Anda di halaman 1dari 27

8|as, Confound|ng

and Ia||ac|es |n
Lp|dem|o|ogy
kan| Saur|asar|, h.D, Apt
8|as, Confound|ng
and Ia||ac|es |n
Lp|dem|o|ogy
kan| Saur|asar|, h.D, Apt
Ien|s error (kesa|ahan) da|am
ep|dem|o|og|:
1. D|fferent|a|]systemat|c error (kesa|ahan s|stemat|k)
kesalahan yang dllakukan penellLl dan/aLau
sub[ek penellLlan, dlsenga[a aLau Lldak, yang
menyebabkan dlsLorsl penakslran parameLer
populasl sasaran.
2. Non-d|fferent|a|]random error (kesa|ahan acak)
kesalahan yang dlsebabkan peran peluang, yang
mengaklbaLkan keLldak LepaLan penakslran
parameLer populasl sasaran.
(c/ ukuran sampel Lldak besar, keLldak a[egan
dalam pengukuran varlabel, kesalahan manuslawl)
Ien|s error (kesa|ahan) da|am
ep|dem|o|og|:
1. D|fferent|a|]systemat|c error (kesa|ahan s|stemat|k)
kesalahan yang dllakukan penellLl dan/aLau
sub[ek penellLlan, dlsenga[a aLau Lldak, yang
menyebabkan dlsLorsl penakslran parameLer
populasl sasaran.
2. Non-d|fferent|a|]random error (kesa|ahan acak)
kesalahan yang dlsebabkan peran peluang, yang
mengaklbaLkan keLldak LepaLan penakslran
parameLer populasl sasaran.
(c/ ukuran sampel Lldak besar, keLldak a[egan
dalam pengukuran varlabel, kesalahan manuslawl)
What |s 8|as? What |s 8|as?
8|as:
kesa|ahan s|stemat|k pada sLudl epldemlologl
yang menyebabkan dlsLorsl esLlmasl
hubungan anLara paparan dan
hasll/ouLcome.
8|as:
kesa|ahan s|stemat|k pada sLudl epldemlologl
yang menyebabkan dlsLorsl esLlmasl
hubungan anLara paparan dan
hasll/ouLcome.
ulsLorsl
Memperbesar
Memperkecll
Menladakan
Pubungan
paparan-ouLcome
yang sebenarnya
1lpe 8las
1. 5e/ection bios (b|as se|eks|), sampel Lldak
represenLaLlf
2. lnformotion/misc/ossificotion bios (b|as
|nformas|), kesalahan dalam pengukuran
paparan
l. confoundinq bios (b|as kerancuan),
dlsLorsl/penylmpangan hubungan anLara
paparan-penyaklL oleh fakLor laln
(confounder/perancu)
1. 5e/ection bios (b|as se|eks|), sampel Lldak
represenLaLlf
2. lnformotion/misc/ossificotion bios (b|as
|nformas|), kesalahan dalam pengukuran
paparan
l. confoundinq bios (b|as kerancuan),
dlsLorsl/penylmpangan hubungan anLara
paparan-penyaklL oleh fakLor laln
(confounder/perancu)
1. 8las 1. 8las Seleksl Seleksl
Kesalahan sistematis dalam pemilihan subjek
Contoh penyebab:
- Kelompok pembanding tidak berasal basis studi yang sama
- Kelompok pembanding tidak merepresentasikan populasi
Jenis:
1. Bias publisitas
2. Bias pekerja sehat
3. Bias diagnostik (Berksons bias)
4. Bias lost to follow-up
5. Bias prevalensi dan insidensi (Neymans bias)
Kesalahan sistematis dalam pemilihan subjek
Contoh penyebab:
- Kelompok pembanding tidak berasal basis studi yang sama
- Kelompok pembanding tidak merepresentasikan populasi
Jenis:
1. Bias publisitas
2. Bias pekerja sehat
3. Bias diagnostik (Berksons bias)
4. Bias lost to follow-up
5. Bias prevalensi dan insidensi (Neymans bias)
1. 8las 1. 8las publlslLas publlslLas
4. 8las 4. 8las prevalensl prevalensl dan dan lnsldensl lnsldensl ((neyman neyman 8las) 8las)
ConLoh: enellLlan cross-secLlonal pada paslen penyaklL [anLung dl 8S akan
melewaLkan paslen yang menlnggal karena penyaklL [anLung dalam per[alanan ke
8S, sehlngga keslmpulan akan LlngkaL keparahan penyaklL berkurang.
2. 8las 2. 8las peker[a peker[a sehaL sehaL
Sampel yang dlambll dalam penellLlan leblh sehaL darl populasl sebenarnya.
1er[adl aklbaL darl penggunaan para peker[a sehaL sebagal kelompok kasus dan
penggunaan populasl umum sebagal kelompok konLrol.
3. 8las 3. 8las dlagnosLlk dlagnosLlk ((8erkson 8erkson blas) blas)
ConLoh: enellLlan case-conLrol dengan ouLcome: penyaklL paru dan paparan: rokok.
8adlologls yang 'aware' akan smoklng sLaLus paslen akan leblh LellLl mengamaLl
adanya abnormallLas pada gambaran x-ray paslen, Lldak uLk seballknya.
4. 8las loss Lo follow 4. 8las loss Lo follow--up up
ConLoh: SLudl kohorL Lerhadap efekLlflLas C1 unLuk mengukur lnslden kanker paru pada populasl
bereslko Llnggl (perokok) dan bukan perokok. SeLelah penellLlan berlangsung seklan Lahun,
konLrol sub[ek akan menurun moLlvaslnya unLuk Lerus LerllbaL. SemenLara, perokok mungkln
menderlLa comorbld dlseases, sehlngga Lldak lan[uL berparLlslpasl dalam sLudl.
Kesalahan sistematis dalam :
mengamati, memilih instrumen, mengukur, membuat
klasifikasi,mencatat informasi, dan membuat
interpretasi
tentang paparan maupun penyakit, sehingga
mengakibatkan distorsi penaksiran pengaruh paparan
terhadap penyakit.
Jenis:
1. Recall bias
2. Interviewer bias (Bias Pewawancara)
3. Follow-up bias
4. Efek Hawthone
2. 8las 2. 8las lnformasl lnformasl
Kesalahan sistematis dalam :
mengamati, memilih instrumen, mengukur, membuat
klasifikasi,mencatat informasi, dan membuat
interpretasi
tentang paparan maupun penyakit, sehingga
mengakibatkan distorsi penaksiran pengaruh paparan
terhadap penyakit.
Jenis:
1. Recall bias
2. Interviewer bias (Bias Pewawancara)
3. Follow-up bias
4. Efek Hawthone
engeLahuan akan sLaLus penyaklL mempengaruhl penenLuan
sLaLus paparan.
ConLoh:
ConLrols have less poLenLlal for exposure Lhan cases
CuLcome = braln Lumour, exposure = overhead hlgh volLage
power llnes
Cases chosen from provlnce wlde cancer reglsLry
ConLrols chosen from rural areas
SysLemaLlc dlfferences beLween cases and conLrols
1. 8ecall 8las 1. 8ecall 8las
engeLahuan akan sLaLus penyaklL mempengaruhl penenLuan
sLaLus paparan.
ConLoh:
ConLrols have less poLenLlal for exposure Lhan cases
CuLcome = braln Lumour, exposure = overhead hlgh volLage
power llnes
Cases chosen from provlnce wlde cancer reglsLry
ConLrols chosen from rural areas
SysLemaLlc dlfferences beLween cases and conLrols
8las pewawancara/lotetvlewet blos Ler[adl [lka sub[ek
dlwawancara (c/ dalam survey sLudl) aLau pada medlcal
records yang dllnLerpreLasl oleh lnvesLlgaLor.
Cara unLuk mengurangl blas pewawancara adalah lnvesLlgaLor
yang mengumpulkan lnformasl berbeda dengan yang
melakukan lnLerpreLasl hasll LesL.
2. 8las 2. 8las ewawancara ewawancara
8las pewawancara/lotetvlewet blos Ler[adl [lka sub[ek
dlwawancara (c/ dalam survey sLudl) aLau pada medlcal
records yang dllnLerpreLasl oleh lnvesLlgaLor.
Cara unLuk mengurangl blas pewawancara adalah lnvesLlgaLor
yang mengumpulkan lnformasl berbeda dengan yang
melakukan lnLerpreLasl hasll LesL.
lollow-up blas dapaL Ler[adl [lka sub[ek men[alanl langkah
yang berbeda seLelah muncul dugaan sLaLus penyaklL.
ConLoh:
Screen|ng stud|es (eg, mammography)
When paLlenLs wlLh poslLlve sLudy LesL resulLs undergo more
lnLenslve follow-up.
Cn Lhe oLher hand, paLlenLs wlLh negaLlve resulLs perhaps do
noL undergo a speclflc reference LesL, or an lmperfecL
reference LesL ls used, and are sub[ecL Lo Lhls blas lf noL
followed up as dlllgenLly as paLlenLs wlLh poslLlve LesL resulLs.
3. 8las lollow 3. 8las lollow--up up
lollow-up blas dapaL Ler[adl [lka sub[ek men[alanl langkah
yang berbeda seLelah muncul dugaan sLaLus penyaklL.
ConLoh:
Screen|ng stud|es (eg, mammography)
When paLlenLs wlLh poslLlve sLudy LesL resulLs undergo more
lnLenslve follow-up.
Cn Lhe oLher hand, paLlenLs wlLh negaLlve resulLs perhaps do
noL undergo a speclflc reference LesL, or an lmperfecL
reference LesL ls used, and are sub[ecL Lo Lhls blas lf noL
followed up as dlllgenLly as paLlenLs wlLh poslLlve LesL resulLs.
1er[adl blla ada perubahan pslkologl pada sub[ek penellLlan
karena men[adl parLlslpan penellLlan, sehlngga akan Ler[adl
perubahan perllaku pada sub[ek.
unLuk mengaLasl efek lnl, maka dlbuaL kelompok konLrol
sebagal pembandlng.
4. 4. Lfek Lfek PawLhorne PawLhorne
1er[adl blla ada perubahan pslkologl pada sub[ek penellLlan
karena men[adl parLlslpan penellLlan, sehlngga akan Ler[adl
perubahan perllaku pada sub[ek.
unLuk mengaLasl efek lnl, maka dlbuaL kelompok konLrol
sebagal pembandlng.
MengonLrol blas lnformasl
8||nd|ng
prevenLs lnvesLlgaLors and lnLervlewers from knowlng
case/conLrol or
exposed/non-exposed sLaLus of a glven parLlclpanL
Iorm of survey
mall may lmpose less whlLe coaL Lenslon" Lhan a phone or face-
Lo-face lnLervlew
uest|onna|re
use mulLlple quesLlons LhaL ask same lnformaLlon
acLs as a bullL ln double-check
Accuracy
mulLlple checks ln medlcal records
gaLherlng dlagnosls daLa from mulLlple sources
8||nd|ng
prevenLs lnvesLlgaLors and lnLervlewers from knowlng
case/conLrol or
exposed/non-exposed sLaLus of a glven parLlclpanL
Iorm of survey
mall may lmpose less whlLe coaL Lenslon" Lhan a phone or face-
Lo-face lnLervlew
uest|onna|re
use mulLlple quesLlons LhaL ask same lnformaLlon
acLs as a bullL ln double-check
Accuracy
mulLlple checks ln medlcal records
gaLherlng dlagnosls daLa from mulLlple sources
ulsLorsl dalam menakslr pengaruh paparan Lerhadap penyaklL
aklbaL Lercampurnya pengaruh sebuah aLau beberapa
varlabel luar
Confounder (Perancu):
Faktor ketiga yang berhubungan dengan paparan dan
outcome, dan mempengaruhi sebagian/seluruh hubungan
antara keduanya
Confounder not a result of the exposure
e.g., association between childs birth rank (exposure) and Down
syndrome (outcome); mothers age a confounder?
e.g., association between mothers age (exposure) and Down
syndrome (outcome); birth rank a confounder?
Confoundlng ( Confoundlng (kerancuan kerancuan))
ulsLorsl dalam menakslr pengaruh paparan Lerhadap penyaklL
aklbaL Lercampurnya pengaruh sebuah aLau beberapa
varlabel luar
Confounder (Perancu):
Faktor ketiga yang berhubungan dengan paparan dan
outcome, dan mempengaruhi sebagian/seluruh hubungan
antara keduanya
Confounder not a result of the exposure
e.g., association between childs birth rank (exposure) and Down
syndrome (outcome); mothers age a confounder?
e.g., association between mothers age (exposure) and Down
syndrome (outcome); birth rank a confounder?
Exposure (E) Outcome (D)
Third variable (F)
To be a confounding factor, two conditions must be met:
Confoundlng Confoundlng
Third variable (F)
1. Be associated with exposure (mempunyai hubungan
dengan paparan)
- without being the consequence of exposure
2. Be associated with outcome (mempunyai hubungan
dengan penyakit)
- independently of exposure (not an intermediary)
Birth Order Down Syndrome
Maternal Age
Confoundlng Confoundlng
Maternal Age
MaLernal age (usla lbu) ls correlaLed wlLh blrLh order
(uruLan kelahlran) and a rlsk facLor even lf blrLh order ls
low
Birth Order
Down Syndrome Maternal Age
Confoundlng ? Confoundlng ?
Birth Order
8lrLh order ls correlaLed wlLh maLernal age buL noL a rlsk
facLor ln younger moLhers
Coffee CHD
Smoking
Confoundlng Confoundlng
Smoking
Smoklng ls correlaLed wlLh coffee drlnklng and a rlsk
facLor even for Lhose who do noL drlnk coffee
Coffee
CHD
Smoking
Confoundlng ? Confoundlng ?
Coffee
Coffee drlnklng may be correlaLed wlLh smoklng buL ls
noL a rlsk facLor ln non-smokers
Strateg| pengenda||an kerancuan:
1. Mencegah sebelum daLa dlkumpulkan
kooJomlsosl, testtlksl, motcbloq
2. MemperhlLungkan pengaruhnya dalam
anallsls daLa
ooollsls sttoto (sttotlfleJ ooolysls), ooollsls
moltlvotlot (moltlvotlote ooolysls).
Strateg| pengenda||an kerancuan:
1. Mencegah sebelum daLa dlkumpulkan
kooJomlsosl, testtlksl, motcbloq
2. MemperhlLungkan pengaruhnya dalam
anallsls daLa
ooollsls sttoto (sttotlfleJ ooolysls), ooollsls
moltlvotlot (moltlvotlote ooolysls).
Pemasangan (matcling) antaia kasus dan kontiol dapat dilakukan.
Dilakukan pada bebeiapa vaiiabel yg beipotensi sbg conoundei. 1ujuan :
menguiangi iisiko conounding.
6drd Mdchng :
Mofching I:I Mofching frekuensi
Misal :untuk setiap kasus, dipilil
kontiol dengan usia dan jenis
kelamin yang sama
Misal : jika teidapat 25 oiang piia dalam
kelompok kasus dengan usia sekitai ?u-?1
talun, maka dipilil jumlal piia yang sama
sebagai kelompok kontiol dengan kisaian
usia yang sama
ke[adlan dalam kelompok konLrol, dl mana kelompok
LersebuL menerlma perlakuan selaln yang sudah
dlLenLukan dalam penellLlan
ConLoh: lnlslaLlf sub[ek sendlrl mengkonsumsl obaL bebas
ConLamlnaLlon lacLor ConLamlnaLlon lacLor
((engoLor engoLor))
ke[adlan dalam kelompok konLrol, dl mana kelompok
LersebuL menerlma perlakuan selaln yang sudah
dlLenLukan dalam penellLlan
ConLoh: lnlslaLlf sub[ek sendlrl mengkonsumsl obaL bebas
Sub[ek menerlma obaL laln selaln yang dlberlkan dalam
penellLlan
erbedaan anLara fakLor pengoLor dengan kolnLervensl:
fakLor pengoLor hanya dlalaml oleh kelompok konLrol, sedangkan
kolnLervensl dapaL Ler[adl pada kelompok konLrol dan perlakuan
ColnLervenLlon ColnLervenLlon
((kolnLervensl kolnLervensl))
Sub[ek menerlma obaL laln selaln yang dlberlkan dalam
penellLlan
erbedaan anLara fakLor pengoLor dengan kolnLervensl:
fakLor pengoLor hanya dlalaml oleh kelompok konLrol, sedangkan
kolnLervensl dapaL Ler[adl pada kelompok konLrol dan perlakuan

Anda mungkin juga menyukai