Bahan Ajar Riset Operasional
Bahan Ajar Riset Operasional
RISET OPERASIONAL
Disusun oleh:
SILABUS
Matakuliah :Riset Operasional (Operation Research)
Materi :
1
PENDAHULUAN
Perkembangan Riset Operasi
Arti Riset Operasi
PERSOALAN TRANSPORTASI
ANALISA NETWORK
TEORI ANTRIAN
Buku :
1.5Bambang Yuwono, Bahan Kuliah Riset Operasi , 2007
2.5Pangestu dkk, Dasar-Dasar Riset Operasi , BPFE, 1983,
Yogyakarta
3.5Hamdy Taha, Operation Research An Introduction
, Edisi 4,
Macmillan, New York
4.5Aminudin, Prinsip-Prinsip Riset Operasi , Erlangga, 2005
PENILAIAN :
1
2
3
4
UTS
UAS
KUIS
TUGAS
SOAL 2 (MAKSIMASI)
Perusahaan tas HANIF membuat 2 macam tas yaitu tas merk
DORA
sebaiknya tas merk DORA dan merk SPONGEBOB yang dibuat agar bisa
memaksimumkan laba.
SOAL 3 (MINIMASI)
Sebuah $toko TO MING SE menyediakan dua $merk $pupuk, $yaitu
Standard dan Super. Setiap jenis mengandung campuran bahan nitrogen
dan fosfat dalam jumlah tertentu.
Jenis
Standard
Super
SOAL 6 (MAKSIMASI)
HMJ Teknik Informatika UPN akan memproduksi dua jenis jaket, yaitu
jaket Standard dan jaket super. setiap jenis jaket menggunakan sumber
daya sebagai berikut :
sumber daya
Bahan baku
jumlah jam
jenis jaket
Standard
Super
4
6
4
2
Kapasitas
1200
800
BAB I. PENDAHULUAN
1. Pengertian Riset Operasi
Riset 5Operasi 5adalah 5metode 5untuk 5memformulasikan 5dan 5merumuskan
permasalahan sehari-hari baik mengenai bisnis, ekonomi, sosial maupun bidang
lainnya ke dalam pemodelan matematis untuk mendapatkan solusi yang optimal.
2. Pemodelan Matematis
Bagian 5terpenting 5dari 5Riset 5Operasi 5adalah 5bagaimana 5menerjemahkan
permasalahan 5sehari-hari 5ke 5dalam 5model 5matematis. 5Faktor-faktor 5yang
mempengaruhi pemodelan harus disederhanakan dan apabila ada data yang
kurang, kekurangan tersebut dapat diasumsikan atau diisi dengan pendekatan yang
bersifat rasional. Dalam Riset Operasi diperlukan ketajaman berpikir dan logika.
Untuk mendapatkan solusi yang optimal dan memudahkan kita mendapatkan
hasil, kita dapat menggunakan komputer. Software yang dapat digunakan antara
lain: 5LINDO 5(Linear, 5Interactive 5and 5Discrete 5Optimizer) 5dan 5POM 5For
Windows.
Maksimum
penyediaan
60 kg
30 kg
40 jam
Langkah-langkah:
1)5Tentukan variabel
X=kain
sutera
1
X=kain
wol
2
2)5Fungsi tujuan
Zmax= 40X1+ 30X 2
3)5Fungsi kendala / batasan
1.52X 1+ 3X 52 60
(benang sutera)
2.5
2X 2 30 (benang wol)
20
15 E
5
A
0
C
B
20
X1
30
daerah penyelesaian
X=10
2
X1= 15
X1= 7,5
X1= 15
2 . Masalah Minimisasi
Minimisasi dapat berupa meminimumkan biaya produksi. Solusi optimal tercapai
pada saat garis fungsi tujuan menyinggung daerah fasible yang terdekat dengan
titik origin.
Contoh :
Perusahaan makanan ROYAL merencanakan untuk membuat dua jenis makanan
yaitu Royal Bee dan Royal Jelly. Kedua jenis makanan tersebut mengandung
vitamin dan protein. Royal Bee paling sedikit diproduksi 2 unit dan Royal Jelly
paling sedikit diproduksi 1 unit. Tabel berikut menunjukkan jumlah vitamin dan
protein dalam setiap jenis makanan:
Jenis makanan
Vitamin (unit)
Protein (unit)
Royal Bee
100
Royal Jelly
80
minimum kebutuhan
12
(vitamin)
2)52X5+
1 3X 2512
(protein)
3)5X 152
4)5X 251
4.5Membuat grafik
1)52X 1+ X =2 8
X1= 5,0 X =
2 58
X5=
5, X5=
5
2 0
1 4
2)52X1 + 3X2 = 12
X1= 5,0 X =
2 54
X5=
5, X1= 6
2 0
3)5X 1= 52
4)5X 2= 5
X2
(1)
(3)
8
(2)
daerah penyelesaian
C
1
2
(4)
A
4
X1
Solusi 5optimal 5tercapai 5pada 5titik B 5(terdekat 5dengan 5titik 5origin), 5yaitu
persilangan garis kendala (1) dan (2).
2X1+ X =
2 8
2X1+ 3X =
2 12
-2X2= -4
X2= 2
X1= 3
Kendala : 1) 2X 51 8
2) 3X2515
3) 6X1+ 5X 25 30
X5
10 , X 5
2 0
2.5Minimumkan Z = 5 X 1+ 2X
Kendala: 1) 6X +
6
1 X 52
2) 4X1+ 3X 2 2
3) X1+ 2X 25 4 , X 51 0
3.5PT BAKERY memproduksi tiga jenis roti kering, yaitu pia, bolukismis dan
coklatkeju dengan keuntungan tiap jenis produk masing-masing Rp 150, Rp
400 dan Rp 600. Setiap minggu ditetapkan minimum produksi roti pia 25 unit,
bolukismis 130 unit dan coklatkeju
pemrosesan tiga kali yaitu penyiapan bahan, peracikan dan pengovenan seperti
terlihat pada tabel berikut:
Pemrosesan
Jenis roti
pia
Penyediaan max
bolukismis 5coklatkeju
(jam)
penyiapan bahan
130
peracikan
170
pengovenan
8
3X2
15
3) 6X5+
5X2 30
1
Langkah-langkah:
1.olkvb( a0s4(vb1usc(6(avsgavs4(vb1usikvga3as(lihat beberapa ketentuan yang
harus diperhatikan di atas!)
Fungsi tujuan
Z = 3X1+ 5X 2
Fungsi kendala
1) 2X1
2)
8
3X2
3) 6X5+
5X2
1
=> 2X1
15 5=>
30
+ X3 5
3X2
+ X4
=> 6X5+
5X2
1
= 8
= 15
+ X5 = 30
(X,3 X dan
X adalah variabel slack)
4
2.5Menyusun persamaan-persamaan ke dalam tabel
Var.Dsr
X1
X2
X3
X4
NK
-3
X3
X4
15
30
index
X1
X2
X3
X4
NK
-3
X3
X4
15
30
index
X1
X2
X3
X4
NK
-3
-5
X3
X4
15
30
angka kunci
3
index
X1
X2
X3
X4
NK
-3
X3
X2
1/3
index
~
5
30
[ -3
-5
0]
-5 5[ 0
1/3
-3
/3
25
[2
8]
0 5[ 0
1/3
30 ]
]
Baris X3
Baris lama
NBBK
Baris baru
Baris X5
Baris lama
NBBK
Baris baru
[6
5[0
1/3
- /3
Masukkan nilai di atas ke dalam tabel, sehingga tabel menjadi seperti berikut:
Var.Dsr
X1
X2
X3
X4
NK
-3
/3
25
X3
X2
1/3
-5/3
index
X2
X3
X4
NK
-3
/3
25
X3
X2
1/3
X5
-5/3
/6
/6
1/2
27
X3
/9
-1/3
6 1/3
X2
1/3
-5/18
1/6
5/6
max
= 27
SOAL LATIHAN
1.5Selesaikan linear program berikut ini dengan metode Simplex
Maksimumkan Z = 400X1 + 300X 2
Fungsi kendala/ batasan:
1) 4X1+ 6X 2
1200
2) 4X1+ 2X 2
800
3) X1
250
4) 5
X2
300 5
index
4
Zmax
59
2)52X5+
1 3X 2
3)5
25
X 2+ 2X
4)5X,1 X, 2X
10
0
8
3X2
=>
2X1
+X 3
=8
15 5=>
3X2
+X4
= 15
6X + 5X 2
+ X51 = 30
=> Z 3X1 5X 2
+ MX5 = 0
Fungsi tujuan:
Z = 3X1+ 5X 2
Nilai setiap variabel dasar (X5) harus sebesar 0, sehingga fungsi tujuan harus
dikurangi dengan M dikalikan dengan baris batasan yang bersangkutan (3). Nilai
baris Z sebagai berikut:
[ -3
M , 50 ]
(-6M-3) (-5M-5) 0
M 5[ 6
, 530]
-30M
Tabel:
Var.Dsr
X2
X3
X4
NK
-6M-3
- M-5
-30M
X3
X4
15
30
index
VD
X1
X2
X3
X4
NK
-5M-5
3M+3/2
-6M+12
X1
1/2
X4
15
X5
-3
-3/2
M+1
18
X1
X4
9/5
-3/5
19/3
/27
X2
-3/5
1/5
6/5
-2
/6
M+1/2
27
max
-5/18
1/6
5/6
X3
/9
-1/3
6 1/3
X2
1/3
max
index
~
6/5
= 27
Soal minimisasi harus diubah menjadi maksimisasi dengan cara mengganti tanda
positif dan negatif pada fungsi tujuan.
Contoh:
Minimumkan Z = 3X5+
5X2
1
Fungsi batasan:
1) 2X1
2)
=8
3X2
15
3) 6X5+
5X2 30
1
Penyelesaian:
Fungsi batasan:
1) 2X1
2)
+X
3X25
=8
+X
3) 6X1+ 5X 25
= 15
-X + X
= 30
M , 50 ]
, 58 ]
-1
, 530 ]
(-8M+3) (-5M+5) 0
, -38M
-M [ 2
-M [ 6
Tabel:
VD
X1
X2
X3
X4
X6
-1
-8M+3
- M+5
-38M
X3
X4
15
X6
-5
-1
30
-1
-5M+5
4M-3/2
-6M-12
X1
X4
15
X6
-3
-1
6/5
-1
M+3/2
M+1
-18
min
X4
9/5
3/5
-3/5
X2
-3/5
-1/5
1/5
NK
index
2/5
6/5
SOAL LATIHAN
1.5Minimumkan Z = 3X 1+ 2X
1) X5+
3X2
1
, X 1 0 , X250
3
+ 3X3 6
2) 2X1 X +
2 4X
=4
X,1 X, 2X 53 0
1)
2X1 + 3X 2
2)
6X1
3)
7X1 +
+ X3
+ 8X2 + 5X3
X2
+ 3X3
20
30
40
X5,
1 X5,
2 X3 0
Dual
Maksimumkan Y= 20 y1 + 30 y 2+ 40 y
Fungsi batasan:
1)
2y1+ 6y 2+ 7y
2)
y1, y,2 y 53
0
3)
3y 1+ 8y +2 y
y1+ 5y 2+ 3y
20
5 5
5
Contoh 2 :
Primal
Minimumkan Z = 2X1 + X 2
Fungsi batasan:
1) X1+ 5X 2
10
2) X1+ 3X 2
3) 2X1+ 2X 2 8
X,1 X 52 0
Dual
Maksimumkan Y = 10 y1+ 6y 2+ 8y
Fungsi batasan :
1) y1+ y +
2 2y
2) 5y1+ 3y +
2 2y
y,1 y 52 0
Contoh 3:
Primal
Maksimumkan Z = X1 + 3X 2 2X
Fungsi batasan:
1) 4X1+ 8X 2+ 6X 5=
3 25
2) 7X1+ 5X 2+ 9X 5=
3 30
X,1 X, 2X 53 0
Dual
Minimumkan Y= 25y1 + 30y 2
Fungsi batasan:
1) 4y1+ 7y52
2) 8y1+ 5y 2
3) 6y5+
9y2
1
-2
21
SOAL LATIHAN
1.5Primal
Maksimumkan Z = 5X1 + 7X 2
Fungsi batasan:
1) 2X1+ X 2
2) X1+ 2X 2
3) 6X1+ 7X 2 42
X,1 X, 2X 53 0
2.5Primal
Maksimumkan Z = X1 + 3X 2 2X
Fungsi batasan:
1) 4X5+
8X5+
6X3
1
2
= 25
2) 7X1+ 5X5+
2 9X 3
= 30
X,1 X, 2X 53 0
3.5Primal
Minimumkan Z = 3X5+
2X5+
X5+
2X4 + 3X
1
2
3
Fungsi batasan:
1) 2X1+ 5X 2
2)
+ 4 X5+
4 X
4X2- 2X 3+ 2X5+
4 3X
3) X1 6X +
2 3X5+
3 7X5+
4 5X
X,1 X, 2X, X,
3 X4 5 0
4.5Primal
Minimumkan Z = X1 + 2X 2+ X
Fungsi batasan:
1)
X2+ X 3
=1
2) 3X5+
X5+
3X3
1
2
=4
X,1 X, 2X
5 0
22
II
III
IV
Rp 50
Rp 40
Rp 250
Rp 170
Rp 200
Rp 160
Rp 200
Rp 180
Rp 180
Rp 210
Rp 230
Rp 180
Rp 220
Rp 170
Rp 200
Rp 60
karyawan
Raihan
Hamdan
Hasan
Dzakwan
23
II
III
IV
karyawan
Raihan
(150-150)
=0
(140-140)
=0
(250-200)
= 50
(170-160)
= 10
Hamdan
Hasan
Dzakwan
(200-150)
=50
(160-140)
= 20
(200-200)
=0
(180-160)
= 20
(180-150)
= 30
(210-140)
=70
(230-200)
= 30
(180-160)
= 20
(220-150)
= 70
(170-140)
= 30
(200-200)
=0
(160-160)
=0
II
III
IV
0
0
0
10
0
20
0
20
(30-20)=10
(70-20)=50
(30-20)=10
(20-20)=0
70
30
0
0
karyawan
Raihan
Hamdan
Hasan
Dzakwan
24
pekerjaan
II
III
IV
0
0
50
0
0
20
0
20
0
0
10
0
70
30
0
0
karyawan
Raihan
Hamdan
Hasan
Dzakwan
. Melakukan revisi tabel
a.5Untuk merevisi total opportunity cost, pilih angka terkecil yang tidak
terliput (dilewati) garis. (pada contoh di atas = 10)
b.5Kurangkan angka yang tidak dilewati garis dengan angka terkecil (10)
c.5Tambahkan angka yang terdapat pada persilangan garis dengan angka
terkecil (10) yaitu (50) pada Hasan dan (10) pada Dzakwan.
d.5Kembali ke langkah 4
Revised matrix:
pekerjaan
II
III
IV
0
0
60
20
40
10
0
20
0
40
10
0
60
20
0
0
karyawan
Raihan
Hamdan
Hasan
Dzakwan
Berikut tabel penugasannya
Penugasan
Raihan
Hamdan
Hasan
Dzakwan
III
I
II
IV
Biaya
Rp 180
Rp 140
Rp 200
Rp 160
Rp 680
25
(dummy job). Sebagai contoh, bila jumlah pekerjaan lebih besar dari jumlah
karyawan dapat dilihat pada tabel berikut:
pekerjaan
II
III
IV
karyawan
Raihan
Hamdan
Hasan
Dzakwan
Dummy X
Rp 150
Rp 140
Rp 250
Rp 170
Rp 0
Rp 200
Rp 160
Rp 200
Rp 180
Rp 0
Rp 180
Rp 210
Rp 230
Rp 180
Rp 0
Rp 220
Rp 170
Rp 200
Rp 160
Rp 0
II
III
IV
Rp 1000
Rp 1400
Rp 900
Rp 1300
Rp 1000
Rp 1200
Rp 1000
Rp 800
Rp 1500
Rp 1300
Rp 1000
Rp 900
Rp 700
Rp 800
Rp 1400
Rp 800
Rp 1500
Rp 800
Rp 1600
Rp 1100
Rp 1500
Rp 1300
Rp 1200
Rp 1100
Rp 1700
Langkah-langkah:
a.5Seluruh elemen dalam setiap baris dikurangi dengan nilai maksimum dalam
baris yang sama. Prosedur ini menghasilkan Matriks Opportunity Loss.
Matriks ini sebenarnya bernilai negatif.
Pekerjaan
karyawan
Afif
Bady
Dzaky
Farras
Ghazy
II
III
IV
00
00
300
300
700
300
00
400
00
400
00
600
00
800
300
700
0
400
0
600
0
200
0
00
0
26
II
III
IV
400
0
200
200
600
200
400
300
0
300
200
300
200
00
0
700
0
400
0
600
0
200
0
00
0
Dari matriks di atas dapat dilihat bahwa seluruh elemen yang bernilai nol baru
dapat diliput oleh 4 garis. Jadi matriks harus direvisi.
c. Merevisi matriks
Pekerjaan
karyawan
Afif
Bady
Dzaky
Farras
Ghazy
II
III
IV
200
0
0
200
600
0
400
100
0
300
0
300
0
00
0
00
0
200
0
600
0
400
0
700
200
keuntungan
Penugasan alternatif 2
keuntungan
Afif
Bady
Dzaky
Farras
Ghazy
Rp 1200
Rp 1400
Rp 1200
Rp 1600
Rp 1400
Rp 6800
Afif
Bady
Dzaky
Farras
Ghazy
Rp 1500
Rp 1500
Rp 900
Rp 1500
Rp I(aaB
Rp 6800
- II
-I
-V
- IV
- III
27
-V
- IV
-I
- II
- III
SOAL LATIHAN
1.5Sebuah perusahaan pengecoran logam mempunyai empat jenis mesin yang
diberi nama M1, M2, M3 dan M4. Setiap mesin mempunyai kapasitas yang
berbeda dalam pengoperasiannya. Dalam minggu mendatang perusahaan
mendapatkan pesanan untuk menyelesaikan empat jenis pekerjaan (job) yaitu
J1, J2, J3 dan J4. Biaya pengoperasian setiap pekerjaan oleh keempat mesin
dapat dilihat dalam tabel berikut:
Job
J1
J2
J3
J4
M1
210
140
150
200
Mesin 5
M2
150
160
175
115
M3
180
200
220
160
M4
130
190
200
190
Celana panjang
6
2
8
7
Produk 5
Rok
7
8
9
11
Hem
10
7
12
Baju safari
9
8
12
3
28
kanan bawah
Kelemahan : tidak memperhitungkan besarnya biaya sehingga kurang
efisien.
2. Metode biaya terkecil => mencari dan memenuhi yang biayanya terkecil
dulu. Lebih efisien dibanding metode NWC.
Setelah tabel awal dibuat, tabel dapat dioptimalkan lagi dengan metode:
1. Stepping Stone (batu loncatan)
2.1Modified Distribution Method (MODI)
Selain metode-metode di atas masih ada satu metode yang lebih sederhana
penggunaannya yaitu metode Vogels Approximation Method (VAM ).
Contoh masalah transportasi:
ke
Gudang A
Gudang B
Gudang C
Rp 20
Rp 5
Rp 8
Kapasitas
pabrik
90
Rp 15
Rp 20
Rp 10
60
Rp 25
Rp 10
Rp 19
110
40
200
dari
Pabrik
W
Pabrik
H
Pabrik
P
Kebutuhan gudang
29
Penyelesaian:
1. Metode NWC
ke
Gudang A
Gudang B
Gudang C
Kapasita
dari
s pabrik
Pabrik
20 5
0
W
Pabrik
15 5
H
Pabrik
40
20 5
60
25 5
10 5
90
10
60
19
40
10
Kebutuhan
gudang
110
40
200
Gudang C
Kapasita
Gudang A
Gudang B
dari
s pabrik
Pabrik
20 5
W
Pabrik
H
Pabrik
P
90
15 5
20 5
20
90
10
60
19
40
25 5
30
10 5
20
Kebutuhan
gudang
110
30
40
200
Mengoptimalkan tabel:
1. Metode Stepping Stone , misal tabel awal menggunakan yang NWC
ke
Gudang A
Gudang B
Gudang C
Kapasita
dari
s pabrik
Pabrik
20
0
40
Pabrik
15
60
Pabrik
25 5
90
20
10
60
10 5
10
19
40
Kebutuhan
gudang
110
40
200
Gudang B
Gudang C
Kapasita
Gudang A
dari
s pabrik
Pabrik
W
20
0
Pabrik
H
+
15
50
Pabrik
40
60
25 5
90
20
10
60
90
0
10 5
10
19
40
Kebutuhan
gudang
110
40
31
200
Perbaikan 2
ke
Gudang A
Gudang B
Gudang C
Kapasita
dari
s pabrik
Pabrik
20
90
W
Pabrik
40
90
10
60
19
15
0
50
20
10
Pabrik
25 5
10
10
50
40
Kebutuhan
gudang
110
40
200
Gudang C
Kapasita
Gudang A
Gudang B
dari
s pabrik
Pabrik
20
0
W
Pabrik
H
60
+
15
0
25 5
30
-
90
10
60
19
10
8
40
20
10
Pabrik
Kebutuhan
gudang
110
40
200
32
2. Metode MODI
Langkah-langkah:
a. Misal tabel awal yang digunakan adalah tabel NWC
b. Buat variabel Ri dan Kj untuk masing-masing baris dan kolom.
c. Hitung sel yang berisi (nilai tiap kolom dan tiap baris) dengan rumus:
Ri +
baris
Kj = Ci
kolom
1. W-A
2. W-B
3. H-B
4. P-B
. P-C
biaya
= R1 + K1
= R1 + K2
= R2 + K2
= R3 + K2
= R3 + K3
= 20
=5
= 20
= 10
=19
Gudang A
Gudang B
Gudang C
Kapasita
K1 = 20
K2 = 5
K3 = 14
s pabrik
PabrikW
R1 = 0
20
0
PabrikH
15 5
R2 = 15
PabrikP
40
60
25 5
90
20
10
60
10 5
10
R3 = 5
19
40
Kebutuhan
gudang
110
40
d. Hitung nilai/ index perbaikan setiap sel yang kosong dengan rumus:
33
200
Cij - Ri - Kj
1.5H-A = 15 15 20 = - 20
2.5P-A
= 25 5 20 5= 05
3. W-C 5= 8 0 14 = - 14
4.5H-C = 10 15 14 = - 19
(optimal jika pada sel yang kosong, indek perbaikannya 5 0, jika belum maka
pilih yang negatifnya besar)
e. Memilih titik tolak perubahan
Pilih nilai yang negatifnya besar yaitu H-A
f. Buat jalur tertutup
Berilah tanda positif pada H-A. Pilih 1 sel terdekat yang isi dan sebaris (H-B), 1
sel yang isi terdekat dan sekolom (W-A), berilah tanda negatif pada dua sel
terebut. Kemudian pilih satu sel yang sebaris atau sekolom dengan dua sel
bertanda negatif tadi (W-B) dan beri tanda positif. Selanjutnya pindahkan isi
dari sel bertanda negatif ke yang bertanda positif sebanyak isi terkecil dari sel
yang bertanda positif (50). Jadi, H-A kemudian berisi 50, H-B berisi 60-50=10,
W-B berisi 40+50=90 dan W-A tidak berisi.
ke
dari
Gudang A
Gudang B
Gudang C
Kap.
K1 = 20
K2 = 5
K3 = 14
pabrik
PabrikW
R1 = 0
20
0
PabrikH
R2 = 15
+
15
50
PabrikP
60
25 5
90
20
10
60
90
0
10 5
10
R3 = 5
Keb.Gdg
40
19
40
110
40
=> 05 + K2
=> R2 + 05
34
= 5 , K2 = 5
= 15, R2 = 15
200
H-B
P-B
= R2 + K2 = 20
= R3 + K2 = 10
=> 15 + 5
=> R3 + 5
= 20 ,
= 10 , R3 = 5
P-C
= R3 + K3 = 19
=> 5 + K3
= 19 , K3 = 14
Perbaikan indeks:
W-A 5= 20 0 0 = 20
W-C 5= 8 0 14 = - 6
H-C = 10 15 14 = - 19
P-A = 25 5 0 = 20
ke
dari
Gudang A
Gudang B
Gudang C
Kapasita
K1 = 0
K2 = 5
K3 = 14
s pabrik
PabrikW
20
R1 = 0
PabrikH
R2 = 15
15
PabrikP
10
90
20
10
60
19
10
20 +
25 5
R3 = 5
Keb. Gdg
90
110
40
40
30
200
Biaya transportasi : (90 . 5) + (50 . 15) + (10 . 10) + (20 . 10) + (30 . 19) = 2070
Hitung sel yang berisi:
W-B 5= R1 + K2 = 5
P-B = R3 + K2 = 10
P-C = R3 + K3 = 19
H-C = R2 + K3 = 10
H-A = R2 + K1 = 15
=> 05 + K2 = 5 ,
=> R3 + 5 = 10 ,
=> 5 + K3 = 19 ,
=> R2 + 14 = 10 ,
=> - 4 + K1 = 15 ,
35
K2 = 5
R3 = 5
K3 = 14
R2 = - 4
K1 = 19
ke
Gudang A
Gudang B
Gudang C
Kapasita
K1 = 19
K2 = 5
K3 = 14
s pabrik
dari
PabrikW
20
R1 = 0
PabrikH
R2 = - 4
PabrikP
15
20
25 5
10
20
R3 = 5
Keb. Gdg
80
90
+ 30
110
90
10
60
19
0
10
30
20
40
200
Biaya transportasi :
(80 . 5) + (10 . 8) + (50 . 15) + (10 . 10) + (30 .10) + (20 . 19) =2010
Sel berisi:
W-B 5= R1 + K2 = 5
W-C 5= R1 + K3 = 8
H-C = R2 + K3 = 10
H-A = R2 + K1 = 15
P-B = R3 + K2 = 10
=> 05 + K2 = 5 ,
=> 0 + K3 = 8 ,
=> R2 + 8 = 10 ,
=> 2 + K1 = 15 ,
=> R3 + 5 = 10 ,
K2 = 5
K3 = 8
R2 = 2
K1 = 13
R3 = 5
Indeks perbaikan:
W-A 5= 20 0 19 = 1
H-B = 20 (-4) 5 = 19
P-A = 25 5 19 = 1
Indeks perbaikan sudah positif semua, berartisudah optimal .
ke
dari
Gudang A
Gudang B
Gudang C
Kapasita
K1 = 13
K2 = 5
K3 = 8
s pabrik
PabrikW
20
R1 = 0
PabrikH
R2 = 2
80
15 5
20
PabrikP
25 5
30
R3 = 5
Keb. Gdg
110
36
90
10
60
10
10
10 5
19
20
40
200
3. Metode VAM
Metode VAM merupakan metode yang lebih mudah dan lebih cepat untuk
mengatur alokasi dari beberapa sumber ke daerah tujuan.
Langkah metode VAM:
1.5Cari perbedaan dua biaya terkecil, yaitu terkecil pertama dan kedua
(kolom dan baris)
2.5Pilih perbedaan terbesar antara baris dan kolom
3.5Pilih biaya terendah
4.5Isi sebanyak mungkin yang bisa dilakukan
.5Hilangkan baris / kolom yang terisi penuh
6.5Ulangi 5langkah 51-5 5sampai 5semua 5baris 5dan 5kolom 5seluruhnya
teralokasikan.
A
Kapasitas
Perbedaan baris
90
85=3
20
15
20
10
60
15 10 = 5
25
19
19 10 = 95
kebutuhan
110
40
10-5
10-8
=5
=5
=2
Kapasitas
20
90
85=3
15
20
10
60
15 10 = 5
kebutuhan
110-50
40
Perbedaan 20 15
kolom
X5
PB= 50
Hilangkan baris P
Perbedaan baris
= 60
Perbedaan 20 15
kolom
=5
20-5
10-8
= 5
=2
XWB = 60
Hilangkan kolom B
37
Kapasitas
20
15
10
Kebutuhan
40
Perbedaan
20-15= 5
10-8=2
60
Perbedaan baris
15 10 = 5
XWC=30
kolom
Hilangkan baris W
A
kapasitas
15
10
60
Kebutuhan
(40-30)=10
XHA=50
XHC= 10
Biaya transportasi :
(10 . 50) + (5 . 60) + (8 . 30) + (15 . 50) + (10 . 10) = 890 (optimal)
38
SOAL LATIHAN
1.
ke
Gudang A
Gudang B
Gudang C
Rp 3200
Rp 3600
Rp 3400
122
Rp 3300
Rp 4200
Rp 3700
152
Rp 3400
Rp 3800
Rp 4000
91
dari
Pabrik 1
Pabrik 2
Pabrik 3
Kebutuhan gudang
Kapasitas
pabrik
106
132
127
365
(Rp)
Ke Gudang I
23000
45000
4000
Ke Gudang J
31000
40000
35000
39
DAFTAR PUSTAKA
1.5Hamdy Taha, Operation Research An Introduction , Edisi 4, Macmillan,
New York
2.5Richard Bronson, Theory and Problem of Operation Research ,
McGraw-Hill, Singapore.
3.5Subagyo Pangestu, Marwan Asri, dan T. Hani Handoko.
Dasar-Dasar
Operation Research, Yogyakarta : PT. BPFE-Yogyakarta, 2000.
4.5Aminudin, Prinsip-Prinsip Riset Operasi , Erlangga, 2005
.5Yulian Zamit, Manajemen Kuantitatif , BPFE, Yogyakarta
40