Anda di halaman 1dari 11

PERCOBAAN 6 INDIVIDUAL LOGIC GATES TEOREMA DE MORGAN

A. Tujuan Percobaan Agar mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari De Morgans Theorem.

B. Teori Dasar Banyak dari implemenatsi logika yang berdasarkan suatu aturan logika yang lebih kita kenal dengan peraturan De Morgans. Dan pada dasarnya menunjukan bahwa semua fungsi logika dapat dibentuk dari gerbang AND dan NOT (NAND) dan dari gerbang OR dan NOT (NOR). Contoh: a. A+B= AB

b. AB= A+B

c. [(AB) + C]= [(A+B)C]

40

Dalam percobaan ini konsep double invers dapat dijalani dalam beberapa metode, implementasi demorgans dapat dibuktikan. Contoh: a. AB = AB

b. A+B = A+B

Kalau kita perhatikan ternyata bahwa pehitungan yang dilakukan dengan persamaan yang menggunakan hokum persamaan de morgans sama dengan perhitungan yang menggunakan gambar rangkaian logika jadi

(Sumber : Job Sheet The Experimental text for ED-1400A logic rainer)

41

C. Gambar Percobaan

Gambar 29. Gerbang AND

Gambar 30. Gerbang OR

Gambar 31. Gerbang NOT

42

Gambar 32. Gerbang NOR

Gambar 33. Gerbang NAND

Gambar 34. Gerbang AND double inversion

43

Gambar 35. Gerbang OR double inversion

Gambar 36. Gerbang Equivalency (A+B)

Gambar 37. Gerbang Equivalency (A.B)

44

Gambar 38. Gerbang Equivalency (A+B).C

Gambar 39. Gerbang Equivalency (A.B)

D. Alat Dan Bahan 1. Papan lab logika 2. Modul IC CMOS 4001, 4011, 4069, 4071 dan 4081 3. Jumper (kabel penghubung)

45

E. Langkah Percobaan
1. Merangkaian seperti gambar 34. 2. Mengatur saklar sesuai data input pada tabel 26. 3. Memperhatikan keadaan L1 dan mencatat hasilnya pada tabel. 4. Membandingkan gerbang AND. 5. Merangkai seperti gambar 35. 6. Mengatur saklar sesuai data input pada tabel 27. Catat hasil dari keadaan L2 7. Merangkai seperti gambar 36. 8. Mengatur saklar sesuai data input pada tabel 28. Catat hasil dari keadaan L1 9. Membandingkan gerbang NAND 10. Merangkai seperti gambar 37. 11. Mengatur saklar sesuai data input pada tabel 29. Catat hasil dari keadaan L1.. 12. Merangkai seperti gambar 38. 13. Mengatur saklar sesuai data input pada tabel 30. Perhatikan keadaan L1 dan L2 dan mencatat hasilnya pada tabel. 14. Merangkai seperti gambar 39. 15. Mengatur saklar sesuai data input pada tabel 31. Perhatikan keadaan L1 dan mencatat hasilnya pada table. 16. Membandingkan gerbang OR. outputnya dengan output tabel kebenaran outputnya dengan output tabel kebenaran outputnya dengan output tabel kebenaran

46

F. Hasil Pengamatan 1. Tabel 26. Tabel Kebenaran Gerbang AND pembalik ganda = AB) INPUT B = SW2 0 0 1 1 A = SW1 0 1 0 1 0 0 0 1 OUTPUT

2. Tabel 27. Tabel Kebenaran Gerbang OR pembalik ganda INPUT B = SW2 0 0 1 1 A = SW1 0 1 0 1 0 1 1 1 OUTPUT

3. Tabel 28. Tabel Kebenaran Equivalen( INPUT B = SW2 0 0 1 1 A = SW1 0 1 0 1 1 1 1 0 OUTPUT

47

4. Tabel 29. Tabel Kebenaran Equivalen ( INPUT B = SW2 0 0 1 1 A = SW1 0 1 0 1 1 0 0 0 OUTPUT

5. Tabel 30. Tabel Kebenaran Equivalen INPUT C (SW3) 0 0 0 0 1 1 1 1 B (SW2) 0 0 1 1 0 0 1 1 A (SW1) 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 OUTPUT

6. Tabel 31. Tabel Kebenaran fungsi OR menggunakan gerbang NAND INPUT B = SW2 0 0 1 1 A = SW1 0 1 0 1 0 1 1 1 OUTPUT

48

G. Analisis Data 1. Gerbang AND (AB=AB) Output akan berlogika 1 jika semua inputnya diberi logika 1 selain daripada itu semua outputnya akan berlogika 0. Persamaan Boolean gerbang AND adalah F = A.B equivalen dengan F = A.B . Jika semua input belogika 1 akan menghasilkan output F = A.B = A.B = 1.1 = 1 dan jika input berlogika 1 dan 0 akan menghasilkan output F = 1.0 = 0. 2. Gerbang OR (A+B=A+B) Output akan berlogika 0 jika semua input diberi logika 0, sedangkan outputnya akan berlogika 1 jika salah satu atau semua inputnya berlogika 1. Persamaan Boolean gerbang OR adalah F = A+B equivalen dengan F = A+B. Jika semua input berlogika 0 akan menghasilkan output F = 0+0 = 0 dan jika input berlogika 1 dan 0 akan menghasilkan output F = 1+0 = 1.
3. Gerbang Equivalen NAND

Output akan berlogika 0 jika semua inputnya berlogika 1 dan output akan berlogika 1 jika semua atau salah satu inputnya berlogika 0. Persamaan Booleannya adalah F = A+B equivalen dengan F = A.B . Jika input berlogika 1 dan 0 akan menghasilkan output F = 1+0 = 0+1 = 1 dan jika semua input berlogika 1 akan menghasilkan output F = 1+1 = 0+0 = 0.
4. Gerbang Equivalen NOR

Output akan berlogika 0 jika semua atau salah satu inputnya diberi logika 1 dan output akan berlogika 1 jika semua inputnya berlogika 0. Persamaan Booleannya F = A+B equivalen dengan A.B. Jika input berlogika 1 dan 0 akan menghasilkan output F = 1+0 = 1 = 0 dan jika semua input berlogika 0 akan menghasilkan output F = 0+0 = 0 = 1.

49

5. Gerbang EQUIVALEN Output pada L1 dan L2 akan berlogika 1 jika semua inputnya diberi logika 0. Output L1 dan L2 akan berlogika 0 jika semua inputnya berlogika 1. Dengan persamaan Boolean F = (A.B)+C Jika semua input berlogika 0 akan menghasilkan output F = (0.0)+0 = 0+0 = 1.
6. Implikasi fungsi OR menggunakan gerbang NAND Output akan berlogika 0 jika semua inputnya diberi logika 0 dan akan berlogika 1 jika salah atau semua inputnya berlogika 1. Persamaan Boolean gerbang OR adalah F = A+B. Jika semua input berlogika 0 akan menghasilkan output F = 0+0 = 0 dan jika input berlogika 1 dan 0 akan menghasilkan output F = 1+0 = 1. Hasil dari percobaan pada tabel telah dibuktikan dengan persamaan Boolean. Ini berarti hasil percobaan sesuai dengan teori dasar.

H. Kesimpulan 1. Semua fungsi logika dapat di bentuk dari gerbang logika dasar seperti AND, OR, NOT, NAND, dan NOR. 2. Fungsi logika yang di sederhanakan di sebut Theorema De Morgan. 3. Implementasi Theorema De Morgan mempunyai equivalenequivalen tersendiri.

50

Anda mungkin juga menyukai