DISUSUN OLEH : ERNITA ROTUA PANJAITAN PIOLITTA CYRENIA WINDYASTARI PHILJEUWBENS A RAHANTOKNAM ATIN SUPRIATIN LILY SETIAWATI ALNI DWI CAHYANI APRIMA VISGINT
( 06 025 ) ( 07 005 ) ( 07 016 ) ( 07 031 ) ( 07 148 ) ( 08 002 ) ( 08 005 )
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PERIODE 4 FEBRUARI 2013 30 MARET 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA JAKARTA
BAB I PENDAHULUAN
Adakah hubungan antara pendidikan ibu balita dengan penerapan imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cipayung. Adakah hubungan antara pekerjaan ibu balita dengan penerapan imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cipayung. Adakah hubungan antara pendapatan keluarga dengan penerapan imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cipayung.
Adakah hubungan antara jumlah anak dalam keluarga dengan penerapan imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cipayung. Adakah hubungan antara jarak rumah dengan penerapan imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cipayung. Adakah hubungan antara pengetahuan ibu balita dengan penerapan imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cipayung. Adakah hubungan antara sikap ibu Balita dengan penerapan imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cipayung.
1.
2.
3.
4.
Tujuan Umum Mengetahui peran aktif, perilaku dan karakteristik ibu-ibu mengenai pentingnya imunisasi terhadap balita di wilayah puskesmas cipayung tahun 2013. Tujuan Khusus Mengetahui hubungan pengetahuan ibu terhadap imunisasi di wilayah puskesmas cipayung. Mengetahui dampak tidak dilakukannya imunisasi di wilayah puskesmas cipayung. Mengetahui jenis-jenis imunisasi di wilayah puskesmas cipayung. Mengetahui program imunisasi secara berkala di wilayah puskesmas cipayung.
Kata imun berasal dari bahasa latin (immunitas) yang berarti pembebasan (kekebalan) yang diberikan kepada para senator romawi selama masa jabatan mereka terhadap kewajiban sebagai warganegara biasa dan terhadap dakwaan. Sistem imun adalah suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel sel serta produk zat-zat yang dihasilkannya, yang bekerja sama secara kolektif dan terkoordinir untuk melawan benda asing seperti kuman-kuman penyakit atau racunnya, yang masuk ke dalam tubuh.
Di indonesia telah di mulai sejak abad ke-19 yang dilaksanakan untuk pemberantasan penyakit cacar. Program imunisasi di indonesia memiliki sejah panjang dan telah mencapai banyak keberhasilan selama 4 dekade terakhir. Pada tahun 1974, cakupan imunisasi di indonesia baru mencapai 5% sehingga pemerintah pada tahun 1977 menyelenggarakan pengembangan program imunisasi (PPI).
Program imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dari penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi. Pada saat ini, penyakitpenyakit tersebut adalah polio, difteri, pertusis, tetanus, tuberkulosa dan campak.
Manfaat untuk anak Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian. Manfaat Untuk keluarga Menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan bila anak sakit. Mendorong keluarga kecil apabila si orang tua yakin bahwa anak-anak akan menjalani masa anak-anak dengan aman.
Manfaat untuk negara Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal sehat untuk melanjutkan pembangunan negara dan memperbaiki citra bangsa indonesia di antara segenap bangsa di dunia.
Imunisasi Pasif (immuno-globulin) imunisasi dilakukan dengan penyuntikan sejumlah zat anti, sehingga kadarnya dalam darah akan meningkat. Zat anti yang di suntikan tadi biasanya telah dipersiapkan pembuatanya di luar tubuh anak, misalnya zat anti yang terdapat dalam serum kuda yang telah di murnikan. Jadi pada imunisasi pasif, kadar zat anti yang meningkat dalam tubuh anak itu bukan sebagai hasil produksi tubuh anak sendiri, tetapi secara pasif diperoleh karena suntikan atau pemberian dari luar tubuh. Jenis imunisasi ini dapat mencegah penyakit campak (measles pada anak-anak).
Imunisasi Aktif Di dalam tubuh anak akan membuat sendiri zat anti setelah suatu rangsangan antigen dari luar tubuh, misalnya rangsangan virus yang telah dilemahkan pada imunisasi seperti BCG.
Tabel. Masa pemakaina vaksin dari vial yang sudah dibuka di sarana pelayanan statis.
Vaksin POLIO DPT DT 2 minggu 4 minggu 4 minggu Masa Pemakaian
TT
Hepatitis B
4 minggu
4 minggu
Pemerintah mewajibkan imunisasi dasar terhadap 6 penyakit yaitu TBC, Polio, Difteri, Tetanus, Pertusis, dan Campak. Imunisasi terhadap pnyakit lain yaitu Kolera, Tifus, Paratifus A-B-C, Hepatitis B, tidak diwajibkan tetapi di anjurkan.
Imunisasi Wajib
Vaksin BCG Vaksinasi dan Jenis Vaksin : Pemberian imunisasi BCG bertujuan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC. Cara Pemberian : Pemberian imunisasi BCG sebaiknya dilakukan ketika bayi baru lahir sampai berumur 2 bulan. Setiap 5 tahun imunisasi di ulang. Pada anak yang berumur lebih dari 2 bulan, dianjurkan untuk melakukan uji mantoux sebelum imunisasi BCG. Guna nya untuk mengetahui apakah ialah telah terjangkit penyakit TBC. Seandainya uji mantoux positif, anak tersebut selayaknya tidak mendapat imunisasi BCG.
Kekebalan : Terhindari sama sekali dari penyakit TBC, maka ia akan menderita penyakit TBC dalam bentuk yang ringan. Ia pun akan terhindar dari kemungkinan terdapt TBC yang berta, seperti TBC paru yang parah, TBC tulang atau TBC selaput otak yang dapat mengakibatkan cacar seumur hidup dan membahayakan jiwa anak anda.