Anda di halaman 1dari 9

http://www.sarjanaku.com/2010/10/alat-reproduksi-pada-tumbuhan.html Reproduksi Pada Tumbuhan A.

Reproduksi Vegetative

Reproduksi vegetative merupakan perkembangan yang tidak melalui proses pembuahan hingga reproduksi ini tidak memerlukan sel kelamin. Akibatnya, sifat-sifat tumbuhan baru hasil reproduksi ini sama dengan tumbuhan induknya. Samanya sifat tumbuhan baru dengan induknya tersebut unggul. Reproduksi vegetative dapat dibedakan menjadi reproduksi vegetative alami dan reproduksi vegetative buatan. Mungkin anda membutuhkan Mungkin anda membutuhkan rpp dan silabus biologi sma, rpp dan silabus biologi smk atau rpp dan silabus biologi smp untuk menunjang proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi. a. Reproduksi vegetative alami

Reproduksi jenis ini tidak melibatkan campuran tangan manusia. Reproduksi vegetative alami meliputi pembentukan tunas, batang tebu, batang singkong , daun cocor bebek, laos 1. Akar Tinggal

Akar tinggal atau rizoma atau rimpang merupakan batang yang tumbuh horizontal menyerupai akar didalam tanah. Dari bagian ini, tumbuh tunas yang menjadi individu baru, misalnya pada bungga tasbih, lengkuas, dan jahe. 2. Umbi Batang

Umbi batang atau tuber merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam batang dan terletak didalam tanah. Jika umbi ini ditanam, dapat tumbuh tunas menjadi tanaman baru. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tuber adalah kentang dan singkong. 3. Reproduksi dengan Daun

Tepi-tepi daun pasti tumbuh, misalnya cocor bebek. Bersifat meristematis. Akibatnya, dari tepitepi daun tersebut dapat tumbuh tunas dan akar yang akan terpisah dari induyknya untuk membentuk tumbuhan baru. Peproduksi seperti ini dinamakan juga reproduksi melalui tunas advintif b. Reproduksi Vegetatif Buatan

Raproduksi jenis ini sengaja dilakukan manusia untuk memperoleh tanaman baru yang bersifatnya sama dengan induknya. Tumbuhan baru tersebut diambil dari tanaman induk yang telah tumbuh besar, sehingga tumbuhan baru itu akan cepat mengahasilkan dengan sifat yang sama dengan induknya. Berikut ini akan dijelaskan contoh-contoh perkembangan vegetative buatan.

1.

Mencangkok

Mencangkok dilakukan pada tanaman dikotil dengan cara membuang sebagian kulit dan kabium secara melingkar pada cabang. Kemudian daerah lukanya dibalut oleh tanah atau media lain dan diikat serta dibiarkan sampai tumbuh akar. 2. Merunduk

Cara ini dilakukan dengan merundukan cabang tanaman kebawah sehingga menyentuh permukaan tanah. Batang tersebut ditimbun dengan tanah terutama pada bagian yang memiliki ruas. Pada ruas tersebut akan tumbuh akara dan tunas. 3. Menempel dan menyambung

Menpel (Okulasi) dan menyambung bertujuan mengambungkan sifat dua tanaman sejenis atau semarga. Prinsip opulasi adalah emnumbuhkan bagian tanaman pada tanaman lain. Biasanya, bagian yang ditemnpelkan adalah mata tunas. Prinsip dalam menyambung adalah memindahkan ujung ranting atau pun ujung cabang suatu tanaman pada bagian ujung ranting tanaman lain. Kemudian, sambungan tersebut diuikat. 4. Menyetek

Merupakan cara paling umum dilalakukan karena mudah di kerjakan.Kita hanya memotong cabang sekitar 20 cm dan membenamkanya dalam tanah sedalam 5-10 cm.Arah mata tunas sebaiknya menghadap ke atas. 5. Kultur jaringan

Kemajuan ilmu hormon tumbuhan mendorong para ahli pertanian mengembangkan pola produksi vegetative melalui teknik kultur jaringan. Jaringan tersebut diambil dari daun, batang , akar, ataupun bagian tumbuhan lainya. Melalui teknik ini dapat menghasilkan tumbuhan yang sangat banyak dalam waktu singkat. B. Reproduksi Generatif

Generatif adalah bahwa tanaman tersebut berkembang biak secar kawin, yaitu bertemunya sel jantan yang terdapat pada benang sari dan sel betina yang terdapat pada putik. Bertemunya 2 sel ini nantinya akan menghasilkan buah yang berbiji 2 yaitu dikotil. Tanaman yang dikembangbiakkan melalui cara ini biasanya memiliki sifat genetis yang berbeda dari tanaman induk dan biasanya mengalami kemunduran. Proses reproduksi seksual memerlukan gamet jantan dan betina. Proses perkawinan tumbuhan berbiji diawali oleh proses penyerbukan dan dilanjutkan dengan proses pembuahan. 1. Penyerbukan pada tumbuhan biji terbuka (gymnospermae) adalah menempelnya serbuk sari

ke

mikrofil

(liang

bakal

biji).

Dan

terjadi

pembuahan

tunggal.

Alat reproduksi gymnospermae berupa strobilus jantan dan strobilus betina. Proses penyerbukan pada gymnospermae umumnya dibantu oleh angin. Contoh tumbuhan berbiji terbuka ini antara lain : Melinjo, pinus, Manfaat gymnospermae damar, pakis haji dan cycas.

a. Bahan makanan b. Bahan industri kertas c. Bahan obat-obatan d. Bahan terpentin dan e. Bahan damar : pohon damar 2.

batang : plister

: pinus dan juniper :

biji melinjo batang melinjo dan pinus tusam/pinus

Penyerbukan pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae)

Adalah menempelnya serbuk sari ke kepala putik dan terjadi pembuahan ganda. Alat perkembangbiakan angiospermae adalah bunga. Bunga meliputi berdasarkan perhiasan bunga dan alat kelamin bunga.

Perhiasan bunga meliputi kelopak dan mahkota bunga. Alat kelamin bunga (alat perkembangbiakan)

Bagian sebelah dalam dari lingkaran perhiasan bunga adalah alat kelamin bunga. Bagian alat kelamin bunga terdiri dari benang sari sebagai alat pembiakan jantan dan putik sebagai alat pembiakan betina. Benang sari berada pada lingkaran sebelah luar dari putik. Berdasarkan kelengkapan bagian bunga :

Bunga lengkap adalah bunga yang mempunyai kelopak, mahkota, benang sari dan putik

Misal : bunga sepatu, cabai, kecubung, mawar, melati, dan jeruk.

Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak mempunyai salah satu atau beberapa bagian bunga baik perhiasan maupun alat kelamin.

Berdasarkan kelengkapan alat kelamin : 1. Bunga sempurna

2. (Hardianto, 80:2004) II. Alat dan bahan Alat 1. 2. :

Bunga

tidak

sempurna

Buku Polpen/pensil :

Bahan 1.

Aseksual (Vegetatif) a. b. d. c. Laos (Rhizoma) Batang Batang Daun ( singkong cocor bebek tebu Saccharum (Manihot (Kalanchoe officinarum) utilissima) pinnata)

2.

Seksual (Generatif)

Bunga sepatu ( Hibiscus rosa-sinensis)

III. Cara Kerja

1. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan 2. Menyiapkan bahan-bahan yang sudah disiapkan baik vegetatif maupun yang generatif 3. Mengamati dan menyebutkan struktur/bagian tumbuhan vegetatif maupun tumbuhan generatif 4. Gambarlah hasil pengamatan

IV. Hasil Pengamatan 1. a. Aseksual (Vegetatif) Batang tebu (Saccharum officinarum)

Gambar 1. Saccharum officinarum Keterangan gambar : 1. 2. 3. 4. b. Ruas Lapisan Tunas Ruas tebu (Nodus) tengah luar tebu tebu (Inter tebu (Gemma nodus) (Vagina) axiler)

Batang singkong (Manihot utilissima)

Gambar 2. Manihot utilissima

Keterangan gambar : 1. 2. 3. 4. 5. Daun singkong (Lamina) Ruas batang singkong (Nodus) Tunas singkong (Gemma axiler) Ruas tengah singkong (Inter nodus) Akar (Radiks)

c.

Daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata)

Gambar 3. Kalanchoe pinnata

Keterangan gambar : 1. 2. 3. 4. 5. Tunas (Individu baru) Tepi daun (Morgo) Daun cocor bebek (Lamina) Urat daun (Vena) Tankai (Petteolon)

d.

Laos (Rhizoma)

Gambar 4. Rhizoma Keterangan gambar : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Batang laos Sisik luar laos (Scuama) Tunas laos (Gemma axiler) Isi laos (Rhizoma) Tunas ketiak (Gemma apical) Akar (Radiks)

2.

Seksual (Generatif)

1.

Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)

Gambar 5. Hibiscus rosa-sinensis

Keterangan 1. Kepala putik 2. Tangkai putik 3. Benang sari 4. Tangkai sari

5.

gambar Pendukung

benang sari dan 6. Kelopak 7. Tangkai 8. Mahkota

: putik bunga bunga bunga

V. 1. Reproduksi

Pembahasan Vegetative

Reproduksi vegetative merupakan perkembangan yang tidak melalui proses pembuahan hingga reproduksi ini tidak memerlukan sel kelamin. Akibatnya, sifat-sifat tumbuhan baru hasil reproduksi ini sama dengan tumbuhan induknya. Samanya sifat tumbuhan baru dengan induknya tersebut unggul. Reproduksi vegetative dapat dibedakan menjadi reproduksi vegetative alami dan reproduksi vegetative buatan. 2. Reproduksi Generatif

Generatif adalah bahwa tanaman tersebut berkembang biak secar kawin, yaitu bertemunya sel jantan yang terdapat pada benang sari dan sel betina yang terdapat pada putik. Bertemunya 2 sel ini nantinya akan menghasilkan buah yang berbiji 2 yaitu dikotil. Tanaman yang dikembangbiakkan melalui cara ini biasanya memiliki sifat genetis yang berbeda dari tanaman induk dan biasanya mengalami kemunduran. Proses reproduksi seksual memerlukan gamet jantan dan betina. Proses perkawinan tumbuhan berbiji diawali oleh proses penyerbukan dan

dilanjutkan dengan proses pembuahan. Dari hasil pengamatan penulis dapat mengetahui ada dua cara tumbuhan bereproduksi yaitu dengan cara vegetatif dan generatif dari hasil pengamatan ini juga penulis dapat membedakan mana tumbuhan yang dapat digolongkan bereprogudsi secara vegetatif atau secara generatif

VI. 1. Reproduksi

Simpulan Vegetative

Reproduksi vegetative merupakan perkembangan yang tidak melalui proses pembuahan hingga reproduksi ini tidak memerlukan sel kelamin. Akibatnya, sifat-sifat tumbuhan baru hasil reproduksi ini sama dengan tumbuhan induknya. Samanya sifat tumbuhan baru dengan induknya tersebut unggul. Reproduksi vegetative dapat dibedakan menjadi reproduksi vegetative alami dan reproduksi vegetative buatan. a. Reproduksi vegetative alami

Reproduksi jenis ini tidak melibatkan campuran tangan manusia. Reproduksi vegetative alami meliputi pembentukan tunas, batang tebu, batang singkong , daun cocor bebek, laos

b.

Reproduksi

Vegetatif

Buatan

Raproduksi jenis ini sengaja dilakukan manusia untuk memperoleh tanaman baru yang bersifatnya sama dengan induknya. Tumbuhan baru tersebut diambil dari tanaman induk yang telah tumbuh besar, sehingga tumbuhan baru itu akan cepat mengahasilkan dengan sifat yang sama dengan induknya. Berikut ini akan dijelaskan contoh-contoh perkembangan vegetative buatan.

2.

Reproduksi

Generatif

Generatif adalah bahwa tanaman tersebut berkembang biak secar kawin, yaitu bertemunya sel jantan yang terdapat pada benang sari dan sel betina yang terdapat pada putik. Bertemunya 2 sel ini nantinya akan menghasilkan buah yang berbiji 2 yaitu dikotil. Tanaman yang dikembangbiakkan melalui cara ini biasanya memiliki sifat genetis yang berbeda dari tanaman induk dan biasanya mengalami kemunduran. Proses reproduksi seksual memerlukan gamet

jantan dan betina. Proses perkawinan tumbuhan berbiji diawali oleh proses penyerbukan dan dilanjutkan dengan proses pembuahan. Reproduksi Pada Tumbuh

Anda mungkin juga menyukai