Anda di halaman 1dari 5

USG (Ultrasonography) A.

Pengertian Ultrosnography atau biasa disebut USG adalah salah satu peralatan kedokteran yang biasa digunakan untuk mendiagnosa organ organ dalam tubuh manusia dengan memanfaatkan gelombang ultrasound. Jadi prinsip kerja dari alat ini adalah dengan menggunakan gelombang ultrasound yang memiliki frekuensi diatas 20.000 Hz dan computer berfungsi untuk menterjemahkan suara tersebut ke dalam bentuk visual yang mudah diinterprestasikan oleh dokter, bunyi ultrasonic dihasilkan oleh Kristal piezoelectric (Kristal kuarsa dan barium titane). Frekuensi dihasilkkan 1 sampai 7 Mhz, sedangkan daya untuk diagnostic yaitu, sekitar 0,001 watt/cm dan terapi 1 sampai 1,5 watt/cm2. Dengan alat USG ini sekarang pemeriksaan organ-organ tubuh dapat dilakukan dengan aman (tidak ada Efek radiasi) seperti halnya alat rontgen atau alat yang lainya. Jadi kesimpulannya apabila pemeriksaan kehamilan seminggu sekali menggunakan alat USG ini sama sekali tidak ada efeknya negatifnya kepada bayi yang dikandungnya. B. Manfaat USG Ultransonografi atau USG memiliki banyak manfaat. Alat yang menggunakan gelombang suara ini digunakan dalam dunia kedokteran kandungan sejak 1961. Tidak ada efek samping berarti dari USG asal tidak digunakan terus menerus selama berjam-jam. Beberapa hal yang bisa diketahui dari penggunaan USG antara lain adalah : 1. Konfirmasi kehamilan : Di usia kehamilan lima setengah minggu, embrio dapat dilihat lewat USG. Di usia 7 minggu, detak jantung janin dapat diketahui 2. Usia kehamilan : ukuran tubuh fetus biasanya digunakan untuk mengukur usiakehamilan. Ukuran ini bisa diketahui lewat pemantauan dengan USG dan Tanggal persalinan pun dapat diperkirakan dengan mudah. 3. Pertumbuhan dan perkembangan janin 4. Ancaman keguguran : jika terjadi pendarahan vagina awal, USG dapat menilai kesehatan dari tetus. Detak jantung janin jelas berarti prospek yang baik untuk melanjutkan kehamilan 5. Plasenta bermasalah : USG dapat menilai kondisi plasenta dan menilai adanya masalah seperti plasenta previa (plasenta menutup jalan lahir)

6. Hamil ganda/kembar : jumlah fetus dapat dipastikan lewat USG. Karena itu, bila ada bayi kembar, orangtua dapat mengetahuinya sejak awal. 7. Ukuran cairan ketuban : lewat USG, cairan ketuban bisa diukur. Jumlah cairan ketuban yang berlebih maupun kurang dapat mempengaruhi kondisi janin. Mengecek lewat USG sangat bermanfaat untuk keperluan ini. 8. Kelainan posisi janin : kelainan posisi atau letak janin seperti sungsang dan melintang juga bisa dipantau lewat alat canggih ini 9. Jenis kelamin bayi : bagi banyak orang, hal ini merupakan abgian terpenting dalam proses kontrol kehamilan. Dan lain sebagainya.

C. Jenis Pemeriksaan USG 1. USG 2 Dimensi Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan. 2. USG 3 Dimensi Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar). 3. USG 4 Dimensi Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat bergerak. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim. 4. USG Doppler Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi: Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit). Tonus (gerak janin). Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm). Doppler arteri umbilikalis. Reaktivitas denyut jantung janin.

D. Blog Diagram

Gambar 1: Blog diagram USG

E. Cara Kerja Blok Diagram Cara kerja dari blok diagram diatas dimulai dari power supply yang terdiri dari trafo, yang dioperasikan melalui panel control kemudian melewati fuse, menyuplai daya ke unit dan unit perekam yang diambil dari bagian sekunder transformator, denggan mengoperasikan panel control dari USG sebuah prosesor yang terletak didalam digital scan converter membaca perintah yang kita berian dan mengirim perintah ke bagian ultrasound transmitter/ receiver. Semua perintah yang dikirim dan diterima ultrasound bergantung dari digital scan converter. Bagian ultrasound transmitter/ receiver memberikan pulsa signal tegangan energy yang dibutuhkan untuk memancarkan gelombang ultrasonic ke probe, kemudian probe merubah sinyal elektrik menjadi gelombang ultrasound dan selanjutnya dipancarkan ke dalam tubuh pasien, selain itu juga berfungsi merubah gelombang ultrasound ke bentu sinyal listrik, dari hasil pantulan gelombang ultrasound tubuh pasien, bagian ultrasound transmitter dan receiver juga menguatkan, mengkompres dan mendeteksi signal yang diterima.

Untuk bagian digital scan converter merubah signal analog e dalam signal digital, menulis hasil scan ke dalam memori dan merubahnya dalam bentuk signal analog. Sehingga dapat ditampilkan dalam bentuk gambar pada layar monitor

F. Perawatan USG

Perawatan peralatan yang baik akan membuat hasil pemeriksaan juga tetap baik. Hidupkan peralatan USG sesuai dengan tata cara yang dianjurkan oleh pabrik pembuat peralatan tersebut. Panduan pengoperasian peralatan USG sebaiknya diletakkan di dekat mesin USG, hal ini sangat penting untuk mencegah kerusakan alat akibat ketidaktahuan operator USG. Perhatikan tegangan listrik pada kamar USG, karena tegangan yang terlalu naikturun akan membuat peralatan elektronik mudah rusak. Bila perlu pasang stabilisator tegangan listrik dan UPS. Setiap kali selesai melakukan pemeriksaan USG, bersihkan semua peralatan dengan hati-hati, terutama pada transduser (penjejak) yang mudah rusak. Bersihkan transduser dengan memakai kain yang lembut dan cuci dengan larutan anti kuman yang tidak merusak transduser (informasi ini dapat diperoleh dari setiap pabrik pembuat mesin USG). Selanjutnya taruh kembali transduser pada tempatnya, rapikan dan bersihkan kabel-kabelnya, jangan sampai terinjak atau terjepit. Setelah semua rapih, tutuplah mesin USG dengan plastik penutupnya. Hal ini penting untuk mencegah mesin USG dari siraman air atau zat kimia lainnya. Agar alat ini tidak mudah rusak, tentukan seseorang sebagai penanggung jawab pemeliharaan alat tersebut.

G. Cara Pengoprasian Alat USG. Berikut ini adalah petunjuk dasar umum penggunaan USG 2D machine standar yang bisa di jadikan acuan untuk USG machine merk apapun : 1. Atur posisi alat pada ruang tindakan. 2. Siapkan accessories yang diperlukan. 3. Sipakan bahan operasional (Jelly,Kertas Tisseu,Kertas Printer.dll ). 4. Hubungkan alat dengan catu daya. 5. Hidupkan stabilizer. 6. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke Posisi ON. 7. Aktifkan tombol-tombol lain yang diperlukan. 8. Lakukan pemanasan secukupnya.

9. Masukan data pasien. 10. Tentukan fungsi atau Mode sesuai jenis pemeriksaan. 11. Oleskan Jelly secukupnya pada objek. 12. Lakukan pemeriksaan. 13. Setelah temukan Objek tekan tombol FREEZE. 14. Lakukanpengkuran Objek dengan Trac Ball/Cliper. 15. Lakukan pemotretan / recording apabila diperlukan. 16. Setelah selesai kembalikan Tombol ON / OFF ke OFF. 17. Matikan stabilizer. 18. Bersihkan Probe dari Jelly. 19. Posisikan Alat pada posisi semula.

Anda mungkin juga menyukai