Anda di halaman 1dari 2

TEKS PIDATO KORUPSI MEMALUKAN HINGGA ANAK CUCU

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh Bapak ibu dewan juri yang saya hormati Bapak, ibu guru dan hadirin yang saya cintai Serta teman-teman yang saya banggakan Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Alloh SWT, karena hanya dengan rahmat-Nya kita dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat wal afiat. Sholawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberi syafaatnya hingga hari kiamat. Pada kesempatan yang berbahagia ini saya, SURYA EKA KHOIROTUNNISA MAMTA dari SDN Kepatihan 2 akan berpidato dengan topic KORUPSI MEMALUKAN HINGGA ANAK CUCU. Teman-teman, tahukah kalian apakah korupsi itu? Korupsi adalah salah satu perbuatan mengambil hak orang lain dengan cara memanfaatkan jabatan, menyalahgunakan kepercayaan orang lain untuk kepentingan pribadi. Bisa dalam bentuk uang, waktu, jabatan, dan kepentingan yang lain. Sebutan untuk orang yang melakukan tindak korupsi adalah koruptor. Korupsi termasuk dosa besar. Mengapa? Karena korupsi mengambil hak orang lain yang bukan seharusnya dimiliki. Bahkan karena korupsi, banyak timbul kejahatan lain seperti penipuan, pemfitnahan dan pembunuhan. Menurut teman-teman, hukuman apa yang pantas untuk koruptor? Ya! Hukuman penjara seumur hidup! Mengapa? Karena menjadi koruptor tidak hanya merugikan 1 orang saja. Sebagai contoh, koruptor di Negara kita, yang mengorupsi milyaran bahkan trilyunan uang rakyat. Apakah yang dirugikan hanya 1 orang? Tidak! Seluruh rakyat Indonesia dirugikan. Uang yang seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat, untuk memperbaiki fasilitas umum digunakan untuk kepentingan memperkaya diri sendiri. Indonesia masuk dalam peringkat pertama korupsi di Asia Pasifik. Sungguh sangat memalukan. Itu menunjukkan bahwa tingkat korupsi di Indonesia sangat tinggi. Mengapa? Karena penegakan hukum di Negara kita sangat lemah. Koruptor juga tidak malu menyandang predikat sebagai koruptor. Tidak tahukah mereka bahwa anak cucu mereka sangat malu dengan sebutan koruptor yang mereka sandang. Teman-teman dan hadirin yang berbahagia. Mengapa korupsi memalukan hingga anak cucu? Dengan predikat koruptor, sampai kapanpun mereka akan dicerca orang, dikenal dari perbuatan buruknya dan akan diingat sebagai orang yang dholim. Kita tidak akan bisa menghitung berapa kerugian yang ditimbulkan oleh para koruptor dan berapa puluh tahun yang bisa ditempuh untuk menutupi kerugian Negara. Tidak berhenti pada nama mereka saja, anak cucunya juga akan menerima dampak dari perbuatan mereka. Sebutan anak koruptor, cucu koruptor. Bukankah sebutan yang memalukan? Jujur saya malu!

Tidakkah kalian ingin membuang predikat Negara koruptor untuk Negara kita? Akankah sebutan itu tetap menjadi sebutan bagi Negara kita sampai kita dewasa nanti? Kita harus malu, kita harus berubah! Bagaimana caranya? Membiasakan diri menjauh dari kegiatan korupsi, mulai dari menjauhi korupsi waktu, korupsi uang dan tidak mengambil hak orang lain. Korupsi waktu contohnya, menggunakan waktu belajar untuk bermain. Korupsi uang contohnya menggunakan uang untuk membeli buku untuk membeli jajan. Saya yakin dari perbuatan kecil ini nantinya kita akan terbiasa melakukan sesuatu tanpa korupsi. Semoga dengan menuntut ilmu agama dan memperbanyak ilmu pengetahuan serta selalu berpegang pada norma, kita akan menjadi pribadi yang teguh dan tidak mudah tergiur oleh godaan syetan berupa korupsi. Demikian pidato saya, semoga bermanfaat. Apabila ada kesalahan dan kekurangan saya mohon maaf. Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Anda mungkin juga menyukai