Visible Light (Cahaya Tampak): Ungu Nila Biru Hijau Kuning Jingga - Merah
Outline
Prinsip Dasar
Instrumentasi Preparasi sampel Pengukuran
Pengantar
Penentuan struktur senyawa Metode Kimiawi Metode Fisika Spektroskopi Difraksi Sinar X Spektroskopi Studi antaraksi cahaya dengan atom atau molekul. Spektroskopi Inframerah (IR) Spektroskopi Ultraviolet-Visible (UV-VIS) Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti (NMR) Spektroskopi Absorpsi Atom (AAS) Spektroskopi Massa (MS)
Jenis Getaran
1. Getaran Ulur (Stretching Vibration) 2. Getaran Tekuk (Bending Vibration)
Atom-atom berosilasi pada arah sumbu ikatan tanpa mengubah sudut ikatan. Gerakan atom menghasilkan perubahan sudut ikatan.
Gaya pemulih yang bekerja pada getaran ulur biasanya lebih besar dari pada yang dibutuhkan untuk memulihkan getaran tekuk. Getaran ulur terjadi pada frekuensi yang lebih tinggi dari pada getaran tekuk.
Daerah yang sering dianalisa dengan spektroskopi inframerah adalah dalam kisaran 4000-600 cm-1 (setara dengan 2,5 25 atau lebih rendah. Hasil analisa dicatat dalam modus pemancar (%T) atau serapan (Abs).
100 90 80 70 60
%T
50 40 30 20
1469.7 1166.9 3004.9 1417.0 1377.0 1242.1 1112.9 717.5
10
2920.0 2850.6 1743.5
0 4000
3600
3200
2800
2400
2000
1600
1200
800
400
Diagram Korelasi
Daerah I 3600-2700 cm-1 100 Daerah II 1800-1600 cm-1
Transmittance (%)
C=O
acid chlorides anhydrides (bawah 1500 cm-1) esters ketones aldehydes carboxylic acids amides C=N C=C
80 60 40
20
0 4000
C-F
3500
3000
2500
2000
1500
1000
Frequency (cm-1)
Pada senyawa anorganik (misalnya lempung) terdapat getaran Al-OH dan/atau Si-O yang akan muncul di daerah antara 1400-800 cm-1.
FTIR-8400 Interferometer: Tipe Michelson Optik: Berkas Sinar Tunggal S/N > 20.000 Bilangan Gelombang: 7800 ~ 350 cm-1 Detektor: DLATGS dengan Kontrol Suhu Sumber IR: Keramik
Prinsip FTIR
Analisis FTIR mirip seperti jika kita mengukur intensitas cahaya matahari atau bulan sebagai fungsi bilangan gelombang. Bilangan gelombang merupakan kebalikan dari panjang gelombang atau warna. Molekul-molekul menyerap cahaya matahari. Perbedaan antara spektrum cahaya matahari yang terlihat dari bumi dengan spektrum sebelum mengenai atmosfir bumi akan menunjukkan kelimpahan gas tertentu dalam atmosfir.
FTIR Spektrometer
Dibandingkan sistem dispersi pada spektrofotometer IR biasa yang menggunakan grating atau prisma, maka FTIR yang menggunakan Michelson Interferometer mengukur lebih cepat dan lebih sensitif. Cermin Gerak digerakkan pada kecepatan tetap oleh motor yang diatur oleh komputer. Kecepatan gerak cermin dimonitor oleh sistem laser He-Ne (pada 632.8 nm) Komputer akan merubah signal dari interferometer (interferogram) ke dalam spektrum sinar tunggal melalui transformasi Fourier.
Penyiapan Sampel
Sampel Gas Dimasukkan ke dalam sel inframerah tertentu. Sampel Cair Dipipet, disuntikkan atau diteteskan ke dalam sel inframerah berjendela kristal NaCl atau KBr. Sampel padat Partikel kasar cenderung menghasilkan pemencaran radiasi inframerah. Padatan dihaluskan sampai kurang dari 2 m. Proses penghalusan dilakukan hati-hati agar tidak merusak struktur material tertentu (mineral tertentu seperti bentonit menjadi amorf yang cenderung higroskopis.
Sampel Disuspensikan ke dalam minyak mineral Nujol (hidrokarbon jenuh berantai panjang).
Metode Pelet KBr 1-10 mg sampel dihaluskan secara hati-hati dengan 100 mg KBr dan mencetaknya menjadi cakram tipis atau pelet. Metode Lapis Tipis Sampel disuspensikan dengan cara sonifikasi. Suspensi kemudian dipipet ke dalam sel jendela Irtran-II (kristal ZnS) atau kristal NaCl, sehingga 1-5 mg/cm2 dapat dipindahkan ke dalam sel tersebut. Sampel akan mengering setelah didiamkan pada suhu kamar. Metode lapis tipis memberikan resolusi spektra inframerah yang cenderung lebih baik dibandingkan dengan spektra yang dihasilkan metode pelet KBr. Metode lapis tipis membutuhkan waktu penyiapan sampel yang lebih lama dibanding pada metode pelet KBr.
(3). Campurkanserbuk KBr dan sampel dalam mortal agate, kemudian gerus sampai halus dan tercampur rata. (4). Siapkan cetakan pelet, cuci bagian sample base dan tablet frame dengan klorofom. (5). Masukkan campuran dalam set cetakan pelet. (6). Untuk meminimalkan kadar air hubungkan dengan pompa vacum. Onkan pompa vacum 5 menit. (7). Cetakan diletakkan pada pompa hidrolik, kemudian diberi tekanan sampai tanda 80.
(8). Matikan pompa vacum, kemudian turunkan tekanan dalam cetakan dengan cara membuka kran udara.
(9). Lepaskan pelet KBr yang sudah terbentuk. (10). Tempatkan Pelet KBr pada tablet holder, lakukan pengukuran dengan alat FTIR (lihat prosedur pengukuran).
Cara Pengoperasian Alat FTIR-8400 Persiapan (1). On-kan sumber arus listrik. (2). On-kan alat. (3). On-kan alat komputer, tunggu. Pengukuran (1). Klik ganda shortcut.
(2). Tunggu beberapa saat sampai keluar dialogbox kemudian klik OK.
(5). Pengukuran sampel dilakukan dengan menempatkan sampel siap ukur pada tempat sampel dari alat interforometer. Ulangi langkah 3, kemudian isi dialog box dengan identitas sample, kemudian klik SampelStart.
(6). Untuk memunculkan harga bilangan gelombang, klik peak table pada menu Calc, tentukan Treshold dan Noise Level untuk mengatur pemunculan harga bilangan gelombang. (7). Untuk melakukan printout klik print pada menu File, atur tampilan kertas yang diinginkan. Cara Mematikan Alat FTIR-8400 (1). Off-kan alat komputer. (2). Off-kan alat inferometer. (3). Off-kan sumber arus listrik.
O CH3 C
O CH2 C CH3
O CH3 C
O C CH3
CH
H3C
C O O C
CH Cu
C O O C
CH3
CH3
CH
CH3
LL Cr
3+
3 Cl
L L L L = Urea
3 H2O
[Cr(Urea)6]Cl 3 . 3H2O
Daerah Gugus Fungsional Daerah antara 4000-3000 cm-1 yang diakibatkan oleh getaran ulur dari air yang teradsorpsi dan/atau gugus OH Oktahedral. Daerah Sidik Jari Daerah antara 1400-800 cm-1 yang disebabkan oleh getaran Al-OH dan/atau Si-O.
Spektrum inframerah Kaolinit biasanya dicirikan oleh dua pita kuat untuk getaran ulur O-H Oktahedral antara 3800-3600 cm-1 bila disiapkan dengan teknik pelet KBr. Dengan teknik lapis tipis akan terdapat pita ketiga pada 3670 cm-1.
Dengan teknik lapis tipis pada daerah sidik jari menunjukkan adanya pita-pita tajam pada 1150 dan 1080 cm-1 untuk getaran O-Al-OH. Juga nampak pita tajam pada 1020 cm-1 untuk getaran Si-O dan pita-pita tajam pada 910-920 cm-1 untuk getaran Al-OH. Dengan teknik pelet KBr pita-pita pada 1080 dan 1020 cm-1 tampak hanya sebagai pita kembar yang tersegeregasi lemah.
Interpretasi Spektrum Tiga Sampel Bentonit Turki Sampel Readiye tidak menunjukkan absorpsi pada daerah dekat 3660 cm-1 yang menunjukkan tidak adanya Al(III) Tetrahedral. Kedua sampel lainnya menunjukkan adanya absorpsi ini. Ini menunjukkan bahwa dalam sampel Readiye mineral Montmorilonit dominan, sedang pada kedua sampel lainnya mineral Beidellit lah yang dominan (Borchard, 1989). Absorpsi getaran ulur utama terjadi pada 3636, 3634, and 3627 cm-1 untuk Ordu, Readiye dan Cankiri. Urutan ini (Kster, et al., 1999) berkaitan dengan jumlah relatif Fe(III) Oktahedral dalam sampel. Jumlah terbesar Fe terdapat dalam sampel Cankiri, kemudian Readiye dan yang paling rendah terdapat pada Ordu.
Pita-pita pada daerah 877 - 890 cm-1 untuk Al-Fe-OH Oktahedral juga menunjukkan jumlah Fe(III) dalam ketiga sampel (Bishop et al., 1994).
Serapan inframerah untuk O-H dan Fe-OH pada 3560 and 820 cm-1 menunjukkan serapan khas untuk Nontronit (Borchardt, 1989). Pada ketiga sampel pita-pita ini tidak muncul dan berarti pada ketiga sampel ini tidak terdapat Nontronit.
Interpretasi Spektrum Tiga Sampel Bentonit Turki (Lanjutan) Kloprogge et al. (1999) menunjukkan bahwa Beidellit mempunyai serapan kuat pada 698, 779 and 799 cm-1. Hanya Cankiri yang menunjukkan pita lemah pada 698, 781 dan 799 cm-1, yang berarti bahwa Cankiri mempunyai karakter Beidellit yang tinggi atau berisi Beidellite pada salah satu lapisannya. Absorpsi sangat lemah pada 3699 and 3691 cm-1 dapat dihubungkan dengan adanya sejumlah kecil Kaolinit dalam sampel Cankiri dan Ordu. Sedangkan pita absorpsi dekat 1444 dan 1442 cm-1 menunjukkan adanya mineral Karbonat (Huang dan Kerr, 1960). Pita-pita absorpsi pada daerah 3450 dan 1630 - 1650 cm-1 dapat dihubungkan dengan adanya getaran ulur dan tekuk dari molekul air H-O-H. Pita-pita ini akan hilang jika sampel dipanaskan sampai 200 C (Grim, 1968). Untuk ketiga sampel Readiye, Ordu dan Cankiri posisi pita-pita ini berturut-turut adalah 3468/1645 cm-1, 3462/1639 cm-1 dan 3451/1639 cm-1.