada faktor risiko PHEIC di
kapal tersebut.

Pengawasan Tindakan Kekarantinaan di KKP SMG

30
25
Jumlah Kapal

20
15
10
5
0
Disinseksi Disinfeksi Fumigasi OMEC Sailing
Permit
2014 0 0 25 0 0
2015 14 0 27 0 3
2016 0 0 28 0 3

Gambar 30. Pengawasan Tindakan Kekarantinaan (Fumigasi, Desinfeksi,


Desinseksi) di KKP Semarang

Gambar 30 adalah data jumlah keseluruhan Pengawasan Tindakan


Kekarantinaan dari seluruh wilayah kerja yang ada di KKP Semarang selama
kurun waktu 3 tahun, yaitu periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2016.
Dari gambar 30 diatas dapat diketahui bahwa selama periode 3 tahun, dimana
jumlah pengawasan tindakan kekarantinaan semakin meningkat, khususnya
pengawasan tindakan pada tahun 2016 yaitu Fumigasi sebanyak 28 kali, ini
dikarenakan semakin meningkatnya pengawasan kapal baik yang
perpanjangan dokumen maupun kapal yang setelah docking yang akan
berangkat, sehingga faktor resiko PHEIC yang akan keluar dari Pelabuhan

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 36


Tanjung Emas Semarang bisa diminimalisir, sedangkan untuk pemberian
sailing permit diberikan karena pada saat pelaksanaan pemeriksaan kapal
dalam rangka perpanjangan dokumen, petugas tidak bisa melakukan tindakan
karena kondisi kapal sudah memuat barang angkutan, tetapi pada prinsipnya
sudah dilakukan pengecekan kapal dan untuk tindakan lebih lanjut diserahkan
ke pelabuhan tujuan. Untuk pengawasan terhadap kegiatan desinfeksi selama
periode 3 tahun tersebut adalah nol (0) karena tidak ada kegiatan desinfeksi
terhadap alat angkut.

7) Penerbitan Sertifikat SSCC/SSCEC Alat Angkut


Sejak diberlakukanInternational Health Regulation (IHR) 2005, maka
berlaku Ship Sanitation Control Exemption Certificate (SSCEC) dan Ship
Sanitation Control Certificate (SSCC).Penerbitan SSCEC dan SSCC
merupakan penyempurnaan dari dokumen sebelumnya.Dalam penerbitan
SSCEC dan SSCC tidak hanya memeriksa keberadaan tanda-tanda
kehidupan tikus saja, tetapi juga memeriksa vektor penyakit menular lainnya,
sanitasi kapal/pesawat, stok obat-obatan, dan lain-lainnya.Masa berlaku
sertifikat tersebut 6 bulan dan dapat diperpanjang setelah masa berlaku habis.
Penerbitan SSCEC dan SSCC tahun 2014 disajikan pada gambar 31.

PENERBITAN DOKUMEN SSCEC/SSCC

4000
3500
3000
2500
Jumlah Kapal 2000
1500
1000
500
0
2014 2015 2016
SSCEC 3537 3014 3340
SSCC 28 25 25
TOTAL 3565 3039 3365

Gambar 31. Grafik Penerbitan SSCEC dan SSCC di KKP Semarang

Gambar 31 adalah data jumlah keseluruhan penerbitan Ships Sanitation


Control Exemption Certificate dan Ships Sanitation Control Certificate
(SSCEC/SSCC) kapal dari seluruh wilayah kerja yang ada di KKP Semarang

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 37


selama kurun waktu 3 tahun, yaitu periode tahun 2014 sampai dengan tahun
2016. Dari gambar 31 diatas dapat diketahui bahwa selama periode 3
tahun.Jumlah total penerbitan SSCEC/SSCC kapal di KKP Semarang
mempunyai kecenderungan naik turun.
Pada tahun 2014 merupakan penerbitan SSCEC/SSCC kapal tertinggi
selama kurun waktu 3 tahun, yaitu sebesar 3565 sertifikat, sedangkan
penerbitan SSCEC/SSCC kapal terendah terjadi pada tahun 2015 yaitu
sebesar 3039 sertifikat.

8) Pencatatan dan Pelaporan


Kegiatan pencatatan dan pelaporan merupakan kegiatan yang selalu
dilakukan untuk mengumpulkan semua data-data yang kemudian diolah setiap
periode tertentu baik bulanan, triwulan, semester, maupun tahunan. Setelah
data tersebut diolah, maka dibuat laporan yang dikirim ke beberapa instansi
yang terkait dengan kegiatan tersebut seperti Kantor Syahbandar dan Otoritas
Pelabuhan (KSOP) dan instansi pelabuhan lain serta dikirim ke pusat sebagai
laporan pertanggungjawaban kegiatan.

b. Sub Program Pengawasan Alat Angkut Udara


Sama halnya dengan kegiatan pada Sub Program Pengawasan Alat
Angkut Laut, kegiatan Sub Program Pengawasan Alat Angkut Udara juga meliputi
kegiatan pemeriksaan pesawat dan dokumen-dokumen kesehatan yang ada di
pesawat. Pemeriksaan pesawat dilakukan terhadap semua pesawat yang
datang/berangkat dari/ke luar negeri maupun dalam negeri. Pesawat yang
datang dengan route internasional, dilakukan pemeriksaan langsung terhadap
kondisi sanitasi pesawatnya, Crew, penumpang, barang muatan, serta dokumen
kesehatan pesawat (boarding). Pengawasan Alat Angkut Udara ada di wilayah
kerja Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Adi Sumarmo Surakarta.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 38


1) Pengawasan Kedatangan Pesawat

Kedatangan pesawat di KKP SMG


30000

20000
Jml Kapal
10000

0
2014 2015 2016
Pesawat dari LN 1080 981 878
Pesawat Dari DN 20886 21868 26347
Total 21966 22849 27225

Gambar 32. Grafik Kedatangan Pesawat di KKP Semarang

Pemeriksaan kedatangan pesawat yang disajikan pada gambar 32


adalah pemeriksaan kedatangan pesawat dari tahun 2014 sampai tahun 2016.
Berdasarkan gambar tersebut, kecenderungan pemeriksaan kedatangan
pesawat semakin meningkat dari tahun ke tahun, dimana jumlah total
terbanyak pemeriksaan kedatangan pesawat (baik pesawat datang dari luar
negeri maupun dalam negeri) terjadi pada tahun 2016 yaitu sebanyak 27.225
pesawat yang terbagi menjadi dua yaitu: pemeriksaan kedatangan pesawat
dari luar negeri sebanyak 878 pesawat dan pemeriksaan kedatangan kapal
dari dalam negeri sebanyak 26.347 pesawat

Grafik Kedatangan Pesawat Dari LN


Berdasarkan Status Asal Bandara di KKP SMG

Jmlh Pesawat 2000


1000
0
2014
2015
2016

2014 2015 2016


Daerah Terjangkit 0 0 0
Daerah Tdk Terjangkit 1080 981 878

Gambar 33. Grafik Kedatangan Pesawat dari Luar Negeri


Berdasarkan Status Asal Bandara di KKP Semarang

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 39


Gambar 33 adalah data jumlah keseluruhan pesawat yang datang dari
luar negeri dari seluruh wilayah kerja yang ada di KKP Semarang selama
kurun waktu 3 tahun, yaitu periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2016.
Dari gambar 33 diatas dapat diketahui bahwa selama periode 3 tahun jumlah
total kedatangan pesawat dari luar negeri di KKP Semarang cenderung
mengalami penurunan, dimana jumlah total pesawat yang datang dari luar
negeri tertinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu sebanyak 1.080 pesawat.
Selama periode 3 tahun telah dilakukan surveilans epidemiologi melalui
pengawasan faktor risiko pada kedatangan pesawat dari luar negeri dan
selama periode tersebut pengawasan dan pemeriksaan pesawat yang datang
dari bandara luar negeri terlaksana dengan baik, dimana semua dokumen
kesehatan pesawat telah lengkap, sehingga kemungkinan untuk tertular dan
atau menularkan Public Health Emergency of International Concern (PHEIC)
bisa diminimalisir.

2) Penerbitan Certificate of Pratique Pesawat


Sama halnya Certificate of Pratique (COP) pada kapal COP pada pesawat
juga terdiri dari Free Pratique dan Radio Pratique. Grafik penerbitan
Certificate of Pratique Pesawat di KKP Kelas II Semarang pada disajikan pada
gambar 34

Penerbitan COP Pesawat

1500 1080
Jml Pesawat

981
1000 878
500 0 0
0 0
2014
2015
2016

2014 2015 2016


Daerah Terjangkit 0 0 0
Daerah Tdk Terjangkit 1080 981 878

Gambar 34 Grafik Penerbitan Certificate of Pratique Pesawat di KKP


Semarang

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 40


Gambar 34 adalah data jumlah keseluruhan penerbitan COP pesawat
dari seluruh wilayah kerja yang ada di KKP Semarang selama kurun waktu 3
tahun, yaitu periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2016. Dari gambar 34
diatas dapat diketahui bahwa selama periode 3 tahun jumlah total penerbitan
COP pesawat di KKP Semarang cenderung naik turun, dimana jumlah total
penerbitan COP tertinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu sebanyak 1080
dokumen., dan penerbitan COP terendah pada tahun 2016 sebanyak 878
dokumen.
Selama periode 3 tahun telah dilakukan surveilans epidemiologi melalui
pengawasan faktor risiko pada kedatangan pesawat dari luar negeri dan
selama periode tersebut pengawasan dan pemeriksaan pesawat yang datang
dari bandara Luar Negeri terlaksana dengan baik, dimana semua dokumen
kesehatan pesawat telah lengkap, sehingga kemungkinan untuk tertular dan
atau menularkan Public Health Emergency of International Concern (PHEIC)
bisa diminimalisir.

3) Pengawasan Health Port of Aircraft General Declaration (HPAGD) dan


Pelaksanaan Boarding ke alat angkut.
Health Port of Aircraft General Declaration (HPAGD) adalah dokumen
pernyataan umum yang harus dibawa dalam penerbangan international yang
dipergunakan untuk prosedur CIQ dari suatu Negara yang isinya
menginformasikan tentang registrasi pesawat, tanggal journey, route, nama-
nama crew, lampiran fax manifest, cargo manifest, kejadian dalam
penerbangan dan penanganannya, seperti: penyemprotan desinseksi,
desinfeksi dll.

Grafik Pengawasan HPAGD Pesawat


Jml Pesawat 2000 1080
981
1000 0 878
0
0 0
2014
2015
2016

2014 2015 2016


Daerah Terjangkit 0 0 0
Daerah Tdk Terjangkit 1080 981 878

Gambar 35. Grafik Pengawasan Health Port of Aircraft


General Declaration (HPAGD) di KKP Semarang

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 41


Gambar 35 adalah data jumlah keseluruhan pengawasan HPAGD
pesawat dari seluruh wilayah kerja yang ada di KKP Semarang selama kurun
waktu 3 tahun, yaitu periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2016. Dari
gambar 35 diatas dapat diketahui bahwa selama periode 3 tahun jumlah total
penerbitan HPAGD pesawat di KKP Semarang cenderung mengalami
penurunan, dimana jumlah total penerbitan HPAGD tertinggi terjadi pada
tahun 2014 yaitu sebanyak 1080 dokumen.
Selama periode 3 tahun telah dilakukan surveilans epidemiologi melalui
pengawasan faktor risiko pada kedatangan pesawat dari luar negeri melalui
pengawasan HPAGD dan selama periode tersebut pengawasan HPAGD yang
datang dari bandara Luar Negeri terlaksana dengan baik, dimana semua
dokumen kesehatan pesawat telah lengkap, sehingga kemungkinan untuk
tertular dan atau menularkan Public Health Emergency of International
Concern (PHEIC) bisa diminimalisir.

4) Pengawasan Keberangkatan Pesawat

Keberangkatan Pesawat di KKP SMG

30000
Pesawat

25000
20000
15000
10000
JML

5000
0
2014 2015 2016
Pesawat dari LN 1091 992 881
Pesawat Dari DN 20919 21986 26363
Total 22010 22978 27244

Gambar 36. Grafik Keberangkatan Pesawat di KKP Semarang

Pemeriksaan keberangkatan pesawat yang disajikan pada gambar 36


adalah pemeriksaan kedatangan pesawat dari tahun 2014 sampai tahun 2016.
Berdasarkan gambar tersebut, kecenderungan pemeriksaan pesawat semakin
meningkat dari tahun ke tahun, dimana jumlah total terbanyak pemeriksaan
pesawat (baik pesawat berangkat ke luar negeri maupun dalam negeri) terjadi
pada tahun 2016 yaitu sebanyak 27.244 pesawat yang terbagi

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 42


menjadi dua yaitu: pemeriksaan keberangkatan pesawat ke luar negeri
sebanyak 881 pesawat dan pemeriksaan keberangkatan pesawat ke dalam
negeri sebanyak 26.363 kapal.

Keberangkatan Pesawat ke Luar Negeri

1200
Pesawat
1000
800
600
400
Jml

200
0
2014 2015 2016
Daerah Terjangkit 0 0 0
Daerah Tdk Terjangkit 1091 992 881

Gambar 37. Grafik Keberangkatan Pesawat dari Luar Negeri Berdasarkan


Status Bandara Tujuan di KKP Semarang

Gambar 37 adalah data jumlah keseluruhan kedatangan pesawat yang


datang dari luar negeri dari seluruh wilayah kerja yang ada di KKP Semarang
selama kurun waktu 3 tahun, yaitu periode tahun 2014 sampai dengan tahun
2016. Dari gambar 37 diatas dapat diketahui bahwa selama periode 3 tahun
jumlah total kedatangan pesawat dari luar negeri di KKP Semarang
mempunyai kecenderungan naik turun. Keberangkatan pesawat tertinggi di
tahun 2014 sebanyak 1091 pesawat, dan terendah di tahun 2016 yaitu 881
pesawat.

5) Penerbitan Health Clearence (PHC) Pesawat

Penerbitan PHC Pesawat

1500
Pesawat

1000
500
Jml

0
2014 2015 2016
Penerbitan PHC
1091 992 881
Pesawat

Gambar 38. Grafik Penerbitan PHC Pesawat di KKP Semarang

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 43


Penerbitan PHC pesawat di KKP Semarang yang disajikan pada gambar
38 adalah penerbitan PHC pesawat dari tahun 2014 sampai tahun 2016.
Berdasarkan gambar 38 tersebut, kecenderungan penerbitan PHC pesawat
semakin meningkat dari tahun ke tahun, dimana jumlah total penerbitan PHC
tertinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu sebanyak 1.091 dokumen. Semakin
meningkatnya penerbitan PHC pesawat di KKP Semarang dikarenakan
beberapa faktor diantaranya semakin banyaknya aktivitas perjalanan maupun
line penerbangan yang melewati bandara yang ada di wilayah kerja KKP
Semarang.

6) Pencatatan dan Pelaporan


Kegiatan pencatatan dan pelaporan merupakan kegiatan yang selalu
dilakukan untuk mengumpulkan semua data-data yang kemudian diolah setiap
periode tertentu baik bulanan, triwulan, semester, maupun tahunan.Setelah
data tersebut diolah, maka dibuat laporan yang dikirim ke beberapa instansi
yang terkait dengan kegiatan tersebut serta dikirim ke pusat sebagai laporan
pertanggungjawaban kegiatan.

2. Program Pengawasan Lalu-lintas Barang

a. Sub Program Pengawasan Obat, Makanan Kosmetika dan Alat Kesehatan dan
Bahan Aditif (OMKABA)
Kegiatan pengawasan lalu-lintas Obat, Makanan, Kosmetika, Alat-alat
Kesehatan, dan Bahan Aditif (OMKABA) dilakukan terhadap OMKABA yang ada
di kapal maupun pesawat selama periode 3 tahun yaitu sejak tahun 2014 sampai
tahun 2016 disajikan pada gambar di bawah ini.

1) Penerbitan Sertifikat Kesehatan OMKABA Eksport dan Import


Sertifikat Kesehatan OMKABA Ekspor dan Impor adalah sertifikat
OMKABA yang diberikan terhadap Exportir yang menjelaskan bahwa barang
yang akan di export sudah memenuhi kriteria kesehatan yang disyaratkan
oleh negara tujuan/importir. Penerbitan Sertifikat Kesehatan OMKABA
disajikan pada Grafik 39.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 44


Grafik Penerbitan Sertifikat OMKABA di KKP
SMG

25
Eksport

3
0 0 0 0 Import

2014 2015 2016

Gambar 39. Grafik Penerbitan Sertifikat OMKABA di KKP Semarang

Gambar 39 merupakan grafik penerbitan sertifikat OMKABA di KKP


Semarang selama periode tahun 2014 sampai tahun 2016 terhadap komoditi
yang akan di ekspor ke luar negeri. Dimana penerbitan pada tahun 2016
merupakan paling tinggi sebanyak 25 kali. Pada tahun 2015 tidak ada
penerbitan sertifikat OMKABA.

3) Pencatatan dan Pelaporan


Sama halnya kegiatan yang lain, kegiatan pencatatan dan pelaporan
dalam program pengawasan lalu-lintas barang meliputi: mengumpulkan
semua data-data yang kemudian diolah setiap periode tertentu baik bulanan,
triwulan, semester, maupun tahunan. Setelah data tersebut diolah, maka
dibuat laporan yang dikirim ke beberapa instansi yang terkait dengan kegiatan
tersebut serta dikirim ke pusat sebagai laporan pertanggungjawaban kegiatan

b. Sub Program Pengawasan lalu-lintas Bahan Spesimen Laboratorium


Kegiatan ini merupakan kegiatan pengawasan terhadap lalu-lintas bahan
specimen laboratorium. Adapun kegiatan tersebut meliputi:
1) Penerbitan rekomendasi pengiriman Spesimen Laboratorium.
2) Penerbitan sertifikat Layak Angkut Spesimen Laboratorium.
3) Pencatatan dan Pelaporan
Selama periode tahun 2014 sampai 2016 belum pernah dilakukan kegiatan
pengawasan lalu-lintas bahan specimen laboratorium.

c. Sub Program Pengawasan Bahan Berbahaya (NUBIKA = Nuklir Biologi Kimia)


Kegiatan pengawasan bahan berbahaya NUBIKA perlu dilakukan
mengingat dampaknya yang bersifat massal dan terkait dengan berbagai bidang

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 45


kehidupan yang sangat luas (Ipoleksosbudmil).Senjata nuklir yang terkenal
demikian dahsyatnya, ternyata masih kalah dahsyat oleh agensia biologi
(biological agent). Permasalahan lain adalah sulitnya mengendalikan penyebaran
Nubika mengingat bahwa bahan-bahan tersebut, khususnya biologi, kimia dan
radioaktif terdapat dimana-mana dan dapat jatuh ke tangan siapa saja. Oleh
karena itu penangkalan utamanya terletak pada faktor manusianya dalam arti
jangan sampai bahan-bahan tersebut disalahgunakan oleh pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab. Adapun kegiatan tersebut meliputi:
1) Pengamatan dan pelaporan alat angkut yang dicurigai membawa NUBIKA
2) Pelacakan berita NUBIKA dengan browser pencarian di dunia maya.
3) Pencatatan dan Pelaporan.
Selama periode tahun 2014 sampai 2014 belum pernah dilakukan kegiatan
pengawasan lalu-lintas pengawasan bahan berbahaya NUBIKA.

3. Program Pengawasan Lalu-lintas Orang

a. Sub Program Pengawasan ABK/Crew, Penumpang


1) Pengawasan ABK dan Crew
Pengawasan lalu lintas ABK maupun Crew bertujuan untuk mengawasi
kemungkinan ada/tidaknya PHEIC yang diderita/dibawa oleh Anak Buah Kapal (ABK) maupun
Crew. Pengawasan ABK/Crew dilakukan terhadap ABK/Crew yang datang dari luar negeri
maupun yang datang dari dalam negeri. Adapun rinciannya disajikan pada gambar berikut:

326674
350000
300000 337474
237267 247028
250000 252836
255637
200000
Dari LN
150000
100000 Dari DN
50000 10800 15569 8609 Total
0
2014 2015 2016
Dari LN 10800 15569 8609
Dari DN 326674 237267 247028
Total 337474 252836 255637

Gambar 40. Grafik Pengawasan ABK Datang di KKP Semarang

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 46


Gambar 40 menggambarkan jumlah pengawsan ABK datang di KKP
Semarang selama periode 3 tahun yaitu dari tahun 2014 sampai tahun 2016.
Selama periode 3 tahun pengawasan kedatangan ABK cenderung naik turun
yaitu dari 337.474 orang pada tahun 2014,turun menjadi 252.836 orang pada
tahun 2015 dan naik lagi di tahun 2016 menjadi 255.637 orang .

15569
16000
14000
12000 10800
10000 8609
8000
Daerah Terjangkit
6000
Daerah Tdk Terjangkit
4000
2000 0 0 0
0
2014 2015 2016
Daerah Terjangkit 0 0 0
Daerah Tdk Terjangkit 10800 15569 8609

Gambar 41. Grafik Pengawasan ABK Datang dari Luar Negeri di KKP
Semarang

Gambar 41 adalah data jumlah keseluruhan pengawasan ABK kapal


yang datang dari luar negeri berdasarkan status asal pelabuhan di seluruh
wilayah kerja yang ada di KKP Semarang selama kurun waktu 3 tahun, yaitu
periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2016. Dari gambar 41 diatas dapat
diketahui bahwa pengawasan ABK kapal yang datang dari luar negeri selama
periode 3 tahun jumlah total di KKP Semarang mempunyai kecenderungan
naik turun.
Selama periode 3 tahun, pengawasan ABK kapal yang datang dari luar
negeri tidak ditemukan ABK kapal yang suspek penyakit menular
Pada tahun 2015 merupakan jumlah pengawasan ABK kapal yang
datang dari luar negeri tertinggi selama periode tahun 2014-2016 yaitu
sebesar 15.569 orang.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 47


326674
350000
300000 337474 254054 261088
250000 264103 268134
200000
Ke LN
150000
Ke DN
100000
Total
50000 10800 10049 7046
0
2014 2015 2016
Ke LN 10800 10049 7046
Ke DN 326674 254054 261088
Total 337474 264103 268134

Gambar 42. Grafik Pengawasan ABK Berangkat di KKP Semarang

Gambar 42 adalah grafik jumlah pengawasan ABK berangkat di KKP


Semarang selama periode 3 tahun yaitu dari tahun 2014 sampai tahun 2016.
Selama periode 3 tahun pengawasan keberangkatan ABK ke luar negeri
cenderung turun naik. Pengawasan keberangkatan ABK tertinggi terjadi pada
tahun 2014 yaitu sebesar 337.474 orang yang terbagi menjadi dua yaitu
sebanyak 10.800 orang adalah ABK yang berangkat ke luar negeri,
sedangkan 326.674 orang adalah ABK yang berangkat ke dalam negeri.

12000 10800
10049
10000
7046
8000

6000
Daerah Terjangkit
4000
Daerah Tdk Terjangkit
2000
0 0 0
0
2014 2015 2016
Daerah Terjangkit 0 0 0
Daerah Tdk Terjangkit 10800 10049 7046

Gambar 43. Grafik Pengawasan ABK Berangkat ke Luar Negeri di KKP


Semarang

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 48


Gambar 43 adalah data jumlah keseluruhan pengawasan ABK kapal
yang berangkat ke luar negeri berdasarkan status pelabuhan tujuan di seluruh
wilayah kerja yang ada di KKP Semarang selama kurun waktu 3 tahun, yaitu
periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2016. Dari gambar 43 diatas dapat
diketahui bahwa pengawasan ABK kapal yang berangkat ke luar negeri
selama periode 3 tahun di KKP Semarang mempunyai kecenderungan
mengalami penurunan.
Selama periode 3 tahun, pengawasan ABK kapal yang berangkat ke
luar negeri tidak ditemukan ABK kapal yang suspek penyakit menular.

191444
200000
180000 198426 149632
160000
140000 117310
120000
156158
100000 Dari LN
124817
80000
60000 Dari DN
40000 Total
7507 6982 6526
20000
0
2014 2015 2016
Dari LN 7507 6982 6526
Dari DN 117310 191444 149632
Total 124817 198426 156158

Gambar 44. Grafik Pengawasan Crew Datang di KKP Semarang

Gambar 44 menyajikan data pengawasan crew pesawat yang datang


ke bandara yang ada di wilayah kerja KKP Semarang selama periode 3 tahun
yaitu dari tahun 2014 - tahun 2016.Dari gambar 44 di atas dapat diketahui
jumlah pengawasan terhadap crew yang datang cenderung mengalami naik
turun. Dimana pengawasan crew datang tertinggi terjadi pada tahun 2015
yaitu sebesar 198.426 orang yang terbagi menjadi 2 kelompok besar yaitu
pengawasan crew datang dari luar negeri sebesar 6.982 orang dan
pengawasan crew datang yang berasal dari dalam negeri sebesar 191.444
orang.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 49


Selama periode 3 tahun, pengawasan crew pesawat yang datang baik dari luar negeri
maupun dalam negeri tidak ditemukan crew yang suspek penyakit menular.

7507
8000 6982
6526
6000

4000
Daerah Terjangkit

2000 Daerah Tdk Terjangkit


0 0 0
0
2014 2015 2016
Daerah Terjangkit 0 0 0
Daerah Tdk Terjangkit 7507 6982 6526

Gambar 45. Grafik Pengawasan Crew Datang dari Luar Negeri di KKP
Semarang

Dapat dilihat dalam grafik selama periode 3 tahun yaitu tahun 2014 –
2016 bahwa pengawasan crew pesawat yang datang dari luar negeri
mengalami penurunan. Pengawasan crew yang tertinggi terdapat pada tahun
2014 sebanyak 7507 crew. Hal tersebut disajikan pada gambar 45.
Selama periode 3 tahun, pengawasan crew pesawat yang datang dari
luar negeri tidak ditemukan crew pesawat yang suspek penyakit menular .

150002
160000
157808
140000 117063 118100
120000 125132
124546
100000
80000 Ke LN
60000
Ke DN
40000
7483 7032 7806 Total
20000
0
2014 2015 2016
Ke LN 7483 7032 7806
Ke DN 117063 118100 150002
Total 124546 125132 157808

Gambar 46. Grafik Pengawasan Crew Berangkat di KKP Semarang

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan


Kelas II Semarang 50
Pengawasan Crew pada pesawat mengalami peningkatan. Terlihat
pada tahun 2016 merupakan yang tertinggi yaitu sebesar 157.808 orang yang
terbagi menjadi 2 kelompok yaitu: pengawasan crew pesawat berangkat ke
luar negeri sebesar 7.806 orang dan pengawasan crew berangkat ke dalam
negeri sebesar 150.002 orang.

7483 7806
8000 7032
7000
6000
5000
4000
Daerah Terjangkit
3000
Daerah Tdk Terjangkit
2000
1000
0 0 0
0
2014 2015 2016
Daerah Terjangkit 0 0 0
Daerah Tdk Terjangkit 7483 7032 7806

Gambar 47. Grafik Crew Berangkat ke Luar Negeri di KKP Semarang

Gambar 47 adalah data jumlah keseluruhan pengawasan crew


pesawat yang berangkat ke luar negeri berdasarkan status bandara tujuan di
seluruh wilayah kerja yang ada di KKP Semarang selama kurun waktu 3
tahun, yaitu periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2016. Dari gambar 47
diatas dapat diketahui bahwa pengawasan crew pesawat yang berangkat ke
luar negeri selama periode 3 tahun di KKP Semarang mempunyai
kecenderungan mengalami turun naik.
Selama periode 3 tahun tidak ditemukan crew pesawat yang suspek
penyakit menular. Pengawasan crew pesawat yang berangkat ke luar negeri
pada tahun 2016 merupakan jumlah pengawasan tertinggi yaitu sebesar
7.806 orang.

2) Pengawasan Penumpang
Pengawasan lalu-lintas penumpang dilakukan terhadap seluruh
penumpang baik penumpang yang datang (dari dalam negeri dan luar negeri)

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 51


maupun penumpang yang berangkat (dari dalam negeri dan luar negeri).
Adapun pengawasan terhadap penumpang berupa pengawasan terhadap
kemungkinan ada/tidaknya PHEIC yang diderita oleh penumpang.
Pengawasan lalu-lintas penumpang baik pada alat angkut kapal
maupun pesawat disajikan pada gambar di bawah ini.

Penumpang Kapal di KKP SMG

600000 507029 488990 462624


500000
Jml Penumpang

400000
241770 262725 238629
300000
265259 226265 223995
200000
100000
0
2014 2015 2016
Penumpang Datang 265259 262725 238629
Penumpang Berangkat 241770 226265 223995
Total 507029 488990 462624

Gambar 48. Grafik Pengawasan Penumpang Kapal di KKP Semarang

Gambar 48 menyajikan data pengawasan penumpang kapal di KKP


Semarang selama periode 3 tahun yaitu dari tahun 2014 sampai dengan
tahun 2016. Berdasarkan gambar 48 di atas dapat diketahui bahwa
pengawasan dibedakan menjadi 2 yaitu antara pengawasan penumpang
datang dan penumpang berangkat.
Jumlah pengawasan penumpang kapal mempunyai kecenderungan
menurun dari tahun ke tahun. Dimana jumlah pengawasan tertinggi terjadi
pada tahun 2014 yaitu sebesar 570.029 orang yang terbagi menjadi 2
kelompok yaitu pengawasan terhadap penumpang datang sebesar 265.259
orang dan pengawasan terhadap penumpang berangkat sebesar 241.770
orang.
Secara lebih detil, gambaran tentang pengawasan penumpang kapal
baik yang datang maupun yang berangkat akan dijelaskan pada gambar di
bawah ini.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 52


600000 548309
552371
500000
400000
265125
300000 237283 Dari LN
265257
200000 238629 Dari DN
100000 Total
132 4062 1346
0
2014 2015 2016
Dari LN 132 4062 1346
Dari DN 265125 548309 237283
Total 265257 552371 238629

Gambar 49. Grafik Pengawasan Penumpang Kapal Datang di KKP Semarang

Gambar 49 menyajikan data pengawasan terhadap penumpang kapal


datang di KKP Semarang selama periode tahun 2014 sampai dengan periode
tahun 2016.
Berdasarkan gambar 49 di atas dapat diketahui bahwa jumlah
pengawasan penumpang kapal yang datang ke pelabuhan di KKP Semarang
naik turun dari tahun ke tahun. Jumlah pengawasan tertinggi terjadi pada
tahun 2015 yaitu sebesar 552.371 orang yang terbagi menjadi 2 yaitu sebesar
4.062 orang adalah penumpang kapal yang datang dari luar negeri, dan
sebesar 548.309 orang adalah penumpang dalam negeri.

4500 4062
4000
3500
3000
2500
2000 1346 Daerah
1500
Terjangkit
1000
500 0132 0 0
0 Daerah Tdk
2014 2015 2016 Terjangkit
Daerah Terjangkit 0 0 0
Daerah Tdk Terjangkit 132 4062 1346

Gambar 50. Grafik Pengawasan Penumpang Kapal datang


dari luar negeri di KKP Semarang

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 53


Gambar 50 adalah data jumlah keseluruhan pengawasan penumpang
kapal yang datang dari luar negeri berdasarkan status asal pelabuhan di
seluruh wilayah kerja yang ada di KKP Semarang selama kurun waktu 3
tahun, yaitu periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2016. Dari gambar 50
diatas dapat diketahui bahwa pengawasan penumpang kapal yang datang
dari luar negeri selama periode 3 tahun jumlah total di KKP Semarang
mempunyai kecenderungan pasang surut, dimana penumpang kapal tersebut
biasanya adalah penumpang kapal pesiar/turis yang datang dari luar negeri
dan sandar di KKP Semarang.
Selama periode 3 tahun, dari pengawasan penumpang kapal yang
datang dari luar negeri tidak ditemukan penumpang kapal yang suspek
penyakit menular.
Pada tahun 2015 merupakan jumlah pengawasan penumpang kapal
yang datang dari luar negeri tertinggi selama periode tahun 2014-2016 yaitu
sebesar 4.062 orang, sedangkan pada tahun 2014 jumlah terendah
penumpang kapal yang datang dari luar negeri.

Penumpang Kapal Berangkat


241770
250000 225426 223198
241638
200000 226265 223995
150000
Ke LN
100000
Ke DN
50000
132 839 797 Total
0
2014 2015 2016
Ke LN 132 839 797
Ke DN 241638 225426 223198
Total 241770 226265 223995

Gambar 51. Grafik Pengawasan Penumpang Kapal Berangkat


di KKP Semarang

Berdasarkan gambar 51 dapat diketahui bahwa jumlah pengawasan


terhadap penumpang kapal yang berangkat meningggalkan pelabuhan KKP
Semarang cenderung menurun. Hal ini terbukti terjadi penurunan dari 241.770

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 54


orang pada tahun 2014 menurun hingga pada tahun 2016 menjadi 223.995
orang.

Penumpang Kapal berangkat ke Luar Negeri

1000 839 797


800
600

400 Daerah Terjangkit


132
200 Daerah Tdk Terjangkit
0 0 0
0
2014 2015 2016
Daerah Terjangkit 0 0 0
Daerah Tdk Terjangkit 132 839 797

Gambar 52. Grafik Pengawasan Penumpang Kapal Berangkat


ke luar negeri di KKP Semarang

Gambar 52 adalah data jumlah keseluruhan pengawasan penumpang


kapal yang berangkat ke luar negeri berdasarkan status tujuan pelabuhan di
seluruh wilayah kerja yang ada di KKP Semarang selama kurun waktu 3
tahun, yaitu periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2016. Dari gambar 52
diatas dapat diketahui bahwa pengawasan penumpang kapal yang berangkat
ke luar negeri selama periode 3 tahun di KKP Semarang mempunyai
kecenderungan pasang surut, dimana penumpang kapal tersebut biasanya
adalah penumpang kapal pesiar/turis yang berangkat keluar negeri dan
sandar di KKP Semarang.
Selama periode 3 tahun, tidak ditemukan penumpang kapal yang
suspek penyakit menular.
Pada tahun 2015 merupakan jumlah pengawasan penumpang kapal
yang berangkat ke luar negeri tertinggi selama periode tahun 2013-2015 yaitu
sebesar 839 orang.Sedangkan pada tahun 2014 jumlah terendah penumpang
kapal yang berangkat ke luar negeri.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 55


Pengawasan Penumpang Pesawat
6342889
7000000
6000000 4907272 4676664
5000000 3176229
4000000 2432110 2364548
3000000 3166660 PNP Datang
2000000 2475162 2312116
1000000 PNP Berangkat
0 Total
2014 2015 2016
PNP Datang 2475162 2364548 3176229
PNP Berangkat 2432110 2312116 3166660
Total 4907272 4676664 6342889

Gambar 53. Grafik Pengawasan Penumpang Pesawat di KKP Semarang

Gambar 53 menyajikan data pengawasan penumpang pesawat di KKP


Semarang selama periode 3 tahun yaitu dari tahun 2014 sampai dengan
tahun 2016. Berdasarkan gambar 53 di atas dapat diketahui bahwa
pengawasan dibedakan menjadi 2 yaitu antara pengawasan penumpang
datang dan penumpang berangkat.
Jumlah pengawasan penumpang pesawat mempunyai kecenderungan
naik turun dari tahun ke tahun. Dimana jumlah pengawasan tertinggi terjadi
pada tahun 2016 yaitu sebesar 6.342.889 orang yang terbagi menjadi 2
kelompok yaitu pengawasan terhadap penumpang datang sebesar 3.176.229
orang dan pengawasan terhadap penumpang berangkat sebesar 3.166.660
orang.

Jumlah Penumpang Pesawat yang datang

3176229
3500000
3000000 2475162 2364548
2500000 3057881
2000000 2342645 2247906
1500000 Dari LN
1000000 132517 116642 118348 Dari DN
500000
0 Total
2014 2015 2016
Dari LN 132517 116642 118348
Dari DN 2342645 2247906 3057881
Total 2475162 2364548 3176229

Gambar 54. Grafik Pengawasan Penumpang Pesawat Datang

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan


Kelas II Semarang 56
Gambar 54 menyajikan data pengawasan terhadap penumpang
pesawat datang di KKP Semarang selama periode tahun 2014 sampai dengan
periode tahun 2016.
Berdasarkan gambar 54 di atas dapat diketahui bahwa jumlah
pengawasan penumpang pesawat yang datang ke bandara di KKP Semarang
mengalami turun naik. Jumlah pengawasan tertinggi terjadi pada tahun 2016
yaitu sebesar 3.176.229 orang yang terbagi menjadi 2 yaitu sebesar 118.348
orang adalah penumpang pesawat yang datang dari luar negeri, dan sebesar
3.057.881 orang adalah penumpang dalam negeri.

Penumpang Pesawat dari Luar Negeri


berdasarkan Status Bandara di KKP SMG

150000 132517
116642 118348

100000

50000
0 0 0
0
2014 2015 2016
Daerah Terjangkit 0 0 0
Daerah Terjangkit
Daerah Tdk Terjangkit 132517 116642 118348
Daerah Tdk Terjangkit

Gambar 55. Grafik Pengawasan Penumpang Pesawat Datang dari luar


negeri berdasarkan status bandara di KKP Semarang

Gambar 55 adalah data jumlah keseluruhan pengawasan penumpang


pesawat yang datang dari luar negeri berdasarkan status asal bandara di
seluruh wilayah kerja yang ada di KKP Semarang selama kurun waktu 3
tahun, yaitu periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2016. Dari gambar 55
diatas dapat diketahui bahwa pengawasan penumpang pesawat yang datang
dari luar negeri selama periode 3 tahun di KKP Semarang mempunyai
kecenderungan turun naik.
Pada tahun 2014 merupakan jumlah pengawasan penumpang
pesawat yang datang dari luar negeri tertinggi selama periode tahun 2014-
2016 yaitu sebesar 132.517 orang.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 57


Penumpang Pesawat yang berangkat
berdasarkan tujuan Bandara di KKP SMG

3166660
3500000
3000000 2432110 2312062
2500000 3047087
2000000 2304324
1500000 2193571 Ke LN
1000000 Ke DN
127786 118491 119573
500000
Total
0
2014 2015 2016
Ke LN 127786 118491 119573
Ke DN 2304324 2193571 3047087
Total 2432110 2312062 3166660

Gambar 56. Grafik Pengawasan Penumpang Pesawat


Berangkat berdasarkan tujuan bandara di KKP Semarang

Berdasarkan gambar 56 dapat diketahui bahwa jumlah pengawasan


terhadap penumpang pesawat yang berangkat meningggalkan bandara di
KKP Semarang cenderung mengalami turun naik. Hal ini terbukti terjadi
penurunan dari tahun 2014 sebanyak 2.432.110 orang menjadi 2.312.062
orang pada tahun 2015 dan meningkat lagi di tahun 2016 menjadi 3.166.660
orang.

Penumpang Pesawat Berangkat ke Luar Negeri


berdasarkan Status Bandara di KKP SMG

150000 127786 118491 119573

100000

50000
0 0 0
0
2014 2015 2016
Daerah Terjangkit
Daerah Terjangkit 0 0 0
Daerah Tdk Terjangkit 127786 118491 119573 Daerah Tdk Terjangkit

Gambar 57. Grafik Pengawasan Penumpang Pesawat Berangkat ke Luar


Negeri berdasarkan status bandara tujuan di KKP Semarang

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 58


Gambar 57 adalah data jumlah keseluruhan pengawasan penumpang
pesawat yang berangkat ke luar negeri berdasarkan status bandara tujuan, di
seluruh wilayah kerja yang ada di KKP Semarang selama kurun waktu 3
tahun, yaitu periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2016. Dari gambar 57
diatas dapat diketahui bahwa pengawasan penumpang pesawat yang
berangkat ke luar negeri selama periode 3 tahun jumlah total di KKP
Semarang juga mengalami kecenderungan turun naik.
Selama periode 3 tahun, tidak ditemukan penumpang pesawat yang
suspek penyakit menular
Pada tahun 2014 merupakan jumlah pengawasan tertinggi yaitu
sebesar 127.786 orang, dan tahun 2015 merupakan jumlah penumpang
terendah yaitu 118.491 orang.

3) Pengamatan Penyakit Karantina dan Penyakit Menular Potensial Wabah


Selama periode 3 tahun yaitu sejak tahun 2014 sampai dengan tahun
2016 telah dilakukan pengamatan penyakit karantina dan penyakit potensial
wabah baik di kapal maupun pesawat. Selama periode tersebut tidak pernah
ditemukan penyakit karantina maupun penyakit potensial wabah.
Selain pengamatan penyakit karantina dan penyakit potensial wabah
khususnya pada kapal atau pesawat yang datang dari luar negeri, juga
dilakukan pengawasan terhadap penyakit Infeksi Menular Sexual ( IMS ) pada
Anak Buah kapal penumpang. Adapun kegiatan tersebut dilaksanakan pada
tahun 2015 dan tahun 2016 dimana pemeriksaan tersebut antara lain melalui
pengambilan sampel darah dari Anak Buah Kapal sebanyak 200 sampel pada
tahun 2015 dan 750 sampel pada tahun 2016. Untuk di periksa 3 jenis
pemeriksaan yaitu : Hepatitis B, Sifilis dan HIV.
Pemeriksaan pada tahun 2015 hanya dilakukan di Pelabuhan Laut
Tanjung Emas Semarang, dan pada tahun 2016 dilakukan di wilayah kerja
pelabuhan. Pengawasan terhadap penyakit ini harus tetap dilakukan supaya
bisa dideteksi lebih dini jika ada faktor risiko penyakit tersebut.

4) Pengawasan Lalu Lintas Jenazah


Di KKP Semarang juga dilakukan pengawasan lalu lintas Jenazah,
baik di yang melalui Pelabuhan maupun bandara. Kegiatan dilakukan dengan
tujuan untuk mengawasi dan mendeteksi apakah jenazah yang diangkut

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 59


meninggalnya karena kasus PHEIC atau tidak serta melakukan pemeriksaan
apakah tata cara pengangkutan jenazah sudah dilakukan secara benar sesuai
standar kesehatan. Adapun kegiatan tersebut disajikan pada gambar 53 di
bawah ini.

Pengawasan Lalin Jenazah


349
350
340
330
320
306 307
310
300
290
280
2014 2015 2016
Pengawasan Lalin
306 307 349
Jenazah

Gambar 58. Grafik Pengawasan Lalu Lintas Pengangkutan Jenazah


di KKP Semarang

Gambar 58 adalahpengawasan lalu lintas pengangkutan jenazah


selama periode 3 tahun, yaitu periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2016.
Dari Gambar dapat diketahui bahwa pemeriksaan jenazah mempunyai
kecenderungan meningkat, dimana pemeriksaan tertinggi dilakukan pada
tahun 2016 yaitu sebanyak 349 kali, dan pengawasan yang terendah di Tahun
2014 sebanyak 306 kali. Selama periode 3 tahun telah rutin dilakukan
pemeriksaan lalu lintas pengangkutan jenazah namun tidak ditemukan adanya
faktor risiko PHEIC.

5) Pencatatan dan Pelaporan


Sama halnya kegiatan yang lain, kegiatan pencatatan dan pelaporan
dalam program pengawasan lalu-lintas orang meliputi: mengumpulkan semua
data-data yang kemudian diolah setiap periode tertentu baik bulanan, triwulan,
semester, maupun tahunan. Setelah data tersebut diolah, maka dibuat laporan
yang dikirim ke beberapa instansi yang terkait dengan kegiatan tersebut serta
dikirim ke pusat sebagai laporan pertanggungjawaban kegiatan

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 60


b. Sub Program Pengawasan masyarakat lingkungan Pelabuhan & Bandara
1) Surveilans Penyakit Menular Potensial Wabah dan Non wabah
Kegiatan Penyakit Karantina dan Penyakit Menular Potensial Wabah
berdasarkan data sarana kesehatan dilakukan untuk mengetahui
trend/kecenderungan jenis penyakit yang ada di masing-masing wilayah kerja
KKP Kelas II Semarang di wilayah perimeter dan buffer area. Adapun
perinciannya di sajikan pada gambar di bawah ini.

Pengamatan Jenis Penyakit di Sarana Kesehatan

300000
251785
253917
200000 142378 168881
106127 172688
100785
100000 68872 2014
78762 3280 3031 6274
2015
0
Peny. Peny. Tdk Peny. Total
2016
Menular Menular Menular
lainnya
2014 106127 142378 3280 251785
2015 68872 100785 3031 172688
2016 78762 168881 6274 253917

Gambar 59. Grafik Pengamatan Jenis Penyakit di sarana Kesehatan


di KKP Semarang

Gambar 59 adalah data jumlah pengamatan penyakit di sarana


kesehatan dari seluruh wilayah kerja yang ada di KKP Semarang selama
kurun waktu 3 tahun, yaitu periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2016.
Dari gambar 59 diatas dapat diketahui bahwa selama periode 3 tahun jumlah
total penyakit tidak menular mengalami turun naik begitu pula jumlah total
penyakit menular dan penyakit menular lain.
Fluktuasi penyakit menular selama periode 3 tahun adalah sebagai
berikut: Pada tahun 2016 merupakan jumlah penyakit tertinggi yaitu untuk
penyakit menular sebesar 78.762 kasus, penyakit tidak menular sebesar
168.881 kasus, dan penyakit menular lain (yang tidak termasuk dalam
kategori penyakit menular di simkespel) sebanyak 6.274kasus.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 61


160000 Pengamatan Penyakit Menular di Sarana Kesehatan di KKP SMG
140000
120000
100000
80000
60000
40000
20000
0
peny. Malar DB TBC Diare ISPA HIV/A Camp Polio Difter Pertu Hepat Total
Karan ia IDS ak i sis itis
tina
2014 0 0 74 2381 7251 81714 26 23 0 1 0 44 91514
2015 0 1 34 1761 7736 65841 25 51 0 0 0 23 75472
2016 0 0 65 1182 9241 68506 2 80 0 0 0 17 152059

Gambar 60. Grafik Pengamatan Penyakit Menular di Sarana Kesehatan di


KKP Semarang

Gambar 60 adalah data jumlah pengawasan penyakit menular di


sarana kesehatan dari seluruh wilayah kerja yang ada di KKP Semarang
selama kurun waktu 3 tahun, yaitu periode tahun 2014 sampai dengan tahun
2016. Dari gambar 60 diatas dapat diketahui bahwa selama periode 3 tahun
jumlah total penyakit menular semakin menurun.
Ada 4 besar penyakit menular yang ada di sarana kesehatan yang ada
di KKP Semarang adalah ISPA, Diare, TBC dan Demam Berdarah.
Jumlah penyakit ISPA setiap tahun selalu tinggi meskipun terjadi
penurunan dalam setiap tahunnya, dimana jumlah tertinggi terjadi pada tahun
2014 yaitu sebesar 81.174 kasus.Tingginya kasus ISPA di sarana kesehatan
yang ada di wilayah kerja KKP Semarang dikarenakan kondisi sanitasi
lingkungan terutama sanitasi rumah penduduk yang masih rendah.Kondisi
fisik rumah seperti jumlah ventilasi rumah dan pencahayaan masih sangat
rendah. Sebagian besar rumah penduduk saling menempel antara dinding
rumah yang satu dengan yang lain. Sehingga kelembaban tinggi yang
menyebabnya suburnya spora yang bisa memicu tingginya kasus ISPA di
wilayah tersebut.Selain itu kepadatan yang tinggi dan banyaknya debu karena
banyak pabrik-pabrik disekitar pelabuhan.
Sama halnya dengan ISPA, tingginya kasus Diare, TBD dan Demam
Berdarah di wilker KKP Semarang juga disebabkan karena sanitasi
lingkungan yang jelek.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 62


Pengamatan Penyakit Tidak Menular di Sarana
Kesehatan di KKP SMG
160000
140000
120000
100000
80000
60000
2014
40000
20000 2015
0 2016
Jantung Hyperten Kec. Kerja Lain-Lain Total
si
2014 507 13941 227 128368 143043
2015 659 15587 449 106786 123481
2016 575 16127 635 106786 152059

Gambar 61. Grafik Pengamatan Penyakit Tidak Menular di


Sarana Kesehatan di KKP Semarang

Gambar 61 adalah data jumlah pengawasan penyakit tidak menular di


sarana kesehatan dari seluruh wilayah kerja yang ada di KKP Semarang
selama kurun waktu 3 tahun, yaitu periode tahun 2014 sampai dengan tahun
2016. Dari gambar 61 diatas dapat diketahui bahwa selama periode 3 tahun
jumlah total penyakit tidak menular mengalami turun naik..
Dari kategori jenis penyakit tidak menular ternyata jumlah yang paling
banyak adalah jenis penyakit tidak menular lain. Hal ini karena jenis penyakit
tidak menular lain terdiri dari beberapa penyakit tidak menular selain penyakit
jantung, hypertensi dan penyakit akibat kecelakaan. Kasus hipertensi tiap
tahun masih tinggi dari penyakit tidak menular lainnya.
Berdasarkan data tersebut, perlu adanya program guna menekan
jumlah penyakit tidak menular supaya jumlahnya semakin menurun. Perlu
adanya koordinasi dengan sarana kesehatan setempat dan dinas-dinas
kesehatan setempat serta instansi terkait untuk menekan peningkatan kasus
penyakit tidak menular

2) Pencatatan dan Pelaporan


Sama halnya kegiatan yang lain, kegiatan pencatatan dan pelaporan
dalam sub program pengawasan masyarakat lingkungan Pelabuhan &
Bandara meliputi: mengumpulkan semua data-data yang kemudian diolah
setiap periode tertentu baik bulanan, triwulan, semester, maupun tahunan.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 63


Setelah data tersebut diolah, maka dibuat laporan yang dikirim ke beberapa
instansi yang terkait dengan kegiatan tersebut serta dikirim ke pusat sebagai
laporan pertanggungjawaban kegiatan

4. Program kajian dan pengembangan teknologi


a. Sub Program Kajian Data Surveilans Epidemiologi
Kegiatan pada sub program kajian data surveilans epidemilogi pada
prinsipnya mencakup pada program-program sebelumnya di atas. Adapun dalam
sub program ini meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) Mengumpul data dilapangan/sumber data (primer) atau dari instansi terkait
(data Sekunder)
2) Pengolahan data sehingga menjadi informasi.
3) Diseminasi informasi kepada pemangku kepentingan (stake holder) yang
memerlukan.
4) Pencatatan dan Pelaporan.

b. Sub Program Pengembangan Pemanfaatan Teknologi Informasi


Kegiatan pada sub Program Pengembangan Pemanfaatan Teknologi
Informasi meliputi:
1) Pembuatan dan pemeliharaan website Kantor Kesehatan Pelabuhan
Semarang.
Pembuatan website KKP Semarang baru akan di mulai pada tahun 2013.
Namun sebelumnya pengembangan dalam pemanfaat teknologi informasi
baru melalui blogspot.
2) Pencarian Data Kemajuan teknologi bidang kekarantinaan dengan
menggunakan browsing Internet.
Kegiatan ini biasanya dilakukan rutin seminggu sekali yaitu mencari data yang
ada di website WHO yaitu Weekly Epidemiological Record (WER), dimana
dari laporan WER akan diketahui kejadian penyakit yang terjadi di seluruh
benua.
3) Pencatatan dan Pelaporan.

5. Program Penanggulangan KLB, Pengembangan Jejaring, dan Kemitraan


a. Sub Program Kerja sama lintas sektor.
Kegiatan :
1) Menjalin kerja sama dengan lintas sektor dalam bentuk MOU

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 64


2) Mengikuti rapat-rapat lintas sektor
3) Pencatatan dan Pelaporan.

b. Sub Program Penanggulangan KLB


Kegiatan :
1) Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) faktor-faktor yang berkaitan dengan
KLB
2) Pengorganisasian Tim KLB
3) Pencatatan dan Pelaporan.

c. Sub Program Pengawasan Pelanggaran Undang-undang bidang Kesehatan


Kegiatan :
1) Melaporkan adanya pelanggaran kepada PPNS
2) Menfasilitasi PPNS melalukan proses penyidikan
3) Pencatatan dan Pelaporan.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 65


C. SEKSI PENGENDALIAN RISIKO LINGKUNGAN
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
2348/Menkes/Per/XI/2012 tanggal 22 November 2012 tentang Perubahan atas
Peraturan Meneteri Kesehatan RI Nomor 356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, KKP Kelas II Semarang terdiri dari Seksi
Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi, Seksi Pengendalian Risiko
Lingkungan, Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah dan Sub Bag TU. Seksi
Pengendalian Risiko Lingkungan mempunyai ruang lingkup tugas dalam
pengendalian vektor & binatang penular penyakit serta pembinaan sanitasi lingkungan
termasuk alat angkut melalui berbagai upaya kegiatan yang dilakukan.
Dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada baik SDM, dana, sarana
prasarana telah dilakukan kegiatan Pengendalian Risiko Lingkungan di semua
wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang. Secara rinci hasil kegiatan
Pengendalian Risiko Lingkungan selama tahun 2014 – 2016 disajikan pada tabel 5.

1. Kegiatan Rutin Seksi PRL


Kegiatan Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan memiliki 2 jenis kegiatan
yaitu kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit, dan kegiatan
penyehatan lingkungan. Hampir semua jenis kegiatan sudah bisa dilaksanakan di
Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, namun karena adanya keterbatasan
sumber daya yang dimiliki sehingga ada beberapa kegiatan yang baru dapat
dilaksanakan di Wilayah Kerja Pelabuhan Tanjung Emas, seperti kegiatan survey
kecoa dan pemberantasan kecoa, dan baru kegiatan survey nyamuk saja yang
sudah bisa dilaksanakan di Wilayah Kerja Karimunjawa.

Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Seksi Pengendalian Risiko


Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang Tahun 2014 –
2016.

No Kegiatan Satuan 2014 2015 2016

1. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit


a. Pengamatan Pinjal (Trapping) Perangkap 23887 23251 22748
b. Pengamatan Tikus di Kapal Kapal 3565 3588 3434
c. Survey Nyamuk Kali 36 22 37
d. Survey Jentik Nyamuk Kali 163 108 108
e. Survey Lalat Kali 108 108 108
f. Survey Kecoa Kali 12 12 12
g. Larvasidasi Kg 163,33 231 141,5
h. Fogging Ha 188,5 135,5 93

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II


Semarang 66
i. Pemberantasan Lalat dan Kecoa Ha 28,7 25,1 11,6
k. Pemberantasan Serangga pada Alat Angkut Pesawat 5 12 0
l. Pengawasan Pelaksanaan Disinseksi, Fumigasi Kapal 28 27 26

2. Lingkungan Sehat
m. Inspeksi Sanitasi Kapal Kapal 3577 3709 3434
n. Inspeksi Sanitasi Pesawat Pesawat 1166 1160 989
o. Inspeksi Sanitasi TPM TPM 985 1056 626
p. Inspeksi Sanitasi TTU TTU 948 1089 576
q. Pemeriksaan Sampel air di Kapal Sampel 3565 1120 3434
r. Pengawasan dan Pemeriksaan Sampel Air
- Pemeriksaan Fisik Sampel 573 1365 970
- Pemeriksaan Kimia Sampel 311 1072 293
- Pemeriksaan Bakteriologis Sampel 138 245 189
s. Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel
Sampel 52 22 3
Lingkungan
t. Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Makanan/Minuman
- Pemeriksaan Organoleptik Sampel 3774 8663 8366
- Pemeriksaan Kimia Sampel 0 375 24
- Pemeriksaan Bakteriologis Sampel 149 481 97
u. Pemeriksaan Kualitas Udara Kali 36 165 5
v. Pengukuran Kebisingan Sampel 0 165 12
w. Pengawasan Bahan Pestisida di
Kali 44 0 4
Pelabuhan/Bandara
x. Penyuluhan PSN/DBD Kali 108 108 108

a. Pengamatan Pinjal (Trapping)


Kegiatan pengamatan pinjal (trapping) dilaksanakan rutin setiap bulan di
semua wilayah kerja, kecuali di wilayah kerja Pelabuhan Karimunjawa.
Kegiatan ini dilaksanakan di perimeter dan buffer area. Hasil kegiatan
pengamatan pinjal selama 3 tahun dapat dilihat pada tabel dan gambar
sebagai berikut :

Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Pengamatan Pinjal


(Trapping) di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang Tahun 2014
– 2016.

No Kegiatan Satuan 2014 2015 2016


1. Pengamatan pinjal
(Trapping)
a. Jumlah Perangkap Perangkap 23887 23251 22748
b. Jumlah Tikus Ekor 1143 1135 1057
c. Jumlah Pinjal Pinjal 383 293 376

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 67


30000
23887 23251
25000 22748
20000
Jumlah Perangkap
15000
Jumlah Tikus Tertangkap
10000
Jumlah Pinjal
5000 1143 1135
383 293 1057 376
0
2014 2015 2016

Gambar 62. Hasil Kegiatan Pengamatan Pinjal (Trapping) di Kantor


Kesehatan Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016.

Dari Gambar 62, dapat dilihat bahwa kegiatan pengamatan pinjal


(trapping) pada tahun 2014 – 2016, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak
perangkap yang dipasang akan berbanding lurus dengan jumlah tikus
tertangkap, begitu juga berbanding lurus dengan jumlah pinjal yang
tertangkap.

b. Pengamatan Tikus di Kapal


Kegiatan pengamatan tikus di kapal dilaksanakan rutin setiap bulan di
semua wilayah kerja pelabuhan, kecuali di wilayah kerja Pelabuhan
Karimunjawa. Pengamatan tikus di kapal ini merupakan kesatuan kegiatan
pemeriksaan terhadap kapal dalam rangka penerbitan dokumen kapal
(SSCC/SSCEC). Hasil kegiatan pengamatan tikus di kapal selama 3 tahun
dapat dilihat pada tabel dan gambar sebagai berikut :

Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Pengamatan Tikus


di Kapal di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang
Tahun 2014 – 2016.
No Kegiatan Satuan 2014 2015 2016

1. Pengamatan Tikus di Kapal


a. Kapal diperiksa Kapal 3565 3709 3434
b. Kapal dengan tanda tikus Kapal 28 27 26
c. Kapal tanpa tanda tikus Kapal 3537 3682 3408

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 68


4000 3565 3537 3709 3682
3434 3408
3500
3000 Kapal diperiksa
2500 Kapal berisiko
2000 rendah
Kapal berisiko tinggi
1500
1000
500 28 27 26
0
2014 2015 2016

Gambar 63. Hasil Kegiatan Pengamatan Tikus di


Kapal di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang
Tahun 2014 – 2016.

Gambar 63 menjelaskan kegiatan pengawasan tikus di kapal periode


tahun 2014 - 2016 dapat dilihat bahwa kegiatan pengamatan terjadi
peningkatan jumlah temuan jejak tikus yaitu 27/3709 (0,72%) pada tahun 2015
menjadi 26/3434 (0,75%) pada tahun 2016.

c. Survey Nyamuk
Kegiatan Survey Nyamuk biasanya dilaksanakan rutin 3 - 4 kali dalam
satu tahun di semua wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang.
Pada survey ini masih ditemukan vektor nyamuk malaria (Anopheles sp. pada
survey malam hari) sedangkan untuk survey pagi hari masih ditemukan
adanya nyamuk Aedes sp.

d. Survey Jentik Nyamuk


Kegiatan survey jentik nyamuk dilaksanakan rutin setiap bulan di semua
wilayah kerja, kecuali di wilayah kerja Pelabuhan Karimunjawa. Hasil kegiatan
Survey Jentik Nyamuk berupa House Index dan Container Index selama
tahun 2014 - 2016 dapat dilihat pada tabel dan gambar sebagai berikut :

Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Survey Jentik Nyamuk


No Kegiatan Satuan 2014 2015 2016
1. a. Perimeter Area
- HI % 0 0 0
- CI % 0 0 0
b. Buffer Area
- HI % 2,82 2,36 2,77
- CI % 2,12 2,10 2,67

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 69


Dari tabel 8 dapat dilihat bahwa di perimeter area pada periode tahun
2014 - 2016 tidak ditemukan adanya rumah dan container yang positif jentik
(angka HI dan CI nol). Namun angka House Index maupun Container Index di
buffer area mengalami pola naik turun, dimana pada tahun 2014 – 2015
cenderung menurun dan kembali meningkat pada tahun 2016.
Untuk menjaga HI dan CI di area perimeter maupun buffer sudah
dilakukan tindakan dengan penaburan larvasida dan pengurasan
penampungan air. Selain itu perlu ditingkatkan pengawasan abatisasi dengan
cara memastikan bahwa larvasida yang telah dibagikan supaya benar-benar
dipakai secara benar, serta meningkatkan fungsi kader kesehatan dalam
pengawasan terhadap keberadaan jentik di masing-masing wilayah kerjanya.

e. Survey Lalat
Kegiatan survey lalat dilaksanakan rutin setiap bulan di semua wilayah
kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang, kecuali di wilayah kerja
Pelabuhan Karimunjawa. Hasil kegiatan survey lalat selama 3 tahun dapat
dilihat pada tabel dan gambar sebagai berikut :

Tabel 9. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Survey Lalat


di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang
Tahun 2014 – 2016.
No Kegiatan Satuan 2014 2015 2016

1. Survey Lalat
a. Kepadatan Lalat Index 3 3,48 4,74

3.74
4 3.48
3
3

0
2014 2015 2016

Gambar 64. Hasil Kegiatan Survey Lalat di Kantor Kesehatan Pelabuhan


Semarang Tahun 2014 – 2016.

Dari gambar 64 dapat dilihat tingkat kepadatan lalat dari tahun 2014 -
2016 mengalami peningkatan. Meskipun berdasarkan interpretasi hasil

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 70


pengukuran indek populasi lalat kategori sedang namun tetap perlu dilakukan
pengamanan terhadap tempat - tempat perkembangbiakan lalat (tumpukan
sampah, tempat pembuangan sampah sementara, dan lain-lain).

f. Survey Kecoa
Kegiatan survey kecoa baru dilaksanakan rutin di wilayah kerja
pelabuhan Tanjung Emas. Hasil kegiatan survey kecoa selama 3 tahun dapat
dilihat pada tabel dan gambar sebagai berikut :

Tabel 10. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Survey


Kecoa di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang
Tahun 2014 – 2016.
No Kegiatan Satuan 2014 2015 2016

1. Survey Kecoa
a. Kepadatan ekor 7 5,3 7
Kecoa

8 7 7
5.3
6
4
2
0
2014 2015 2016

Gambar 65. Hasil Kegiatan Survey Kecoa di Kantor Kesehatan


Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016.

Hasil kegiatan survey kecoa yang dilaksanakan hanya di Pelabuhan


Tanjung Emas Semarang. Selama periode tahun 2014 - 2016 kepadatan
kecoa berkisar di indeks 5 – 7, dimana pada tahun 2015 mempunyai indeks
kepadatan kecoa paling rendah yaitu 5,3. Kepadatan kecoa ini termasuk
dalam kategori sedang. Dengan kategori tersebut masih diperlukan
pengamanan terhadap tempat perkembangbiakan kecoa.

*Sumber : SOP Nasional Kantor Kesehatan Pelabuhan di Pintu Masuk Negara


(DITJEN PP & PL DEPKES RI TAHUN 2009)

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 71


g. Larvasidasi
Kegiatan larvasidasi dilaksanakan rutin setiap 3 bulan di wilayah kerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang. Hasil kegiatan larvasidasi selama 3
tahun dapat dilihat pada tabel dan gambar sebagai berikut :

Tabel 11. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Larvasidasi


di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang
Tahun 2014 – 2016.
N Kegiatan Satuan 2014 2015 2016
o
1. Larvasidasi
a. Jumlah container Container 22.426 21.222 18.815
b. Jumlah larvasida Kg 163,33 231,00 158,82

25000 22426
21222
18815
20000
Jumlah container
15000
Jumlah larvasida
10000
5000 231 158.82
163.33
0
2014 2015 2016

Gambar 66. Hasil Kegiatan Larvasidasi


di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016.

Kegiatan larvasidasi ini, dilaksanakan sesuai dengan ketersediaan


bahan larvasida, sehingga meskipun jumlah cakupan pemberian larvasida
cukup banyak, namun karena keterbatasan bahan, maka tidak semua
container dapat dibubuhi larvasida.

h. Fogging
Kegiatan fogging dilaksanakan rutin 3 – 4 kali per tahun di semua
wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang, kecuali di wilayah kerja
Pelabuhan Karimunjawa. Hasil kegiatan fogging selama 3 tahun dapat dilihat
pada tabel dan Gambar sebagai berikut :

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 72


Tabel 12. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Fogging
di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang
Tahun 2014 – 2016.
No Kegiatan Satuan 2014 2015 2016
1. Fogging
a. Luas area Ha 188,5 135,5 93
b. Pemakaian insektisida Liter 128,5 126,9 47

200 188.5

135.5
150 128.5 126.9
93 Luas Area
100
47 Pemakaian Insektisida
50
0
2014 2015 2016

Gambar 67. Hasil Kegiatan Fogging


di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016.

Kegiatan fogging dilaksanakan sesuai dengan ketersediaan bahan


insektisida dan sumber daya yang ada. Cakupan wilayah penyemprotan dari
periode tahun 2014 - 2016 terjadi penurunan.

i. Pemberantasan Lalat dan Kecoa


Kegiatan pemberantasan lalat dan kecoa dilaksanakan rutin di semua
wilayah kerja pelabuhan, kecuali di wilayah kerja Pelabuhan Karimunjawa.
Hasil kegiatan pemberantasan lalat selama 3 tahun dapat dilihat pada tabel
dan Gambar sebagai berikut :

Tabel 13. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Pemberantasan Lalat


dan Kecoa di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang
Tahun 2014 – 2016.

No Kegiatan Satuan 2014 2015 2016

1. Pemberantasan Lalat
a. Luas area Ha 28,7 25,1 11,5
b. Pemakaian insektisida Liter 28 26,6 19

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 73


40
28.7 28
30 25.1 26.6 Luas Area
19.2
20 Pemakaian
11.5 Insektisida
10

0
2014 2015 2016

Gambar 68. Hasil Kegiatan Pemberantasan Lalat dan Kecoa


di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016.

Seperti halnya dengan kegiatan pemberantasan vektor yang lain,


kegiatan pemberantasan lalat dan kecoa juga dilaksanakan sesuai dengan
ketersediaan bahan insektisida. Cakupan wilayah penyemprotan yang
tertinggi pada kegiatan pemberantasan lalat tahun 2014 seluas 24 Ha dan
pada tahun 2016 terjadi penurunan cakupan menjadi 11 Ha. Hal ini
dikarenakan terbatasnya ketersediaan insektisida. Cakupan ini termasuk di
dalamnya cakupan penyemprotan untuk musim haji.

j. Pemberantasan Serangga pada Alat Angkut


Kegiatan pemberantasan serangga pada alat angkut baru bisa
dilaksanakan terutama pada musim haji, karena adanya permintaan dari
negara tujuan (Arab Saudi) yang mengharuskan setiap pesawat dilakukan
disinseksi dan memiliki sertifikat disinseksi, kegiatan ini mulai dilakukan pada
tahun 2008 (hampir semua pesawat yang membawa jamaah haji dilakukan
disinseksi). Adapun pada tahun 2014 dilakukan kegiatan pemberantasan
serangga terhadap 5 pesawat. Hasil kegiatan pemberantasan serangga pada
alat angkut selama 3 tahun, dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut :

Tabel 15. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Pemberantasan


Serangga pada Alat Angkut di Kantor Kesehatan
Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016.
No Kegiatan Satuan 2014 2015 2016

1. Pemberantasan Serangga
pada Alat angkut
a. Jumlah alat angkut pesawat 5 12 0

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 74


15
12

10

5
5

0
0
2014 2015 2016

Gambar 69. Hasil Kegiatan Pemberantasan Serangga Pada Alat Angkut


di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang
Tahun 2014 – 2016.

Berdasarkan tabel dan gambar di atas, cakupan kegiatan


pemberantasan serangga pada alat angkut tahun 2015 mengalami
peningkatan menjadi 12 kali, dan tidak ada pemberantasan serangga pada
alat angkut tahun 2016.

k. Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Disinseksi, Fumigasi


Pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan disinseksi, fumigasi selama
kurun waktu 2014 – 2016 baru dapat dilaksanakan di Wilayah Kerja
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Wilayah Kerja Pelabuhan Tegal.
Rekapitulasi hasil kegiatan pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan
disinseksi, fumigasi dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 16. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Pemeriksaan dan


Pengawasan Pelaksanaan Disinseksi, Fumigasi di Kantor
Kesehatan Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016.
No Kegiatan Satuan 2014 2015 2016

1. Pemeriksaan dan
pengawasan pelaksanaan
disinseksi, fumigasi
a. Jumlah alat angkut Kapal 28 27 26

Pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan fumigasi berdasarkan


adanya temuan tanda kehidupan serangga atau tikus pada kapal saat
pemeriksaan sanitasi atau adanya permintaan dari keagenan kapal itu sendiri
(hal ini terutama jika kapal selesai docking/perbaikan). Setiap tahunnya
ditargetkan untuk kapal-kapal yang difumigasi sebanyak 10 kapal. Bahan yang
dipakai untuk kegiatan fumigasi adalah metilbromida (CH 3Br) sedangkan
bahan untuk kegiatan disinseksi adalah permetrin.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 75


l. Inspeksi Sanitasi Kapal
Kegiatan Inspeksi Sanitasi Kapal dilaksanakan rutin setiap bulan di
seluruh wilayah kerja pelabuhan, kecuali di Wilayah Kerja Pelabuhan
Karimunjawa. Rekapitulasi hasil kegiatan inspeksi sanitasi kapal dapat dilihat
pada tabel dan gambar berikut ini :

Tabel 17. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Inspeksi Sanitasi


Kapal di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang
Tahun 2014 – 2016.
No Kegiatan Satuan 2014 2015 2016

1. Inspeksi Sanitasi Kapal


a. Jumlah kapal Kapal 3577 3709 3434
b. Jumlah kapal risiko Kapal 3380 3588 3330
rendah Kapal 197 121 104
c. Jumlah kapal risiko tinggi

3577
4000 3380 3709 3588
3434
3330
3000
Jumlah kapal diinspeksi
2000
Kapal Berisiko rendah
1000 Kapal Berisiko tinggi
197
121
0 104
2014
2015
2016

Gambar 70. Hasil Kegiatan Inspeksi Sanitasi


Kapal di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang
Tahun 2014 – 2016.

Kegiatan inspeksi sanitasi kapal dilaksanakan rutin setiap bulan di


semua wilayah kerja pelabuhan Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang.
Kecenderungan jumlah kapal yang diinspeksi mengalami penurunan dari
tahun 2015 – 2016. Umumnya kapal yang diinspeksi memiliki tingkat risiko
rendah, walaupun demikian tetap diperlukan adanya penyuluhan kepada
pihak kapal untuk tetap menjaga kondisi sanitasi kapal.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 76


m. Inspeksi Sanitasi Pesawat
Kegiatan Inspeksi Sanitasi Pesawat dilaksanakan rutin setiap bulan di
seluruh wilayah kerja bandara serta pada saat kegiatan penyelenggaraan haji.
Rekapitulasi hasil kegiatan inspeksi sanitasi pesawat dapat dilihat pada tabel
dan gambar berikut:

Tabel 18. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Inspeksi Sanitasi


Pesawat di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang
Tahun 2014 – 2016.

No Kegiatan Satuan 2014 2015 2016


1. Inspeksi Sanitasi Pesawat
a. Jumlah pesawat Pesawat 1166 1160 1132
b. Jumlah pesawat dengan Pesawat 1166 1160 1132
sanitasi Baik
c. Jumlah pesawat dengan Pesawat 0 0 0
sanitasi Tidak Baik

1400
1160 1160
1200 1166 1166 1132 1132
1000 Jumlah Pesawat diinspeksi

800
Jml Pesawat Dengan
600 sanitasi baik
Jumlah Pesawat dengan
400
sanitasi rendah
200
0 0 0
0
2014 2015 2016
Gambar 71. Hasil Kegiatan Inspeksi Sanitasi Pesawat di
Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016.

Kegiatan inspeksi sanitasi pesawat dilaksanakan rutin setiap bulan di


semua wilayah kerja bandara Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang.
Jumlah pesawat yang diinspeksi pada tahun 2016 menurun dibandingkan
dengan tahun 2015. Pesawat yang diinspeksi semua memiliki tingkat sanitasi
yang baik.

n. Inspeksi Sanitasi TPM


Kegiatan Inspeksi Sanitasi TPM dilaksanakan rutin setiap bulan di
seluruh wilayah kerja pelabuhan, kecuali di Wilayah Kerja Pelabuhan

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 77


Karimunjawa. Rekapitulasi hasil kegiatan inspeksi sanitasi TPM dapat dilihat
pada tabel dan gambar berikut ini :

Tabel 19. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Inspeksi Sanitasi


TPM di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang Tahun
2014 – 2016.
No Kegiatan Satuan 2014 2015 2016

1. Inspeksi Sanitasi TPM


a. Jumlah TPM TPM 985 1056 798
b. Jumlah TPM Baik (Sehat) TPM 952 1023 798
c. Jumlah TPM Tidak Baik TPM 33 33 8
(Tidak Sehat)

1200
1056 1023
985
1000 952

798 790 Jumlah TPM


800
Diinspeksi
600 Jumlah TPM dengan
sanitasi Baik
400
Jumlah TPM dengan
200 sanitasi Tidak baik
33 33 8
0
2014 2015 2016

Gambar 72. Hasil Kegiatan Inspeksi Sanitasi TPM di Kantor Kesehatan


Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016.

Pelaksanaan kegiatan inspeksi sanitasi TPM rutin setiap bulan di semua


Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang termasuk pada saat
kegiatan penyelenggaraan haji. Hasil inspeksi sanitasi jumlah TPM dengan
sanitasi kurang semakin menurun yaitu 33/985 (3,35%) pada tahun 2014 dan
33/1056 (3,13%) pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2016 menjadi
8/798 (1%)
Menurunnya jumlah TPM dengan sanitasi kurang mengindikasikan
adanya peningkatan pengetahuan dan kesadaran pengelola TPM akan
pentingnya hygiene dan sanitasi diri dan lingkungan kerja. Meskipun demikian
tetap perlu dilakukan pengawasan dan edukasi terhadap sanitasi TPM untuk
mencegah adanya penularan penyakit serta mencegah timbulnya gangguan

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 78


kesehatan yang lain yang diakibatkan oleh kandungan bahan berbahaya
dalam makanan mengingat masih ditemukan cemaran bakteri dan jamur yang
merugikan kesehatan serta masih ditemukan kandungan bahan tambahan
berbahaya dalam sampel makanan yang diperiksa.

o. Inspeksi Sanitasi TTU


Kegiatan Inspeksi Sanitasi TTU dilaksanakan rutin setiap bulan di seluruh
wilayah kerja pelabuhan. Rekapitulasi hasil kegiatan inspeksi sanitasi TTU
dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut ini :

Tabel 20. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Inspeksi Sanitasi TTU di Kantor


Kesehatan Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016.
No Kegiatan Satuan 2014 2015 2016
1. Inspeksi Sanitasi TTU
a. Jumlah TTU TTU 948 1129 636
b. Jumlah TTU Baik (Sehat) TTU 916 1089 632
c. Jumlah TTU Tidak Baik TTU 32 40 4
(Tidak Sehat)

1200 1129 1089


948 916 Jumlah TTU
1000
Diinspeksi
800 636 632
TTU dengan
600 sanitasi baik
400
TTU dengan
200 32 40
Sanitasi Tidak
4
0 baik
2014 2015 2016
Gambar 73. Hasil Kegiatan Inspeksi Sanitasi TTU di Kantor Kesehatan
Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016.

Pelaksanaan kegiatan inspeksi sanitasi TTU rutin setiap bulan di semua


Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang dan kantor induk,
serta pada saat kegiatan penyelenggaraan haji. Dari gambar 73 diatas
menunjukkan bahwa semakin luas cakupan TTU yang diinspeksi akan
ditemukan semakin banyak pula TTU yang berkualitas kurang baik yaitu
32/948 (3,38%) pada tahun 2014 dan 40/1129 (3,54%) pada tahun 2015, dan
pada tahun 2016 sebesar 4/636 (0,6%). Walaupun terjadi penurunan jumlah

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 79


TTU yang diperiksa pada tahun 2016, jumlah TTU yang berkualitas kurang
baik juga mengalami penurunan.
Selain kegiatan rutin yang berupa inspeksi sanitasi, terdapat kegiatan
lain yang berhubungan dengan TTU yang telah dilaksanakan pada tahun
2016 adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan Peningkatan Kualitas Masyarakat Menuju Higiene Sanitasi
Pangan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
2. Evaluasi Penyehatan Kawasan Pelabuhan/Bandara Kantor Induk dengan
Wilayah Kerja Tahun 2016
3. Pendataan Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan di Wilayah Kerja
Karimunjawa
4. Sosialisasi Bandar Udara Sehat di Bandara Ahmad Yani Semarang
5. Pembinaan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat Bandara Adi Sumarmo
Tahun 2016
6. Pemantauan Pendahuluan Asrama Haji Donohudan Boyolali
7. Pemantauan Lanjutan I dan II Higiene Sanitasi Asrama Haji Donohudan

p. Pemeriksaan Sampel Air di Kapal

Kegiatan Pemeriksaan Sampel Air di Kapal dilaksanakan dalam setiap


kegiatan pemeriksaan sanitasi kapal dalam rangka penerbitan dokumen kapal
di semua wilayah kerja Pelabuhan di KKP Semarang kecuali Wilker
Karimunjawa. Rekapitulasi hasil kegiatan pemeriksaan sampel air di kapal
dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut ini :

Tabel 21. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Pemeriksaan Sampel Air Kapal di


Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016.
No Kegiatan Satuan 2014 2015 2016

1. Pemeriksaan Sampel Air di


Kapal
a. Jumlah kapal diperiksa Kapal 3565 1365 3434
b. Jumlah sampel air tidak Sampel 28 11 0
memenuhi syarat
c. Jumlah sampel air Sampel 3537 1354 3434
memenuhi syarat

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 80


4000 3565 3537
3369 3369
3500
3000 Jumlah kapal
Diperiksa Air
2500
2000 Sampel Air
1365 1354 Memenuhi Syarat
1500
Sampel Air Tidak
1000
Memenuhi syarat
500 28 11 0
0
2014 2015 2016

Gambar 74. Hasil Kegiatan Pemeriksaan Sampel Air di Kapal di Kantor


Kesehatan Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016.

Kegiatan pemeriksaan sampel air di kapal dilaksanakan khususnya


pada kapal-kapal yang akan memperpanjang dokumen SSCEC. Dari tahun ke
tahun jumlah kapal yang diperiksa sampel airnya (baik itu sampel air bersih
maupun sampel air minum) cenderung meningkat. Dalam kegiatan tersebut,
terhadap sampel air yang diambil, hanya dilakukan pemeriksaan kualitas air
secara rapid dengan parameter terbatas antara lain pH, suhu, warna, rasa,
kekeruhan, total zat terlarut untuk air bersih maupun air minum dan ditambah
pemeriksaan sisa klor untuk sampel air bersih. Dari hasil kegiatan yang telah
dilakukan sebagian besar memenuhi syarat sesuai peraturan yang berlaku.

q. Pengawasan Sarana Air Bersih dan Pengambilan Sampel Air


Kegiatan pengawasan sarana air bersih dan pengambilan sampel air
dilaksanakan rutin setiap bulan di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan
Semarang serta pada tahun 2016 ditambah dengan kegiatan yang
dilaksanakan pada saat sebelum dan selama kegiatan penyelenggaraan Haji
di Asrama Haji Donohudan.
Sasaran kegiatan adalah sumber air bersih atau sarana air bersih
berupa reservoir/outlet air bersih yang ada di dalam lingkungan kerja KKP
semarang. Dalam kegiatan tersebut, sampel air yang diambil dilakukan
pemeriksaan fisik dan kimia secara rapid di lapangan, kemudian diambil
sampel untuk dilakukan pemeriksaan secara kimia fisika, kimia dan
mikrobiologi di laboratorium rujukan. Rekapitulasi hasil kegiatan pengawasan
sarana air bersih dan pengambilan sampel air dapat dilihat pada tabel dan
gambar berikut ini :

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 81


Tabel 22. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Pengawasan dan
Pengambilan Sampel Air di Kantor Kesehatan Pelabuhan
Semarang Tahun 2014 – 2016.

Kegiatan Satuan 2014 2015 2016

1. Pengawasan dan pengambilan


sampel air
a. Pemeriksaan Fisik
- Sampel Baik Sampel 573 486 970
- Sampel Tidak Baik Sampel 0 0 4
b. Pemeriksaan Kimia
- Sampel Baik Sampel 311 474 358
- Sampel Tidak Baik Sampel 0 3 5
c. Pemeriksaan Bakteriologis
- Sampel Baik Sampel 138 486 259
- Sampel Tidak Baik Sampel 0 3 13

1200

971
1000

800

573
600
486 474 486
358
400 311
259
200 138
0 0 4 0 3 5 4 5 13
0
2014 2015 2016

Fisik Baik Fisik Tidak Baik Kimia Baik


Kimia Tidak Baik Bakteriologis Baik Bakteriologis Tidak Baik

Gambar 75. Hasil Kegiatan Pengawasan dan Pengambilan


Sampel Air di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang
Tahun 2014 – 2016.

Kegiatan pengawasan dan pengambilan sampel air di Sarana Air Bersih


(SAB), rutin dilaksanakan setiap bulan dengan mengawasi sumber-sumber air
yang digunakan untuk aktivitas di pelabuhan, baik itu untuk pemenuhan
kebutuhan kapal maupun untuk memenuhi kebutuhan instansi yang ada di
wilayah pelabuhan dan sekitarnya.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 82


r. Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Lingkungan
Kegiatan Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Lingkungan selama
kurun waktu tahun 2014 - 2016 baru dilaksanakan di wilayah kerja Pelabuhan
Tanjung Emas dan Wilayah Kerja Bandara (Bandara Ahmad Yani dan
Adisumarmo). Pada tahun 2016 dilakukan pengambilan sampel lingkungan
berupa sampel tanah, sedangkan sampel air dan udara tidak dilakukan
Pengambilan sampel tidak setiap tahun dapat dilaksanakan. Rekapitulasi hasil
kegiatan pengambilan dan pemeriksaan sampel lingkungan dapat dilihat pada
tabel dan gambar berikut ini :

Tabel 23. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Pengambilan dan Pemeriksaan


Sampel Lingkungan di Kantor Kesehaan Pelabuhan Semarang Tahun
2014 – 2016.
No Kegiatan Satuan 2014 2015 2016

1. Pengambilan dan
pemeriksaan
sampel lingkungan
a. Jumlah sampel Sampel 39 22 3
b. Jumlah sampel Baik Sampel 39 21 3
c. Jumlah sampel Tidak Baik Sampel 0 1 0

50
39 39
40 Jumlah Sampel

30 Sampel Baik
22
21
sampel Tidak Baik
20

10 3 3
1
0 0
0

2014 2015 2016

Gambar 76. Hasil Kegiatan Pengambilan dan Pemeriksaan


Sampel Lingkungan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang
Tahun 2014 – 2016.

Dari gambar hasil kegiatan pengambilan dan pemeriksaan sampel


lingkungan di atas menjelaskan pemeriksaan sampel lingkungan pada periode
tahun 2014 – 2016. Pada tahun 2016 hanya dilakukan pemeriksaan sampel
lingkungan sebanyak 3 kali, yang berupa pemeriksaan sampel tanah. Jumlah
tersebut menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya dikarenakan
terbatasnya anggaran untuk pemeriksaan laboratorium.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 83


s. Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Makanan/Minuman
Kegiatan Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Makanan/Minuman
secara kimia/bakteriologis dilaksanakan di beberapa wilayah kerja antara lain
Pelabuhan Tanjung Emas, Wilayah Kerja Bandara Ahmad Yani, dan Bandara
Adisumarmo, serta dalam kegiatan pengawasan katering haji selama masa
embarkasi-debarkasi haji. Pada pelaksanaannya kegiatan ini mengambil
sampel untuk diperiksa secara organoleptik, kimia dan bakteriologis, namun
hanya pemeriksaan secara organoleptik yang dilaksanakan secara rutin tiap
bulan, terutama dilaksanakan bersamaan saat kegiatan inspeksi sanitasi TPM.
Rekapitulasi hasil kegiatan pengambilan dan pemeriksaan sampel
makanan/minuman dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut ini :

Tabel 24. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Pengambilan dan Pemeriksaan


Sampel Makanan/Minuman Tahun 2014 – 2016.
No Kegiatan Satuan 2014 2015 2016

1. Pengambilan dan
pemeriksaan sampel
makanan/minuman
a. Pemeriksaan Organoleptik Sampel 3753 8639 8354
- Sampel Baik Sampel 21 24 12
- Sampel Tidak Baik
b. Pemeriksaan Kimia Sampel 0 371 23
- Sampel Baik Sampel 0 4 1
- Sampel Tidak Baik
c. Pemeriksaan Bakteriologis Sampel 149 408 240
- Sampel Baik Sampel 0 73 2
- Sampel Tidak Baik

10000 8639
8384

5000 3753

210 149
0 371
0 24 23 1
1223 240 2
2014
2015
2016

Organoleptik Baik Organoleptik Tidak Baik Kimia Baik


Kimia Tidak Baik Bakteriologis Baik Bakteriologis Tidak Baik

Gambar 77. Hasil Kegiatan Pengambilan dan Pemeriksaan


Sampel Makanan/Minuman di KKP SMG tahun 2014 – 2016.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 84


Kegiatan pengambilan dan pemeriksaan sampel makanan/minuman
secara organoleptik rutin dilaksanakan setiap bulan bersamaan dengan
kegiatan inspeksi sanitasi TPM. Namun untuk pemeriksaan secara kimia dan
bakterologis, hanya dilakukan setiap 6 bulan sekali, karena adanya
keterbatasan anggaran.
Pada tahun 2016 dilakukan pemeriksaan terhadap 8366
makanan/minuman secara organoleptik dan ditemukan 12 sampel
makanan/minuman yang tidak baik, 24 pemeriksaan kimia dengan 1 sampel
diantaranya dengan hasil tidak baik dan 240 sampel dengan pemeriksaan
bakteriologis dengan 2 sampel diantaranya menunjukkan hasil tidak baik.
Selain kegiatan pengambilan dan pemeriksaan sampel makanan dan
minuman, dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia
khususnya para penjamah makanan di lingkungan bandara dan pelabuhan
serta pada masa penyelenggaraan ibadah haji, seksi PRL juga melaksanakan
kegiatan sebagai berikut :
1. Kursus Higiene Sanitasi Makanan Bagi Penjamah Makanan di Bandara
Ahmad Yani Semarang
2. Kursus Higiene Sanitasi Makanan Bagi Penjamah Makanan Bandara Adi
Sumarmo Surakarta
3. Kursus Penjamah Makanan Untuk Katering Haji

t. Pemeriksaan Kualitas Udara

Kegiatan pemeriksaan kualitas udara tidak rutin dilaksanakan setiap


bulan dan hanya dilaksanakan di Wilayah Kerja Pelabuhan Tanjung Emas,
Bandara Ahmad Yani dan Adisumarmo. Rekapitulasi hasil kegiatan
Pemeriksaan Kualitas Udara dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut ini :

Tabel 25. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Pemeriksaan


Kualitas Udara di Kantor Kesehatan Pelabuhan
Semarang Tahun 2014 – 2016.

No Kegiatan Satuan 2014 2015 2016


1. Pemeriksaan Kualitas Udara
a. Jumlah lokasi Lokasi 36 165 5
b. Jumlah lokasi dengan hasil Lokasi 36 165 5
di bawah NAB
c. Jumlah lokasi dengan hasil Lokasi 0 0 0
di atas NAB

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 85


200
165 165
Jumlah Lokasi
150

100 Jumlah Lokasi dengan hasil Dibawah


NAB

36 36
50 Jumlah Lokasi dengan hasil Diatas NAB
0 0 5 5 0
0
2014 2015 2016

Gambar 78. Hasil Kegiatan Pemeriksaan Kualitas Udara


di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016.

Dari Gambar hasil kegiatan pemeriksaan kualitas udara di atas, dari


tahun 2014 sampai tahun 2015 ada peningkatan tajam jumlah sampel yang
diperiksa pada tahun 2015. Namun rata-rata sampel yang diambil masih
berada di bawah NAB. Parameter yang diperiksan meliputi kadar CO dan
kadar O2.

u. Pengukuran Kebisingan
Kegiatan pengukuran kebisingan dilaksanakan rutin setiap 3 bulan di
wilayah kerja pelabuhan Tanjung Emas dan Bandara Ahmad Yani dan
Adisumarmo. Rekapitulasi hasil kegiatan Pengukuran Kebisingan dapat dilihat
pada tabel dan gambar berikut ini :

Tabel 26. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Pengukuran


Kebisingan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang
Tahun 2014 – 2016.
No Kegiatan Satuan 2014 2015 2016
1. Pengukuran Kebisingan
a. Jumlah lokasi Lokasi 0 165 12
b. Jumlah lokasi di bawah Lokasi 0 165 12
NAB
c. Jumlah lokasi di atas Lokasi 0 0 0
NAB

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 86


200
165 165 Jumlah Lokasi
Diperiksa
150
Jumlah Lokasi Hasil
100 dibawah NAB

Jumlah Lokasi Hasil


50
12 12 diatas NAB
0 0 0 0 0
0
2014 2015 2016

Gambar 79. Hasil Kegiatan Pengukuran


Kebisingan di Kantor KesehatanPelabuhan
Semarang Tahun 2014 – 2016.

Berdasarkan gambar di atas, kegiatan pengukuran kebisingan tidak


dilaksanakan di tahun 2014, hal ini karena adanya efisiensi anggaran. Dari
hasil kegiatan pada tahun 2016 umumnya lokasi yang disurvey tingkat
kebisingannya memiliki angka kebisingan yang masih di bawah Nilai Ambang
Batas (NAB) yang diperkenankan sehingga cukup aman untuk masyarakat.
Tetapi walaupun tidak melebihi NAB tetap perlu dilakukan kontrol/pengawasan
oleh instansi terkait yaitu dengan pengukuran secara berkala dan
pengawasan terhadap dampak kesehatan bagi masyarakat melalui
pengamatan/surveilans penyakit yang terdapat di sekitar wilayah Pelabuhan.

v. Pengawasan Bahan Pestisida di Pelabuhan/Bandara


Pengawasan bahan pestisida di Pelabuhan/Bandara selama tahun 2014
- 2016 tidak dilaksanakan rutin di semua Wilker Kantor Kesehatan Pelabuhan
Semarang, karena adanya keterbatasan sumber daya yang dimiliki.

Tabel 27. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Pengawasan Bahan


Pestisida di Pelabuhan/ Bandara di Kantor Kesehatan
Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016.
No Kegiatan Satuan 2014 2015 2016
1. Pengawasan Bahan Pestisida
di Pelabuhan/ Bandara
a. Volume kegiatan kali 44 0 4

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 87


44
50
2014
2015
4
0 2016
0
Pengawasan Bahan Pestisida

Gambar 80. Hasil Kegiatan Pengawasan Bahan Pestisida


di Pelabuhan/ Bandara di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang
Tahun 2014 – 2016.

Berdasarkan gambar di atas, kegiatan pengawasan pestisida dari tahun


2014 dan tahun 2016, sedangkan pada tahun 2015 tidak dilaksanakan karena
tidak tersedia anggaran.

w. Penyuluhan PSN/DBD
Kegiatan Penyuluhan PSN/DBD merupakan kegiatan yang
berkesinambungan dengan kegiatan dilaksanakan rutin setiap bulan di
seluruh wilayah kerja pelabuhan, kecuali di Wilayah Kerja Pelabuhan
Karimunjawa.Rekapitulasi hasil kegiatan penyuluhan PSN/DBD dapat dilihat
pada tabel berikut ini :

Tabel 28. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Penyuluhan


PSN/DBD di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang
Tahun 2014 – 2016.
No Kegiatan Satuan 2014 2015 2016

1. Penyuluhan PSN/DBD
b. Volume kegiatan kali 108 108 108

108 108
150 108
2014
100 2015
2016
50

0
Volume Kegiatan PSN

Gambar 81. Hasil Kegiatan Penyuluhan


PSN/DBD di Kantor Kesehatan Pelabuhan
Semarang Tahun 2014 – 2016.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 88


Kegiatan penyuluhan PSN/DBD merupakan salah satu upaya yang
dilakukan dalam rangka pencegahan terhadap penularan penyakit DBD.
Sebagai satu kegiatan yang berkesinambungan, penyuluhan PSN/DBD
dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan survey jentik maupun kegiatan
pemberantasan jentik nyamuk (larvasidasi). Sehingga dari gambar di atas
dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini rutin dilaksanakan sejak tahun 2014,
dan bertahan pada tahun 2016 yaitu108 kali.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 89


D. SEKSI UPAYA KESEHATAN DAN LINTAS WILAYAH
Berdasarkan Permenkes No. 2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang Perubahan
Permenkes No. 356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan, Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah (UKLW) di Kantor
Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Semarang mempunyai tugas antara lain: melakukan
penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan dan
koordinasi pelayanan kesehatan terbatas, kesehatan kerja, kesehatan matra, kesehatan
haji, perpindahan penduduk, penanggulangan bencana, vaksinasi internasional,
pengembangan jejaring kerja, kemitraan, kajian dan teknologi, serta pelatihan teknis
bidang upaya kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat
negara.

1. Data Kegiatan Rutin


Berikut kegiatan yang menjadi tanggung jawab seksi Upaya Kesehatan dan Lintas
Wilayah KKP Kelas II Semarang. Data-data tersebut berasal dari rekapitulasi simkespel
yang dikirimkan dari masing-masing wilker dan data kegiatan dari induk.

a. Rekapitulasi Kunjungan Klinik

Pelayanan poliklinik KKP dilakukan oleh 9 wilker yang ada di KKP Kelas II Semarang
yaitu :
1) Pelabuhan Tanjung Emas Semarang - Induk
2) Bandara Adisumarmo Surakarta
3) Bandara Ahmad Yani Semarang
4) Pelabuhan Tegal
5) Pelabuhan Pekalongan
6) Pelabuhan Batang
7) Pelabuhan Jepara
8) Pelabuhan Juwana
9) Pelabuhan Rembang

Kegiatan yang dilakukan dalam pelayanan poliklinik meliputi :


1) Pemeriksaan dan Pengobatan
2) Pelayanan Vaksinasi
3) Penerbitan ICV
4) Pemberian Surat Keterangan Berbadan Sehat

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 90


5) Pemberian Ijin Angkut Orang Sakit
6) Pemberian Surat Keterangan Layak Terbang Ibu Hamil
7) Pemberian Surat Keterangan Layak Terbang Bayi

Pelayanan vaksinasi di KKP Kelas II Semarang tahun 2016 diselenggarakan di 7 lokasi


wilayah kerja, yaitu :
1) Kantor induk KKP Semarang
2) Wilayah Kerja Bandara Adisumarmo Surakarta
3) Wilayah Kerja Pelabuhan Pekalongan
4) Wilayah Kerja Pelabuhan Tegal
5) Wilayah Kerja Pelabuhan Juwana
6) Wilayah Kerja Pelabuhan Jepara
7) Wilayah kerja Pelabuhan Rembang.
Wilayah kerja rembang merupakan unit pelayanan vaksinasi tambahan tahun ini sejak
diresmikan gedung baru tanggal 17 November 2016.

Kunjungan Klinik KKP Tahun 2016


70000
61,157
60000
45609
50000 43383
40000
30000
20000
10000
0
2014 2015 2016

Gambar 82. Jumlah kunjungan pasien di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang Tahun
2014 – 2016

Dari gambar grafik jumlah kunjungan tampak bahwa tren kunjungan klinik KKP
Semarang meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan sekitar 5% di tahun 2015 dan
meningkat cukup tinggi di tahun 2016 sebesar 34%. Hal ini masih didominasi sebesar
95% oleh peziarah umroh yang menginginkan layanan vaksinasi Internasional yang
semakin tinggi. Disamping itu bandara Adi Sumarmo Solo mulai tanggal 3 Mei 2016 sudah
melayani penerbangan langsung ke Jedah Arab Saudi. Sehingga dengan akses yang
lebih mudah diperkirakan turut menunjang peningkatan kebutuhan layanan vaksinasi
meningitis.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 91


b. Rekapitulasi Penyakit Menular

Kunjungan dengan Penyakit Menular 2016


500
405
372
400
296
300

200

100

0
2014 2015 2016

Gambar 83. Jumlah penyakit menular di KKP Semarang Tahun 2014 – 2016

Tren kunjungan pasien dengan diagnosis penyakait menular di klinik KKP


Semarang tampak menurun namun kembali naik lebih tinggi di tahun 2016. Jenis penyakit
menular yang tercatat dalam kunjungan klinik KKP Kelas II Semarang tampak pada tabel
berikut :

Tabel 29. Jumlah penyakit menular di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang Tahun
2014 – 2016
No Jenis Penyakit 2014 2015 2016
1 TBC 2 0 6
2 Diare 44 34 42
3 ISPA 324 254 326
4 Campak 1 0 0
5 Hepatitis 1 4 4

c. Rekapitulasi Penyakit Tidak Menular

Kunjungan dengan Penyakit Tidak Menular 2016


1571
1600

1400 1312 1325

1200

1000
2014 2015 2016

Gambar 84. Jumlah penyakit tidak menular di KKP Semarang Tahun 2014 – 2016

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 92


Rekapitulasi penyakit tidak menular jumlahnya mengalami kenaikan yang tidak
terlalu berarti sebesar 0,98% pada tahun 2015 dan terjadi peningkatan kunjungan 18% di
tahun 2016.

d. Rekapitulasi Penerbitan Surat Keterangan Berbadan Sehat

Penerbitan Surat Keterangan Sehat 2016


150
98
100

50
12 21
0
2014 2015 2016

Gambar 85. Jumlah surat keterangan berbadan sehat di Kantor Kesehatan Pelabuhan
Semarang Tahun 2014 – 2016

Terjadi peningkatan penerbitan dokumen Surat Keterangan Sehat dari data tiga
tahun terakhir. Permintaan kebutuhan terutama dari stakeholder di Pelabuhan Laut dan
bandara. Tercatat peningkatan sebesar 75% di tahun 2015 dan meningkat lagi 4,6 kali di
tahun 2016. Sebanyak 83% dari SKS yang diterbitkan tahun 2016 merupakan kontribusi
dari Wilker Ahmad Yani Semarang.

e. Rekapitulasi Pemeriksaan Obat dan Peralatan P3K di Kapal/Pesawat

Pemeriksaan Obat dan Peralatan P3K di Kapal/Pesawat 2016


2500
2064 1952
2000
1509
1500
kapal
1000
pesawat
500
48 48 48
0
2014 2015 2016

Gambar 86. Pemeriksaan obat dan peralatan P3K di Kantor


Kesehatan Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 93


Terdapat perbedaan grafik dalam pemeriksaan obat-obatan dan peralatan P3K yang
dilakukan di pelabuhan laut dengan bandara. ketersediaan obat dan peralatan P3K di
pesawat (aeromedical first aid kit dan emergency medical kit) sudah diatur di dalam Civil
Aviaton Safety Regulation/ Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (CASR/ PKPS) part
121.309.d yang ada pada lampiran Keputusan Menteri Perhubungan No. PM 5 tahun
2012. Semua obat dan peralatan P3K yang disebutkan dalam CASR merupakan NO GO
ITEM, jadi jika obat dan peralatan P3K yang telah terpakai ternyata belum ada gantinya,
maka pesawat tidak boleh terbang sampai item yang kosong itu dilengkapi. Standar yang
sudah berjalan baik maka KKP Semarang utamanya Wilker Bandara melakukan
pengawasan dengan beberapa sample.
Untuk pemeriksaan di kapal terlihat grafiknya mengalami peningkatan sebesar 37%
di tahun 2015 dan menurun di tahun 2016 sebesar 5%. Ketersediaan obat-obatan dan
peralatan P3K untuk kapal lintas negara sudah sesuai standar IMO. Untuk kapal lokal
terutama nelayan menggunakan standar obat dan peralatan P3K yang disederhanakan.

f. Rekapitulasi Pemeriksaan Laboratorium Klinik Dasar

Pemeriksaan Laboratorium Klinik Dasar


25000
20933
20000
14146
15000 13808

10000

5000

0
2014 2015 2016

Gambar 87. Hasil Pemeriksaan laboratorium klinik dasar di Kantor Kesehatan


Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016

Jenis pelayanan laboratorium klinis yang dilaksanakan di KKP Semarang ada 8


jenis pemeriksaan antara lain pemeriksaan kadar hemoglobin, kadar gula darah sewaktu,
kadar kolesterol, kadar asam urat, golongan darah dan pemeriksaan bakteri tahan asam,
tes kehamilan dan urin rutin 3 parameter. Sampai saat ini secara rutin pemeriksaan di
laboratorium klinik berasal dari pasien yang berkunjung dan pemeriksaan bagi pemohon
vaksinasi meningitis yang diharuskan untuk diperiksa urine bagi semua wanita usia subur.
Sehingga dari grafik terlihat peningkatan sesuai dengan peningkatan pemohon vaksinasi

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 94


meningitis, terutama untuk jamaah umroh. Untuk pemeriksaan lainnya terutama saat
kegiatan embarkasi debarkasi haji 2016 dan saat kegiatan pemeriksaan sample PTM.

g. Rekapitulasi Penanggulangan Gawat Darurat Medis dan Rujukan

Penanganan Gawat Darurat Medis & Rujukan


800
674
600
350 337
400

200

0
2014 2015 2016

Gambar 88. Penanggulangan gawat darurat medis dan rujukan di Kantor Kesehatan
Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016

Kasus gawat darurat medis mengalami penurunan sepanjang tahun 2014-2016. Sebagian
besar kasus (98%) merupakan penanganan selama periode embarkasi-debarkasi haji
serta. Sisanya merupakan kasus rujukan di wilayah kerja bandara.

h. Rekapitulasi Penerbitan Surat Ijin Angkut Orang Sakit

Penerbitan Surat Ijin Orang Sakit


1000 832
800
600 485
400
149
200
0
2014 2015 2016

Gambar 89. Penerbitan surat ijin orang sakit di KKP Semarang Tahun 2014 – 2016

Penerbitan surat ijin angkut orang sakit tampak fluktuatif dalam 3 tahun terakhir.
Penerbitan surat ijin ini umumnya berasal dari wilayah kerja di bandara. Peningkatan
tertinggi terjadi pada tahun 2016, dimana dari 832 surat ijin angkut orang sakit yang
diterbitkan, 600 dari wilker Bandara Ahmad Yani dan 231 dari wilker Bandara

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 95


Adisumarmo. Satu kasus dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Mereka adalah orang
sakit dalam perjalanan yang membutuhkan surat ijin terbang mupun orang sakit yang
dalam proses rujukan.

i. Rekapitulasi Pemakaian Ambulans di luar tindakan Karantina

Pemakaian Ambulance Diluar Tindakan Karantina


1000
768
800
600
366 421
400
200
0
2014 2015 2016

Gambar 90. Pemakaian ambulance diluar tindakan karantina di


Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016

Pemakaian ambulans diluar tindakan karantina sepanjang 3 tahun terakhir


mengalami penurunan sejak tahun 2014 dan sedikit naik tahun 2016 lalu. Data pemakaian
ambulans ini terpengaruh utamanya dari kasus rujukan selama masa embarkasi dan
debarkasi haji. Tahun 2014 rujukan haji mencapai 667 kali (86%) sedang tahun 2016
tercatat 337 rujukan (80%).

j. Rekapitulasi Pemberian Vaksinasi dan Penerbitan ICV

57448
60000 39670 41391

40000

20000 31 416 108 M. Meningokokus


0
0 15 0 Yellow fever

typhoid
2014
2015
2016

Gambar 91. Pemberian vaksinasi ICV di KKP Semarang


Tahun 2014 – 2016

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 96


Pemberian vaksinasi mengalami peningkatan sepanjang 3 tahun terakhir ini,
terutama Meningitis. Untuk meningitis kenaikan jumlah pemberian vaksinasi berhubungan
dengan peningkatan permintaan vaksin oleh jamaah umroh.

70000

60000

50000

40000
vaksinasi
30000
56727 legalisasi
20000 39524 41222

10000

0 1124 822 740


2014 2015 2016

Gambar 92. Penerbitan dan Legalisasi ICV


di Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016

Penerbitan ICV sebanding dengan permintaan vaksinasi, sehingga grafiknya juga


mengalami peningkatan 3 tahun terakhir.

k. Rapat Koordinasi/ Evaluasi


Persiapan penyelenggaraan pelayanan kesehatan haji embarkasi dilaksanakan
dengan berbagai kegiatan antara lain Pembentukan Tim Penyelenggara Kesehatan Haji
Embarkasi Adisumarmo Surakarta tahun 1437 H dan Rapat Koordinasi tim kesehatan
Embarkasi yang dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2016 di Asrama Haji Donohudan.
Tanggal 4 September 2016 dilakukan rapat evaluasi tim kesehatan Embarkasi di Asrama
Haji Donohudan. Rapat Koordinasi tim kesehatan Debarkasi pada tanggal 17 September
2016 di Asrama Haji Donohudan. Tanggal 14 Oktober dilakukan rapat evaluasi tim
kesehatan Debarkasi di Asrama Haji Donohudan. Koordinasi dan konsolidasi juga
dilakukan oleh Tim Penyelenggara Kesehatan Haji (TPKH) dan Panitia Penyelenggara
Ibadah Haji (PPIH) serta Rumah Sakit Rujukan (RS Dr. Moewardi Surakarta dan RSAU
Lanud Adi Sumarmo).

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 97


l. Kegiatan Embarkasi dan Debarkasi Haji
Kegiatan embarkasi dan debarkasi haji melibatkan berbagai institusi seperti Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, RSUD dr. Moewardi Surakarta, DKK Surakarta, DKK
Boyolali, DKK Karanganyar, BLK Jawa Tengah, BBTKL-PPM Yogyakarta serta KKP Kelas
II Cilacap. Berikut data tahun 2014 – 2016 :

30000 26486
26445 26482
2649226433 26480
25000

20000 18200
16256 16376
2014
15000
2015
10000 2016

5000
12 4 12
0
jamaaah jamaah jamaah risiko jamaah batal
diperiksa berangkat tinggi berangkat

Gambar 93. Rekapitulasi Jemaah haji embarkasi SOC di Kantor Kesehatan


Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016

Dari tahun 2014 sampai 2016 terlihat jamaah risiko tinggi rata-rata 2/3 dari jumlah
jamaah yang berangkat. Jamaah yang batal berangkat terjadi karena sakit, hamil dengan
usia kehamilan tidak memenuhi syarat layak terbang dan pendamping jamaah batal.

4500 4159
3946
4000
3500
3000 2670
2014
2500
2000 2015
1500 2016
1000
500
6 1 3
0
WUS diperiksa hasil positif

Gambar 94. Pemeriksaan WUS dan PP test di Embarkasi Adisumarmo


Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 98


Pemeriksaan PP tes selama 3 tahun terakhir tampak fluktuatif jika dilihat dari
diagram batang pada gambar diatas. Jumlah WUS yang diperiksa tahun 2016 lebih tinggi
dari tahun sebelumnya. Pemeriksaan dilakukan terhadap sekitar 15% dari seluruh
jamaah.

7000
5910
6000
5000 4612
4000 3563 2014
3000 2015
2000 2016
1000 575
238 253 7 5 4
0
kunjungan klinik rujukan pemberian vaksin
mm

Gambar 95. Kunjungan pasien di Embarkasi Adisumarmo


Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016

Grafik kunjungan klinik embarkasi pada tahun 2016 mengalami penurunan


dibanding tahun sebelumnya. Pasien yang memeriksakan dirinya sebesar 17% dari
seluruh jamaah. Jumlah rujukan tampak tren penurunan. Pada tahun 2016 angka rujukan
tampak stabil dibanding tahun sebelumnya. Dari 4612 kunjungan 5% mendapatkan
rujukan ke Rumah Sakit.

1600
1363
1400 1337

1200
1000
800 650 2014
603603511
600 2015
400 2016
92 84
200 49 50 63 53
0
kunjungan jamaah usap jamaah
klinik dirujuk nasopharing meninggal
debarkasi

Gambar 96. Kunjungan pasien debarkasi adisumarmo di KKP SMG Tahun 2014 – 2016

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 99


Dari grafik diatas terlihat klinik debarkasi ada penurunan jumlah kunjungan jamaah
sakit setiba dari Arab Saudi sebesar 16%. Sementara untuk angka rujukan debarkasi
tampak stabil di dua tahun terakhirn dan seperti dengan situasi pada embarkasi dimana
tercapainya tujuan kegiatan Pertemuan Tim Pemeriksaan Akhir dan Poliklinik Kesehatan
Haji yang dilaksanakan sebelum periode embarkasi haji tahun 2015 membuat angka
rujukan jamaah haji selama masa debarkasi berhasil diturunkan dibandingkan tahun 2014
dan bertahan hingga 2016. Sampling usap nasopharing merupakan kegiatan untuk
mengetahui jamaah positif Neissera meningitidis atau tidak, dengan melibatkan Balai
Labkes Propinsi Jawa Tengah. Jumlah sampling tahun 2016 mengalami penurunan
sebesar 53% dari tahun sebelumnya. Hal ini menyesuaikan kemampuan Balai
Laboratorium Kesehatan dalam mengambil dan mengolah sediaan. Untuk jamaah
meninggal tahun 2016 menurun dibanding tahun sebelumnya hal ini terkait amannya
pelaksanaan haji 2016 dimana tahun sebelumnya sempat terjadi peristiwa mina dan
ambruknya crane yang menimpa jamaah haji embarkasi SOC.

2. Data Kegiatan Insidentil


Kegiatan insidentil merupakan kegiatan yang menjadi tanggung jawab seksi UKLW
baik berasal dari pendanaan DIPA maupun dari institusi lain yang dilaksanakan oleh KKP
Semarang. Kegiatan berbasis DIPA kami masukkan dalam kegiatan insidentil karena tidak
setiap kegiatan rutin mendapatkan anggaran dari DIPA.

a. Pertemuan Persiapan Pembekalan Integrasi


Untuk mencapai tujuan seperti yang tercantum dalam UU No. 13 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, maka kualitas pelatihan terhadap Tim
Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) perlu terus ditingkatkan, salh satu caranya dengan
diselenggarakannya pertemuan persiapan pembekalan integrasi/pembekalan
fasilitator tenaga kesehatan haji Indonesia (TKHI) oleh KKP Semarang dengan tujuan
agar tercapai kesepahaman materi yang akan disampaikan oleh para fasilitator
kepada seluruh TKHI sehingga pada akhirnya kualitas pembinaan, pelayanan dan
perlindungan kesehatan terhadap jamaah haji pun dapat semakin baik.
Pertemuan Persiapan Pembekalan Integrasi dilaksanakan pada tanggal 22-24
Mei 2016 di Hotel Pandanaran Semarang. Hadir sebagai narasumber adalah Kabid
PHU Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Pengelola Program Haji
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan dari KKP Semarang. Peserta pertemuan
ini adalah fasilitator dan panitia pelatihan integrasi. Metode pelaksanaan yaitu

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 100


pemaparan materi, diskusi dan tanya jawab mengenai kebijakan ataupun situasi dan
kondisi terkini dalam penyelenggaraan haji tahun 1437 H/2016 M dan penanganan
kesehatan jamaah haji dari pra embarkasi, embarkasi, selama di Arab Saudi, maupun
saat debarkasi. Pada pertemuan ini didapatkan kesepahaman tentang materi yang
akan disampaikan para fasilitator kepada TKHI di Pembekalan Terintegrasi Petugas
TKHI tahun 2016 yang dilaksanakan di Asrama Haji Donohudan tanggal 24 Mei – 3
Juni 2016.

b. Pertemuan Tim Pemeriksaan Akhir dan Poliklinik Kesehatan Haji


Pertemuan tim pemeriksaan akhir dan poliklinik kesehatan haji dilaksanakan
dengan tujuan agar tercapai kesepahaman dalam metode pemeriksaan kesehatan
JCH tahap akhir di asrama haji Donohudan sehingga pada akhirnya kualitas
pelayanan maupun kesehatan JCH asal embarkasi Adi Sumarmo tahun 2016 M/1437
H akan semakin baik.
Pertemuan Tim Pemeriksaan Akhir dan Poliklinik Kesehatan Haji dibagi 2
gelombang, gelombang I dilaksanakan pada tanggal 3-4 Agustus 2016 di Grand
Wahid Salatiga dan gelombang II dilaksanakan pada tanggal 4-5 Agustus 2016.
Peserta kegiatan adalah tim pemeriksaan akhir dan poliklinik kesehatan haji
Embarkasi Adisumarmo Surakarta tahun 2016 M/1437 H. Metode pelaksanaan
berupa pemaparan materi, diskusi dan tanya jawab mengenai segala hal yang
berhubungan dengan pelayanan kesehatan haji embarkasi tahun 2016 dengan
narasumber dari KKP Semarang, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan dokter
konsultan RSUD Dr. Muwardi Surakarta. Pada akhir pertemuan tercapai
kesepahaman dalam metode pemeriksaan kesehatan JCH tahap akhir di asrama haji
Donohudan oleh tim pemeriksaan akhir dan poliklinik kesehatan haji Embarkasi
Adisumarmo Surakarta Tahun 2016 terutama terkait masalah istitoah fisik jamaah
haji.

c. Evaluasi Penyelenggaraan Bidang Kesehatan Embarkasi SOC


Penyelenggaraan Ibadah Haji harus diarahkan pada peningkatan mutu secara
berkelanjutan pada aspek pembinaan, pelayanan dan perlindungan bagi Jamaah Haji
sejak periode sebelum keberangkatan ke Tanah Suci sampai dengan Jamaah Haji
tiba kembali di tanah air, maka perlu dilakukan peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan jamaah sejak menjelang keberangkatan di asrama haji oleh Tim
Penyelenggara Kesehatan Haji (TPKH), selama penerbangan maupun saat di Tanah
Suci oleh Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), sampai dengan fase debarkasi

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 101


(pemulangan) haji.
KKP sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit (P2P) yang mempunyai fungsi dalam hal penyelenggaraan
kesehatan haji seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor: 2348/MENKES/PER/IV/2011, melaksanakan Evaluasi
Penyelenggaraan Kesehatan Haji Kloter SOC tahun 2016 telah dilaksanakan pada
tanggal 16 – 18 November 2016 di Hotel Safin, Pati. Peserta pertemuan terdiri dari
para pengelola progam kesehatan haji Dinas Kesehatan kabupaten/Kotamadya
Propinsi Jawa Tengah Dan DIY, tiga perwakilan TKHI kloter SOC 2016, dan
perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan DIY. Narasumber berasal
dari Puskeshaji, Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah dan KKP Semarang. Tiga
perwakilan kloter mempresentasikan kasus pelayanan kesehatan di kloternya. Dari
kegiatan ini tersampaikan permasalahan-permasalahan penyelenggaraan kesehatan
haji SOC 2016 beserta saran pemecahan permasalahan tersebut.

d. Aplikasi Pelayanan Pemeriksaan Akhir dan Poliklinik Haji


Pada pelayanan kesehatan haji tahun 2016 M/1437 H di Embarkasi
Adisumarmo Surakarta telah dikembangkan aplikasi SISKOHATKES SOC. Aplikasi ini
bertujuan untuk mempermudah sistem pelayanan dan pelaporan pelaksanaan
pelayanan kesehatan haji Embarkasi Adisumarmo Surakarta. Aplikasi ini didukung
dengan identifikasi menggunakan barcode dan melengkapi menu sistem.

e. Rapat Koordinasi Sarana Kesehatan


Rapat Koordinasi Sarana Kesehatan adalah rapat koordinasi yang dilakukan
dengan stake holder guna persiapan dilaksanakannya posko untuk memastikan
segala sesuatunya bisa berjalan dengan lancar.
Tujuan rapat koordinasi adalah terkoordinasinya perencanaan dan pelaksanaan
posko. Koordinasi antar stakeholder dan sarana kesehatan di lingkungan pelabuhan
/ bandara perlu dijaga kelangsungannya dan lebih ditingkatkan. Kegitan ini melibatkan
instansi dan fasilitas sarana kesehatan yang ada di pelabuhan dan bandara serta
sekitarnya termasuk puskesmas.

f. Pos PIN 2016


KKP Semarang ikut mensukseskan Pekan Imunisasi Nasional dengan memberikan
imunisasi polio tetes bagi anak balita yang dalam perjalanan baik melalui pelabuhan

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 102


maupun bandara. Pos PiIN bekerjasama dengan Puskesmas di buffer untuk bahan
dan vaksin. Keikutsertaan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang Pada
Pekan Imunisasi Nasional (PIN) tahun 2016 dilaksanakan di Pelabuhan Tanjung
Emas Semarang, Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Adi Soemarmo pada
tanggal 8 -15 Maret 2016. Dari kegiatan ini berhasil menjaring total 222 anak guna
mendapatkan vaksinasi polio oral.

g. Posko Mudik dan Balik Lebaran


Kegiatan posko mudik dan balik lebaran sangat bermanfaat bagi masyarakat
pengguna transportasi laut dan udara. Kegiatan ini melibatkan semua seksi di kantor
induk serta institusi/instansi yang memiliki sarana kesehatan/petugas kesehatan.
Kegiatan sepanjang 3 tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut :

Posko Kesehatan Arus Mudik / Balik Lebaran 2016


5
4
3
2
1
0
2014 2015 2016

Gambar 97. Posko kesehatan arus mudik/balik lebaran di Kantor


Kesehatan Pelabuhan Semarang Tahun 2014 – 2016

Pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 KKP Kelas II Semarang
mendirikan 4 posko kesehatan arus mudik/ balik lebaran : Pelabuhan Tanjung Emas,
Bandara Ahmad Yani, Bandara Adisumarmo, dan Pelabuhan Jepara. KKP Semarang
juga mendukung terselenggaranya satu lagi Posko yang ada di pelabuhan Kendal
atas permintaan penyelenggara pelabuhan yang baru tahun 2016 beroperasi untuk
penumpang.

h. Posko Natal dan Tahun Baru


Walaupun arus penumpang pada saat natal dan tahun baru tidak seramai pada
saat arus mudik/ balik lebaran, namun KKP Kelas II Semarang membuka posko
pelayanan kesehatan. Berikut data selama 3 tahun terakhir :

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 103


Posko Natal 2016 & Tahun Baru 2017
6
4
2
0
2014 2015 2016

Gambar 98. Posko natal dan tahun baru di Kantor Kesehatan Pelabuhan
Semarang Tahun 2014 – 2016

Sama seperti saat arus mudk dan balik Lebaran, pada tahun 2014 sampai dengan
2016 posko natal dan tahun baru diselenggarakan di 4 tempat yaitu Pelabuhan
Tanjung Emas, Bandara Ahmad Yani, Bandara Adisumarmo dan Pelabuhan Jepara.

i. Posko Pengungsi Eks Gafatar


Penanganan Faktor Resiko dan Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Pada Kondisi
Matra selain Posko Arus Mudil Lebaran, Natal dan Tahun Baru serta Embarkasi
debarkasi Haji, Kantor Kesehatan Pelabuhan juga ikut serta pada Posko Pengungsi
Ex Gafatar. Posko Pengungsi eks Gafatar dilaksanakan di Terminal Pelabuhan
Tanjung Emas Semarang dan di Bandara Ahmad Yani Semarang. Di Terminal Tanjung
Emas Semarang dilaksanakan pada tanggal 25 dan 27 Januari 2016 sejumlah 1.632
orang dengan penanganan kesehatan sebanyak 64 pasien, sedangkan di Bandara
Ahmad Yani Semarang pada tanggal 30 Januari 2016.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 104


BAB IV
PENUTUP

Dalam tiga tahun terakhir yaitu mulai tahun 2014 – 2016 Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP) telah melakukan berbagai aspek kegiatan sebagai upaya untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsi. Berbagai aspek kegiatan tersebut merupakan
upaya Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang dalam rangka mencegah dan
menangkal penyakit menular dan potensial wabah dari dan ke luar negeri. Seiring dengan
arus globalisasi dan pelaksanaan IHR Tahun 2005, maka tupoksi Kantor Kesehatan
Pelabuhan juga ikut berkembang, bukan hanya pada penyakit –penyakit karantina saja
melainkan terhadap kemungkinan timbulnya penyakit Re ermerging diseases, new
emerging disesases, faktor-faktor risiko bahkan sampai pada kemungkinan bioterorisme
yang dapat mengguncangkan masyarakat dunia.

Disamping perkembangan penyakit menular dan potensial wabah yang makin


bervariasi, maka berbagai faktor risiko terhadap perkembangan penyakit tidak
menularpun (non communicable disease) juga semakin meningkat sehingga masyarakat
menanggung apa yang dinamakan double burden disease. Hal ini terkait dengan semakin
meningktnya lalu lintas transportasi dan OMKABA dari dan ke dalam negeri dan luar
negeri. Profil Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang yang diterbitkan dalam satu tahun
sekali untuk dapat memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang
berbagai program kegiatan yang telah dilaksanakan dan dicapai oleh Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Semarang selama 3 tahun terakhir.

Demikian Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang Tahun 2016,


telah disusun agar dapat menjadi kajian dan telaahan bersama. Semoga Tuhan Yang
Maha Kuasa senantiasa memberikan petunjuk dan bimbingan-Nya.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang 105

Anda mungkin juga menyukai