Anda di halaman 1dari 394

BUKU A1AR

KEPERAWATAN ANAK
Oleh :
TIM KEPERAWATAN ANAK
AKADEMI KEPERAWATAN NGUDI WALUYO UNGARAN
1
BAB I FILOSOFI KEPERAWATAN
ANAK
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan
kembali tentang filosofi keperawatan anak
Kompetensi Dasar :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan definisi filosofi keperawatan anak
2. Menjelaskan perawatan berfokus pada keluarga
3. Menjelaskan atraumatic care
4. Menjelaskan manajemen kasus
5. Menjelaskan prinsipprinsip keperawatan anak
!. Menjelaskan peran perawat anak
". Menjelaskan lingkup praktik keperawatan anak
FILOSOFI KEPERAWATAN ANAK
#ilosofi keperawatan anak merupakan ke$akinan atau pandangan $ang dimiliki
perawat dalam memberikan pela$anan keperawatan pada anak $ang berfokus
pada keluarga %famil$ &entered &are'( pen&egahan terhadap trauma %atraumati&
&are'( dan manajemen kasus. %)ong( 2**+'
Perawatan berfokus pada keluarga
,ehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga( untuk itu kep.
-nak harus mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atau sabagai konstanta tetap
dalam kehidupan anak % )ong( .err$ / 0o&kenberr$( 2**2'.
.erawat harus mampu memfasilitasi keluarga dalam berbagai bentuk pela$anan
kesehatan baik berupa pemberian tindakan keperawatan langsung maupun pemberian
pendidikan kesehatan pada anak.
,eperawatan anak perlu memperhatikan kehidupan sosial( buda$a dan ekonomi
keluarga karena tingkat sosial( buda$a dan ekonomi dari keluarga dapat menentukan
2
pola kehidupan anak selanjutn$a faktorfaktor tersebut sangat
menentukan perkembangan anak dalam kehidupan dimas$arakat.
.erawat memperhatikan kekuatan dan kelemahan keluarga.,ehidupan anak
sangat ditentukan keberadaann$a bentuk dukungan keluarga. ,eterlibatan keluarga
menjadi sangat penting dalam pemberian asuhan keperawatan. .erhatikan kebutuhan
keamanan dan ken$amanan bagi orang tua pada anakn$a selama memberian
perawatan.
Atraumatic Care
-traumati& &are adalah perawatan $ang tidak menimbulkan adan$a trauma
pada anak dan keluarga.
.erawatan tersebut difokuskan dalam pen&egahan terhadap trauma $ang merupakan
bagian dalam keperawatan anak.
1eberapa kasus $ang sering dijumpai dimas$arakat seperti peristiwa $ang
dapat menimbulkan trauma pada anak adalah &emas( marah( n$eri dll. .rinsip $ang
dapat dilakukan adalah :
+. Menurunkan atau men&egah dampak perpisahan dari keluarga
2. Meningkatkan kemampuan orang tua dlm mengontrol perawatan pada anak
1*. Men&egah atau mengurangi &edera %injur$' dan n$eri %dampak psikologis'
11. 3idak melakukan kekerasan pada anak
12. Modifikasi lingkungan fisik
Manajemen Kasus
.engelolaan kasus se&ara komprehensif adalah bagian utama dalam pemberian
asuhan keperawatan se&ara utuh melalui upa$a pengkajian( penentuan diagnosis(
peren&anaan( pelaksanaan dan e4aluasi dari berbagai kasus baik $ang akut
maupun kronis.
PRINSIP-PRINSIP KEPERAWATAN ANAK
3erdapat prinsip atau dasar dalam keperawatan anak $ang dijadikan
sebagai pedoman dalam memahami filosofi keperawatan anak.
3
13. -nak bukan miniatur orang dewasa tetapi sebagai indi4idu $ang unik
14. -nak adalah sebagai indi4idu $g unik dan mempun$ai kebutuhan sesuai dengan
tahap perkembangan
15. 5ankep. anak berorientasi pada upa$a pen&egahan pen$akit dan peningkatan
derajat kesehatan( bukan han$a mengobati anak $ang sakit.
1!. ,ep. anak merupakan disiplin ilmu kesehatan $ang berfokus pada kesejahteraan
anak sehingga perawat bertanggung jawab se&ara komprehensif dim
memberikan asuhan keperawatan anak
1". .raktik keperawatan anak men&akup kontrak dengan anak dan keluarga untuk
men&egah( mengkaji( menginter4ensi dan meningkatkan kesejahteraan hidup
dengan menggunakan proses keperawatan $ang sesuai dengan aspek moral %etik'
dan aspek hukum %legal'.
1+. 3ujuan keperawatan anak dan remaja adalah untuk meningkatkan maturasi atau
kematangan $ang sehat bagi anak dan remaja sbg mahluk biopsikososial dn
spiritual dim konteks keluarga dan mas$arakat
12. ,e&enderungan $ang akan datang kep. anak berfokus pada ilmu tumbuh
kembang
PARADIGMA KEPERAWATAN ANAK
2*. -dalah landasan berfikir dlam penerapan ilmu keperawatan anak.
21. 6andasan berfikir tersebut terdiri dari empat komponen diantaran$a manusia
dalam hal ini adalah anak( keperawatan( sehatsakit dan lingkungan.
22. -nak u` seseorang $ang berusia 7 1+ tahun
23. 8espon emosi sangat ber4ariasi
24. -da 4 perbedaan antara anak dg dewasa :
25. Struktur #isik
2!. .roses fisiologis
2". ,emampuan berfikir
2+. 3anggapan terhadap pengalaman masa lalu
f' 8entang sehat sakit u` batasan $ang dapat diberikan bantuan pela$anan
keperawatan pd anak( adalah suatu kondisi anak berada dalam status
4
kesehatan $g meliputi sejahtera( sehat optimal( sehat( sakit sakit kronis dan
meninggal g' 6ingkungan u` internal
dan eksternal
h' 9nternal u` status kesehatan anak : keturunan( jenis kelamin( emosi dll i'
:ksternal u` gi;i anak( peran orang tua( saudara( teman seba$a atau
mas$arakat dll. j' 1entuk pela$anan keperawatan $g diberikan kepada
anak u` dukungan(
pendidikan kesehatan dan upa$a rujukan ke tenaga kesehatan
PERAN PERAWAT DLAM KEPERAWATAN ANAK
22. .emberi perawatan
3*. -d4o&at
31. .en&egahan pen$akit
32. .endidik
33. ,onselor
34. ,olaborator
g' .engambil keputusan etik
h' .eneliti
LINGKUP PRAKTIK KEPERAWATAN ANAK
35. Merupakan batasan asuhan keperawatan $ang diberikan pada klien anak dari usia
2+ hari sampai dengan 1+ tahun atau usia ba$i baru lahir sampai 12 tahun
%<artinah( dkk 1222'
3!. =alam memberikan askep pada anak harus berdasarkan kebutuhan dasar anak
$aitu kebutuhan untuk tumbuh kembang anak seperti asuh( asih dan asah
%Sular$o( 1223'
5
Latihan Soal :
1. #ilosofi keperawatan anak berfokus pada hal dibawah ini
a. ,eluarga
b. 8umah
&. .ertahanan
d. .olitik
e. 6ingkungan
2. .eristiwa $ang dapat menimbulkan trauma pada anak adalah
a. >$eri
b. <embira
&. 1ermain
d. 8ekreasi
e. 3idur
3. .engelolaan kasus se&ara komprehensif diawali pada tahap
a. .eren&anaan
b. .elaksanaan tindakan keperawatan
&. .engkajian
d. .enentuan diagnosa keperawatan
e. .enentuan e4aluasi
4. .rinsip ? prinsip keperawatan anak seperti dibawah ini( ke&uali ....
a. -nak adalah miniatur orang dewasa
b. -nak sebagai indi4idu $ang unik
&. .ela$anan keperawatan anak berorientasi pada upa$a pen&egahan
d. .ela$anan keperawatan berfokus pada kesejahteraan anak
e. .ela$anan $ang diberikan bersifat komprehensif
5. Salah satu peran peran perawat anak adalah memberikan pengetahuan dalam
bentuk
pen$uluhan kesehatan. 0al tersebut merupakan peran ....
a. .emberi perawatan
b. -d4okat
&. ,olaborator
d. .endidik
e. .eneliti
!
Kunci 1awaban :
3". A
3+. A
32. C
4*. A
41. D
DAFTAR PUSTAKA
1et;( 6 @ dan Sowden( 6 -. 2**2. Keperawatan Pediatri Edisi 3. Aakarta : :<@.
<arna( 0eri.dkk. 2***. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak Edisi
Kedua. 1andung : #,B .adjadjaran.
6aksman( 0endra( 3. =r. 2**3. Kamus Kedokteran. Aakarta : =jambaran.
Shelo4( Ste4en . dan 0annemann( 8obert :. 2**4. Panduan Lengkap
Perawatan Bayi Dan Balita. 3he -meri&an -&adem$ Of .ediatri&s. Aakarta :
-8@->.
Staf .engajar 9lmu ,esehatan -nak. 2**2. Ilmu Kesehatan Anak 1. Aakarta : #,B9.
Supartini( 5upi( S.,ep( MS&. 2**4. Buku Aar Konsep Dasar Keperawatan
Anak. Aakarta : :<@.
)ong( =onna 6( 2**+( Pediatric !ursing( St 6ouis( Missouri: Mosb$ @ompan$.
"
BAB II PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu
menjelaskan kembali tentang pertumbuhan dan perkembangan
Kompetensi Dasar :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :
42. Menjelaskan definisi pertumbuhan dan perkembangan
43. Menjelaskan faktorfaktor $ang mempengaruhitumbuh kembang
44. Menjelaskan periode perkembangan
45. Menjelaskan &iri&iri tumbuh kembang
4!. Menjelaskan pertumbuhan fisik
A. DEFINISI
Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar ( jumlah( ukuran atau
dimensi tingkat sel( organ maupun indi4idu( $ang bisa diukur dengan berat % gram(
pound( kilogram'( ukuran panjang %&entimeter( meter '( umur tulang dan
keseimbangan metabolik % retensi kalsium dan nitrogen tubuh'
Perkembangan adalah bertambahn$a kemampuan %skill' dalam struktur
dan fungsi tubuh $ang lebih kompleks dalam pola $ang teratur dan dapat diramalkan(
sebagai hasil dari proses pematangan.
=isini men$angkut adan$a proses diferensiasi dari selsel tubuh( jaringan
tubuh( organ ?organ dan sistem organ $ang berkembang sedemikian rupa sehingga
masingmasing dapat memenuhi fungsin$a. 3ermasuk juga perkembangan emosi(
intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan
+
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG
1. FAKTOR HEREDITER
#aktor pertumbuhan $ang dapat diturunkan adalah jenis kelamin(
ras dan kebangsaan
2. FAKTOR LINGKUNGAN
a. Lingkungan pranatal
6ingkungan didalam uterus sangat besar pengaruhn$a terhadap
perkembangan fetus( terutama karena ada selaput $ang men$elimuti dan
melindungi fetus dari lingkungan luar. 1eberapa kondisi lingkungan
dalam uterus $ang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
janin adalah gangguan nutrisi karena ibu kurang mendapat gi;i adekuat
baik se&ara kualitas maupun kuantitas( gangguan endokrin pada ibu
seperti menderita =iabetes Mellitus( ibu $ang mendapat terapi sitostatika(
atau $ang mengalami infeksi 3O8@0.
b. Pengaruh budaya lingkungan
1uda$a keluarga atau mas$arakat akan mempengaruhi bagaimana mereka
mempersepsikan dan memahami keehatan serta berperilaku hidup sehat.
c. Status sosial dan ekonomi keluarga
-nak $ang berada dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga uang sosial
ekonomin$a rendah akan memiliki kesulitan untuk membantu anak untuk
men&apai pertumbuhan $ang optimal. ,eluarga dengan latar belakang
pendidikan $ang rendah juga sering kali tidak dapat( tidak mau atau tidak
me$akini pentingn$a penggunaan fasilitas kesehatan $ang dapat
menunjang tumbuh kembang anakn$a.
2
d. Nutrisi
3elah disebutkan bahwa untuk bertumbuh dan berkembang( anak
membutuhkan ;at gi;i $ang esensial men&akup protein( lemak(
karbohidrat( mineral( 4itamin dan air $ang harus dikonsumsi se&ara
seimbang( dengan jumlah $ang sesuai kebutuhan pada tahapan usian$a.
e. Iklim atau cuaca
9klim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak( seperti pada
musim penghujan $ang dapat menimbulkan baha$a banjir pada daerah
tertentu( akan men$ebabkan sulitn$a transportasi sehingga sulit
mendapatkan bahan makanan( bahkan timbul berbagai pen$akit menular
seperti diare dan pen$akit kulit.
f. Olahraga/latihan fisik
Olah raga atau latihan fisik berdampak pada pertumbuhan fisik maupun
perkembangan psikososial anak. Se&ara fisik( manfaat olah raga atau
latihan $ang teratur dapat meningkatkan sirkulasi darah sehingga akan
meningkatkan suplai oksigen keseluruh tubuh. Selain itu olah raga akan
meningkatkan akti4itas fisik dan menstimulasi perkembangan otot dan
pertumbuhan sel.
g. Posisi anak dalam keluarga
.osisi anak sebagai anak tunggal( anak sulung( anak tengah atau anak
bungsu akan mempengaruhi bagaimana pola anak tersebut diasuh dan
dididik dalam keluarga.
3. FAKTOR INTERNAL
a. Kecerdasan
,e&erdasan dimiliki anak sejak ia dilahirkan. -nak $ang dilahirkan
dengan tingkat ke&erdasan $ang rendah tidak akan men&apai
prestasi
1*
$ang &emerlang walaupun stimulus $ang diberikan lingkungan demikian
tinggi( demikian juga sebalikn$a.
b. Pengaruh hormonal
-da tiga hormon utama $ang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak( $aitu hormon somatotropik( hormon tiroid dan
hormon gonadotropin. "ormon somatotropik teritama digunakan selama
masa kanakkanak $ang mrmpengaruhi pertumbuhan tinggi badan karena
menstimulasi terjadin$a proliferasi sel kartilago dan sistem skeletal.
0ormon tiroid menstimulasi metabolisme tubuh( sedangkan hormon
gonadotropin menstimulasi pertumbuhan sel interstisial dari testis dan
o4arium.
c. Pengaruh emosi
Orang tua terutama ibu adalah orang terdekat tempat anak untuk
bertumbuh dan berkembang. -nak akan belajar dari orang tua untuk
dapat memenuhi kebutuhan dasarn$a sendiri. =engan demikian apabila
orang tua memberi &ontoh perilaku emosional( seperti membentak anak
saat rewel ( dll( anak akan belajar untuk menirukan perilaku orang tua
tersebut.
D. PERIODE PERKEMBANGAN
)ong % 2**+' mengemukakan perkembangan anak se&ara umum terdiri atas
tahapan pranatal( periode ba$i( masa kanakkanan awal( masa kanakkanak
pertengahan( dan masa kanakkanak akhir.
PE#I$DE P#A!ATAL
.eriode ini terdiri atas fase germinal( embrio dan fetal. #ase germinal $aitu mulai
konsepsi sampai kurang lebih usia kehamilan 2 minggu. #ase embrio mulai dari
usia kehamilan 2 minggu sampai + minggu dan periode fetal dimulai dari +
minggu sampai dengan 4* minggu atau kelahiran.
11
PE#I$DE BA%I
.eriode ini terbagi atas neonatus dan ba$i. Neonatus adalah sejak lahir % * hari'
sampai 2+ hari. =iatas 2+ hari sampai usia 12 bulan termasuk kategori periode
bayi.
PE#I$DE KA!AK&KA!AK A'AL
.eriode ini terdiri atas anak usia 1 sampai 3 tahun $ang diebut dengan 3O=6:8
dan usia anak antara 3 tahun sampai ! tahun disebut dengan .8-S:,O6-0.
3odler menunjukkan perkembangan motorik $ang lebih lanjut dan anak
menunjukkan kemampuan akti4its lebih ban$ak bergerak( mengembangkan rasa
ingin tahu dan eksplorasi terhadap benda $ang ada disekelilingn$a.. pada usia
prasekolah( perkembangan fisik lebih lambat dan relatif menetap. Sistem tubuh
harusn$a sudah matang dan sudah terlatih dengan toiletingCtoilet training.
PE#I$DE KA!AK&KA!AK PE#TE!(A"A!
.eriode ini dimulai pada usia ! tahun sampai 11 atau 12 tahun dengan
pertumbuhan anak lakilaki sedikit lebih meningkat daripada perempuan dan
perkembangan motorik lebih sempurna. Bntuk hal ini anak mempbutuhkan
akti4itas $ang reguler kurang lebih 4 sampai 5 jam perhari. .eriode ini dikenal
sebagai fase usia sekolah $aitu anak mempun$ai lingkungan lain selain keluarga(
terutama sekolah. Masa usia sekolah juga merupakan fase penting dalam
pen&apaian perkembangan konsep diri dan ketrampilan dasar memba&a( menulis
serta berhitung lebih dikuasai.
E. CIRI CIRI TUMBUH KEMBANG
4". 3umbuh kembang adalah proses $ang kontinu sejak dari konsepsi sampai
meturitasCdewasa $ang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
4+. =alam periode tertentu terdapat adan$a masa per&epatan atau masa
perlambatan( serta laju tumbuh kembang $ang berlainan diantara organ
organ. .
12
3erdapat 3 periode pertumbuhan &epat adalah pada masa janin( masa ba$i * ?
1 tahun( dan masa pubertas. Sedangkan pertumbuhan organorgan tubuh
mengikuti 4 pola $aitu pola umum( pola limfoid( pola neural dan pola
reproduksi.
Pola umum adalah tulang panjang( otot skelet % pada neonatus 2* ? 25D
berat badan( setelah dewasa 4*D berat badan'( sistem pen&ernaan( sistem
pernafasan( peredaran darah dan 4olume darah.
Pola neural /otak adalah bersamnsama tulang tengkorak
$ang
melindungin$a( mata dan telinga berlangsung lebih dini. 1erat otak waktu
lahir 25D berat otak dewasa( pada umur 2 tahun "5D dan umur 1* tahun 25D
berat otak dewsa.
Pola limfoid adalah pertumbuhan jaringan limfoid agak berbeda daari bagian
tubuh lainn$a( pertumbuhan men&apai maksimum sebelum
adolesensi
kemudian menurun hingga men&apai ukuran dewasa.
Pola reproduksi adalah organorgan reproduksi mengikuti pola genital dimana
pertumbuhann$a lambat pada praremaja( kemudian disusul pa&u tumbuh
adolesen $ang &epat
42. .ola perkembangan anak adalah sama ( tetapi ke&epatann$a berbeda antara
anak $ang satu dengan lainn$a.
5*. .erkembangan erat hubungann$a dengan matursi sistem susunan saraf
51. -kti4itas seluruh tubuh diganti respon indi4du $ang khas
52. -rah perkembangan anak adalah sefalokaudal
53. 8eflek primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan
menghilang sebelum grakan 4olunter ter&apai.
13
F. PERTUMBUHAN FISIK
1. .ertumbuhan janin intra uterin
BMB8 1:8-3 .->A-><
% gram' % &m'
+ minggu 1 gram 2(5 &m
12 minggu 14 gram "(5 &m
1! minggu 1** gram 1" &m
2* minggu 5** gram 3* &m
2+ minggu 1*** gram 35 &m
+ bulan 15** gram 4* &m
2 bulan
32** gram
%ratarata'
5* &m
2. .ertumbuhan setelah lahir
2.1 1erat badan
BMB8 1:8-3 1-= ->
6ahir
5 bulan 2 E berat badan lahir
1 tahun 3 E berat badan lahir
2 tahun 4 E berat badan lahir
=apat pula digunakan rumus $ang dikutip dari 1ehrman( 1222 untuk
memperkirakan berat badan anak adalah sebagai berikut :
6ahir : 3(25 kg
3 ? 12 bulan : Bmur % bulan' F 2
2
1 ? ! tahun : Bmur %tahun' E 2 F +
! ? 12 tahun : Bmur %tahun' E " ? 5
2
14
2.2 3inggi 1adan
3inggi badanpada waktu lahir ratarata 5* &m( se&ara garis besar
tinggi
badan anak dapat diperkirakan sebagai berikut :
1 tahun : 1(5 E 31 lahir
4 tahun : 2 E 31 lahir
! tahun : 1(5 E 31 setahun
13 tahun : 3 E 31 lahir
=ewasa : 3(5 E 31 lahir % 2 E 31 2 tahun'
=apat pula dengan perhitungan dalam sentimeter sebagai berikut G
6ahir : 5* &m
Bmur : "5 &m
2 ? 12 tahun : umur %tahun' E ! F ""
2.3 ,epala
Bmur 6ingkar kepala
6ahir 34 &m
! bulan 44 &m
1 tahun 4" &m
2 tahun 42 &m
=ewasa 54 &m
2.4 <igi
Bmur Aumlah gigi
5 2 bulan 2 biji
1 tahun ! + biji
2 tahun 14 - 1! biji
2
1
/
2
tahun 2* biji
15
Latihan Soal
1. .erubahan dalam besar ( jumlah( ukuran atau dimensi tingkat sel( organ
maupun indi4idu( $ang bisa diukur dengan berat % gram( pound( kilogram'(
ukuran panjang %&entimeter( meter '( umur tulang dan keseimbangan
metabolik % retensi kalsium dan nitrogen tubuh' disebut ........
a. .ertumbuhan
b. .erkembangan
&. .er&epatan
d. .erlambatan
e. .ubertas
2. 1ertambahn$a kemampuan %skill' dalam struktur dan fungsi tubuh $ang lebih
kompleks dalam pola $ang teratur dan dapat diramalkan( sebagai hasil dari
proses pematangan disebut ....
a. .ertumbuhan
b. .erkembangan
&. .er&epatan
d. .erlambatan
e. .ubertas
3. Salah satu faktor herediter $ang mempengaruhi tumbuh kembang adalah ....
a. 6ingkungan pranatal
b. 6ingkungan postnatal
&. Sosial ekonomi
d. 9klim
e. 8as
4. .eriode perkembangan pada usia 1 ? 3 tahun disebut ....
a. >eonatus
b. 1a$i
&. 3odler
1!
d. .rasekolah
e. Sekolah
5. Menurut 8umus 1ehrman ba$i usia 4 bulan akan mempun$ai berat
badan
a. "(5 kg
b. 5(5 kg
&. !(5 kg
d. +(5 kg
e. 2(5 kg
1"
,B>@9 A-)-1->
54. -
55. 1.
5!. :
5". @
5+. @
DAFTAR PUSTAKA
1et;( 6 @ dan Sowden( 6 -. 2**2. Keperawatan Pediatri Edisi 3. Aakarta : :<@.
6aksman( 0endra( 3. =r. 2**3. Kamus Kedokteran. Aakarta : =jambaran.
Mansjoer( -rif( dkk. 2**1. Kapita )elekta Kedokteran Edisi ketiga *ilid 1. Aakarta :
:<@.
Staf .engajar 9lmu ,esehatan -nak. 2**2. Ilmu Kesehatan Anak 1. Aakarta : #,B9.
Supartini( 5upi( S.,ep( MS&. 2**4. Buku Aar Konsep Dasar Keperawatan
Anak. Aakarta : :<@.
)ong( =onna 6( 2**+( Pediatric !ursing( St 6ouis( Missouri: Mosb$ @ompan$.
1+
PENILAIAN TUMBUH KEMBANG
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan
kembali tentang penilaian tumbuh kembang
Kompetensi Dasar :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :
52. Menjelaskan penilaian pertumbuhan anak
!*. Menjelaskan .engukuran antropometrik
!1. Menjelaskan pemeriksaan fisik
!2. Menj elaskan pemeriksaan laboratorium
!3. Menjelaskan pemeriksaan radiologi
PENILAIAN PERTUMBUHAN ANAK meliputi :
!4. .:><B,B8-> ->38O.OM:389,
!5. .:M:89,S--> #9S9,
!!. .:M:89,S--> 6-1O8-3O89BM
!". .:M:89,S--> 8-=9O6O<9
+ .:><B,B8-> ->38O.OM:389,
.engukuran antropometrik ini meliputi pengukuran berat badan( tinggi badan
%panjang badan'( lingkar kepala dan lingkar lengan atas. 3erdapat dua &ara dalam
pengukuran $aitu pengukuran $ang berdasarkan umur dan pengukuran tidak
berdasarkan umur.
1. .engukuran 1erat 1adan
=igunakan untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan
$ang ada pada tubuh misaln$a tulang( otot( lemak( &airan tubuh sehingga dapat
diketahui ststus keadaan gi;i anak atau tumbuh kembang anak. Selain menilai
12
status gi;i dan tumbuh kembang anak( berat badan dapat digunakan untuk dasar
penghitungan dosis dan makanan $ang diperlukan dalam pengobatan.
2. .engukuran 3inggi 1adan
=igunkan untuk menilai status perbaikan gi;i( disamping faktor genetik.
.engukuran ini dapat dilakukan sangat mudah dalam menilai gangguan
pertumbuhan dan perkembangan.
3. .engukuran 6ingkar ,epala
=igunakan untuk menilai pertumbuhan otak( penilaian ini dapat dilihat
apabila petumbuhan otak ke&il %mikrosefali' maka menunjukkkan adan$a
retardasi mental( sebalikn$a apabila otakn$a besar %4olume kepala
meningkat' akibat pen$umbatan pada aliran &airan &erebrospinalis.
4. .engukuran 6ingkar 6engan -tas %696-'
=igunkan untuk penilaian jaringan lemak dan otot akan tetapi penilaian ini
tidak ban$ak berpengaruh pada keadaan jaringan tubuh apabila dibanding
dengan berat badan
5. 6ingkar =ada
Sebagaimana lingkar lengan atas( pengukuran lingkar dada jarangdilakukan.
.engukurann$a dilakukan pada saat bernapas biasa % mid respirasi ' pada
tulang Hifoidius% insi&ura substernalis'. .engukuran lingkar dada ini
dilakukan dengan posisi berdiri pada anak $ang lebih besar( sedangkan pada
ba$i dengan posisi berbaring.
+ .:M:89,S--> #9S9,
=alam melakukan penilaian terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak
dapat ditentukan dengan melakukan pemeriksaan fisik( dengan melihat bentuk
tubuh( perbandingan bagian tubuh dan anggota gerak lainn$a( menentukan
jaringan otot dengan memeriksa lengan atas( pantat dan paha( menentukan
jaringan lemak dilakukan pada pemeriksaaan triseps( menentukan pemeriksaan
rambut dan gigi geligi
2*
+ .:M:89,S--> 6-1O8-3O89BM
.emeriksaan ini dilakukan guna menilai keadaan pertumbuhan dan
perkembangan dengan ststus keadaan pen$akit( adapun pemeriksaan $ang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut pemeriksaan kadar haemoglobin( pemeriksaan
serrum protein %albumin dan globulin'( hormonal dll.
+ .:M:89,S--> 8-=9O6O<9
.emeriksaan ini digunakan untuk menilai umur tumbuh kembang seperti umur
tulang( apabila di&urigai adan$a gangguan pertumbuhan.
.:>96-9-> .:8,:M1-><-> ->-,
Bntuk menilai perkembangan anak( pertama $ang dapat dilakukan adalah dengan
wawan&ara tentang faktor kemungkinan $ang men$ebabkan gangguan dalam
perkembangan( kemudian melakukan tes skrining perkembangan anak dengan
==S3( tes 9I dan tes .sikologi lainn$a. Selain itu juga dapat dilakukantes lainn$a
seperti e4aluasi dalam lingkungan anak $aiatu interaksi anak selama ini( e4aluasi
fungsi penglihatan( pendengaran( bi&ara( bahasa serta melakukan pemeriksaan fisik
lainn$a seperti pemeriksaan neorologis( metabolik dll.
MASALAH TUMBUH KEMBANG ANAK
Masalah tumbuh kembang anak merupakan masalah $ang perlu diketahui atau
dipahami sejak konsepsi hingga dewasa $ang menurut )0O sampai usia 1+ tahun
sedsang menurut Bndangundang ,esejahteraan -nak 89 >o. 4 3ahun 12"2 sampai
usia 21 tahun sebelum menikah.
1eberapa masalah tumbuh kembang anak $ang perlu dijadikan a&uan
dalam
pendeteksian diantaran$a adalah :
1*D anak akan men&apai kemampuan pada usia dini
21
5*D anak akamn men&apai kemampuan kemudian
"5D anak akan men&apai kemampuan lebih kemudian
2*D anak akan sudah harus dapat men&apai kemampuan pada batas usia paling
lambat masih dalam batas normal ( dan
1*D anak dimasukkan dalam kategori terlambat apabila belum bisa
men&apai kemampuann$a.
-da beberapa masalah $ang berhubungan dengan tumbuh kembang anak diantaran$a
:
1. <agal 3umbuh % #ailure to 3hri4e'
Merupakan kegagalan untuk tumbuh dimana sebenarn$a anak tersebut lahir
dengan &ukup bulan akan tetapi dalam tumbang selanjutn$a mengalami
kegagalan pertumbuhan fisik dengan malbnutrisi dan retardasi perkembangan
sosial atau motorik.
2. <agguan Makan
<angguan $ang sering terjadi adalah penolakan makan( pika % keadaan anak
berulang kali makan makanan $ang tidak bergi;i'( terjadin$a regurgitasi
%mengeluarkan kembali makanan kedalam mulut tanpa disertai perasaan mual
atau gangguan gastrointestinal( anoreksia ner4osa dan bulimia.
3. <angguan 3idur
5ang sering terjadi somnambulisme % tidur sambil berjalan '
4. :nuresis #ungsional
<angguan dlm pengeluaran urine $ang in4olunter pada waktu siang atau malam
hari pada anak $ang berumur lebih dari 4 tahun tanpa adan$a kelainan fisik
maupun pen$akit organik. #aktor $ang dapat mempengaruhi adalah kegagalan
dalam toilet training dan adan$a negati4e reinfor&ement.
22
!+. :nkoporesis #ungsional <angguan dalm pengeluaran feses $ang tidak terkontrol
pada anak $ang terjadi se&ara berulangulang tanpa adan$a konstipasi( tanpa
adan$a pen$ebab organik pada anak $ang berumur lebih dari 4 tahun
!2. <agap <angguan pada arus bi&ara pada anak $ang ditandai dengan adan$a
pengulangan suara( suku kata atau terjadi bloking dalam bi&ara
"*. Mutisme :fektif <angguan bi&ara pada anak ditandai dengan menolak
untuk berbi&ara pada situasi sosial seperti disekolah( ditempat umum dll.
"1. <angguan perkembangan spesifik Meliputi gangguan memba&a dan
menulis( berhitung( perkembangan bahasa( perkembangan artikulasi( dan
gangguan perkembangan motorik $ang spesifik.
"2. 8etardasi Mental <angguan dalam perkembangan dimana terjadi
gangguan dalam fungsi intelektual $ang subnormal adan$a perilaku adaptif
sosial dan timbul pada masa perkembangan dibawah umur 1+ tahun
"3. -utisme =ikenal dengan sindroma keanner dengan memiliki gejala tidak mampu
bersosialisasi( mengalami kesulitan menggunakan bahasa( berperilaku berulang
ulang serta bereaksi tidak biasa terhadap rangsangan sekitarn$a dengan kata lain
pada anak autisme dpt terjadi kelainan emosi( intelektual dan kemauan atau
gangguan per4asif.
"4. <angguan .emusatan perhatianC0iperaktif =itandai dengan gangguan
konsentrasi( sifat impulsif dan hiperakti4itas
"5. .engania$aan dan .engabaian anak 3indakan $ang disengaja $ang
dapat menimbulkan orang lain dapat menimbulkan sakit( &edera fisik
atau emosional pada anak atau beresiko terhadap sakit atau &edera.
23
6atihan Soal :
1. Salah satu penilaian pertumbuhan dengan antropometri adalah ....
a. .emeriksaan laboratorium
b. .emeriksaan radiologi
&. .engukuran berat badan
d. .emeriksaan darah
e. .emeriksaan fisik
2. Salah satu penilaian perkembangan anak $ang digunakan adalah ....
a. .emeriksaan fisik
b. =en4er 99
&. .emeriksaan laboratorium
d. .emeriksaan antropometri
e. .emeriksaan radiologi
3. <angguan pada anak dimana anak tidur sambil berjalan disebut ....
a. <agal tumbuh
b. :nuresis
&. :nkoporesis
d. Somnambulisme
e. .ika
4. <angguan bi&ara pada anak ditandai dengan menolak untuk berbi&ara pada
situasi sosial seperti disekolah( ditempat umum disebut ....
a. <agal tumbuh
b. Mutisme efektif
&. -utisme
d. 0iperaktif
e. 1ulimia
24
5. <angguan dalm pengeluaran feses $ang tidak terkontrol pada anak $ang terjadi
se&ara berulangulang tanpa adan$a konstipasi( tanpa adan$a pen$ebab
organik pada anak $ang berumur lebih dari 4 tahun
a. :nkoporesis fungsional
b. :nuresis fungsional
&. Mutisme efektif
d. -utisme
e. Somnambulisme
Kunci 1awaban :
"!. C
"". B
"+. D
"2. B
+*. A
25
TEORI PERKEMBANGAN ANAK
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan
kembali tentang teori perkembangan anak
Kompetensi Dasar :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :
+1. Menjelaskan teori perkembangan psikoseksual
+2. Menjelaskan kepribadian terfiksasi
+3. Menjelaskan teori perkembangan psikososial
+4. Menjelaskan teori perkembangan kognitif
TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ( SIGMUND FRUED)
Fase Umur Karakteristik Implikasi
ORAL * ? 1 th
Mulut sebagai pusat
kesenangan
Makanan sebagai :
kesenangan
perasaan aman
perasaan n$aman
ANAL 1 ? 3 th
-nus dan
rektum merupakan
pusat kesenangan
mengompol
/
mengeluarkan
feses
merupakan
pusat
kesenangan
pujian $g tepat akan
membentuk
pribadi
FALIK 3 ? ! th
<enetalia merupakan pusat
kesenangan
-nak mengidentifikasi
dengan orang tua
2!
tentang seks
LATEN ! ? 12 th
:nergi menunjukkan
akti4itas fisik dan
intelektual
Menganjurkan anak
dengan kegiatan fisik
dan intelektual
GENITAL 12 ? 1+ th
:nergi merupakan
pen&apaian kematangan
hub. heteroseks
=ianjurkan untuk
berpisah dg orang tua(
mandiri untuk membuat
keputusan
KEPRIBADIAN TERFIKSASI
Aika indi4idu tak men&apai kemampuan pada tahap tertentu
Fiksasi adalah immobilisasi atau ketidakmampuan pribadi untuk memproses tahap
perkembangan berikutn$a karena ke&emasan
1. Fiksasi fase oral
sulit untuk memper&a$ai orang lain
kepribadian kaku
pen$alahgunaan obat
perokok
makan berlebihan
alkoholisme
sangat mempertahankan pendapat
sangat tergantung
2. Fiksasi fase anal
,epribadian bersifat obsesi4e konfulsif :
kejam
kikirCpelit
keras kepala
2"
kurang pengendalian diri
tidak rapih
3. Fiksasi fase falik
Seksual dan perasaan agresif diasosiasikan dengan genital sebagai fokus
masturbasi
odipus kompleks
elektra kompleks
masalah identifikasi seksual
masalah dengan authorit$
4. Fiksasi fase laten
obsesi4e
kurangn$a moti4asi diri
5. Fiksasi Fase Genital
frigiditas
impotensi
tidak men&apai kepuasan dalam hubungan heteroseksual
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ( ERIKSON ) 1.
Percaya vs Tidak percaya
.enanaman rasa per&a$a adalah hal $ang sangat mendasar
3erbentukn$a keper&&a$aan diperoleh dari hubungann$a dengan orang lain
dan orang $ang pertama berhubungan adalah orang tua( terutama ibun$a
-nak akan mengembangkan rasa tidak per&a$a apabila pemenuhan
kebutuhan dasar ini tidak terpenuhi
2 Otonomi vs rasa malu dan ragu
.erkembangan otonomi berousat pada kemampuan anak untuk mengontrol
tubuh dan lingkungann$a
2+
-nak ingin melakukan halhal $ang ingin dilakukann$a sendiri dengan
kemampuan $ang sudah mereka miliki
-nak akan meniru perilaku orang lain disekitarn$a dan hal ini merupakan
proses belajar
.erasaan malu dan ragu akan timbul apabila anak merasa dirin$a kerdil atau
saat mereka dipaksa oleh orang tuan$a atau orang dewasa lainn$a untuk m
emilih atau berbuat sesuatau $ang dikehendaki
3. Inisiatif vs rasa bersalah
.erkembangan inisiatif diperoleh dengan &ara mengkaji lingkungan melalui
kemampuan indran$a
-nak mengembangkan keinginan dengan &araeksplorasi terhadap apa $ang
ada disekelilingn$a
0asil akhir $ang diperoleh adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu
sebagai prestasin$a
.erasaan bersalah akan timbul apabila anak tidak mampu berprestasi
sehingga merasa tidak puas atas perkembangan $ang tidak ter&apai
4. Industri vs inferiority
-nak akan belajar untuk bekerja sama dan bersaing dengan anal lainn$a
melalui kegiatan $ang dilakukan baik dalam kegiatan akademik maupun
dalam pergaulan melalui permainan
Otonomi mulai berkembang terutama awal usia ! tahunperasaan sukses
di&apai anak dengan dilandasi dengan adan$a moti4asi internal untuk
berakti4its $ang mempun$ai tujuan
,emampuan anak untuk berinteraksi sosial lebih luas dengan teman
dilingkungann$a dapat mempfasilitasi perkembangan perasaan sukses ( sense
of industry)
22
.erasaan tidak adekuat dan rasa inferior atau rendah diri akan berkambang
apabila anak terlalu mendapat tuntutan dari lingkungan$a dan anak tidak
berhasil memenuhin$a
.ujian atau penguatan (reinforcement'adalah hal $ang penting pada fase ini
5. Identitas vs kerancuan peran
-nak remaja akan berusaha untuk men$esuaikan perann$a sebagai anak $ang
saedang berda pada fase transisi dari kanakkanak menuju dewasa
,ejelasan identitas diperoleh apabila ada kepuasan $ang diperoleh dari orang
tuan$a atau lingkungan tempat ia berada $ang membantun$a melalui proses
pen&arian identitas diri sebagai anak remaja( sedangkan ketidakmampuan
dalam mengatasi konflik akan menimbulkan keran&uan peran $ang harus
dijalakann$a
PERKEMBANGAN KOGNITIF ( PIAGET )
1. Tahap sensoris- motorik ( 0 - 2 th)
Mengisap %su&king' adalah &iri utama pada perilaku ba$i dan berkembang
sekalipun tidak sedang men$usu( bibirn$a bergerakgerak seperti sedang
men$usu
1a$i belajar dan mengembangkan kemampuan sensoris motorik dengan
dikondisikan oleh lingkungann$a
.erkembangan intelektual dipelajari melalui sensasi dan pergrtakan
3iga kejadian penting dari tahapan saensorismotorik : perpisahan anak
dengan lingkungan seperti ibun$a( ada persaepsi tentang konsep benda $ang
permanen atau konstan serta penggunaan simbiol untuk memepersikan situasi
atau benda( misaln$a dengan menggunakan mainan.
2. Preoperasional ( 2- 7 th)
,arekteristik utama perkembangan inteletual pada tahapan praoperasional
didasari oleh sifat egosentris.
,etidakmampuan untuk menempatkan diri sendiri ditempat orang lain
3*
.emikiran didominasi oleh apa $ang mereka lihat dan rasakan dengan
pengalaman lainn$a
.ada usia 2 3 th anak bersada diantara sensorismotorik dan praoperasional(
$aitu anak mulai mengembangkan sebabakibat( trial and error dan
menginterpretasi benda atau kejadian
-nak prasekolah berada fase peralihan atara prekonseptoal dan intuiti4e
thougt.
Satu hal $ang penting adalah anak prasekolah berasumsi bahwa orang lain
berpikir seperti mereka sehingga perlu menggali pengertian mereka dengan
pendekatan non4erbal.
31
BAB III
PEMERIKSAAN FISIK PADA ANAK
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu
menjelaskan kembali tentang pemeriksaan fisik pada anak
Kompetensi Dasar :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :
+5. Menjelaskan pemeriksaan fisik pada bagian kepala dan leher
+!. Menjelaskan pemeriksaan fisik pada bagian telinga
+". Menjelaskan pemeriksaan fisik ketajaman pendengaran
++. Menjelaskan pemeriksaan otoskopik
+2. Menjelaskan pemeriksaan fisik pada bagian mata
2*. Menjelaskan pemeriksaan fisik pada bagian muka( hidung( rongga mulut
21. Menjelaskan pemeriksaan fisik pada bagian toraks dan paru
22. Menjelaskan pemeriksaan fisik pada sistem kardio4askuler
23. Menjelaskan pemeriksaan fisik pada abdomen
24. Menjelaskan pemeriksaan fisik pada anus
1. Kepala dan leher
a. 6ingkar kepala.
Bkur lingkar kepala jika anak berumur 2 tahun atau kurang.
6etakkan meteran melingkari kepala tepat di atas alis dan
pinna dan melingkari oksipital $ang menonjol.
b. 3anda ,linis :
6ingkar kepala $ang besar abnormal menunjukkan hidro&epalus.
6ingkar kepala $ang ke&il mungkin kraniostenosis atau mikro&epali.
&. 1entuk dan simetris kepala.
32
3anda klinik:
Oksiput $ang datar mungkin akibat posisi terlentang.
,epala $ang tidak simetris menunjukkan penutupan garis sutura
$ang
prematur.
d. .alpasi garis sutura ba$i.
1iasan$a menonjol( mendatar umur ! bulan.
e. -mati dan palpasi fontanel.
>ormal( rata( halus( berden$ut.
3anda klinis :
1ila menonjol mungkin 39, meningkat % @edera kepala( Meningitis(
neoplasma ' 1ila &ekung mungkin dehidrasi.
f. Bkur lebar dan panjang fontanel anterior( normal : 1 ? 5 &m
umur 212
bulan.
#ontanel $ang ke&il atau besar mungkin terdapat gangguan pertumbuhan.
g. ,ontrol kepala.
>ormal : 1a$i 74 bulan mungkin kepala terkulai dalam posisi didudukkan.
3anda klinis : ,epala $ang terkulai setelah ! bulan mungkin serebral palsi.
h. <erakan kepala dan leher.
3anda klinis :
>$eri dan tahanan terhadap fleksi mungkin iritasi meningeal.
3ahanan lateral terhadap gerakan mungkin tortikolis akibat
&edera otot
sternoklidomastoidius.
i. .embengkakan leher.
3anda klinis :
Selaput dan lipatan leher mungkin sindrome turner.
.embengkakan leher mungkin gondong( infeksi tenggorok atau mulut.
=istensi 4ena mungkin kesulitan pernapasan.
j. .alpasi trakea
>ormal : 3rakea berada di garis tengah atau sedikit kekanan.
3anda klinik:
.ergeseran posisi trakea mungkin terjadi masalah paru $ang serius.
33
k. .alpasi kelenjar t$roid
>ormal : tidak teraba.
2. Telinga
a. .eriksa penempatan dan posisi telinga.
>ormal : 1agian atas telinga harus meliwati garis kha$al mata sebelah dalam
ke oksiput. =e4iasi pinna harus tidak lebih dari 1* derajat. 3anda klinis :
.osisi telinga rendah atau miring mungkin abnormal
kromosom. b. -mati penonjolan atau pendataran telinga.
>ormal : 3elinga neonatus rata terhadap kepala.
3anda klinis G
3elinga menonjol mungkin pembengkakan berhubungan dengan
gigitan
serangga atau mastoiditis.
&. .eriksa telinga luar terhadap higiene( rebas dan pengelupasan.
>ormal : 1erwarna seperti daging( serumen lunak berwarna
kuning
ke&oklatan.
3anda klinis :
8abas berwarna kuning atau hijau dan bau( mungkin ruptur
membran timpani. 8abas $ang mengandung darah mungkin iritasi benda
asing.
d. 3arik -urikel( >ormal G tidak n$eri( -bnormal :n$eri atau n$eri
tekan
mungkin mastoiditis.
3. Ketajaman Pendengaran
a. 1a$i.
1erdiri dibelakang ba$i( bun$ikan bel ke&il atau tepuk tangan.
>ormal : 1a$i umur 4 bulan menunjukkan reflek terkejut( ! bulan men&ari
suara dengan menggerakka mata C kepala.
3anda klinis : @urigai adan$a tuli bila ba$i tidak terkejutC men&ari
sumber suara.
b. .ra Sekolah.
34
*.! ? *.2 meter didepan anak( beri perintah.
&. Bsia sekolah C remaja
*.3 meter berdiri dibelakang anak.
.erintahkan anak menutup satu telinga. Suruh anak mengulangi apa
$ang
didengar.
d. Bji rhinne.
e. Bji weber.
4. Pemeriksaan otoskopik.
a. .ilih spekulum $ang pas masuk ke liang telinga. .egang dalam
posisi
terbalik.
>ormal : liang telinga berwarna merah jambu( mempun$ai rambut halus.
3anda klinis : eritema membran timpani mungkin OM-( membran timpani
kuning atau abuabu mungkin OM serosa.
b. 6uruskan liang telinga. -nak 7 3 tahun( tarik lobulus telinga pelanpelan ke
bawah dan ke arah luar. -nak J 3 tahun( tarik pinna ke atas dan kebelakang.
&. Masukkan spekulum ke liang telinga. -nak 7 3 tahun arahkan ke
atas.
-nakJ 3 tahun arahkan ke bawah depan.
5. Mata
a. .osisi dan penempatan
.erhatikan jarak mata( ukur jarak antara kantus dalam.
>ormal : 2(5 &m
,linis : 0ipertelorisme mungkin down sindrome.
b. -mati lipatan 4ertikal $ang menutiupi kantus dalam.
6ipatan kantus mungkin =own Sindrome( .. <injal.
&. -mati kemiringan pandangan mata dengan menggunakan garis
kha$al
meliwati kantus dalam.
>ormal :#isura palpebra hori;ontal.
3anda klinis : ,emiringan kearah atas mungkin =own Sindrome.
d. -mati kelopak mata terhadap penempatan $ang tepat.
35
>ormal G ,elopak mata tertutup diantara batas iris dan batas atas pupil.
e. ,elopak mata.
.eriksa terhadap warna( bengkak( rabas( lesi.
3anda klinis : ,elopak earna merah mungkin ne4us telangiektasiC stork bite
marks( n$eri dan bengkak mungkin hordeulum( benjolan tak n$eri mungkin
kala;ion( bengkak( merah( dan rabas purulent mungkin radang( &ekung
mungkin dehidrasi.
f. ,onjungti4a
3anda klinis : merah mungkin infeksi( alergi atau iritasi( bengkak mungkin
alergi( pu&at mungkin anemi.
g. )arna konjungti4a bulbi.
>ormal : bersih( transparan.
3anda klinis : merah mungkin letih(tegang(iritasi atau gangguan perdarahan.
h. .eriksa warna sklera.
3anda klinis : Sklera kuning mungkin ikterus( kebiruan
mungkin
osteogenesis( glaukoma atau hiperbillirubin.
i. .upil dan iris
.eriksa warna( bentuk( ukuran iris( radang.
3anda klinis : ber&ak tepi luar iris mungkin defek lapang penglihatan( bintik
putih mungkin down sindrome( iris tak berwarna mungkin albinisme.
j. .eriksa ukuran( kesamaan dan respon pupil.
>ormal : bentuk sama( respon &epat pada &aha$a( kontriksi.
3anda klinis : Miosis terjadi pada iritis( pemberian morfin.
Midriasis
berhubungan dengan emosi( glaukoma akut( trauma( henti sirkulasi(anestesi.
k. <erakan ekstraokuler.
Bji reflek kornea :
,aji strabismus dengan men$orot &aha$a jarak 4*.5 &m.
>ormal : @aha$a jatuh simetris pada setiap pupil
l. .engkajian penglihatan warna : Bji ishihara.
m. .engkajian ketajaman penglihatan.
3!
-mati apakah ba$i bisa berkedip dan dosifleksi dalam berespon
terhadap
&aha$a.
-mati apakah ba$i J 4bulan mampu melihat ob$ek
berwarna dan
mengikutin$a.
6. Muka, hidung, dan rongga mulut.
a. -mati bentuk dan ukuran roman muka.
3anda klinis : ,asar disertai batas rambut rendah dan lidah besar munghkin
kretinisme.
=ahi $ang besar mungkin hidro&epalus( dahi ke&il pada ba$i prematur.
b. -mati ekpresi muka.
Memar mungkin abused( mulut terbuka mungkin rhititis alergik.
&. -mati kesimetrisan lipatan nasolabial ketika menangis dan tertawa.
3anda klinis: 3ak simetris mungkin gangguan ner4us fasialisC 1ellls pals$.
d. -mati ukuran dan bentuk hidung.
Simetris dan letak pada pusat muka.
e. .eriksa bibir terhadap warna( kesimetrisan( kelembaban( pembengkan( lesi (
fisura.
3anda klinis : ,ebiruan pada bibir mungkin sianosis( pu&at mungkin anemi(
merah &err$ mungkin asidosis( pe&ahpe&ah mungkin demam.
f. .eriksa batas tepi bukal( gusi( lidah( palatum terhadap
kelembaban (
keutuhan dan perdarahan.
3anda klinis : lesi ulserasi warna putih mungkin sariawan( area keabuabuan
dilingkari garis merah pada pipi bagian dalam molar kedua adalah bintik
kopik mungkin &ampak.
g. .eriksa lidah terhadap gerakan dan bentuk.
3anda klinis : <losoptosis mungkin retardasi mental.
h. .eriksa gigi terhadap jumlah(jenis( keadaan dan oklusi.
-nak 3* bulan bintik &oklat( terdapat 2* gigi susu.
3anda klinis : bintik &oklat hitam mungkin karies. i.
3onsil
3"
3anda klinis : 3onsil kemerahan ditutupi eksudat mungkin infeksi( eksudat
kental warna abuabu mungkin tonsilitis dipterik. j. -mati kualitas suara
3anda klinis : suara hidung mungkin pembesaran adenoid( suara parau
mungkin &roup( kretinisme( tetanus( tangis melengking mungkin 39,
meninggi.
7. Toraks dan
Paru Inspeksi
a. ,aji dada terhadap stridorr( mengi(batuk( serak( dengkur.
3anda klinis:
Stridor( serak( batuk( mungkin &roup( stridor inspirasi dan dengkur ekspirasi
mungkin epiglotis( mengi mungkin asma( bronkhitis( aspirasi benda asing.
b. .eriksa thoraks terhadap kesimetrisan( konfigurasi( abnormalitas.
>ormal : ! tahun rasio diameter anteroposterior dan diameter trans4ersal 1:
1(3!( gerak simetris.
&. 3anda klinik
<angguan paru kronik bila dada bundar pada anak $ang lebih tua.
.neumonia( .neumotorak( bila gerakan satu sisi torak menurun.
d. -mati retraksi dada
3anda klinis : indikasi distres pernapasan.
e. -mati pembengkakan.
3anda klinis : bengkak indikasi air trapping $ang berat.
f. -mati jenis pernapasan .
>ormal :
Bsia 7 " tahun pernapasan diafragma dan abdomen timbul dengan inspirasi.
Bsia J " tahun pernapasan dada.
-bdomen dan dada bergerak bersamasama sesuai
dengan jenis
pernapasan$a.
3anda ,linik:.ernapasan abdomen pada older &hild mungkin
gangguan
pernapasan.
3+
g. -mati kedalaman dan regularitas pernapasan dan lama
inspirasi dan ekspirasi.
3anda klinik : fase ekspirasi $ang memanjang mungkin pernapasan obtruktif %
-sma'
Palpasi
,aji ekskursi pernapasan dan fremitus taktil.
>ormal : gerakan simet$ris pada setiap pernapasan( dasar posterior menurun !
&m selama inspirasi $ang dalam( fremitus berkurang didasar paru.
3anda klinik : .remitus menurun % asma( pneumotorak ' fremitus
meningkat % peneumonia'
Perkusi dada
>ormal:
8esonansi terdengar diseluruh permukaan paru( pekak terdenganr disela iga
kanan kelima dan di atas sela iga kiri kedua sampai kelima( timpani diatas
sela iga kiri ke enam.
3anda klinik :
.ekak karena terdapat &airan atau massa di paruparu.
Auskultasi
a. -uskultasi lapoangan paru se&ara sistematis dan simetris dari apeks ke dasar
paru(tarik napas dalam dengan menghembuskan balon.
b. -uskultasi di aksila pada penderita pneumonia( ralesC&rakes
mudah
terdengar.
>ormal :
Kesikuler diseluruh lapang paru.
1ronkho4esikuler pada ruang i&tus &ordis satu( bronkhotubuler diatas trakhea.
3anda klinis :
8ales( ronki pleural fri&tion rub.
32
8. Sistem Kardiovaskular
Inspeksi
a. -mati postur tubuh anak
3anda klinik : posisi jongkok pada 3etralogi of #allot %3#'( leher
ba$i hiperekstensi terus menerus mungkin hipoksia.
b. -mati anak thd sianosis(ber&ak ( edema
3anda klinis : sianosis( pu&at( ber&ak mungkin pen$akit jantung.
:dema mungkin gagal jantung
&. -mati kesulitan bernapas : merintih( retraksi iga( nares ekspirasi(
napas
tambahan( batuk pendek sering dangkal dan lemah.
d. ,aji &lubbing finger %hipoksia'
Palpasi
a. .alpasi dada anterior terhadap den$ut apikalC39M pada sela iga 4 % " th' C
sela iga 5 %J " th' b. >ormal : >adi apikal dapat dipalpasi pada ba$i dan anak
ke&il.
3anda klinis : 39M lebih rendah mungkin pembesaran jantung. 39M
$ang
lebih keras mungkin anemia( demamCansietas.
Auskultasi
a. 1un$i jantung
>ormal : S2 pada aorta dan pulmonal( intensitas pada titik :rb sama antara
S1 dan S2( S1 terdengar jelas pada area nitral dan trikuspid
b. 3anda klinis :
S1 terdengar lebih keras selama demam( latihan dan anemia
S1 lebih keras menunjukkan stenosis mitral
S1 dengan intensitas $ang ber4ariasi mungkin aritmia
&. -uskultasi bun$i jantung tambahan S3 dan S4
d. ,aji bun$i jantung abnormal : murmur( klik( prekordial fri&tion rub(
&atat
dimana murmur ditemukan( waktu dalam siklus S1 dan S2( nada( kualitas
4*
e. .engkajian sistem pembuluh darah
6akukan palpasi areri perifer terhadap kesamaan( irama( frekuensi
3anda klinik :
0ilangn$a nadi femoralis : koartasio aorta
9.
Abdomen
Inspeksi
a. .eriksa kontur abdomen saat ba$i berdiriCtelentang
>ormal : abdomen menonjol saat berdiri( datar saat telentang
3anda klinis :
Mononjol %retensi &airan( tumor( organomegali( asites.
-bdomen besar( eks tipis( bokong men$usut %malnutrisi'
-bdomen &ekung %dehidrasi( obstruksi abdomen atas'
.enonjolan garis tengan .H sampai umbilikus % diastasis rekti abdominalis'
b. .eriksa warna dan keadaan kulit abdomen
3anda klinis : kuning %ikterus'( garis perakCstriae %obesitasCretensi &airan'
&. .eriksa abdomen tehadap gerakan
3anda klinis :
<erakan peristaltik minimal %obstruksi intestinal( stenosis pilorus'
-bdomen dan torak tidak bergerak sinkron%peritonitisC pen$akit paru'
d. .eriksa umbilikus
3anda klinis : warna kebiruan %perdarahan intra abdomen'( nodular %tumor'(
penonjolan %herniasi'( drainase %infeksi'.
Auskultasi
1ising usus
>ormal : terjadi setiap 5 ? 2* detik
3anda klinis : >ada tinggi %diare( <:( obstruksi'
3idak terdengar %peritonitis( ileus paralitik'
41
Perkusi
a. >ormal : .ekakCflatness pada sepanjang batas iga kanan dan 11
? 3 &m dibawah batas iga dari hepar. .ekak pada simfisis pubis
%,,'. 3impani diseluruh abdomen b. 3anda klinis :
.ekak diluar area hepar %hepatomegali'
Palpasi
a. 6akukan palpasi super4isial utuk periksa n$eri tekan( lesi( tonus otot( turgor(
hipestessia kutanus pada peritonitis'
3anda klinis :
:kspresi muka tegang %takut n$eri'( n$eri saat dangkat lipatan kulit abdomen
%hipestessia kutanus pada peritonitis'
b. .alpasi dalam dari kuadran bawah kearah atas untuk mengetahui pembesaran
hati
3anda klinis :
>$eri tekan pada kuadran bawah % feses( <:( infeksi pel4ik( tumor'
>$eri tekan pada kuadran kiri atas %pembesaran limpa'( n$eri
tekan
kuadrankanan atas %hepatitisCpembesaran hepar'( kuadran kanan
bawahCumbilikus %apendiksitis'
&. ,aji terhadap iritasi peritoneal dengan uji otot psoass. .erintahkan anak
menekuk kaki kanan pada pinggul dan lutut ketika melakukan tekanan
kearah bawah
>ormal : tidak n$eri
3anda klinis : n$eri %apendisitis'
.alpasi terhadap hernia inguinalis dan femoralis
10. Pengkajian area anus
.eriksa bokong dan paha dengan posisi anak tengkurap
42
3anda klinis : tidak simetris %displasia pinggul kongenital'(
kemerahan dan
ruam %diare'
.eriksa anus dan fisura( hemoroid.
43
1-1 9K
DENVER II
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan
kembali tentang =en4er 99
Kompetensi Dasar :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :
25. Menjelaskan tentang .engertian =en4er 99
2!. Menjelaskan tentang aspek perkembangan $ang dinilai
2". Menjelaskan tentang alat $ang digunakan
2+. Menjelaskan tentang prosedur =en4er 99
22. Menjelaskan tentang penentuan garis umur
1**. Menjelaskan tentang skor penilaian
1*1. Menjelaskan tentang hasil penilaian indi4idual
1*2. Menjelaskan tentang interpretasi tes
-. .:><:839->
=en4er 99 merupakan re4isi dari ==S3 %=en4er =e4elopment
S&reening 3est'
Salas satu metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak
1ukan 3est 9I
1ukan peramal kemampuan adaptif atau intelektual %perkembangan' anak
dimasa mendatang
3idak dibuat untuk menghasilkan diagnosis seperti ketidakmampuan
belajar %learning disabilit$( kesukaran belajar %learning disorder' atau
gangguan emosional
3idak untuk substitusi e4aluasi diagnostik atau pemeriksaan fisik
namun lebih kearah untuk membandingkan kemampuan perkembangan
seorang anak dengan kemampuan anak lain $ang seumur.
44
3erdapat 125 tugas perkembangan %Soetjiningsih( 2**+'
B. ASPEK PERKEMBANGAN YANG DINILAI
1+ Personal sosial ,perilaku sosial-
-spek $ang berhubungan dengan kamampuan mandiri( bersosialisasi
dan berinteraksi dengan lingkungann$a
.+ /ine motor adapti0e ,gerakan motorik halus-
-spek $ang berhubungan dg kemampuan anak untuk mengamati
sesuatu( melakukan gerakan $g melibatkan bagianbagian tubuh tertentu dan
dilakukan otototot ke&il(tetapi memerlukan koordinasi $ang &ermat
3+ Language ,1ahasa-
,emampuan untuk memberikan respons terhadap suara( mengikuti
perintah dan berbi&ara spontan
2+ (ross motor ,gerakan motorik kasar-
-spek $ang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh
Setiap tugas%kemampuan' digambarkan dalam bentuk kotak persegi panjang
horisontal $ang berurutan menurut umur( dalam lembar =en4er 99
.ada umumn$a pada waktu tes( tugas $ang perlu diperiksa pada setiap kali
skrining han$a berkisar antara 25 ? 3* tugas saja( sehingga tidak memakan
waktu $ang lama han$a sekitar 152* menit
C. ALAT YANG DIGUNAKAN
-lat peraga : benang wol merah( kismisCmanikmanik( kubus warna merah
kuninghijaubiru( permainan anak( botol ke&il( bola tenis( bel ke&il( kertas
dan pensil
6embar formulir =en4er 99
1uku petunjuk sebagai referensi $ang menjelaskan &ara&ara melakukan
tes dan &ara penilaiann$a
=. PROSEDUR DENVER II ADA 2 TAHAP :
45
3ahap 9 : se&ara periodik dilakukan pada semua anak $ang berusia :
3 ! bulan
2 12 bulan
1+ 24 bulan
3 tahun
4 tahun
5 tahun
3ahap 99 : dilakukan pada mereka $ang di&urigai adan$a hambatan
perkembangan pada tahap pertama. ,emudian dilanjutkan dengan e4aluasi
diagnostik $ang lengkap
E. PENENTUAN GARIS UMUR ANAK
Menggunakan patokan 3* hari untuk satu bulan( 12 bulan untuk satu tahun.
1ila dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan kebawah dan
> 15 hari dibulatkan keatas.
0itung dengan &ara mengurangi tanggal testCpemeriksaan dengan tanggal
lahir.
3arik garis umur pada format =en4er sesuai dengan perhitungan.
@ontoh penentuan garis umur
-nak -ndi lahir pada tanggal 23 Mei 2**! dari kehamilan $ang &ukup bulan
dan test dilakukan pada tanggal 5 Maret 2**2( maka perhitungann$a
adalah :
2**2 3 5
2**! 5 23
2 2 12 L 2 tahun 2 bulan 12 hari( karena 12 hari lebih ke&il dari 15 hari
maka dibulatkan kebawah( sehingga umur andi adalah 2 tahun 2 bulan
#. SKOR PENILAIAN
Skor setiap uji &oba ditulis pada kotak segiempat uji&oba dekat tanda garis
5*D
Skor $ang dipakai dalam =en4er 99 :
4!
. : .ass artin$a anak melakukan uji&oba dengan baik atau
ibuCpengasuh melaporkann$a %tepatCdapat diper&a$a' bahwa
anak dapat melakukann$a
# : #ailCgagal u` anak tidak dapat melakukan uji&oba dengan
baik( atau ibuCpengasuh memberi laporan bahwa anak tidak
dapat melakukann$a dengan baik
>O : >o opportunit$ %tidak ada kesempatan' u` anak tidak
mempun$ai kesempatan untuk melakukan uji &oba karena ada
hambatan. Skor ini han$a boleh dipakai pada pada uji&oba
dengan M8N
8 : 8efusal %menolak'O anak menolak melakukan uji&oba.
.enolakan dapat dikurangi dengan mengatakan kepada anak
apakah dapat melakukann$a %uji&oba $ang dilaporkan oleh
ibuCpengasuh tidak diskor sebagai penolakan
G. INTERPRETASI PENILAIAN INDIVIDUAL
a. .enilaian lebih %ad4an&ed'. 1ila seorang anak M.assN pada uji&oba $ang
trletak dikanan garis umur( din$atakan perkembangan anak lebih pada uji
tersebut( karena anak M.assN pada uji &oba dimana keban$akan anak lainn$a
belum M.assN
b. .enilaian M normalN
1ila seorang anak gagal atau menolak melakukan uji&oba disebelah kanan
garis umur( perkembangan anak din$atakan normal.
&. .enilaian @autionCperingatan.
1ila seorang anak gagal atau anak menolak uji &oba dimana garis umur
terletak pada antara persentil "5 dan 2* D Skorn$a : M@autionN 3ulis @
disebelah kanan kotak
d. .enilaian M=ela$edN %keterlambatan'. 1ila seorang anak gagal atau menolak
melakukan uji &oba $ang terletak lengkap disebelah kiri garis umur( karena
anak gagal atau menolak uji &oba dimana 2*D anak pada sampel baku dapat
M.assN pada umur lebih dini.
4"
H. INTERPRETASI TES/U1I COBA
a. >ormal
1ila tidak ada keterlambatanCdela$s dan aada paling ban$ak
satu M&autionN
b. Suspe&t
1ila didaptkan > 2 M&autionN dan atau 1 dela$s
&. 3idak dapat diuji
1ila skor menolak pada > 1 total disebelah kiri garis umur atau
menolak pada lebih dari 1 uji &oba $ang ditembus garis umur
4+
BAB V KONSEP BERMAIN Standar
Kompetensi:
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu
menjelaskan kembali tentang konsep bermain
Kompetensi Dasar :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :
1*3. Menjelaskan tentang definisi bermain
1*4. Menjelaskan fungsi bermain terhadap tumbuh kembang anak
1*5. Menjelaskan tujuan bermain
1*!. Menjelaskan faktor ? faktor $ang mempengaruhi aktifitas bermain
5. Menjelaskan bermain untuk anak $ang dirawat di rumah sakit
1. Definisi Bermain
Menurut Miller dalam Supartini %2**5' bermain merupakan &ara
ilmiah bagi seorang anak untuk mengungkapkan konflik $ang ada dalam
dirin$a $ang pada awaln$a anak belum sadar bahwa dirin$a sedang
mengalami konflik. Melalui bermain anak dapat mengekspresikan pikiran(
perasaan( fantasi serta da$a kreasi dengan tetap mengembangkan
kreatifitasn$a dan beradaptasi lebih efektif terhadap berbagai sumber stress.
=engan bermain anak dapat belajar dan mampu untuk mengungkapkan isi
hati melalui katakata( anak belajar dan mampu untuk men$esuaikan diri
dengan lingkungann$a( ob$ek bermain( waktu ( ruang dan orang.
2. Fungsi Bermain Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
a. .erkembangan sensoris ? motorik
=alam hal ini( permainan akan membantu perkembangan gerak
halus dan pergerakan kasar anak dengan &ara memainkan suatu ob$ek
$ang sekiran$a anak merasa senang. Misaln$a( orang tua memainkan
pensil didepan anak( pada tahap awal anak akan melirik benda $ang ada
42
didepann$a( kalau dia tertarik maka dia akan berespon dan
berusaha untuk mengambilCmeraih pensil dari genggaman orang tuan$a.
b. .erkembangan ,ognitif
Membantu anak untuk mengenal bendabenda $ang ada
disekitarn$a. Misaln$a( mengenalkan dengan warna%merah(biru( hijau(
kuning( putih( hitam dan sebagain$a'( bentuk % bulat( lonjong( gepeng(
kubus dan sebagain$a'. =engan &ara seperti ini orang tua juga se&ara
tidak sadar sudah bias mema&u perkembangan bahasa anak
&. ,reatifitas
Mengembangkan kreatifitas anak dalam bermain sendiri atau
se&ara bersama. 1erikan anak balok $ang ban$ak dan biarkan dia
men$usun balokbalok itu untuk dibuat bentuk apa saja sesuai dengan
keinginan anak( kemudian tan$akan pada anak benda apa $ang telah ia
buat itu.
d. .erkembangan sosial
1elajar berinteraksi dengan orang lain( mempelajari peran dalam
kelompok. ,umpulkan 3 5 anak $ang usian$a seba$a( kemudian biarkan
anak untuk membentuk kelompok sendiri dan menjalani perann$a sendiri
sendiri( orang tua memantau dari kejauhan.
e. .erkembangan kesadaran diri
=engan bermain anak sadar akan kemampuann$a sendiri(
kelemahann$a dan tingkah laku terhadap orang lain. -nak juga akan
belajar mengenal kemampuann$a dan membandingkann$a dengan orang
lain dan menguji kemampuann$a dengan men&oba peranperan baru dan
mengetahui dampak tingkah lakun$a terhadap orang lain. Misaln$a jika
anak mengambil mainan temann$a sehingga temann$a menangis( anak
akan belajar mengembangkan diri bahwa perilakun$a men$akiti teman.
=alam hal ini penting peran orang tua untuk menanamkan nilai moral dan
etika( terutama dalam kaitann$a dengan kemampuan untuk memahami
dampak positif dan negati4e dari perilakun$a terhadap orang lain.
5*
f. .erkembangan moral
-nak akan mempelajari nilai benar dan salah dari
lingkungann$a( terutama dari orang tua dan guru. =engan nelakukan
akti4itas bermain( anak akan mendapat kesempatan untuk menerapkan
nilainilai tersebut sehingga dapat diterima dilingkungann$a dan dapat
men$esuaikan diri dengan aturanaturan kelompok $ang ada
dilingkungann$a.
g. 1ermain sebagai terapi
.ada saat dirumah sakit( anak akan mengalami berbagai
perasaan $ang sangat tidak men$enangkan( seperti marah( takut( &emas(
sedih( dan n$eri. .erasaan tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi
$ang dialami anak karena menghadapi beberapa stressor $ang ada
dilingkungan rumah sakit. Bntuk itu dengan melakukan permainan anak
akan terlepas dari ketegangan dan stress $ang dialamin$a karena dengan
melakukan permainan( anak akan dapat mengalihkan rasa sakitn$a pada
permainnan$a %distraksi' dan relaksasi melalui kesenangann$a melakukan
permainan. 0al tersebut terutama terjadi pada anak $ang belum mampu
mengekspresikan se&ara 4erbal. =engan demikian permainan adalah
media komunikasi antara anak dengan orang lain( termasuk dengan
perawat atau petugas kesehatan di rumah sakit. .erawat dapat mengkaji
perasaan dan pikiran anak melalui ekspresi non4erbal $ang ditunjukkan
selama melakukan permainan atau melalui interkasi $ang ditunjukkan
anak dengan orang tua dan teman kelompok bermainn$a.
3. Tujuan Bermain
Melalui fungsi bermain( pada prinsipn$a bermain mempun$ai tujuan sebagai
berikut :
a. Bntuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan $ang normal pada saat
sakit anak mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan
perkembangann$a. )alaupun demikian( selam anak dirawat dirumah
sakit( kegiatan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan masih harus
tetap dilanjutkan untuk menjaga kesinambungann$a.
51
b. Mengekspresikan perasaan( keinginan( dan fantasi sertaideiden$a
&. Mengembangkan kreatifitas dan kemampuan meme&ahkan masalah
d. =apat beradaptasi se&araefektif terhadap stress karena sakit dan dirawat
di
rumah sakit.
4. Faktor yang mempengaruhi aktifitas bermain
-da 5 faktor $ang memengaruhi aktifitas bermain pada anak $aitu tahap
perkembangan anak( status kesehatan anak( jenis kelamin anak( lingkungan
$ang mendukung( serta alat dan jenis permainan $ang &o&ok atau sesuai bagi
anak. 1erikut ini akan diuraikan satu persatu.
a. 3ahap perkembangan anak
Setiap perkembangan mempun$ai potensiCketerbatasan dalam permainan.
-nak umur 3 %tiga' tahun alat permainann$a berbeda dengan anak$ang
berumur 5 %lima' tahun.
b. Status kesehatan
.ada anak $ang sedang sakit kemampuan psikososialCkognitif terganggu.
Sehingga ada saatsaat anak sangat ambisius pada permainann$a dan ada
saatsaat dimana anak sama sekali tidak pun$a keinginan untuk bermain
&. Aenis ,elamin
.ada saat usia sekolah biasan$a anak lakilaki enggan bermain dengan
anak perempuan( mereka sudah bisa membentuk komunitas tersendiri(
dimana anak wanita bermain sesama wanita dan anak lakilaki bermain
sesama lakilaki. 3ipedan alat permainanpun akan berbeda( misaln$a anak
lakilaki suka main bola( pada anak perempuan suka bermain boneka.
d. 6ingkungan
6okasi dimana anak berada sangat mempengaruhi pola permainan anak.
=ikotakota besar anak jarang sekali $ang bermain la$angla$ang( paling
paling mereka han$a bermain game karena memang tidak adaCjarang ada
tanah lapangClapangan untuk bermain( berbeda dengan didesa $ang masih
ban$ak terdapat tanah kosong.
52
e. -lat .ermainan $ang &o&ok
=isesuaikan dengan tahap perkembangann$a sehingga anak menjadi
senang untuk menggunakann$a. 5. ,lasifikasi 1ermain
-da beberapa jenis permainan ( baik ditinjau dari isi permainan
maupun karakter sosialn$a. Menurut )ong %2**+' berdasarkan isi permainan(
ada soccial a33ecti0e play4 sense o3 pleasure play4 games4 unoccupied
1eha0iour( dan dramatic play+ 1erikut akan diuraikan satu persatu :
a+ )osial A33ecti0e Play
9nti dari permainan ini adalah adan$a hubungan interpersonal
$ang men$enangkan antara anak dengan orang lain. Misaln$a ba$i akan
mendapatkan kesenagan dan kepuasan dari hubungan
$ang
men$enangkan dengan orang tuan$adanCatau orang lain. .ermainan $ang
biasa dilakukan adalah M&iluk baN( berbi&ara sambil tersen$umCtertawa(
atau sekedar memberikan tangan pada ba$i untuk menggenggamn$a(
tetapi diiringi berbi&ara sambil tersen$um dan tertawa.
1+ )ense o3 pleasure Play
.ermainan ini menggunakan alat $ang dapat menimbulkan rasa
senang dan biasan$a mengas$ikkan. Misaln$a menggunakan pasir dan air.
&. )kill Play
Sesuai dengan sebutann$a( permainan ini akan meningkatkan
ketrampilan anak. Misaln$a ba$i akan terampil memegang bendabenda
ke&il( memindahkan benda dari satutempat ke tempat anak akan terampil
naik sepeda.
d. (ames atau permainan
<ames atau permainan adalah jenis permainan $ang menggunakan
alat tertentu $ang menggunakan perhitungan danCatau skor. .ermainan ini
bisa dilakukan oleh anak sendiri danCataudengan temann$a.. Misaln$a
ular tangga( &ongklak( pu;;le dan lainlain
53
e+ 5noccupied 1eha0iour
.ada saat tertentu anak sering terlihat mondarmandir( tersen$um(
tertawa( jinjitjinjit( bungkukbungkuk( memainkan kursi( meja atau apa
saja $ang ada disekelilingn$a.
3+ Dramatic Play
Sesuai dengan sebutann$a( pada permainan ini anak memainkan
peran sebagai orang lain melalui permainann$a. -nak ber&eloteh sambil
berpakaian meniru orang dewasa( misaln$a ibu guru( ibun$a( a$ahn$a(
kakakn$a dan sebagain$a $ang ingin ia tiru.
-pabila ditinjau dari karakter( ada onlooker play4 solitary play4 dan
parallel play+
a+ $nlooker play
.ada jenis permainan ini( anak han$a mengamati temann$a $ang
sedang bermain( tanpa ada inisiatif untuk ikut berpartisipasi dalam
permainan. Aadi anak tersebut bersifat pasif( tetapi ada proses pengamatan
terhadap permainan $ang sedang dilakukan temann$a.
1+ )olitary Play
.ada permainan ini( anak akan tampak berada dalam kelompok
permainan( tetapi anak akan bermain sendiri dengan alat permainan $ang
dimilikin$a( dan alat permainan tersebut berbeda dengan alat permainan
$ang digunakan temann$a( tidak ada kerja sama( ataupun komunikasi
dengan teman sepermainan$a.
c+ Parallel Play
.ada permainan ini anak akan dapat menggunakan alat permainan
$ang sama( tetapi antara satu anak dengan anak lain tidak terjadi kontak
satu sama lain sehingga antara anak satu dengan anak tidak ada
sosioalisasi. 1iasan$a dilakukan pada anak usia toddler.
d. Associati0e Play
.ada permainan ini sudah terjadi komunikasi antara anak satu
dengan anak lain( tetapi tidak trorganisasi( tidak ada pemimpin atau $ang
memimpin permainan dan tujuan permainan tidak
jelas. @ontoh
54
permainan jenis ini adalah bermain boneka( bermain hujanhujanan dan
bermain masakmasakan.
e. 6ooperati0e Play
-turan permainan dalam kelompok tampak lebih jelas pada
permainan jenis ini( juga tujuan dan pemimpin permainan. -nak $ang
memimpin permainan mengatur dan mengarahkan anggotan$a untuk
bertindak dalam permainan sesuai dengan tujuan $ang diharapkan dalam
permainan tersebut.
1erdasarkan kelompok usia anak( bermain dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
a. -nak usia ba$i
.ermainan untuk anak usia ba$i adalah social a33ecti0e play+
@ontoh alat permainan : benda benda $ang aman dimasukkan ke mulut(
alat permainan berbentuk gambar atau bentukmuka( boneka ( alat
permainan $ang dapat digo$angkan dan keluar suara( giringgiring.
b. -nak usia toddler % J13 tahun'
Aenis permainan $ang dapat dipilih adalah untuk anak usia toddler
adalah solitary play dan parallel play+ @ontoh alat permainan : bola(alat
permainan $ang didorong atau ditarik( buku bergambar( alat permainan
rumah tangga( pensil berwarna.
&. -nak usia prasekolah %J 3 ? ! tahun'
Aenis permainan $ang sesuai adalah associati0e play( dramatic
play dan skill play. Aenis alat permainan $ang dapat diberikan pada anak(
misaln$a boneka( set alat masak( sepeda( mobilmobilan( alat olahraga(
berenang dan permainan balokbalok besar.
d. -nak usia sekolah %! ? 12 tahun'
Aenis alat permainan $ang dapat digunakan adalah mobilmobilan
dan set alat untuk memasak( boneka dan komputer.
e. -nak usia remaja %13 ? 1+ tahun'
55
Aenis alat permainan $ang dapat digunakan untuk usia remaja ini
adalah berbagai ma&am alat olahraga( alat musik dan alat gambar atau
lukis.
6. Bermain Untuk Anak yang Dirawat Di Rumah Sakit
.erawatan anak di rumah sakit merupakan pengalaman $ang penuh
dengan stress( baik bagi anak maupun orang tua. 1eberapa bukti ilmiah
menunjukkan bahwa lingkungan rumah sakit itu sendiri merupakan pen$ebab
stress bagi anak dan orang tuan$a( baik lingkungan fisik rumah sakit seperti
bangunanCruang rawat( alatalat( bau $ang khas( pakaian putih petugas
kesehatan maupun lingkungan so&ial( seperti sesama pasien anak( ataupun
interaksi dan sikap petugas kesehatan itu sendiri. .erasaan seperti takut(
&emas( tegang( n$eri( dan perasaan $ang tidak men$enangkan lainn$a(sering
kali dialami anak.
Bntuk itu anak memerlukan media $ang dapat mengekspresikan
perasaan tersebut dan mampu bekerja sama dengan petugas kesehatan selama
dalam perawatan. Media $ang paling efektif adalah melalui kegiatan
permainan. .ermainan $ang terapeutik didasari oleh pandangan bahwa
bermain bagi anak merupakan aktifitas $ang sehat dan diperlukan untuk
kelangsungan tumbuh kembang anak dan memungkinkan untuk dapat
menggali dan mengekspresikan perasaan dan pikiran anak( mengalihkan rasa
n$eri dan relaksasi. =engan demikian ( kegiatan bermain harus menjadi
bagian integral dari pela$anan kesehatan anak dirumah sakit.
-kti4itas bermain $ang dilakukan perawat pada anak di rumah sakit
akan memberikan keuntungan sebagai berikut :
1. Meningkatkan hubungan antar klien % anak dan keluarga' dan perawat
karena dengan melaksanakan kegiatan bermain( perawat mempun$ai
kesempatan untuk membina hubungan $ang baik dan men$enangkan
dengan anak dan keluargan$a. 1ermain merupakan alat komunikasi $ang
efektif antara perawat dan klien
5!
1*". .erawatan dirumah sakit akan membatasi kemampuan anak untuk
mandiri. -kti4itas bermain $ang terprogram akan memulihkan perasaan
mandiri pada anak.
1*+. .ermainan pada anak di rumah sakit tidak han$a akan memberikan
rasa senang pada anak( tetapi juga akan membantu anak mengekspresikan
perasaan dan pikiran &emas( takut( sedih( tegang( dan n$eri. .ada
beberapa anak $ang belum dapat mengekspresikan perasaan dan pikiran
se&ara 4erbal danCatau pada anak $ang kurang dapat mengekspresikann$a(
permainan menggambar( mewarnai atau melukis akan membantun$a
mengekspresikan perasaan tersebut.
1*2. .ermainan $ang terapeutik akan dapat meningkatkan kemampuan
anak untuk mempun$ai tingkah laku $ang positif.
11*. .ermainan $ang memberi kesempatan pada beberapa anak untuk
berkompetisi se&ara sehat( akan dapat menurunkan ketegangan pada anak
dan keluargan$a.
.rinsip permainan dirumah sakit adalah sebagai berikut :
1. .ermainan tidak boleh bertentangan dengan pengobatan $ang sedang
dijalankan oleh anak.
-pabila anak harus tirah baring( harus dipilih permainan $ang dapat
dilakukan ditempat tidur dan anak tidak boleh diajak bermain dengan
kelompokn$a ditempat bermian khusus $ang ada diruangan rawat.
Misaln$a sambil tiduran ditempat tidurn$a( anak dapat diba&akan buku
&erita atau diberikan buku komik anakanak( mobilmobilan $ang tidak
pakai remote control( robotrobotan dan permainan lain $ang dapat
dimainkan anak dan orangtuan$a sambil tiduran.
2. .ermainan $ang tidak membutuhkan ban$ak energi( singkat dan
sederhana
.ilih jenis permainan $ang tidak melelahkan anak( menggunakan alat
permainan $ang ada pada anak danCatau $ang tersedia di ruangan.
,alaupun akan membuat suatu alat permainan( pilih $ang
sederhana
5"
supa$a tidak melelahkan anak %misaln$a menggambar atau mewarnai(
bermain boneka dan memba&a buku &erita'.
3. .ermainan $ang harus mempertimbangkan keamanan anak
.ilih alat permainan $ang aman untuk anak ( tidak tajam( tidak
merangsang anak untuk berlarilari dan bergerak se&ara berlebihan.
2+ Permainan harus meli1atkan kelompok umur yang sama+
-pabila permainan dilakukan khusus di kamar bermain se&ara
berkelompok( permainan harus dilakukan pada kelompok umur $ang
sama. Misaln$a permainan mewarnai pada kelompok usia prasekolah
5. Melibatkan orang tua
Satu hal $ang harus diingat bahwa orang tua mempun$ai kewajiban untuk
tetap melangsungkan upa$a stimulasi tumbuh kembang pada anak
walaupun sedang dirawat dirumah sakit sakit( termasuk aktifitas bermain
anakn$a. .erawat han$a bertindak sebagai fasilitator sehingga apabila
permainan dilakukan oleh perawat( orang tua harus terlibat se&ara aktif
dan mendampingi anak mulai dari awal permainan sampai menge4aluasi
hasil permainan anak bersama dengan perawat dan orang tua anak
lainn$a.
5+
BAB VI IMUNISASI
PADA ANAK
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan
kembali tentang imunisasi pada anak
Kompetensi Dasar :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :
111. Menjelaskan tentang pengertian imunisasi
112. Menjelaskan tujuan imunisasi
113. Menjelaskan faktor $ang mempengaruhi
114. Menjelaskan proses imunisasi
5. Menjelaskan jenis imunisasi
!. Menjelaskan rantai dingin
PENGERTIAN
9munisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada ba$i dan anak dengan
memasukkan 4aksin kedalam tubuh agar tubuh membuat ;at anti untuk men&egah
terhadap pen$akit tertentu % 9=-9( 2**+'
Kaksin adalah bahan $ang dipakai untuk merangsang pembentukan ;at anti $ang
dimasukkan kedalam tubuh melalui suntikan seperti 4aksin 1@<( =.3( @ampak dan
melalui (ulut seperti 4aksin polio.
TU1UAN
-nak menjadi kebal terhadap pen$akit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas
dan mortalitas serta dapat mengurangi ke&a&atan akibat pen$akit tertentu
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
1. 3inggin$a kadar antibodi pada saat dilakukan imunisasi
52
115. .otensi antigen $ang disuntikkan
11!. )aktu antara pemberian imunisasi
PROSES IMUNISASI
.ada dasarn$a tubuh sudah memiliki pertahanan se&ara sendiri agar berbagai kuman
$ang masuk dapat di&egah( pertahanan tubuh tersebut meliputi pertahanan non
spesifik dan pertahanan spesifik( proses mekanisme pertahanan dalam tubuh pertama
kali adalah pertahanan nonspesifik seperti komplemen dan makrofag dimana
komplemen dan makrofag ini $ang pertama kali akan memberikan peran ketika ada
kuman $ang masuk kedalam tubuh. Setelah itu maka kuman harus melawan
pertahanan tubuh $ang kedua $aitu pertahanan tubuh spesifik terdiri dari sistem
humoral dan seluler. Sistem pertahanan tersebut han$a bereaksi terhadap kuman
$ang mirip bentukn$a. Sistem pertahanan humoral akan menghasilkan ;at $ang
disebut imunoglobulin % 9g -( 9g M( 9g <( 9g :( 9g =' dan sistem pertahanan seluler
terdiri dari sistem 6imfosit 1 dan 6imfosit 3( dalam pertahanan spesifik selanjutn$a
akan menghasilkan satu &ell $ang disebut sel memori( sel ini akan berguna atau
sangat &epat dalam bereaksi apabila sudah pernah masuk kedalam tubuh.
1ENIS IMUNISASI
1. 9munisasi -ktif
Merupakan pemberian ;at sebagai antigen $ang diharapkan akan terjadi suatu
proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami 8eaksi imunologi spesifik $ang
akan menghasilkan respon seluler dan humoral serta dihasilkann$a sel memori(
sehingga apabila benarbenar terjadi infeksi maka tubuh se&ara &epat dapat dapat
merespon. =alam imunisasi aktif terdapat empat ma&am kandungan dalam setiap
4aksin$a antara lain :
a. -ntigen merupakan bagian dari 4aksin $ang berfungsi sebagai ;at atau
mikroba guna terjadin$a sema&am infeksi buatan dapat berupa poli
sakarida( toksoid atau 4irus dilemahkan atau bakteri dimatikan
b. .elarut dapat berupa air steril atau juga berupa &airan kultur jaringan
!*
&. .reser4atif( stabili;er dan antibiotika $ang berguna untuk
menghindari
tubuhn$a mikroba dan sekaligus untuk stabilisasi antigen
d. -dju4an $ang terdiri dari garam aluminium $ang
berfungsi untuk
meningkatkan imunogenitas antigen
-da dua jenis kekebalan aktif :
a. ,ekebalan aktif didapat
,ekebalan $ang didapat se&ara alami %naturall$ a&Puired '( misaln$a anak
$ang terkena difteri atau poliom$elitis dengan proses anak terkena infeksi
kemudian terjadi silent aborti4e( sembuh( selanjutn$a kebal terhadap pen$akit
tersebut. Aadi bila seseorang menderita suatu pen$akit( apabila sembuh ia
akan kebal terhadap pen$akit tersebut. .aparan pen$akit terhadap sistem
kekebalan%sel limfosit' tersebut akan beredar dalam darah dan apabila suatu
ketika terpapar lagi pada antigen $ang sama( sel limfosit akan memproduksi
antibodi untuk mengembalikan ,ekuatan imunitas terhadap pen$akit
tersebut.
b. ,ekebalan aktif dibuat
=ikenal dengan imunisasi dasar dan ulangan %booster'( berupa pemberian
4aksin %misaln$a( &a&ar dan polio' $ang kumann$a masih hidup( tetapi
dilemahkan( 4irus( kolera( tipus( dan pertusis( toksoid %toksin'. Kaksin
tersebut akan berinteraksi dengan sistem kekebalan tubuh untuk
menghasilkan respon imun. 0asil $ang diproduksi akan sama dengan
kekebalan seseorang $ang mendapat pen$akit tersebut se&ara alamiah.
1edan$a( orang $ang diberikan 4aksin tertentu akan sakit dan menimbulkan
komplikasi.
2. 9munisasi .asif
Merupakan pemberian ;at %imunoglobulin' $aitu ;at $ang dihasilkan melalui
suatu proses infeksi $ang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang $ang
digunakan untuk mengatasi mikroba $ang diduga sudah masuk dalam tubuh $ang
terinfeksi.
!1
BEBERAPA IMUNISASI YANG DIAN1URKAN
1. 9munisasi 1@< % 1a&illus @almette <uerin'
a. Merupakan imunisasi $ang digunakan untuk men&egah terjadin$a
pen$akit 31@ % 31@ primer( 31@ berat seperti 31@ selaput otak(
31@ milier % 3b seluruh lapangan paru'( atau 31@ 3ulang.
b. Mengandung kuman 31@ $ang sudah dilemahkan
&. #rekuensi pemberian imunisasi 1@< adalah satu kali dan waktu
pemberian imunisasi 1@< pada umur * ? 11 bulan %pada umumn$a umur
2 atau 3 bulan'
d. @ara pemberian imunisasi 1@< melalui intradermalCintrakutan
e. :fek samping pada 1@< dapat terjadi ulkus pada daerah suntikan dan
dapat terjadi linfadenitis regional( dan reaksi panas
2. 9munisasi =.3
a. Merupakan imunisasi $ang digunakan untuk men&egah terjadin$a
pen$akit
difteri b.Kaksin mengandung ra&un kuman difteri $ang telah
dihilangkan sifat
ra&unn$a akan tetapi masih dapat merangsang pembentukan ;at anti %toksoid'
&. #rekuensi pemberian adalah 3 kali dan waktu pemberian imunisasi =.3 pada
umur 2 ? 11 bulan dengan inter4al 4 minggu d.@ara pemberian
imunisasi =.3 melalui intramuskuler e. :fek samping pada =.3
mempun$ai efek ringan dan efek berat
3. 9munisasi .olio
a' Merupakan imunisasi $ang digunakan untuk men&egah
terjadin$a pen$akit poliomielitis $ang dapat men$ebabkan kelumpuhan
pada anak
!2
11". ,andungan 4irus ini adalah 4irus $ang dilemahkan
11+. #rekuensi pemberian imunisasi polio adalah 4 kali dan waktu
pemberian imunisasi polio pada umur * ? 11 bulan dengan inter4al
pemberian 4 minggu
112. @ara pemberian imunisasi polio adalah melalui oral( 2 tetes
4. 9munisasi @ampak
12*. Merupakan imunisasi $ang digunakan untuk men&egah
terjadin$a pen$akit &ampak pada anak karena pen$akit ini sangat menular
121. ,andungan 4aksin ini adalah 4irus $ang dilemahkan
122. #rekuensi pemberian imunisasi &ampak adalah 1 kali
dan waktu pemberian imunisasi &ampak pada umur 2 ? 11 bulan
123. @ara pemberian imunisasi &ampak melalui subkutan( efek
sampingn$a adalah dapat terjadi ruam pada tempat suntikan dan panas
5. 9munisasi 0epatitis 1
124. Merupakan imunisasi $ang digunakan untuk men&egah
terjadin$a pen$akit hepatitis
125. ,andungan 4aksin ini adalah 0bs-g dalam bentuk &air
12!. #rekuensi pemberian imunisasi hepatitis adalah 3 kali
dan waktu pemberian imunisasi hepatitis 1 pada umur * ? 11 bulan
12". @ara pemberian imunisasi hepatitis adalah intramuskuler
BEBERAPA IMUNISASI YANG DIAN1URKAN
1. 9munisasi MM8 % Measles( Mumps dan 8ubela'
a' Bntuk men&egah pen$akit &ampak %measles'( gondong( parotis
epidemika %mumps' dan rubela %&ampak jerman'
!3
12+. -ntigen $ang dipakai adalah 4irus &ampak strain
edmonson $ang dilemahkan( 4irus rubela strain dan 4irus gondong
122. =iberikan pada usia 151+ bulan dan &ara pemberian adalah subkutan
2. 9munisasi 3iphus -bdominalis
a. Bntuk men&egah pen$akit thipus abdominalis
b. ,andungan 4aksin ini terdiri dari 3 $aitu kuman $ang dimatikan( kuman $ang
dilemahkan dan antigen &apsuler Ki
&. .ada 4aksin kuman $ang dimatikan dpt diberikan dalam untuk ba$i !
12
bulan adalah *(1 ml( 12 tahun *(2 ml( dan 212 adalah *(5 ml
d. .ada 4aksin kuman $ang dilemahkan dapat diberikan dalam kapsul
enteri&
&oated sebelum makan hari 1( 2 ( 5 pada anak diatas ! tahun
e. .ada antigen &apsuler diberikan pada usia diatas dua tahun dan dapat diulang
tiap 3 tahun
3. 9munisasi 4ari&ella
a. Bntuk men&egah terjadin$a pen$akit 4ari&ella %&a&ar air'
b. =iberikan pada usia 12 tahun dan bila diatas usia 13 tahun dapat diberikan
dua kali suntikan dengan inter4al 4 + minggu
&. @ara pemberian melalui subkutan
4. 9munisasi 0epatitis -
a. Bntuk men&egah pen$akit 0epatitis -
b. @ara pemberian intramuskuler
5. 9munisasi 0i1 %0aemophilus 9nfluensa 3ipe 1'
a. Bntuk men&egah pen$akit influensa tipe 1 $ang berhubungan dg
pen$akit
radang selaput otak %meningitis'
b. =apat diberikan mulai usia 2 bulan( ! ? 1 tahun dan diatas 1 tahun
RANTAI DINGIN
Merupakan &ara menjaga agar 4aksin dapat digunakan dalam keadaan baik atau
tidak rusak sehingga mempun$ai kemampuan atau efek
kekebalan pada
!4
peneriman$a( akan tetapi apabila 4aksin diluar temperatur $ang dianjurkan maka
akan mengurangi potensi kekebalann$a.
K-,S9> *+Q @el&ius 353"Q @el&ius
=3 3" thn ! minggu
.ertusis 1+24 bulan =ibawah 5*D dim 1 minggu
1@< :
,ristal
@air
1 tahun
=ipakai dlm 1 kali
kerja
=ibawah 2*D dlm 314
hari =ipakai dlm 1 kali
kerja
@ampak:
,ristal
@air
2 tahun
=ipakai dlm 1 kali
kerja
1 minggu
=ipakai dlm 1 kali kerja
.olio ! 12 bulan 1 3 hari
VVM ( Vaccine Vial Monitor)
-. Segiempat lebih terang dari lingkaran sekitar
1ila belum kadaluwarsa : GUNAKAN 4aksin
o
1. Segiempat berubah gelap tapi lebih terang dari lingkaran sekitar
1ila belum kadaluwarsa : SEGERA GUNAKAN 4aksin
o
!5
@. Segiempat sama warna dengan lingkaran sekitar
1ANGAN GUNAKAN 4aksin : 6apor kepada pimpinan
=. Segiempat lebih gelap dari lingkaran sekitar
1ANGAN GUNAKAN 4aksin : 6apor kepada
pimpinan
!!
BAB VII HOSPITALISASI
PADA ANAK
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu
menjelaskan kembali tentang ,onsep hospitalisasi pada anak
Kompetensi Dasar :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :
13*. Menjelaskan definisi hospitalisasi
131. Menjelaskan stresor umum pada hospitalisasi
132. Menjelaskan faktor ? faktor $ang mempengaruhi hospitalisasi pada
anak
133. Menjelaskan reaksi orang tua pada hospitalisasi anak
134. Menjelaskan pendekatan $ang digunakan pada hospitalisasi
135. Stresor dan reaksi sesuai dengan tumbuh kembang anak
13!. <angguan peran orang tuadan keluarga
13". -suhan keperawatan pada anak dengan hospitalisasi
A. DEFINISI
0ospitalisasi adalah Suatu proses karena suatu alasan darurat atau beren&ana
mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit menjalani terapi dan perawatan
sampai pemulangankembali kerumah. Selama proses tersebut bukan saja anak
tetapi orang tua jugamengalami kebiasaan $ang asing( lingkungann$a $ang asing(
orang tua $ang kurangmendapat dukungan emosi akan menunjukkan rasa &emas.
8asa &emas pada orangtua akan membuat stress anak meningkat. =engan
demikian asuhan keperawatantidak han$a terfokus pada anak terapi juga pada
orang tuan$a.
!"
B. STRESOR UMUM PADA HOPITALISASI
.erpisahan
,ehilangan kendali
.erubahan gambar diri
>$eri dan 8asa takut
@. FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HOSPITALISASI PADA
ANAK
13+. 1erpisah dengan orang tua dan sparing
132. #antasifantasi dan
unrealisti& anEieties tentang
kegelapan(monster(pembunuhandan binatang buas diawali dengan $ang
asing.
14*. <angguan kontak so&ial jika pengunjung tidak dii;inkan
141. >$eri dan komplikasi akibat pembedahan atau pen$akit.
142. .rosedur $ang men$akitkan dan takut akan &a&at dan kematian
D. REAKSI ORANG TUA PADA HOSPITALISASI ANAK
143. =enial tidak per&a$a akan pen$akit anak
144. MarahCmerasa bersalah( merasa bersalah karena tidak bisa merawat
anakn$a
145. ,etakutan( frustasi dan &emas( tingkat keseriusan pen$akit( prosedur
tindakanmedis( dan ketidaktahuan
14!. =epresi( terjadi setelah masa.
:. PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN DALAM HOSPITALISASI
1. .endekatan :mpirik
=alam menanamkan kesadaran diri terhadap para personil $ang
terlibat dalamhospitalisasi( metode pendekatan empirik menggunakan
strategi( $aitu G
a. Melalui dunia pendidikan $ang ditanamkan se&ara dini kepada
peserta
didik.
b. Melalui pen$uluhan atau sosialisasi $ang diharapkan
kesadaran diri
mereka sendiridan peka terhadap lingkungan sekitarn$a.
!+
2. .endekatan melalui metode permainan
Metode permainan merupakan &ara alamiah bagi anak
untuk
mengungkapkankonflik dalam dirin$a $ang tidak disadari. ,egiatan
$ang dilakukan sesuai keinginansendiri untuk memperoleh kesenangan.
a. 1ermain
14". merupakan kegiatan
14+. Men$enangkan C dinikmati
142. #isik
15*. 9ntelektual
151. :mosi
152. Sosial
153. Bntuk belajar
154. .erkembangan mental1ermain dan bekerja
b. 3ujuan bermain di rumah sakit adalahBntuk dapat melanjutkan tumbuh
kembang $ang normal selama di rawat.
&. .rinsip bermain di rumah sakit
155. 3idak membutuhkan ban$ak energ$
15!. )aktun$a singkat
15". Mudah dilakukan
15+. -man
152. ,elompok umur
1!*. 3idak bertentangan dengan terapi
1!1. Melibatkan keluarga.
d. #ungsi bermain
1!2. -ktifitas sensori motorik
1!3. .erkembangan kognitif
1!4. Sosialisasi
1!5. ,reatifitas
1!!. .erkembangan moral therapeuti&
1!". ,omunikasi
!2
e. ,lasifikasi bermainan
1' Sosial affe&ti4e pla$
1!+. 1elajar memberi respon terhadap lingkungan
1!2. Orang tua berbi&ara C memanjakan
1"*. anak senang
1"1. tersen$um
1"2. mengeluarkan suara( dan lainlain.
2' Sense of pleasure pla$
1"3. -nak memperoleh kesenangan dari suatu ob$ek disekitarn$a.
1"4. 1ermain air C pasien
3' Skill pla$
1"5. -nak memperoleh keterampilan tertentu.
1"!. Mengendarai sepeda
1"". memindahkan balon( dan lainlain.
4' =ramati& pla$ C tole pla$
-nak berfantasi menjalankan peran tertentu ( &ontohn$a G
perawat( dokter( a$ah( ibu( dan lainlain
f. ,arakteristik so&ial.
1' Solitar$ pla$
a' =ilakukan oleh balita %todler' atau pre s&hoolb' 1ermain
dalam kelompok( permainan sejenis( tak ada interaksi( tak
tergantung.
1"+. 1ermain dalam kelompok( akti4itas sama(
tetapi belum terorganisasi dengan baik
1"2. 1elum ada pembagian tugas( bermain dengan keinginann$a
1+*. S&hool age C adoles&ent
1+1. .ermainan terorganisasi teren&ana( ada aturanaturan tertentu
2' #aktorfaktor $ang mempengaruhi bermain
1+2. 3ahap perkembangan anak
1+3. Status kesehatan
"*
1+4. Aenis kelamin
1+5. -lat permainan
#. STRESSOR DAN REAKSI SESUAI TUMBUH KEMBANG PADA ANAK
8eaksi anak pada hospitalisasi
1. Masa ba$i %*1 tahun'
=ampak perpisahan( usia anak J! bulan terjadi stanger anEiet$ %&emas'(
a. Menangis keras(
b. .ergerakan tubuh $ang ban$ak(
&. :kspresi wajah $ang tidak men$enangkan
2. Masa todler %23 tahun'
Sumber utama adalah &emas akibat perpisahan.
=isini respon perilaku anak dengan tahapn$a. a. 3ahap protes menangis(
menjerit( menolak perhatian orang lainb. .utus asa menangis
berkurang( anak tidak aktif( kurang menunjukkan minatbermain( sedih(
apatis
&. .engingkaran C denial
d. Mulai menerima perpisahan
e. Membina hubungan se&ara dangkal
f. -nak mulai men$ukai lingkungann$a
3. Masa prasekolah %3! tahun'
a. Sering kali dipersepsikan anak sekolah sebagai hukuman(
sehingga
menimbulkanreaksi agresif.
b. Menolak makan
&. Sering bertan$a
d. Menangis perlahan
e. 3idak kooperatif terhadap petugas kesehatan
4. Masa sekolah %! 12 tahun'
a. .erawatan di rumah sakit memaksakan
b. Meninggalkan lingkungan $ang di&intai
&. Meninggalkan keluarga
"1
d. ,ehilangan kelompok sosial( sehingga menimbulkan
ke&emasan 5. Masa remaja %121+ tahun'
-nak remaja begitu per&a$a dan terpengaruh kelompok seba$an$a.
8eaksi $angmun&ul G
a. Menolak perawatan C tindakan $ang dilakukan
b. 3idak kooperatif dengan petugas
&. 1ertan$atan$a
d. Menarik diri
e. Menolak kehadiran orang lain
<. GANGGUAN PERAN ORANG TUA DAN KELUARGA
1. 8eaksi orang tua terhadap hospitalisasi
.erasaan $ang mun&ul dalam hospitalisasi G
a. 3akut
b. @emas
&. .erasaan sedih
d. #rustasi
e. 8eaksi keluarga terhadap hospitalisasi
f. Marah
g. @emburu
h. 1en&i
i. 8asa bersalah
2. 8eaksi lingkungan sosial terhadap hospitalisasi
a. -&uh tak a&uh
b. 3erkesan menghindar 9nte4ensi perawatan dalam mengatasi
dampak
hospitalisasi
#okus inter4ensi keperawatan adalah G
1+!. Menimalkan stressor
1+". Memaksimalkan manfaat hospitalisasi
1++. Memberikan dukungan psikologis pada anggota keluarga
1+2. Mempersiapkan anak sebelum masuk rumah sakit
"2
3. Bpa$a meminimalkan stressor atau pen$ebab stress
=apat dilakukan dengan &ara G
a. Men&egah atau mengurangi dampak perpisahan
b. Men&egah perasaan kehilangan &ontrol
&. Mengurangi C menimalkan rasa takut terhadap perlukaan
tubuh dan
rasan$eri
4. Bpa$a men&egah C meminimalkan dampak perpisahan
a. Melibatkan orang tua berperan aktif dalam perawatan anak
b. Modifikasi ruang perawatan
&. Mempertahankan kontak dengan kegiatan sekolah( surat
men$urat(
bertemu teman sekolah
5. Men&egah perasaan kehilangan &ontrol
a. 0indarkan pembatasan fisik jika anak dapat kooperatif
b. 1ila anak diisolasi lakukan modifikasi lingkungan
&. 1uat jadwal untuk prosedur terapi( latihan( bermain
!. Meminimalkan rasa takut terhadap &edera tubuh dan rasa n$eri
a. Mempersiapkan psikologis anak dan orang tua untuk
tindakan
prosedur $ang menimbulkan rasa n$eri
b. 6akukan permainan sebelum melakukan persiapan fisik anak
&. Menghadirkan orang tua bila mungkin
d. 3unjukkan sikap empati
e. .ada tindakan elektif bila memungkinkan men&eritakan
tindakan
$angdilakukan melalui &erita dan gambar
f. .erlu dilakukan pengkajian tentang kemampuan
psikologis
anak menerima informasi ini dengan terbuka
". Memaksimalkan manfaat hospitalisasi anak
a. Membantu perkembangan anak dengan memberi kesempatan
orang
tuauntuk belajar
b. Memberi kesempatan pada orang tua untuk belajar tentang pen$akitanak
&. Meningkatkan kemampuan kontrol diri
"3
d. Memberi kesempatan untuk sosialisasi
e. Memberi support kepada anggota
+. Mempersiapkan anak untuk mendapat perawatan di rumah sakit
a. ,enalkan perawat dan dokter $ang merawatn$a
b. ,enalkan pada pasien $ang lain
&. 1erikan identitas pada anak
d. Aelaskan aturan rumah sakit
e. 6aksanakan pengkajian
6akukan pemeriksaan fisik -dapun dampak $ang akan dialami bagi anak
dan keluarga akanmenimbulkan stressdan tidak merasa aman. Aumlah dan efek
stress tergantung padapersepsi anak keluarga terhadap kerusakan pen$aklit dan
pengobatan.
H. ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HOSPITALISASI
1. Menejemen asuhan keperawatan untuk balita
a. 1erikan asuhan keperawatan $ang konsisten
b. Men$a$i dan berbi&ara dengan ba$i
&. Sentuh( pegang( gendong ba$i dan terus berinteraksi selama prosedur
d. -njurkan interaksi dengan orang tua : rooming in( orang tua bi&ara
dengan anak dan ijin apabila mau pergi
e. 1iarkan mainan $ang membuat rasa n$aman dan aman
f. -njurkan orang tua berada disamping anak saat prosedur in4asi4e
$angmen$akitkan
g. =ekatkan mainan faforit anak
h. .ertahankan kontak maksimal dengan beberapa perawata( kenalkan
perawatadisamping orang tua( ijinkan anak bertemu perawatan sebelum
prosedur dilakukan
i. 1antu kunjungan saudara kandungManajemen asuhan keperawatan untuk
anak sekolah
j. 1atasi aturan dan dorongan pada perilaku
"4
k. -njurkan orang tua meren&anakan kunjungan dengan anak l. 9jinkan
anak memilih dalam batasan $ang $ang dapat diterima m. 1erikan &ara
&ara anak dapat membantu pengobatan dan ouji atas
kerjasamaanak
.ermasalann$a :
Rasa takut : pahami pen$ebab pen$akit( dan lihat ekspresi
4erbal dan
non4erbal
Ansietas : pahan alasan dipisahkan tetapi masih butuk keberadaan
orang
tuadan lebih peduli terhadap rutinitas sekolah dan temanteman
Tidak berdaya : anak marah dan frustasi( laman$a
imobilisasi
dihubungkandengan menarik diri( bosan( perasaan antipasti. .eduli
terhadap
kehilangan&ontrol emosi( menangis karena malu $ang berlebihan
karena
pengobatan
2. Menejemen pada anak usia sekolah
a. Monitor perilaku untuk menentukan kebutuhan emosi terutama
pada
anak $ang menarik diri dan tidak berespon
b. Aelaskan prosedur rin&i %jika anak meminta'
&. -njurkan kunjungan teman seba$a
d. =iskusikan respon thd pertan$aan ttg pen$akit dan perubahan tubuh
e. 1erikan waktu diskusi
f. 1iarkan anak memilih( partisipasi( pri4asi(
g. 9kuti kenginan anak ttg keberadaan ortu
.ermasalahan
Rasa takut : paham bahwa pen$akit beragam( menunjukkan
sedikit rasa
takuttetapi bisa ketakutan kalau pengalaman lalu men$akitkan.
Ansietas : pada orang tua penting tetapi tidak harus(
peduli atas
perpisahandengan guru dan teman( &emas terhadap .8 sekolah dan perubahan
perandalam kelompok.
"5
Tidak berdaya : anak berusaha mandiri( men&oba berani selama prosedur
medis( kasar pada orang tua saat berusaha mandiri membuat stress(
pedulidengan &ara mengekspresikan perasaan dan malu terhadap perilaku
$angberlebihan( merasa tidak pasti tentang masa depan karena pen$akit
atauhospitalisasi.
3. Manajemen pada anak usia remaja
a. #asilitasi peren&anaan aktifasi %peer'
b. Menjelaskan kepada orang tua tentang kebutuhan mandiri
&. Monitor perilaku anak apabila ingin bi&ara
d. 1erikan permainan dan aktifitas lain $ang membantu untuk dapat diskusi
e. 1erikan pen$uluhan rin&i tentang prosedur
pengobatan( terapi
$angmen$angkut area genital
f. 1erikan pri4asi setiap prosedur tindakan
.ermasalahan:
Rasa takut : anak dapat berfikir hipotesis tentang
pen$akitn$a(
ban$ak bertan$a dan mengekspresikan rasa takut se&ara 4erbal
tentang
konsekuensipen$akit
Ansietas : perpisahan dengan sekolah dan teman lebih
bermakna dari
padaorang tua( menarik diri dikarenakan perubahan penampilan
Tidak berdaya : peduli terhadap kehilangan fungsi
mandiri( sulit
mengijinkanbantuan se&ara fisik dan emosi saat marah( menarik diri
atau
frustasi
"!
BAB VIII KOMUNIKASI
PADA ANAK
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu
menjelaskan kembali tentang ,onsep komunikasi pada anak
Kompetensi Dasar :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :
12*. Menjelaskan definisi komunikasi
121. Menjelaskan komponen dalam komunikasi
122. Menjelaskan sikap dalam komunikasi
123. Menjelaskan sikap komunikasi therapiutik
124. Menjelaskan pedoman dalam berkomunikasi pada anak
A. DEFINISI
,omunikasi adalah suatu proses ketika informasi disampaikan pada orang
lain melalui simbolsimbol ( tanda( atau tingkah laku
B. KOMPONEN DALAM KOMUNIKASI
125. ,omunikatorC.engirim pesan 5ang menjadi komunikator
dalam hal ini adalah anak( keluarga( atau kelompok .
12!. ,omunikanCpenerima pesan .enerima pesan merupakan orang
$ang menerima berita atau lambing
12". .esan 1erita $ang disampaikan oleh pengirim pesan melalui
lambang( pembi&ara( gerakan atau sikap.:E : 9nformasi tentang masalah
kesehatan anak
12+. Media Sarana atau saluran dari komunikasi. =apat berupa media &etak(
audio( 4isual( atau audio 4isual.
""
5. Bmpan 1alik
8eaksi komunikan sebgai dampak atau pengaruh dari pesan
$ang disampaikan( baik se&ara langsung maupun tidak langsung.
C. SIKAP DALAM KOMUNIKASI
Menurut :gan %1225'G men$ampaikan sikap komunikasi merupakan sesuatu apa
$ang harus dilakukan dalam komunikasi baik se&ara 4erbal mCp non 4erbal.
1. Sikap berhadapan
1entuk sikap dimana sesorg lgs bertatap muka atau berhadapan langsung
dengan anak % ,omunikator siap utk berkomunikasi'.
2. Sikap mempertahankan kontak
1ertujuan menghargai klien dan mengatakan
adan$a keinginan untuk tetap berkomunikasi dengan &ara selalu
memperhatikan apa $ang diinformasikan atau disampaikan dengan tidak
melakukan kegiatan $ang dapat mengalihkan perhatian dengan lainn$a.
3. Sikap membungkuk kearah pasien
Menunjukkan keinginan untuk mengatakan atau mendengar sesuatu dengan
&ara membungkuk sedikit kearah klien.
4. Sikap terbuka
1entuk sikap dengan memberikan posisi kaki tidak melipat( tangan
menunjukkan keterbukaan untuk berkomunikasi
D. SIKAP KOMUNIKASI TERAPIUTIK
1. S9,-. ,:S:A-39->
sikap menghindari membuka diri terlalu dini samapi anak siap
berespon positif terhadap keterbukaan dan sikap keper&a$aan
2. S9,-. :M.-39
=engan menempatkan diri kita pada posisi anak dan orangtua
"+
3. S9,-. 0O8M-3
menunjukkan kepedulianCperhatian(rasa suka / menghargai klien %tatap mata(
sapaan( jabat tanganCsentuhan'
4. S9,-. ,O>,8:3
Menunjukkan pada hal $ang n$ata melalui orang ketigaCorangtua dan dapat
menggunakan alat bantu seperti mainanCgambar
:. PEDOMAN UNTUK BERKOMUNIKASI DENGAN ANAK
122. 3an$a orang tua bagaimana anak biasan$a mengatasi situasisituasi
baru atau situasi $ang penuh tekanan.
2**. Mengetahui bagaimana anak bereaksi memungkinkan perawat untuk
meren&anakan inter4ensiinter4ensi khusus untuk mempermudah komunikasi.
2*1. 3an$a orang tua apakah mereka telah mengatakan kepada anak bahwa
mereka akan pergi ke fasilitas pela$anan kesehatan.
2*2. .ersiapan $ang diterima anak( khususn$a anak lakilaki( seringkali
tidak adekuat atau tidak &o&ok. Sehingga( di perlukan ban$ak waktu untuk
men$iapkan anak sebelum memulai beberapa aspek pengkajian kesehatan
$ang membutuhkan partisipasi aktif.
2*3. .asang raut wajah ramah dan bersahabat
2*4. ,ontak mata sejajar( sen$uman(lambaiaan tangan untuk memulai
interaksi
2*5. -mati tingkah laku anak terhadap tandatanda kesiapan. Seorang anak
$ang siap untuk berpartisipasi dalam pengkajian akan bertan$a( melakukan
kontak mata( men&eritakan pengalamanpengalaman masa lalu( memegang
peralatan( atau memisah dari orang tua.
2*!. .ertimbangkan tingkat perkembangan dan rentang perhatian anak dan
gunakan pendekatan imajinatif saat meren&anakan pemeriksaan
2*". Aika seorang anak sulit menerima pengkajian
2*+. 1erbi&ara dengan orang tua dan biarkan
anak .uji anak
1ermain % seperti main &ilukba ' atau be&erita.
"2
<unakan bentuk bahasa orang ketiga:RRkadangkadang seorang anak lelaki
dapat benarbenar takut ketika tekanan darahn$a diukurRR
2*2. =orong anak untuk bertan$a selama pengkajian( tetapi jangan menekan
anak untuk bertan$a. 0al ini memungkinkan anak untuk lebih mengontrol
situasi.
21*. Aelaskan proses pengkajian dalam batasan $ang sesuai dengan tingkat
perkembangan anak.
211. <unakan istilahistilah $ang konkrit daripada informasi teknis( khususn$a
anak $ang lebih muda: SRsa$a dapat mendengar kamu menarik dan
mengeluarkan nafasRR( bukanRRsa$a sedang mengauskultasi dadamuRR 1erikan
sedikit informasi dalam suatu waktu. .etunjuk praktis adalah tidak lebihdari 3
bahasan $ang harus di berikan dalam sekali waktu.
212. 1uatlah harapanharapan $ang diketahui dengan jelas dan sederhana:
SRsa$a ingin kamu diamRR.
213. Aangan menawarkan pilihan jika memang tidak ada
1!. 1erikan pujian $ang jujur.RRsa$a tahu kamu sakit. ,amu masih memegang
perutmuRR.
1". .engalaman positif membantu untuk membangun kemampuan koping dan
harga diri.
1+. 6akukan tindakan pengkajian pada sesi paling akhir bila itu menimbulkan
trauma
:E: lakukan tehnik palpasi diakhir setelah inspeksi
+*
BAB IX BIMBINGAN ANTISIPASI
PADA ANAK
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu
menjelaskan kembali tentang ,onsep bimbingan antisipatori pada anak
Kompetensi Dasar :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :
214. Menjelaskan definisi
215. Menjelaskan bimbingan pada orang tua berdasarkan tahap tumbang
anak
A. DEFINISI
-dalah pemberian bimbingan kepada orang tua untuk mengantisipasi halhal
$ang terjadi pada setiap tingkat pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan anak
B. BIMBINGAN PADA ORANG TUA BERDASARKAN TAHAP
TUMBANG ANAK
9. 3-0B> .:83-M-
a. Enam Bulan Pertama
21!. Memahami akan adan$a proses pen$esuaian orang tua dengan
ba$in$a.
21". Mengajarkan perawatan infant dan membantu orang tua untuk
memahami sebagai indi4idu $ang mempun$ai kebutuhan dan
bagaimana ba$i mengekspresikan apa $ang diinginkann$a melalui
menangis.
+1
21+. Menentramkan orang tua bahwa ba$in$a tidak akan menjadi
manja dengan adan$a perhatian $ang penuh selama 4! bulan pertama.
212. Menganjurkan orang tua untuk memahami jadwal dalam
memenuhi kebutuhan ba$i.
22*. Membantu orang tua untuk memahami kebutuhan ba$i
terhadap stimulasi lingkungan.
!' Men$okong kesenangan orang tua dalam melihat pertumbuhan
dan
perkembangan ba$in$a.
221. Men$iapkan orang tua akan kebutuhan ba$in$a tentang rasa aman.
222. Men$iapkan orang tua untuk memulai memberikan makanan
padat.
b. Enam Bulan Kedua
223. Men$iapka orang tua akan adan$a ketakutan ba$in$a terhadap
orang $ang tidak dikenal
224. Menganjurkan orang tua untuk menghindarkan perpisahan $ang
lama dengan ba$in$a
225. Membimbing orang tua untuk disiplin karena makin
meningkatn$a mobilitas ba$i
22!. Menganjurkan kontak mata daripada hukuman badan
sebagai suatu disiplin
22". Menganjurkan orang tua untuk lebih ban$ak perhatian bila
ba$in$a berkelakuan baik daripada ketika menangis
22+. Mengajurkan orang tua untuk meninggalkan
ba$in$a dengan pengganti ibu $ang sesuai
222. Mendiskusikan persiapan pen$apihan
+' Menggali perasaan orang tua tentang pola tidur ba$i.
99. BS9- 3OO=6:8
a. Usia 12-18 bulan
+2
23*. Men$iapkan orang tua untuk antisipasi adan$a perubahan
tingkah laku dari toodler terutama negati4ism
231. Mengkaji kebiasaan makan dan se&ara bertahap pen$apihan
dari botol serta peningkatan asupan makanan padat
232. Men$ediakan makanan selingan antara 2 waktu makan
dengan rasa $ang disukai
233. Mengkaji pola tidur malam( kebiasaan memakai botol $ang
merupakanpen$ebab utama gigi berlubang
5' Men&egah baha$a $ang dapat terjadi di rumah
234. .erlu ketentuan
ketentuanCdisiplin dengan lembut
untuk meminimalkan negati4ism( tempertantrum serta
penekanan akan kebutuhan $ang positif dan disiplin $ang sesuai
235. .erlun$a mainan $ang dapat meningkatkan berbagai aspek
perkembangan anak
b. Usia 18-24 bulan
23!. Menekankan pentingn$a persahabatan dalam bermain
23". Menggali kebutuhan untuk men$iapkan kehadiran adik baru
23+. Menekankan kebutuhan akan pengawasan terhadap kesehatan
gigi dan kebiasaankebiasaan pen&etus gigi berlubang
232. Mendiskusikan metode disiplin $ang ada
24*. Mendiskusikan kesiapan psikis dan fisik anak untuk toilet
training
241. Mendiskusikan berkembangn$a rasa takut anak
242. Men$iapkan orang tua akan adan$a tanda regresi pada waktu
mengalami stress
243. Mengkaji kemampuan anak untuk berpisah dengan orang tua
2' Memberi kesempatan orang tua untuk mengekspresikan kelelahan(
frustasi dan kejengkelan dalam merawat anak usia toodler
c. Usia 24-36 bulan
+3
244. Mendiskusikan pentingn$a meniru dan kebutuhan
anak untuk dilibatkan dalam kegiatan.
245. Mendiskusikan pendekatan $ang dilakuakan dalm toilet training
24!. Menekankan keunikan dari proses berfikir toodler terutama
untuk bahasa $ang diungkapkan
24". Menekankan disiplin harus tetap terstruktur dengan benar dan
n$ata( hindari kebingungan dan salah pengertian
24+. Mendiskusikan adan$a taman kanakkanak atau pla$ group
999. .8- S:,O6-0
a. Usia 3 tahun
242. Menganjurkan orang tua untuk meningkatkan minat
anak dalam hubungan $ang luas
25*. Menekankan pentingn$a batasbatas C peraturanperaturan
251. Mengantisipasi perubahan perilaku agresif
252. Menganjurkan orang tua menawarkan anakn$a alternati4e
alternatif pilihan pada saat anak bimbang
253. .erlun$a perhatian ekstra
b. Usia 4 tahun
254. .erilaku lebih agresif termasuk akti4itas motorik dan bahasa
255. Men$iapkan meningkatn$a rasa ingin tahu tentang seksual
25!. Menekankan pentingn$a batasbatas $ang realistis
c. Usia 5 tahun
1' Men$iapkan anak memasuki lingkungan sekolah
2' Me$akinkan bahwa usia tersebut adalah periode tenang pada anak
9K. BS9- S:,O6-0
a. Usia 6 tahun
+4
25". 1antu orang tua memahami kebutuhan mendorong anak
berinteraksi dengan teman
25+. -jarkan pen&egahan ke&elakaan dan keamanan terutama naik
sepeda
252. Siapkan orang tua akan peningkatan interst anak ke luar
rumah
2!*. =orong orang tua untuk respek terhadap kebutuhan anak akan
pri4a&$ dan men$iapkan kamar tidur $ang berbeda
b. Usia 7-10 tahun
2!1. Menakankan untuk mendorong kebutuhan akan kemandirian
2!2. 3ertarik beraktifitas diluar rumah
2!3. Siapkan orang tua untuk perubahan pada wanita pubertas
c. Usia 11-12 tahun
2!4. 1antu orang tua untuk men$iapkan anak tentang
perubahan tubuh pubertas
2!5. -nak wanita pertumbuhan &epat
2!!. SeE edu&ation $ang adekuat dan informasi $ang adekuat.
+5
1-1 9H -SB0->
,:.:8-)-3-> ->-, =:><-> =9-8:
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu
menjelaskan kembali tentang asuhan keperawatan anak dengan diare
Kompetensi Dasar :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :
2!". Menjelaskan pengertiandiare
2!+. Menjelaskan etiologi diare
2!2. Menjelaskan patofisiologi diare
2"*. Menjelaskan .athwa$ diare
2"1. Menjelaskan Manifestasi klinis
2"2. Menjelaskan .rinsip penatalaksanaan
2"3. Menjelaskan komplikasi diare
2"4. Menjelaskan obatobatan
2"5. Menjelaskan pengkajian keperawatan diare
2"!. Menjelaskan =iagnosa keperawatan diare
2"". Menjelaskan 8en&ana keperawatan diare
A. Pengertian Diare
1eberapa pengertian diare:
1' =iare adalah buang air besar %defekasi' dengan tinja berbentuk &airan atau
setengah &airan( dengan demikian kandungan air pada tinja lebih ban$ak
dari keadaan normal $akni 1**2** ml sekali defekasi %0endarwanto(
1222'.
2"+. Menurut )0O %12+*' diare adalah buang air besar en&er atau &air
lebih dari tiga kali sehari.
2"2. =iare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada
ba$i dan lebih dari 3 kali pada anak dengan konsistensi feses
en&er( dapat
+!
berwarna hijau atau dapat ber&ampur lendir dan darah %>gasti$ah( 122"'.
B. Etiologi
2+*.#aktor infeksi : 1akteri % Shigella( Shalmonella( Kibrio kholera'( Kirus
%:ntero4irus'( parasit %&a&ing'( ,andida %@andida -lbi&ans'.
2+1.#aktor parentral : 9nfeksi dibagian tubuh lain %OM- sering terjadi pada
anakanak'.
2+2.#aktor malabsorbsi : ,arbihidrat( lemak( protein.
2+3.#aktor makanan : Makanan basi( bera&un( terlampau ban$ak
lemak( sa$uran dimasak kutang matang.
2+4.#aktor .sikologis : 8asa takut( &emas.
C. Patofisiologi
Mekanisme dasar $ang men$ebabkan timbuln$a diare ialah:
1. <angguan osmotik
-dan$a makanan atau ;at $ang tidak dapat diserap akan men$ebabkan
tekanan osmotik dalam lumen usus meningkat sehingga terjadi pergeseran
air dan elektroloit ke dalam lumen usus. 9si rongga usus $ang berlebihan
akan merangsang usus untuk mengeluarkann$a sehingga timbul diare.
2. <angguan sekresi
-kibat rangsangan tertentu %misaln$a toksin' pada dinding usus akan
terjadi peningklatan sekresi( air dan elektrolit ke dalam lumen usus dan
selanjutn$a timbul diare kerena peningkatan isi lumen usus.
3. <angguan motilitas usus
0iperperistaltik akan men$ebabkan berkurangn$a kesempatan usus
untuk men$erap makanan sehingga timbul diare. Sebalikn$a bila
peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh
berlebihan( selanjutn$a dapat timbul diare pula.
+"
=. .athwa$
#aktor .en$ebab =iare
9nfe3tsi
Malabsorbli
Mal/nan
t
.sikologis
Makanan tdk
diserap
:nteral
.arenteral
%tnfeksi di luar sis 8a&un C alergen -kti4asi saraf
tern pen&ernaan'
.ergeseran
air dan
9nfeksi sal.
&erna dlm
.eradangan sal. &erna
3oksin
0iperperistaltik
I
#rek. =efekasi T
0ipersekresi mukosa saluran &erna
\ I
6ambung Bsus
\ \
Muntah =iare UU
,ehilangan &airan / elektrolitVr
-nak M8S %hospitalisasi'
.rotes
.utus asa
.asrah
I
<angguan peran %bermain'
<angguan pertumbuhan dan perkembangan
rffL ^x:
1
3ek. osmotik T
otono
m %8espon
kolinergik'
\
impuls
elektrolit ke
lumen usus
\
7W9si usus
____
L
\
I
Mual C muntah
>$eri abdomen
@emas
8eabsorbsi
nutrienjV
,ekurangan
) sekitar anus
%<gn integritas
le&et
kulit'
%infus
'
3erapi in4asif
8isiko infeksi
++
E. Manifestasi Klinis
Mulamula anak &engeng( gelisah( suhu tubuh meningkat( napsu makan
berkurang kemudian timbul diare. 3inja mungkin disertai lendir dan atau darah.
)arna tinja makin lama berubah kehijauan karena ber&ampur dengan empedu.
=aerah anus dan sekitarn$a timbul luka le&et karena sering defekasi dan tinja
$ang asam akibat laktosa $ang tidak diabsorbsi usus selama diare.
<ejala muntah dapat timbul sebelum atau selama diare dan dapat
disebabkan karena lambung turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan
asam basa dan elektrolit. 1ila kehilangan &airan terus berlangsung tanpa
penggantian $ang memadai( gejala dehidrasi mulai tampak $aitu: berat badan
menurun( turgor kulit berkurang( mata dan ubunubun besar &ekung %pada ba$i'(
selaput lendir bibir dan mulut serta kulit kering.
1ila dehidrasi terus berlanjut dapat terjadi renjatan hipo4olemik dengan
gejala den$ut jantung menjadi &epat( den$ut nadi &epat dan lemah bahkan tidak
teraba( tekanan darah menurun( klien tampak lemah dengan kesadaran menurun.
,arena kekurangan &airan( ieresis berkurang %oliguria sampai anuria'. 1ila
terjadi asidosis metabolik klien akan tampak pu&at( pernapasan &epat dan dalam
%pernapasan ,ussmaul'.
F. Prinsip Penatalaksanaan
.enatalaksanaan diare akut pada anak:
a. 8ehidrasi sebagai prioritas utama terapi.
b. =ietetik
&. Obatobatan
+2
.enjelasan:
a. 8ehidrasi sebagai prioritas utama terapi.
-da 4 hal $ang penting diperhatikan agar dapat
memberikan rehidrasi $ang &epat dan akurat( $aitu:
1' Aenis &airan $ang hendak digunakan.
.ada saat ini &airan 8inger 6aktat merupakan &airan pilihan
karena tersedia &ukup ban$ak di pasaran meskipun jumlah kaliumn$a
rendah bila dibandingkan dengan kadar kalium tinja. 1ila 86 tidak
tersedia dapat diberiakn >a@l isotonik %*(2D' $ang sebaikn$a
ditambahkan dengan 1 ampul >abik "(5D 5* ml pada setiap satu liter
>a@l isotonik. .ada keadaan diare akut awal $ang ringan dapat diberikan
&airan oralit untuk men&egah dehidrasi dengan segala akibatn$a.
2' Aumlah &airan $ang hendak diberikan.
.ada prinsipn$a jumlah &airan pengganti $ang hendak diberikan
harus sesuai dengan jumlah &airan $ang keluar dari badan. Aumlah
kehilangan &airan dari badan dapat dihitung dengan &araCrumus:
Mengukur 1A .lasma
,ebutuhan &airan dihitung dengan rumus:
1A .lasma ? 1(*25
E 11 E 4 ml
*(**1
Metode .ier&e
1erdasarkan keadaan klinis( $akni:
diare ringan( kebutuhan &airan L 5D E kg 11
diare sedang( kebutuhan &airan L +D E kg 11
diare ringan( kebutuhan &airan L 1*D E kg 11
Metode .erbandingan 11 dan Bmur
11 %kg' Bmur .)6 >)6 @)6 3otal
2*
,ehilangan
@airan
7 3 7lbln 15* 125 25 3**
31* 1 bln2 thn 125 1** 25 25*
1*15 25 thn 1** +* 25 2*5
1525 51* thn +* 25 25 13*
Sumber: >gasti$ah %2**+'
,eterangan:
.)6 : .re4ius )ater 6ose %mlCkg11' L &airan muntah
>)6 : >ormal )ater 6ose %mlCkg11' L &airan
diuresis(
penguapan( pernapasan
@)6 : @on&omitant )ater 6ose %mlC,g11'L &airan diare dan muntah
$ang
terus menerus
G. Komplikasi
=iare dapat men$ebabkan berbagai komplikasi. Sebagian besar
komplikasi disebabkan oleh ketidakseimbangan &airan di dalam tubuh.
,omplikasi $ang lebih serius dapat berupa sepsis %pada infeksi sistemik' dan
abses li4er.
a. =ehidrasi
=iare berat $ang disertai nausea dan muntah sehingga asupan oral
berkurang
dapat men$ebabkan dehidrasi( terutama pada anak dan lanjut usia.
=ehidrasi
bermanifestasi sebagai rasa haus $ang meningkat( berkurangn$a jumlah
buang air ke&il dengan warna urin gelap( tidak mampu berkeringat( dan
perubahan ortostatik. 0al ini disebabkan oleh tubuh $ang senantiasa
menjaga
homeostasis. 8asa haus dan pengeluaran urin $ang sedikit saat tubuh
kekurangan &airan bertujuan mengatur osmolaritas &airan ekstraseluler.
b. S$ok 0ipo4olemia
0ipo4olemia adalah keadaan berkurangn$a 4olume darah $ang
bersirkulasi
dalam tubuh. ,eadaan ini tergolong darurat dimana jumlah darah dan
&airan
$ang hilang membuat jantung tidak mampu memompa darah dalam
jumlah
$ang &ukup. ,ehilangan &airan pada s$ok hipo4olemik bisa disebabkan
oleh
21
terbakar( diare( muntahmuntah( dan kekurangan asupan makan. Bntuk
mempertahankan perfusi jantung dan otak( maka terjadi peningkatan kerja
simpatis( hiper4entilasi( pembuluh 4ena $ang kolaps( pelepasan hormon
stress serta ekspansi besar untuk pengisian kembali &airan interstitial dan
ekstraseluler( serta penurunan 4olume urin.
&. #eses 1erdarah
#eses $ang disertai darah dapat disebabkan oleh Entamoe1a hystolytica.
Meskipun mekanisme pastin$a belum diketahui( diduga trofoit mengin4asi
dinding usus dengan mengeluarkan en;im proteolitik. .elepasan bahan
toksik men$ebabkan reaksi inflamasi $ang merusak mukosa. 1ila berlanjut
maka akan timbul ulkus hingga lapisan submukosa atau lapisan muskularis.
.ada pemeriksaan tinja pasien ditemukan darah $ang menandakan bahwa
proto;oa ini memfagosit eritrosit %eritrofagositosis'.
d. =emam
1akteri $ang masuk ke dalam tubuh dianggap sebagai antigen oleh tubuh.
1akteri tersebut mengeluarkan toksin lipopolisakarida dari membran sel. Sel
$ang bertugas menghan&urkan ;at;at toksik atau infeksius tersebut adalah
neutrofil dan makrofag dengan &ara fagositosis atau nonfagositosis. Sekresi
fagositik menginduksi timbuln$a demam( terutama melalui pelepasan
pirogen endogen %%9nterleukin9'. 8espons ini utama mun&ul ketika bakteri
in4asif beredar di dalam sirkulasi lalu difagosit oleh makrofag dan netrofil.
.irogen endogen selanjutn$a merangsang pengeluaran prostaglandin
%prostaglandin :
2
' dari hipotalamus sehingga terjadi kenaikan suhu tubuh.
Oleh karena itu( pemberian aspirin dapat menurunkan demam sehingga
disebut sebagai antipiretik. Suhu $ang lebih tinggi ini meningkatkan proses
fagositosis dan ke&epatan akti4itas en;im $ang diperantarai en;im. Melalui
studi eksperimen pada hewan( mekanisme kerja endogen dapat se&ara
langsung atau tidak langsung %membutuhkan beberapa jam untuk
mempengaruhi hipotalamus'.
e. <angguan gi;i: hipoglikemia( malnutrisi energi protein( intolerasi
laktosa
sekunder.
22
H. Dietetik
Bntuk men&egah kekurangan nutrisi( diet pada anak diare harus tetap
dipertahankan $ang meliputi:
a. Susu %-S9 atau .-S9 rendah laktosa'
b. Makanan setengah padat atau makanan padat %nasi tim'
I. Obat-obatan
Obatobatan $ang diberikan pada anak diare adalah:
a. Obat anti sekresi %asetosal( klorproma;in'
b. Obat spasmolitik %papa4erin( ekstrakbelladone'
&. -ntibiotik %diberikan bila pen$ebab infeksi telah diidentifikasi'
1. Pengkajian Keperawatan
8iwa$at ,eperawatan dan .engkajian #isik:
8iwa$at ,eperawatan Sekarang
.ada umumn$a anak masuk rumah sakit dengan keluhan buang air &air
berkalikali baik desertai atau tanpa dengan muntah( tinja dapat ber&ampur
lendir dan atau darah. ,eluhan lain $ang mungkin didapatkan adalah napsu
makan menurun( suhu badan meningkat( 4olume diuresis menurun dan
gejala penurunan kesadaran.
8iwa$at ,eperawatan Sebelumn$a
Meliputi pengkajian riwa$at prenatal( natal dan post natal( hospitalisasi dan
pembedahan $ang pernah dialami( alergi( pola kebiasaan( tumbuhkembang(
imunisasi( status gi;i %lebih( baik( kurang( buruk'( psikososial( psikoseksual(
interaksi dan 9ainlain.
8iwa$at ,esehatan ,eluarga
Meliputi pengkajian pengkajian komposisi keluarga( lingkungan rumah dan
komunitas( pendidikan dan pekerjaan anggota keluarga( fungsi dan
hubungan angota keluarga( kultur dan keper&a$aan( perilaku $ang dapat
mempengaruhi kesehatan( persepsi keluarga tentang pen$akit klien dan 9ain
lain.
.engkajian #isik
23
.engakajian se&ara umum dilakukan dengan metode head to too $ang
meliputi: keadaan umum dan status kesadaran( tandatanda 4ital( area kepala
dan wajah( dada( abdomen( ekstremitas dan genitourinaria.
#okus pengkajian pada anak dengan diare adalah penemuan tandatanda
$ang mungkin didapatkan $ang meliputi: penurunan 11( den$ut nadi &epat
dan lemah( tekanan darah menurun( mata &ekung( mukosa bibir dan mulut
kering( kulit kering dengan turgor berkurang. =apat ditemukan peningkatan
frekuensi pernapasan( peningkatan peristaltik usus dan adan$a luka le&et
sekitar anus.
K. Diagnosa Keperawatan
a. ,ekurangan 4olume &airan bCd kehilangan berlebihan melalui feses dan
muntah serta intake terbatas %mual'.
b. .erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bCd gangguan absorbsi
nutrien dan peningkatan peristaltik usus.
&. >$eri %akut' bCd hiperperistaltik( iritasi fisura perirektal.
d. ,e&emasan keluarga bCd perubahan status kesehatan anakn$a
e. ,urang pengetahuan keluarga tentang kondisi( prognosis dan kebutuhan
terapi bCd pemaparan informasi terbatas( salah interpretasi informasi dan atau
keterbatasan kognitif.
L. Rencana Keperawatan
1. ,ekurangan 4olume &airan bCd kehilangan berlebihan melalui
feses dan muntah serta intake terbatas %mual' 9nter4ensi dan 8asional: 1'
1erikan &airan oral dan parenteral sesuai dengan program rehidrasi
Sebagai upa$a rehidrasi untuk mengganti &airan
$ang keluar bersama feses.
2' .antau intake dan output.
Memberikan informasi status keseimbangan &airan
untuk
menetapkan kebutuhan &airan pengganti.
3' ,aji tanda 4ital( tandaCgejala dehidrasi dan hasil
pemeriksaan
24
laboratorium
Menilai status hidrasi( elektrolit dan keseimbangan asam basa.
4' ,olaborasi pelaksanaan terapi definitif.
.emberian obatobatan se&ara kausal penting setelah
pen$ebab
diare diketahui.
25
2. .erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bCd gangguan
absorbsi
nutrien dan peningkatan peristaltik usus.
9nter4ensi dan 8asional:
1' .ertahankan tirah baring dan pembatasan akti4itas selama fase akut.
Menurunkan kebutuhan metabolik.
2' .ertahankan status >.O %puasa' selama fase akut %sesuai program terapi'
dan segera mulai pemberian makanan per oral setelah kondisi klien
mengi;inkan
.embatasan diet per oral mungkin ditetapkan selama fase akut untuk
menurunkan peristaltik sehingga terjadi kekurangan nutrisi.
.emberian makanan sesegera mungkin penting setelah keadaan klinis
klien memungkinkan.
3' 1antu pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan program diet
Memenuhi kebutuhan nutrisi klien
4' ,olaborasi pemberian nutrisi parenteral sesuai indikasi.
Mengistirahatkan kerja gastrointestinal dan mengatasiCmen&egah
kekurangan nutrisi lebih lanjut.
3. >$eri %akut' bCd hiperperistaltik( iritasi fisura perirektal.
9nter4ensi dan 8asional:
1' -tur posisi $ang n$aman bagi klien( misaln$a dengan lutut fleksi.
Menurunkan tegangan permukaan abdomen dan mengurangi n$eri.
2' 6akukan akti4itas pengalihan untuk memberikan rasa n$aman seperti
masase punggung dan kompres hangat abdomen
Meningkatkan relaksasi( mengalihkan fokus perhatian klien dan
meningkatkan kemampuan koping.
3' 1ersihkan area anorektal dengan sabun ringan dan air setelah defekasi
dan berikan perawatan kulit
Melindungi kulit dari keasaman feses( men&egah iritasi.
4' ,olaborasi pemberian obat analgetika dan atau antikolinergik sesuai
indikasi
2!
-nalgetik sebagai agen anti n$eri dan
antikolinergik untuk
menurunkan spasme traktus <9 dapat diberikan sesuai indikasi klinis.
5' ,aji keluhan n$eri %skala 11*'( perubahan karakteristik n$eri( petunjuk
4erbal dan non 4erbal
Menge4aluasi perkembangan n$eri untuk menetapkan
inter4ensi
selanjutn$a.
4. ,e&emasan keluarga bCd perubahan status kesehatan
anakn$a. 9nter4ensi dan 8asional:
1' =orong keluarga klien untuk membi&arakan ke&emasan dan
berikan
umpan balik tentang mekanisme koping $ang tepat.
Membantu mengidentifikasi pen$ebab ke&emasan dan
alternatif
peme&ahan masalah.
2' 3ekankan bahwa ke&emasan adalah masalah $ang umum terjadi
pada
orang tua klien $ang anakn$a mengalami masalah $ang sama.
Membantu menurunkan stres dengan mengetahui bahwa klien bukan
satusatun$a orang $ang mengalami masalah $ang demikian.
3' @iptakan lingkungan $ang tenang( tunjukkan sikap ramah tamah
dan
tulus dalam membantu klien.
Mengurangi rangsang eksternal $ang dapat memi&u
peningkatan
ke&amasan.
2"
5. =E.5 ,urang pengetahuan keluarga tentang kondisi( prognosis dan kebutuhan
terapi bCd pemaparan informasi terbatas( salah interpretasi informasi dan
atau keterbatasan kognitif.
9nter4ensi dan 8asional:
1' ,aji kesiapan keluarga klien mengikuti pembelajaran(
termasuk
pengetahuan tentang pen$akit dan perawatan anakn$a.
:fekti4itas pembelajaran dipengaruhi oleh kesiapan fisik dan mental
serta latar belakang pengetahuan sebelumn$a.
2' Aelaskan tentang proses pen$akit anakn$a( pen$ebab dan akibatn$a
terhadap gangguan pemenuhan kebutuhan seharihari akti4itas sehari
hari.
.emahaman tentang masalah ini penting untuk
meningkatkan
partisipasi keluarga klien dan keluarga dalam proses perawatan klien.
3' Aelaskan tentang tujuan pemberian obat( dosis( frekuensi dan &ara
pemberian serta efek samping $ang mungkin timbul.
Meningkatkan pemahaman dan partisipasi keluarga klien
dalam
pengobatan.
4' Aelaskan dan tunjukkan &ara perawatan perineal setelah defekasi.
Meningkatkan kemandirian dan kontrol keluarga klien
terhadap
kebutuhan perawatan diri anakn$a.
2+
1-1 H -SB0-> ,:.:8-)-3-> ->-,
=:><-> M-8-SMBS ,)-S9O8,O8
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan kembali
tentang asuhan keperawatan anak dengan marasmus kwashiorkor
Kompetensi Dasar :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :
2+5. Menjelaskan pengertian marasmus kwashiorkor
2+!. Menjelaskan etiologi marasmus kwashiorkor
2+". Menjelaskan patofisiologi marasmus kwashiorkor
2++. Menjelaskan .athwa$ marasmus kwashiorkor
2+2. Menjelaskan Manifestasi klinis marasmus kwashiorkor
22*. Menjelaskan .rinsip penatalaksanaan marasmus kwashiorkor
221. Menjelaskan komplikasi marasmus kwashiorkor
222. Menjelaskan obatobatan
223. Menjelaskan pengkajian keperawatan marasmus kwashiorkor
224. Menjelaskan =iagnosa keperawatan marasmus kwashiorkor
225. Menjelaskan 8en&ana keperawatan marasmus kwashiorkor
A. Pengertian
=efisiensi gi;i dapat terjadi pada anak $ang kurang mendapatkan masukan
makanan dalam waktu lama. 9stilah dan klasifikasi gangguan kekurangan gi;i amat
ber4ariasi dan masih merupakan masalah $ang pelik. )alaupun demikian( se&ara
klinis digunakan istilah malnutrisi energi dan protein %M:.' sebagai nama umum.
.enentuan jenis M:. $ang tepat harus dilakukan dengan pengukuran antropometri
$ang lengkap %tinggi badan( berat badan( lingkar lengan atas dan tebal lipatan kulit'(
dibantu dengan pemeriksaan laboratorium %>gasti$ah( 122"'.
22
Marasmus adalah bentuk malnutrisi kalori protein $ang terutama akibat
kekurangan kalori $ang berat dan kronis terutama terjadi selama tahun pertama
kehidupan dan mengurusn$a lemak bawah kulit dan otot. %=orland( 122+:!42'.
Marasmus juga bisa didefinisikan sebagai suatu pen$akit $ang disebabkan
oleh kekurangan kalori protein. Malnutrisi berat pada ba$i sering ada di daerah
dengan makanan tidak &ukup atau higiene kurang. Sinonim marasmus diterapkan
pada pola pen$akit klinis $ang menekankan satu atau lebih tanda defisiensi protein
dan kalori.
,wasiorkor adalah sindrom klinis $ang diakibatkan dari defisiensi protein
berat dan asupan kalori $ang tidak adekuat. =ari kekurangan masukan atau dari
kehilangan $ang berlebihan atau kenaikan angka metabolik $ang disebabkan oleh
infeksi kronik( akibat defisiensi 4itamin dan mineral dapat turut menimbulkan
tandatanda dan gejalagejala tersebut. ,wasiorkor berarti Manak tersingkirkanN(
$aitu anak $ang tidak lagi menghisap( dapat menjadi jelas sejak masa ba$i awal
sampai sekitar usia 5 tahun( biasan$a sudah men$apih dari -S9. )alaupun
pertambahan tinggi dan berat diper&epat dengan pengobatan( ukuran ini tidak pernah
sama dengan tinggi dan berat badan anak $ang se&ara tetap bergi;i baik.
B. Etiologi
.en$ebab utama marasmus adalah kurang kalori protein $ang dapat terjadi
karena : diet $ang tidak &ukup( kebiasaan makan $ang tidak tepat seperti $ang
hubungan dengan orangtuaanak terganggu( karena kelainan metabolik( atau
malformasi kongenital. %>elson(1222'.
Marasmus dapat terjadi pada segala umur( akan tetapi $ang sering dijumpai
pada ba$i $ang tidak mendapat &ukup -S9 dan tidak diberi makanan penggantin$a
atau sering diserang diare. Marasmus juga dapat terjadi akibat berbagai pen$akit
lain seperti infeksi( kelainan bawaan saluran pen&ernaan atau jantung( malabsorpsi(
gangguan metabolik( pen$akit ginjal menahun dan juga gangguan pada saraf pusat.
%=r. Solihin( 122*:11!'
1**
-dapun pen$ebab terjadin$a kwashiorkor adalah inadekuatn$a intake
protein $ang berlangsung kronis. #aktor $ang dapat men$ebabkan hal tersebut
antara lain :
1. .ola makan
.rotein %asam amino' adalah ;at $ang sangat dibutuhkan anak untuk tumbuh dan
berkembang. Meskipun intake makanan mengandung kalori $ang &ukup( tidak
semua makanan mengandung proteinCasam amino $ang memadai. 1a$i $ang
masih men$usui umumn$a mendapatkan protein dari -S9 $ang diberikan
ibun$a( namun bagi $ang tidak memperoleh -S9 protein dari sumbersumber
lain %susu( telur( keju( tahu dll' sangatlah dibutuhkan. ,urangn$a pengetahuan
ibu mengenai keseimbangan nutrisi anak berperan penting terhadap terjadi
kwashiorkhor( terutama pada masa peralihan -S9 ke makanan pengganti -S9.
2. #aktor sosial
0idup di negara dengan tingkat kepadatan penduduk $ang tinggi( keadaan sosial
dan politik tidak stabil( ataupun adan$a pantangan untuk menggunakan makanan
tertentu dan sudah berlangsung turun temurun dapat menjadi hal $ang
men$ebabkan terjadin$a kwashiorkor.
1*1
3. #aktor ekonomi
,emiskinan keluargaCpenghasilan $ang rendah $ang tidak dapat memenuhi
kebutuhan berakibat pada keseimbangan nutrisi anak tidak terpenuhi( saat
dimana ibun$a pun tidak dapat men&ukupi kebutuhan proteinn$a.
4. #aktor infeksi dan pen$akit lain
3elah lama diketahui bahwa adan$a interaksi sinergis antara M:. dan infeksi.
9nfeksi derajat apapun dapat memperburuk keadaan gi;i. =an sebalikn$a M:.(
walaupun dalam derajat ringan akan menurunkan imunitas tubuh terhadap
infeksi. Seperti gejala malnutrisi protein disebabkan oleh gangguan pen$erapan
protein( misaln$a $ang dijumpai pada keadaan diare kronis( kehilangan protein
se&ara tidak normal padaproteinuria %nefrosis'( infeksi saluran pen&ernaan( serta
kegagalan mensintesis protein akibat pen$akit hati $ang kronis.
C. Klasifikasi
Bntuk kepentingan praktis di klinik maupun di lapangan klasifikasi M:.
ditetapkan dengan patokan perbandingan berat badan terhadap umur anak sebagai
berikut:
22!. 1erat badan !*+*D standar tanpa edema: gi;i kurang %M:. ringan'
22". 1erat badan !*+*D standar dengan edema: kwashiorkor %M:. berat'
22+. 1erat badan
222. 1erat badan
,washiorkor adalah M:. berat $ang disebabkan oleh defisiensi protein.
.en$akit kwashiorkor pada umumn$a terjadi pada anak dari keluarga dengan status
sosial ekonomi $ang rendah karena tidak mampu men$ediakan makanan $ang
&ukup mengandung protein hewani seperti daging( telur( hati( susu dan sebagain$a.
Makanan sumber protein sebenarn$a dapat dipenuhi dari protein nabati dalam
ka&angka&angan tetapi karena kurangn$a pengetahuan orang tua( anak dapat
menderita defisiensi protein.
Marasmus adalah M:. berat $ang disebabkan oleh defisiensi makanan
sumber energi %kalori'( dapat terjadi bersama atau tanpa disertai defisiensi protein.
1*2
1ila kekurangan sumber kalori dan protein terjadi bersama dalam waktu $ang &ukup
lama maka anak dapat berlanjut ke dalam status marasmik kwashiorkor.
D. Patofisiologi dan Masalah Keperawatan yang Mungkin Terjadi
,urang kalori protein akan terjadi manakala kebutuhan tubuh akan kalori(
protein( atau keduan$a tidak ter&ukupi oleh diet. %-risman( 2**4:22'. =alam
keadaan kekurangan makanan( tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup
dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi. ,emampuan tubuh untuk
mempergunakan karbohidrat( protein dan lemak merupakan hal $ang sangat penting
untuk mempertahankan kehidupan( karbohidrat %glukosa' dapat dipakai oleh seluruh
jaringan tubuh sebagai bahan bakar( sa$angn$a kemampuan tubuh untuk
men$impan karbohidrat sangat sedikit( sehingga setelah 25 jam sudah dapat terjadi
kekurangan. -kibatn$a katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam dengan
menghasilkan asam amino $ang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan ginjal.
Selama puasa jaringan lemak dipe&ah menjadi asam lemak( gliserol dan keton
bodies. Otot dapat mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai sumber
energi kalau kekurangan makanan ini berjalan menahun. 3ubuh akan
mempertahankan diri jangan sampai meme&ah protein lagi setelah kirakira
kehilangan separuh dari tubuh. %>uuh&hsan 6ubis an -rlina Mursada( 2**2:11'.
.ada defisiensi protein murni tidak terjadi katabolisme jaringan $ang sangat
berlebihan karena persediaan energi dapat dipenuhi oleh jumlah kalori dalam
dietn$a. ,elainan $ang men&olok adalah gangguan metabolik dan perubahan sel
$ang disebabkan edema dan perlemakan hati. ,arena kekurangan protein dalam diet
akan terjadi kekurangan berbagai asam amino dalam serum $ang jumlahn$a $ang
sudah kurang tersebut akan disalurkan ke jaringan otot( makin kurangn$a asam
amino dalam serum ini akan men$ebabkan kurangn$a produksi albumin oleh hepar
$ang kemudian berakibat timbuln$a odema. .erlemakan hati terjadi karena
gangguan pembentukan beta liprotein( sehingga transport lemak dari hati terganggu
dengan akibat terjadin$a penimbunan lemak dalam hati.
E. Manifestasi Klinik
1*3
.ada mulan$a ada kegagalan menaikkan berat badan( disertai dengan
kehilangan berat badan sampai berakibat kurus( dengan kehilangan turgor pada kulit
sehingga menjadi berkerut dan longgar karena lemak subkutan hilang dari bantalan
pipi( muka ba$i dapat tetap tampak relatif normal selama beberapa waktu sebelum
menjadi men$usut dan berkeriput. -bdomen dapat kembung dan datar. 3erjadi
atropi otot dengan akibat hipotoni. Suhu biasan$a normal( nadi mungkin melambat(
mulamula ba$i mungkin rewel( tetapi kemudian lesu dan nafsu makan hilang. 1a$i
biasan$a konstipasi( tetapi dapat mun&ul apa $ang disebut diare tipe kelaparan(
dengan buang air besar sering( tinja berisi mukus dan sedikit. %>elson(1222'.
<ambaran klinik antara Marasmus dan ,washiorkor sebenarn$a berbeda
walaupun dapat terjadi bersamasama %>gasti$ah( 122"'
3anda atau gejala $ang dapat dilihat pada anak dengan Malnutrisi protein
berat ,washiorkor( antara lain :
1. )ujud Bmum
Se&ara umumn$a penderita kwashiorkor tampak pu&at( kurus( atrofi pada
ekstremitas( adan$a edema pedis dan pretibial serta asites. Muka penderita ada
tanda moon fa&e dari akibat terjadin$a edema.
2. 8etardasi .ertumbuhan
<ejala penting ialah pertumbuhan $ang terganggu. Selain berat badan( tinggi
badan juga kurang dibandingkan dengan anak sehat.
3. .erubahan Mental
1iasan$a penderita &engeng( hilang nafsu makan dan rewel. .ada stadium lanjut
bisa menjadi apatis. ,esadarann$a juga bisa menurun( dan anak menjadi pasif.
1*4
4. :dema
.ada sebagian besar penderita ditemukan edema baik ringan maupun berat.
:deman$a bersifat pitting. :dema terjadi bisa disebabkan hipoalbuminemia(
gangguan dinding kapiler( dan hormonal akibat dari gangguan eliminasi -=0.
5. ,elainan 8ambut
.erubahan rambut sering dijumpai( baik mengenai bangunn$a %teEture'( maupun
warnan$a. Sangat khas untuk penderita kwashiorkor ialah rambut kepala $ang
mudah ter&abut tanpa rasa sakit. .ada penderita kwashiorkor lanjut( rambut akan
tampak kusam( halus( kering( jarang dan berubah warna menjadi putih. Sering
bulu mata menjadi panjang.
!. ,elainan ,ulit
,ulit penderita biasan$a kering dengan menunjukkan garisgaris kulit $ang lebih
mendalam dan lebar. Sering ditemukan hiperpigmentasi dan persisikan kulit.
.ada sebagian besar penderita ditemukan perubahan kulit $ang khas untuk
pen$akit kwashiorkor( $aitu &ra;$ pa4ement dermatosis $ang merupakan ber&ak
ber&ak putih atau merah muda dengan tepi hitam ditemukan pada bagian tubuh
$ang sering mendapat tekanan. 3erutama bila tekanan itu terusmenerus dan
disertai kelembapan oleh keringat atau ekskreta( seperti pada bokong( fosa
politea( lutut( buku kaki( paha( lipat paha( dan sebagain$a. .erubahan kulit
demikian dimulai dengan ber&akber&ak ke&il merah $ang dalam waktu singkat
bertambah dan berpadu untuk menjadi hitam. .ada suatu saat mengelupas dan
memperlihatkan bagianbagian $ang tidak mengandung pigmen( dibatasi oleh
tepi $ang masih hitam oleh hiperpigmentasi.
". ,elainan <igi dan 3ulang
.ada tulang penderita kwashiorkor didapatkan dekalsifikasi( osteoporosis( dan
hambatan pertumbuhan. Sering juga ditemukan &aries pada gigi penderita.
1*5
3**. ,elainan 0ati .ada biopsi hati ditemukan perlemakan( bisa juga
ditemukan biopsi hati $ang hampir semua sela hati mengandung 4akuol lemak
besar. Sering juga ditemukan tanda fibrosis( nekrosis( da infiltrasi sel
mononukleus. .erlemakan hati terjadi akibat defisiensi faktor lipotropik.
3*1. ,elainan =arah dan Sumsum 3ulang -nemia ringan selalu ditemukan pada
penderita kwashiorkor. 1ila disertai pen$akit lain( terutama infestasi parasit
%ankilostomiasis( amoebiasis' maka dapat dijumpai anemia berat. -nemia juga
terjadi disebabkan kurangn$a nutrien $ang penting untuk pembentukan darah
seperti #erum( 4itamin 1 kompleks %112( folat( 1!'. ,elainan dari pembentukan
darah dari hipoplasia atau aplasia sumsum tulang disebabkan defisiensi protein
dan infeksi menahun. =efisiensi protein juga men$ebabkan gangguan
pembentukan sistem kekebalan tubuh. -kibatn$a terjadi defek umunitas seluler(
dan gangguan sistem komplimen.
3*2. ,elainan .ankreas dan ,elenjar 6ain =i pankreas dan keban$akan kelenjar
lain seperti parotis( lakrimal( sali4a dan usus halus terjadi perlemakan.
3*3. ,elainan Aantung 1isa terjadi miodegenerasi jantung dan gangguan
fungsi jantung disebabkan hipokalemi dan hipmagnesemia.
3*4. ,elainan <astrointestinal <ejala gastrointestinal merupakan gejala $ang
penting. -noreksia kadangkadang demikian hebatn$a( sehingga segala
pemberian makanan ditolak dan makanan han$a dapat diberikan dengan sonde
lambung. =iare terdapat pada sebagian besar penderita. 0al ini terjadi karena 3
masalah utama $aitu berupa infeksi atau infestasi usus( intoleransi laktosa( dan
malabsorbsi lemak. 9ntoleransi laktosa disebabkan defisiensi laktase.
Malabsorbsi lemak terjadi akibat defisiensi garam empedu( kon$ugasi hati(
defisiensi lipase pankreas( dan atrofi 4illi mukosa usus halus.
1*!
.erbedaan antara marasmus dan kwashiorkor tidak dapat didefinisikan
se&ara jelas menurut perbedaan kurangn$a asupan makanan tertentu( namun
dapat teramati dari gejala $ang ditunjukkan penderita.
Marasmus Kwashiorkor
1. -nak tampak sangat kurus( han$a 1. :dema di seluruh tubuh( terutama
tulang terbungkus kulit pada punggung kaki
2. )ajah seperti orang tua 2. )ajah membulat dan sembab
3. @engeng( rewel 3. .andangan mata sa$u
4. .erut &ekung 4. .erubahan status mental: &engeng(
5. Sering disertai diare kronik atau rewel( kadang apatis
sembelit 5. 8ambut berwarna kepirangan(
kusam( dan mudah di&abut
!. Otot menge&il( terlihat terutama saat
berdiri dan duduk
". 1er&ak merah ke&oklatan pada kulit(
$ang dapat berubah hitam dan
mengelupas
+. Menolak segala jenis makanan
%anoreksi'
2. Sering disertai anemia( diare( dan
infeksi.
F. Penatalaksanaan
3*5. ,eadaan ini memerlukan diet $ang berisi jumlah &ukup protein $ang
kualitas biologikn$a baik. =iit tinggi kalori( protein( mineral dan 4itamin.
3*!. .emberian terapi &airan dan elektrolit.
3*". .enatalaksanaan segera setiap masalah akut seperti masalah diare berat.
3*+. .engkajian riwa$at status sosial ekonomi( kaji riwa$at pola makan(
pengkajian antropometri( kaji manifestasi klinis( monitor hasil laboratorium(
timbang berat badan( kaji tandatanda 4ital.
1*"
Se&ara garis besar( penanganan ,,. berat dikelompokkan menjadi
pengobatan awal dan rehabilitasi. .engobatan awal ditujukan untuk mengatasi
keadaan $ang mengan&am jiwa( sementara fase rehabilitasi diarahkan untuk
memulihkan keadaan gi;i. Bpa$a pengobatan( meliputi:
3*2. .engobatanCpen&egahan terhadap hipoglikemi( hipotermi( dehidrasi.
31*. .en&egahan jika ada an&aman perkembangan renjatan septik
311. .engobatan infeksi
312. .emberian makanan
313. .engidentifikasian dan pengobatan masalah lain( seperti kekurangan 4itamin(
anemia berat dan pa$ah jantung.
8enurut Arisman ,.992-:
a. ,omposisi pemberian @8O %@airan 8ehidrasi Oral' seban$ak "*1** &&Ckg 11
biasan$a &ukup untuk mengoreksi dehidrasi.
b. @ara pemberian dimulai seban$ak 5 &&Ckg 11 setiap 3* menit selama 2 jam
pertama peroral atau ><3 kemudian tingkatkan menjadi 51* &&Ckg 11Cjam.
&. @airan seban$ak itu harus habis dalam 12 jam.
d. .emberian -S9 sebaikn$a tidak dihentikan ketika pemberian @8OCintra4ena
diberikan dalam kegiatan rehidrasi.
e. 1erikan makanan &air $ang mengandung "51** kkalC&&( masingmasing disebut
sebagai #"5 dan #1**.
8enurut !uchsan Lu1is
.enatalaksanaan penderita marasmus dan kwashiorkor $ang dirawat di 8S
dibagi
dalam beberapa tahap( $aitu :
1. 3ahap awal: 244+ jam pertama merupakan masa kritis( $aitu tindakan untuk
men$elamatkan jiwa( antara lain mengoreksi keadaan dehidrasi atau asidosis
dengan pemberian &airan 9K. @airan $ang diberikan adalah larutan =arrow
<lukosa atau 8inger 6aktat =eEtrose 5D. Mulamula diberikan !* mlCkg 11
pada 4+ jam pertama. ,emudian 14*ml sisan$a diberikan dalam 1!2* jam
berikutn$a. @airan diberikan 2**mlCkg 11C hari.
1*+
2. 3ahap pen$esuaian terhadap pemberian makanan
.ada harihari pertama jumlah kalori $ang diberikan seban$ak 3*!* kaloriC kg
11C hari atau ratarata 5* kaloriC kg 11C hari( dengan protein 11(5 grC kg 11C
hari. ,emudian dinaikkan bertahap 12 hari hingga men&apai 15*1"5 kaloriC kg
11C hari( dengan protein 35 grC kg 11C hari. )aktu $ang diperlukan untuk
men&apai diet 3,3. ini lebih kurang "1* hari.
G. Komplikasi
-nak dengan kwashiorkor akan lebih mudah untuk terkena infeksi
dikarenakan lemahn$a sistem imun. 3inggi maksimal dan kemampuan potensial
untuk tumbuh tidak akan pernah dapat di&apai oleh anak dengan riwa$at
kwashiorkor. 1ukti se&ara statistik mengemukakan bahwa kwashiorkor $ang terjadi
pada awal kehidupan %ba$i dan anakanak' dapat menurunkan 9I se&ara permanen.
,omplikasi lain $ang dapat ditimbulkan dari kwashiorkor adalah:
314. =efisiensi ;at besi
315. 0iperpigmentasi kulit
31!. :dema anasarka
H. Pemeriksaan Diagnostik
.emeriksaan laboratorium : albumin( kreatinin( nitrogen( elektrolit(
0b( 0t( transferin.
I. Pemeriksaan Penunjang
31". .ada pemeriksaan laboratorium( anemia selalu ditemukanterutama jenis
normositik normokrom karenaadan$a gangguan sistem eritropoesis akibat
hipoplasia kronis sumsum tulang di samping karena asupan ;at besi $ang kurang
dalam makanan( kerusakan hati dan gangguan absorbsi. Selain itu dapat
ditemukan kadar albumin serum $ang menurun.
31+. .emeriksaan radiologis juga perlu dilakukan untuk menemukan adan$a
kelainan pada paru.
1*2
1. Pengkajian Keperawatan
Pemeriksaan /isik
312. Mengukur 31 dan 11
32*. Menghitung indeks massa tubuh( $aitu 11 %dalam kilogram' dibagi
dengan 31 %dalam meter'
321. Mengukur ketebalan lipatan kulit di lengan atas sebelah belakang
%lipatan trisep' ditarik menjauhi lengan( sehingga lapisan lemak di bawah
kulitn$a dapat diukur( biasan$a dengan menggunakan jangka lengkung %kaliper'.
6emak dibawah kulit ban$akn$a adalah 5*D dari lemak tubuh. 6ipatan lemak
normal sekitar 1(25 &m pada lakilaki dan sekitar 2(5 &m pada wanita.
322. Status gi;i juga dapat diperoleh dengan mengukur 66- untuk
memperkirakan jumlah otot rangka dalam tubuh %lean bod$ massa( massa tubuh
$ang tidak berlemak'.
K. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
1. <angguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake
makanan tidak adekuat %nafsu makan berkurang'. %)ong( 2**4'
3ujuan : .asien mendapat nutrisi $ang adekuat
,riteria hasil : Meningkatkan masukan oral.
9nter4ensi:
a. =apatkan riwa$at diet
b. =orong orangtua atau anggota keluarga lain untuk men$uapi anak atau ada
disaat makan
&. Minta anak makan di meja dalam kelompok dan buat waktu makan menjadi
men$enangkan
d. <unakan alat makan $ang dikenaln$a
e. .erawat harus ada saat makan untuk memberikan bantuan(
men&egah
gangguan dan memuji anak untuk makan mereka
f. Sajikan makan sedikit tapi sering
g. Sajikan porsi ke&il makanan dan berikan setiap porsi se&ara terpisah
2. =efisit 4olume &airan berhubungan dengan diare. %@arpenito( 2**1:14*'
3ujuan : 3idak terjadi dehidrasi
11*
,riteria hasil : Mukosa bibir lembab( tidak terjadi peningkatan suhu(
turgor
kulit baik.
9nter4ensi:
a. Monitor tandatanda 4ital dan tandatanda dehidrasi
b. Monitor jumlah dan tipe masukan &airan
&. Bkur haluaran urine dengan akurat
3. <angguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan
nutrisiCstatus
metabolik. %=ongoes( 2***'.
3ujuan : 3idak terjadi gangguan integritas kulit
,riteria hasil : ,ulit tidak kering( tidak bersisik( elastisitas normal
9nter4ensi :
a. Monitor kemerahan( pu&at( ekskoriasi
b. =orong mandi 2E sehari dan gunakan lotion setelah mandi
&. Massage kulit( kriteria hasil ususn$a diatas penonjolan tulang
d. -lih baring
4. 8esiko tinggi infeksi berhubungan dengan kerusakan pertahanan tubuh
3ujuan : .asien tidak menunjukkan tandatanda infeksi
,riteria hasil : Suhu tubuh normal 3!(! @3"(" @Aekosit dalam batas
normal
9nter4ensi :
a. Men&u&i tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
b. .astikan semua alat $ang kontak dengan pasien bersihCsteril
&. 9nstruksikan pekerja perawatan kesehatan dan keluarga dalam
prosedur
kontrol infeksi
d. 1eri antibiotik sesuai program
5. ,urang pengetahuan berhubungan dengan kurang n$a informasi
%=oengoes(
2**4'
3ujuan : .engetahuan pasien dan keluarga bertambah
,riteria hasil : Men$atakan kesadaran dan perubahan
pola hidup(
mengidentifikasi hubungan tanda dan gejala.
9nter4ensi :
a. 3entukan tingkat pengetahuan orangtua pasien
b. Mengkaji kebutuhan diet dan jawab pertan$aan sesuai indikasi
9ll
&. =orong konsumsi makanan tinggi serat dan masukan &airan adekuat
d. 1erikan informasi tertulis untuk orangtua pasien
!. .erubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan melemahn$a
kemampuan fisik dan ketergantungan sekunder akibat masukan kalori atau
nutrisi $ang tidak adekuat. %@arpenito( 2**1:15"'.
3ujuan : -nak mampu tumbuh dan berkembang sesuai dengan usian$a.
,riteria hasil : 3erjadi peningkatan dalam perilaku personal( sosial(
bahasa(
kognitif atau aktifitas motorik sesuai dengan usian$a.
9nter4ensi :
a. -jarkan pada orangtua tentang tugas perkembangan $ang sesuai
dengan
kelompok usia.
b. ,aji tingkat perkembangan anak dengan =en4er 99
&. 1erikan kesempatan bagi anak $ang sakit memenuhi tugas perkembangan
d. 1erikan mainan sesuai usia anak.
". 9ntoleransi aktifitas berhubungan dengan gangguan sistem transport oksigen
sekunder akibat malnutrisi. %@arpenito( 2**1:3'
3ujuan : -nak mampu beraktifitas sesuai dengan kemampuann$a.
,riteria hasil : Menunjukkan kembali kemampuan melakukan
aktifitas.
9nter4ensi :
a. 1erikan permainan dan aktifitas sesuai dengan usia
b. 1antu semua kebutuhan anak dengan melibatkan keluarga pasien
+. ,elebihan 4olume &airan berhubungan dengan rendahn$a masukan protein
%malnutrisi'. %@arpenio( 2**1:143'.
3ujuan : ,elebihan 4olume &airan tidak terjadi.
,riteria hasil : Men$ebutkan faktorfaktor pen$ebab dan metodemetode
pen&egahan edema( memperlihatkan penurunan edema periferdan sa&ral.
9nter4ensi :
a. .antau kulit terhadap tanda luka tekan
b. Bbah posisi sedikitn$a 2 jam
&. ,aji masukan diet dan kebiasaan $ang dapat menunjang retensi &airan.
112
113
DAFTAR PUSTAKA
Markum( -.0. 2**1. Buku Aar Ilmu Kesehatan Anak. Ailid 1. Aakarta: #,B9
Malnutrisi :nergi .roteinM:.,washiorkor XonlineY. 3ersedia
%http:CCidmgarut.
wordpress.&omC2**2C*2C*3CmalnutrisienergiproteinmepkwashiorkorC'
,washiorkor. XonlineY. 3ersedia http:CCid.wikipedia.orgCwikiC,washiorkor Suriadi dan
8ita 5uliani. 2**1. -suhan ,eperawatan pada anak. Aakarta :@K -gung
Seto Sur$anah. 2**!. Keperawatan Anak untuk )iswa )PK. Aakarta:
:<@ S&hwart;( M. )illiam. 2**4. Pedoman Klinis Pediatri. Aakarta: :<@
1ehrman( 6. 8i&hard dkk. 1222. Ilmu Kesehatan Anak !elson. Aakarta: :<@
8udolph( -braham M. dkk. 2**!. Buku Aar Pediatrik #udolph. Aakarta: :<@
114
1-1 H9 -SB0-> ,:.:8-)-3-> ->-,
=:><-> =:M-M 1:8=-8-0 =:><B: C=:><B: 0:MO8-<9@
#:K:8 %=0#'
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan kembali
tentang asuhan keperawatan anak dengan demam berdarah dengue
Kompetensi Dasar :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :
323. Menjelaskan pengertian demam berdarah dengue
324. Menjelaskan etiologi demam berdarah dengue
325. Menjelaskan patofisiologi demam berdarah dengue
32!. Menjelaskan .athwa$ demam berdarah dengue
32". Menjelaskan Manifestasi klinis demam berdarah dengue
32+. Menjelaskan .rinsip penatalaksanaan demam berdarah dengue
322. Menjelaskan komplikasi
33*. Menjelaskan obatobatan
331. Menjelaskan pengkajian keperawatan
332. Menjelaskan =iagnosa keperawatan
333. Menjelaskan 8en&ana keperawatan
A. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)
1. .engertian
.en$akit =engue adalah pen$akit infeksi akut $ang disebabkan oleh
orbo4irus %-rthropddorn Kirus' dan ditularkan melalui gigitan n$amuk -edes
%-edes -lbopi&tu&e dan -edes -eg$pti' %>gasti$ah( 2**5 : 3!+'.
=0# ,Dengue "emorrhagic /e0er- merupakan pen$akit $ang
disebabkan oleh karena 4irus =engue $ang termasuk golongan albo4irus melalui
gigit n$amuk -edes -eg$pti betina %0ida$at( 2**+ : 123'.
115
=1= %Demam Berdarah Dengue- adalah pen$akit demam akut denagn
&iri&iri demam manifestasi perdarahan( dan bertendensi mengakibatkan renjatan
$ang men$ebabkan kematian %Mansjoer( 2*** : 412'.
=1= ,Demam Berdarah Dengue- adalah suatu pen$akit demam $ang
sering mematikan disebabkan oleh 4irus ditandai oleh permeabilitas kapiler(
kelemahan hemostasis %>elson( 2*** : 1134'.
=ari berbagai pengertian di atas( dapat disimpulkan bahwa =0#%=engue
0aemorrhagi& #e4er' adalah pen$akit menular $ang disebabkan oleh 4irus
dengue dan ditularkan melalui gigitan n$amuk -edes -egipt$ dengan &iri&iri
demam manifestasi perdarahan( dan berdetensi mengakibatkan renjatan $ang
dapat men$ebabkan kematian.
2. .en$ebab
Menurut >ursalam %2**5 : 1*!'( pen$ebab pen$akit =emam 1erdarah
=engue %=1=' atau =engue 0emorrhagi& #e4er %=0#' adalah 4irus =engue.
Kirus tersebut telah diisolasi menjadi 4 serot$pe 4irus =engue $ang termasuk
dalam group 1 dari -rthropediborn 4irus %-rbo4iruses' $aitu =:>1( =:>2(
=:>3( =:>4. tern$ata =:>2( dan =:>3 merupakan serot$pe menimbulkan
antibodi seumur hidup terhadap serot$pe bersangkutan( tetapi tidak ada
perlindungan terhadap serot$pe lain. Kirus =engue ini terutama di tularkan
melalui 4ektor n$amuk -edes -egept$.
Menurut Mansjoer %2*** : 412'( D"/ ,Dengue "aemorrhagic /e0er-
disebabkan oleh 4irus dengue serot$pe 1( 2( 3( dan 4 $ang ditularkan melalui
4e&tor n$amuk -edes -eg$pti. >$amuk -edes -lbopi&tus( -edes pol$nesiensis(
dan beberapa spesies lainn$a merupakan 4ektor $ang kurang berperan. 9nfeksi
dengan salah satu serot$pe bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap
serot$pe lain. Sedangkan menurut Suriadi %2**5 : 5"'( Dengue "aemorrhagic
/e0er ,D"/-4 disebabkan oleh 4irus dengue sejenis 4irus arbo4irus.
3. .atofisiologi
Kirus dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan n$amuk aedes
aeg$pti dan kemudian akan bereaksi dengan antibod$ dan terbentuklah
kompleks 4irus antiodi( dalam akti4asi @3 dan @5 akan dilepas @3a dan @5a.
11!
dua peptida akan berda$a untuk melepaskan histamine dan merupakan mediator
kuat sebagai faktor meninggin$a permeabilitas dinding pembuluh darah dan
menghilangkan plasma melalui endotel dinding itu. 3erjadin$a trombositopenia(
menurunn$a fungsi trombosit dan menurunn$a faktor kougulasi %protombin(
faktor K( K99( 9H( H dan fibrinogen' merupakan faktor pen$ebab terjadin$a
perdarahan hebat terutama perdarahan saluran gastrointestinal pada =0#. 5ang
menentukan beratn$a pen$akit adalah meninggin$a permeabilitas dinding
pembuluh darah( menurunn$a 4olume plasma( terjadin$a hipotensi(
trombositopenia dan diathesis hemorrhagik. 8enjatan terjadi se&ara akut. >ilai
hemotakrit meningkat bersamaan dengan hilangn$a plasma melalui endotel
dinding pembuluh darah. =an hilangn$a plasma klien mengalami hipo4olemik.
-pabila tidak diatasi bisa terjadi anoksia jaringan( asidosis metabolik dan
kematian %Suriadi( 2**! : 5"5+'.
#enomena patofisiologi utama $ang menentukan berat pen$akit $ang
membedakan D"/ dari dengue klasik adalah meningkatn$a permeabilitas
dinding pembuluh darah( menurunn$a 4olume plasma serta terjadin$a hipotensi(
trombositopeni dan diatesis hemorrhagi&. .ada kasus berat( renjatan terjadi
se&ara akut dan nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan menghilangn$a
plasma melalui endotel dinding pembuluh darah. -da dugaan bahwa renjatan
terjadi sebagai akibat kebo&oran plasma ke darah ekstra4askuler melalui kapiler
$ang rusak( sehingga mengakibatkan menurunn$a 4olume plasma dan
meningkatn$a nilai hemotokrit. 1ukti dugaan ini adalah ditemukann$a &airan
$ang tertimbun dalam rongga serosa( $aitu rongga peritoneum( ple$ra dan
perikard $ang tern$ata melebihi pemberian &airan infus( serta terjadin$a
bendungan pembuluh darah ke paru. .lasma merembes selama perjalanan
pen$akit mulai dari awal demam sampai pun&akn$a pada masa renjatan.
3rombositopenia $ang hebat( gangguan fungsi ttroombosit( dan kelainan fungsi
koaglasi merupakan pen$ebab utama terjadin$a perdarahan. .erdarahan kulit
umumn$a disebabkan oleh faktor kapiler dan trombositopeni( sedangkan
perdarahan massif diakibatkan oleh kelainan $ang lebih kompleks( $aitu
trombositopeni( gangguan faktor pembekuan( dan mungkin juga fa&tor
11"
.athwa$
Kims =engue
<igitan n$Vmuk -edes -eg$pti
Kirus dengut
masuk tubuh
Masuk
pAredaran
darah
1
Kiremia
-kti4itas s$stem komplemen
1
-kti4itas anafilaktosin @3a dan @5a
3rombofitopenia
.enurunan 8esti ptr darahan
1
.erdarahan
1 8esti terjadin$a komplikasi %s$ok' hipo4olemik'
,urang pengetahuan
-noksia Aaringan
Menmggal
%Modifikasi: >ursalam %2**+: 1!*'( dan Suriadi %2**1: 5"52''
11+
,urangn$a
informasi
0epar
0epatdmegali
.erut terta penuh
Mual(rnuntah
1
<angguan
pemenuhan
nutrisi kurang adari
kebutuhan tubuh
Suhu irieningkat
1
0ipertermi
<angguan rasa
n$aman
n$eri
Masuk rumah
sakit %efek
hospitalisasi'
,urang &airan %3rang asing 6ingkungan asing .rosedur
tindakan
@emas C ansietas
.ermeabilitas kapiler
,ebo&oran plasma
,urant &airan
____1___
4. Manifestasi klinik dan pemeriksaan penunjang
Menurut Suriadi %2**! : 5!'( manifestasi klinik dari =0# adalah sebagai
berikut :
334. =emam tinggi selama 5" hari
335. .erdarahan terutama perdarahan bawah kulit: ptekie( ekhimosis(
hematoma.
33!. :pitaksis( hematemesis( melena( hematuri
33". Mual( muntah( tidak ada nafsu makan( diare( konstipasi
33+. >$eri otot( tulang sendi( abdomen( dan ulu hati
332. Sakit kepala
34*. .embengkakan sekitar mata
h' .embesaran hati( limpa( dan kelenjar getah bening
i' 3andatanda rennjatan %sianosis( kulit lembab dan dingin( tekanan
darah
menurun( gelisah( &apillar$ refill lebih dari dua detik( nadi lemah dan &epat'.
Menurut >ursalam %2**+ : 1!+'( =0# ditandai oleh manifestasi klinis(
$aitu:
341. =emam tinggi dan mendadak $ang dapat men&apai 4* atau lebih dan
terkadang disertai dengan kejang demam( sakit kepala( anoreksia( mual
muntah %0omiting'( epigasttrik discomport( n$eri perut kanan atas atau
seluruh bagian perut.
342. .erdarahan( terutama perdarahan kulit( walau han$a berupa uji
tourniPuet positif. Selain itu( perdarahan kulit dapat berwujud memar atau
dapat juga berupa perdarahan spontan mulai dari pete&hiae %mun&ul pada
hari ?hari pertama demam dan berlangsung selama 3! hari' pada
ekstremitas( tubuh dan muka( sampai epistaksis dan perdarahan gusi'.
343. 0epatomegali pada umun$a dapat diraba pada permulaan pen$akit
dan pembesaran hati ini tidak sejajar dengan beratn$a pen$akit( n$eri tekan
seringkali ditemukan tanpa ikterus.
344. ,egagalan peredaran darah ,6irculatory 3ailure-+
Menurut 0asan %2**5 : 1!4'( sesuai dengan patokan $ang
disebut terdahulu( )0O %12"5' membagi 4 derajat $aitu sebagai berikut :
=erajat 1 : =emam disertai gejala tidak khas dan satusatun$a
manifestasi perdarahan ialah uji tourniPuet positif.
112
=erajat 99 : =erajat 9 disertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan
lain.
=erajata 999 : =itemukann$a kegagalan sirkulasi $aitu nadi &epat dan
lambat(
tekanan nadi menurun %kurang dari 2* mm0g' atau hipotensi disertai kulit $ang
dingin( lembab dan penderita menjadi gelisah.
=erajat 9K : 8enjatan berat dengan nadi $ang tidak dapat diraba dan
tekanan
darah $ang tidak dapat diukur.
.emeriksaan .enunjang
Menurut Suriadi %2**! : 52'( pemeriksaan penunjang D"/ terdiri
dari :
a. =arah lengkap : hemokosentrasi %hemotokrit meningkat 2*D atau
lebih'(
trombositopeni %1**.*** C mmZ atau kurang'.
b. Serologi : uji 09 ,hemaglutination inhition tes-+
&. 8oentgen thoraE : efusi pleura
5. ,omplikasi
a. .erdarahan luas
b. .leural :ffusion
&. .enurunan kesadaran
d. S$ok hipo4olemik
e. -noksia jaringan
f. -sidosis metaboli&
!. .enatalaksanaan
a. .enatalaksanaan medis
Menurut >gasti$ah %2**5: 3"*3"1'( penatalaksanaan medis pada pasien
D"/ adalah :
1' D"/ tanpa renjatan
,eadaan hiperperiksida diatas dengan obat antipiretik dan kompres
dingin. Aika terjadi kejang maka diberi luminal atau kon4ulsan lainn$a.
6uminal diberikan dosis anak umur kurang 1 tahun "5 mg. jka 25 menit
kejang belum berhenti luminal diberikan lagi dosis 3 mgCkg 11. -nak
diatas 1 tahun diberikan 5* mg dan dibawah 1 tahun 3* mg( dengan
memperhatikan dengan adan$a depresi fungsi 4ital 9nfus diberikan pada
pasien =1= tanpa renjatan apabila pasien terusmenerus muntah.
12*
2' D"/ renjatan %=SS'
.ada pasien dengan renjatan %s$ok' berat pemberian 9nfus harus digu$ur dengan
&ara membuka klem infuse( tetapi karena biasan$a 4ena4ena telah kolaps
sehingga ke&epatan tetesan tidak men&apai $ang diharapkan. Maka untuk
mengatasin$a dimasukkan &airan se&ara paksa ialah denga spuit dimasukkan
&airan seban$ak 1**2** ml( baru kemudian digu$ur. .ada pasien dengan
renjatan berat atau berulang perlu dipasang @K. %6entral ;enous Pressure(
pengaturan tekanan 4ena &entral' untk mengukur tekanan 4ena &entra melalui
sa4ena magna atau 4ena jugularis dan biasan$a pasien di rawat di 9@B. b.
.enatalaksanaan keperawatan
.enatalaksanaan keeperawatan pada pasien D"/ menurut
>gasti$ah
%2**5: 3"23"4' adalah :
1' .erawatan pasien D"/ derajat 9
.asien perlu istirahat mutlak( obser4asi tanda 4ital setiap 3 jam %terutama
tekanan darah dan nadi'( periksa 0t( 0b dan trombosit se&ara periodik %4
jam sekali'. 1erikan minuman 1 [ 2 liter dalam 24 jam.
2' .erawatan pasien D"/ derajat 99
.asien segera dipasang infus sebab jika sudah terjadi renjatan 4ena4ena
sudah menjadi kolaps sehingga untuk memasang infus. .engawasan
tandatanda 4ital( pemeriksaan 0t( dan hemoglobin serta trombosit
seperti derajat 9( dan harus diperhatikan gejalagejala renjatan seperti
nadi menjadi ke&il dan &epat( tekanan darah menurun( anuria atau anak
mengeluh sakit perut.
3' .erawatan pasien D"/ derajat 999
Mengganti plasma $ang keluar dengan memberikan &airan dan elektrolit
%biasan$a diberikan ringer laktat' dan &ara memberikan digu$ur ialah
dengan ke&epatan tetesan 2* mgCkg 11Cjam. .emeriksaan 0t( 0b( dan
trombosit tetap dilakukan se&ara periodik dan semua tindakan serta hasil
pemeriksaan di&atat dalam &atatan khusus serta dinilaiCdibandingkan.
121
". .engkajian
Menurut >ursalam %2**+: 1!31!5'( pengkajian pada anak dengan D"/
adalah sebagai berikut :
a. 9dentitas pasien
>ama( umur %pada D"/ paling sering men$erang anakanak dengan usia
kurang dari 15 tahun'( jenis kelamin( alamat( pendidikan( nama orang tua(
pendidikan orang tua( dan pekerjaan orang tua.
b. ,eluhan utama
-lasan atau keluhan $ang menonjol pada pasien D"/ untuk datang ke
rumah sakit adalah panas tinggi dan anak lemah.
&. 8iwa$at pen$akit sekarang
=idapatkan adan$a keluhan panas mendadak $ang disertai menggigil dan
saat demam kesadaran komposmentis. 3urunn$a panas terjadi antara hari ke
3 dan ke"( dan anak semakin lemah. ,adangkadang disertai dengan
keluhan batuk( pilek( n$eri telan( mual( muntah anoreksia( diareCkonstipasi(
sakit kepala( n$eri otot dan persendian( n$eri ulu hati dan pergerakan bola
mata terasa pegal( serta adan$a manifestasi perdarahan pada kulit( gusi
%grade 999(9K'( melena atau hematemesis.
d. 8iwa$at pen$akit $ang pernah diderita
.en$akit apa saja $ang pernah diderita. .ada D"/( anak bisa mengalami
serangan ulangan D"/ dengan tipe 4irus $ang lain.
e. 8iwa$at imunisasi
-pabila anak mempun$ai kekebalan tubuh $ang baik( maka kemungkinan
akan timbuln$a komunikasi dapat dihindarkan.
f. 8iwa$at gi;i
Status gi;i anak $ang menderita =0# dapat ber4ariasi. Semua anak dengan
status gi;i baik maupun buruk dapat berisiko( apabila terdapat faktor
predisposisin$a. -nak $ang menderita =0# sering mengalami keluhan mual(
muntah dan nafsu makan menurun. -pabila kondisi ini berlanjut dan tidak
disertai dengan pemenuhan nutrisi $ang men&ukupi( maka anak dapat
mengalami penurunan berat badan sehingga status gi;in$a menjadi kurang.
g. ,ondisi lingkungan
122
Sering terjadi di daerah $ang padat pendudukn$a dan lingkungan
$ang kurang bersih %seperti air $ang menggenang dan gantungan baju dikamar'.
h. .ola kebiasaan
345. >utrisi dan metabolisme: frekuensi( jenis( pantangan( nafsu
makan berkurang( dan menurun.
34!. :liminasi al4i %buang air besar'.
,adanganak mengalami diareCkonstipasi. Sementara
=0# pada grade 9999K bisa terjadi melena.
34". :leminasi urine %buang air ke&il' perlu dikaji apakah sering
ken&ing sedikit Cban$ak( sakit atau ban$ak. .ada =0f grade 9K sering
terjadi hematuria.
34+. 3idur dan istirahat. -nak sering mengalami kurang tidur karena
mengalami sakitCn$eri otot dan persendian sehingga kuantitas dan
kualitas tidur maupun istirahatn$a kurang.
342. ,ebersihan. Bpa$a keluarga untuk menjaga kebersihan diri dan
lingkungan &enderung kurang terutama untuk membersihkan tempat
sarang n$amuk aedes aeg$pti
35*. .reilaku dan tindakan bila ada keluarga $ang sakit serta upa$a
menjaga kesehatan.
i. .emeriksaan fisik( meliputi inspeksi( palpasi( auskultasi( dan perkusi dari
ujung kaki( berdasarkan tingkatan %grade' =0#( keadaan fisik anak adalah
sebagai berikut :
351. <rade 9 : kesadaran kopmposmentis( keadaan umum lemah(
tandatanda 4ital lemah.
352. <rade 99 : kesadaran komposmentis( keadaan umum lemah( ada
pendarahan sepontan petekia( pendarahan gusi dan telinga serta nadi
lemah( ke&il( dan tidak teratur.
353. <rade 999 : kesadaran apatis( somnolen( keadaan umum lemah
354. <rade 9K : kesadaran koma( tandatanda 4ital : nadi tidak teraba(
tensi tidak terukur( pernafasan tidak teratur( ekstremitas dingin(
berkeringat( dan kulit tampak biru.
j. Sistem integumen :
123
355. -dan$a petekie pada kulit turgor kulit menurun( dan mun&ul
keringat dingin ( dan lembab.
35!. ,uku sianosisCtidak
35". ,epala dan leher
,epala terasa n$eri( muka tampak kemerahan karena demam %flusi'.
Mata anemis( hidung kadang mengalamai pendarahan %epitaksis' pada
grade 99(999(9K. .ada mulut didapatakan mukosa mulut kering( terjadi
pendarahan gusi( dan n$eri telan. Sementara tenggorokan mengalami
h$perthermia laring dan terjadi pendarahan telinga %pada grade 99(999 9K'.
4' =ada.
1entuk simetris dan kadangkadang terasa sesak. .ada foto thorak
terdapat adan$a &airan $ang tertimbun pada paru sebelah kanan %efusi
pleura'( rales<4 rhonci <( $ang terbiasa pada grade 999 dan 9K.
5' -bdomen mengalami n$eri tekan( pembesaran hati %hepatomegali'( dan
asites.
!' :kstremitas. -kral dingin( serta terjadi n$eri otot( sendi( serta tulang.
k. .emeriksaan laboratorium( pada pemeriksaan darah pasien =0#
akan dijumpai :
35+. 0emoglobin .@K meningkat %J2*D'
352. 3rombositopenia % 7 1**.***Cml'
3!*. 6eu&openia %mungkin normal leokosit atau leukositosis'
3!1. 9g. =. dengue positif
3!2. 0asil pemeriksaan kimia darah menunjukan :
hipoproteinemia( hipokloremia( hiponatremia.
3!3. Brine dan p0 darah meningkat
3!4. -sidosis metabolik :p@O 7 354* mm0dan 0@O( rendah
+' S<O3CS<.3 mungkin meningkat
+. =iagnosa keperawatan
a. ,ekurangan 4olume &airan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas
kapiler( perdarahan( muntah dan demam.
b. 0ipertermi berhubungan dengan 4iremia.
124
&. <angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan
dengan mual( muntah( tidak nafsu makan.
d. ,urang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi kesehatan.
e. <angguan rasa n$aman n$eri berhubungan dengan proses hepatomegali.
f. 8esti terjadin$a komplikasi %s$ok hipo4olemik' berhubungan
dengan
trombositopenia.
g. <angguan rasa n$aman n$eri berhubungan dengan proses hepatomegali.
h. -nsietas atau &emas berhubunga dengan efek hospitalisasi.
2. #okus 9nter4ensi
a. ,ekurangan 4olume &airan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas
kapiler( perdarahan( muntah dan demam.
3ujuan: -nak menunjukkan tandatanda terpenuhin$a kebutuhan &airan
9nter4ensi:
3!5. Obser4asi tanda tanda 4ital setiap 4 jam
3!!. Monitor tandatanda meningkat menurun$a &airan :turgor tidak
elastis( ubun?ubun &ekung prokduksi urine menungkat.
3!". Obser4asi intake dan output
3!+. 1erikan hidrasi $ang kuat sesuai kebutuhan tubuh
3!2. Montor nilai laborat
3"*. Monitor dan men&atat berat badan
3"1. Monitor pemberian &airan melalui intar4ena setiap jam.
b. 0ipertermi berhubungan dengan 4iremia.
3ujuan: tidak terjadi hipertemi
9nter4ensi:
3"2. ,aji 33K pasien
3"3. 1erikan kompres hangat
3"4. 1erikan minuman sesuai kemampuan pasien
&. <angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan
dengan mual( muntah( tidak nafsu makan.
3ujuan: kebutuhan nutrisi dapat
terpenuhi. 9nter4ensiG
125
3"5. Monitor adan$a penurunan berat badan( mual( muntah.
3"!. 1erikan makanan $ang mudah seperti bubur dan
hidangkan selagi hangat.
3"". 1erikan porsi makan sedikit tapi sering.
3"+. 1erikan obat antiamesis sesuai program atau ketentuan bila
perlu.
3"2. 1erikan alternati4e nutrisi $ang dapat meningkatkan kadar
trombosit.
d. ,urang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi kesehatan.
3ujuan: keluarga mengetahui pen$akit $ang diderita anakn$a.
9nter4ensi:
3+*. 1eri informasi pada keluarga tentang informasi pen$akit
anakn$a dan tindakan teraupetik.
3+1. 1antu kelurga dalam memberikan rasa n$aman dan
dukungan pada anakn$a.
3' ,aji pengetahuan orang tua pasien tentang pen$akit anak$a.
e. <angguan rasa n$aman n$eri berhubungan dengan proses hepatomegali.
3ujuan: -nak tidak mengalami n$eriCpenurunan n$eri pada tingkat
$ang
dapat diterima.
9nter4ensiG
3+2. ,aji tingkat n$eri pada pasien dengan menggunakan skala n$eri
%*1*'.
3+3. 1erikan posisi n$aman dan usahakan situasi $ang tenang.
3+4. 1erikan suasana gembira pada pasien ( alihkan perhatian
pasien dari rasa n$eri.
3+5. 1erikan kesempatan pasien untuk berkomunikasi
dengan temantemann$aCorang terdekat.
3+!. 1erikan obatobat analgetik %kolaborasi dengan dokter'
f. 8esti terjadin$a komplikasi %s$ok hipo4olemik' berhubungan
dengan
trombositopenia.
3ujuan: Men&egah trjadin$a perdarahan( peningkatan trombosit.
9nter4ensi:
3+". Monitor penurunan jumlah trombosit 0b( 0t.
3++. -njurkan anak untuk istirahat.
3+2. Monitor tanda adan$a pendarahan tentuan.
12!
32*. .ertahankan kebutuhan &airan tubuh.
321. 1erikan anti biotika sesuai kebutuhan.
322. ,olaborasi dalam pemberian obat dan trmfusi(
apabila terjado pendarahan.
g. -nsietas atau &emas berhubunga dengan efek
hospitalisasi. 3ujuan: -nak tampak tenang atau rileks.
9nter4ensi:
323. 6ibatkan anak dalam bermain.
324. =orong untuk mengekspresikan pearsaan dengan &ara
$ang dapat diterima %misal dengan &ara berbi&ara keras'.
325. 1uat hubungan saling per&a$a.
32!. Minimalkan perpisahan dari orang tua.
32". =orong keterlibatan orang tua dalam perwatan.
12"
DAFTAR PUSTAKA
-bdullah. 2**". Pengem1angan 8etode Pem1erantasan Demam Berdarah Dengue+
www.medi&astore.&om %diakses jumRat( " Mei 2*1* pukul 12.2*'.
@arpenito( 6$nda Auall. 2**". Buku )aku Keperawatan+ :disi 1*. Aakarta: :<@
=epatemen ,esehatan 89. 2**3. Buku Pedoman Tatalaksana Kekurangan
Energi Protein Pada Anak. =epartemen ,esehatan 89 Aakarta.
0asan( 8usepno. 2**5. 1uku ,uliah 3. Ilmu Kesehatan Anak oleh )ta33 Pengaar Ilmu
Kesehatan Anak. Aakarta: #,B9
0ida$at( -;i; -limul. 2**+. Pengantar Ilmu Ke1idanan. Aakarta: salemba medika.
,ristina( 9smiah( dkk. 2**+. Demama Berdarah Dengue. www.dkkbpp.&om
%diakses AumRat( " Mei 2*1* pukul 12. 2*'.
Mansjoer( -rif. 2***. Kapita )elekta Kedokteran+ :disi 3. Ailid 1. Aakarta: :<@.
Misnadiarl$. 2**2. Demam Berdarah Dengue ,DBD-+ :disi 1. Aakarta: .ustaka .opuler.
>gasti$ah. 2**5. Perawatan Anak )akit+ :disi 2. Aakarta: :<@
>ursalam. 2**+. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak ,5ntuk Perawat dan Bidan-
>elson. 2***. Ilmu Keperawatan Anak+ Kolume 1. Aakarta: :<@
Ilmu Kesehatan Anak+ Kolume 2. Aakarta: :<@
Satari. 2**4. Demam Berdarah Dengue4 Permasalahan4
Pencegahan dan Penanggulangan+ Aakarta: :sentia Medi&a
Supartini( 5upi. 2**4. Konsep Dasar Keperawatan Anak+ Aakarta: :<@.
Suriadi. 2**!. Asuhan Keperawatan Pada Anak+ Aakarta: @K -gung Seto.
)ong( =onna 6. 2**4. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. :disi 4. Aakarta: :<@
12+
BAB XII ASUHAN
KEPERAWATAN ANAK DENGAN THYPOID
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan kembali
tentang asuhan keperawatan anak dengan th$poid
Kompetensi Dasar :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :
32+. Menjelaskan pengertian th$poid
322. Menjelaskan etiologi
4**. Menjelaskan patofisiologi th$poid
4*1. Menjelaskan .athwa$
4*2. Menjelaskan Manifestasi klinis
4*3. Menjelaskan penatalaksanaan
4*4. Menjelaskan komplikasi
4*5. Menjelaskan obatobatan
4*!. Menjelaskan pengkajian keperawatan
4*". Menjelaskan =iagnosa keperawatan
4*+. Menjelaskan 8en&ana keperawatan
A. PENGERTIAN
=emam tifoid adalah pen$akit menular $ang bersifat akut( $ang ditandai dengan
bakterimia( perubahan pada sistem retikuloendotelial $ang bersifat difus(
pembentukan mikroabses dan ulserasi >odus pe$er di distal ileum. %Soegeng
Soegijanto( 2**2'
3ifus abdominalis adalah suatu infeksi sistem $ang ditandai
demam( sakit
kepala( kelesuan( anoreksia( bradikardi relatif( kadangkadang
pembesaran dari
limpaChatiCkeduaduan$a. %Samsuridjal = dan heru S( 2**3'
122
3h$pus abdominalis adalah infeksi pen$akit akut $ang biasan$a
mengenai saluran&erna dengan gejala demam lebih dari " hari. <angguan pada
saluran &erna dan gangguan kesadaran.% ,apita Selekta ,edokteran jilid 2 '.
1.:tiologi
:tiologi demam t$poid dan demam para t$poid salmonela t$phi(
salmonella parat$phi -( salmonella parat$phi 1( dan salmonella parat$phi @.
Salmonella parat$phi basil gram negatif( bergerak dengan rambut getar( tidak
berspora. Mempun$ai sekurangkurangn$a empat ma&am antigen $aitu antigen
O %somatik'( 0 %flagela'( K9 dan protein membran hialin %-rif Mansjoer( M
Saifoellah >oer'.
C. PATOFISIOLOGIS
3ransmisi terjadi melalui makanan dan minuman $ang terkontaminasi
urinCfeses
dari penderita tifus akut dan para pembawa kumanCkarier.
:mpat # %#inger( #iles( #omites dan fluids' dapat men$ebarkan
kuman ke
makanan( susu( buah dan sa$uran $ang sering dimakan tanpa
di&u&iCdimasak
sehingga dapat terjadi penularan pen$akit terutama terdapat dinegaranegara $ang
sedang berkembang dengan kesulitan pengadaan pembuangan kotoran
%sanitasi'
$ang andal. %Samsuridjal = dan heru S( 2**3'
Masa inkubasi demam tifoid berlangsung selama "14 hari %ber4ariasi antara 3!*
hari' bergantung jumlah dan strain kuman $ang tertelan. Selama masa
inkubasi
penderita tetap dalam keadaan asimtomatis.
1akteri masuk melalui saluran &erna( dibutuhkan jumlah bakteri 1*51*2
untuk dapat menimbulkan infeksi. Sebagian besar bakteri mati oleh asam
lambung. 1akteri $ang tetap hidup akan masuk kedalam ileum melalui mikrofili
dan men&apai plak pa$eri( selanjutn$a masuk kedalam pembuluh darah % disebut
bakterimia primer '. .ada tahap berikutn$a S. t$phili menuju ke organ sistem
13*
retikuloendotelial $aitu : hati( limfa( sumsum tulang dan organ lain % disebut
bakterimia sekunder '. ,andung empedu merupakan organ $ang sensitif
terhadap infeksi S. t$phili
PATHWAYS
,elenjar limfoid
usus halus
I
3ukak
I
.endarahan dan
perforasi
Salmonella t$phosa
I
Saluran pen&ernaan
I
=iserap oleh usus halus pakteri memasuki aliran
darah sistemikV 6impa
I
=emam
I
MualCtidak nafsu makan
A___
.erubahan nutrisi
8esiko kurang 4olume &airan
%Suriadi / 8ita 5( 2**1'
:ndotoksin 0ati
I
0epatomegali
I
>$eri
Im
j
I
Splenomegali
131
D. MANIFESTASI KLINIK
<ejala klinis pada anak umumn$a lebih ringan dan lebih ber4ariasi dibandingkan
dengan orang dewasa. )alaupun gejala demam tifoid pada anak lebih ber4ariasi(
tetapi se&ara garis besar terdiri dari demam satu mingguClebih( terdapat gangguan
saluran pen&ernaan dan gangguan kesadaran. =alam minggu pertama( keluhan dan
gejala men$erupai pen$akit infeksi akut pada umumn$a seperti demam( n$eri
kepala( anoreksia( mual( muntah( diare( konstipasi( serta suhu badan $ang
meningkat.
.ada minggu kedua maka gejalaCtanda klinis menjadi makin jelas( berupa demam
remiten( lidah tifoid( pembesaran hati dan limpa( perut kembung( bisa disertai
gangguan kesadaran dari ringan sampai berat. 6idah tifoid dan tampak kering(
dilapisi selaput ke&oklatan $ang tebal( di bagian ujung tepi tampak lebih
kemerahan. %8anuh( 0ari$ono( dan dkk. 2**1'
Sejalan dengan perkembangan pen$akit( suhu tubuh meningkat dengan gambaran
Sanak tanggaR. Menjelang akhir minggu pertama( pasien menjadi bertambah toksik.
%Kanda Aoss / Stephen 8ose( 122"'
<ambaran klinik tifus abdominalis
,eluhan:
>$eri kepala %frontal' 1**D
,urang enak di perut J5*D
>$eri tulang( persendian( dan otot J5*D
1erakberak 75*D
Muntah 75*D
<ejala:
=emam 1**D
>$eri tekan perut "5D
1ronkitis "5D
3oksik J!*D
6etargik J!*D
6idah tifus %MkotorN' 4*D
%Sjamsuhida$at(122+'
132
E. PEMERIKSAAN PENUN1ANG
1. .emeriksaan =arah .erifer 6engkap
=apat ditemukan leukopeni( dapat pula leukositosis atau kadar leukosit normal.
6eukositosis dapat terjadi walaupun tanpa disertai infeksi sekunder.
2. .emeriksaan S<O3 dan S<.3
S<O3 dan S<.3 sering meningkat( tetapi akan kembali normal setelah sembuh.
.eningkatan S<O3 dan S<.3 ini tidak memerlukan penanganan khusus
3. .emeriksaan Bji )idal
Bji )idal dilakukan untuk mendeteksi adan$a antibodi terhadap bakteri
Salmonella t$phi. Bji )idal dimaksudkan untuk menentukan adan$a aglutinin
dalam serum penderita =emam 3ifoid. -kibat adan$a infeksi oleh Salmonella
t$phi maka penderita membuat antibodi %aglutinin' $aitu:
-glutinin O: karena rangsangan antigen O $ang berasal dari tubuh bakteri
-glutinin 0: karena rangsangan antigen 0 $ang berasal dari flagela bakteri
-glutinin Ki: karena rangsangan antigen Ki $ang berasal dari simpai bakter.
=ari ketiga aglutinin tersebut han$a aglitinin O dan 0 $ang digunakan untuk
diagnosis =emam 3ifoid. Semakin tinggi titern$a semakin besar kemungkinan
menderita =emam 3ifoid
#.,OM.69,-S9
.erdarahan usus( peritonitis( meningitis( kolesistitis( ensefalopati(
bronkopneumonia( hepatitis. %-rif mansjoer / Suprohaitan 2***'
.erforasi usus terjadi pada *(53D dan perdarahan berat pada 11*D
penderita demam tifoid. ,eban$akan komplikasi terjadi selama stadium ke2
pen$akit dan umumn$a didahului oleh penurunan suhu tubuh dan tekanan darah
serta kenaikan den$ut jantung..neumonia sering ditemukan selama stadium ke2
pen$akit( tetapi seringkali sebagai akibat superinfeksi oleh organisme lain selain
Salmonella. .ielonefritis( endokarditis( meningitis( osteomielitis dan arthritis septik
jarang terjadi pada hospes normal. -rthritis septik dan osteomielitis lebih sering
terjadi pada penderita hemoglobinopati.
133
1. Penatalaksanaan
3irah baring total selama demam sampai dengan 2 minggu normal
kembali. Seminggu kembali boleh duduk dan selanjutn$a berdiri dan berjalan.
Makanan harus mengandung &ukup &airan ( kalori dan tinggi protein. 3idak
boleh mengandung ban$ak serat( tidak merangsang maupun menimbulkan
ban$ak gas.
Obatobat antimikroba $ang sering di pergunakan( ialah :
a. ,loramfenikol
b. 3iamfenikol
&. ,otrimoksa;ol.
d. -mpisilin dan amoksisilin.
e. Sefalosporin generasi ke tiga.
f. #luorokinolon
a. ,loramfenikol
=i indonesia( kloramfenikol masih merupakan obat pilihan utama untuk
demam tifoid. 1elum ada obat anti mikroba lain $ang dapat menurunkan
demam lebih &epat di bandingkan kloramfenikol. =osis untuk orang
dewasa 4 kali 5** mg sehari oral atau intramuskular tidak di anjurkan
karena hidrolisis ester ini tidak dapat di ramalkan dan tempat suntikan
terasa n$eri . =engan penggunaan kloramfenikol( demam pada demam
t$foid turun ratarata setelah 5 hari.
b. 3iamfenikol
=osis dan e4ektifitas tiamfenikol pada demam t$foid sama dengan
kloramfenikol. ,omplikasi hematologis pada penggunaan tiamfenikol
lebih jarang dari pada kloramfenikol. =engan tiamfenikol demam pada
demam tifoit turun setelah ratarata 5! hari.
&. ,otrimoksa;ol % kombinasi trimetropin dan sulfametoksa;ol '
:fektifitas kotrimoksa;ol kurang lebih sama dengan
kloramfenikol.
=osis untuk orang dewasa( 2 kali 2 tablet sehari( digunakan sampai "
hari
bebas demam % 1 tablet mengandung +* mg trimetropin dan
4** mg
134
sulfatmetoksa;ol '. =engan kotrimoksa;ol demam pada demam
tifoit turun ratarata setelah 5! hari.
d. -mpisilin dan amoksisilin.
=alam hal kemampuan untuk menurunkan demam( efektifitas ampisilin
dan amoksisilin lebih ke&il di bandingkan dengan kloramfenikol.
9ndikasi mutlak penggunaan$a adalah pasien dengan demam tifoid
dengan leukopenia. =osis $ang di anjurkan berkisar antara "515* mgCkg
berat badan sehari( digunakan sampai " hari bebas demam. =engan
ampisilin atau amoksisilin demam pada demam t$foid turu ratarata
setelah "2 hari.
e. Sefalosporin generasi ketiga.
1eberapa uji klinis menunjukkan bahwa sefalosporin generasi
ketiga
antara lainG sefalospera;on( seftriakson dan sefotaksim efektif
untuk
demam tifoid( tetapi dosis dan lama pemberian $ang optimal belum
di
ketahui dengan pasti.
f. #luorokinolon.
#luorokinolon efektif untuk demam tifoid( tetapi dosis
dan lama
pemberian $ang optimal belum diketahui dengan pasti.
2. ,ombinasi Obat -ntimikroba
.engobatan demam tifoid dengan kombinasi obatobatan anti mikroba
tersebut di atas tidak memberikan keuntungn di bandingkan dengan pengobatan
dengan pengobatan antimikroba tunggal( baik dalam hal kemampuan$a untuk
menurunkan demam maupun dalam hal menurunkan angka kejadian
kekambuhan dan angka kejadian pengekskresian kuman waktu pen$embuhan
% &on4ales&en eE&retor rate '
3. Obat -nti Simtomatik
a. -ntipiretika
-ntipiretika tidak perlu diberika se&ara rutin pada setiap pasien demam
tifoid( karena tidak ban$ak beerguna.
b. ,ortikosteroid
135
.asien $ang toksik dapat di berikan kortikosteroid oral dan parenteral
dalam dosis $ang menurun se&ara bertahap % tapering off ' selama 5 hari.
0asiln$a biasan$a sangat memuaskan( kesadaran pasien menjadi jernih
dan suhu badan &epat turun se&ara normal. -kan tetapi kortikosteroit
tidak boleh di berikan tanpa indikasi( karena dapat men$ebabkan
perdarahan di daerah intestinal dan relaps %M Sjaifoellah >oer'.
1. Pengkajian
1. 1iodata
Bsia % sering terjadi pada anakanak tetapi bisa juga pada semua usia'
Aenis kelamin % tidak ada pebedaan $ang n$ata antara insidensi demam
tifoid pada pria dan wanita '
.endidikan % kebersihan makanan atau minuman '
o ,aji adan$a gejala dan tanda meningkatn$a suhu tubuh terutama pada
malam hari( n$eri kepala( lidah kotor( tidak nafsu makan( epistaksis(
penurunan kesadaran

2. ,eluhan utama
Minggu pertama : demam( n$eri kepala( pusing( n$eri otot( anoreksia(
mual( muntah( obstipasiCdiare peraaan tidak enak di perut( batuk dan
epitaksis. Minggu kedua : pasien terus berada dalam keadaan demam( $ang
turun se&ara berangsurangsur pada minggu ketiga.
3. 8iwa$at pen$akit sekarang.
<ejala $ang timbul pada pen$akit t$pesC tifoid. .anas %suhu3+*@
pada hari pertama '( .asien mengigil( .ada hari ketiga panas meningkat (
pu&at n$eri pada abdomen( tekanan darah menurun ( pemeriksaan
laboratorium positif.
4. 8iwa$at pen$akit dahulu.
.asien sebelumn$a pernah mengalami febris( =1( diare.
5. 8iwa$at pen$akit keluarga
13!
=alam salah satu anggota keluarga tersebut ada $ang menderita
t$pes( diare( =1( pada waktu bersamaan atau sebelum pasien mengalami
pen$akit tersebut %-rief Mansjoer( M Sjaifoellah >oer( >ursalam'.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
4*2. 0ipertermi berhubungan dengan proses infeksi
41*. .erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
tidak ada nafsu makan( mual( dan kembung
3. 8isiko kurangn$a 4olume &airan berhubungan dengan kurangn$a intake &airan(
dan peningkatan suhu tubuh
3.INTERVENSI MASING-MASING DIAGNOSA
1. Mempertahankan suhu dalam batas normal
,aji pengetahuan klien dan keluarga tentang hipertermia
Obser4asi suhu( nadi( tekanan darah( pernafasan
1erri minum $ang &ukup
1erikan kompres air biasa
6akukan tepid sponge %seka'
.akaian %baju' $ang tipis dan men$erap keringat
.emberian obat antipireksia
.emberian &airan parenteral %9K' $ang adekuat
2. Meningkatkan kebutuhan nutrisi dan cairan
Menilai status nutrisi anak
9jinkan anak untuk memakan makanan $ang dapat ditoleransi anak(
ren&anakan untuk memperbaiki kualitas gi;i pada saat selera makan anak
meningkat.
1erikan makanan $ang disertai dengan suplemen nutrisi untuk
meningkatkan kualitas intake nutrisi
Menganjurkan kepada orang tua untuk memberikan makanan dengan
teknik porsi ke&il tetapi sering
13"
Menimbang berat badan setiap hari pada waktu $ang sama( dan dengan
skala $ang sama
Mempertahankan kebersihan mulut anak
Menjelaskan pentingn$a intake nutrisi $ang adekuat untuk pen$embuhan
pen$akit
,olaborasi untuk pemberian makanan melalui parenteral jika pemberian
makanan melalui oral tidak memenuhi kebutuhan gi;i anak
3. Mencegah kurangnya volume cairan
Mengobser4asi tandatanda 4ital %suhu tubuh' paling sedikit setiap 4 jam
Monitor tandatanda meningkatn$a kekurangan &airan: turgor tidak
elastis( ubunubun &ekung( produksi urin menurun( memberan mukosa
kering( bibir pe&ahpe&ah
Mengobser4asi dan men&atat berat badan pada waktu $ang sama dan
dengan skala $ang sama
Memonitor pemberian &airan melalui intra4ena setiap jam
Mengurangi kehilangan &airan $ang tidak terlihat %9nsensible )ater
6ossC9)6' dengan memberikan kompres dingin atau dengan tepid
sponge
Memberikan antibiotik sesuai program
%Suriadi / 8ita 5( 2**1'
3. Evaluasi
:4aluasi merupakan langkah terakhir proses keperewatan untuk
melengkapi proses keperawatan( ren&ana tindakan dan pelaksanaan telah
berhasil di&apai( melalui e4aluasi memungkinkan perawatan untuk memonitor
kealpaan $ang terjadi selama tahap pengkajian( analisa peren&anaan dan
pelaksanaan tindakan. Meskipun tahap e4aluasi diletakkan pada akhir proses
keperawatan ( tetapi e4aluasi merupakan bagian integral pada setiap tahap proses
keperawatan. =iagnosa juga perlu die4aluasi untuk menentukan apakah realistik
dapat di&apai dan efektif.
13+
DAFTAR PUSTAKA
-rif Mansjoer( Suprohaitan( )ah$u 9ka )( )iwiek S. Kapita
Selekta Kedokteran. .enerbit Media -es&ulapius. #,B9 Aakarta. 2***.
Suriadi / 8ita 5uliani. Buku Pegangan Praktek Klinik Asuhan Keperaatan
pada Anak. :disi 9. @K Sagung Seto. Aakarta. 2**1.
@arpenito. 6$nda Aual.. !iagnosa Keperaatan Edisi =. :@<. Aakarta.2**1.
=ongoes( Maril$nn( :. "en#ana Asuhan Keperaatan Pedoman
$ntuk Peren#anaan dan pendokumentasian peraatan pasien. :@<:
Aakarta.2***.
Sjamsuhida$at. Buku A%ar Ilmu Bedah. :disi re4isi. :<@. Aakarta. 122+.
132
BAB XIII
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN BBLR /
Berat Badan lahir Rendah)
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan kembali
tentang asuhan keperawatan anak dengan 1168
Kompetensi Dasar :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :
411. Menjelaskan pengertian 1168
412. Menjelaskan etiologi
413. Menjelaskan patofisiologi 1168
414. Menjelaskan .athwa$
415. Menjelaskan Manifestasi klinis
41!. Menjelaskan penatalaksanaan
41". Menjelaskan komplikasi
41+. Menjelaskan obatobatan
412. Menjelaskan pengkajian keperawatan
42*. Menjelaskan =iagnosa keperawatan
421. Menjelaskan 8en&ana keperawatan
-. .engertian
1erat badan lahir rendah adalah ba$i baru lahir dengan berat badan pada
saat kelahiran kurang dari 25** gr atau lebih rendah %)0O( 12!1'.
1a$i berat lahir rendah %1168' adalah ba$i dengan berat lahir kurang
dari 25** gram %berat lahir adalah berat ba$i $ang ditimbang dalam 1 jam
setelah lahir'.
-da dua ma&am 1168 $aitu : a. 1a$i $ang kurang bulan %,1 C SM,' :
ba$i $ang dilahirkan dengan umur kurang dari 3" minggu.
14*
b. 1a$i ke&il masa kehamilan %,M,' : ba$i $ang dilahirkan
dengan berat badan lahir kurang dari persentil ke1* kur4a pertumbuhan
janin. Sedangkan 1a$i dengan berat lahir kurang dari 15** gram disebut
ba$i berat lahir sangat rendah %116S8'.
1. :tiologi
a. #aktor 9bu :
422. Bmur ibu pada dibawah 2* tahun dan diatas 35 th
423. .erdarahan antepartum
424. 1ahan teratogonik %al&ohol( radiasi( obat'
425. .en$akit kronis
42!. ,eadaan pen$ebab 9nfusifiensi plasenta %pen$akit jantung( ginjal(
paru( hipertensi( dll'
42". Malnutrisi
42+. ,elainan uterus
422. 0idramnion
43*. 3rauma
431. Aarak kehamilan terlalu dekat
432. .ekerjaan berat semasa hamil
b. #aktor .lasenta:
433. .en$akit Kaskuler
434. ,ehamilan ganda
435. Malformasi
43!. 3umor
43". .lasenta pri4ea
&. #aktor Aanin:
43+. ,elainan kromosom
432. Malformasi
44*. 9nfeksi &ongenital %missal : rubella'
441. ,ehamilan ganda
442. ,etuban pe&ah dini
141
@. .atofisiologi
.ernafasan spontan ba$i baru lahir bergantung kepada kondisi janin pada
masa kehamilan dan persalinan. .roses kelahiran sendiri selalu menimbulkan
asfiksia ringan $ang bersifat sementara pada ba$i %asfiksia transien'( proses ini
dianggap sangat perlu untuk merangsang kemoreseptor pusat pernafasan agar
terjadi M.rimar$ gaspingN $ang kemudian akan berlanjut dengan pernafasan.
1ila terdapat gangguan pertukaran gasCpengangkutan O2 selama
kehamilan persalinan akan terjadi asfiksia $ang lebih berat. ,eadaan ini akan
mempengaruhi fungsi sel tubuh dan bila tidak teratasi akan men$ebabkan
kematian. ,erusakan dan gangguan fungsi ini dapat re4ersibleCtidak tergantung
kepada berat dan laman$a asfiksia. -sfiksia $ang terjadi dimulai dengan suatu
periode apnu %.rimar$ apnea' disertai dengan penurunan frekuensi jantung
selanjutn$a ba$i akan memperlihatkan usaha bernafas %gasping' $ang kemudian
diikuti oleh pernafasan teratur. .ada penderita asfiksia berat( usaha bernafas ini
tidak tampak dan ba$i selanjutn$a berada dalam periode apnu kedua %Se&ondar$
apnea'. .ada tingkat ini ditemukan bradikardi dan penurunan tekanan darah.
=isamping adan$a perubahan klinis( akan terjadi pula gangguan
metabolisme dan pemeriksaan keseimbangan asam basa pada tubuh ba$i. .ada
tingkat pertama dan pertukaran gas mungkin han$a menimbulkan asidoris
respiratorik( bila gangguan berlanjut dalam tubuh ba$i akan terjadi metabolisme
anaerobik $ang berupa glikolisis glikogen tubuh( sehingga glikogen tubuh
terutama pada jantung dan hati akan berkuang. -sam organik terjadi akibat
metabolisme ini akan men$ebabkan tumbuhn$a asidosis metabolik. .ada tingkat
selanjutn$a akan terjadi perubahan kardio4askuler $ang disebabkan oleh
beberapa keadaan diantaran$a hilangn$a sumber glikogen dalam jantung akan
mempengaruhi fungsi jantung terjadin$a asidosis metabolik akan mengakibatkan
menurunn$a sel jaringan termasuk otot jantung sehingga menimbulkan
kelemahan jantung dan pengisian udara al4eolus $ang kurang adekuat akan
men$ebabkan akan tinggin$a resistensin$a pembuluh darah paru sehingga
sirkulasi darah ke paru dan kesistem tubuh lain akan mengalami
gangguan.
142
-sidosis dan gangguan kardio4askuler $ang terjadi dalam tubuh berakibat buruk
terhadap sel otak. ,erusakan sel otak $ang terjadi menimbulkan kematian atau
gejala sisa pada kehidupan ba$i selanjutn$a.
=. Manifestasi ,linis
<ambaran klinis 1168 se&ara umum adalah :
a. 1erat kurang dari 25** gram
b. .anjang kurang dari 45 &m
&. 6ingkar dada kurang dari 3* &m
d. 6ingkar kepala kurang dari 33 &m
e. Bmur kehamilan kurang dari 3" minggu
f. ,epala lebih besar
g. ,ulit tipis( transparan( rambut lanugo ban$ak( lemak kurang
h. Otot hipotonik lemah
i. .ernapasan tak teratur dapat terjadi apnea
j. :ksremitas : paha abduksi( sendi lutut C kaki fleksilurus
k. ,epala tidak mampu tegak
l. .ernapasan 4* ? 5* kali C menit
m. >adi 1** ? 14* kali C menit
:. .enatalaksanaan
a. .enanganan ba$i
Semakin ke&il ba$i dan semakin premature ba$i( maka semakin besar
perawatan $ang diperlukan( karena kemungkinan terjadi serangan sianosis
lebih besar. Semua perawatan ba$i harus dilakukan didalam in&ubator
b. .elestarian suhu tubuh
1a$i dengan berat lahir rendah( mempun$ai kesulitan dalam
mempertahankan suhu tubuh. 1a$i akan berkembang se&ara memuaskan(
asal suhu re&tal dipertahankan antara 35(5* @ sCd 3"*@.
1a$i berat rendah harus diasuh dalam suatu suhu lingkungan dimana suhu
normal tubuhn$a dipertahankan dengan usaha metaboli& $ang minimal. 1a$i
berat rendah $ang dirawat dalam suatu tempat tidur
terbuka( juga
143
memerlukan pengendalian lingkungan se&ara seksama. Suhu perawatan
harus diatas 25 * @( bagi ba$i $ang berat sekitar 2*** gram( dan sampai 3**
@ untuk ba$i dengan berat kurang dari 2*** gram
&. 9nkubator
1a$i dengan berat badan lahir rendah( dirawat didalam in&ubator. .rosedur
perawatan dapat dilakukan melalui MjendelaM atau Mlengan bajuM. Sebelum
memasukkan ba$i ke dalam in&ubator( in&ubator terlebih dahulu
dihangatkan( sampai sekitar 22(4 * @( untuk ba$i dengan berat 1(" kg dan
32(2*@ untuk ba$i $ang lebih ke&il. 1a$i dirawat dalam keadaan telanjang(
hal ini memungkinkan pernafasan $ang adekuat( ba$i dapat bergerak tanpa
dibatasi pakaian( obser4asi terhadap pernafasan lebih mudah.
d. .emberian oksigen
:kspansi paru $ang buruk merupakan masalah serius bagi ba$i preterm
1168( akibat tidak adan$a al4eoli dan surfaktan. ,onsentrasi O2 $ang
diberikan sekitar 3* 35 D dengan menggunakan head boE( konsentrasi O2
$ang tinggi dalam masa $ang panjang akan men$ebabkan kerusakan pada
jaringan retina ba$i $ang dapat menimbulkan kebutaan
e. .en&egahan infeksi
1a$i preterm dengan berat rendah( mempun$ai s$stem imunologi $ang
kurang berkembang( ia mempun$ai sedikit atau tidak memiliki ketahanan
terhadap infeksi. Bntuk men&egah infeksi( perawat harus menggunakan gaun
khusus( &u&i tangan sebelum dan sesudah merawat ba$i( memakai masker(
gunakan gaunCjas( lepaskan semua asessoris dan tidak boleh masuk ke kamar
ba$i dalam keadaan infeksi dan sakit kulit.
f. .emberian makanan
.emberian makanan se&ara dini dianjurkan untuk membantu men&egah
terjadin$a hipoglikemia dan hiperbillirubin. -S9 merupakan pilihan pertama(
dapat diberikan melalui kateter %sonde'( terutama pada ba$i $ang reflek hisap
dan menelann$a lemah. 1a$i berat lahir rendah se&ara relati4e memerlukan
lebih ban$ak kalori( dibandingkan dengan ba$i preterm.
g. .etunjuk untuk 4olume susu $ang diperlukan.
144
BmurChari Amlh mlCkg 11
1 5* !5
2 1**
3 125
4 15*
5 1!*
! 1"5
" 2**
14 225
21 1"5
2+ 15*
1eberapa pemeriksaan $ang dilakukan diantaran$a:
a. .emeriksaan glu&ose darah terhadap hipoglikemia
b. .emantauan gas darah sesuai kebutuhan
&. 3iter 3or&h sesuai indikasi
d. .emeriksaan kromosom sesuai indikasi
e. .emantauan elektrolit
f. .emeriksaan sinar H sesuai kebutuhan %missal : foto thoraE'
#. ,omplikasi
=engan kurang sempurnan$a alatalat dalam tubuhn$a baik
anatomis maupun fisiologis maka mudah timbul beberapa kelainan seperti
berikut ini:
a. Suhu tubuh $ang tidak stabil oleh karena kesulitan mempertahankan suhu
tubuh $ang disebabkan oleh penguapan $ang bertambah akibat dari
kurangn$a jaringan lemak dibawah kulit( permukaan tubuh relatif lebih
luas
dibandingkan dengan berat badan( otot $ang tidak aktif( produksi panas
$ang
berkurang oleh karena lemak &oklat %brown fat' $ang belum &ukup serta
pusat pengaturan suhu $ang belum berfungsi sebagaimana mestin$a.
b. <angguan pernafasan $ang sering menimbulkan pen$akit berat pada
1168.
0al ini disebabkan kekurangan surfa&tant %rasio lesitinCsfingomielin
kurang
145
dari 2'( pertumbuhan dan pengembangan paru $ang belum sempurna( otot
pernafasan $ang masih lemah $ang tulang iga $ang mudah
melengkung%pliable thorak'
&. .en$akit gangguan pernafasan $ang sering pada ba$i 1168 adalah pen$akit
membran hialin dan aspirasi pneumoni.
d. <angguan alat pen&ernaan dan problema nutrisi( distensi abdomen akibat
dari motilitas usus berkurang( 4olume lambung berkurang sehingga waktu
pengosongan lambung bertambah( da$a untuk men&ernakan dan
mengabsorbsi lemak( laktosa( 4itamin $ang larut dalam lemak dan beberapa
mineral tertentu berkurang. ,erja dari sfingter kardio esofagus $ang belum
sempurna memudahkan terjadin$a regurgitasi isi lambung ke esofagus dan
mudah terjadi aspirasi.
e. 9mmatur hati memudahkan terjadin$a hiperbilirubinemia dan defisiensi
4itamin ,.
f. <injal $ang immatur baik se&ara anatomis maupun fungsin$a. .roduksi
urine
$ang sedikit( urea &learan&e $ang rendah( tidak sanggup mengurangi
kelebihan air tubuh dan elektrolit dari badan dengan akibat mudah terjadi
edema dan asidosis metabolik.
g. .erdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah $ang rapuh%fragile'(
kekurangan faktor pembekuan seperti protrombine( faktor K99 dan faktor
&hristmas.
h. <angguan imunologi (da$a tahan tubuh terhadap infeksi berkurang karena
rendah$a kadar 9g < gamma globulin. 1a$i prematur relatif belum sanggup
membentuk antibodi dan da$a fagositosis serta reaksi terhadap infeksi masih
belum baik.
i. .erdarahan intra4entrikuler( lebih dari 5*D ba$i prematur menderita
perdarahan intra4entrikuler. 0al ini disebabkan oleh karena ba$i 1168
sering menderita apnea(asfuksia berat dan sindroma gangguan pernafasan.
6uasn$a perdarahan intra4entrikuler ini dapat
j. 8etrolental #ibroplasia: dengan menggunakan oksigen dengan konsentrasi
tinggi %.aO2 lebih dari 115 mm0g : 15 k.a' maka akan terjadi
4asokonstriksi pembuluh darah retina $ang diikuti oleh proliferasi
kapiler
14!
kapiler baru ke daerah $ang iskemi sehingga terjadi perdarahan( fibrosis(
distorsi dan parut retina sehingga ba$i menjadi buta. Bntuk menghindari
retrolental fibroplasia maka oksigen $ang diberikan pada ba$i prematur tidak
boleh lebih dati 4*D. 0al ini dapat di&apai dengan memberikan oksigen
dengan ke&epatan 2 liter per menit.
14"
<. .athwa$
Kurang
Informas
i
Penyakit ibu
I Kapasitas tropic
menu run
Sosial
ekonomi
Gizi ibu buruk
Asupan protein dan
kalori berkurang
Usia ibu
1
Perubahan pembuluh darah
1
Mempengaruhi aliran darah
ke uterus
1
Defisiensi kalori
Metabolism bayi berkurang
organ janin terhambat
i
.erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Immunoglobuli
n terhambat
f 1
Bayi lahir pre
aterm
Imunitas
spesifik belum
semp
urna
Organ fungsional
terhambat
selama hamil
protei
n
jani
pada
-` Pertumbuhan
terbentuk
1
r
i
,urang pengetahuan
8esti 9nfeksi
Pusat
termoregulasi
Pusat
pernapasan
I 1 Ketidakseimbangan Ketidakmatangan
pengaruh suhu organ pembentuk
surfaktan
I
1
Ateletaksis
Hipoventilasi
Gawat nafas
.ola nafas tidak efektif
14+
0ipotermi
0.
.:><,-A9->
1. Sirkulasi :
>adi apikal mungkin &epat dan atau tidak teratur dalam batas normal%12*1!*
dpm'. Murmur jantung $ang dapat didengar dapat menandakan duktusarteriosus
paten%.=-'.
a. MakananC&airan
1erat badan kurang 25**%5lb + o;'.
b. >euroensori
3ubuh panjang( kurus( lemas dengan perut agak gendut.
Bkuran kepala besar dalam hubungann$a dengan tubuh( sutura
mungkin
mudah digerakan( fontanel mungkin besar atau terbuka lebar.
:dema kelopak mata umum terjadi( mata mungkin merapat%tergantung usia
gestasi'.
8efleks tergantung pada usia gestasi G rooting terjadi dengan baik
pada
gestasi minggu 32G koordinasi refleks untuk menghisap( menelan(
dan
bernafas biasan$a terbentuk pada gestasi minggu ke 32G komponen pertama
dari refleks Moro%ekstensi lateral dari ekstremitas atas dengan
membuka
tangan'tampak pada gestasi minggu ke 2+G komponen keduaa%fleksi anterior
dan menangis $ang dapat didengar' tampak pada gestasi minggu ke 32.
.emeriksaan =ubowit; menandakan usia gestasi antara minggu 24 dan 3".
&. .ernafasan
Skor apgar mungkin rendah.
.ernafasan mungkin dangkal( tidak teraturG pernafasan
diafragmatik
intermiten atau periodik%4*!*ECmt'.
Mengorok( pernafasan &uping hidung( retraksi suprasternal dan
substernal(
atau berbagai derajat sianosis mungkin ada.
-dan$a bun$i MampelasN pada auskultasi( menandakan ada$a
sindrom
distress pernafasan %8=S'.
d. ,eamanan
Suhu berfluktuasi dengan mudah.
142
Menangis mungkin lemah.
)ajah mungkin memar( mungkin ada kaput suksedoneum.
,ulit kemerahan atau tembus pandang( warna
mungkin merah.
mudaCkebiruan( akrosianosis( atau sianosisCpu&at.
6anugo terdistribusi se&ara luas diseluruh tubuh.
:kstremitas mungkin tampak edema.
<aris telapak kaki mungkin tidak ada pada semua atau sebagian telapak.
,uku mungkin pendek.
2. =iagnosa $ang Mungkin Mun&ul
a. 8esiko tinggi pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelemahan otot
pernafasan.
3ujuan : tidak terjadi gangguan pola nafas%nafas efektif'
,riteria 0asil :
a. -kral hangat
b. 3idak ada sianosis
&. 3angisan aktif dan kuat
d. 88 : 3*4*ECmt
e. 3idak ada retraksi otot pernafasan
9nter4ensi:
a. Monitor pernafasan %kedalaman( irama( frekuensi'
b. -tur posisi kepala lebih tinggi
&. Monitor keefektifan jalan nafas( kalau kerlu lakukan su&tion.
d. 6akukan auskultasi bun$i nafas tiap 4 jam
e. .erthankan pemberian O2
f. .ertahankan ba$i pada inkubator dengan penghangat
g. ,olaborasii untuk H foto thoraE
b. 8esiko tinggi tidak efektifn$a termoregulasi : hipotermi berhubungan
dengan
mekanisme pengaturan suhu tubuh immatur.
3ujuan : tidak terjadi gangguan terumoregulasi
15*
,riteria 0asil :
a. 1adan hangat
b. Suhu : 3!(53"o@
9nter4ensi:
a. .ertahankan ba$i pada inkubator dengan kehangatan 3"*@
b. 1eri popok dan selimut sesuai kondisi
&. <anti segera popok $ang basah oleh urine atau fae&es
d. 0indarkan untuk sering membuka penutup karena akan
men$ebabkan
fluktuasi suhu dan peningkatan laju metabolisme
e. -tur suhu ruangan dengan panas $ang stabil
&. 8esiko tinggi infeksi sekunder berhubungan dengan immaturitas
fungsi imunologik.
3ujuan : tidak terjadi infeksi
,riteria 0asil :
a. 3idak ada tandatanda infeksi%tumor(dolor(rubor(&alor(fungsiolaesa'
b. Suhu tubuh normal %3!(53"o@'
9nter4ensi:
a. Monitor tandatanda infeksi%tumor(dolor(rubor(&alor(fungsiolaesa'
b. 6akukan &u&i tangan sebelum dan sesudah kontak dengan ba$i
&. -njurkan kepada ibu ba$i untuk memakai jas saat masuk ruang ba$i dan
sebelum danCsesudah kontak &u&i tangan
d. 1arikan gi;i %-S9C.-S9' se&ara adekuat
e. .astikan alat $ang kontak dengan ba$i bersihCsteril
f. 1erikan antibiotika sesuai program
g. 6akukan perawatan tali pusat setiap hari
151
d. 8esiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan lemahn$a da$a &erna dan absorbsi makanan. 3ujuan: tidak terjadi
gangguan nutrisi ,riteria 0asil :
a. =iet $ang diberikan habis tidak ada residu
b. 8eflek menghisap dan menelan kuat
&. 11 meningkat 1** grC3hr.
9nter4ensi:
a. ,aji refleks menghisap dan menelan
b. Monitor input dan output
&. 1erikan minum sesuai program lewat sondeCspin
d. Sendawakan ba$i sehabis minum
e. 3imbang 11 tiap hari.
152
=-3-8 .BS3-,-
1et;( 6 @ dan Sowden( 6 -. 2**2. Keperawatan Pediatri Edisi 3. Aakarta : :<@.
<arna( 0eri.dkk. 2***. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan
Anak Edisi Kedua. 1andung : #,B .adjadjaran.
6aksman( 0endra( 3. =r. 2**3. Kamus Kedokteran. Aakarta : =jambaran.
Mansjoer( -rif( dkk. 2**1. Kapita )elekta Kedokteran Edisi ketiga *ilid 1.
Aakarta : :<@.
.rawirohardjo( Sarwono( =8. dr. SpO<. 2**5. Ilmu Ke1idanan. Aakarta 51.S.
Shelo4( Ste4en . dan 0annemann( 8obert :. 2**4. Panduan Lengkap Perawatan Bayi
Dan Balita. 3he -meri&an -&adem$ Of .ediatri&s. Aakarta : -8@->.
Staf .engajar 9lmu ,esehatan -nak. 2**2. Ilmu Kesehatan Anak 1. Aakarta : #,B9.
Supartini( 5upi( S.,ep( MS&. 2**4. Buku Aar Konsep Dasar Keperawatan
Anak. Aakarta : :<@.
3amba$ong( Aan. =r. 2***. Pato3isiologi 5ntuk Keperawatan. Aakarta : :<@.
)ong( =onna 6( 2**+( Pediatric !ursing( St 6ouis( Missouri: Mosb$ @ompan$.
153
BAB XIV ASUHAN
KEPERAWATAN ANAK DENGAN ASFIKSIA
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan kembali
tentang asuhan keperawatan anak dengan asfiksia
Kompetensi Dasar :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :
443. Menjelaskan pengertian afiksia
444. Menjelaskan etiologi
445. Menjelaskan patofisiologi asfiksia
44!. Menjelaskan .athwa$
44". Menjelaskan Manifestasi klinis
44+. Menjelaskan penatalaksanaan
442. Menjelaskan komplikasi
45*. Menjelaskan obatobatan
451. Menjelaskan pengkajian keperawatan
452. Menjelaskan =iagnosa keperawatan
453. Menjelaskan 8en&ana keperawatan
A. Pengertian
As3iksia adalah keadaan dimana ba$i baru lahir tidak dapat bernapas se&ara spontan dan
teratur. 1a$i dengan riwa$at gawat janin sebelum lahir( umumn$a akan mengalami
asfiksia pada saat dilahirkan. Masalah ini erat hubungann$a dengan gangguan kesehatan
ibu hamil( kelainan tali pusat( atau masalah $ang mempengaruhi kesejahteraan ba$i
selama atau sesudah persalinan %-suhan .ersalinan >ormal( 2**"'.
As3iksia neonatorum ialah keadaan dimana ba$i tidak dapat segera bernafas se&ara
spontan dan teratur setelah lahir. 0al ini disebabkan oleh hipoksia janin dalam uterus
dan hipoksia ini berhubungan dengan faktorfaktor $ang timbul dalam
kehamilan(
154
persalinan( atau segera setelah ba$i lahir. -kibatakibat asfiksia akan bertambah buruk
apabila penanganan ba$i tidak dilakukan se&ara sempurna. $ang akan
dikerjakan pada ba$i bertujuan mempertahankan kelangsungan hidupn$a dan
membatasi gejalagejala lanjut $ang mungkin timbul. %.rawirohardjo: 1221'.
B.ETIOLOGI
[ 1eberapa kondisi tertentu pada ibu hamil dapat men$ebabkan gangguan
sirkulasi darah uteroplasenter sehingga pasokan oksigen ke ba$i menjadi
berkurang. 0ipoksia ba$i di dalam rahim ditunjukkan dengan gawat janin $ang
dapat berlanjut menjadi asfiksia ba$i baru lahir.
1eberapa faktor tertentu diketahui dapat menjadi pen$ebab terjadin$a asfiksia pada ba$i
baru lahir( diantaran$a adalah faktor ibu( tali pusat &lan ba$i berikut ini:
1. Faktor ibu
.reeklampsia dan eklampsia
.endarahan abnormal %plasenta pre4ia atau solusio plasenta'
.artus lama atau partus ma&et
=emam selama persalinan 9nfeksi berat %malaria( sifilis( 31@( 09K'
,ehamilan 6ewat )aktu %sesudah 42 minggu kehamilan'
2. Faktor Tali Pusat
. 6ilitan tali pusat
. 3ali pusat pendek
. Simpul tali pusat
. .rolapsus tali pusat
3. Faktor Bayi
. 1a$i prematur %sebelum 3" minggu kehamilan'
. .ersalinan dengan tindakan %sungsang( ba$i kembar( distosia bahu( ekstraksi
4akum( ekstraksi forsep'
155
. ,elainan bawaan %kongenital'
. -ir ketuban ber&ampur mekonium %warna kehij auan'
.enolong persalinan harus mengetahui faktorfaktor resiko $ang berpotensi untuk
menimbulkan asfiksia. -pabila ditemukan adan$a faktor risiko tersebut maka hal itu
harus dibi&arakan dengan ibu dan keluargan$a tentang kemungkinan perlun$a tindakan
resusitasi. -kan tetapi( adakalan$a faktor risiko menjadi sulit dikenali atau
%sepengetahuan penolong' tidak dijumpai tetapi asfiksia tetap terjadi. Oleh karena itu(
penolong harus selalu siap melakukan resusitasi ba$i pada setiap pertolongan
persalinan.
C. Patofisiologi
1ila terdapat gangguan pertukaran gas atau pengangkutan oksigen selama
kehamilan C persalinan( akan terjadi asfiksia. ,eadaan ini akan mempengaruhi fungsi sel
tubuh dan bila tidak teratasi akan men$ebabkan kematian. ,erusakan dan gangguan ini
dapat re4ersible atau tidak tergantung dari berat dan laman$a asfiksia. -sfiksia ringan
$ang terjadi dimulai dengan suatu periode apnoe( disertai penurunan frekuensi jantung.
Selanjutn$a ba$i akan menunjukkan usaha nafas( $ang kemudian diikuti pernafasan
teratur. .ada asfiksia sedang dan berat usaha nafas tidak tampak sehingga ba$i berada
dalam periode apnoe $ang kedua.( dan ditemukan pula bradikardia dan penurunan
tekanan darah. =isamping perubahan klinis juga terjadi gangguan metabolisme dan
keseimbangan asam dan basa pada neonatus. .ada tingkat awal menimbulkan asidosis
respiratorik( bila gangguan berlanjut terjadi metabolisme anaerob $ang berupa glikolisis
glikogen tubuh( sehingga glikogen tubuh pada hati dan jantung berkurang. 0ilangn$a
glikogen $ang terjadi pada kardio4askuler men$ebabkan gangguan fungsi jantung. .ada
paru terjadi pengisian udara al4eoli $ang tidak adekuat sehingga men$ebabkan
resistensi pembuluh darah paru. Sedangkan di otak terjadi kerusakan sel otak $ang dapat
menimbulkan kematian atau gejala sisa pada kehidupan ba$i selanjutn$a.
D. Manifestasi klinis
-sfiksia biasan$a merupakan akibat dari hipoksi janin $ang menimbulkan tanda:
1. =AA lebih dari 1OOECmntCkurang dari lOOECmenit tidak teratur
15!
454. Mekonium dalam air ketuban pada janin letak kepala
455. -pnea
45!. .u&at
45". Sianosis
45+. penurunan terhadap stimulus.
TANDA-
TANDA
STADIUM I STADIUM II STADIUM III
3ingkat
kesadara
n
Sangat waspada 6esu %letargia'
.insan %stupor'(
koma
3onus otot >ormal 0ipotonik #lasid
.ostur >ormal #leksi =isorientasi
8efleks tendo C
klenus
0$peraktif 0$peraktif 3idak ada
Mioklonus -da -da 3idak ada
8efleks morrow ,uat 6emah 3idak ada
.upil Midriasis Miosis
3idak sama(
refleks &aha$a
jelek
,ejangkejang 3idak ada 6a;im =eserebrasi
::< >ormal
laktifitaslKoltase
rendah kejang
kejang
Supresi ledakan
sampai isoelektrik
6aman$a
24 jam jika
ada kemajuan
24 jam sampai
14 hari
1eberapa hari
sampai beberapa
minggu
,ematian( defisit
1aik 0asil akhir
1er4ariasi
berat
E. Komplikasi
,omplikasi $ang mun&ul pada asfiksia neonatus antara lain :
1. :dema otak / .erdarahan otak
.ada penderita asfiksia dengan gangguan fungsi jantung $ang telah berlarut
sehingga terjadi renjatan neonatus( sehingga aliran darah ke otak pun akan menurun(
keadaaan ini akan men$ebabkan hipoksia dan iskemik otak $ang berakibat
terjadin$a edema otak( hal ini juga dapat menimbulkan perdarahan otak.
2. -nuria atau oliguria
=isfungsi 4entrikel jantung dapat pula terjadi pada penderita asfiksia( keadaan
ini dikenal istilah disfungsi miokardium pada saat terjadin$a( $ang disertai dengan
perubahan sirkulasi. .ada keadaan ini &urah jantung akan lebih ban$ak mengalir ke
organ seperti mesentrium dan ginjal. 0al inilah $ang men$ebabkan terjadin$a
hipoksemia pada pembuluh darah mesentrium dan ginjal $ang men$ebabkan
pengeluaran urine sedikit.
3. ,ejang
.ada ba$i $ang mengalami asfiksia akan mengalami gangguan pertukaran gas
dan transport O2 sehingga penderita kekurangan persediaan O2 dan kesulitan
pengeluaran @O2 hal ini dapat men$ebabkan kejang pada anak tersebut karena
perfusi jaringan tak efektif.
4. ,oma
-pabila pada pasien asfiksia berat segera tidak ditangani akan men$ebabkan
koma karena beberapa hal diantaran$a hipoksemia dan perdarahan pada
otak.Meliputi berbagai organ $aitu:
a. Otak : 0ipokstik iskemik ensefalopati( edema serebri( palsi serebralis.
b. Aantung dan paru: 0ipertensi pulmonal persisten pada neonatorum(
perdarahan paru( edema paru.
&. <astrointestinal: enterokolitis( nekrotikans.
d. <injal: tubular nekrosis akut.
e. 0ematologi
15+
F.Prognosis
a. -sfiksia 8ingan : 3ergantung pada ke&epatan penatalaksanaan.
b. -sfiksia1erat : dapat menimbulkan kematian pada harihari pertama kelainan
saraf. -sfiksia dengan .0 !(2 dapat men$ababkan kejang sampai koma dan kelainan
neurologis permanen(misaln$a retardasi mental.
F. Pemeriksaan diagnostic
452. -nalisa gas darah
4!*. .enilaian -.<-8 s&ore
4!1. .emeriksaan :<@ dab @3 S&an
4!2. .engkajian spesifik
4!3. :lektrolit darah
4!4. <ula darah
4!5. 1ab$ gram
4!!. BS< % ,epala'
4!". .emeriksaan darah ,adar -s. 6aktat. kadar bilirubin( kadar .aO2(
.0
G. Penatalaksanaan asfiksia
1. 3indakan Bmum
a. 1ersihkan jalan nafas : kepala ba$i dileakkan lebih rendah agar lendir mudah
mengalir( bila perlu digunakan larin$oskop untuk membantu penghisapan lendir dari
saluran nafas a$ang lebih dalam.
b. 8angsang reflek pernafasan : dilakukan setelah 2* detik ba$i tidak
memperlihatkan bernafas dengan &ara memukul kedua telapak kaki menekan tanda
a&hiles.
&. Mempertahankan suhu tubuh.
2. 3indakan khusus
a. -sfiksia berat
1erikan O2 dengan tekanan positif dan intermiten melalui pipa
endotrakeal. dapat dilakukan dengan tiupan udara $ang telah diperka$a dengan
O2. 3ekanan O2 $ang diberikan tidak 3* &m 0 2*. 1ila pernafasan spontan tidak
152
timbul lakukan message jantung dengan ibu jari $ang menekan
pertengahan sternum +* ?1** ECmenit. b. -sfiksiasedangCringan
.asang relkiek pernafasan %hisap lendir( rangsang n$eri' selama 3*!* detik.
1ila gagal lakukan pernafasan kodok %#rog breathing' 12 menit $aitu : kepala
ba$i ektensi maksimal beri O; 12 1Cmnt melalui kateter dalam hidung( buka
tutup mulut dan hidung serta gerakkan dagu ke atasbawah se&ara teratur
2*ECmenit dan .enghisapan &airan lambung untuk men&egah regurgitasi.
A. PENGKA1IAN
1.1iodata
4!+. 9dentitas klien
4!2. 9dentitas
orang tua 2.8iwa$at kesehatan
a. 8iwa$at kesehatan sekarang
b. ,eluhan utama
3.8iwa$at kesehatan lalu
4"*. .renatal &are
4"1. >atal
4"2. .ost natal
4. Sirkulasi
4"3. >adi apikal dapat berfluktuasi dari 11* sampai 1+* ECmnt. 3ekanan
darah !* sampai +* mm0g %sistolik'( 4* sampai 45 mm0g %diastolik'.
4"4. 1un$i jantung( lokasi di mediasternum dengan titik intensitas maksimal
tepat di kiri dari mediastinum pada ruang inter&osta 999C 9K.
4"5. Murmur biasa terjadi di selama beberapa jam pertama kehidupan.
4"!. 3ali pusat putih dan bergelatin( mengandung 2 arteri dan 1 4ena.
5. :liminasi
a. =apat berkemih saat lahir.
!. MakananC &airan
a. 1erat badan : 25**4*** gram
b. .anjang badan : 4445 &m
1!*
&. 3urgor kulit elastis %ber4ariasi sesuai gestasi'
". >eurosensori
a. 3onus otot : fleksi hipertonik dari semua ekstremitas.
b. Sadar dan aktif mendemonstrasikan refleks menghisap selama 3* menit
pertama setelah kelahiran %periode pertama reakti4itas'. .enampilan
asimetris %molding( edema( hematoma'.
&. Menangis kuat( sehat( nada sedang %nada menangis tinggi menunjukkan
abnormalitas genetik( hipoglikemi atau efek narkotik $ang memanjang'
+. .ernafasan
a. Skor -.<-8 : 1 menit ..... 5 menit ..... skor optimal harus antara "1*.
b. 8entang dari 3*!* permenit( pola periodik dapat terlihat.
&. 1un$i nafas bilateral( kadangkadang krekels umum pada awaln$a
silindrik thorak kartilago Eifoid menonjol( umum terjadi.
2. ,eamanan
a. Suhu rentang dari 3!(5\ @ sampai 3"(5\ @. -da 4erniks %jumlah
dan distribusi tergantung pada usia gestasi'.
b. ,ulit : lembut( fleksibel( pengelupasan tanganC kaki dapat terlihat(
warna merah muda atau kemerahan( mungkin belangbelang
menunjukkan memar minor
b. %misal : kelahiran dengan forseps'( atau perubahan warna herlePuin(
petekie pada kepalaC wajah %dapat menunjukkan peningkatan tekanan
berkenaan dengan kelahiran atau tanda nukhal'( ber&ak portwine( ne4i
telengiektasis %kelopak mata( antara alis mata( atau pada nukhal' atau
ber&ak mongolia %terutama punggung bawah dan bo' dapat terlihat.
-brasi kulit kepala mungkin ada %penempatan elektroda internal'.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
4"". 1ersihan jalan nafas tidak efektif b.d produksi mukus ban$ak
4"+. .enurunan &ardia& out put berhubungan dengan edema paru
4"2. .ola nafas tidak efektif b.d hipo4entilasiC hiper4entilasi
4+*. ,erusakan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan perfusi 4entilasi.
1!1
4+1. <angguan perfusi jaringan berhubungan dengan adan$a
hipo4olemia
4+2. 8isiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d kurangn$a suplai O2
dalam darah.
C. RENCANA INTERVENSI
1.Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d produksi mukus banyak.
3ujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
proses keperawatan diharapkan jalan nafas lan&ar. ,riteria 0asil :
4+3. Mudah dalam bernafas.
4+4. 3idak adan$a sianosis.
4+5. .a@O2 dalam batas normal.
4+!. ,eseimbangan perfusi 4entilasi
Intevensi :
4+". 3entukan kebutuhan oralC su&tion tra&heal. 8Cuntuk
meentukan tindakan keperawatan $ang tepat
4++. -uskultasi suara nafas sebelum dan sesudah su&tion .
8Cuntuk mengetahui perubahan pernafasan sesudah dan sebelum su&tion
3. 1eritahu keluarga tentang su&tion.
8Cmenambah pengetahuan agar keluarga tidak &emas
4. Monitor status oksigen pasien( status hemodinamik segera sebelum( selama dan
sesudah su&tion.
8Coksigen pasien dalam keadaan statis
Resusitasi Neonatus:
1. Siapkan perlengkapan resusitasi sebelum persalinan.
2. 3es resusitasi bagian su&tion dan aliran O2 untuk memastikan dapat
berfungsi
dengan baik.
3. 3empatkan 116 di bawah lampu pemanas radiasi.
4. Masukkan lar$ngoskop$ untuk mem4isualisasi tra&hea untuk
menghisap
mekonium.9ntubasi dengan endotra&heal untuk mengeluarkan mekonium
1!2
4+2. dari jalan nafas bawah.1erikan stimulasi taktil pada telapak kaki atau punggung
ba$i.
42*. Monitor respirasi.
421. 6akukan auskultasi untuk memastikan 4etilasi adekuat.
2. Penurunan cardiac out put berhubungan dengan edema paru.
3ujuan : Menunjukan &urah jantung dalam batas normal.
,riteria hasil:
422. Menunjukan warna kulit $ang normal
423. :dema perifer tidak ada
424. 1un$i nafas tambahan tidak ada
425. =istensi 4ena leher tidak ada
Intervensi:
42!. Monitoring jantung paru
8Cuntuk mengetahui
42". Mengkaji tanda 4ital
8Cuntuk memonitor kerja jantung apakah telah berfungsi dengan baik.
42+. Memonitor perfusi jaringan tiap 24 jam
8Ckebutuhan jaringan terpenuhi
422. Memonitor den$ut nadi
8Cmenunjukkan kerja jantung
5**. ,olaborasi dalam pemberian 4asodilator
8Cagar pembuluh darah dapat berdilatasi dan dapat mengalirkan oksigen
dengan baik $ang ada dalam darah.
3.Pola nafas tidak efektif b.d hipoventilasi/ hiperventilasi
3ujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan
diharapkan pola nafas menjadi efektif.
,riteria hasil :
1. .asien menunjukkan pola nafas $ang efektif.
1!3
5*1. :kspansi dada simetris.
5*2. 3idak ada bun$i nafas tambahan.
5*3. ,e&epatan dan irama respirasi dalam batas normal.
Intervensi :
5*4. .ertahankan kepatenan jalan nafas dengan melakukan pengisapan lendir.
8Cmembebaskan jalan nafas
5*5. .antau status pernafasan dan oksigenasi sesuai dengan kebutuhan.
8Ckebutuhan oksigen terpenuhi
5*!. -uskultasi jalan nafas untuk mengetahui adan$a penurunan 4entilasi.
8Cmengetahui keefektifan jalan nafas
4. ,olaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan -<= dan pemakaian alat bantu
nafas
8Calat bantu nafas dapat mengefektifkan pernafasan
5. 1erikan oksigenasi sesuai kebutuhan.
8Cagar kebutuhan oksigen terpenuhi
4.Kerusakan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan perfusi ventilasi.
3ujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan
diharapkan pertukaran gas teratasi. ,riteria hasil :
5*". 3idak sesak nafas
5*+. #ungsi paru dalam batas normal
Intervensi :
5*2. ,aji bun$i paru( frekuensi nafas( kedalaman nafas dan produksi sputum.
8Cmengetahui kelainan nafas pada ba$i
51*. .antau saturasi O2 dengan oksimetri
8Cmengetahui kosentrasi oksigen
511. .antau hasil -nalisa <as =arah
8CSbagai pemeriksaan penunjang
1!4
5. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan adanya
hipovolemia
3ujuan: Menunjukan peningkatan perfusi sesuai se&ara
indi4idual
,riteri hasil:
1. Status mental dalam keadaan normal
2.9rama jantung dan nadi perifer dalam batas normal
3.3idak ada sianosis sentral atau perifer
4.,ulit hangat
5.,eluaran urine dan berat jenis dalam batas normal
Intervensi:
1. Mempertahankan output $ang normal dengan &ara mempertahankan intake dan
output.
8Cuntuk keseimbangan antara intake dan output
512. ,olaborasi dalam pemberian diuretik sesuai indikasi
8Cdiureti& membantu pengontrolan output
513. Memonitor laboratorium urine lengkap
8Csebagai pedoman dalam melakukan tindakan $ang tepat
6.Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d kurangnya suplai O2 dalam
darah.
3ujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan
diharapkan suhu tubuh normal. ,riteria 0asil :
514. 3emperatur badan dalam batas normal.
515. 3idak terjadi distress pernafasan.
51!. 3idak gelisah.
51". .erubahan warna kulit.
51+. 1ilirubin dalam batas normal.
Intervensi :
1. 0indarkan pasien dari kedinginan dan tempatkan pada lingkungan $ang hangat.
8Cuntuk menghindarkan ba$i dari hipothermi
2. Monitor gejala $ang berhubungan dengan hipotermi( misal fatigue(
apatis(
perubahan warna kulit dll.
8Cuntuk meminimalkan resiko terjadin$a hipotermi
1!5
512. Monitor temperatur dan warna kulit.
8Cmemudahkan untuk mendeteksi ba$i hipothermi
52*. Monitor 33K.
8Cba$i sangat rentan kehilangan panas
521. Monitor adan$a bradikardi. 8Cmemantau
adan$a masalah dalam pernafasan
522. Monitor status pernafasan.
8Cmengetahui pernafasan tetap dalam keadaan normal
523. Monitor temperatur 116 setiap 2 jam sampai suhu stabil.
8Cuntuk memantau suhu ba$i tetap dalam keadaan stabil
524. 3empatkan 116 pada inkubator bila perlu.
8Cuntuk menjaga kestabilan suhu ba$i.
D. EVALUASI
1a$i dapat bernafas se&ara normal(&urah jantung dalam batas normal serta
keseimbangan suhu ba$i terjaga dan ba$i tidak menunjukkan tandatanda
hipotermiChipertermi.
1!!
DAFTAR PUSTAKA
.urnawan A( =,,.%12+2'. Kapita )elekta Kedokteran. :disi 2. Aakarta : media
aeus&ulapius #,B9
Staf pengajar 9,- #,B9. % 1225 '. Ilmu Kesehatan Anak. Ailid 3. Aakarta : 9,- *1
de&ember 2*1*( *4:** pm(Straight. 1. 8. 2**4. ,eperawatan 9bu 1aru 6ahir.
:disi 3. Aakarta : :<@
-rif( Mansjoer( 2***. Kapita )elekta Kedokteran+ Edisi III. Aakarta: #,B9.
@arpenito( 6$nda Auall. 2***. Buku )aku Diagnosa Keperawatan+ Edisi+ =+ Aakarta:
:<@.
=oengoes( Maril$nn. 1222. #encana Asuhan Keperawatan+ Edisi III+ Aakarta: :<@.
Markum. ->. 1221. Buku Aar Ilmu Kesehatan Anak+ *ilid I+ 1@S. 9,- #akultas
,edokteran Bni4ersitas 9ndonesia. Aakarta.
)ong. =onna 6. 2**4. Pedoman Klinis Keperawatan Pedikti3. :<@. Aakarta
1!"
BAB XV ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK DENGAN BRONKOPNEUMONIA
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan kembali
tentang asuhan keperawatan anak dengan bronkopneumonia
Kompetensi Dasar :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :
525. Menjelaskan pengertian bronkopneumonia
52!. Menjelaskan etiologi
52". Menjelaskan patofisiologi bronkopneumonia
52+. Menjelaskan .athwa$
522. Menjelaskan Manifestasi klinis
53*. Menjelaskan penatalaksanaan
531. Menjelaskan komplikasi
532. Menjelaskan obatobatan
533. Menjelaskan pengkajian keperawatan
534. Menjelaskan =iagnosa keperawatan
535. Menjelaskan 8en&ana keperawatan
A. Definisi
1ronkupneumonia adalah suatu &adangan pada parenkrim paru $ang
meluas sampai bronkioli atau dengan kata lain peradangan $ang terjadi pada
jaringan paru melalui &ara pen$ebaran langsung melalui saluran pernapasan
atau melalui hematogen sampai ke bronkus. % Sujono 8i$adi dan
Sukarmin(2**2'.
1!+
1ronkupneumonia adalah gambaran pneumonia $ang mempun$ai
pola pen$ebaran ber&ak( teratus dalam satu lebih area terlokalisasi di dalam
bronkus dan meluas ke parenkrim paru $ang berdekatan di sekitarn$a.
%Smelt;er( 2**1'.
1ronkupneumonia adalah dari bronkiolus terminal( $ang tersumbat
dengan eksudat mukopurelen $ang membentuk bidang $ang terkonsolidasi
padalobuslobus didekatnn$a disebut juga pneumonia lobularis. %)ong =.6(
dkk( 2**+'
=apat disimpulkan( bronkhopneumonia adalah jenis infeksi paru
$ang disebabkan oleh agen infeksius dan terdapat didaerah bronkus dan
sekitar al4eoli.
B. Etiologi
#aktorfaktor pen$ebab bronkopneumonia adalah sebagai berikut
1akteri : =iplo&o&us .neumonia( .neumo&o&us( Streto&o&us 0emoliti&us
-ureus( 0aemophilus 9nfluen;a( 1asilus #riendlander %,lebsial .neumoni'(
M$&oba&terium 3uber&ulosis. Kirus : 8espiratori s$nti&al 4irus( 4irus
influen;a( 4irus sitomegalik. Aamur : @itoplasma @apsulatum( @ripto&o&us
>epromas( 1lastomi&es =ermatides( @o&edirides 9mmitis( -spergullus S.(
@andinda -lbe&ans( M$&oplasma .neumonia. -spirasi benda asing.
#aktor lain $ang mempengaruhi timbulnn$a bronkupneumonia
adalah da$a tahan tubuh $ang menurun misaln$a akibat malnutrisi energi
protein %M:.'( pen$akit menahun( pengobatan antibioti& $ang tidak
sempurna.
.en$ebab tersering bronkopneumonia pada anak adalah
pneumokokus sedangkan pen$ebab lainn$a antara lain : strepto&o&&us
pneumonia( stapilokus aureus( haemopillus influen;a( jamur %seperti &andida
albi&ans'( dan 4irus. .ada ba$i dan anak ke&il ditemukan staph$lo&o&&us
aureus sebagai pen$ebab $ang berat( serius dan sangat progresi dengan
mortalitas tinggi.%8ee4ers( 2***'.
C. Patofisiologi
1!2
,uman masuk kedalam jaringan paruparu melalui saluran
pernapasan dari atas untuk men&apai bron&iolus dan kemudian al4eolus
sekitarn$a. ,elainan $ang timbul berupa ber&ak konsulidasi $ang tersebar
pada kedua paruparu( lebih ban$ak pada bagian basal.
1ronkopneumonia dapat sebagai akibat inhalasi mikroba $ang ada di
udara( aspirasi organisme dari nasofaringks atau pen$ebaran hematogen dari
fo&us infeksi $ang jauh. 1akteri $ang masuk ke paru melalui saluran nafas
masuk ke bronkeoli dan al4eoli( menimbulkan reaksi peradangan hebat dan
menghasilkan &airan edema $ang ka$a protein dalam al4eoli dan jaringan
interstitial. ,uman pneumokokus dapat meluas melalui poruskhon dari
al4eoli ke seluruh segmen atau lobus. :tirosit mengalami pembesaran dan
beberapa leukisit dari kapiler paruparu. -l4eoli dan sepata menjadi penuh
&airan edema $ang berisi eritosit dan fibrin serta relati4e sedikit leukosit
sehingga kapiler al4eoli menjadi lebar. .aru menjadi tidak berisi udara lagi(
ken$al dan berwarna merah. .ada tingkat lebih lanjut( aliran darah menurun(
al4eoli penuh dengan leukosit dan relati4e sedikit eritosit. ,uman
pneumokokus di fogositosis oleh leukosit dan sewaktu resolusi berlangsung(
makrofag masuk ke dalam al4eoli dan menelan leukosit bersama kuman
pnemokokus di dalamnn$a. .aru masuk dalam tahap hepatisasi abuabu dan
tampak berwarna abuabu kekuningan. Se&ara perlahan ? lahan sel darah
merah mati dan eksudat fibrin dibuang dari al4eoli. 3erjadi resolusi
sempurna( paru menjadi normal kembali tanpa kemampuan dalam
pertukaran gas.
-kan tetapi apabila proses konsolidasi tidak dapat berlangsung
dengan baik maka setelah edema dan terdapatn$a eksudat pada al4eolus
maka membrane dari al4eolus akan mengalami kerusakan $ang dapat
mengakibatkan gangguan proses difusi osmosis oksigen pada al4eolus.
.erubahan tersebut akan berdampak pada penurunan jumlah oksigen $ang
dibawa oleh darah. .enurunan itu se&ara klinis penderita mengalami pu&at
sampai sianosis. 3erdapatn$a &airan purulent pada al4eolus juga dapat
mengakibatkan peningkatan tekanan pada paru( selain dapat berakibat
penurunan mengambil oksigen dari luar juga mengakibatkan berkurangn$a
1"*
kapasitas paru( penderitaakan berusaha melawan tinggin$a tekanan tersebut
menggunakan otototot bantu pernapasan %otot interkosta' $ang dapat
menimbulkan peningkatan retraksi dada.
Se&ara hematogen maupun langsung %lewat pen$ebaran sel'
mikroorganisme $ang terdapat di paru dapat men$ebar ke bronkus. Setelah
terjadi fase peradangan lumen bronkus bersebukan sel radang akut( terisi
eksudat %nanah' dan sel epitel rusak.1ronkus dan sekitarn$a penuh dengan
netrofil bagian leukosit $ang ban$ak pada saat awal peradangan dan bersifat
fagositosis dan sedikit eksudat fibrinosa. 1ronkus rusak akan mengalami
fibrosis dan pelebaran akibat tumpukan nanah sehingga dapat timbul
bronkiektasis. Selain itu organisasi eksudat dapat terjadi karena absorpsi
$ang lambat. :ksudat pada infeksi ini mula ? mula en&er dan keruh(
mengandung ban$ak kuman pen$abab %streotokokus( 4irus dan lain ? lain'.
Selanjutnn$a eksudat berubah menjadi perulen( dan men$ebabkan sumbatan
pada lumen bronkus. Sumbatan tersebut dapat mengurangi asupan oksigen
dari luar sehingga penderita mengalami sesak nafas. 3erdapatn$a peradangan
pada bronkus dan paru juga akan mengakibatkan peningkatan produksi
mukosa dan peningkatan gerakan silia pada lumen bronkus sehingga timbul
penigkatan refleE batuk. .erjalanan patofisiologi di atas bias berlangsung.
Sebalikn$a $aitu didahukui dengan infeksi pada bronkus kemudian
berkembang menjadi infeksi pada paru ? paru %-nderson( 1224'
1"1
Pathay Bronkopneumonia
1akteri Stafilokokus
aureus 1akteri
0aemofilus influe;ae
.enderita akit berat $ang dirawat di 8S
.enderita $ang mengalami
supresi sistem pertahanan
tubuh
,ontaminasi peralatan 8S
Saluran .ernafasan -tas
f
,uman
berlebih di
bronkus
1
.roses
peradangan
1
-kumulasi
sekret di
bronkus
T
,uman terbawa
di saluran
pen&ernaan
1
9nfeksi
saluran
pen&ernaan
1
.eningkatan
flora normal
dalam usus
1
.eningkatan
peristaltik
usus
1
Malabsorbrsi
:ksudat
plasma
masuk
al4eoli
I
<angguan
difusi dalam
plasma
1
<angguan
pertukaran
gas
I
.eningkat
an
metabolis
me
I
:4aporas
i
meningka
t
antara
kaplier dan
al4eoli
9ritasi
.M>
eritrosit
pe&ah
:dema paru
.engerasan
dinding paru
-noreksia
1
=iare
.enurunan
&omplian&e paru
kurang
>utrisi kurang
dari kebutuhan
<angguan
keseimbangan
&airan dan eletrolit
I
Suplai 02
menurun
0ipoksia
1
9nfeksi Saluran .ernafasan
T
r
=ilatasi .eningkatan suhu
:dema
pembuluh darah
I I
bronkus
meningkat
9ntake
0iper4entilasi
I
=ispneu
1
8etraksi dada C
nafas &uping
hidung
1
<angguan pola nafas
Metabolisme
meningkat
-kumulasi asam laktat
#atigue
9ntoleransi akti4itas
anaeraob
4. Manifestasi Klinik
1ronkopneumonia biasan$a didahului oleh infeksi traktus
repiratorius bagian atas selama beberapa hari. Suhu dapat naik sangat
mendadak sampai 324*Q@ dan kadang disertai kejang karena demam
$ang tinggi. -nak dsangat gelisah( dipsnea( pernapasan &epat dan dangkal
disertai &uping hidung serta sianosis sekitar hidung dan mulut( merintih
dan sianosis. ,adang ? kadang disertai muntah dan diare. 1atuk biasan$a
tidak ditemukan pada permulaan pen$akit( tetapi setelah beberapa hari
mulamula kering dan kemudian menjadi produktif. 0asil pemeriksaan
fisik tergantung dari luas daerah auskultasi $ang terkena. .ada perkusi
sering tidak ditemukan kelainan dan pada auskultasi han$a terdengar
ronki basah n$aring halus atau sedang.
5. Penatalaksanaan
.ada pen$akit $ang ringan( mungkin 4irus tidak perlu antibioti&.
.ada penderita $ang rawat inap %pen$akit berat' harus segera
diberi antibioti&. .emilihan antibioti& didasarkan atas umur(
keadaan umum penderita dan dugaan kuman pen$ebab. 3erap$ obat:
a. Bmur 3 bulan5 tahun( bila toksis mungkin disebabkan oleh
Streptokokus pneumonia( 0emofilus influen;a atau Stafilokokus.
.ada umun$a tidak dapat diketahui kuman pen$ebabn$a( maka se&ara
praktis dipakai :
i. .enisilin prokai 5*.***1**.*** ,9CkgC24 jam 9M( 12
kali
sehari( dan ,loramfenikol 5*1** mgCkgC24 jam 9KCoral( 4
kali sehari.
ii. -mpisilin 5*1** mgCkgC24 jam 9MC9K( 4 kali sehari
dan
,losasilin 5* mgCkgC24 jam 9MC9K( 4 kali sehari.
iii. :ritromisin 5* mgCkgC24 jam( oral( 4 kali
sehari dan
,loramfenikol %dosis sda'.
b. Bmur 7 3 bulan( biasan$a disebabkan oleh : Stretokokus pneumonia(
Stafilokokus atau :ntero ba&teria&ea&e.
i. .enisilin prokai 5*.***1**.*** ,9CkgC24 jam 9M( 12
kali
sehari( dan <entamisin 5" mgCkgC24 jam( 23 kali sehari.
1
ii. ,losasilin 5* mgCkgC24 jam 9MC9K( 4 kali
sehari dan
<entamisin 5" mgCkgC24 jam( 23 kali sehari.
iii. ,ombinasi ini juga diberikan pada anakanka lebih 3
bulan
dengan malnutrisi berat atau penderita immuno&ompromi;ed. &.
-nakanak J 5 tahun( $ang non toksis( biasan$a disebabkan oleh
: Streptokokus pneumonia :
i. .enisilin prokai 9M atau
ii. #enoksimetil 25.***5*.*** ,9CkgC24 jam oral( 4 kali
sehari
atau
iii. :ritromisin %dosis sda' atau
i4. ,otrimoksa;ol !C3* mgCkgC24 jam( oral 2 kali sehari.
1ila kuman pen$ebab dapat diisolasi atau terjadi efek samping obat
%misaln$a alergi' atau hasil pengobatan tidak memuaskan(
perlu dilakukan ree4aluasi apakah perlu dipilih antibioti& lain.
6aman$a pemberian antibioti& bergantung pada :
a. kemajuan klinis penderita
b. jenis kuman pen$ebab
9ndikasi rawat inap :
a. -dan$a kesukaran napas( toksis
b. Sianosis
&. Bmur kurang dari ! tahun
d. -dan$a pen$ulit seperti empiema
e. =iduga infeksi Stafilokokus
f. .erawatan di rumah kurang baik
.engobatan simptomatis :
a. ]at asam dan uap
b. :kspetoran
#isioterapi :
a. .ostural drainase
b. #isioterapi dada
6. Komplikasi
,omplikasi dari bro&hopneumonia adalah : a. -telektasis adalah
pengembangan paruparu $ang tidak sempurna atau kolaps paru
merupakan akibat kurangn$a mobilisasi atau refleks batuk
hilang.
b. :fusi pleura
&. empisema adala suatu keadaan dimana terkumpuln$a nanah
dalam
rongga pleura terdapat satu tempat atau seluruh rongga pleura.
d. -bses paru adalah pengumpula pus dalam jaringan
paru $ang
meradang.
e. <agal pernafasan
%Smelt;er( 2**1'
1. Pengkajian
Bmun$a anak dengan da$a tahan terganggu akan menderita
penumnia berulang atau tidak dapat mengatasi pen$akit ini dengan
sempurna. Selani itu da$a tahan tubuh $ang menurun akibat ,:.(
pen$akit menahun( trauma pada paru( anesthesia( aspirasi dan pengobatan
antibiotik $ang tidak sempurna.
Riwayat Keperawatan
a. ,eluhan utama.
-nak sangat gelisah( dipsnea( pernapasan &epat dan dangkal disertai
&uping hidung serta sianosis sekitar hidung dan mulut. ,adang disertai
muntah dan diare atau diare( tinja berdarah dengan atau tanpa lendir(
anoreksia dan muntah.
b. 8iwa$at pen$akit sekarang.
1ronkopneumonia biasan$a didahului ole infeksi saluran pernapasan
bagian atas selama beberapap hari. Suhu tubuh dapat naik sangat
mendadak sampai 324*Q@ dan kadang disetai kejang karena demam $ang
tinggi.
&. 8iwa$at pen$akit dahulu.
.ernah menderita pen$akit infeksi $ang men$ebabkan sistem
imun menurun.
d. 8iwa$at kesehatan keluarga.
-nggota keluarga lain $ang menderita pen$ait infeksi saluran pernafasan
dapat menularkan kepada anggota keluarga $ang lainn$a.
e. 8iwa$at kesehatan lingkungan.
Menurut )ilson dan 3hompson( 122* pneumonia sering terjadi pada
musim hujan dan awal musim hujan dan awal musim semi. Selain itu
pemeliharaan kesehtan dan kebersihan lingkungan $ang kurang juga bisa
men$ebabkan anak menderita sakit. 6ingkungan pabrik atau ban$ak asap
dan debu ataupun lingkungan dengan anggota keluarga perokok.
f. 9munisasi.
-nak $ang tidak mendapatkan imunisasi beresiko tinggi untuk mendapat
pen$akit infeksi saluran pernafasan atas atau bawah karena s$stem
pertahanan tubuh $ang tidak &ukup kuat untuk melawan infeksi sekunder.
g. 8iwa$at pertumbuhan dan perkembangan.
h. >utrisi
8iwa$at gi;i buruk atau meteorismus %malnutrisi energi
protein L M:.'.
Pemeriksaan persistem.
a. Sistem kardio4askuler.
3akikardi( iritabilit$.
b. Sistem pernafasan.
Sesak napas( retraksi dada( melaporkan anak sulit bernapas(
pernapasan &uping hidung( ronki( whee;ing( takipnea( batuk produktif
atau non produktif( pergerakan dada asimetris( pernapasan tidak
teraturCireguler( kemungkinan fri&tion rub( perkusi redup pada daerah
terjadin$a konsolidasi( ada sputumCdekret. Orang tua &emas dengan
keadaan anakn$a $ang bertambah sesak dan pilek.
&. Sistem per&ernaan.
-nak malas minum atau makan( muntah( berat badan menurun(
lemah. .ada orang tua $ang dengan tipe keluarga anak pertama(
mungkin belum memahami tentang tujuan dan &ara pemberian
makanC&airan personde.
d. Sistem eliminasi.
-nak atau ba$i menderita diare( atau dehidrasi( orang tua mungkin
belum memahami alasan anak menderita diare sampai terjadi
dehidrasi %ringan sampai berat'.
e. Sistem saraf.
=emam( kejang( sakit kepala $ang ditandai dengan menangis terus
pada anakanak atau malas minum( ubunubun &ekung.
f. Sistem lokomotorCmuskuloskeletal.
3onus otot menurun( lemah se&ara umum.
g. Sistem endokrin.
3idak ada kelainan.
h. Sistem integumen.
3urgor kulit menurun( membran mukosa kering( sianosis( pu&at( akral
hangat( kulit kering.
i. Sistem penginderaan.
3idak ada kelainan.
Pemeriksaan diagnostik dan hasil.
Se&ara laboratik ditemukan lekositosis( biasan$a 15.***4*.*** C
m3 dengan pergeseran ke kiri. 6:= meninggi. .engambilan sekret se&ara
bron&oskopi dan fungsi paruparu untuk preparat langsung G biakan dan
test resistensi dapat menentukanCmen&ari etilogin$a. 3etapi &ara ini tidak
rutin dilakukan karena sukar. .ada punksi misaln$a dapat terjadi salah
tusuk dan memasukkan kuman dari luar. #oto rontgen %&hest E ra$'
dilakukan untuk melihat :
a. ,omplikasi seperti empiema( ateltasis( perikarditis( pleuritis(
dan
OM-.
b. 6uas saerah paru $ang terkena.
&. :4aluasi pengobatan.
.ada bron&hopneumonia ber&akber&ak infiltrat ditemukan pada
salah satu atau beberapa lobur. .ada pemeriksaan -1<s ditemukan .aO2
7 * mm0g.
2. Dianosa keperawatan.
a. ,etidakefetifan bersihan jalan napas b.d. -kumulasi sekret.
b. <angguan pertukaran gas b.d. .erubahan membrane al4eolar.
&. <angguan pola napas b.d. 8etaksi dadaCnafas &uping hidung.
d. 0ipertermi b.d. .roses inflamasi paru.
e. 8esiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d.
9ntake
inadekuat.
3. Perencanaan Keperawatan
>o .eren&anaan ,eperawatan
=E
3ujuan dan ,0 9nter4ensi 8asional
1 Aalan napas pasien akan 1. -uskultasi bun$i napas. 1.
Menentukan adekuatn$a
paten dengan kriteria hasil pertukaran gas dan luasn$a
jalan napas bersih( batuk obstruksi akibat dengan.
hilang( 88 1535 HCmenit. 2. ,aji karateristik se&ret. 2. 9nfeksi ditandai
dengan
se&ret tebal dan
kekuningan.
53!. 1eri posisi untuk 3. Meningkatkan
pernapasan $ang optimal pengembangan diafragma
$aitu 3545Q
53". 6akukan nebuli;er(
dan 4. >ebuli;er membantu fisiterapi napas
menghangatkan dan
mengen&erkan se&ret.
#isioterapi membantu
merontokan se&ret untuk
dikeluarkan.
5. 1eri agen antiinfeksi 5.
Menghambatkan
sesuai order pertumbuhan
mikroorganisme
!. 1erikan &airan per oral !. @airan adekuat
membantu
atau i4 line sesuai usia mengen&erkan se&ret
anak. sehingga mudah
dikeluarkan.
2
.ertukaran gas normal bagi 1. ,aji tingkat kesadaran 1. 3anda ini
menunjukkan
pasien dengan &riteria .aO2 hipoksia
L +*1** mm0g( p0 darah 2. Obser4asi warna kulit 2. menentukan
adekuatn$a
"(35"(45 dan bun$i napas dan &apillar$ refill sirkulasi dimana
penting
bersih. untuk pertukaran
gas ke
jaringan.
3. Monitor -1<s 4. =eteksi jmlah 0b $ang
ada
dan adan$a infeksi
3. -tur oksigen sesuai order 5. Meningkatkan pertukaran
gas dan mengurangi
kerja pernapasan
4. ,urangi akti4itas anak !. Mengurangi kebutuhan
akan
oksigen
53+. Mengetahui kondisi pola nafas
532. Mengetahui adan$a penimbunan
sekret belebihan serta luasn$a
obstruksi
54*. Membebaskan jalan nafas meningkatkan
perkembangan diafragma.
541. Mengetahui karateristik sekret( keadaan infeksi dalam
paru.
542. Membantu membersihkan jalan nafas( meningkatkan
pemasukan *2.
543. Menambah sulai *2(
memperke&il kemungkinan hipoksia.
Suhu tubuh dalam batas
normal dengan &riteria
hasil suhu 3"Q@( kulit
hangat dan lembab(
membrane mukosa
lembab.
544. Bkur suhu tubuh setiap
4 1. jam
545. M
onitor jumlah )1@
2.
54!. -
tur agen antipiretik
sesuai order.
3.
54". 3ingkatka
n sirkulasi
ruangan dengan
kipas 4. angin.
54+. 1erikan
kompres air
5. hangat.
9ndikasi jika ada demam
6eukositosis indikasi
suatu
peradangan atau
proses
infeksi
Mengurangi demam dengan
bertindak pada hipotalamus
Memfasilitasi
kehilangan
panas lewat kon4eksi
Memfasilitasi
kehilangan
panas lewat konduksi
5
Statu
s
nutris
i
dala
m
batas
norma
l
denga
n
&riteri
a 11
bertam
bah 1
kgCmin
ggu(
tidak
p
u
&
a
t
(

a
n
o
r
e
k
s
i
a

h
i
l
a
n
g
(

b
i
b
i
r

l
e
m
b
a
b
1
.

-
u
s
k
u
l
t
a
s
i

b
u
n
$
i

u
s
u
s

1
.
55*
M
e
n
d
o
k
u
m
e
n
t
a
s
i
k
a
n
p
e
r
i
s
t
a
lt
is
u
s
u
s
$
a
n
g
di
b
ut
u
hkan
untuk
diges
ti.
Mem
bantu
mene
tapka
n
diet
indi4
idu
anak.
0al
ini
menen
tukan
pen$i
mpana
n
lemak
dan
protei
n
>utris
i
menin
gkat
akan
menga
kibatk
an
pening
katkan
berat
badan.
Meme
nuhi
kebutu
han
nutrisi
n$a.
4. Evaluasi
a. Menunjukkan perbaikan patensi jalan nafas( pola nafas seperti
$ang ditumjukkan dengan gas darah( bun$i nafas normal( dan
batuk dengan efektif.
b. 9stirahat dan menghemat energi dengan berada di tempat tidur
ketika menunjukkan gejala.
&. Suhu tubuh dalam batas normal dengan &riteria hasil suhu 3"Q@(
kulit hangat dan lembab( membrane mukosa lembab.
d. Mengerti tentang &ara pemenuhan nutrisi dan men&apai status
nutrisi dalam batas normal dengan &riteria 11 bertambah 1
kgCminggu( tidak pu&at( anoreksia hilang( serta bibir lembab.
DAFTAR PUSTAKA
Su$ono( %2**1'. 9lmu pen$akit dalam. Ailid 99 :disi 999. Aakarta : balai penerbit
#,B9.
Smel;er S@( 1are 1.< %2***'. 1uku -jar ,eperawatan Medikal 1edah. Kolume
1. Aakarta::<@
8ee4ers( @harlene A( et all %2***'. ,eperawatan Medikal 1edah.
Aakarta : Salemba medi&a
.ri&e S$l4ia -nderson %1224'. .atofisiologi: ,onsep ,linis .roses
.roses .en$akit. -llih bahasa: .eter anugerah. Aakarta. :<@.
,umala( .opp$ dkk. 122+. ,amus Saku ,edokteran =orland
:disi 25. Aakarta::<@
=ongoes( Maril$nn( :. 1222. 8en&ana -suhan ,eperawatan .edoman
Bntuk .eren&anaan dan pendokumentasian perawatan pasien( :<@:Aakarta.
)ong( =ona 6( dkk.%2**2'. 1uku -jar ,eperawatan .edoatrik.
:disi !. Aakarta::<@
@arpenito( 6$nda juall. 2**. =iagnosa keperawatan. :disi !. :<@ : Aakarta.
BAB XVI ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK DENGAN CHIKEN POX/ VARISELA
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu
menjelaskan kembali tentang asuhan keperawatan anak dengan @hiken .oEC Karisela
Kompetensi Dasar :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :
553. Menjelaskan pengertian &hiken poEC4arisela
554. Menjelaskan etiologi
555. Menjelaskan patofisiologi &hiken poEC4arisela
55!. Menjelaskan .athwa$
55". Menjelaskan Manifestasi klinis
55+. Menjelaskan penatalaksanaan
552. Menjelaskan komplikasi
5!*. Menjelaskan obatobatan
5!1. Menjelaskan pengkajian keperawatan
5!2. Menjelaskan =iagnosa keperawatan
5!3. Menjelaskan 8en&ana keperawatan
A. Definisi
Karisela berasal dari bahasa latin( Kari&ella. =i 9ndonesia pen$akit ini
dikenal dengan istilah &a&ar air( sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama
6hickenpo>.
Karisela adalah .en$akit 9nfeksi Menular $ang disebabkan oleh 4irus
Kari&ella ]oster( ditandai oleh erupsi $ang khas pada kulit.
Karisela atau &a&ar air merupakan pen$akit $ang sangat menular $ang
disebabkan oleh 4irus Kari&ella ]oster dengan gejalagejala demam dan timbul
bintikbintik merah $ang kemudian mengandung &airan.
@a&ar air %4arisela( &hi&kenpoE' adalah suatu infeksi 4irus $ang
men$ebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik bintik ke&il $ang datar
maupun menonjol( lepuhan berisi &airan serta keropen( $ang menimbulkan rasa
gatal.
B. Etiologi
.en$ebab n$a adalah Kirus Kari&ella ]oster( termasuk #amili 0erpes
Kirus. Kirus ini ditularkan melalui per&ikan ludah penderita atau melalui benda
benda $ang terkontaminasi oleh &airan dari lepuhan kulit. .enderita bias
menularkan pen$akit mulai dari timbuln$a gejala sampai lepuhan $ang terakhir
telah mongering. ,arena itu( untuk men&egah penular( sebaikn$a penderita di
isolasi %diasingkan'.jika seseorang pernah menderita &a&ar air( maka dia akan
memiliki kekebalan dan tidak akan menderita &a&ar air lagi. 3etapi 4irusn$a bias
tetap tertidur di dalam tubuh manusia( lalu kadang menjadi aktif kembali dan
men$ebabkan herpes ;oster.
C. Patofisiologi
Men$ebar 0ematogen.
Kirus Kari&ella ]oster juga menginfeksi sel satelit di sekitar >euron pada
ganglion akar dorsal Sumsum 3ulang 1elakang. =ari sini 4irus bisa kembali
menimbulkan gejala dalam bentuk 0erpes ]oster.
Sekitar 25* ? 5** benjolan akan timbul men$ebar di seluruh bagian
tubuh( tidak terke&uali pada muka( kulit kepala( mulut bagian dalam( mata(
termasuk bagian tubuh $ang paling intim. >amun dalam waktu kurang dari
seminggu( lesi tersebut akan mengering dan bersamaan dengan itu terasa gatal.
=alam waktu 1 ? 3 minggu bekas pada kulit $ang mengering akan terlepas.
Kirus Kari&ella ]oster pen$ebab pen$akit &a&ar air ini berpindah dari satu
orang ke orang lain melalui per&ikan ludah $ang berasal dari batuk atau bersin
penderita dan diterbangkan melalui udara atau kontak langsung dengan kulit
$ang terinfeksi.
Kirus ini masuk ke tubuh manusia melalui paruparu dan tersebar ke
bagian tubuh melalui kelenjar getah bening.
Setelah melewati periode 14 hari 4irus ini akan men$ebar dengan
pesatn$a ke jaringan kulit. Memang sebaikn$a pen$akit ini dialami pada masa
kanakkanak dan pada kalau sudah dewasa. Sebab seringkali orang tua
membiarkan anakanakn$a terkena &a&ar air lebih dini.
Kari&ella pada umumn$a men$erang anakanakG di negaranegara
bermusim empat( 2*D kasus 4arisela terjadi sebelum usia 15 tahun. .ada anak
anak( pada umumn$a pen$akit ini tidak begitu berat.
>amun di negaranegara tropis( seperti di 9ndonesia( lebih ban$ak remaja
dan orang dewasa $ang terserang Karisela. 6ima puluh persen kasus 4arisela
terjadi diatas usia 15 tahun. =engan demikian semakin bertambahn$a usia pada
remaja dan dewasa( gejala 4arisela semakin bertambah berat.
D. Manifestasi Klinik
<ejala mulai timbul dalam waktu 1*21 hari setelah terinfeksi pada anak
anak berusia diatas 1* tahun.
5!4. =iawali dengan gejala melemahn$a kondisi tubuh.
5!5. .using.
5!!. =emam dan kadang ? kadang diiringi batuk.
5!". =alam 24 jam timbul bintikbintik $ang berkembang menjadi lesi
%mirip kulit $ang terangkat karena terbakar'.
5!+. 3erakhir menjadi benjolan ? benjolan ke&il berisi &airan.
Sebelum mun&uln$a erupsi pada kulit( penderita biasan$a mengeluhkan adan$a
rasa tidak enak badan( lesu( tidak nafsu makan dan sakit kepala. Satu atau dua
hari kemudian( mun&ul erupsi kulit $ang khas.
Mun&uln$a erupsi pada kulit diawali dengan bintikbintik berwarna kemerahan
%makula'( $ang kemudian berubah menjadi papula %penonjolan ke&il pada kulit'(
papula kemudian berubah menjadi 4esikel %gelembung ke&il berisi &airan jernih'
dan akhirn$a &airan dalam gelembung tersebut menjadi keruh %pustula'. 1ila
tidak terjadi infeksi( biasan$a pustel akan mengering tanpa meninggalkan abses.
E. Komplikasi
,omplikasi tersering se&ara umum :
5!2. .nemonia karena 4irus.
5"*. ,elainan ginjal.
5"1. :nsefalitis %infeksi otak'
5"2. Meningitis.
5"3. .eradangan sendi
5"4. .eradangan hati
5"5. infeksi bakteri % er$sipelas( pioderma( impetigo
bulosa' ,omplikasi $ang langka :
5"!. 8adang sumsum tulang.
5"". ,egagalan hati.
5"+. 0epatitis.
5"2. Sindrom 8e$e. ,omplikasi $ang biasa terjadi pada anakanak han$a
berupa infeksi 4arisela pada kulit( sedangkan pada orang dewasa
kemungkinan terjadin$a komplikasi berupa radang paruparu atau pneumonia
1* ? 25 lebih tinggi dari pada anakanak.
F. Penatalaksanaan
,arena umumn$a bersifat ringan( keban$akan penderita tidak
memerlukan terapi khusus selain istirahat dan pemberian asupan &airan $ang
&ukup. 5ang justru sering menjadi masalah adalah rasa gatal $ang men$ertai
erupsi. 1ila tidak ditahantahan( jari kita tentu ingin segera menggarukn$a.
Masalahn$a( bila sampai tergaruk hebat( dapat timbul jaringan parut pada bekas
gelembung $ang pe&ah. 3entu tidak menarik untuk dilihat.
Umum:
5+*. 9solasi untuk men&egah penularan.
5+1. =iet bergi;i tinggi %3inggi ,alori dan .rotein'.
5+2. 1ila demam tinggi( kompres dengan air hangat.
5+3. Bpa$akan agar tidak terjadi infeksi pada kulit( misaln$a pemberian
antiseptik pada air mandi.
5+4. Bpa$akan agar 4esikel tidak pe&ah.
Aangan menggaruk 4esikel.
,uku jangan dibiarkan panjang.
1ila hendak mengeringkan badan( &ukup tepaltepalkan handuk pada
kulit( jangan digosok.
Farmakoterapi:
1. -nti4irus dan -siklo4ir
1iasan$a diberikan pada kasuskasus $ang berat( misaln$a pada penderita
leukemia atau pen$akitpen$akit lain $ang melemahkan da$a tahan tubuh.
2. -ntipiretik dan untuk menurunkan demam
.arasetamol atau ibuprofen.
Aangan berikan aspirin pada anak anda( pemakaian aspirin pada infeksi
4irus %termasuk 4irus 4arisela' telah dihubungkan dengan sebuah
komplikasi fatal( $aitu S$ndrom 8e$e.
5+5. Salep antibiotika L untuk mengobati ruam $ang terinfeksi.
5+!. -ntibiotika L bila terjadi komplikasi pneumonia atau infeksi
bakteri pada kulit.
5+". =apat diberikan bedak atau losio pengurang gatal %misaln$a losio
kelamin'.
Pencegahan :
5++. 0indari kontak dengan penderita.
5+2. 3ingkatkan da$a tahan tubuh.
52*. 9munoglobulin Kari&ella ]oster
=apat men&egah %atau setidakn$a meringankan' terjadin$a &a&ar air.
1ila diberikan dalam waktu maksimal 2! jam sesudah terpapar.
=ianjurkan pula bagi ba$i baru lahir $ang ibun$a menderita
&a&ar iar beberapa saat sebelum atau sesudah melahirkan.
1. Pengkajian
=ata subjektif : pasien merasa lemas( tidak enak badan( tidak nafsu makan dan
sakit kepala. =ata Objektif :
a. 9ntegumen : kulit hangat( pu&at.
b. adan$a bintikbintik kemerahan pada kulit $ang berisi &airan jernih.
&. Metabolik : peningkatan suhu tubuh.
d. .sikologis : menarik diri.
e. <9 : anoreksia.
f. .en$uluhan C pembelajaran : tentang perawatan luka 4ari&ela.
2. Diagnosa Keperawatan
a. 8esiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan kerusakan jaringan kulit.
b. <angguan integritas kulit berhubungan dengan erupsi pada kulit.
&. .erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dnegan
kurangn$a intake makanan.
d. <angguan &itra tubuh berhubungan dengan luka pada kulit.
e. ,urang pengetahuan tentang kondisi dan kebutuhan pengobatan.
3. Intervensi
a. =iagnosa 1
521. 3ujuan : men&apai pen$embuhan luka tepat waktu dan tidak demam.
522. 9nter4ensi
3ekankan pentingn$a teknik &u&i tangan $ang baik untuk
semua
indi4idu $ang datang kontak dengan pasien.
8asional : men&egah kontaminasi silang( menurunkan resiko infeksi.
<unakan skort( sarung tangan( masker dan teknik asepti&(
selama
perawatan kulit.
8asional : men&egah masukn$a organisme infeksius.
-wasi atau batasi pengunjung bila perlu.
8asional : men&egah kontaminasi silang dari pengunjung.
@ukur atau ikat rambut di sekitar daerah $ang terdapat erupsi.
8asional : rambut merupakan media $ang baik untuk pertumbuhan
bakteri.
1ersihkan jaringan nekrotik C $ang lepas %termasuk pe&ahn$a lepuh'
8asional : meningkatkan pen$embuhan.
-wasi tanda 4ital
8asional : 9ndikator terjadin$a infeksi.
b. =iagnosa 2
523. 3ujuan : men&apai pen$embuhan tepat waktu dan adan$a
regenerasi jaringan.
524. 9nter4ensi
.ertahankan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.
8asional : mengetahui keadaan integritas kulit.
1erikan perawatan kulit
8asional : menghindari gangguan integritas kulit.
&. =iagnosa 3
525. 3ujuan : terpenuhin$a kebutuhan nitrisi sesuai dengan kebutuhan.
52!. 9nter4ensi
1erikan makanan sedikit tapi sering.
8asional : membantu men&egah distensi gasterC ketidakn$amanan dan
meningkatkan pemasukan.
.astikan makanan $ang disukaiCtidak disukai. =orong orang
terdekat
untuk membawa makanan dari rumah $ang tepat.
8asional : meningkatkan partisipasi dalam perawatan dan dapat
memperbaiki pemasukan.
d. =iagnosa 4
52". 3ujuan : pasien dapat menerima keadaan tubuhn$a.
52+. 9nter4ensi
1antu memaksimalkan kemampuan $ang dimiliki pasien saat ini.
8asional : memanfaatkan kemampuan dapat menutupi kekurangan.
:ksplorasi akti4itas baru $ang dapat dilakukan.
8asional : memfasilitasi dengan memanfaatkan keletihan.
e. =iagnosa 5
522. 3ujuan : adan$a pemahaman kondisi dan kebutuhan pengobatan.
!**. 9nter4ensi
=iskusikan perawatan erupsi pada kulit.
8asional : meningkatkan kemampuan perawatan diri dan menngkatkan
kemandirian.
4. Implementasi
a. =iagnosa 1
!*1. Menekankan pentingn$a teknik &u&i tangan $ang baik
untuk semua indi4idu $ang datang kontak dengan pasien.
!*2. Menggunakan skort( masker( sarung tangan dan teknik
aseptik selama perawatan luka.
!*3. Mengawasi atau membatasi pengunjung bila perlu.
!*4. Men&ukur atau mengikat rambut disekitar daerah $ang terdapat
erupsi.
!*5. Membersihkan jaringan mefrotik.$ang lepas %termasuk pe&ahn$a
lepuh'.
!*!. Mengawasi tanda 4ital.
b. =iagnosa 2
!*". Memperhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.
!*+. Memberikan perawatan kulit.
&. =iagnosa 3
!*2. Memberikan makanan sedikit tapi sering.
!1*. Memastikan makanan $ang disukaiCtidak disukai( dorong orang
terdekat untuk membawa makanan dari rumah $ang tepat.
d. =iagnosa 4
!11. Membantu memaksimalkan kemampuan $ang dimiliki pasien saat ini.
!12. Mengeksplorasi akti4itas baru $ang dapat dilakukan.
e. =iagnosa 5
1' Mendiskusikan perawatan erupsi pada kulit.
5. Evaluasi
:4aluasi disesuaikan dengan tujuan $ang ingin di&apai dalam inter4ensi.
1-1 HK99
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN RDS /
Respiratory Dustress Syndrom
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu
menjelaskan kembali tentang asuhan keperawatan anak dengan 8=S
Kompetensi Dasar :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :
!13. Menjelaskan pengertian 8=S
!14. Menjelaskan etiologi
!15. Menjelaskan patofisiologi 8=S
!1!. Menjelaskan .athwa$
!1". Menjelaskan Manifestasi klinis
!1+. Menjelaskan penatalaksanaan
!12. Menjelaskan komplikasi
!2*. Menjelaskan obatobatan
!21. Menjelaskan pengkajian keperawatan
!22. Menjelaskan =iagnosa keperawatan
!23. Menjelaskan 8en&ana keperawatan
A. Definisi
-dalah gangguan pernafasan $ang sering terjadi pada ba$i premature
dengan tandatanda takipnue %J!* ECmnt'( retraksi dada( sianosis pada udara
kamar( $ang menetap atau memburuk pada 4+2! jam kehidupan dengan E
ra$ thorak $ang spesifik. 3andatanda klinik sesuai dengan besarn$a ba$i(
berat pen$akit( adan$a infeksi dan ada tidakn$a shunting darah melalui .=-
%Stark 12+!'.
Menurut .ett$ dan -sbaugh %12"1'( definisi dan kriteria 8=S bila
didapatkan sesak nafas berat %d$spnea'( frekuensi nafas meningkat
%ta&h$pnea'( sianosis $ang menetap dengan terapi oksigen( penurunan da$a
pengembangan paru(adan$a gambaran infiltrat al4eolar $ang merata pada foto
thorak dan adan$a atelektasis( kongesti 4as&ular( perdarahan( edema paru( dan
adan$a h$aline membran pada saat otopsi.
Menurut Murra$ et.al %12++' disebut 8=S apabila ditemukan adan$a
kerusakan paru se&ara langsung dan tidak langsung( kerusakan paru
ringan
sampai sedang atau kerusakan $ang berat dan adan$a disfungsi organ non
pulmonar.
=efmisi 8=S menurut 1ernard et.al %1224' apabila onset akut( ada
infiltrat bilateral pada foto thorak( tekanan arteri pulmonal L1+mm0g dan
tidak ada bukti se&ara klinik adan$a hipertensi atrium kiri( adan$a kerusakan
paru akut dengan .a*2 : #i*2 kurang atau sama dengan 3**( adan$a sindrom
gawat napas akut $ang ditandai .a*2 : #i*2 kurang atau sama dengan
2**(disebut sebagai 8=S .
B. Etiologi
-da 4 faktor penting pen$ebab defisiensi surfaktan pada 8=S $aitu
prematur( asfiksia perinatal( maternal diabetes( seksio sesaria. 8espirator$
=istress S$ndrome %8=S' disebut juga 0$aline Membran =isease %0M='
didapatkan pada 1*D ba$i prematur( $ang disebabkan defisiensi surfaktan
pada ba$i $ang lahir dengan masa gestasi kurang. Surfaktan biasan$a
didapatkan pada paru $ang matur. #ungsi surfaktan untuk menjaga agar
kantong al4eoli tetap berkembang dan berisi udara( sehingga pada ba$i
prematur dimana surfaktan masih belum berkembang men$ebabkan da$a
berkembang paru kurang dan ba$i akan mengalami sesak nafas. <ejala
tersebut biasan$a mun&ul segera setelah ba$i lahir dan akan bertambah berat.
C. Patofisiologi
.ada 8=S terjadi atelektasis $ang sangat progresif( $ang disebabkan
kurangn$a ;at $ang disebut surfaktan. Surfaktan adalah ;at aktif $ang
diproduksi sel epitel saluran nafas disebut sel pnemosit tipe 99. ]at ini mulai
dibentuk pada kehamilan 2224 minggu dan men&apai maE pada minggu ke
35. ]at ini terdiri dari fosfolipid %"5D' dan protein %1*D'. .eranan surfaktan
ialah merendahkan tegangan permukaan al4eolus sehingga tidak terjadi
kolaps dan mampu menahan sisa udara fungsional pada sisa akhir eEpirasi.
,olaps paru ini akan men$ebabkan terganggun$a 4entilasi sehingga terjadi
hipoksia( retensi @*
2
dan asidosis. 0ipoksia akan men$ebabkan terjadin$a :
a. Oksigenasi jaringan menurunVmetabolisme anerobik dengan
penimbunan asam laktat asam organi&Vasidosis metaboli&.
b. ,erusakan endotel kapiler dan epitel duktus al4eolarisVtransudasi
kedalam al4eoliVterbentuk fibrinVfibrin dan jaringan epitel $ang
nekrotikVlapisan membrane hialin.
-sidosis dan atelektasis akan men$ebabkan terganggun$a jantun(
penurunan aliran darah keparum( dan mengakibatkan hambatan pembentukan
surfaktan( $ang men$ebabkan terjadin$a atelektasis. Sel tipe 99 ini sangat
sensiti4e dan berkurang pada ba$i dengan asfiksia pada periode perinatal( dan
kematangann$a dipa&u dengan adan$a stress intrauterine seperti hipertensi(
9B<8 dan kehamilan kembar.
Se&ara singkat patofisiologin$a dapat digambarkan sbb : -telektasis
-> hipoksemia Vasidosis -> transudasi -> penurunan aliran darah paru ->
hambatan pembentukan ;at surfaktan -> atelekstasis. 0al ini berlangsung
terus sampai terjadi pen$embuhan atau kematian.
D. Manifestasi Klinis
8=S mungkin terjadi pada ba$i premature dengan berat badan 71***
gram. 3andatanda gangguan pernafasan berupa : =ispnueChipernueCtakipneu
Sianosis 8etraksi suprasternal C epigastrik C inter&ostals <runting eEpirasi
Mengorok ekspiratori .ernapasan &uping hidung .ernapasan kulit =idapatkan
gejala lain seperti : 1radikardi 0ipotensi ,ardiomegali :dema terutama
didaerah dorsal tangan atau kaki 0ipotermi 3onus otot $ang menurun
1erdasarkan foto thorak( menurut kriteria 1omsel ada 4 stadium 8=S $aitu :
!24. .ertama( terdapat sedikit ber&ak retikulogranular dan sedikit
bron&hogram udara(
!25. ,edua( ber&ak retikulogranular homogen pada kedua lapangan
paru dan gambaran airbron&hogram udara terlihat lebih jelas dan meluas
sampai ke perifer menutupi ba$angan jantung dengan penurunan aerasi
paru.
!2!. ,etiga( al4eoli $ang kolaps bergabung sehingga kedua lapangan
paru terlihat lebih opaPue dan ba$angan jantung hampir tak terlihat(
bron&hogram udara lebih luas.
!2". ,eempat( seluruh thoraE sangat opaPue %white lung' sehingga
jantung tak dapat dilihat.
E. Penatalaksanaan
1. ,eperawatan
a. .engobatan 8=S diarahkan untuk pen&egahan
.en&egahan .en$ebab lain dari kematian ba$i antara lain adalah
perhatian terhadap di mana dan dalam posisi apa ba$i ditempatkan
dan usahausaha untuk men&egah pengani$a$aan anak.
b. .emberian minum per oral tidak diperbolehkan selama fase akut
pen$akit( karena dapat men$ebabkan aspirasi. .emberian minum
dapat diberikan melalui parenteral.
&. 3indakan .endukung $ang ,rusial
!2+. Mempertahankan 4entilasi dan oksigenisasi adekuat.
!22. Mempertahankan keseimbangan asambasa.
!3*. Mempertahankan suhu lingkungan netral.
!31. Mempertahankan perfusi jaringan $ang adekuat.
!32. Men&egah hipotermia.
!33. Mempertahankan &airan dan elektrolit $ang adekuat.
d. .ertimbangan ,eperawatan
=alam merawat ba$i 8=S perawat harus melakukan obser4asi
&ermat dan intensif( masalah kompleks $ang berhubungan dengan
terapi pernapasan harus diperhatikan terutama pengobatan $ang
kontinu terhadap hipoksemia dan asidosis. #ungsi keperawatan $ang
paling penting adalah mengamati respon ba$i terhadap terapi( mu&us
mungkin terkumpul di saluran pernapasan $ang akan menghambat
saluran pernapasan dan srlang endotrakea %:3'. .engisapan han$a
dilakukan bila diperlukan dan berdasarkan pertimbangan terhadap
ba$i tersebut. .ertimbangan terhadap pengisapan termasuk auskultasi
dada( pembuktian bahwa oksigenisasi rendah( kelebihan kelembaban
paada selang :3 dan kepekaan ba$i.
.ada saat melakukan pengisapan mukus( perawat harus
men$adari dan waspada tentang hal berikut.
.engisapan bukan prosedur $ang aman karena dapat
men$ebabkan spasme bronkus( bradikardia karena stimulasi saraf
fagal( hipoksia( dan peningkatan tekanan intra&ranial sehingga
mendorong ba$i pada keadaan hemoragi intra4entrikular. 3indakan
ini tidak boleh dilakukan se&ara rutin( tehnik pengisapan ini dapat
men$ebabkan infeksi( kerusakan jalan pernapasan bahkan
pneumotoraks.
.enting diperhatiakn bahwa pengisapan $ang terus menerus
akan ikut mengeluakan udara bersamaan dengan keluarn$a mu&us.
Oleh karena itu sekali pengisapan tidak boleh lebih dari 5 detik
%pengisapan men$ebabkan saluran udara terambat'.
3ujuan pengisapan jalan napas buatan adalah menjaga
terbukan$a jalan napas( bukan bronkus. .engisapan $ang dilakukan di
luar :3 dapat men$ebabkan lesi trauma pada trakea.
-wasi oksigenisasi atau oksimeter den$ut nadi
sebelum( selama dan sesudah pengisapan untuk memberi penilaian $ang
terus menerus terhadap status oksigenisasi dan untuk
menghindari hipoksemia. Medis .engobatan $ang biasa diberikan
selama fase akut pen$akit 8=S adalah :
!34. -ntibiotika untuk men&egah infeksi sekunder.
!35. #urosemid untuk memfasilitasi reduksi &airan
ginjal dan menurunkan &airan paru.
!3!. #enobarbital.
!3". Kitamin : untuk menurunkan produksi radikal bebas
oksigen
!3+. Metilksantin %teofilin dan kafein' untuk mengobati
apnea dan untuk pemberhentian dari pemakaian 4entilasi
mekanik
!32. Salah satu pengobatan terbaru dan telah diterima
penggunaann$a adalah pemberian surfaktan eksogen.
Surfakatan eksogen adalah deri4ate dari sumber alami misaln$a
manusia %di dapat dari &airan amnion atau paru sapi(tetapi bisa
juga berbentuk surfakatan buatan'
Komplikasi
1. ,omplikasi jangka pendek dapat terjadi :
!4*. ,ebo&oran al4eoli: -pabila di&urigai terjadi kebo&oran udara
%pneumothorak( pneumomediastinum( pneumoperi&ardium( emfisema
intersisiel'( pada ba$i dengan 8=S $ang tibatiba memburuk dengan
gejala klinikal hipotensi( apnea( atau bradikardi atau adan$a asidosis
$ang menetap.
!41. Aangkitan pen$akit karena keadaan penderita $ang memburuk dan
adan$a perubahan jumlah leukosit dan thrombositopeni. 9nfeksi dapat
timbul karena tindakan in4asif seperti pemasangan jarum 4ena(
kateter( dan alatalat respirasi.
!42. .erdarahan intrakranial dan leukomala&ia peri4entrikular :
perdarahan intra4entrikuler terjadi pada 2*4*D ba$i prematur dengan
frekuensi terban$ak pada ba$i 8=S dengan 4entilasi mekanik.
4' .=- dengan peningkatan shunting dari kiri ke kanan merupakan
komplikasi ba$i dengan 8=S terutama pada ba$i $ang dihentikan terapi
surfaktann$a. ,omplikasi jangka panjang dapat disebabkan oleh
kera&unan oksigen( tekanan $ang tinggi dalam paru( memberatkan
pen$akit dan kekurangan oksigen $ang menuju ke otak dan organ lain. 2.
,omplikasi jangka panjang $ang sering terjadi :
a. 1ron&hopulmonar$ =$splasia %1.=': merupakan pen$akit paru
kronik $ang disebabkan pemakaian oksigen pada ba$i dengan masa
gestasi 3! minggu. 1.= berhubungan dengan tinggin$a 4olume dan
tekanan $ang digunakan pada waktu menggunakan 4entilasi
mekanik( adan$a infeksi( inflamasi( dan defisiensi 4itamin -. 9nsiden
1.= meningkat dengan menurunn$a masa gestasi. b. 8etinopath$
prematur ,egagalan fungsi neurologi( terjadi sekitar 1*"*D ba$i
$ang berhubungan dengan masa gestasi( adan$a hipoEia( komplikasi
intrakranial( dan adan$a infeksi.
Pemeriksaan Diagnostik
1. .enentuan faktor komplikasi perlu dilakukan dengan tes spesifik( seperti:
=arah
Brine dan glukosa darah %untuk mengetahui hipoglikemia'
,alsium serum %untuk meningkatkan hipokalsemia'
-nalisis gas darah %menentukan .0 serum'
.aO2 %tes untuk hipoksia'
2. =iagnostik prenatal
Bntuk menentukan maturitas paru dilakukan pemeriksaan %tes
&airan amnion' $ang disebut rasio 6CS %lesitin banding spingomielin'.
8asio 6CS ini berguna untuk menentukan maturitas paru. #osfolipid
disintesis di sel al4eolar dan konsentrasi dalam &airan amnion selalau
berubah selama masa kehamilan. .ada mulan$a spingomielin lebih
ban$ak( tetapi kirakira pada usia kehamilan 3233 minggu konsenrasi
menjadi seimbang kemudian spingomielin berkurang dan lesitin
meningkat se&ara berarti sampai usia kehamilan 35 minggu dengan rasio
2:1.
4. Rencana Asuhan Keperawatan
No.
Diagnosa
Keperawata
n
Tujuan Perencanaan
1.
9nefektif pola
nafas b.d
akumulasi
se&ret
.ola nafas efektif
,riteria hasil :
+ 88 3*!* ECmnt
+ Sianosis %'
+ Sesak %'
+ 8on&hi %'
+ )he;ing %'
u Obser4asi pola nafas
u Obser4asi frekuensi bun$i
nafas
u 3empatkan kepala pada posisi
hiperekstensi.
u Obser4asi adan$a sianosis.
u 6akukan su&tion.
u Monitor dengan teliti hasil
pemeriksaan gas darah.
u 1eri 02 sesuai program.
u -tur 4entilasi ruangan tempat
perawatan klien.
u Obser4asi respon ba$i terhadap
4entilator dan terapi *2.
u ,olaborasi dengan tenaga
medis lainn$a.
2
<angguan
perfusi
jaringan b.d
kurangn$a
oksigenasi
keotak
<angguan perfusi
jaringan teratasi
,riteria hasil :
+ 88 3*!* ECmnt.
+ >adi 12*14*
ECmnt.
+ Suhu 3!(53" @
+ Sianosis %'
+ :kstremitas
hangat
u Obser4asi frekwensi dan bun$i
jantung.
u Obser4asi adan$a sianosis.
u 1eri oksigen sesuai kebutuhan
u ,aji kesadaran ba$i
u Obser4asi 33K
u ,olaborasi dengan dokter untuk
pemberian therap$.
3.
8esiko
<angguan
nutrisi kurang
dari
kebutuhan
b.d. intake
$ang tidak
adekuat
,ebutuhan nutrisi ter
penuhi
,riteria hasil :
+ 3idak terjadi
penurunan 11J 15
D.
+ Muntah %'
+ 1a$i dapat
minum
u Obser4asi intake dan output.
u Obser4asi reflek menghisap dan
menelan ba$i.
u ,aji adan$a sianosis pada saat
ba$i minum.
u .asang ><3 bila diperlukan
u 1eri nutrisi sesuai kebutuhan
ba$i.
dengan baik
u 3imbang 11 tiap hari.
u ,olaborasi dengan dokter untuk
pemberian therap$.
u ,olaborasi dengan tim gi;i
untuk pemberian diit ba$i
4.
,e&emasan
Ortu b.d
kurang
pengetahuan
tentang
kondisi
ba$in$a.
,e&emasan
berkurang setelah
dilakukan tindakan
keperawatan. ,riteria
hasil :
+ Orang tua
mengerti tujuan $ang
dilakukan dalam
pengobatan therap$.
+ Orang tua
tampak
tenang.
+ Orang tua
berpartisipasi
dalam
pengobatan.
u Aelaskan tentang kondisi ba$i.
u ,olaborasi dengan dokter untuk
memberikan penjelasan tentang
pen$akit dan tindakan $ang
akan dilakukan berkaitan
dengan pen$akit $ang diderita
ba$i.
u 6ibatkan orang tua dalam
perawatan ba$i.
u 1erikan support mental.
u 1erikan reinfor&ement atas
pengertian orang tua.
5.
8esiko infeksi
tali pusat b.d
in4asi kuman
patogen.
+ 9nfeksi tali pusat
tidak terjadi.
+ ,riteria hasil :
+ Suhu 3!3" @
+ 3ali pusat kering
dan tidak berbau.
+ 3idak ada tanda
tanda infeksi pada
tali pusat.
u 6akukan tehnik asepti& dan
antisepti& pada saat memotong
tali pusat.
u Aaga kebersihan daerah tali
pusat dan sekitarn$a.
u Mandikan ba$i dengan air
bersih dan hangat.
u Obser4asi adan$a perdarahan
pada tali pusat.
u @u&i tali pusat dengan sabun
dan segera keringkan bila tali
pusat kotor atau terkena feses.
u Obser4asi suhu ba$i.
u Obser4asi suhu dan nadi.
4olume &airan terpenuhi setelah u 1erikan &airan sesuai
b.d dilakukan tindakan kebutuhan.
metabolisme keperawatan. u Obser4asi tetesan infus.
$ang ,riteria hasil : u Obser4asi adan$a tandatanda
meningkat. + Suhu 3!3"Q @ dehidrasi atau o4erhidrasi.
+ >adi 12*14* u ,olaborasi pemberian therap$.
ECmnt
+ 3urgor kulit baik.
!.
Kolume &airan
DAFTAR PUSTAKA
@orwin( :li;abeth A. 2***. Buku )aku Pato3isiologi+ Aakarta: :<@
Surasmi( -srinin. 2**3. Perawatan Bayi #esiko Tinggi+ Aakarta: :<@
Melson( -. ,athr$n / Marie S. Aaffe. 1224. 8aternal In3ant "ealth 6are Planning4
Se&ond :dition( .enns$l4ania: Springhouse @orporation
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN Penyakit 1antung Bawaan
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu
menjelaskan kembali tentang asuhan keperawatan anak dengan pen$akit jantung
bawaan
Kompetensi Dasar :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :
!43. Menjelaskan pengertian pen$akit jantung bawaan
!44. Menjelaskan etiologi
!45. Menjelaskan patofisiologi pen$akit jantung bawaan
!4!. Menjelaskan .athwa$
!4". Menjelaskan Manifestasi klinis
!4+. Menjelaskan penatalaksanaan
!42. Menjelaskan komplikasi
!5*. Menjelaskan obatobatan
!51. Menjelaskan pengkajian keperawatan
!52. Menjelaskan =iagnosa keperawatan
!53. Menjelaskan 8en&ana keperawatan
A. Definisi
@ongenital heart disease %@0=' atau pen$akit jantung bawaan adalah
kelainan jantung $ang sudah ada sejak ba$i lahir( jadi kelainan tersebut terjadi
sebelum ba$i lahir. 3etapi kelainan jantung bawaan ini tidak selalu memberi
gejala segera setelah ba$i lahir tidak jarang kelainan tersebut baru ditemukan
setelah pasien berumur beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun %>gasti$ah:
122"'.
B. Penyebab
.en$ebab pen$akit jantung &ongenital berkaitan dengan kelainan
perkembangan embrionik( pada usia lima sampai delapan minggu( jantung dan
pembuluh darah besar dibentuk. .en$ebab utama terjadin$a pen$akit jantung
&ongenital belum dapat diketahui se&ara pasti( tetapi ada beberapa faktor $ang
diduga mempun$ai pengaruh pada peningkatan angka kejadian pen$akit jantung
bawaan : 1. #aktor .renatal :
a. 9bu menderita pen$akit infeksi : rubella( influen;a atau &hi&ken foE.
b. 9bu alkoholisme.
&. Bmur ibu lebih dari 4* tahun.
d. 9bu menderita pen$akit =iabetes Mellitus %=M' $ang memerlukan
insulin.
e. 9bu meminum obatobatan penenang atau jamu dan sebelumn$a ikut
program ,1 oral atau suntik( minum obatobatan tanpa resep dokter(
%thalidmide( deEtroamphetamine( aminopterin( amethopterin'.
f. 3erpajan radiasi %sinar H'.
g. <i;i ibu $ang buruk.
h. ,e&anduan obatobatan $ang mempengaruhi perkembangan embrio.
2. #aktor <enetik :
a. -nak $ang lahir sebelumn$a menderita pen$akit jantung bawaan.
b. -$ah C 9bu menderita pen$akit jantung bawaan.
&. ,elainan kromosom seperti Sindrom =own.
d. 6ahir dengan kelainan bawaan $ang lain.
C. Tanda dan Gejala
1. 1a$i :
a. =$spnea.
b. =iffi&ult$ breathing %,esulitan 1ernafas'.
&. .ulse rate o4er 2** beatsCmnt %>adi lebih dari 2** kaliCmenit'.
d. 8e&urrent respirator$ infe&tions %infeksi saluran nafas $ang berulang'.
e. #ailure to gain weight %kesulitan penambahan berat badan'.
f. 0eart murmur.
g. @$anosis.
h. @erebro4as&uler a&&identC @K-.
i. Stridor and &hoking spellsC men&ekik.
2. -nakanak:
a. =$spnea.
b. .oor ph$si&al de4elopment % perkembangan fisik $ang kurang'.
&. =e&rease eEer&ise toleran&e %akti4itas menurun'.
d. 8e&urrent respirator$ infe&tions %infeksi saluran nafas $ang berulang'.
e. 0eart murmur and thrill.
f. @$anosis.
g. SPuatting.
h. @lubbing of fingers and toes.
i. :le4ated blood pressure %tekanan darah
tinggi'.
D. Klasifikasi
3erdapat berbagai &ara penggolongan pen$akit jantung &ongenital.
.enggolongan $ang sangat sederhana adalah penggolongan $ang didasarkan pada
adan$a sianosis serta 4askuiarisasi paru.
1. @ongenital 0eart =iseases %@0=' non sianotik dengan 4askularisasi
paru
bertambah( misaln$a defekseptum %=SK'( defek septum atrium %=S-'( dan
duktus arteriousus persisten %=-.'.
!54. @ongenital 0eart =iseases %@0=' non sianotik dengan 4askularisasi
paru normal. .ada penggolongan ini termasuk stenosis aorta%S-'(stenosis
pulmonal %S.' dan koartasio aorta.
!55. @ongenital 0eart =iseases %@0=' sianotik dengan 4askularisasi paru
berkurang. .ada penggolongan ini $ang paling ban$ak adalah tetralogi fallot
%3#'.
!5!. @ongenital 0eart =iseases %@0=' sianotik dengan 4askularisasi paru
bertambah( misaln$a transposisi arteri besar %3-1'.
E. Komplikasi
.asien dengan pen$akit jantung &ongenital teran&am mengalamiberbagai
komplikasi antara lain:
a. <agal jantung kongestif C @0#.
b. 8enjatan kardiogenikC 0enti Aantung.
&. -ritmia.
d. :ndokarditis bakterialistis.
e. 0ipertensi.
f. 0ipertensi pulmonal.
g. 3romboemboli dan abses otak.
h. Obstruksi pembuluh darah pulmonal.
i. 0epatomegali %jarang terjadi pada ba$i prematur'.
j. :nterokolitis nekrosis.
k. <angguan paru $ang terjadi bersamaan %misaln$a sindrom gawat nafas atau
displasia bronkkopulmoner'.
l. .erdarahan gastrointestinal %<9'( penurunan jumlah trombosit.
m. 0iperkalemia %penurunan keluaran urin'.
n. <agal tumbuh.
DAFTAR PUSTAKA
=oenges Maril$n :( Aane 8 ,ent$. 122+. 8aternal?!ew1orn 6are Plan: (uidelines
3or 6lient 6are. :.a =a4is @ompan$: .hiladelphia
Mansjoer -rif. 1222. Kapita )elekta Kedokteran Edisi Ketiga *ilid I.
Media -es&ulapius #akultas ,edokteran Bni4ersitas 9ndonesia: Aakarta
>gasti$ah. 122". Perawatan Anak )akit. .enerbit 1uku ,edokteran: Aakarta
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIRCHPRUNG
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu
menjelaskan kembali tentang asuhan keperawatan anak dengan 0ir&hprung
Kompetensi Dasar :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :
!5". Menjelaskan pengertian 0ir&hprung
!5+. Menjelaskan etiologi
!52. Menjelaskan patofisiologi 0ir&hprung
!!*. Menjelaskan .athwa$
!!1. Menjelaskan Manifestasi klinis
!!2. Menjelaskan penatalaksanaan
!!3. Menjelaskan komplikasi
!!4. Menjelaskan obatobatan
!!5. Menjelaskan pengkajian keperawatan
!!!. Menjelaskan =iagnosa keperawatan
!!". Menjelaskan 8en&ana keperawatan
-. =efinisi
0irs&hsprung adalah sebuah kelainan bawaan lahir $ang &ukup jarang
terjadi dan mengakibatkan beberapa kerusakan karena tidak sempurnan$a
sistim kerja usus. ,asus terban$ak dialami oleh pria dan umumn$a ditemukan
pada anakanak $ang memiliki sindroma down. %=own S$ndrome'. ,elainan
ini dapat berakibat kematian atau kelainan kronis lainn$a. .en$akit 9ni
disebabkan oleh pergerakan usus $ang tidak memadai karena tidak
terdapatn$a s$araf pada bagian usus tertentu hingga mengakibatkan
pembesaran usus. %www.a$ah bunda.&om '
.en$akit 0irs&hsprung %Megakolon ,ongenital' adalah suatu
pen$umbatan pada usus besar $ang terjadi akibat pergerakan usus $ang tidak
adekuat karena sebagian dari usus besar tidak memiliki saraf $ang
mengendalikan kontraksi ototn$a. %www.medi&astor.&om'
&irs#hsprung's disease atau #onginetal aganglioni# mga#olon dengan
gejalagejala obstruksi intestinal %muntah( perut besar'( $ang kemudian
menjadi konstipasi kronik( dan mungkin diare $ang berat dengan kenaikkan
suhu badan( terutama pada ba$i( dapat berakibat hipoproteinemia dan gagal
tumbuh %8ossi( 12+1'.
.en$akit hirs&hprung ditandai dengan tidak adan$a se&ara kongenital sel
ganglion di dalam pleksus mienterikus dan submukosa. .anjang segmen
aganglionik ber4ariasi mulai dari segmen $ang pendek $ang han$a mengenai
daerah sfingter anal sampai daerah $ang meliputi seluruh kolon bahkan usus
ke&il. %www.pediatri&.&om'.
.en$akit 0irs&hsprung adalah suatu kelainan bawaan berupa
aganglionik usus( mulai dari spinkter ani interna kearah proksimal dengan
panjang $ang ber4ariasi( tetapi selalu termasuk anus dan setidaktidakn$a
sebagian rektum dengan gejala klinis berupa gangguan pasase usus
fungsional .
%,artono(1223G 0eikkinen dkk(122"G#onkalsrud(122"'.
%www.google.&om'.
1. :tiologi
=alam keadaan normal( bahan makanan $ang di&erna bisa berjalan di
sepanjang usus karena adan$a kontraksi ritmis dari otototot $ang melapisi
usus %kontraksi ritmis ini disebut gerakan peristaltik'.
,ontraksi otototot tersebut dirangsang oleh sekumpulan saraf $ang
disebut ganglion( $ang terletak dibawah lapisan otot. .ada pen$akit
0irs&hsprung( ganglion ini tidak ada( biasan$a han$a sepanjang beberapa
sentimeter. Segmen usus $ang tidak memiliki gerakan peristaltik tidak dapat
mendorong bahanbahan $ang di&erna dan terjadi pen$umbatan.
.en$akit 0irs&hsprung 5 kali lebih sering ditemukan pada ba$i lakilaki.
.en$akit ini kadang disertai dengan kelainan bawaan lainn$a( misaln$a
sindroma =own.
.ada pemeriksaan patologi anatomi dari pen$akit ini( tidak ditemukan
sel ganglion -uerba&h dan Missner( serabut saraf menebal dan srabut otot
hipertrofik. -ganglionosis ini mulai dari anus ke arah oral. %9,-( Bni4ersitas
9ndonesia( 12+5'.
1erdasarkan panjang segmen $ang terkena( dapat dibedakan 2 tipe(
$aitu G
1. .en$akit 0irs&hsprung segmen pendek.
Segmen aganglionosis mulai dari anus sampai sigmoid. Merupakan
"*D dari kasus 0irs&hsprung dan lebih sering ditemukan pada anak
lakilaki dibanding anak perempuan.
2. .en$akit 0irs&hsprung segmen panjang
=aerah aganglionosis dapat melebihi sigmoid( malahan dapat
mengenai seluruh kolon atau sampai usus halus. =itemukan sama
ban$ak pada anak lakilaki dan anak perempuan.
@. .atofisiologi
.en$akit 0irs&hprung ditimbulkan karena kegagalan migrasi kranio
kaudal dari &ikal bakal sel ganglion sepanjang usus pada minggu ke 5 sampai
minggu ke 12.( $ang mengakibatkan terdapatn$a segmen aganglionik. =alam
segmen ini( peristalsis propulsif $ang terkoordinasi akan hilang dan sfingter
anal internal gagal untuk mengendor pada saat distensi rektum. 0al ini
menimbulkan obstruksi( distensi abdomen dan konstipasi. Segmen
aganglionik distal tetap men$empit dan segmen ganglionik proksimal
mengalami dilatasi. 0al ini tampak pada enema barium sebagai ;ona transisi.
%www.medi&astore.&om'.
Sistem persarafan autonom instrinsik saluran gastrointestinal terdiri dari
pleksus sel ganglion dengan hubungan neural masingmasing ke %1'. .leksus
-uerba&h( terletak diantara lapisan otot sirkular dan longitudinal. %2'. .leksus
0enle atau (!eep Su)mu#osal Plexsus* terletak disepanjang batas dalam
muskularis propria sirkular. =an %3'. .leksus Meissner dibawah muskularis
mukosa. 3iap pleksus mengandung orgamen halus $ang terintregrasi $ang
bekerja untuk mengontrol semua fungsi absorbsi( sekresi( alirasn darah dan
mortilitas usus dengan kontrol $ang relati4e ke&il dari sistem saraf pusat.
3erminologi mega&olon aganglion kongenital digambarkan karena
adan$a ke&a&atan se&ara primer( dimana keberadaan sel ganglion dalam
jumlah $ang sedikit atau tidak adan$a sama sekali sel ganglion disatu( atau
beberapa segmen didalam kolon. Mekanisme terjadin$a aganglion pada
pen$akit 0irs&shprung ini bermula jika migrasi sel neuroblast terhenti disuatu
tempat dan tidak men&apai re&tum( dimana pada keadaan normal sel
neuroblast bermigrasi dari krista neuralis saluran gastrointestinal bagian atas
dan slanjutn$a mengikuti serabutserabut 4agal $ang telah ada di kaudal.
Segmen aganglionik ini bisa meliputi re&tum dan bagian proksimal di
usus besar( bisa saja segmen aganglionik trjadi pada seluruh usus( namun hal
ini jarang terjadi. =engan adan$a sgmn aganglionik hal ini akan
mengakibatkan kurangn$a gerak pristaltik sehingga terjadi akumulasi bahan
bahan diusus dan terjadi distensi isi perut bagian proksimal sampai terjadi
mega&olon.
Spingter anal terdiri dari otot polos dan otot lurik $ang membentuk
saluran anal. -dan$a kegagalan dari spingter anal interna untuk relaksasi hal
ini akan men$ebabkan terjadin$a obstruksi sebab adan$a pen&egahan
e4akuasi solid air dan gas. =istensi usus dan iskmik dapat mun&ul
sebagai
komplikasi berikutn$a dimana hal ini dapat men$ebabkan
terjadin$a enterokolitis.
Pathway
=. Manifestasi ,linis
<ambaran klinis pen$akit 0irs&hsprung dapat kita bedakan berdasarkan
usia gejala klinis mulai terlihat :
%1'. .eriode >eonatal.
-da trias gejala klinis $ang sering dijumpai( $akni pengeluaran
mekonium $ang terlambat( muntah hijau dan distensi abdomen.
.engeluaran mekonium $ang terlambat %lebih dari 24 jam pertama'
merupakan tanda klinis $ang signifikans. Swenson %12"3' men&atat angka
24D dari pengamatan terhadap 5*1 kasus ( sedangkan ,artono men&atat
angka 23(5D untuk waktu 24 jam dan "2(4D untuk waktu 4+ jam setelah
lahir. Muntah hijau dan distensi abdomen biasan$a dapat berkurang
manakala mekonium dapat dikeluarkan segera. Sedangkan enterokolitis
merupakan an&aman komplikasi $ang serius bagi penderita pen$akit
0irs&hsprung ini( $ang dapat men$erang pada usia kapan saja( namun
paling tinggi saat usia 24 minggu( meskipun sudah dapat dijumpai pada
,oping keluarga
tidak
efektif
usia 1 minggu. <ejalan$a berupa diarrhea( distensi abdomen( fe&es berbau
busuk dan disertai demam. Swenson men&atat hampir 1C3 kasus
0irs&hsprung datang dengan manifestasi klinis enterokolitis( bahkan dapat
pula terjadi meski telah dilakukan kolostomi
%,artono(1223G #onkalsrud dkk(122"G Swenson dkk(122*'.
%<ambar !'.
#oto pasien penderita 0irs&hsprung berusia 3 hari. 3erlihat abdomen
sangat distensi dan pasien kelihatan menderita sekali.
%2'. -nak.
.ada anak $ang lebih besar( gejala klinis $ang menonjol adalah
konstipasi kronis dan gi;i buruk %failure to thri4e'. =apat pula terlihat
gerakan peristaltik usus di dinding abdomen. Aika dilakukan pemeriksaan
&olok dubur( maka fe&es biasan$a keluar men$emprot( konsistensi semi
liPuid dan berbau tidak sedap. .enderita biasan$a buang air besar tidak
teratur( sekali dalam beberapa hari dan biasan$a sulit untuk defekasi
#oto anak $ang telah besar( sebelum dan sesudah tindakan definitif
bedah. 3erlihat status gi;i anak membaik setelah operasi.
:. .enatalaksanaan Medis
a. .emeriksaan 8adiologi
.emeriksaan radiologi merupakan pemeriksaan $ang penting pada
pen$akit 0irs&hsprung. .ada foto polos abdomen dapat dijumpai
gambaran obstruksi usus letak rendah( meski pada ba$i sulit untuk
membedakan usus halus dan usus besar. .emeriksaan $ang merupakan
standard dalam menegakkan diagnosa 0irs&hsprung adalah barium
enema( dimana akan dijumpai 3 tanda khas : 1. 3ampak daerah
pen$empitan di bagian rektum ke proksimal $ang
panjangn$a ber4ariasiG
2. 3erdapat daerah transisi( terlihat di proksimal daerah pen$empitan
ke arah daerah dilatasiG
3. 3erdapat daerah pelebaran lumen di proksimal daerah
transisi
%,artono(1223'.
-pabila dari foto barium enema tidak terlihat tandatanda khas
pen$akit 0irs&hsprung( maka dapat dilanjutkan dengan foto retensi
barium( $akni foto setelah 244+ jam barium dibiarkan membaur
dengan fe&es. <ambaran khasn$a adalah terlihatn$a barium $ang
membaur dengan fe&es kearah proksimal kolon. Sedangkan pada
penderita $ang bukan 0irs&hsprung namun disertai dengan obstipasi
kronis( maka barium terlihat menggumpal di daerah rektum dan
sigmoid . %,artono(1223( #onkalsrud dkk(122"G Swenson dkk(122*'
3erlihat gambar barium enema penderita 0irs&hsprung. 3ampak rektum $ang
mengalami pen$empitan( dilatasi sigmoid dan daerah transisi $ang melebar.
b. .emeriksaan 0istopatologis
=iagnosa histopatologi pen$akit 0irs&hsprung didasarkan atas
absenn$a sel ganglion pada pleksus mienterik %-uerba&h' dan pleksus
submukosa %Meissner'. =isamping itu akan terlihat dalam jumlah
ban$ak penebalan serabut s$araf %parasimpatis'. -kurasi pemeriksaan
akan semakin tinggi jika menggunakan penge&atan immunohistokimia
asetilkolinesterase( suatu en;im $ang ban$ak ditemukan pada serabut
s$araf parasimpatis( dibandingkan dengan penge&atan kon4ensional
dengan haematoE$lin eosin. =isamping memakai asetilkolinesterase(
juga digunakan pewarnaan protein S1**( metode peroksidase
antiperoksidase dan pewarnaan enolase. 0an$a saja penge&atan
immunohistokimia memerlukan ahli patologi anatomi $ang
berpengalaman( sebab beberapa keadaan dapat memberikan
interpretasi $ang berbeda seperti dengan adan$a perdarahan .
%@ille$ dkk(2**1'
Swenson pada tahun 1255 mempelopori pemeriksaan
histopatologi dengan eksisi seluruh tebal dinding otot rektum( untuk
mendapatkan gambaran pleksus mienterik. Se&ara tekhnis( metode ini
sulit dilakukan sebab memerlukan anastesi umum( dapat
men$ebabkan inflamasi dan pembentukan jaringan ikat $ang
mempersulit tindakan bedah definitif. >oblett tahun 12!2
mempelopori tekhnik biopsi hisap dengan menggunakan alat khusus(
untuk mendapatkan jaringan mukosa dan submukosa sehingga dapat
melihat keberadaan pleksus Meissner. Metode ini kini telah
menggantikan metode biopsi eksisi sebab tidak memerlukan anastesi
dan akurasi pemeriksaan men&apai 1**D %Aunis dkk( -ndrass$ dkk'.
1iasan$a biopsi hisap dilakukan pada 3 tempat : 2(3(dan 5 &m
proksimal dari anal 4erge. -pabila hasil biopsi hisap meragukan(
barulah dilakukan biopsi eksisi otot rektum untuk menilai pleksus
-uerba&h. =alam laporann$a( .olle$ %12+!' melakukan 3*2 kasus
biopsi hisap rektum tanpa ada hasil negatif palsu dan komplikasi
%,artono(1223G Swenson dkk(122*G Swenson(2**2'.
&. Manometri anorektal
.emeriksaan manometri anorektal adalah suatu pemeriksaan
objektif mempelajari fungsi fisiologi defekasi pada pen$akit $ang
melibatkan spinkter anorektal. =alam praktekn$a( manometri
anorektal dilaksanakan apabila hasil pemeriksaan klinis( radiologis
dan histologis meragukan. .ada dasarn$a( alat ini memiliki 2
komponen dasar : transduser $ang sensitif terhadap tekanan seperti
balon mikro dan kateter mikro( serta sisitem pen&atat seperti poligraph
atau komputer .
%Shafik(2***G )eEner(2***G >eto dkk(2***'
1eberapa hasil manometri anorektal $ang spesifik bagi
pen$akit 0irs&hsprung adalah :
1. 0iperakti4itas pada segmen $ang dilatasiG
!!+. 3idak dijumpai kontraksi peristaltik $ang terkoordinasi pada
segmen usus aganglionikG
!!2. Sampling refleE tidak berkembang. 3idak dijumpai relaksasi
spinkter interna setelah distensi rektum akibat desakan fe&es. 3idak
dijumpai relaksasi spontan
%,artono(1223G 3amate(1224G >eto(2***'.
3ampak gambar skema dari manometri anorekataljang memakai balon berisi
udara sebagai transdu&ern$a. .ada penderita 0irs&hsprang %kanan'( tidak
terlihat relaksasi spinkter ani.
d. .emeriksaan akti4itas en;im asetilkolin sterase dari hasil biopsi hisap.
.ada pen$akit 0irs&hsprung( khas $ang terdapat peningkatan akti4itas
en;im asetilkolin esterase.
e. .emeriksaan akti4itas norepineprin dari jaringan biopsi usus. Bsus
$ang aganglionosis akan menunjukkan peningkatan akti4itas en;im
tersebut.
#. .engobatan
3indakan defenitif adalah menghilangkan hambatan pada segmen usus
$ang men$empit. Sebelum operasi definitif( dapat dilakukan pengobatan
konser4atif $aitu tindakan darurat untuk mnghilangkan tandatanda obstruksi
rndah dengan jalan memasang anal tu)e dngan atau tanpa disertai pmbilasan
dngan air garam hangat se&ara teratur. 3indakan konser4atif ini sebenarn$a
akan mengaburkan gambaran pemeriksaan barium enema $ang dibuat
kemudian.
,olostomi merupakan tindakan operasi darurat dan dimaksudkan untuk
menghilangkan gejala obstruksi usus( sambil menunggu dan memperbaiki
keadaan umum penderita sebelum operasi defmitif.
Oprasi defenitif dilakukan dengan mereseksi segmen $ang men$empit dan
menarik usus $ang sehat ke arah anus. @ara ini dikenal dengan pull through
%Swenson( 8einbein dan =uhamel'. =i 8S@M Aakarta( dianjurkan pull
through modifikasi =uhamel( setelah terlebih dahulu dibuat kolostomi
terminal. %9,-( Bni4ersitas 9ndonesia( 2***'
<. 3indakan .embedahan
1. 3indakan .embedahan Sementara
3indakan bedah sementara pada penderita pen$akit 0irs&hsprung
adalah berupa kolostomi pada usus $ang memiliki ganglion normal paling
distal. 3indakan ini dimaksudkan guna menghilangkan obstruksi usus dan
men&egah enterokolitis sebagai salah satu komplikasi $ang berbaha$a.
Manfaat lain dari kolostomi adalah : menurunkan angka kematian pada
saat dilakukan tindakan bedah defmitif dan menge&ilkan kaliber usus
pada penderita 0irs&hsprung $ang telah besar sehingga memungkinkan
dilakukan anastomose .
%#onkalsrud dkk(122"G Swenson dkk(122*'
2. 3indakan 1edah =efmitif
.rosedur Swenson
Or4ar Swenson dan 1ill %124+' adalah $ang mulamula
memperkenalkan operasi tarik terobos %pullthrough' sebagai tindakan
bedah defmitif pada pen$akit 0irs&hsprung. .ada dasarn$a( operasi
$ang dilakukan adalah rektosigmoidektomi dengan preser4asi spinkter
ani. =engan meninggalkan 23 &m rektum distal dari linea dentata(
sebenarn$a adalah meninggalkan daerah aganglionik( sehingga dalam
pengamatan pas&a operasi masih sering dijumpai spasme rektum $ang
ditinggalkan. Oleh sebab itu Swenson memperbaiki metode
operasin$a %tahun 12!4' dengan melakukan spinkterektomi posterior(
$aitu dengan han$a men$isakan 2 &m rektum bagian anterior dan *(5
1 &m rektum posterior .
%,artono(1223G Swenson dkk(122*G
@or&assone(122!G Swenson(2**2'
.rosedur Swenson dimulai dengan approa&h ke intra abdomen(
melakukan biopsi eksisi otot rektum( diseksi rektum ke bawah hingga
dasar pel4ik dengan &ara diseksi serapat mungkin ke dinding rektum(
kemudian bagian distal rektum diprolapskan melewati saluran anal ke
dunia luar sehingga saluran anal menjadi terbalik( selanjutn$a menarik
terobos bagian kolon proksimal %$ang tentun$a telah direseksi bagian
kolon $ang aganglionik' keluar melalui saluran anal. =ilakukan
pemotongan rektum distal pada 2 &m dari anal 4erge untuk bagian
anterior dan *(51 &m pada bagian posterior( selanjun$a dilakukan
anastomose end to end dengan kolon proksimal $ang telah ditarik terobos
tadi. -nastomose dilakukan dengan 2 lapis jahitan( mukosa dan sero
muskuler. Setelah anastomose selesai( usus dikembalikan ke ka4um
pel4ik C abdomen. Selanjutn$a dilakukan reperitonealisasi( dan ka4um
abdomen ditutup. %,artono(1223G Swenson dkk(122*' .rosedur
=uhamel
.rosedur ini diperkenalkan =uhamel tahun 125! untuk
mengatasi kesulitan diseksi pel4ik pada prosedur Swenson. .rinsip
dasar prosedur ini adalah menarik kolon proksimal $ang ganglionik ke
arah anal melalui bagian posterior rektum $ang aganglionik(
men$atukan dinding posterior rektum $ang aganglionik dengan
dinding anterior kolon proksimal $ang ganglionik sehingga
membentuk rongga baru dengan anastomose end to side #onkalsrud
dkk(122"'.
.rosedur =uhamel asli memiliki beberapa kelemahan( diantaran$a
sering terjadi stenosis( inkontinensia dan pembentukan fekaloma di
dalam puntung rektum $ang ditinggalkan apabila terlalu panjang.
Oleh sebab itu dilakukan beberapa modifikasi prosedur =uhamel(
diantaran$a: 4- Modifikasi <rob %1252' : -nastomose dengan
pemasangan 2
buah klem melalui sa$atan endoanal setinggi 1(52(5 &m( untuk
men&egah inkontinensia. 4- Modifikasi 3albert dan 8a4it&h:
Modifikasi berupa pemakaian
stapler untuk melakukan anastomose side to side $ang panjang.
Modifikasi 9keda: 9keda membuat klem khusus untuk melakukan
anastomose( $ang terjadi setelah !+ hari kemudian.
i- Modifikasi -dang: .ada modifikasi ini( kolon $ang ditarik
transanal dibiarkan prolaps sementara. -nastomose dikerjakan
se&ara tidak langsung( $akni pada hari ke"14 pas&a bedah
dengan memotong kolon $ang prolaps dan pemasangan 2 buah
klemG kedua klem dilepas 5 hari berikutn$a. .emasangan klem
disini lebih dititik beratkan pada fungsi hemostasis
%,artono(1223'.
#oto prosedur =uhamel modifikasi %searah jarum jam '. 3ampak usus
ganglionik diprolapskan melalui rektum posterior( keluar dari saluran anal. 1*
14 hari kemudian(usus $ang diprolapskan tadi dipotong dan di anastomose
end to side dengan rektum( kemudian dilakukan pemotongan septum dengan
klem 9keda.
.rosedur Soa4e
.rosedur ini sebenarn$a pertama sekali diperkenalkan 8ehbein
tahun 1252 untuk tindakan bedah pada malformasi anorektal letak
tinggi. >amun oleh Soa4e tahun 12!! diperkenalkan untuk tindakan
bedah definitif 0irs&hsprung.
3ujuan utama dari prosedur Soa4e ini adalah membuang mukosa
rektum $ang aganglionik( kemudian menarik terobos kolon proksimal
$ang ganglionik masuk kedalam lumen rektum $ang telah dikupas
tersebut.
%8eding dkk(122"G Swenson dkk(122*'
.rosedur 8ehbein
.rosedur ini tidak lain berupa deep anterior rese&tion( dimana
dilakukan anastomose end to end antara usus aganglionik dengan
rektum pada le4el otot le4ator ani %23 &m diatas anal 4erge'(
menggunakan jahitan 1 lapis $ang dikerjakan intraabdominal
ekstraperitoneal. .as&a operasi( sangat penting melakukan businasi
se&ara rutin guna men&egah stenosis. %Swenson dkk(2***'
I. Komplikasi.
:nterokolitis nekrotikans( pneumatosis usus( abses perikolon( perforasi dan
septikemia
II. Asuhan Keperawatan.
-. .engkajian.
1. 9dentitas.
.en$akit ini sebagian besar ditemukan pada ba$i &ukup bulan dan merupakan
kelainan tunggal. Aarang pada ba$i prematur atau bersamaan dengan kelainan
bawaan lain. .ada segmen aganglionosis dari anus sampai sigmoid lebih
sering ditemukan pada anak lakilaki dibandingkan anak perempuan.
Sedangkan kelainan $ang melebihi sigmoid bahkan seluruh kolon atau usus
halus ditemukan sama ban$ak pada anak lakilaki dan perempuan.
%>gasti$ah( 122"'
2. 8iwa$at ,eperawatan.
a. ,eluhan utama.
Obstipasi merupakan tanda utama dan pada ba$i baru lahir. 3rias $ang
sering ditemukan adalah mekonium $ang lambat keluar %lebih dari 24 jam
setelah lahir'( perut kembung dan muntah berwarna hijau. <ejala lain
adalah muntah dan diare.
b. 8iwa$at pen$akit sekarang.
Merupakan kelainan bawaan $aitu obstruksi usus fungsional. Obstruksi
total saat lahir dengan muntah( distensi abdomen dan ketiadaan e4akuasi
mekonium. 1a$i sering mengalami konstipasi( muntah dan dehidrasi.
<ejala ringan berupa konstipasi selama beberapa minggu atau bulan $ang
diikuti dengan obstruksi usus akut. >amun ada juga $ang konstipasi
ringan( enterokolitis dengan diare( distensi abdomen( dan demam. =iare
berbau busuk dapat terjadi.
&. 8iwa$at pen$akit dahulu.
3idak ada pen$akit terdahulu $ang mempengaruhi terjadin$a
pen$akit
0irs&hsprung.
d. 8iwa$at kesehatan keluarga.
3idak ada keluarga $ang menderita pen$akit ini diturunkan
kepada
anakn$a.
e. 8iwa$at kesehatan lingkungan.
3idak ada hubungan dengan kesehatan lingkungan.
f. 9munisasi.
3idak ada imunisasi untuk ba$i atau anak dengan pen$akit 0irs&hsprung.
g. 8iwa$at pertumbuhan dan perkembangan.
h. >utrisi.
3. .emeriksaan fisik.
a. Sistem kardio4askuler.
3idak ada kelainan.
b. Sistem pernapasan.
Sesak napas( distres pernapasan.
&. Sistem pen&ernaan.
Bmumn$a obstipasi. .erut kembungCperut tegang( muntah
berwarna
hijau. .ada anak $ang lebih besar terdapat diare kronik. .ada &olok anus
jari akan merasakan jepitan dan pada waktu ditarik akan diikuti dengan
keluarn$a udara dan mekonium atau tinja $ang men$emprot.
d. Sistem genitourinarius.
e. Sistem saraf.
3idak ada kelainan.
f. Sistem lokomotorCmuskuloskeletal.
<angguan rasa n$aman.
g. Sistem endokrin.
3idak ada kelainan.
h. Sistem integumen.
-kral hangat. i.
Sistem pendengaran.
3idak ada kelainan.
4. .emeriksaan diagnostik dan hasil.
a. #oto polos abdomen tegak akan terlihat usususus melebar atau terdapat
gambaran obstruksi usus rendah.
b. .emeriksaan dengan barium enema ditemukan daerah transisi( gambaran
kontraksi usus $ang tidak teratur di bagian men$empit( enterokolitis pada
segmen $ang melebar dan terdapat retensi barium setelah 244+ jam.
&. 1iopsi isap( men&ari sel ganglion pada daerah sub mukosa.
d. 1iopsi otot rektum( $aitu pengambilan lapisan otot rektum.
e. .emeriksaan akti4itas en;im asetilkolin esterase dimana terdapat
peningkatan akti4itas en;im asetilkolin eseterase.
1. =iagnosa ,eperawatan
!"*. <angguan eliminasi 1-1 : obstipasi berhubungan dengan spastis
usus dan tidak adan$a da$a dorong.
!"1. <angguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake $ang inadekuat.
!"2. ,ekurangan &airan tubuh berhubungan muntah dan diare.
!"3. <angguan rasa n$aman berhubungan dengan adan$a distensi
abdomen.
!"4. ,oping keluarga tidak efektif berhubungan dengan keadaan status
kesehatan anak.
@. .eren&anaan ,eperawatan
=iagnosa
,eperawat
an
.eren&anaan ,eperawatan
3ujuan dan
&riteria hasil
9nter4ensi 8asional
<angguan
eliminasi
1-1 :
obstipasi
berhubungan
dengan
spastis usus
dan tidak
adan$a da$a
dorong.
.asien tidak
mengalami
ganggguan
eliminasi
dengan
kriteria
defekasi
normal( tidak
distensi
abdomen.
1. Monitor &airan
$ang
keluar dari kolostomi
2. .antau jumlah
&airan
kolostomi
3. .antau
pengaruh diet
terhadap
8engetahui warna dan
konsistensi 3eses dan
menentukan rencana
selanutnya
*umlah cairan yang
keluar
dapat dipertim1angkan
untuk
penggantian cairan
5ntuk mengetahui diet
yang
mempengaruhi pola
de3ekasi
<angguan
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan
intake $ang
inadekuat.
,ebutuhan
nutrisi
terpenuhi
dengan
kriteria dapat
mentoleransi
diet sesuai
kebutuhan
se&ara
parenteal atau
per oral.
1. 1erikan
nutrisi
parenteral sesuai
kebutuhan.
2. .antau
pemasukan
makanan selama
perawatan
3. .antau atau
8emenuhi ke1utuhan
nutrisi dan cairan
8engetahui
keseim1angan nutrisi
sesuai ke1utuhan 1399&
3299 kalori
5ntuk mengetahui
peru1ahan 1erat 1adan
,ekurang
an &airan
tubuh
berhubung
an muntah
dan diare.
,ebutuhan
&airan tubuh
terpenuhi
dengan
kriteria tidak
mengalami
dehidrasi(
turgor kulit
normal.
1. Monitor
tandatanda
dehidrasi.
2. Monitor &airan
$ang
masuk dan keluar.
3. 1erikan &aiaran
sesuai
kebutuhan dan
8engetahui kondisi
dan menentukan
langkah selanutnya
5ntuk mengetahui
keseim1angan cairan
tu1uh 8encegah
teradinya dehidrasi
<angguan
rasa
n$aman
berhubungan
dengan
adan$a
distensi
abdomen.
,ebutuhan
rasa n$aman
terpenuhi
dengan
kriteria
tenang( tidak
menangis(
tidak
mengalami
gangguan pola
tidur
1. ,aji terhadap
tanda
n$eri
2. 1erikan
tindakan
ken$amanan
:
menggendong( suara
halus( ketenangan
3. 1erikan
8engetahui tingkat
nyeri dan menentukan
langkah selanutnya
5paya dengan distraksi
dapat mengurangi rasa
nyeri 8engurangi
persepsi terhadap nyeri
yamg keranya pada
sistem sara3 pusat
=-#3-8
.BS3-,- -..ri&e (S. %1225'. Pato3isiologi. Aakarta:
:<@
>gastiah. 122". Perawatan Anak )akit. :<@: Aakarta
Staff .engajar 9lmu ,esehatan -nak. 2**5. Ilmu Kesehatan Anak Edisi 3.
Bni4ersitas 9ndonesia. Aakarta
)ong ( =onna %2**+'. Keperawatan Pediatrik+ Alih 1ahasa monica ester.
Aakarta : :<@
223

Anda mungkin juga menyukai