Anda di halaman 1dari 16

Bab 1 JIKO SHOUKAI (Perkenalan Diri)

Dalam bahasa Jepang, biasanya berkenalan diri itu diawali dengan kata Hajimemashite / (baca = hajimemashte) Kemudian dilanjut dengan menyebutkan nama, dan diakhiri dengan salam penutup dan ojigi. Seperti apa sih?? Oke kita lihat contoh di bawah ini Hajimemashite (jika di Indonesia, ungkapan ini sama dengan Salam Kenal) Watashi wa Yagami desu (Saya adalah yagami) 1. Watashi () artinya Saya, 2. Yagami () adalah sebuah nama dari subjek yang memperkenalkan diri, 3. desu () adalah kopula (desu biasa dibaca "des", tidak memiliki arti tapi sangat besar pengaruhnya dalam percakapan sehari-hari, seperti menandakan kesopanan, dll. Untuk jelasnya nanti kita akan mempelajarinya di pelajaran berikutnya). Yoroshiku Onegai Shimasu (Jika di Indonesia, ungkapan ini kurang lebih sama dengan "Senang berkenalan dengan Anda). Lalu diakhiri dengan Ojigi (Hormat ala jepang dengan cara menundukkan badan) Nah bagaimana? Sudah menangkap maksudnya?? Coba mari kita ulangi dan gabungkan Hajimemashite () Watashi wa Yagami desu () Yoroshiku Onegai Shimasu () Oke, begitulah cara memperkenalkan diri di Jepang, dan jangan lupa memberikan hormat a'la jepang yang sangat khas (Ojigi) Hajimemashite () Watashi wa Yagami desu () Indoneshia kara kimashita ( ) = (Saya dari Indonesia) (Jika Anda bukan dari Indonesia, ya tinggal diganti saja kata "Indonesia nya) Weihome Kaisha no kenshuusei desu. (WEIHOME ) = (Saya pemagang dari perusahaan Weihome) (Di jepang, banyak sekali orang Indonesia yang tinggal di sana untuk magang di perusahaan-perusahaan Jepang. Para pemagang disebut "Kenshuusei ) Douzo Yoroshiku.( ) (Douzo Yoroshiku sama dengan "yoroshiku onegai shimasu)

Pola Kalimat WA ()
Pola kalimat WA () merupakan pola kalimat dasar bahasa Jepang. Partikel "wa ()" berfungsi sebagai penanda subjek. Atau lebih jelasnya merupakan tanda menjelaskan sesuatu. Seperti "Saya adalah seorang siswa", "Saya adalah seorang guru", dll. Dalam bahasa Jepang, pola WA ini ditulis dengan huruf "HA ( = HA), tapi dibaca wa. Bisa kita simpulkan, dalam beberapa kalimat, WA () sendiri bisa diartikan sebagai "ADALAH", tapi ingat!! Tidak semuanya. Untuk lebih jelasnya nanti kita pelajari bersama dalam bahasan ini. Ups... hampir lupa,, seperti yang sudah saya janjikan kemarin, kita juga akan melihat kegunaan kata "desu" disini.. Oke teman,, siapkan otak kalian, siapkan buku dan pensil (jika menurut Anda perlu), dan mari kita mulai... KALIMAT PERNYATAAN WA() ~WA~DESU ~~ Pola Kalimat ini berfungsi untuk memberikan pernyataan atau penjelasan, dan ini berbentuk positif (bukan penyangkalan). Contoh kalimat : 1. Watashi wa Yagami desu Saya Adalah Yagami 2. Watashi wa sensei desu Saya adalah guru 3. Watashi-tachi wa nihon-jin desu Kami adalah orang Jepang KALIMAT SANGKALAN / MENYANGKAL "dewa arimasen ( )" ~WA~DEWA ARIMASEN ~~ Pola kalimat ini digunakan untuk menyangkal sesuatu, atau bisa juga berarti "bukan". Contoh Kalimat : 1. Watashi wa Yagami dewa arimasen Saya bukan Yagami 2. Watashi wa sensei dewa arimasen Saya bukan guru 3. Watashi-tachi wa nihon-jin dewa arimasen Kami bukan orang Jepang

KALIMAT TANYA "desu ka ()" ~WA~DESU KA ~~ Kalimat ini menunjukkan pertanyaan kepada seseorang. Perhatikan, pada akhir kalimat berbunyi DESU KA (dibaca = deska) yang berarti bertanya. Nah, jika dibahasa Indonesiakan kurang lebih artinya "APAKAH?", tapi agar pola kalimat dalam B.Indonesia tidak rancu, kita simpan saja kata "APAKAH" tersebut di depan kalimat. Contoh kalimat : 1. Anata wa Yagami-san desu ka? Apakah Anda adalah Tuan Yagami? 2. Anata wa sensei desu ka? Apakah Anda seorang guru? 3. Anata-gata wa nihon-jin desu ka? Apakah kalian orang jepang? Sedangkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam ini, kita bisa menggunakan "haik" dan "iie", yang artinya "ya" dan "tidak/bukan" Contohnya : X : Anata wa Nihon-jin desu ka? Apakah Anda orang Jepang? Y : Haik, sou desu (jika benar) , Ya, betul Y : iie, sou dewa arimasen (jika bukan) , Tidak, bukan *** RENSHUU () Saatnya latihan. Sebelumnya, tolong hafalkan dulu Kotoba di bawah ini : Kotoba () Watashi () : Saya Anata () : Kamu Watashi-tachi ( ) : Kami Anata gata () : Kalian

Ano Hito () Nihon-jin () Kankoku ( ) Sensei ( ) Kenshuusei ( )

: Orang itu : Orang Jepang : Korea : Guru : Pemagang

Latihan 1 : Terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia 1. Watashi wa Tanaka Desu 2. Watashi-tachi wa nihon-jin dewa arimasen 3. Tanaka-san wa sensei desu 4. Ano hito wa kenshuusei desu ka ?

Latihan 2 : Terjemahkan ke dalam bahasa Jepang 1. Apakah Kamu seorang pemagang? 2. Tuan Takefumi adalah orang Jepang 3. Aku bukan seorang guru 4. Apakah tuan Kim orang korea?

PARTIKEL MO ()
Partikel mo () digunakan untuk menyatakan persamaan. Dalam beberapa kalimat, pola mo () ini jika di Bahasa Indonesiakan artinya bisa berarti "juga" atau "pun". Contohnya : Kamu orang Jepang. Saya juga orang Jepang Maka kalimatnya akan seperti ini : Anata wa Nihon-jin desu. Watashi mo nihon-jin desu. . . Selain itu, kita juga bisa menginprovisasi 2 kalimat diatas menjadi 1 kalimat agar tidak terdengar rancu. Yang harus kita lakukan adalah tinggal merubah akhiran "desu ()" dari kalimat pertama menjadi kata "de ()". Maka kalimatnya akan seperti ini: Kamu orang jepang dan saya pun orang jepang anata wa nihon-jin de watashi mo nihon-jin desu . =================================================== Kalimat pernyataan MO () 1. ~ MO ~ DESU ~~ kalimat ini berfungsi untuk menyatakan persamaan dengan kalimat sebelumnya. o Tanaka-san wa sensei desu. Watashi mo sensei desu . . Tuan Tanaka adalah seorang guru. Saya juga adalah seorang guru. Atau katanya bisa disambungkan menjadi : o Tanaka-san wa sensei de watashi mo sensei desu . Tuan Tanaka adalah seorang guru dan saya pun seorang guru 2. ~ MO ~ DEWA ARIMASEN ~~ Hampir sama dengan penjelasan sebelumnya, yaitu untuk memberikan pernyataan kesamaan. Hanya saja kalimat ini berbentuk negatif o Yagami-san wa kenshuusei dewa arimasen. Watashi mo kenshuusei dewa arimasen . . Tuan yagami bukan seorang pemagang. Saya juga bukan seorang pemagang.

3. ~ MO ~ DESU KA ~~ Kalimat ini berfungsi untuk mempertanyakan kepada lawan bicara/pihak ketiga apakah lawan bicara/pihak ketiga tersebut memiliki persamaan dengan kalimat sebelumnya. Watashi wa WEIHOME kaisha no kenshuusei desu. Anata mo WEIHOME kaisha no kenshuusei desu ka WEIHOME . WEIHOME Saya adalah pemagang dari perusahaan WEIHOME. Apakah kamu juga pemagang dari perusahaan WEIHOME? Jika jawaban Anda adalah "iya", berarti kalimatnya bisa menjadi seperti ini : Haik, watashi mo WEIHOME kaisha no kenshuusei desu , WEIHOME Ya, saya juga pemagang dari perusahaan WEIHOME Tapi, jika jawaban anda addlah "bukan", Anda bisa memberikan kalimat "iie" disertai dengan penjelasan sebagai opsional iie, watashi wa WEIHOME kaisha no kenshuusei dewa arimasen, Nagoya jidousha no kenshuusei desu yo , . bukan, saya bukan pemagang dari perushaan WEIHOME, tapi pemagang dari perusahaan mobil Nagoya. kata "yo ()" pada akhir kalimat "desu yo" merupakan penekanan pada kalimat. Bisa juga berarti "lho". Contohnya : Atsui desu yo = panas lho! ========================================================= RENSHUU ( ) = LATIHAN Saatnya latihan. Sebelumnya, tolong hafalkan dulu Kotoba di bawah ini : KOTOBA ( ) Indo () Mareeshia () Tai () Nagoya Jidousha ( ) Toukyou Denki ( ) Osaka Kikai ( ) = India = Malaysia = Thailand = Perusahaan Mobil Nagoya = Perusahaan Listrik Tokyo = Perusahaan Mesin Osaka

LATIHAN 1 : Terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia 1. Watashi mo kenshuusei desu 2. Anata mo nihon-jin dewa arimasen 3. suzuki-san mo sensei desu yo 4. Yagami-san mo nagoya jidousha no kenshuusei dewa arimasen 5. X : ano hito wa Indo-jin desu. Anata mo Indo-jin desu ka? X : . Y : iie, watashi wa Indo-jin dewa arimasen. Tai-jin desu yo Y : , . LATIHAN 2 : Terjemahkan ke dalam Bahasa Jepang 1. Tuan Wijaya juga orang Indonesia. 2. Tuan Ari juga bukan orang Malaysia. 3. Orang itu juga pemagang dari perusahaan listrik Tokyo 4. Orang itu juga bukan orang jepang. 5. Kami adalah guru. Apakah kalian juga adalah guru? Bukan, kami bukan guru. Kami adalah pemagang dari perusahaan WEIHOME.

Bab 2 HURUF HIRAGANA


Huruf Hiragana () digunakan untuk menulis Bahasa Jepang yang tidak menggunakan huruf Kanji. selain itu, Hiragana () bisa berfungsi sebagai furigana, yaitu tanda cara baca huruf Kanji yang biasanya dituliskan kecil di atas atau di bawah huruf Kanji tersebut. HurufHiragana () terdiri dari 46 huruf standar yang bila di modifikasi atau ditambah tanda tertentu akan menghasilkan bunyi huruf lain. Berikut adalah huruf standar: HIRAGANA STANDAR

Contoh : WATASHI ANATA WATASHI TACHI ANATA GATA HIRAGANA DAKUON (BUNYI TEBAL) Huruf Dakuon berasal dari huruf standar yang dimodifikasi dengan tambahan tanda titik dua di kanan atas (disebut tenten ) atau bulatan kecil (disebut maru)

Contoh : KAGAMI TADA DESU SHINZUI

HIRAGANA YOON (BUNYI KONSONAN GANDA) Bunyi huruf Yoon berasal dari beberapa huruf standar yang diikuti atau digabung dengan huruf Hiragana (ya), (yu), (yo). Ketiga huruf tersebut harus ditulis lebih kecil daripada huruf standarnya.

Contoh dan Perhatikan perbedaannya :

MYAGI ;MIYAGI JANAI ;JIYANAI TOKYO ;TOKIYO LATIHAN 1 : Tulislah kata-kata dibawah ini menjadi huruf Hiragana WATASHI ANATA KAMI ISU YUME MINNA DONATA KYOKU NYUUIN SIYAKUSHO LATIHAN 2 : Bacalah huruf Hiragana di bawah ini NOTE : Jangan pernah maju ke materi selanjutnya sampai Anda benar-benar hafal huruf HIRAGANA

HIRAGANA NO KAKIKATA ATURAN MENULIS HURUF HIRAGANA


Hari ini kita membahas tentang cara penulisan dengan huruf Hiragana, atau boleh kita sebut dengan "hiragana no kakikata ()". Pada dasarnya, aturan penulisan huruf Hiragana ini dibagi menjadi 4 bagian, yaitu : 1. Sei On () = Suara Pendek 2. Chou On () = Suara Panjang 3. Soku On () = Suara Kembar 4. Joshi ( ) = Partikel Nanti kita bahas ke-empat aturan diatas. Oh iya, sebelumnya Saya ingin mengingatkan lagi, tahap ini hanya untuk Anda yang sudah hafal huruf Hiragana. Jika anda masih belum menghafalnya, haraf tutup materi ini dan tolong kembali ke materi sebelumnya, yaitu tentang huruf Hiragana. Mohon hafalkan dulu! Ingat disiplin! Bagi yang sudah hafal, mari kita lanjutkan!! Oke, kembali ke topik. Aturan penulisan huruf Hiragana ini sangat penting dan perlu untuk ditaati/dilakukan, karena erat kaitannya dengan panjang-pendeknya suara yang dimana dapat mempengaruhi arti dari kata itu sendiri. Sebagai contoh : yume dan yuumei yume berarti mimpi, sedangkan yuumei adalah terkenal. Jelas sangat berbeda jauh kan? Contoh lain : ie dan iie ie artinya rumah, sedangkan iie artinya tidak hohoho, lagi-lagi artinya jauh berbeda Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam mengucapkan panjang-pendeknya dari suatu kata Bahasa Jepang. yah, kita mulai membahas tentang aturan tersebut!! "ee..?? ternyata belum dimulai ya? terus yang di atas itu apa?" Yang di atas hanyalah pemanasan saja dan merupakan penjelasan awal. Topik yang sebenarnya ada di bawah sini. Yosh!! Siapkan otak Anda dan mari kita mulai... Hajimemashou!! (!!!) ===================================================

Sei On () = Suara Pendek Sei on ()atau suara pendek merupakan kata-kata yang diucapkan secara pendek. Dalam penulisan huruf Hiragana, cara penulisannya pun ditulis dengan hiragana biasa. Contoh : Mizu = = Air Yume = = Mimpi Iku = = Pergi Hanasu = = Berbicara Chou On () = Suara Panjang Dalam kosakata bahasa Jepang terdapat bunyi panjang. Bunyi panjang dalam bahasa Jepang disebut Choo on. Bunyi panjang bila diucapkan pendek maka artinya akan sangat berbeda sekali. Seperti yang sudah dijelaskan di atas. Jangan sampai lupa ya!! Nah, untuk penulisan suara panjang ini, mengikuti huruf vokal yang terakhir yang diucapkan...misalnya untuk A : Okaasan = = Ibu untuk I : Ojiisan = = Kakek untuk U : Yuumei = = Terkenal tapi,, (ada tapinya nih!!), untuk akhiran vokal yang berakhiran E dan O agak berbeda. Dimana untuk E jika dipanjangkan harus diikuti dengan huruf I, dan untuk huruf O diikuti dengan huruf U. Contohnya : untuk E : Yuumei = = Terkenal Tokei = = Jam Nah, jadi kesimpulannya, jika Anda menemukan kata seperti YUUMEI berarti bukan dibaca YUUMEI melainkan dibaca YUUMEE. atau TOKEI bukan dibaca TOKEI melainkan TOKEE. untuk O : Saikou = = Keren = dibaca SAIKOO Hikouki = = Pesawat = dibaca HIKOOKI Soku On () = Suara Kembar Istilah sokuon, dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan konsonan rangkap atau konsonan ganda. dalam bahasa Jepang terdapat kosakata yang mempunyai bunyi konsonan rangkap, tetapi tidak ada huruf mati yang berdiri sendiri. Oleh karena itu untuk dapat mengucapkan bunyi konsonan rangkap diperlukan bantuan 1 huruf kana yaitu huruf " tsu tapi dalam bentuk ukuran kecil (), bila kita posisikan maka ukurannya ditulis kira-kira sebesar seperempat dari bentuk huruf kana biasa. Huruf "tsu () kecil hanya membantu merangkapkan 4 konsonan yang mengikuti bunyi huruf kana berikutnya yaitu p, s, k dan t. Contoh : Gakkou = = Sekolah = dibaca GAKKOO Zasshi = = Majalah

Kitte = = perangko Suppai = = Asam JOSHI ( ) = partikel Joshi / partikel yang akan kita bahas pada BAB ini ada 3 huruf yang menggunakan huruf Hiragana yaitu : HA = HE = WO = Keunikan dari Joshi ini adalah cara pengucapannya yang berbeda dari penulisan. Oke deh,, mari kita bahas partikel-partikel tersebut HA = yang dibaca WA Yang juga bisa berarti ADALAH, Contoh kalimatnya seperti yang sudah kita bahas di pelajaran sebelumnya tentang pola WA (). Contoh Kalimat Watashi Wa Akihabara Kara Kimashita. Coba perhatikan, disana ada 2 huruf HA yang berbeda cara pengucapannya... Kesimpulannya adalah, tidak semua huruf HA () itu dibacaWA.. huruf HA dibaca WA jika huruf tersebut merupakan pola kalimat. Jika huruf HA tersebut BUKANLAH pola kalimat, maka harus tetap dibaca HA... seperti pada kata AKIHABARA () NOTE : Joshi ini wajib untuk Anda ketahui sekarang, karena kita akan sering menggunakannya. Lagipula, kita sudah mempelajarinya di pelajaran sebelumnya kan??

HE = yang dibaca E Sebenarnya, Joshi ini belum wajib untuk Anda pelajari, karena belum diajarkan dan akan dibahas di BAB depan. Tapi tidak masalah untuk dipelajari sekedar pengetahuan. Joshi HE = bisa juga berarti KE. Yang biasa digunakan untuk memberikan keterangan untuk pergi ke suatu tempat. Misalnya Contoh Kalimat Akihabara e Iku Pergi ke Akihabara Hal yang perlu diperhatikan juga disini adalah, tidak semua huruf HE () dibaca E. Huruf HE () dibaca E jika huruf tersebut memang merupakan partikel (JOSHI), jika bukan maka akan tetap dibaca HE,, misalnya pada kata dibaca HESU dan BUKAN ESU

WO = yang dibaca O Sama seperti partikel HE, JOSHI ini masih belum wajib untuk dipelajari, tapi bisa dijadikan sebagai pengetahuan dasar Kata WO () tidak memiliki arti dalam Bahasa Indonesia, tetapi memiliki peran yang sangat penting. Huruf WO () ditempelkan ke akhir suatu kata untuk menandakan bahwa kata tersebut merupakan objek langsung verbanya. Huruf ini bisa dibilang tidak pernah digunakan untuk keperluan lain. Baiklah, daripada Anda pusing sendiri, saya kasih contohnya deh. Contoh Kalimat : Sakana o Tabemasu Makan Ikan Sakana (yang artinya IKAN) adalah Objek, dan Tabemasu (yang artinya MAKAN) adalah Predikat. Nah, perhatikan!! Jika Anda ingin melakukan sesuatu kepada Objek, maka harus disimpan sebelum Predikat / Kata kerja dan harus ditambah partikel WO Contoh Lain Kimi wo Ai Shiteru Mencintai Kamu Kimi (yang artinya KAMU) menjadi Objek, dan Ai shiteru (Mencintai) merupakan Predikat.

OKE,, itulah keempat cara penulisan huruf HIRAGANA, saya harap Anda mau membacanya berkali-kali hingga berada di luar kepala. Untuk JOSHI, jika Anda merasa pusing, cukuplah Anda mengerti partikel HA saja terlebih dahulu, kedua pola (HE dan WO) bisa disusul di BAB depan. YOSH!! Sampai ketemu di BAB selanjutnya!!!

AISATSU UCAPAN SALAM


Sama seperti di Indonesia, di Jepang pun memiliki beberapa ucapan salam yang sering digunakan. Ucapan salam tersebut dapat berupa salam semangat di pagi hari, salam ceria di siang hari, salam ehm di malam hari, atau salam menanyakan kabar terhadap seseorang. Baiklah, kita mulai saja ya... Siapkan otak Anda, BATTLE PLAN!!! ket : X = Pengucap Salam Y = Penjawab Salam X : Ohayou Gozaimasu () Y : Ohayou Gozaimasu () Diucapkan di pagi hari, dan artinya mungkin sama dengan "SELAMAT PAGI" X : Konnichiwa () Y : Konnichiwa () Diucapkan di siang hari, juga bisa berarti "SELAMAT SIANG" X : Konbanwa () Y : Konbanwa () Diucapkan di malam hari/sore hari, artinya bisa berarti "SELAMAT SORE/MALAM" X : Oyasumi nasai () Y : Oyasumi nasai () Diucapkan di malam hari dan kondisi mau beristirahat. Arti sesungguhnya adalah "BERISTIRAHATLAH", tapi kita sering mengartikannya dengan "Selamat Malam" Nah, kita lanjutkan ke tahap selanjutnya ya.. X : Ittekimasu () Y : Itte Irasshai ( ) Diucapkan ketika seseorang ingin keluar rumah. Ittekimasu bisa juga diartikan "Aku Pergi" X : Tadaima () Y : Okaeri nasai () Diucakan ketika seseorang pulang ke rumah. Bisa juga diartikan dengan "Aku Pulang" By the Way, si Wei naik Busway,, kedua ucapan salam tersebut sering kita dengarkan di film anime, dorama, atau film-film Jepang lainnya. Yang lazimnya kita sering mendengarnya di film DORAEMON... pasti ingat kan film kucing robot tanpa daun telinga itu?? Lagunya juga pasti ingat kan?? Mari kita nyanyikan bersama.. "Aku ingin begini, Aku ingin begitu..." Hallah,, kok malah nyanyi di tengah pelajaran, hehe. Belum selesai nih pelajarannya. Kita lanjutkan yah...

X : O genki desu ka? () Y : Genki desu. () Diucapkan ketika seseorang menanyakan kabar kepada lawan bicara. "O genki desu ka?" bisa juga berarti "Bagaimana kabar mu". Dan jika seseorang menjawab dengan kata "genki desu" atau "genki" saja, maka dia sedang dalam keadaan sehat. Nah, bagaimana kalau mau memberikan jawaban "tidak dalam keadaan sehat?", hmm.. tunggu.. rasanya saya sudah memberikan materi sebelumnya tentang kata negatif. Kalau lupa coba buka lagi materi tentang partikel wa di BAB 1. X : Arigatou Gozaimasu () Y : Dou ita Shima Shite () Kebangetan kalau tidak tahu ya.. hehe. kata ini diucapkan untuk menyatakan terima kasih kepada seseorang. Kata "Arigatou Gozaimasu" bisa berarti "Terima Kasih", dan "Dou ita Shima Shite" bisa berarti "Sama-sama" X : Gomen Nasai () / Sumimasen () Y : iie, Daijoubu (~ ) Ucapan ini digunakan untuk meminta maaf karena telah melakukan kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Gomen nasai/Sumimasen sendiri sama artinya dengan "Saya minta maaf", sedangkan jawabannya yang berbunyi "Daijoubu" bisa juga diartikan "tidak apa-apa" atau "OK" X : Otsukare Sama deshita () Y : Otsukare sama deshita () Kata ini diucapkan ketika selesai melakukan pekerjaan. Hal ini ditujukan untuk menghormati kerja keras rekan kita. Bisa juga ucapan berterima kasih karena sudah bekerja bersungguh-sungguh secara bersama-sama. X : Itadakimasu () Y : Itadakimasu () Diucapkan ketika hendak mau makan X : Kanpai () Y : Kanpai () Diucapkan ketika mau minum. Biasanya hal ini dilakukan bersama-sama, jika di bahasa Indonesia kan bisa berarti "Bersulang" Minna san, bagaimana pelajarannya? Cukup menyenangkan bukan? Nah, ini adalah akhir dari BAB 2, untuk selanjutnya, mari kita menginjak BAB 3 tentang huruf KATAKANA. Tapi sebelumnya, Anda harus menguasai terlebih dahulu tentang huruf HIRAGANA sampai di luar kepala. Yosh, minna... Kyou wa Doumo arigatou, Otsukaresama deshitaaaaa...

Anda mungkin juga menyukai