Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat

dan karunia kepada kami sebagai penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan refarat ini yang berjudul Sinusitis Ethmoidalis tepat pada waktunya. Kami sebagai penulis bermaksud menulis refarat ini untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam rangka menyelesaikan kepaniteraan klinik ilmu penyakit telinga, hidung, kepala dan leher di FK K! "akarta. Dalam penulisan refarat ini kami sebagai penulis senantiasa menemukan hambatan dan kesulitan namun berkat bantuan, bimbingan dan masukan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan refarat ini dengan tepat waktu dan cepat. #leh karena itu kami sebagai penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar$besarnya kepada Dr. %mir M &ebayang, &pT'T dan kepada Dr. ()bert %' 'asibuan, &pT'T serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu Kami sebagai penulis refarat ini sangat menyadari dalam penulisan refarat ini masih jauh dari kesempurnaan. #leh karena itu kami sebagai penulis sangast mengharapkan saran dan kritik yang bersifat k)nstruktif demi perbaikan dan kesempurnaan refarat ini. Kami mengharapkan penulisan refarat ini dapat dimanfaatkan bagi semua mahasiswa dan para pembaca pada umumnya serta kami sebagai penulis pada khususnya.

"akarta, &eptember *+,+

PENDAHULUAN
&inusitis adalah suatu peradangan pada sinus yang terjadi )leh karena infeksi -irus, bakteri dan jamur atau karena reaksi alergi yang berkepanjangan pada sebagian atau seluruh muk)peri)steum dari sinus paranasalis. Kata sinusitis berasal dari bahasa .atin, sinusitis dimana istilah sinus sendiri berarti cekungan dan itis adalah akhiran yang berarti radang. "adi, sinusitis adalah radang pada sinus./,, *0 !nsiden tertinggi terjadinya sinusitis adalah disebabkan )leh peradangan kr)nis dari hidung yang merupakan alat pernafasan bagian atas. 1enyakit infeksi masih merupakan penyakit utama di banyak negara berkembang, termasuk !nd)nesia. !nfeksi saluran pernafasan akut /!&1%0 merupakan jenis penyakit infeksi di !nd)nesia yang banyak diderita )leh masyarakat. 'asil &ur-ei Kesehatan (umah Tangga /&K(T0 tahun ,223 menunjukkan bahwa pre-alensi !&1% untuk usia +$4 tahun 43,, 5, usia 6$,6 tahun *2,6 5 dan dewasa *7,8 59 lebih dari 6+5 penyebabnya adalah -irus. :ila infeksi terjadi pada beberapa sinus disebut multisinusitis, sedangkan bila mengenai semua sinus paranasal disebut dengan pansinusitis./,,*,7,4,60 &esuai anat)mi sinus yang terkena, dapat dibagi menjadi sinusitis maksilaris, sinusitis ethm)idalis, sinusitis fr)ntalis dan sinusitis sfen)idalis. &inusitis tidak hanya mengin-asi r)ngga hidung dan ruangan$ruangan dalam tulang wajah atau muka disekitar hidung, tetapi sinusitis dalam tahap akut sekalipun dapat pula menjalar hingga ke telinga. /*,;0 Menurut 'eerman yang dikutip dari 'ein<ler /,2;20 terdapat presentasi urutan sinusitis paranasal, yaitu sinusitis maksilaris 365, sinusitis ethm)idalis ,65, sinusitis fr)ntalis dan sphen)idalis ,+5./,0 Kasus sinusitis ethm)idalis dijumpai di tempat$tempat pelayanan kesehatan, namun permasalahannya adalah bagaimana menegakkan diagn)sa sinusitis etm)idalis dengan tujuan agar para klinisi dapat mengel)la dengan baik dan tahu kapan harus merujuk ke d)kter spesialis T'T.

TINJAUAN PUSTAKA
2. . *.4,. ANAT!"I DAN #ISI!L!GI SINUS ETH"!IDALIS %nat)mi &inus Ethm)idalis &inus etm)idalis merupakan struktur yang berisi cairan pada bayi yang baru dilahirkan. 1ada perkembangan embri)l)ginya, sel anteri)r ikuti )leh sel p)steri)r. &el$sel ethm)id terbentuk mulai fetus berusia 4 bulan dan sudah ada sewaku bayi lahir. Ethm)id ini lalu berkembang pada masa pubertas. &el$sel ethmi)d ini terletak di kiri dan kanan ka-um nasi, disebelah lateral sepertiga atas hidung dan sebelah medial )rbita./,,30 1ada )rang dewasa bentuk sinus ethm)id seperti bentuk piramid dengan dasarnya di bagian p)steri)r. kurannya dari anteri)r ke p)steri)r 4$6 cm, tinggi *,4 cm dan lebarnya +,6 cm di bagian anteri)r dan ,,6 cm di bagian p)steri)r. :erdasarkan letaknya, sinus ethm)id dibagi menjadi sinus ethm)id anteri)r yang bermuara ke meatus media dan sinus ethm)id p)steri)r yang bermuara ke meatus superi)r. &el$sel anteri)r dipisahkan )leh lempeng tulang tran-ersal yang tipis. &etiap sisi terdiri dari sekitar ,+$,6 sel dengan -)lume ,4$,6 ml./,,*0 1ada bagian terdepan sinus ethm)id anteri)r ada bagian yang sempit, disebut resesus fr)ntal, yang berhubungan dengan sinus fr)ntal. &el ethm)id terbesar adalah bulla ethm)id. Di daerah ethm)id anteri)r terdapat suatu penyempitan yang disebut infundibulum, tempat bermuaranya )stium sinus maksilla. Dinding lateral sinus ethm)id dibentuk )leh tulang lakrimal /ethm)id anteri)r0 dan )s. planum atau lamina papirasea /ethm)id p)steri)r0. Dinding medial etm)id berasal dari bagian setengah atas dinding lateral hidung /k)nka media dan lanjuta tulag diatasnya0 dan bagian setengah bawahnya adalah dinding medial antrum. %tap sinus ethm)id yang disebut f)-ea ethm)idalis berbatasan dengan lamina krib)sa yang tipis dan berlubang$lubang dan lanjutan planum )rbita )s.

fr)ntal. &edangkan bagian p)steri)r sinus ethm)id adalah dinding depan sinus sfen)id./,0 &inus ethm)id mendapat aliran darah dari a. kar)tis eksterna, a. kar)tis interna, a.sfen)palatina dan a.)ftalmika. &inus ini disarafi )leh ner-us trigeminus. 1ersarafan parasimpatis melalui ner-us -idian, sedangkan persarafan simpatis melalui gangli)n sympathetic cervical dan berjalan bersama pembuluh darah menuju muk)sa sinus./30 *.4*. Fisi)l)gi &inus Ethm)idalis &eperti pada muk)sa hidung, didalam sinus ethm)idalis juga terdapat muk)sa bersilia dan palut lendir diatasnya. %rah gerakan mukus dalam hidung yang dihasilkan )leh kelenjar$kelenjar muk)sa umumnya adalah menuju ke belakang. %liran ini dimulai dari r)ngga yang terdapat dibagian superi)r sinus ethm)id kearah inferi)r dengan menyusuri dinding seluler kearah )stium sinus ethm)id dengan gerakan seperti spiral./,,*0 1ada dinding lateral hidung terdapat aliran transp)r muk)siliar dari sinus. Mukus yang dihasilkan dari sinus ethm)id anteri)r akan bergabung dengan mukus yang dihasilkan pada sinus maksilaris dan fr)ntalis di infundibulum etm)id dan dialirkan ke nas)faring di depan muara tuba Eustachius. &edangkan mukus yang berasal dari sinus ethm)idalis p)steri)r akan bergabung dengan mukus yang dihasilkan )leh sinus sfen)id di resesus sfen)etm)idalis dan dialirkan ke nas)faring di p)ster)$superi)r muara tuba. !nilah sebabnya pada sinusitis ethm)idalis didapati sekret pasca nasal /post nasal drip0, tetapi belum tentu ada sekret di r)ngga hidung./,,*0 %liran mukus yang dihasilkan dari sinus ethm)idalis ke r)ngga hidung dipengaruhi )leh keadaan )stium, muk)silia sistem yang bekerja baik serta kualitas dari mukus membran.

:eberapa fungsi sinus etm)idalis antara lain/,,*0 a. &ebagai pengatur k)ndisi udara b. &ebagai pengatur suhu c. Membantu keseimbangan kepala d. Membantu res)nansi suara e. &ebagai peredam perubahan tekanan udara f. Membantu pr)duksi mukus 2.2. ETI!L!GI SINUSITIS ETH"!IDALIS 1enyebab sinusitis ethm)idalis sama halnya dengan penyebab infeksi sinus$ sinus yang lain. !nfeksi atau peradangan sinus umumnya terjadi sebagai lanjutan infeksi hidung, &inusitis ethm)id dapat terjadi bila terdapat gangguan pengaliran udara dari dan ke r)ngga sinus serta adanya gangguan pengeluaran cairan mukus. %danya peradangan yang terus$menerus menyebabkan terjadinya pembengkakan pada )stia sehingga lubang drainase ini menjadi buntu dan mengganggu aliran udara sinus serta pengeluaran cairan mukus. 1enyebab terjadinya )bstruksi )stia ini antara lain/,,*,8,2,,+0 = ,. !nfeksi -irus &inusitis ethm)idalis bisa terjadi setelah suatu infeksi -irus pada aluran pernafasan bagian atas. &ehinga -irus yang menyerang sinus biasanya sama dengan -irus yang menyerang hidung dan nas)faring sebelumnya karena muk)sa sinus berjalan berlanjut sampai muk)sa hidung. *. !nfeksi bakteri Didalam tubuh manusia terdapat beberapa jenis bakteri yang dalam keadaan n)rmal tidak menimbulkan penyakit /misalnya Streptococus pneumonia, Haemophilus influenza0. "ika sistem pertahanan tubuh menurun atau drainase dari sinus tersumbat akibat pilek atau infeksi -irus lainnya, maka bakteri sebelumnya tidak berbahaya akan berkembang biak dan menyusup ke dalam sinus sehingga

terjadi infeksi sinus. Edema dan hilangnya fungsi silia n)rmal pada infeksi -irus menciptakan suatu lingkungan yang ideal untuk perkembangan infeksi bakteri. 7. !nfeksi "amur %spergillus merupakan jamur yang dapat menyebabkan sinusitis ethm)idalis pada penderita gangguan sistem kekebalan. 4. 1eradangan menahun pada saluran hidung 1eradangan menahun pada saluran hidung yang diakibatkan reaksi alergi ataupun n)n alergi mengakibatkan )bstruksi )stium akibat edema muk)sa dan hipersekresi dalam r)ngga sinus sehingga menutup hubungan antara sinus dan hidung. Dalam keadaan sehat, ,>7 anteri)r dari ka-um nasi terdapat )rganisme yang tampaknya tidak pat)gen. &edangkan jika dalam terinfeksi akut baik )leh -irus maupun )rganisme dari luar, maka )rganisme yang tidak pat)gen tadi berkembang dengan cepat dan menyebar diantaranya masuk ke dalam )stium sinus paranasal. /,,,,0 Terjadinya sinusitis ethm)dalis juga dipengaruhi )leh berbagai macam fakt)r predisp)sisi yang antara lain/,,*,80 = ,. #bstruksi mekanik, seperti de-iasi septum, hipertr)fi k)nka media, benda asing di hidung, p)lip serta tum)r di dalam r)ngga hidung. *. !nfeksi pada sinusitis sering dijumpai pada keluarga yang tinggal di lingkungan yang kurang sehat seperti adanya p)lusi udara termasuk asap tembakau 7. Daya tahan tubuh yang rendah, defisiensi nutrisi, kelelahan tubuh. 4. 1enyakit sistemik kr)nis, hip)gammagl)bulin akan menyebabkan daya tahan tubuh rendah sehingga mudah terjadi infeksi didaerah sinus. 6. 1engaruh udara. yang dingin. mumnya infeksi sinusitis ethm)idalis pada daerah dengan iklim dara dingin akan mempengaruhi kerja silia menjadi lebih lambat,

demikian juga pada udara yang kering akan mengakibatkan perubahan di muk)sa sehingga sering terjadi sinusitis ethm)idalis.

2.$.

PAT!#ISI!L!GI SINUSITIS ETH"!IDALIS %da 7 fakt)r utama untuk berfungsinya sinus secara n)rmal, yaitu/,0 = ,. 1)tensi )stium sinus *. Fungsi silia 7. &ekresi kelenjar hidung 1at)fisi)l)gi yang penting dan paling jelas yang menyebabkan sinusitis ethm)idalis adalah edema muk)sa didalam dan disekeliling )stium akibat terinfeksi -irus, bakteri atau disebabkan karena peradangan yang terus menerus. :ila terjadi edema di k)mpleks )ste)meatal, muk)sa yang letaknya berhadapan akan saling bertemu, sehingga silia tidak dapat bergerak dan lendir tidak dapat dialirkan. Maka terjadi gangguan drainase dan -entilasi didalam sinus, sehingga silia menjadi kurang aktif dan lendir yang dipr)duksi muk)sa sinus menjadi lebih kental dan merupakan media yang lebih baik untuk tumbuhnya bakteri pat)gen. 1ada awal penyakit didapati peningkatan tekanan intrasinus yang transient, kemudian dengan berlanjutnya penyakit yang diikuti tekanan negatif intrasinus sehingga menyebabkan hip)ksia dalam sinus, bakteri kemudian dapat masuk memasuki )stium sinus dan menyebabkan retensi dari sekret, fungsi silia akan rusak. "uga terdapat perubahan -isk)sitas dari sekret nasal, yang memberikan medium yang ideal bagi perkembangan bakteri anaer)b yang selanjutnya dapat menyebabkan perubahan jaringan menjadi hipertrofi, polipoid atau pembentukan p)lip kista./,,;0 Muk)sa dan kelenjar akan mengalami kerusakan jika terinfeksi -irus dan bakteri, serta terpapar )leh p)lusi udara dan bahan kimia, yang akan menyebabkan pr)duksi kelenjar menjadi tidak n)rmal sehingga akan mengakibatkan gangguan sistem muk)silia, yaitu gangguan drainase dan -entilasi pada sinus maksilaris. /,,20 %lergi juga dapat menyebabkan timbulnya infeksi karena terjadi )edem muk)sa dan hipersekresi. Muk)sa sinus maksilaris yang membengkak dapat menyumbat )stium sinus dan mengganggu drainase, menyebabkan infeksi lebih lanjut, yang selanjutnya

menghancurkan epitel permukaan dan siklus seterusnya berulang./,,*,,,,,70 &inusitis ethm)idalis pada dasarnya bersifat rin)genik. 1ada sinusitis ethm)idalis kr)nis, sumber infeksi berulang cenderung berupa suatu daerah sten)tik, biasanya infundibulum ethm)idalis dan resessus fr)ntalis. Karena inflamasi menyebabkan saling menempelnya muk)sa yang berhadapan dalam ruangan yang sempit ini, akibatnya terjadi gangguan transp)r muk)silier dan mempertinggi pertumbuhan bakteri dan -irus. !nfeksi kemudian menyebar ke sinus yang berdekatan./,.;.,,,,*,,70 2.%. DIAGN!SIS SINUSITIS ETH"!IDALIS Diagn)sis sinusitis ethm)idalis kr)nis eksaserbasi akut ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang./,,*,8,,,,,7,,4,,60 *.4,. %namnesis Dari anamesis akan didapatkan gejala dari sinusitis ethm)idalis akut dan sinusitis ethm)idalis kr)nis yang timbul secara bersamaan, yang terdiri dari = &inusitis Ethm)idalis akut Dari anamesa yang didapat biasanya didahului )leh infeksi saluran pernafasan atas /terutama pada anak kecil0, berupa pilek dan batuk yang lama lebih dari 3 hari. ?ejala subyektif terbagi atas/,,*,7,8,,,,,70 = a. ?ejala sistemik, yaitu demam dan rasa lesu. b. ?ejala l)kal, yaitu hidung tersumbat, ingus kental yang kadang berbau dan mengalir ke nas)faring /p)st nasal drip0, halit)sis, sakit kepala yang lebih berat pada pagi hari, nyeri di daerah pangkal hidung dan kantus media, kadang$ kadang nyeri pada b)la mata atau belakangnya terutama bila mata digerakkan. &inusitis Ethm)idalis kr)nis ?ejala subyektif yang akan didapatkan ber-ariasi dari yang ringan hingga berat, seperti/,,*,,,,,70 =

a. ?ejala hidung dan nas)faring, berupa sekret di hidung serta sekret paska nasal /post nasal drip0 dan berbau. &ekret ini yang memicu terjadinya batuk kr)nis. b. ?ejala faring, yaitu rasa tidak nyaman dan gatal di tengg)r)k. c. ?ejala telinga, berupa pendengaran terganggu )leh karena tersumbatnya tuba eustachius. d. %danya nyeri > sakit kepala. :iasanya terasa pada pagi hari dan akan berkurang atau hilang setelah siang hari. Kemungkinan penyebabnya karena pada malam hari terjadi penimbunan ingus dalam r)ngga hidung dan sinus serta adanya stasis -ena. e. ?ejala mata, )leh karena penjalaran infeksi melalui duktus nas)$lakrimalis f. ?ejala saluran nafas berupa batuk dan kadang$kadang terdapat k)mplikasi di paru, berupa br)nkhitis atau br)nkiektasis atau asma br)nkial, sehingga terjadi penyakit sinusbr)nkhitis. g. ?ejala saluran cerna, )leh karena muk)pus yang tertelan dapat menyebabkan gastr)enteritis, sering terjadi pada anak. h. %n)smia > hip)smia. &elama eksaserbasi akut, gejala$gejala mirip dengan sinusitis ethm)idalis akut = namun, diluar massa itu, gejala berupa suatu perasaan penuh pada wajah dan hidung dan hipersekresi yang seringkali muk)purulen. Kadang kadang terdapat nyeri kepala, namun gejala ini seringkali tidak tepat dianggap sebagai gejala penyakit sinus ethm)idalis. 'idung biasanya tersumbat dan tentunya ada gejala$gejal fakt)r predisp)sisi, seperti rinitis alergi yang menetap dan keluhan$keluhan yang men)nj)l.

*.4*. 1emeriksaan Fisik /?ejala #byekif0 1ada pemeriksaan fisik akan didapatkan gejala )byektif dari sinusitis ethm)idalis akut dan sinusitis ethm)idalis kr)nis, yaitu/,,*,6,,,,,70 = a. (in)sk)pi anteri)r 1ada pemeriksaan (in)sk)pi anteri)r akan didapatkan muk)sa yang edema dan hiperemis, terlihat sekret muk)pus pada meatus media. 1ada sinusitis ethm)iditis kr)nis eksasserbasi akut dapat terlihat suatu kr)nisitas misalnya terlihat hipertr)fi k)nka, k)nka p)lip)id ataupun p)lip)sis hidung. b. (in)sk)pi p)steri)r 1ada pemerikasaan (in)sk)pi p)steri)r, tampak sekret yang purulen di nas)faring dan dapat turun ke tengg)r)kan. c. 1ada pemeriksaan transiluminasi /diafanoskopi0 Dilakukan di kamar gelap memakai sumber cahaya penlight berf)kus jelas yang dimasukkan ke dalam mulut dan bibir dikatupkan. %rah sumber cahaya menghadap ke atas. 1ada sinus n)rmal tampak gambaran terang pada daerah glabella. 1ada sinusitis ethm)idalis akan tampak kesuraman. *.47. 1emeriksaan 1enunjang /,,*,6,30 a. 1emeriksaan radi)l)gik Dengan @$f)t) sinus paranasal p)sisi Aad well. b. 1emeriksaan mikr)bi)l)gik :iasanya pada sinusitis etm)iditis kr)nis eksaserbasi akut menunjukkam infeksi campuran )leh bermacam$macam mikr)ba, yaitu bakteri aer)b /S.aureus, S.viridans, H.influenza0 dan bakteri anaer)b /Peptostreptokokus dan Fusobakterium0. c. AT$&can ?ambaran sinus paranasal dan k)mpleks )ste) meatal tampak jelas. 1emeriksaan ini dilakukan jika dicurigai sudah terdapat k)mplikasi.

d. &inusk)pi Dilakukan untuk menge-aluasi keadaan K)mpleks #ste) Meatal. 2.&. K!"PLIKASI SINUSITIS ETH"!IDALIS K)mplikasi sinusitis ethm)idalis telah menurun secara nyata sejak ditemukannya antibi)tika./,,*0 K)mplikasi sinusitis Ethm)idalis antara lain /,,*,8,,,,,70 = ,. K)mplikasi )rbita &inus ethmidalis merupakan penyebab k)mplikasi )rbita yang terpenting. 1embengkakan )rbita dapat merupakan manifestasi ethm)iditis akut. Terdapat 6 tahapan = a. 1eradangan atau reaksi edema yang ringan. Terjadi pada isi )rbita akibat infeksi sinus ethm)idalis didekatnya. Keadaan seperti ini biasanya ditemukan pada anak, karena lamina papirasea yang memisahkan )rbita dan sinus ethm)idalis seringkali pada kel)mp)k umur ini. /4,8,,,,,*0 b. &elulitis )rbita. Edema bersifat difus dan bakteri telah secara aktif mengin-asi isi )rbita namun pus belum terbentuk. c. %bses subperi)stal. 1us terkumpul diantara peri)rbita dan dinding tulang )rbita sehingga menyebabkan proptosis dan kemosis. d. %bses )rbita. 1ada tahap ini, pus telah menembus peri)steum dan bercampur dengan isi )rbita. Tahap ini disertai gejala sisa neuritis )ptik dan kebutaan unilateral yang lebih serius. Keterbatasan gerak )t)t ekstra )kuler mata yang terserang dan

,+

khem)sis k)njungti-a merupakan tanda khas abses )rbita, juga proptosis yang makin bertambah. e. Tr)mb)sis sinus ka-ern)sus. K)mplikasi ini akibat penyebaran bakteri melalui saluran -ena kedalam sinus ka-ern)sus dimana selanjutnya terbentuk suatu tr)mb)flebitis septik. &ecara pat)gn)m)nik, tr)mb)sis sinus ka-ern)sus terdiri dari )ftalm)plegia, kem)sis k)njuncti-a, gangguan penglihatan yang berat, kelemahan pasien dan tanda$tanda meningitis )leh karena letak sinus ka-ernusus yang berdekatan dengan saraf kranial !!, !!!, !B dan B!, serta berdekatan juga dengan )tak. /7,4,60 *. K)mplikasi intrakranial K)mplikasi intrakranial antara lain = a. Meningitis akut Merupakan infeksi terberat setelah tr)mb)sis sinus ka-ern)sus. !nfeksi dari sinus ethm)id dapat menyebar melalui lamina kribif)rmis didekat sistem sel udara ethm)idalis. b. %bses Dura %dalah kumpulan pus diantara dura dan tabula interna kranium. 1r)ses ini timbul lambat sehingga pasien mungkin hanya mengeluh nyeri kepala dan sebelum pus yang terkumpul mampu menimbulkan tekanan intrakranial yang memadai. c. %bses )tak &etelah sistem -ena dalam muk)peri)steum sinus maksilaris terinfeksi, maka terjadi metastatik secara hemat)gen ke dalam )tak. %bses )tak biasanya terjadi melalui tr)mb)flebitis yang meluas secara langsung. /,,7,;,,+0

,,

7. #ste)mielitis dan %bses &ubperi)steal Cyeri tekan dahi yang sangat berat. ?ejala sistemik berupa malaise, demam dan menggigil. 1embengkakan di atas alis mata juga la<im terjadi dan bertambah hebat bila terbentuk abses subperi)steal, dalam hal ini terbentuk )edem supra)rbita dan mata menjadi tertutup. 1ada radi)gram, dapat memperlihatkan er)si batas$batas tulang dan hilangnya septa intrasinus dalam sinus yang keruh. 4. Kelainan paru Kelainannya antara lain br)nkhitis kr)nik dan br)nkiektsis. %danya kelainan sinus paranasal disertai dengan kelainan paru ini disebut sin)br)nkhitis. &elain itu juga dapat timbul asma br)nkial. 6. T)ksik sy)k sindr)m 2.'. TERAPI SINUSITIS ETH"!IDALIS ntuk penatalaksanaan sinusitis ethm)idalis dibagi menjadi terapi medikament)sa dan )peratif./,,*,8,,,,,70 ,. Terapi Medikament)sa a. %ntibi)tik Diberikan antibi)tik selama *$4 minggu untuk mengetasi infeksinya. %ntibi)tik yang dipilih mencakup anaer)b, seperti penisilin B, klindamisin, atau augmentin merupakan pilihan yang tepat bila g)l)ngan penisilin tidak efektif. b. Dek)ngestan Dek)ngestan dapat menstimulasi resept)r adrenergik di muk)sa hidung dengan efek -as)k)nstriksi yang mengurangi keluhan sumbatan hidung, meningkatkan diameter )stium dan meningkatkan -entilasi. 1reparat yang umum adalah pseud)efedrini. Dek)ngestan t)pikal dapat dianjurkan pada sinusitis akut pertama yang terk)mplikasi, sedangkan untuk sinusitis kr)nis

,*

tidak dianjurkan karena untuk pemakaian jangka panjang /lebih dari 3 hari0 akan menyebabkan rhinitis medikament)sa. c. %ntihistamin 'anya berfungsi pada manifestasi alergi sehingga pemberiannya pada sinusitis akut tidak tepat karena sinusitis akut adalah penyakit infeksi, sedangkan pada sinusitis maksilaris kr)nis alergi justru berperan sebagai penyebab pada lebih dari 6+5 kasus, karenanya penggunaan antihistamin dianjurkan. /*,;,80 d. Muk)litik 1emberian muk)litik bersifat simt)matis untuk mengencerkan sekret yang kental sehingga mudah dikeluarkan, meningkatkan kerja silia dan merangsang pemecahan fibrin. /7,4,60 *. Terapi tanpa pembedahan Terapi yang dilakukan adalah diatermi, yaitu dengan menggunakan sinar gel)mbang pendek selama ,+ hari didaerah sinus ethm)idalis untuk memperbaiki sirkulasi pembuluh darah sehingga antibi)tik dapat berpenetrasi dengan baik. /,,4,60 7. Terapi dengan pembedahan Menjadi pertimbangan jika pasien tidak beresp)n dengan terapi medikament)sa. a. 1embedahan radikal 1embedahan radikal yaitu mengangkat semua muk)sa yang pat)l)gik dan n)rmal dan membuat drainase dari sinus yang terkena. Dilakukan apabila peng)batan medikament)sa gagal. ntuk sinus ethm)id dilakukan ethm)idekt)mi yang bisa dilakukan dari dalam hidung / intranasal0 ataupun dari luar hidung /ekstranasal0. /*,7,2,,+0

,7

b. 1embedahan tidak radikal Dilakukan dengan met)de )perasi sinus paranasal menggunakan end)sk)pi, yang disebut :edah &inus End)sk)pi Fungsi)nal /:&EF0 atau Functional Endoscopy Sinus Surgery /FE&&0. FE&& adalah membuka dan membersihkan k)mpleks )ste)meatal hanya dengan mengangkat jaringan pat)l)gik, sedangkan jaringan sehat dipertahankan agar tetap berfungsi. &ehingga nantinya tidak ada lagi hambatan ventilasi dan drainase. /,,*,7,;0

,4

KESI"PULAN
&inusitis adalah suatu peradangan pada sinus yang terjadi )leh karena infeksi -irus, bakteri dan jamur atau karena reaksi alergi yang berkepanjangan pada sebagai atau seluruh muk)peri)steum dari sinus paranasalis Diagn)sa sinusitis ethmi)dalis ditegaakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, Terapi yang dilakukan pada sinusitis ethmi)dalis adalah dengan pemberian therapy medikamentosa untuk meredakan peradangan setelah peradangan mereda kemudian dilakukan )perasi ethm)idekt)mi dan k)nk)t)mi. 1ada sinusitis ethmi)dalis pr)gn)sisnya akan baik bila pengel)laannya secara )ptimal.

,6

SARAN
Kami sebagai penulis mengharapkan kepada mahasiswa yang sedang menjalankan pendidikan ked)kteran khususnya pada bagian T'T untuk lebih banyak membaca bahan$ bahan dan literatur mengenai sinusitis ethm)idalis agar lebih dapat dipahami dan dimengerti tentang apa saja gejala$gejala penyakit sinusitis ethm)idalis sehingga mahasiswa dapat menegakkan diagn)sa dengan tepat dan dapat merujuk kespesialis bila diperlukan untuk penanganan yang lebih baik.

PENUTUP
Kami sebagai penulis refarat sinusitis ethm)idalis ini mengharapkan mahasiswa dapat menggunakannya refarat ini sebaik mungkin dalam menjalankan pendidikan ked)kteran khususnya dalam bidang ilmu 1enyakit Telinga, 'idung dan Tengg)r)kan di FK K!

,;

DA#TAR PUSTAKA
,. &amsudin, *++7, :uku %jar (hin)l)gi, FK C!&& .% &emarang. 'al *7$,3 *. &)etjipt), D dan Mangunkusum), E.*++,. &inus 1aranasal dalam :uku %jar !lmu Kesehatan Telinga 'idung Tengg)r)k Kepala .eher, edisi 6, FK ! "akarta. 'al ,,6$ ,*4 7. &)tjipt). D, Mangunkusum) E. &inus 1aranasal. Dalam = &)epardi E%, !skansar C, :ashiruddin ", (estuti (D, edit)r. :uku %jar !lmu Kesehatan Telinga 'idung Tengg)r)kan Kepala dan .eher. Edisi B!. "akarta = FK !9 *++3, * = ,46$2 4. %n)nim, *+,+, http=>>www.sinarharapan.c).id>berita>+4+,>,*>nas+4., dikutip tanggal *4 &eptember *+,+. 6. Kurniasih,Dedeh.,*+,+,&inusitis,http=>>www.tabl)idnakita.c)m>artikel.php7D edisiE+;*;3FrubrikEsehat dikutip tanggal ,8 &eptember *+,+. ;. Triana9Cunik.,&inusitis,:ukan&ekadar'idungMampet,http=>>jurnalnasi)nal.c)m>D medEK)ran5*+'arianFsecEKesehatanFrbrkEFidE76,3; &eptember *+,+. 3. %nggraini, Dwi., *+,+, %nat)mi dan Fungsi 1aranasal, FK ni-ersitas &umatera 'al *$4 8. %n)nim, kamis *2 Maret *+,+, &inusitis, http=>>www.medicast)re**,2*2.mht.c)m dikutip tanggal ,8 %gustus *+,+. 2. Daniel,*+,+,(hinitis$&inusitis,http=>>www.majalahfarmacia.c)m>rubrik>)neGnews.aspD !DCewsE,;* dikutip tanggal ,8 &eptember *+,+ tara. dikutip tanggal ,*

,+. %n)nim,*+,+,&inusitis,menerangsiapasaja,http=>>www.digilib.ui.edu>)pac>themes>libri* >abstrak.jspDidE8**86Fl)kasiEl)kal dikutip tanggal *4 &eptember *+,+ ,,. %dam,?e)rge, 'ighler 1.', :)ies ..(, ,223, :uku %jar 1enyakit Telinga 'idung Tengg)r)k, edisi ;, E?A. "akarta = 'al *4+$*6+

,*. %n)nim,*+,+,Haspada&inusitis,http=>>www.c)mbiphar.c)m>newsGprint.phpD idGnewsE*728FidGsubE4, dikutip tanggal &eptember *+,+. ,7. Mansj)er %rief, dkk., *+,+, &inusitis, dalam Kapita &elekta Ked)kteran. Media %eskulapius, FK !, "akarta, halaman = ,+*$,+; ,4. %n)nim, *+,+, www.ge)cities.c)m>k)skap7sakti>(& 1Fatmawati dikutip tanggal !8 &eptember *+,+. ,6. ,6. %rmelin, *+,+, &inusitis,www.mitrakeluarga. net>sinusitis. html dikutip tanggal ,8 &eptember *+,+.

SINUSITIS ETH"!IDALIS

P(m)im)in* + D,. A. ". S()a-an*. S/THT !l(h + JUNEDI ANT!NIUS SAGALA ED2ARD 3!4KE SIANIPAR 0$1 &' 561 67

#AKULTAS KED!KTERAN UNI8ERSITAS

KRISTEN IND!NESIA JAKARTA 20 0

Anda mungkin juga menyukai

  • Pedoman Tata Laksana Gizi Buruk
    Pedoman Tata Laksana Gizi Buruk
    Dokumen28 halaman
    Pedoman Tata Laksana Gizi Buruk
    Izza Azizy
    50% (2)
  • Fisiologi + Patologi Haid
    Fisiologi + Patologi Haid
    Dokumen24 halaman
    Fisiologi + Patologi Haid
    Lily Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Bahan Menopause
    Bahan Menopause
    Dokumen38 halaman
    Bahan Menopause
    Lily Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Induced Pertama
    Induced Pertama
    Dokumen31 halaman
    Induced Pertama
    Lily Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Osteoarthritis
    Osteoarthritis
    Dokumen20 halaman
    Osteoarthritis
    Lily Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I-Ii
    Bab I-Ii
    Dokumen35 halaman
    Bab I-Ii
    Lily Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Lily Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Dermatitis
    Dermatitis
    Dokumen40 halaman
    Dermatitis
    Lily Setyawati
    Belum ada peringkat
  • DM Pada Anak
    DM Pada Anak
    Dokumen29 halaman
    DM Pada Anak
    Lily Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Scabies CIP
    Scabies CIP
    Dokumen11 halaman
    Scabies CIP
    Lily Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Dokumen47 halaman
    Laporan Kasus
    Lily Setyawati
    Belum ada peringkat
  • DKI
    DKI
    Dokumen41 halaman
    DKI
    Lily Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Imunisasi Dasar
    Imunisasi Dasar
    Dokumen1 halaman
    Imunisasi Dasar
    Lily Setyawati
    0% (1)
  • Perilaku Dan Karakteristik Ibu - Ibu Kepada Balita
    Perilaku Dan Karakteristik Ibu - Ibu Kepada Balita
    Dokumen28 halaman
    Perilaku Dan Karakteristik Ibu - Ibu Kepada Balita
    Lily Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Nova
    Nova
    Dokumen3 halaman
    Nova
    Nova Putriuki
    Belum ada peringkat
  • Siklus Mens Pada Wanita
    Siklus Mens Pada Wanita
    Dokumen4 halaman
    Siklus Mens Pada Wanita
    Lily Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Haid dan Siklusnya
    Gangguan Haid dan Siklusnya
    Dokumen6 halaman
    Gangguan Haid dan Siklusnya
    Lily Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Referat Condylar Neck Fraktur
    Referat Condylar Neck Fraktur
    Dokumen17 halaman
    Referat Condylar Neck Fraktur
    Lily Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Mata Merah
    Mata Merah
    Dokumen2 halaman
    Mata Merah
    Lily Setyawati
    Belum ada peringkat
  • THT 1
    THT 1
    Dokumen15 halaman
    THT 1
    Lily Setyawati
    Belum ada peringkat
  • THT 2
    THT 2
    Dokumen32 halaman
    THT 2
    Lily Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Lily Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Makalah THT
    Makalah THT
    Dokumen2 halaman
    Makalah THT
    Lily Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Cover THT
    Cover THT
    Dokumen3 halaman
    Cover THT
    Lily Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Ulkus Dekubitus
    Ulkus Dekubitus
    Dokumen3 halaman
    Ulkus Dekubitus
    Lily Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Cover THT
    Cover THT
    Dokumen3 halaman
    Cover THT
    Lily Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Sopk
    Sopk
    Dokumen13 halaman
    Sopk
    Risti Amalia
    Belum ada peringkat
  • Sopk
    Sopk
    Dokumen13 halaman
    Sopk
    Risti Amalia
    Belum ada peringkat
  • Pedoman Tata Laksana Gizi Buruk
    Pedoman Tata Laksana Gizi Buruk
    Dokumen28 halaman
    Pedoman Tata Laksana Gizi Buruk
    Izza Azizy
    50% (2)