TIM KKL PUSKESMAS DASAN AGUNG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIZAR MATARAM TAHUN 2013
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
PKM : unit pelaksana teknik dinas kesehatan kabupaten / kota yg bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya. Peran PKM : menyelenggarakan upaya kesehatan u/ meningkatkan kesadaran, kemauan & kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yg optimal.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di PKM terdiri dari upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Awalnya penyakit menular memiliki prevalensi yg tinggi, sekarang mulai muncul penyakit2 tidak menular , Sehingga di Indonesia muncul istilah yang disebut Beban Ganda.
PTM yang utama adalah penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes, kanker dan penyakit pernapasan kronis, serta cedera dan kekerasan.
Data PTM global, menurut WHO, tiga dari lima penduduk meninggal akibat PTM. Pada tahun 2010, WHO melaporkan bahwa PTM diperkirakan meningkatakan kematian sebesar 17 % dalam dekade mendatang. Pada tahun 2030, penyakit ini diproyeksikan mengancam kehidupan 52 juta orang. Dikawasan Asia Tenggara, kematian yang disebabkan penyakit ini diperkirakan meningkat dari 2,6 juta menjadi 4,2 juta.
Di Indonesia, proporsi kejadian kematian yang diakibatkan oleh PTM meningkat secara signifikan dari 41,7% di tahun 1995 menjadi 49,9% di tahun 2001 dan 59,9% di tahun 2007. Lebih dari setengah kematian di Indonesia yakni 63,6% disebabkan oleh PTM dan sepertiga dari kematian PTM disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
Slah satu PTM yg menyumbang kematian terbanyak adalah hipertensi (HT) . HT telah membunuh 9,4 juta warga dunia setiap tahunnya. WHO memperkirakan pd 2025 mendatang diproyeksikan sekitar 29 % warga dunia terkena HT. Data global Status Report noncomunicable diseases 2010 dari WHO menyebutkan 40% negara ekonomi berkembang memiliki penderita HT & negara maju hanya 35%. Dikawasan Asia Tenggara 36 % orang dewasa menderita HT.
Untuk kawasan Asia, penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Hal ini menandakan 1 dari 3 orang menderita HT. Menurut WHO, pada 2011 WHO mencatat ada satu miliar orang yang terkena HT. Di Indonesia, angka penderita HT mencapai 32% pada 2008 dengan kisaran usia diatas 25 tahun.
Data Riskesdes 2007 menunjukkan bahwa hipertensi memiliki proporsi yang cukup tinggi diikuti oleh penyakit artritis, stroke, diabetes melitus, tumor dan asma.
Grafik 1. Distribusi Prevalensi Beberapa Penyakit Tidak Menular Hipertensi, Kanker/Tumor, Penyakit Jantung dan Cedera Tahun 2001 dan 2007.
Pada provinsi NTB, HT menduduki peringkat 1 untuk prevalensi penyakit tidak menular dengan besar 32,4%. Berikut data Riskesdas 2007 untuk tabel prevalensi PTM di NTB. Mataram memiliki prevalensi sekitar 29,4%. Pada wilayah Puskesmas Dasan Agung, data tahun 2012 hipertensi sebanyak 348 kasus baru dari 20.927 orang.
B.
TUJUAN
Tujuan Umum Meningkatkan penemuan kasus hipertensi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Dasan Agung pada tahun 2013.
TUJUAN KHUSUS
Mengidentifikasi penyebab tingginya kasus HT pd lanisa yg terjadi di wilayah kerja PKM Ds.Agung pd tahun 2013. Mengetahui faktor perilaku dan pengetahuan masyarakat di wilayah kerja PKM Ds.Agung yg berhubungan dgn hipertensi pd lansia. Mengetahui faktor lingkungan di wilayah kerja PKM Ds.Agung yg berhubunan dengan hipertensi pada lansia.
LANDASAN TEORI
Definisi Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah didalam arteri dengan tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolic mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya.
Tabel 1. Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC 7 Klasifikasi tekanan darah Normal Prahipertasi Hipertensi derajat 1 Hipertensi derajat 2 Tds (mmHg) < 120 120 139 140 159 > 160 Dan Atau Atau Atau TDD (mmHg) < 80 80 89 90 99 > 100
ETIOLOGI
Pada sekitar 90 % penderita hipertensi, penyebabnya tidak diketahui, dikenal sebagai hipertensi esensial atau hipertensi primer. Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar 5 - 10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2 %, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).
Stenosis arteri renalis. Pielonefritis. Glomerulonefritis. Tumor-tumor ginjal. Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan). Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal). Terapi penyinaran yang mengenai ginjal. Hiperaldosteronisme. Sindroma Cushing. Feokromositoma.
Kelainan Hormonal
Obat-obatan
Pil KB. Kortikosteroid. Siklosporin. Eritropoietin. Kokain. Penyalahgunaan alkohol. Kayu manis (dalam jumlah sangat besar).
Koartasio aorta. Preeklamsi pada kehamilan. Porfiria intermiten akut. Keracunan timbal akut.
Penyebab Lainnya
FAKTOR RIRIKO
Umur Keturunan Kebiasaan makan asin (garam) Kegemukan Stres Rokok Kebiasaan makan lemak Kebiasaan makan makanan siap saji Alkoholik Kurang olahraga
PATOFISIOLOGI
Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I oleh angiotensin I converting enzyme (ACE). ACE memegang peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah. Selanjutnya oleh hormon, renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I. Oleh ACE yang terdapat di paru-paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II. Angiotensin II inilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama..
PATOFISIOLOGI
Aksi pertama adalah meningkatkan sekresi hormon antidiuretik (ADH) dan rasa haus. ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolalitas dan volume urin. Dgn meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yg diekskresikan ke luar tubuh (antidiuresis), sehingga menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya. Untuk mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian intraseluler. Akibatnya, volume darah meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah
PATOFISIOLOGI
Aksi kedua adalah menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal. Aldosteron merupakan hormon steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal. Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada gilirannya akan meningkatkan volume dan tekanan darah.
MANIFESTASI KLINIS
Pada sebagian besar penderita HT bergejala. Gejala yang mgkin timbul : sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan. HT berat/ menahun yg tidak diobati,bs timbul gejala :
Sakit kepala Kelelahan Mual Muntah Sesak nafas Gelisah Pandangan menjadi kabur yg terjadi krna adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
DIAGNOSA
Jika pada pengukuran pertama memberikan hasil yang tinggi, maka tekanan darah diukur kembali dan kemudian diukur sebanyak 2 kali pada 2 hari berikutnya untuk meyakinkan adanya hipertensi. Setelah diagnosis ditegakkan, dilakukan pemeriksaan terhadap organ utama, terutama pembuluh darah, jantung, otak dan ginjal.
KOMPLIKASI
Sistem organ Komplikasi Jantung Komplikasi Hipertensi Gagal jantung kongestif Angina pectoris Infark miokard Ensefalopati hipertensif Gagal ginjal kronis Retinopati hipertensif Penyakit pembuluh darah perifer
PENATALAKSANAAN
Diuretik Penghambat Simpatetik Betabloker Vasodilator Penghambat ensim konversi Angiotensin Antagonis kalsium Penghambat Reseptor Angiotensin II
A.
Puskesmas Dasan Agung berada dalam wilayah Kota Mataram yang terletak di Jalan Gunung Merapi No. 213, LingkunganPelita, Kelurahan Dasan Agung Baru, Kecamatan Selaparang. Wilayah kerja yaitu : Kelurahan Dasan Agung, Kelurahan Dasan Agung Baru, dan Kelurahan Gomong.
Sebelah Utara : Kel. Kebon Sari dan Pejeruk (Kec. Ampenan) Sebelah Timur : Kel. Monjok dan Mataram Timur (Kec. Selaparang) Sebelah Selatan : Kel. Punia (Kec. Mataram) dan Kekalik Jaya (Kec. Sekarbela) Sebelah Barat : Kel. Taman Sari dan Banjar (Kec. Ampenan)
Luas Wilayah kerja Puskesmas Dasan Agung 302 Ha dengan rincian masing-masing kelurahan: Kelurahan Dasan Agung : 91 Ha Kelurahan Dasan Agung Baru : 102 Ha Kelurahan Gomong : 129 Ha
B. GAMBARAN KEPENDUDUKAN
TABEL 1. : JUMLAH PENDUDUK PERKELURAHAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS DASAN AGUNG TAHUN 2012
No 1
Kelurahan
Dasan Agung Baru
Lingkungan
Bawak Bagik Utara Bawak Bagik Selatan Muhajirin Otak Dese Perigi Pejeruk Timur Pejeruk Barat Gapuk Utara Gapuk Selatan Gapuk Selatan Arong-Arong Barat Arong-Arong Timur Darul Hikmah Pelita Banjar Pemuda Pendidikan Lama Barat Sakura Total
Jumlah KK 286 103 177 210 181 139 167 256 313
Gomong
234 182 106 379 778 397 379 994 138 142 4.476
Tabel 2. Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin Per Kelurahan Wilayah Kerja Puskesmas Dasan Agung Tahun 2012
No Kelurahan Laki-Laki 4.762 2.895 1.401 9.058 Perempuan 6.533 3.637 1.699 11.869 Jumlah
TABEL 3. : JUMLAH BAYI, BALITA DAN BALITA PER KELURAHAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS DASAN AGUNG TAHUN 2012
No. 1 2 Kelurahan Dasan Agung Dasan Agung Baru Bayi 166 60 Balita 634 221 Bumil 306 103 Bulin 230 89 WUS 613 148
Gomong
Total
39
265
157
1012
75
484
73
395
226
987
TABEL 4. : JUMLAH KELUARGA MISKIN PER KELURAHAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS DASAN AGUNG TAHUN 2012
No 1 2 3 Kelurahan Dasan agung Dasan Agung Baru Gomong Jamkesmas 3451 500 1042 Jamkesda 1675 1106 371
Total
4993
3152
1 2 3
2 5 1 8
1 -
2 6 2 10
2 2
4 4
1 1
6 6
6 6
3 3
5 5
Sarana Kesehatan
No. Sarana Kesehatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rumah Sakit Klinik Bersalin Dokter Umum Praktek Swasta Dokter Spesialis Praktek Swasta Dokter Gigi Praktek Swasta Bidan Praktek Swasta Puskesmas Puskesmas Pembantu Posyandu Polindes / Poskesdes 1 1 19 1 Jumlah 1 2 4 2
Total
Tabel 6. : Data Sarana Lingkungan Wilayah Kerja Puskesmas Dasan Agung Tahun 2012
Jml SGl
1806
1 Masjid
2 Gereja 3 Pura 4 Wihara Total
12
1 1 14
Sarana Posyandu No .
Nama Posyandu
Jumlah
15 3 1 0 19
2 1 1 1 2 4 1 1 3 2 1 1 1 4 1
PNS PNS
Jumlah
27
2. FISIK
Rawat Jalan:
Loket Kartu Kamar Obat / Gudang Obat Poli Umum Poli Balita/MTBS Poli Gigi dan Mulut Poli KIA - KB Laboratorium Ruang Konseling
Ruang Administrasi
Transportasi:
Terwujudnya Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Dasan Agung yang Sehat & Mandiri.
MISI
Membina kerjasama lintas sektor dalam guna pembangunan berwawasan kesehatan. Mendorong kemandirian keluarga dan masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu (prima) dan terjangkau bagi masyarakat. Mengembangkan program inovasi untuk kemajuan pelayanan puskesmas.
3. PENCAPAIAN PROGRAM
2. IDENTIFIKASI MASALAH
No 1. 2.
3.
4. 5. 6. 7. 8. 9.
78,3%
84,1% 86,2% 83,3% 70,2% 66,0%
21,7%
15,9% 13,8% 16,7% 29,8% 34%
10.
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan Cakupan pelayanan Nifas Komplikasi neonatal yang ditemukan Penanganan komplikasi neonatal Cakupan Kunjungan neonatus (KN1) Cakupan Kunjungan neonatus (KN4) Cakupan Kunjungan bayi 1 Cakupan Kunjungan balita 1 Cakupan Kunjungan balita 2 Akseptor KB aktif dipuskesmas Pemberian tablet FE pada bumil Jumlah Balita umur 6-24 bulan GAKIN yang mendapat MP ASI Cakupan ASI eksklusif umur 0-5 bulan 29 hari Pengobatan TB paru (DOTS) BTA positif Cakupan Imunisasi Hb0 pada bayi Cakupan Imunisasi polio 1 Cakupan Imunisasi BCG Cakupan Imunisasi DPT HB1 Polio 2 Cakupan Imunisasi DPT HB2 Polio 3
50,0% 62,9%
50% 37,1 %
61,7% 43,1% 43,1% 66,2% 64,6% 87,8% 36,9% 59,4% 72,6% 69,6% 29,8% 76,6 % 10,8% 85% 56 % 52% 56% 73%
38,3% 56,9% 56,9% 33,8% 35,4% 12,2% 63,1% 40,6% 27,4% 30,4% 70,2% 23,4% 89,2% 15% 44% 48% 44% 27%
31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50.
Cakupan Imunisasi DPT, HB3, polio 4 Cakupan Imunisasi campak Cakupan Imunisasi TT hamil 1 Cakupan Imunisasi TT hamil 2 Cakupan Imunisasi TT melahirkan Kasus diare ditangani di PKM dan kader dengan oral rehidrasi Pemberian Zinc selama 10 hari Jumlah peneumoni dan peneumoni berat ditangani Jangkau bebas jentik (ABT) Cakupan penyelidikan epidemiologi Jumlah kasus IMS ditemukan Jumlah kasus IMS diobati Jumlah Penemuan kasus hipertensi Jumlah Penemuan kasus Diabetes melitus Pemeriksaan Hb pada ibu hamil Pemeriksaan tes kehamilan Pemeriksaan sputum TB Pemeriksaan urin protein pada ibu hamil Pembinaan kesehatan gigi di posyandu Jumlah Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan gigi
70% 77% 68% 58% 77% 86,6% 86,6% 74,8% 3,3% 23,0% 89.2% 89% 11% 35% 61,2% 1,9% 78,4% 61% 65,8% 36,5%
30% 23% 32% 42% 23% 13,4% 13,4% 25,2% 96,7% 77% 10,8% 11% 89% 65% 38,8% 98,1% 21,6% 39% 34,2% 63,5%
Menentukan interval kelas dengan menghitung selisih besar masalah dari presentasi pencapaian terbesar dengan pencapaian terkecil. Keterangan: n = jumlah masalah k = jumlah kelas k = 1 + 3.3 log n = 1 + 3.3 log (50) = 6,61 = 7 Interval = nilai terbesar nilai terkecil K = 98,1 10,8 7 = 12,47
Nila i
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Penyuluhan PHBS pada Rumah tangga Penyuluhan PHBS pada Institusi pendidikan Cakupan Posyandu mandiri Inspeksi sanitasi sarana air bersih Perbaikan kualitas air Inspeksi sanitasi sarana tempat tempat umum Pembinaan tempat-tempat umum
4 7 7 1 2 1 1 1 2 2 4
8. Pembinaan TPS atau TPA Cakupan kunjungan ibu hamil 9. K1 Cakupan kunjungan ibu hamil 10. K4 Cakupan komplikasi kebidanan 11. yang ditangani
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang 12. mempunyai kompetensi kebidanan 13. Cakupan pelayanan Nifas
3 4
4
2
1 5 3 2 2
25.
7
1 4 3 3 2 2 1
26. Cakupan Imunisasi Hb0 pada bayi 27. Cakupan Imunisasi polio 1 28. Cakupan Imunisasi BCG Cakupan Imunisasi DPT HB1 Polio 2 29.
30. 31. Cakupan Imunisasi DPT HB2 Polio 3 Cakupan Imunisasi DPT, HB3, polio 4
32. Cakupan Imunisasi campak 33. Cakupan Imunisasi TT hamil 1 34. Cakupan Imunisasi TT hamil 2 35. Cakupan Imunisasi TT melahirkan Cakupan Kasus diare ditangani di PKM dan 36. kader dengan oral rehidrasi 37. 38. Cakupan Pemberian Zinc selama 10 hari Cakupan peneumoni dan peneumoni berat ditangani
2
3
1
1
1 2
39. Angka bebas jentik (ABT) 40. Cakupan penyelidikan epidemiologi 41. Cakupan penemuan kasus IMS 42. Cakupan kasus IMS diobati 43. Cakupan Penemuan kasus hipertensi 44. Cakupan Penemuan kasus Diabetes melitus 45. Cakupan Pemeriksaan Hb pada ibu hamil 46. Cakupan Pemeriksaan tes kehamilan 47. Cakupan Pemeriksaan sputum TB 48. Cakupan Pemeriksaan urin protein pada ibu hamil
7 6 1 1
7
5 3 7 1 2 2 5
Sangat gawat
Gawat Cukup gawat : 3 Kurang gawat
:5
:4 :2
3. Tingkat biaya
:5 :4 :3
Tidak gawat
:1
Mahal
Mahal sekali
:2
:1
2. Tingkat urgensi
:5
Mendesak
:4
:3 :2 :1
4
4 3
3
2 1
3
2 4
10
8 8
3
4
3
4
4
1
10
9
3
4 4 5 5 4
3
4 2 3 4 4
4
1 3 5 5 3
10
9 9 13 14 11
12. 13.
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan
Cakupan pelayanan Nifas Komplikasi neonatal yang ditemukan Penanganan komplikasi neonatal Cakupan Kunjungan neonatus (KN1)
4 3
4 3
2 4
10 10
14.
15. 16. 17. 18. 19. 20.
4
5 4 4 3 3 3
5
5 3 3 3 3 3
3
1 5 5 5 5 5
12
11 12 12 11 11 11
21.
22. 23.
2
4 4
2
3 4
2
3 4
6
10 12
24.
25. 26. 27. 28. 29.
4
5 3 4 4 4
5
5 1 3 3 3
5
4 3 3 3 3
14
14 7 10 10 10
30. Cakupan Imunisasi DPT HB2 Polio 3 31. Cakupan Imunisasi DPT, HB3, polio 4 32. Cakupan Imunisasi campak 33. Cakupan Imunisasi TT hamil 1 34. Cakupan Imunisasi TT hamil 2 35. Cakupan Imunisasi TT melahirkan
4 4 3
3 3 2
3 3 3
10 10 8
4
4 4 5 3 5 4 3
4
4 4 5 5 5 3 3
3
3 3 4 4 3 2 2
11
11 11 14 12 13 9 8
Cakupan Kasus diare ditangani di PKM dan kader dengan oral rehidrasi 37. Cakupan Pemberian Zinc selama 10 hari 38. Cakupan peneumoni dan peneumoni berat ditangani
36. 39. Angka bebas jentik (ABT) 40. Cakupan penyelidikan epidemiologi 41. Cakupan penemuan kasus IMS 42. Cakupan kasus IMS diobati 43. Cakupan Penemuan kasus hipertensi 44. Cakupan Penemuan kasus Diabetes melitus 45. Cakupan Pemeriksaan Hb pada ibu hamil 46. Cakupan Pemeriksaan tes kehamilan 47. Cakupan Pemeriksaan sputum TB 48. Cakupan Pemeriksaan urin protein pada ibu hamil
4
4 5 5 3 3 5 3 3 3
2
3 4 4 3 2 5 2 2 3
3
3 4 4 5 5 5 5 4 3
9
10 13 13 11 10 15 10 9 9
Memiliki 5 kriteria score, yaitu 1 : sangat sulit, 2 : sulit, 3 : cukup mudah, 4 : mudah, 5 : sangat mudah
3 3 3 3 3
2
4 2 2 2
4
4 4 4 4 4 4
33. Cakupan Imunisasi TT hamil 1 34. Cakupan Imunisasi TT hamil 2 35. Cakupan Imunisasi TT melahirkan Cakupan Kasus diare ditangani di PKM dan kader dengan oral 36. rehidrasi
4 4 4 4 4 2 4 2 2 3 5 4 3 4 4
37. Cakupan Pemberian Zinc selama 10 hari 38. Cakupan peneumoni dan peneumoni berat ditangani
39. Angka bebas jentik (ABT) 40. Cakupan penyelidikan epidemiologi 41. Cakupan penemuan kasus IMS 42. Cakupan kasus IMS diobati 43. Cakupan Penemuan kasus hipertensi 44. Cakupan Penemuan kasus Diabetes melitus 45. Cakupan Pemeriksaan Hb pada ibu hamil 46. Cakupan Pemeriksaan tes kehamilan 47. Cakupan Pemeriksaan sputum TB
3
3 4
10. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 11. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 12. yang mempunyai kompetensi kebidanan 13. Cakupan pelayanan Nifas 14. Komplikasi neonatal yang ditemukan 15. Penanganan komplikasi neonatal
16. Cakupan Kunjungan neonatus (KN1) 17. Cakupan Kunjungan neonatus (KN4) 18. Cakupan Kunjungan bayi 1 19. Cakupan Kunjungan balita 1 20. Cakupan Kunjungan balita 2 21. Akseptor KB aktif dipuskesmas 22. Cakupan Pemberian tablet FE pada bumil 23. Cakupan Balita umur 6-24 bulan GAKIN yg dpt MP ASI 24. Cakupan ASI eksklusif umur 0-5 bulan 29 hari 25. Cakupan Pengobatan TB paru (DOTS) BTA positif 26. Cakupan Imunisasi Hb0 pada bayi 27. Cakupan Imunisasi polio 1 28. Cakupan Imunisasi BCG 29. Cakupan Imunisasi DPT HB1 Polio 2 30. Cakupan Imunisasi DPT HB2 Polio 3 31. Cakupan Imunisasi DPT, HB3, polio 4 32. Cakupan Imunisasi campak 33. Cakupan Imunisasi TT hamil 1 34. Cakupan Imunisasi TT hamil 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Cakupan Kasus diare ditangani di PKM dan kader dengan oral rehidrasi 37. Cakupan Pemberian Zinc selama 10 hari 36.
Cakupan peneumoni dan peneumoni berat ditangani 39. Angka bebas jentik (ABT) 38. 40. Cakupan penyelidikan epidemiologi 41. Cakupan penemuan kasus IMS 42. Cakupan kasus IMS diobati 43. Cakupan Penemuan kasus hipertensi 44. Cakupan Penemuan kasus Diabetes melitus 45. Cakupan Pemeriksaan Hb pada ibu hamil 46. Cakupan Pemeriksaan tes kehamilan 47. Cakupan Pemeriksaan sputum TB 48. Cakupan Pemeriksaan urin protein pada ibu hamil 49. Cakupan Pembinaan kesehatan gigi di posyandu 50. Cakupan Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan gigi
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
B. PRIORITAS MASALAH
Setelah nilai dari kriteria A,B,C dan D didapat, hasil tersebut dimasukan dalam formula nilai prioritas dasar ( NPD ) serta nilai prioritas total (NPT) untuk menentukan prioritas masalah yang dihadapi: NPD = (A+B) x C NPT = (A+B) x C x D Kemudia menentukan urutan sesuai besar nilai NPT.
3. 4. 5.
6. 7. 8. 9.
Penyuluhan PHBS pada Institusi pendidikan Cakupan Posyandu mandiri Inspeksi sanitasi sarana air bersih Perbaikan kualitas air Inspeksi sanitasi sarana tempat-tempat umum Pembinaan tempat-tempat umum
7 1 2
1 1 1 2 2 4
8 10 9
10 9 9 13 14 11
Pembinaan TPS atau TPA Cakupan kunjungan ibu hamil K1 10. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh 12. tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan 11.
10
26
26
13. Cakupan pelayanan Nifas Komplikasi neonatal yang 14. ditemukan 15. Penanganan komplikasi neonatal
3 4 4
10 12 11
4
3 2 3 3 3 3 3 2 4 2 2 2
1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
52
48 30 42 42 36 48 42 16 48 34 32 42
52
48 0 42 42 36 48 42 16 48 34 32 42
16.
17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Cakupan Kunjungan neonatus (KN1) Cakupan Kunjungan neonatus (KN4) Cakupan Kunjungan bayi 1 Cakupan Kunjungan balita 1 Cakupan Kunjungan balita 2 Akseptor KB aktif dipuskesmas Cakupan Pemberian tablet FE pada bumil Cakupan Balita umur 6-24 bulan GAKIN yang mendapat MP ASI
2
2 1 5 3 2 2 5 2 7
12
12 11 11 11 6 10 12 14 14
Cakupan ASI eksklusif umur 0-5 bulan 29 hari Cakupan Pengobatan TB paru 25. (DOTS) BTA positif
26.
1 4 3 3 2 2 1 2 3 1 1
7 10 10 10 10 10 8 11 11 11 14
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
32 56 52 53 48 48 36 52 56 48 60
32 56 52 53 48 48 36 52 56 48 60
27. Cakupan Imunisasi polio 1 28. Cakupan Imunisasi BCG Cakupan Imunisasi DPT HB1 29. Polio 2 Cakupan Imunisasi DPT HB2 30. Polio 3 Cakupan Imunisasi DPT, HB3, 31. polio 4 32. Cakupan Imunisasi campak 33. Cakupan Imunisasi TT hamil 1 34. Cakupan Imunisasi TT hamil 2 35. Cakupan Imunisasi TT melahirkan Cakupan Kasus diare ditangani di 36. PKM dan kader dengan oral rehidrasi Cakupan Pemberian Zinc selama 37. 10 hari Cakupan peneumoni dan 38. peneumoni berat ditangani
1 2
12 13
4
2
1
1
52
30
52
30
39. Angka bebas jentik (ABT) 40. Cakupan penyelidikan epidemiologi 41. Cakupan penemuan kasus IMS 42. Cakupan kasus IMS diobati 43. Cakupan Penemuan kasus hipertensi 44. Cakupan Penemuan kasus Diabetes melitus 45. Cakupan Pemeriksaan Hb pada ibu hamil 46. Cakupan Pemeriksaan tes kehamilan 47. Cakupan Pemeriksaan sputum TB 48. Cakupan Pemeriksaan urin protein pada ibu hamil 49. Cakupan Pembinaan kesehatan gigi di posyandu 50. Cakupan Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan gigi
7 6 1 1 7 5 3
9 8 9 10 13 13 11
4 2 2 3 5 4 3 4 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1
64 28 20 33 100 72 42 68 64
64 28 20 33 100 72 42 68 64
7
1 2 2 5
10
15 10 9 9
3
3 4
1
1 1
36
33 56
36
33 56
1 Cakupan Penemuan kasus hipertensi 2 Cakupan Penemuan kasus Diabetes melitus 3 Cakupan Pemeriksaan tes kehamilan 4 Angka bebas jentik (ABT) 5 Cakupan Pemeriksaan sputum TB
6 Cakupan kunjungan ibu hamil K1 7 Cakupan Kasus diare ditangani di PKM dan kader dengan oral rehidrasi
8 Cakupan Imunisasi polio 1 9 Cakupan Imunisasi TT hamil 2 10 Cakupan Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan gigi
11 Cakupan Imunisasi DPT HB1 Polio 2 12 Cakupan pelayanan Nifas 13 Cakupan Imunisasi BCG
14 15 16 17 18
19
20 21 22
23
24 25 26
27
28 29 30 31
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
44 Cakupan peneumoni dan peneumoni berat ditangani 45 Cakupan penyelidikan epidemiologi 46 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan 47 Perbaikan kualitas air 48 Cakupan penemuan kasus IMS 49 Akseptor KB aktif dipuskesmas 50 Penanganan komplikasi neonatal
Jadi, pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Cakupan Penemuan Kasus Hipertensi menjad prioritas masalah
C.
METODOLOGI
1. Desain penelitian Rancangan penelitian kami menggunakan penelitian observatif deskriptif dengan desain cross sectional. Studi cross sectional adalah penelitian non-eksperimental dalam rangka mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek yang berupa penyakit atau status kesehatan tertentu, dengan model pendekatan point time (titik waktu yang sama).
Data Sekunder Waktu : 1-5 Juli 2013 Tempat : Puskesmas Dasan Agung Data Primer Waktu : 9-13 Juli 2013 Tempat : Lingkungan Pelita Kelurahan Dasan Agung Baru.
3. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan dengan sasaran seluruh warga lingkungan pelita kelurahan dasan agung baru yang berusia lebih dari sama dengan 40 tahun dengan jumlah 552 orang. Penentuan sampel dilakukan menggunakan metode simple random sampeling
4. Besar Sampel Penentuan besar sampel dilakukan dengan mengguanakan rumus Slovin dimana jumlah populasinya diketahui. Ket : N : Jumlah populasi yang diketahui n : Jumlah sampel yang ingin di cari e : error tolerance (taraf signifikansi) -> ( ^2 = pangkat dua ) Dengan menggunakan rumus di atas dapat kita masukkan populasi yang digunakan dengan taraf signifikansi yang kami gunakan adalah 10%=0.1.
n = 85
Jadi jumlah sampel yang digunakan adalah minimal 85 orang warga lingkungan pelita kelurahan dasan agung baru yang berusia lebih dari sama dengan 40 tahun.
5. Instrument dan cara pengumpulan data Instrument yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan metode wawancara dengan menggunakan kuesioner. Kuesioneer mengacu pada faktor dari H.L. Blum.
PENILAIAN KUISIONER
TABEL 1. PENILAIAN KUISIONER UNTUK RESPONDEN A (H. SUPARTO)
Jawaban No
I. PERILAKU 1. Pernahkah mendengar tentang hipertensi 2. Berapa tekanan darah normal 3. Berapa dikatakan hipertensi 4. Riwayat hipertensi 5. Sering memeriksakan diri ke puskesmas 6. Sering mengkonsumsi obat penurun hipertensi 7. Biasa makan asin 8. jumlah konsumsi garam 9. biasa makan tinggi lemak 10. mengkonsumsi alcohol 11. merokok/pernah merokok 12. jumlah rokok batang/hari 13. lama merokok 14. sering berolahraga JUMLAH 0 0 1 0 1 0 2 2 2 0 0 0 0 0 8
PERTANYAAN
Ya
Jarang
Tidak
Skor
II
Herediter/Keturunan
15. Riwayat hipertensi dari keluarga 16. Riwayat penyakit jantung dari keluarga 0 0
0
0 0
III
Lingkungan
19. Sering cemas, panik, tegang atau stress 20. Lingkungan sekitar menyebabkan stress 21. Sering terpapar asap rokok sehari-hari JUMLAH 0 0 2 2 2 0 0 2
IV.
Pelayanan Kesehatan 1. Sering mendapat promosi kesehatan tentang Hipertensi 2. Tempat pelayanan kesehatan susah dijangkau 3. Fasilitas puskesmas dilingkungan memadai JUMLAH
Umur (tahun)
57 52 48 90 60 43 41 51 50 64 65 65 73
(I) Perilaku 8 8 10 8 4 6 10 9 8 12 1 11 6
H. Suparto Mundah Hj. Samsul Hj. Badariah Sumini Fatimah Inaq Piin Jananiq Maenah Lalu Kertawang Syahnun Hj. Huriah Safii
(IV) Yankes 2 2 4 2 0 2 0 2 2 2 2 2 0
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Masyah Inaq Nurmsh Maryuni Hj. Siti asenah M.akwan Drs. M Said Ismail Siti aminah Lalu Buhari Akbar Sainah Sumaiah Mahyudin Sahuri Sutiyarni Munah Anwar Murniati M faozi Sunarni Inaq Rumiah Mahyudin Idris
76 70 50 80 63 68 45 53 54 58 54 51 58 71 63 50 85 58 71 61 59
13 13 10 5 9 11 8 15 4 11 9 5 5 9 8 7 6 10 9 10 10
0 2 4 0 0 2 4 5 2 8 4 0 4 0 0 4 2 0 0 4 0
2 4 2 0 2 0 0 6 2 2 4 2 2 2 0 0 2 2 0 4 2
2 4 2 4 4 2 2 0 2 0 2 0 0 0 2 2 0 2 4 2 2
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
Ny. Marwani Kamariah Siti aminah Suhatini Sadijah Nuraini Sri Hidayati Yuslia Hj. Samsidiah H. Isa Roharah Hj. Rohaniah Mahdan Halimah Lalu Muhnan Masrah Ruknu prawarawati M. Munsir Nursihan Sakirin Hj. Siti nurisah
65 50 45 45 100 65 43 41 59 55 52 60 60 65 50 42 52 52 60 55 50
3 5 6 8 8 8 3 8 8 15 8 7 8 10 13 8 5 13 7 13 1
4 4 0 4 0 4 6 2 2 0 4 2 2 8 4 2 2 2 2 0 0
2 0 0 2 0 6 0 6 4 4 0 0 0 4 4 2 1 0 4 2 2
4 2 0 2 2 2 2 2 2 2 4 0 4 2 2 2 2 0 0 0 0
56 H.M. Sahdan 57 Simah 58 Nispaini 59 H.rayahin 60 M.Saleh 61 Aspunah 62 Raimah 63 Rusnah 64 Budiman 65 Rainah 66 Risnadiati 67 Rahma 68 M. sanusi 69 Suarni 70 Hadi
57 64 45 58 43 40 40 45 46 50 43 50 44 43 47
9 4 8 6 6 14 9 7 14 2 2 1 11 3 5
0 0 0 2 0 0 0 2 4 0 6 2 2 4 0
4 0 0 0 2 4 0 4 2 0 0 6 2 4 0
0 0 0 0 2 2 2 2 2 0 0 2 0 0 0
71 Anisah 72 Rusniadi 73 Almah 74 Hj. Sulastri 75 Hj. Nurhayati 76 Sarah 77 Nurjanah 78 Sarafidin 79 Nurinah 80 Nurhidayati 81 Mariam 82 Sanati 83 Bahtiar 84 Suharni
43 44 65 54 60 60 40 51
2 3 4 9 5 7 10 6
2 2 0 2 4 2 0 0
4 0 2 2 2 4 2 0
2 2 2 4 2 0 4 0
53
48 40 40 40 57
10
10 9 3 4 5
0
0 4 2 4 2
4
2 4 2 0 6
2
2 2 2 2 0
49
11
46,57
2
42,25
0
58,33
2
45,33
0,55
0,50
0,69
0,53
0.3
0.2 0.1 0 (I) Perilaku (II) Herediter (III) Lingkungan (IV) Yankes
Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa faktor pemicu terjadinya hipertensi di Lingkungan Pelita yang pertama adalah faktor lingkungan, yang kedua faktor perilaku, yang ketiga Yankes, dan keempat adalah faktor herediter.
HIPERTENSI
LINGKUNGAN
PRILAKU
HEREDITER
MAKAN ASIN
PEROKOK AKTIP
RPK JANTU NG
RPK STROKE
PELAYANAN KESEHATAN
KEBIASAAN
DITURUNKAN INFORMSI KESEHATAN KURANG SUSAH DIJAN GKAU FASILITAS TIDAK MEMADAI
PENGETAHUAN KURANG
Hipertensi
1.
1.
2.
3.
3.
4.
4.
5.
5.
Penyuluhan hipertensi
6.
6a Melakukan pengadaan fasilitas kesehatan yang masih kurang 6b. Melakukan pengadaan tempat pelayanan kesehatan pembantu agar mudah dijangkau
7. 8.
7.
8.
Berdasarkan alternative solusi yang kami buat, kami melakukan scoring dengan menggunakan metode Reinke yaitu berupa matriks EVEKTIVITAS DAN EFISIENSI :
SKOR = antara 1 sampai 5 Ket. M = Magnitude -> besarnya masalah yang dapat diatasi I = Importancy -> pentingnya mengatasi masalah V = Vulnerability -> kecepatan mengatasi masalah C = Cost -> biaya yang diperlukan P = Prioritas = P= Ranking = urutan pemilihan kegiatan intervensi
Berdasarkan tabel pemilihan alternative solusi di atas dapat kami simpulkan bahwa urutan pemilihan kegiatan yang kami lakukan adalah yang pertama adalah Penyuluhan tentang hipertensi.
No 1.
EFEKTIVITAS M 5 I 5 V 4
80
3. 4.
berolahraga. Melakukan pengadaan fasilitas kesehatan yang masih kurang. Melakukan pengadaan tempat pelayanan kesehatan pembantu agar
68
6.
12
Bendahara
Pemberi Materi Sie. Acara Sie. Perlengkapan Sie. Publikasi & dokumentasi -
TABEL. PLAN OF ACTION PENINGKATAN PENEMUN KASUS HIPERTENSI PADA LANSIA DILINGKUNGAN PELITA KELURAHAN DASAN AGUNG
Kegiatan Tujuan Penyuluh an tentang hiperten si Meningk atkan pengeta huan masyarak at tentang hiperten si
Sasaran
Tempat Pelaksana
Susunan Acara 1. Registrasi dan pengukuran tekanan darah oleh panitia Pembukaan : 09:20-09.40 (Sambutan- sambutan ): Sambuatan Ketua Panitia Sambutan Kepala PKM Dasan Agung Sambutan Lurah Dasan Agung Baru Isi acara : 09:40-09:50 (Pretest) 09.50.10.10 (Penyampaian materi oleh narasumber ) 10:10-10:30 ( sesi tanya jawab/diskusi) 10.30-10.40 (Postest) 10:40-10:50 (Doorprize dan pmberian bingkisan) Penutup : 10:50-111:00 ( Penutup acara dari panitia peyelenggara)
Biaya Fakultas UNIZAR Total biaya sebesar 3,2 juta. (Rincian Terlampir )
Kader Posyand 1. Koordinat dan u or pihak Masyara teratai panitia kat pelaksana lingkung : kepala an pelita puskesma di dasan wilayah agung kerja 2. Narasum Puskesm ber : Loja a dasan 3. Panitia agung penyelen ggara
2.
Tolak ukur Meningkatnya pengetahuan dan perubahan pola hidup masyarakat yang berisiko terkena hipertensi di Lingkungan Pelita Kelurahan Dasan Agung Baru serta terlaksananya penyuluhan mengenai hipertensi di pelita.
3.
4.
A.
1. Penyuluhan kelompok Dengan mengumpulkan tokoh masyarakat dan kader di kelurahan Dasan Agung Baru serta warga sekitar lingkungan pelita dengan menggunakan alat bantu penyuluhan berupa LCD, MIC, sound system, meja, karpet, kursi, tensi meter, steteskop, kamera, handicam, leaflat, pulpent, lembar pretest dan postest, kipas angin.
2.Pembagian bingkisan (parcel) Pembagian bingkisan kepada peserta sebagai kenangkenangan dan tanda terimakasih atas kehadiran. 3.Pengukuran tekanan darah Pengukuran tekanan darah kepada peserta bertujuan untuk mengetahui tekanan darah mereka saat itu. 4.Pembagian doorprize Pembagian doorprize sebagai hiburan dan kenangkenangan.
KEGIATAN
Pelaksanaan intervensi kesehatan berupa penyuluhan yang kami lakukan di Posyandu Teratai Lingkungan Pelita Kelurahan Dasan Agung Baru. Dengan peserta berasal dari 4 lingkungan dikarenakan tujuan penyuluhan untuk meningkatkan penemuan kasus hipertensi jadi mengambil tokoh masyarakat dan kader dari 4 lingkungan.
Pelaksanaan intervensi kesehatan (Hipertensi) berupa kegiatan penyuluhan kelompok, yang pelaksanaannya ditujukan kepada tokoh masyarakat dan kader di kelurahan Dasan Agung Baru serta warga sekitar lingkungan pelita yang diadakan di Posyandu Teratai Lingkungan pelita Kelurahan Dasan Agung Baru.
Penyuluhan dilakukan pada hari kamis tanggal 25 Juli 2012 di aula Posyandu Teratai pada pukul 10.00-12.00. Penyuluhan dilakukan dengan cara mempresentasikan langsung menggunakan alat bantu penyuluh berupa tampilan LCD yang memuat tulisan serta gambar yang diikuti dengan sesi diskusi (tanya jawab) postest, dan pemberian bingkisan.
2. MONITORING
Target responden kami sebanyak 50 orang, dan target yang datang sebanyak 25 orang. Dan acara dimulai sedikit mundur dari jadwal, disebabkan karena peserta penyuluhan belum semuanya hadir. Adapun kronologis/urutan kegiatan adalah sebagai berikut :
Jam
Pelaksaan kegiatan
08.00 WITA Persiapan panitia,tempat, dan perlengkapan. 09.00 WITA Registrasi dan pengukuran tekanan darah 09.30 WITA Pretest 10.00 WITA Acara di mulai/ pembukaan, ( sedikit mundur jadwal dikarenakan perserta yang hadir masih kurang dari target). 10.10 WITA Sambutan sambutan : 1. Ketua panitia oleh saudara Angger Bayu Wibisono 2. Kepala PKM Dasan Agung Baru oleh pak Irwansyah SKM.MM 3. Sambutan Lurah Dasan Agung Baru oleh staf yang mewakili.
Selama memberikan penyuluhan dimana dihadiri oleh Kepala Puskesmas serta Dosen Pembimbing Fakultas, dan Dosen Pembimbing Lapangan. Antusias peserta penyuluhan cukup baik, dosen pembimbing memberikan banyak masukan kepada warga yang hadir, dan peserta penyuluhan tersebut banyak mengajukan pertanyaan hal
Setelah materi disampaikan oleh pemateri, kami membuka sesi diskusi dan wargapun sangan antusias untuk bertanya, sampai kami membuka 3 sesi pertanyaan dan untuk setiap sesi dibuka untuk 3 penanya. Setelah kami menjawab semua pertanya dari warga DPF dan DPL menambahkan penjelaskan untuk pertanyaan warga agar lebih jelas.
3. PEMBAHASAN
Penyuluhan yang kami lakukan dengan tujuan ingin memberikan pengetahuan kepada tokoh masyarakat dan kader tentang hipertensi, agar tokoh masyarakat dan kader bisa mengetahui, mengerti dan memiliki gambaran tentang penyakit hipertensi yang merupakan salah satu penyakit degenerative dan dapat mengakibatkan kematian serta dapat disampaikan kepada masyarakatnya.
Isi dari penyuluhan tersebut berupa: Apa itu hipertensi Apa penyebab terjadinnya hipertensi Apa saja faktor risiko hipertensi Apa saja gejala yang mungkin muncul pada penderita hipertensi Apa saja makanan yang harus dikonsusmsi Apa saja makanan yang tidak boleh dikonsumsi Apa saja komplikasi hipertensi Bagaimana cara mencegah hipertensi Bagaimana pengobatan hipertensi, dan Bagaimanakah perilaku hidup sehat dan baik itu.
4. EVALUASI
Pada saat melakukan Tanya jawab, tingkat pengetahuan tentang hipertensi dan perilaku hidup sehat lumayan rendah hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan. Dari penyuluhan tersebut kami berharap para peserta bisa mengerti tentang hipertensi dan bisa menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat agar dapat membantu pencegahan terjadinya komplikasi dari penyakit hipertensi tersebut. Adapun hasil pretes dan postes :
No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. S MH HR H M1 M2 NLS RF HM R LS SM NA M2 MT PH AB MN M3 F M4 AK U
Inisial Nama
Pretest
6 9 4 7 9 7 9 9 8 10 9 9 10 7 8 9 7 7 7 9 8 7 5
Postest
10 10 8 9 10 10 10 10 10 10 10 10 10 8 10 9 9 8 9 10 10 8 8
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa hasil postest setelah pemberian materi oleh pemateri mengalami peningkatan nilai benarnya dibandingkan dengan nilai pretest. Ini berarti materi yang dismapaikan dapat di mengerti oleh peserta dan memberi manfaat pengetahuan bagi peserta penyuluhan
BAB V PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pada penganalisaan data sekunder yang kami lakukan di Puskesmas Dasan Agung mulai dari tanggal 01 05 Juli 2013 kami mendapatkan HT sebagai sebuah masalah dikarenakan angka kejadian HT yang tinggi pada Wilayah kerja PKM Dasan Agung dan menduduki peringkat ke-4 dari 10 penyakit terbanyak di PKM Dasan Agung, sehingga kami mengambil angka kejadian HTi menjadi sebuah prioritas masalah untuk dicari apa penyebab masalah ini.
Namun kejadian HT yang tinggi diwilayah kerja PKM Dasan agung ini ternyata belum mencapai target penemuan kasus HT berdasarkan Riskesdes, oleh sebab itu kami mengangkat tentang Cakupan Penemuan Kasus Hipertensi
Kami mengambil data primer di Lingkungan Pelita Kelurahan Dasan Agung Baru karena berdasarkan hasil survey yang kami lakukan kami menemukan banyak faktor risiko terjadinya hipertensi disana. yaitu memiliki lansia paling banyak ,dan lingkungan kalangan atas dan menengah yang beriso hipertensi. Dari hasil wawancara dan pembagian quisioner di Lingkungan Pelita Keurahan Dasan Agung Baru kami mengetahui bahwa urutan faktor pemicu terjadinya hipertensi adalah faktor ingkunga, faktor perilaku/pengetahuan, faktor Yankes dan faktor herediter.
Karena pengetahuan tentang Hipertensi yang sangat kurang pada Wilayah kerja Puskesmas Dasan Agung maka kami melakukan intervensi dengan cara penyuluhan guna meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai Hipertensi untuk dapat melakukan pencegahan hipertensi serta melakukan tindakan apabila terjadinya serangan hipertensi dan penemuan kasus hipertensipun akan tercapai sesuai dengan data Riskesdes tahun 2007.
SARAN
Puskesmas Melakukan penyuluhan yang lebih intens mengenai hipertensi sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit hipertensi. Lebih berperan aktif dalam melakukan kegiatan pengukuran tekanan darah guna mengetahui jumlah angka kejadian hipertensi. Lebih banyak mengajak masyarakat untuk peduli dengan penyakit hipertensi. Mengajak masyarakat untuk melakukan pengontrolan tekanan darah secara rutin di Puskesmas Memberikan pengetahuan bahwa penyakit hipertensi adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan sehingga memerlukan pengobatan secara rutin dan bertahap.
SARAN
Masyarakat Lebih peduli dengan penyakit hipertensi Lebih mengetahui tanda dan gejala hipertensi Mengetahui makanan yang dapat menyebabkan dan memperparah penyakit hipertensi Mengetahui penyebab penyakit hipertensi Mengetahui tindakan yang akan dilakukan apabila telah terjadi serangan hipertensi Mengetahui cara pencegahan penyakit hipertensi
SARAN
Mahasiswa Lebih peduli dengan masalah yang terjadi pada masyarakat Lebih berperan aktif dalam peningkatan kesehatan masyarakat Meningkatkan pengetahuan tentang penyakit dan penyebarannya guna meningkatkan kesehatan masyarakat baik secara promotif, preventif, kuratif ataupun rehabilitatif.
TERIMA KASIH,,,,,,,,,,,