Anda di halaman 1dari 35

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pengertian kesehatan menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 Pasal 1 adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi, dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Kesehatan merupakan kebutuhan pokok manusia oleh karena itu kesehatan adalah hak azasi manusia, keberhasilan pembangunan kesehatan secara makro akan mempengaruhi kinerja pembangunan ekonomi, pendidikan, sosial, pertahanan dan keamanan, secara mikro akan meningkatkan derajat kesehatan individu. Derajat kesehatan yang optimal akan mewujudkan sumber daya manusia yang sehat dan kuat baik jasmani maupun rohani. Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.Untuk mencapai tujuan tersebut, Winslow menetapkan suatu syarat yang sangat penting, yaitu harus ada pengertian, bantuan dan partisipasi masyarakat secara teratur dan terus menerus.

Pemahaman baru tentang konsep atau definisi kesehatan dan meningkatnya kesadaran akan faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat menimbulkan paradigma baru yaitu "paradigma sehat". Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model pembangunan kesehatan yang bersifat holistik yang diarahkan pada peningkatan pemeliharaan dan perlindungan kesehatan. Paradigma sehat mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. Penerapan paradigma sehat sebagai suatu kebijakan pembangunan kesehatan telah dijabarkan secara lengkap ke dalam 4 hal yang bersifat pokok, yaitu: 1. Visi pembangunan kesehatan di Indonesia adalah Indonesia Sehat 2010. Indonesia Sehat 2010 adalah gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang penduduknya hidup dalam lingkungan sehat, perilaku sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatn yang bermutu, adil, dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. 2. Misi pembangunan kesehatan di Indonesia adalah: a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan. b. Mendorong kernandirian masyarakat untuk hidup sehat. c. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau. d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat serta lingkungannya. 3. Strategi pembangunan kesehatan di Indonesia: a. Pembangunan nasional berwawasan kesehatan b. Profesionalisme c. Jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat

d. Desentralisasi 4. Pokok-pokok program pembangunan kesehatan a. Pokok program pemberdayaan masyarakat b. Pokok program upaya kesehatan c. Pokok program lingkungan sehat d. Pokok program pengembangan surnber daya kesehatan e. Pokok program pengembangan kebijaksanaan dan manajemen f. Pokok program pengembangan dan penelitian kesehatan Dari hal tersebut di atas peran Puskesmas sebagai unit pelayanan terdepan menempati posisi yang strategis sebagai pusat pengembangan pembangunan kesehatan dalam mencapai salah satu tujuan pembangunan nasional. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu/sebagian wilayah kecamatan. Puskesmas mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas. Agar tercapainya tujuan tersebut, Puskesmas bertanggung jawab

menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1. Upaya kesehatan wajib Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi

untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini, harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas yang ada di Indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah: a. Upaya promosi kesehatan b. Upaya kesehatan lingkungan c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana d. Upaya perbaikan gizi masyarakat e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular f. Upaya pengobatan 2. Upaya kesehatan pengembangan Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang diterapkan berdasarkan pemasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan yang ada di Puskesmas adalah: a. Upaya perawatan masyarakat b. Upaya kesehatan jiwa c. Upaya kesehatan mata d. Upaya kesehatan usia lanjut Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat perlu ditunjang oleh manajemen Puskesmas yang baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematis untuk menghasilkan keluaran Puskesmas yang efektif dan efisien. Prinsip manajemen Puskesmas meliputi: 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan dan Pengendalian

a. Pengorganisasian b. Penyelenggaraan c. Pemantauan yanng meliputi jangkauan dan mutu d. Penilaian 3. Pengawasan dan pertanggungjawaban Kegiatan praktek kerja lapangan ini dilakukan untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis bagaimana manajemen program dan mutu pelayanan Puskesmas, khususnya Puskesmas Tempuran, Kabupaten Magelang. Penyusunan laporan ini diharapkan dapat membantu upaya perbaikan manajemen dan mutu pelayanan Puskesmas, khususnya Puskesmas Tempuran, Kabupaten Magelang. B. Batasan Masalah Masalah adalah kesenjangan antara harapan dengan kenyataan yang ada di Puskesmas Tempuran yang menimbulkan rasa tidak puas serta berkeinginan untuk memecahkannya. Masalah berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang 2010 dan ditetapkan setelah dilakukan pengambilan data serta analisis masalah. C. Tujuan 1. Tujuan Umum Mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisa pelaksanaan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan di Puskesmas Tempuran periode Januari-September 2012 serta memberikan alternatif pemecahan masalah dalam rangka upaya memperbaiki kinerja Puskesmas. 2. Tujuan Khusus

a. Mengumpulkan dan menganalisa data umum maupun khusus Puskesmas di Puskesmas Tempuran. b. Mengidentifikasi masalah manajemen puskesmas dan mutu pelayanan di Puskesmas Tempuran. c. Menentukan prioritas masalah dalam manajemen pelayanan dari beberapa masalah yang diperoleh di Puskesmas Tempuran. d. Menganalisis penyebab masalah dari pilihan prioritas masalah di Puskesmas Tempuran. e. Menenentukan prioritas penyebab masalah di Puskesmas Tempuran. f. Mencari alternatif pemecahan masalah dari prioritas penyebab masalah yang terpilih di Puskesmas Tempuran. g. Memilih alternatif pemecahan masalah dengan pengambilan keputusan di Puskesmas Tempuran. h. Membuat rencana kegiatan dari pemecahan masalah yang terpilih dari beberapa masalah yang diperoleh di Puskesmas Tempuran.

D. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data didapatkan dari data primer dan data sekunder yang diperoleh selama tiga hari pada tanggal 25 hingga 29 Oktober 2012 di Puskesmas Tempuran, Kabupaten Magelang. Data primer berupa pelaksanaan proses manajemen (P1, P2, P3) diperoleh dari wawancara dengan Kepala Puskesmas, dokter dan staf puskesmas, pengamatan, serta kuesioner di Puskesmas Tempuran. Data sekunder diperoleh dari catatan program pelayanan serta catatan data tertulis yang ada di Puskesmas.

Dari segi manajemen puskesmas, data yang diperoleh yaitu data hasil kegiatan dari bulan Januari sampai September 2012. Hasil cakupan dibandingkan dengan target Dinkes Kabupaten Magelang tahun 2010 didapatkan pencapaian. Masalah didapatkan jika pencapaian kurang dari target yang ditetapkan oleh Dinkes Kabupaten Magelang tahun 2010. Kemudian ditentukan prioritas masalah dengan Hanlon kuantitatif. Dari prioritas masalah tersebut dilakukan analisis penyebab masalah dengan pendekatan sistem dan fish bone diagram. Kemudian faktor penyebab masalah tersebut dianalisa dengan paired comparison dan membuat diagram pareto untuk menentukan prioritas penyebab masalah. Dengan kriteria mutlak dan kriteria keinginan kemudian ditetapkan pengambilan keputusan pemecahan masalah yang paling mungkin untuk dilaksanakan.

BAB II ANALISIS SITUASI

A. Data Umum 1. Data Wilayah a. Batas Wilayah Utara: Kecamatan Kaliangkrik dan Kecamatan Bandongan Selatan: Kecamatan Borobudur dan Kecarnatan Salaman Barat: Kecamatan Kajoran Timur: Kecamatan Mertoyudan

Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tempuran Kabupaten Magelang

b. Luas Wilayah Luas wilayah kerja Puskesmas Tempuran adalah seluas 49,04 km2

c. Jumlah Desa Jumlah desa di wilayah kerja Puskesmas Tempuran adalah 15 desa, yaitu Ringinanom, Sumberarum, Sidoagung, Tanggulrejo, Kalisarip, Growong, Pringombo, Bawang, Girirejo, Tempurejo, Prajegsari, Tugurejo, Jogomulyo, Temanggal, dan Kemutuk d. Keadaan Geografis 1) Daerah dataran 2) Pegunungan 3) Tanah sawah 4) Tanah tegal 5) Tanah pekarangan 6) Hutan e. Transportasi 1) Jarak Puskesmas-Kota Magelang (RSU Tidar) 2) Jarak Puskesmas-Kantor Dinas Kabupaten 3) Desa yang terjangkau dengan mobil Musim hujan Musim kemarau : 5 desa : 10 desa : 11 km : 12 km : 16,34 km2 (33,3 % ) terdiri dari 11 desa : 32,86 km2 (66,67 % ) terdiri dari 4 desa : 18,89 km2 : 17,69 km2 : 8,92 km2 : 3,42 km2

f. Komunikasi Sarana komunikasi dari Puskesmas keluar meliputi telepon, radio, televisi, surat kabar, balai desa, dan pengumuman dengan loud speaker di masjid. 2. Keadaan Penduduk Berdasarkan sumber dari kantor statistik tahun 2010, jumlah penduduk di wilayah Puskesmas Tempuran sebanyak 46.249 terdiri dari: Laki-laki : 23.015 jiwa

Perempuan Jumlah KK Jumlah jiwa perKK rata-rata Kepadatan penduduk Sex ratio

: 23.234 jiwa : 12.280 KK : 3,7 jiwa : 943 jiwa/km2 : laki laki : perempuan = 49,76 % : 50,24%

Tabel 1. Komposisi penduduk menurut produktivitas di wilayah kerja Puskesmas Tempuran tahun 2010 INTERVAL UMUR JML PENDUDUK PERSENTASE (%) 0 4 tahun 3.908 jiwa 8,76 5 9 tahun 4.639 jiwa 10,4 10 - 14 tahun 4.416 jiwa 9,90 15 - 19 tahun 3.525 jiwa 7,91 20 - 24 tahun 2.808 jiwa 6,30 25 - 29 tahun 4.636 jiwa 10,40 30 - 34 tahun 7.803 jiwa 16,87 35 39 tahun 40 - 44 tahun 5.884 jiwa 12,72 45 - 49 tahun 50 - 54 tahun 3.500 jiwa 7,56 55 - 59 tahun 3,55 60 - 64 tahun 3.471 jiwa 7,50 65 - 69 tahun 70 - 74 tahun 75 tahun Sumber: Data Dinas Kependudukan Kecamatan Tempuran tahun 2010 3. Sosial Budaya a. Sarana Peribadatan Masjid Gereja : 92 buah : 1 buah

Mushola : 213 buah b. Agama dan Kepercayaan Penduduk Tabel 2. Data pemeluk agama di wilayah Puskesmas Tempuran 2010 AGAMA JUMLAH PERSENTASE (%)

Islam 45,903 99,20 Kristen 227 0,49 Katolik 119 0,26 Budha 0 0 Hindu 0 0 Sumber: Data Dinas Kependudukan Kecamatan Tempuran tahun2010 c. Tingkat Pendidikan Tabel 3. Tingkat pendidikan kepala keluarga di wilayah Puskesmas Tempuran tahun 2010 TINGKATPENDIDIKAN JUMLAH % Tidak tamat SD 2.168 18 SD-SMP 8.238 67 SMA 1.614 13 Akademi/PT 260 2 Total 12.280 100% Sumber: Data Dinas Kependudukan Kecamatan Tempuran tahun2010 4. Sosial Ekonomi a. Mata Pencaharian Tabel 4. Mata pencaharian penduduk di wilayah Puskesmas Tempuran MATA PENCAHARIAN JUMLAH % Buruh tani 3.875 11,64 Petani 3.321 9,98 Buruh industri 4.133 ,42 Buruh bangunan 1.453 4,37 PNS/TNI/POLRI 945 2,84 Sopir angkutan 422 1,28 Pedagang 2.326 6,98 Pensiunan PNS/TNI/POLRI 238 0,72 Pengusaha 1.443 4,34 Lain-lain 15.131 45,46 TOTAL 33.287 100 Sumber : Data Dinas Kependudukan Catatan Sipil tahun 2010 b. Sarana Perekonomian Industri rumah tangga Pasar umum Bank : 241 buah : 3 buah : 4 buah

KUD 5. Kesehatan Lingkungan

: 1 buah

a. Sarana Pelayanan Air Bersih Tabel 5. Sarana pelayanan air bersih NO SARANA PELAYANAN SARANA PEMAKAI (%) AIR BERSIH 1 Sumur gali 7224 34.282 76,73 2. Perlindungan mata air 84 1.698 3,8 3. Pipa sambungan rumah 635 2.815 6,3 Non PDAM Pipa kran umum PDAM 12 89 0,2 4. Pipa sambungan rumah 137 804 1,8 PDAM Pipa kran umum PDAM 0 0 0 TOTAL 8.092 39.688 88,83 Sumber: Data Kesehatan Lingkungan Puskesmas Tempuran tahun 2010 Dari data di atas terlihat bahwa sebagian besar penduduk (76,73%) di wilayah kerja Pusekesmas Tempuran menggunakan sumur gali sebagai sumber air bersih. Penggunaan sumur gali sebagai sumber air bersih ini lebih tinggi dibandingkan dengan profil Jawa Tengah (36,27%). b. Sarana Jamban Tabel 6. Sarana jamban SARANAJAMBAN SARANA PEMAKAI (%) Cemplung leher angsa 5.262 26.763 59,9 Cemplung non leher angsa, 445 1.519 3,4 Septic tank non leher angsa 170 804 1,8 Jamban umum (MCK) 11 0 0 TOTAL 5.888 29.086 65,1 Sumber: Data Kesehatan Lingkungan Puskesmas Tempuran tahun 2010 NO. 1 2. 3. 4. Dari data di atas terlihat bahwa penggunaan jamban cemplung leher angsa (59,9%) dalam masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tempuran lebih rendah dari profil Jawa Tengah (64,24%). c. Sarana Pembuangan Air Limbah

Tabel 7. Sarana pembuangan air limbah SPAL Jml jiwa Jml (%) Jml KK Jml (%) Pemakai Sarana Pemakai sarana Sarana 2.468 341,4 2.468 13,83 Sumber: Data Kesehatan Lingkungan Puskesmas Tempuran tahun 2010 B. Visi dan Misi Puskesmas Puskesmas Tempuran memiliki visi Prima dalam pelayanan kesehatan menuju kemandirian masyarakat Tempuran untuk hidup sehat". Adapun misi Puskesmas Tempuran adalah: 1. Meningkatkan mutu pelayanan 2. Menjalin kemitraan dengan pelanggan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan 3. Meningkatkan mutu dan profesionalisme SDM 4. Meningkatkan kesejahteraan karyawan 5. Meningkatkan kebersihan dan keindahan lingkungan Puskesmas 6. Memelihara agar orang tetap sehat dengan membentuk lingkungan yang sehat dengan mengikutkan peran serta masyarakat dan mendorong kemandirian untuk hidup sehat. Sedangkan filosofi yang dianut oleh Puskesmas Tempuran adalah: 1. Memperlakukan pelanggan sebagaimana diri kita ingin diperlakukan 2. Mencegah lebih baik dari pada mengobati 3. Kepuasan pelanggan adalah hal utama

C. Input 1. Man Tabel 8. Data pegawai Puskesmas Tempuran tahun 2010 Tenaga Kerja Jumlah (orang) Keterangan Dokter Umum 2 Rasio dokter umum (2 / 46249) x 10.000 = 0,43 Dokter Gigi 1 Rasio dokter gigi= (1 / 46249) x 10.000 = 0,21 Perawat Puskesmas 3 Rasio perawat Perawat Pustu 2 (6/ 46249) x 10.000 = 1,29 Perawat Gigi 1 Bidan Puskesmas 2 Rasio bidan Bidan Desa 15 (17 / 46249) x 10.000= 3,67 Petugas PU/Promkes 1 Juru imunisasi 2 Petugas Gizi 1 Petugas Apotek 1 Petugas Laborat 1 Pekarya Kesehatan 0 Koordinatos SP3 1 Petugas gudang obat 1 Petugas P2M 1 (dirangkap oleh perawat) Pembantu perawat 0 Tata Usaha/UP 1 Pembantu KIA 0 Petugas pendaftaran 1 Pengemudi 1 Jumlah 136 Sumber: Data sekunder dari Puskesmas Tempuran tahun 2010

Tabel 9. Data Karyawan Puskesmas Tempuran 2011

No

Nama

Kategori

Tugas

Pendidikan 1 Dr. Anggraini FK UNDIP Dwi Astuti

Jabatan Kepala Puskesmas

Pokok Tugas Administrasi Rawat Jalan Bidan Pusksmas BP umum

Integrasi

2 3

Darinah Dr. Liliek Sulistyowardan i Drg. Dollyviatri Helix Nurmulianti,M Oslyn Merigah Saragih Achmad Tohir Dwi Prijono Agung SKM Rumiasih, SKM Rini Yuliati Raisman Sri Riningsih M.Sayful Amsyar Andriani Yuli Astuti Sri Endang S. Dwi Ary

PPS Kebidanan FK Trisakti

Bidan Kelompok Jabatan Fungsional Dokter gigi

Bidan desa Binaan

FKG Magister Manajemen SPK SMEA/Pek/ kes SMA

BP gigi

5 6 7 8

Perawat Staf/pekarya Staf kesehatan lingkungan Koord Gizi Koord bidan BP gigi BPumm Pengadaan Perlengkapan Bidan desa TU kepegawaian Bidan desa Bidan desa Loket obat

Imunisasi Bendara rutin Loket pendaftaran Promkes

SK, FKM Sanitarian FKM Nutrisionis AKBID Perawat gigi SPK Perawat SMA DI Bidan SMA Staf DI Bidan DI Bidan

Kord. Imunisasi Koord SIMPUS Bendahara MP SP3

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Bendahara JPKMM Bidan desa UKS/UKGS Koord. Pustu

19 20

Ragil Retno SMF Kuntari Asisten Apoteker Noor SPK Hidayanto Perawat Indria Nur AKPER

SIMPUS

BP BP

Koord. Pustu Koord. P2M

Wahyuni 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Tri Prasetyono Tri Wahyuni Dusi Catur Ermawati Sri Sumijati Ratri Adiningsih Agus Sunartiyah Winandu Dwi Ernayanti Windy Ari S. Irmaya Eka Emy Lestari Puji Sismiyati

Perawat SMP Pengemudi DI Bidan DI Bidan DI Bidan DI Bidan DI Bidan DI Bidan DI Bidan DI Bidan DI Bidan DI Bidan SMA SPK Pengemudi Bidan desa Bidan desa Bidan desa Bidan desa Bidan desa Bidan desa Bidan desa Bidan desa Bidan desa Bidan Desa Lab Bidan desa Bidan desa Bidan desa Bidan desa Bidan desa Bidan desa Bidan desa Bidan desa Bidan Desa Lab Pustu Bendahara barang

Bantu di loket pendaftaran Pembagian tugas dan tanggung jawab Puskesmas Tempuran tahun 2010 Sumber: Data sekunder dari Puskesmas Tempuran tahun 2010

Deskripsi Kerja a. Kepala Puskesmas Tugas pokok Melaksanakan kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang di bidang pelayanan kesehatan, penggerakan pengembangan kesehatan serta usaha pemberdayaan masyarakat dan keluarga secara paripurna dan mandiri sesuai wilayah kerjanya. Rincian:

1) Mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya yang berhubungan dengan tugasnya. 2) Melaksanakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu melalui upaya rawat jalan, rawat inap, dan penunjang. 3) Melaksanakan usaha penggerakan pembangunan berwawasan kesehatan melalui upaya penyehatan lingkungan, pencegahan dan pernberantasan penyakit menular, serta upaya khusus sesuai dengan program spesifik. 4) Melaksanakan usaha pemberdayaan masyarakat dan keluarga melalui upaya, penyuluhan kesehatan masyarakat, kesehatan keluaga, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, dan perbaikan gizi. 5) Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan tugas operasional pelayanan kesehatan, penggerakan pengembangan kesehatan serta usaha pemeberdayaan masyarakat dan keluarga secara paripurna dan mandiri. 6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Dokter Umum Tugas pokok: Mengusahakan agar pelayanan pengobatan di wilayah kerja Puskesmas dapat berjalan dengan baik Fungsi: 1) Mengawasi pelaksanaan pelayanan obat di puskesmas. 2) Memberikan pelayanan pengobatan di wilayah puskesmas baik di puskesmas, pustu, atau pusling.

3) Memberikan bimbingan dan supervisi teknis kepada penderita dan masyarakat. 4) Membantu membina lintas sektoral dalam pengembangan peran masyarakat. 5) Melakukan pencatatan dan pelaporan. c. Dokter Gigi Tugas pokok: Mengusahakan agar pelayanan kesehatan gigi dan mulut di wilayah kerja puskesmas agar dapat berjalan dengan baik. Fungsi: 1) Mengawasi pelaksanaan kesehatan gigi di Puskesmas. 2) Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di dalam wilayah kerja puskesmas secara teratur. 3) Supervisi dan bimbingan teknis pada program gigi di puskesmas. 4) Memberikan penyuluhan kesehatan gigi pada penderita dan masyarakat di wilayah kerja puskesmas. 5) Membantu dan membina kerjasama lintas sektoral dalam pengembangan peran serta masyarakat. 6) Memberikan penyuluhan kesehatan. 7) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan. d. Perawat Gigi Tugas pokok: melaksanakan pelayanan kesehatan gigi di puskesmas. Fungsi: 1) Membantu dokter gigi dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas 2) Memeriksa, menambal, membersihkan karang gigi dan mengobati gigi yang sakit.

3) Merujuk kasus yang perlu ditindaklanjuti dari seorang dokter gigi. 4) Melaksanakan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah). 5) Melaksanakan kunjungan kesehatan gigi. e. Tata Usaha Tugas pokok: 1) Menghimpun dan menyusun semua laporan kegiatan Puskesmas 2) Menghimpun, mengatur, dan menyimpan semua surat masuk Fungsi: 1) Mengumpulkan, membuat surat yang masuk/keluar yang didisposisi. 2) Mengumpulkan laporan berkala setiap tugas puskesmas. 3) Penyiapan dan pengaturan tata usaha kepegawaian puskesmas. 4) Melakukan laporan berkala ketatausahaan. f. Petugas Puskesmas Tugas Pokok: Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan puskesmas di wilayah kerja puskesmas agar berjalan dengan baik. Fungsi: 1) Melaksanakan kegiatan puskesmas baik di dalam maupun luar gedung. 2) Menyiapkan blangko-blangko dan pencatatan untuk kegiatan puskesmas. 3) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan. 4) Memantau masyarakat/kasus-kasus rawan kesehatan di wilayah kerja puskesmas. 5) Melakukan pendataan sasaran secara periodik. g. Petugas Pengobatan

Tugas pokok: 1) Melaksanakan pengobatan rawat jalan di wilayah puskesmas. 2) Memeriksa dan mengobati penyakit menular secara pasif atas delegasi dari dokter. 3) Melaksanakan penyuluhan kesehatan. 4) Melakukan rujukan kasus bila tidak mampu mengatasi. 5) Melakukan pencatatan dan pelaporan. h. Petugas P2P Tugas pokok: Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular di wilayah kerja puskesmas. Fungsi: 1) Melaksanakan tindakan pemberantasan penyakit menular. 2) Melaksanakan pengamatan penyakit di wilayah kerja puskesmas. 3) Melaksanakan penyuluhan kesehatan tentang penyakit menular. 4) Melakukan penyuluhan, pencatatan, dan pelaporan. 5) Melakukan pengobatan terhadap penderita penyakit menular atas delegasi dari dokter. 6) Melakukan kunjungan rumah. 7) Ikut dalam kegiatan puskesling dan kegiatan terpadu lain yang terkait P2P. 8) Memberikan penyuluhan kesehatan. 9) Melakukan pencatatan dan pelaporan. i. Petugas KIA Tugas Pokok:

Melaksanakan kegiatan pelayanan KIA di wilayah kerja puskesmas agar dapat berjalan dengan baik Fungsi: 1) Melaksanakan pemeriksaan secara berkala ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak. 2) Mengatur dan menjaga tempat kerja dengan rapi. 3) Memberikan jelang imunisasi pada bayi dan ibu hamil. 4) Melakukan pembinaan dukun bayi. 5) Melakukan pembinaan kepada bidan desa. 6) Melaksanakan kegiatan posyandu dan kegiatan terpadu lain yang terkait dengan KIA. 7) Melakukan penyuluhan kesehatan. 8) Melakukan. pencatatan dan pelaporan. 9) Melakukan rujukan kasus bila tidak mampu mengatasi. j. Petugas Gizi Tugas Pokok: Melaksanakan kegiatan dan mengkoordinasikan perbaikan gizi di wilayah kerja puskesmas. Fungsi: 1) Melaksanakan pemberian makanan tambahan. 2) Memantau keadaan gizi di masyarakat khususnya kasus-kasus kurang gizi. 3) Membantu meningkatkan,kerja sama lintas sektoral terkait dengan gizi. 4) Memberikan penyuluhan gizi, melatih kader gizi. 5) Melakukan pencatatan dan pelaporan. 6) Melakukan pembinaan posyandu.

7) Melakukan rujukan kasus gizi. 8) Melakukan monitoring garam beryodium secara periodik. k. Petugas Sanitarian Tugas Pokok: Merubah, mengendalikan, atau menghilangkan sernua unsur fisik dan lingkungan yang memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat. Fungsi: 1) Penyuluhan terhadap masyarakat tentang penggunaan air bersih, jamban keluarga, rumah sehat, kebersihan lingkungan, dan pekarangan. 2) Membantu masyarakat dalam pernbuatan sumur, perlindungan mata air, penampungan air hujan, dan sarana air bersih lainnya. 3) Pengawasan higiene perusahaan dan tempat-tempat umum. 4) Melakukan pencatatan dan pelaporan. 5) Aktif memperkuat kerja sama lintas sektoral. 6) Ikut serta dalam puskesling dan kegiatan terpadu yang terkait dengan HS. 7) Memberikan penyuluhan kesehatan. 8) Pengawasan, penyehatan perumahan. 9) Pengawasan pembuangan sampah. 10) Pengawasan makanan dan minuman. l. Petugas Imunisasi Tugas Pokok: Melaksanakan dan mengkoordinir imunisasi di wilayah kerja puskesmas. Fungsi: 1) Melaksanakan kegiatan imunisasi di lapangan dan puskesmas. 2) Melakukan penyuluhan kepada pasien tentang imunisasi.

3) Melakukan pencatatan dan pelaporan. 4) Menyediakan persedian vaksin secara teratur. 5) Melakukan sweeping untuk daerah-daerah yang cakupannya kurang. 6) Memberikan penyuluhan kesehatan. m. Petugas Apotek Tugas pokok: Memeriksa, meracik, dan membungkus obat Fungsi: 1) Membantu pelaksanaan kegiatan petugas gudang obat. 2) Membantu dalam penyimpanan obat dan administrasi dari obat di apotik. 3) Membantu distribusi obat ke puskesling, pustu, dan PKD. 4) Melakukan pencatatan dan pelaporan obat. 5) Mengatur kebersihan dan kerapihan kamar obat. n. Petugas Laboratorium Tugas pokok: Melakukan pemeriksaan laboratorium di wilayah kerja puskesmas. Fungsi: 1) Membantu menegakkan diagnosis penyakit. 2) Melaksanakan pemeriksaan spesimen. 3) Membantu rujukan spesimen. 4) Ikut membantu kegiatan lain yang berhubungan dengan kegiatan laboratorium. 5) Memberikan penyuluhan kesehatan. 6) Melakukan pencatatan dan pelaporan. o. Petugas Pendaftaran

Tugas pokok: Melakukan proses pelayanan di pendaftaran pada semua pengunjung puskesmas. Fungsi: 1) Melakukan pelayanan pendaftaran secara berurutan. 2) Memberikan penjelasan kepada pasien tentang proses pendaftaran. 3) Memberikan gambar status/catatan medis untuk setiap pasien. 4) Mencatat sernua kunjungan pasien pada buku. 5) Menata kembali dengan rapi status yang sudah dipergunakan hari tersebut. 6) Melakukan pencatatan dan pelaporan. p. Petugas Gudang Obat Tugas pokok: Mengelola obat-obat yang ada di puskesmas. Fungsi: 1) Membantu dokter atau Kepala Puskesmas dalam pengelolaan obat di puskesmas. 2) Mempersiapkan pengadaan obat puskesmas. 3) Mengatur penyimpanan obat. 4) Mengatur administrasi obat dan mengatur distribusi obat. 5) Menyediakan obat untuk puskesling, pustu, dan poliklinik kesehatan desa (PKD). 6) Mengatur dan menjaga kerapihan, kebersihan, dan pencahayaan dalam gudang obat. 2. Money Biaya operasional Puskesmas Tempuran berasal dari:

a. Dana rutin berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), pengembalian retribusi 85% dari pasien melalui uang pendaftaran. Alokasi pembagian dana berdasarkan aturan yang dibuat dari PEMDA setempat. 10% untuk manajemen yaitu untuk kegiatan rapat supervisi; 40% untuk jasa medis yang meliputi jasa dokter, perawat, bidan, dan tenaga administrasi; 50% digunakan untuk operasional puskesmas meliputi pemeliharaan gedung dan mobil dinas puskesmas, pembelian alat tulis kesehatan, perawatan, dan perbaikan alat-alat kesehatan, dan kebutuhan yang sangat mendesak lainnya. Alur retribusi dari pasien puskesmas setempat yang dikumpulkan dalam 1 bulan, kemudian disetorkan ke kas daerah, sisanya sebesar 85% dari kas daerah dikembalikan ke puskesmas tiap bulan untuk menutupi biaya operasional bila dana dari APBN dan APBD tidak mencukupi. b. Dana tidak rutin, jamkesmas dari pusat, digunakan untuk kegiatan operasional manajemen, persalinan, dan pelayanan kesehatan dasar dan dana alokasi khusus tergantung program khusus yang akan dilaksanakan. c. Dana BOK (Biaya Operasional Kesehatan) adalah dana yang disediakan khusus oleh Dinkes Pusat untuk setiap kegiatan promotif dan preventif yang diadakan Puskesmas. Dana BOK dapat dicairkan setelah Puskesmas membuat proposal kegiatan promotif atau preventif. 3. Machine a. Sarana Kesehatan yang Ada Puskesmas induk : 1 buah Pustu Polindes PKD : 3 buah (Desa Ringinanom, Prajegsari, Temanggal) : 3 buah : 10 buah

Posyandu balita Posyandu usila UKS b. Sarana Penunjang

: 74 buah : 19 buah : 34 SD/MI

1) Penunjang Medis Minor set, alat pengukur vital signs, dan alat diagnostik lainnya Satu dental set Microscope monocular 1 buah Sarana obat (jumlah cukup, jenis terbatas, dan dalam keadaan baik)

2) Penunjang Nonmedis Loket pendaftaran Ruang balai pengobatan Ruang KIA/KB Ruang perawat Ruang bidan Perpustakaan Ruang MTBS, Gizi Ruang poli gigi Ruang kesling Aula/ruang pertemuan Laboratorium Apotek dan gudang obat Kantor Kepala Puskesmas Ruang tata usaha dan toilet Ruang klinik sanitasi dan imunisasi

Mushola

3) Sarana Penunjang Lain 4. Metode Sistem pelayanan di Puskesmas Tempuran sesuai standar pelayanan minimal. Setelah dihitung cakupan hasil kegiatan selama 9 bulan berjalan dari bulan Januari hingga September 2012, masih terdapat cakupan hasil kegiatan yang belum memenuhi harapan (target bulan berjalan). Sudah dilakukan pendataan kunjungan pasien dalam catatan medik. 5. Material Penyediaan material di Puskesmas Tempuran melalui proses rapat dengan kepala Puskesmas, bendahara barang dan staf pemegang program. Di mana tiap pemegang program mengusulkan barang yang dibutuhkan. Kemudian dibuat daftar pengadaan barang dan di pilih mana yang paling dibutuhkan dan sesuai dengan anggaran. Kebutuhan barang dipenuhi melalui 85% keuntungan dana mandiri Puskesmas Tempuran dan sisanya dibiayai Dinas. Bendahara membuat laporan kepada DPKKD Kabupaten setiap 6 bulan. Subsidi barang dari Dinas Kesehatan diterima oleh bendahara barang kemudian didistribusikan ke tiap-tiap bagian program. Tanggung jawab inventarisasi barang diserahkan pada tiap-tiap bagian yang bersangkutan. Sudah dilakukan kaliberasi alat-alat seperti timbangan. D. Lingkungan Lingkungan internal: Kebijakan Pemerintah Daerah Pusat. Peraturan yang mengatur puskesmas: Mobil puskesling : 2 buah Sepeda Motor : 3 buah

a. UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan. b. UU No 22 tahun 1992 tentang otonomi daerah. c. UU No 25 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah. d. Perda No 5 tahun 2006 tentang tarif Puskesmas di Kabupaten Magelang. e. Keputusan Bupati Kepala Daerah Tk. II Magelang No. 1884/492/Kep/2002 Tentang Organisasi Puskesmas. E. Proses Berdasarkan wawancara dan pengamatan mengenai proses manajemen di Puskesmas Tempuran, diperoleh data sebagai berikut: a. Perencanaan (P1) 1) Tahap Persiapan Pada tahap ini semua koordinator program menjadi perencana program Puskesmas. Bahan perencanaan diberikan oleh Kepala Puskesmas dengan mengacu pada hasil evaluasi tahun yang lalu dan standar pelayanan minimal (SPM) tahunan. Kepala Puskesmas bersama tim mengadakan pengkajian bersama di dalam membuat perencanaan tingkat puskesmas (PTP). Kemudian Kepala Puskesmas mengadakan sosialisasi PTP kepada seluruh petugas puskesmas. 2) Tahap Analisis Situasi Sumber data diperoleh dari laporan setiap bulan dari pemegang program kepada Kepala Puskesmas. Data diolah dengan menggunakan rumus-rumus yang ada di SPM dan disajikan sesuai form yang disajikan Dinkes. Data pencapaian tahun yang lalu diperoleh dengan cara setiap bulan dikumpulkan lalu diolah di akhir tahun. Kemudian dianalisis dan dicari penyebab masalah

sesuai fakta riil yang ada yaitu dengan mengadakan kunjungan langsung. Kemudian dibuat pemecahan masalahnya. 3) Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Masalah dan penyebab masalah dirumuskan sesuai data riil dengan turun langsung ke lapangan oleh tim perencanaan tingkat puskesmas. Perumusan pemecahan masalah menggunakan pendekatan pemecahan masalah secara analitik dan dirumuskan setelah turun langsung ke lapangan. Kemudian disusun prioritas pemecahan masalah dan dijadikan RUK. 4) Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan Setelah menyusun RUK dilakukan penyusunan RPK. Hambatan-hambatan yang ditemui dalarn menyusun RPK antara lain perihal dana dan tenaga untuk turun langsung ke lapangan. Sedangkan hambatan potensial sudah dianalisis berdasarkan sumber daya yang ada. Hambatan dana diatasi dengan cara mencari sumber dana yang bisa didekati untuk digunakan, sedangkan hambatan tenaga diatasi dengan menggerakkan tenaga yang ada semaksimal mungkin. Dalam penyusunan PTP dibutuhkan dukungan kerja sama lintas program dan lintas sektoral serta bimbingan teknis. b. Penggerakan dan Pelaksanaan (P2) 1) Pengorganisasian Puskesmas telah mempunyai struktur organisasi yang sesuai dengan fungsi Puskesmas. Terdapat pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab setiap staf yang jelas. Walaupun ada perangkapan tugas dalam sruktur organisasi puskesmas, tetapi perangkapan tugas itu tidak mengganggu kelancaran tugas. Setiap staf juga sudah membuat uraian tugasnya dan dalam pelaksanaan tugas setiap petugas juga sudah membuat jadwal kegiatannya.

2) Kerjasama Lintas Program Penggalangan kerja sarna lintas program dilaksanakan dalam bentuk Lokakarya Mini. Lokakarya Mini yang merupakan pertemuan rutin antara pimpinan dan staf ini dilakukan 12 kali dalam setahun. Pada lokakarya ini dibahas pembagian tugas masing masing staf berupa: Tugas pokok merupakan tugas pelayanan dan pembinaan kesehatan masyarakat, yaitu tugas yang berhubungan dengan fungsi puskesmas dan berhubungan dengan pelayanan dan pembinaan kesehatan masyarakat di puskesmas yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pokok. Tugas integrasi merupakan tugas pengembangan peran serta masyarakat, yaitu tugas yang dibebankan kepada seseorang yang berkaitan dengan pengembangan dan pembinaan peran serta masyarakat. Tugas tambahan merupakan tugas yang dibebankan kepada setiap petugas berdasarkan kesepakatan bersama serta atas perintah pimpinan. Masing-masing petugas sesuai tugas pokok, integrasi, dan tambahan dibuatkan uraian tugas dan uraian kegiatan. Untuk memudahkan pelaksanaan tugas dibuatkan prosedur kerja yang merupakan rangkaian kerja yang berkaitan satu sama lain. Selain itu juga dibuatkan protap-protap baik medis, teknis, maupun administratif. 3) Kerjasama Lintas Sektoral Puskesmas melakukan kerja sama lintas sektoral dalam bentuk rapat koordinasi kecamatan yang dilakukan tiap 3 bulan (tergantung undangan), juga dilakukan jika ada kegiatan bersama yang dilaksanakan lintas sektor. Dalam pertemuan rutin ini dibahas program-program sektoral yang mempunyai kesamaan sasaran dengan program kesehatan. Hasil pertemuan

tersebut berbentuk kesepakatan, pembentukan tim, dan informasi yang kemudian akan ditindaklanjuti. 4) Kerjasama Lintas Wilayah Puskesmas menjalin kerja sama lintas wilayah dengan puskesmas lain terkait dengan masalah kesehatan yang menuntut adanya kesamaan dalarn tujuan yang ingin dicapai. 5) Motivasi Kerja Pimpinan puskesmas bertugas untuk meningkatkan motivasi kerja staf agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam bentuk motivasi kesadaran kerja, pujian, dan penghargaan. Bagi program-program yang belum mencapai target, motivasi staf dilakukan dengan cara mencari penyebab masalah dulu baru dilakukan motivasi staf. Forum dialog antara staf dengan Kepala Puskesmas berada pada lokakarya mini yang dilakukan setiap bulan. Bagi petugas yang melanggar peraturan atau melaksanakan tugas tidak sesuai standar diberikan teguran lisan, bila sudah 3 kali teguran lisan tetap tidak ada perubahan, maka diberikan teguran tertulis, dan bila sudah 3 kali diberikan teguran tertulis tetap tidak ada perubahan, maka selanjutnya dilaporkan kepada Dinas Kesehatan. 6) Pembimbingan Pembimbingan oleh Kepala Puskesmas dilakukan dalam bentuk

penyampaian informasi kebijakan terbaru kepada staf dan konsultasi jika ada staf yang berkonsultasi sehubungan dengan masalah tugas yang dihadapinya. Juga tersedia buku rujukan kepustakaan sebagai bahan peningkatan pengetahuan. c. Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian (P3)

1) Pengawasan Pengawasan dilakukan oleh pimpinan puskesmas dan dibantu oleh koordinator dari masing-masing kegiatan puskesmas. Kepala Puskesmas dapat mengawasi secara langsung ataupun mengawasi para koordinator dari laporan mereka masing-masing setiap bulannya di lokakarya mini. Selain itu juga ada feed back dari Dinas Kesehatan Kabupaten. Juga ada laporan inventaris barang dan buku laporan keuangan. 2) Pengendalian Kepala Puskesmas melakukan pengendalian pelaksanaan program melalui sistem pencatatan dan pelaporan. Kepala Puskesmas memiliki kewenangan melakukan tindakan koreksi bila terjadi penyimpangan. Selain itu, hasil pemantauan selalu dikomunikasikan dengan pihak terkait dan dilakukan pengawasan setiap ada kegiatan. 3) Penilaian Untuk meningkatkan hasil dan daya guna, perencanaan, dan pelaksanaan program serta memberi petunjuk dalam pengelolaan tenaga, dana, dan fasilitas untuk program yang ada pada saat ini dan yang akan datang dilakukan penilaian dengan memakai instrumen data cakupan. Tahap-tahapnya adalah sebagai berikut: a) Menentukan indikator (standar) sesuai target yang ditetapkan Dinkes Kabupaten. b) Menampilkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dengan dihitung melalui SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu

Puskesmas), PWS (Pemantauan Wilayah Setempat), dan akhimya dirangkum di SPM (Standar Pelayanan Minimal).

c) Membandingkan akumulasi hasil kegiatan yang telah dilaksanakan per tahunnya dengan standar yang diharapkan. d) Mencari alasan-alasan terjadinya penyimpangan. e) Menetapkan cara-cara untuk memperbaiki penyimpangan tersebut. f) F. Output Hasil kegiatan berdasarkan standar pelayanan minimal (SPM) Puskesmas Tempuran periode Januari hingga September 2012 meliputi 6 upaya pokok pelayanan kesehatan wajib. G. Outcome Belum pernah dilakukan survei untuk memperoleh tingkat kepuasan warga tentang H. Impact Data 10 Penyakit Terbesar Pola 10 besar penyakit yang diderita pasien rawat jalan Puskesmas Tempuran untuk semua golongan umur periode JanuariJuni 2011 adalah sebagai berikut: Tabel 10. Sepuluh besar penyakit yang diderita pasien rawat jalan Puskesmas Tempuran periode Januari Juni 2011 No Diagnosis Jumlah % Penderita 1. Infeksi Akut lain pada 5514 40,35 saluran nafas bagian atas 2. Nasofaringitis Akut & 1595 11,67 common cold 3. Hipertensi 1124 8,22 4. Penyakit kulit karena jamur 1093 8,00 5. dyspepsia 1056 7,73 6. Diare dan Gastroenteritis 881 6,45 non spesifik 7. pharyngitis 750 5,50 8. Peny gusi & jar.periodontal 665 4,87 9. Peny pulpa & jar periapikal 653 4,78 10. Caries Dentis 332 2,43 Melaksanakan cara-cara perbaikan tersebut.

Sumber: Data SIMPUS Puskesmas Tempuran periode Januari- Juni 2011

Jumlah Kematian Bayi Periode Januari - Juni 2011 Tabel 11. Jumlah kematian bayi di wilayah Puskesmas Tempuran periode Januari - Juni 2011 Tahun Jumlah Kematian Jumlah Lahir Bayi Hidup Januari - Juni 2011 3 364 Sumber: Data Laporan Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Tempuran periode Januari Juni 2011

Jumlah Kematian Balita Periode Januari Juni 2011 Tabel 12. Jumlah kematian balita di wilayah Puskesmas Ternpuran periode Januari Juni 2011 Tahun Jumlah Kematian Balita Januari - Juni 2011 0 Sumber: Data Laporan KesehatanIbu dan Anak Puskesmas Tempuran Tahun 2011

Jumlah Kematian Ibu Periode Januari -Juni 2011 Tabel 13. Jumlah kematian ibu di wilayah Puskesmas Tempuran Tahun Jumlah Lahir Jumlah kematian ibu hidup Januari - Juni 2011 364 0 Sumber: Data Laporan Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Tempuran Tahun 2011

Anda mungkin juga menyukai