Identitas
Nama
: Ny. O Usia : 67 Tahun Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Suku : Betawi Agama : Islam Status Pernikahan : Menikah Alamat : Jakarta Utara Hari/Tanggal berobat : 25 April 2012
Anamnesis
Keluhan Utama Bercak kecoklatan (hiperpigmentasi) di punggung tangan Keluhan Tambahan sangat Gatal Riwayat Penyakit Sekarang Sebelum pasien ke dokter spesialis kulit dan kelamin, sejak 3 bulan yang lalu mendadak timbul bercak kemerahan di pergelangan tangan kanan, kemudian menyebar ke punggung tangan kiri dan dada sebelah kiri kemudian bercak berubah warna dari kemerahan
pasien habis meminum obat darah tinggi (pasien lupa nama obatnya). Menurut pasien sejak 3 bulan ini keluhan sangat gatal seringkali muncul pada saat sedang melakukan aktivitas. Sebelumnya pasien belum pernah ke dokter, untuk mengurangi rasa gatal, pasien sering menggaruk bercak tersebut namun rasa gatal tak kunjung hilang juga. Pasien belum pernah mengalami gejala seperti ini. Pasien menyangkal ada riwayat
Riwayat Penyakit Dahulu Keluhan seperti ini sering dirasakan pasien sejak 3 bulan. Pasien menyangkal ada riwayat alergi baik makanan, obat-obatan, ataupun gejala asma Ada riwayat hipertensi pada pasien
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada yang menderita keluhan seperti pasien Pasien kurang mengetahui apakah ada riwayat alergi atau asma dalam keluarganya Riwayat Alergi
Riwayat Kebiasaan Pasien mandi 2 kali sehari dengan air PAM dan memakai sabun. Kebiasaan berganti pakaian luar dan dalam dua kali sehari ( pagi dan sore hari ) Pasien memakai handuk sendiri Pasien makan 3 kali sehari Riwayat Pengobatan Pasien belum pernah berobat sebelumnya.
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran Keadaan Umum
TANDA-TANDA VITAL : Tekanan darah : tidak dilakukan Nadi : tidak dilakukan/t.a.k Respirasi : tidak dilakukan/t.a.k Suhu : tidak dilakukan/t.a.k
TINJAUAN SISTEM
KEPALA TELINGA HIDUNG MULUT
LEHER
KGB THORAKS
ABDOMEN
EXTREMITAS
STATUS DERMATOLOGI
Lesi regional Karakteristik lesi : Batas : Berbatas tegas Ukuran : Diameter 3cm Bentuk : Seperti koin (numular) Lesi kering Efloresensi : Makula hiperpigmentasi
RESUME
Seorang perempuan ibu rumah tangga 67
tahun datang dengan keluhan bercak kemerahan yang terasa sangat gatal di pergelangan tangan, punggung tangan dan dada (thoraks). Kemudian bercak kemerahan berubah jadi hiperpigmentasi. Keluhan timbul mendadak. Pasien mengaku keluhan timbul pertama setelah pasien meminum obat darah tinggi. Keluhan sering kali di rasakan, tidak ada riwayat alergi sebelumnya. Pasien belum pernah berobat. Pasien kurang mengetahui riwayat alergi atau asma dalam keluarga.
kelainan Pada pemeriksaan dermatologis, didapatkan lokasi pada Regio tangan kiri dan dada (thoraks) kiri, dengan efloresensi makula hiperpigmentasi, multiple, bentuk bulat dan lonjong, ukuran plakat, batas tegas, lesi kering.
Pada status dermatologi : Lesi regional Karakteristik lesi : Batas : Berbatas tegas Ukuran : Diameter 3cm Bentuk : Seperti koin (numular) dan plakat Lesi kering Efloresensi : Makula hiperpigmentasi
DIAGNOSA KERJA Erupsi Obat Alergik DIAGNOSA BANDING Dermatitis Kontak Alergi
TERAPI
Umum Edukasi: Menjelaskan kepada pasien tentang erupsi obat alergik yang akan mengalami kekambuhan jika tidak menyingkirkan etiologi
Menggunakan pelembab kulit atau emollient untuk
Khusus : SISTEMIK Kortikosteroid (d = 3x10mg s/d 4x10mg) Antihistamin TOPIKAL Kulit kering : bedak salisilat 2% + antipruritus 1% Kulit basah : dikompres dengan larutan asam salisilat 1%
PROGNOSIS Quo at vitam : ad bonam Quo at fungsionam : ad bonam Quo at sanationam : ad bonam
ANALISA KASUS
Dasar Diagnosis Pada pasien ini ditemukan bercak hiperpigmentasi disertai rasa sangat gatal pada bercak tersebut yang terletak di pergelangan tangan kiri, punggung tangan kiri dan dada (thorak) kiri. Awalnya bercak timbul kemerahan setelah meminum obat darah tinggi. Kemudian bercak menjadi hiperpigmentasi dan rasa gatalpun tak kunjung hilang. Hal ini sesuai dengan dasar teori gambaran klinis Erupsi Obat Alergik dimana penderita tersebut umumnya mengeluh ada bercak kemerahan yang berubah hiperpigmentasi disertai rasa sangat gatal. Dan pasien memiliki riwayat pemakaian obat darah tinggi yang cukup lama.
Tinjauan Pustaka
DEFINISI
Erupsi obat alergik atau allergic drug eruption ialah reaksi alergik pada kulit atau daerah mukokutan yang terjadi sebagai akibat pemberian obat yang biasanya sistemik.
ETIOLOGI
Erupsi dapat terjadi karena akibat pemakaian obat-obatan.Faktor yang memperberat : Jenis kelamin, Usia, dosis,sistem imunitas.
PATOGENESIS
Reaksi
kulit terhadap obat dapat terjadi melalui mekanisme imunologi dan non imunologi Yang dimaksud dengan EOA adalah alergi terhadap obat yang terjadi melalui mekanisme imunologi.
Mekanisme Imunologis
Menurut Coomb dan Gell, diklasifikasikan terdapat 4 tipe :
Reaksi ini penting dan sering dijumpai. Pajanan pertama kali terhadap obat biasanya tidak menimbulkan reaksi yang merugikan tetapi reaksi yang berikutnya dapat menimbulkan pajanan reaksi. Ab yang terbentuk adalah Ab IgE yang mempunyai afinitas tinggi pada mastosit dan basofil. Pada pemberian obat yang sama, Ag dapat menimbulkan perubahan berupa degranulasi sel mas dan basofil dgn dilepaskannya bermacam-macam mediator (histamin, serotonin, bradikinin, heparin). - Urtikaria - Angioderma - Syock Anafilaktif Contoh: Penisilin
Reaksi tipe ini disebabkan oleh obat (Antigen) ysng memerlukan penggabungan IgG dan IgM di permukaan sel. Hal ini menyebabkan efek sitolitik atau sitotoksik oleh sel efektor yang diperantai komplemen. Gabungan obat-antibodi terfiksasi oleh sel sasaran (eritrosit, leukosit,trombosit) mengakibatkan lisis sel. Contoh obat : penisilin, sefalosporin, streptomisin, sulfonamida,isoniazid.
Reaksi ini ditandai dengan pembentukan kompleks antigen, antibodi (IgG dan IgM) dalam sirkulasi darah atau jaringan dan mengaktifkan komplemen. Komplemen yang dilepaskan kemudian melepaskan berbagai mediator diantaranya enzim-enzim yang dapat merusak jaringan. Kompleks imun akan beredar dalam sirkulasi darah dan kemudian di deposit pada sel sasaran. Contoh : penisilin, eritromisin, sulfonamid,
Tipe IV
Reaksi ini melibatkan limfosit, APC (Antigen Presenting Cell) dan sel langerhans yang mempresentasi antigen kepada limfosit T. Limfosit T yang tersensitisasi mengadakan reaksi dengan antigen. Reaksi ini disebut tipe lambat (1248 jam) setelah pajanan terhadap Ag menyebabkan pelepasan serangkaian LIMFOKIN. Contoh : Dermatitis kontak Alergi
DIAGNOSIS
ANAMNESIS Kelainan Kulit yg ditemukan
a. Obat-obat yang didapat, jangan lupa menanyakan tentang jamu b. Kelainan yang timbul secara akut atau dapat juga setelah beberapa hari sesudah masuknya obat c. Rasa gatal yang biasanya disertai demam
a. Distribusi menyebar dan simetris atau setempat b. Bentuk kelainan yang timbul : eritem< urtikaria, purpura, eksantema, papul eritroderma,eritema nodusum
GAMBARAN KLINIS
Erupsi makulopapular/morbiliformis
= erupsi eksantematosa - Dapat diinduksi oleh semua obat - Erupsi generalisata + simetris (pruritus + eritem) - demam<, malese, nyeri sendi. - Lesi timbul 1-2 minggu - Ampicilin,NSAID, Sulfonamid, tetrasiklin.
kadang2 disertai oleh angioderma (Asfiksia- glotis) ; gatal dan panas pada tempat lesi. - Timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan dalam 24 jam. - Urtikaria demam, malese, nyeri kepala, vertigo
bahan kimia. - Erupsi kulit yang sering dijumpai - Eritem, vesikel berbentuk bulat dan lonjong dan biasanya numular, kemudian meninggalkan bercak hiperpigmentasi yang lama baru hilang bahkan sering menetap. - Kelainan akan timbul berkali-kali pada tempat yang sama.
Eritroderma
Eritroderma pada penderita alergi obat berbeda dengan eritroderma pada umumnya yang biasanya disertai eritem dan skuama. Pada penderita alergi obat terlihat adanya eritema tanpa skuama, skuama justru baru akan timbul pada stadium penyembuhan.
Purpura
Perdarahan di dalam kulit berupa kemerahan yang tidak hilang bila ditekan.
Vaskulits
Reaksi fotoalergik
Gambaran klinisnya sama dengan drmatitis kontak alergik, lokasinya pada tempat yang terpajan sinar matahari kemudian daerah meluas pada tempat yang tidak terpajan sinar matahari.
Pustulosis eksantematosa generalisata
TERAPI
Sistemik : a.Kortikosteroi d b.Antihistamin
Topikal :
a. Kulit kering : bedak salisilat 2% + anti pruritus -1% b. Kuli basah : kompres dengan cairan asam salisilat 1%
PROGNOSIS
Pada dasarnya erupsi kulit karena obat akan menyembuh bila obat penyebabnya dapat diketahui dan segera disingkirkan. Akan tetapi pada beberapa bentuk, misalnya eritroderma dan kelainan berupa sindrom Lyell dan sindrom Steven Johnson, prognosis sangat tergantung pada luas kulit yang terkena. Prognosis buruk bila kelainan meliputi 50-70% permukaan kulit.
DKI
DKA
Definisi
DEFINISI:
DEFINISI
Dermatitis yang reaksi alergik disebabkan oleh pada kulit atau bahan/substansi daerah yang menempel mukokutan yang pada kulit, terjadi sebagai reaksi akibat peradangan pemberian obat kulit non yang biasanya imunologik, jadi sistemik. kerusakan kulit terjadi langsung tanpa didahului
Suatu peradangan kulit yang timbul setelah kontak dengan alergen melalui proses sensitasi
DKI ETIOLOGI : Bahan yang bersifat iritan, misalnya bahan pelarut, deterjen, minyak pelumas, asam, alkali, dan serbuk kayu. Gejala Klinis : Kelainan kulit yang terjadi beragam tergantung pada sifat iritan. Predileksi yang terjadi pada kedua tangan, kaki dan daerah yang terpajan
DKA Bahan kimia dengan berat molekul rendah (<1000 Dalton). Alergen
Timbul rasa gatal Dimulai dengan bercak eritem kemudian berubah menjadi hiperpigmentasi yang tidak kunjung hilang : Bentuk numular (seperti koin). Regional Lembab dengan permukaan yang keras.
Gejala Klinis : Penderita umumnya mengeluh gatal Akut : dimulai dengan bercak erimatosa yang berbatas jelas kemudian diikuti edema, papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan erosi dan eksudasi (basah) Kronik : Terlihat kulit kering, berskuama, papul, likenifikasi, dan mungkin
PATOGENESIS
PATOGENESIS
TERIMA KASIH