Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................2 A. Latar Belakang.....................................................................................................................2 B. Tujuan Praktikum................................................................................................................2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................................3 BAB III METEODOLOGI PRAKTIKUM.......................................................................................5 A. Waktu dan Tempat..............................................................................................................5 B. Alat dan Bahan....................................................................................................................5 C. Prosedur Kerja.....................................................................................................................5 BAB IV ISI........................................................................................................................................6 A. Tabel Hasil Pengamatan......................................................................................................6 B. Pembahasan........................................................................................................................6 BAB V PENUTUP..............................................................................................................................7 A. Kesimpulan..........................................................................................................................7 B. Saran....................................................................................................................................7 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................8

1|Praktikum Biologi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Urin dibentuk oleh ginjal. Ginjal merupakan organ yang sangat khusus dengan 2 fungsi utama yaitu mengeleminasi sisa-sisa metabolisme dalam bentuk larutan serta mempertahankan homostatis cairan tubuh. Dalam keadaan normal orang dewasa diperoleh 1200-1500 ml urine dalam satu hari. Pembentukan urin dipengaruhi oleh cairan yang masuk dan jenis makanan. Diet tinggi cairan akan meningkatkan pembentukan urine sebab urea yang terbentuk pada proses metabolisme protein mempunyai efek diuretic. Pada suhu lingkungan tinggi, volume urin berkurang. Volume urin yang diperlukan untuk mengekskresikan produk metabolisme tubuh adalah 500 ml. Ada beberapa metode pemeriksaan atau uji terhadap urine. Diantaranya adalah uji benedict, uji obermeyer, uji koagulasi, uji pigmen empedu, dan lain-lain. Uji indikan atau obermeyer merupakan uji untuk mengetahui adanya pembusukan triptofan oleh bakteriusus yang diubah menjadi indol kemudian mengalami penyerapan kembali ke dalam darah dan dibawa ke hati dan akan mengalami oksidasi dan konjugasi menjadi indoksil sulfat. Sedangkan untuk uji glukosa dalam darah dapat dilakukan dengan uji semikuantitatif dengan pereaksi benedict, sedangkan uji protein dalam urine dapat dilakukan dengan koagulasi melalui pemanasan. Dan uji pigmen empedu bila diperoleh adanya pigmen empedu pada urine. Oleh karena pentingnya penentuan kadar glukosa pada urine maka diperlukan pengujian diatas agar diperoleh hasil yang lebih akurat. Dan juga untuk mengetahui hasil pemeriksaan urine normal dan urine diabetes. B. Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kandungan urine.

2|Praktikum Biologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Urin dibentuk oleh ginjal. Ginjal merupakan organ yang sangat khusus dengan 2 fungsi utama yaitu mengeliminasi sisa-sisa metabolisme dalam bentuk larutan serta mempertahankan homostatis cairan tubuh. Dalam keadaan normal pada orang dewasa akan dibentuk 1200 - 1500 ml urin dalam satu hari. Secara fisiologis maupun patologis volume urin dapat bervariasi. Pembentukan urine dipengaruhi oleh cairan yang masuk dan jenis makanan. Diet tinggi protein akan meningkatkan pembentukan urin sebab urea yang terbentuk pada proses metabolisme protein mempunyai efek diuretik. Pada suhu lingkungan tinggi, volume urine berkembang. Volume urine yang diperlukan untuk mengekskresi produk metabolisme tubuh adalah 500 ml. Oligouria (volume urin berkurang) ditemukan pada berbagai keadaan demam,nefritis akut, glomerulonefritis kritis, gangguan hati akut, diare dan gagal jantung. Anuri (tidak berbentuk urin) pada suatu periode tertentu dapat terjadi pada keadaan syok, nefritis akut, keracunan air raksa atau batu ginjal. Poliuria (volume urin meningkat) ditemukan pada berbagai keadaan. Pada diabetes inpidus, akibat tidak adanya hormon anti diuretik, volume urin tiap hari dapat mencapai 10-20 L. Pada diebetes melitus, volume urin dapat mencapai 5-6 L dalam 1 hari. Rasio antara urin siang hari (pukul 08.00 - 20.00) dan urin malam hari (pukul20.00 08.00) adalah 2 : 1, kadang - kadang 3 : 1. Pada kelainan ginjal rasio ini dapat berubah atua bahkan terbalik. Pada keadaan normal, urin yang dibentuk berwarna kuning muda dan jernih dengan berbau khas dan juga turut dipengaruhi oleh jenis makanan. Berat jenis urin 24jam adalah 1,003 - 1,030. pH bersifat (pH 6,0) dan sangat bervariasi antara 4,9 sampai 8,0. Kandungan zat padat dalam urin 24 jam adalah sebagai berikut : Klorida sebagai NaCl = 100 gr Ca2+, Mg2+ dan iodium = sedikit Urea = 20 - 30 gr Kreatinin = 1,5 gr Amonia = 0,7 gr Asam Urat = 0,7 gr

Selain itu juga ditemukan sulfat, fosfat, oksalat, asam amino, vitamin, hormon dan enzim. Pada keadaan abnormal dapat ditemukan glukosa, asam amino, protein dan berbagai senyawa lain seperti pigmen empedu, darah dan porifirin yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosa penyakit tertentu. Dalam saluran kemih dapat terjadi pembentukan batu sebagai akibat menurunnya kelarutan senyawa tertentu dalam urin. Kira 3|Praktikum Biologi

kira satu per tiga batu saluran kemih terdiri dari Ca-fosfat, Ca-karbonat dan Mg aluminium fosfat. Pembentukan batu terjadi akibat peningkatan eskresi kalsium , infeksi dan peningkatan pH. Dalam urin juga dapat ditemukan batu oksalat dan batu asam urat.

4|Praktikum Biologi

BAB III METEODOLOGI PRAKTIKUM


A. Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada: Hari dan Tanggal : Selasa, 14 Juni 2011 Jam Tempat : 08:00 WITA s.d. selesai : Laboratorium SMA Negeri 9 Kendari

B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Larutan gula Larutan Benedict Pemanas Bunsen Penjepit Urine Pipet tetes Tabung reaksi

C. Prosedur Kerja 1. Ujilah larutan gula dengan larutan Benedict agar Anda dapat membandingkan perubahan warna yang terjadi. Caranya buatlah larutan gula dari satu sendok makan gula yang dilarutkan ke dalam setengah gelas air 2. Masukkan 20 tetes larutan gula itu kedalam tabung reaksi 3. Tetesi larutan gula ini dengan larutan Benedict, kocok hingga tercampur merata 4. Jepitlah tabung reaksi dengan penjepit. Panasi ujung tabung reaksi di atas nyala api lampu bunsan. Pada saat memanasi, tabung reaksi harus sering diangkat agar tidak hangus. Juga jangan sampai larutan mendidih. Waktu pemanasan sekitar 3 5 menit. 5. Amati perubahan warna yang terjadi. Apabila mengandung gula, akan terbentuk endapan berwarna oranye/merah bata. 6. Cuci terlebih dahulu beberapa tabung reaksi hingga bersih. Kemudian ujilah urine Anda dan teman-teman Anda. 7. Masukkan 20 tetes urine ke dalam tabung reaksi dengan menggunakan pipet. Selanjutnya lakukan langkah seperti butir 3 sampai 5 tersebut di atas. 8. Amati apakah urine tersebut menjadi oranye/merah bata?
5|Praktikum Biologi

BAB IV ISI
A. Tabel Hasil Pengamatan No. 1 2 3 4 5 6 7 Nama Nur Afifah Sulistyanti Yuni Kurniati S. Sri Rahayu Ayu Septiani Isnania Ika Pratiwi Ramadhani Eka Pratiwi Lampasa Urine Mengandung Gula

B. Pembahasan Pengujian kandungan glukosa dalam urine dilakukan dengan metode uji Benedict, dengan menggunakan urine dan larutan Benedict. Adapun cara kerja penentuan kandungan glukosa dalam urine dengan uji Benedict adalah sebagai berikut. Urine diletakkan didalam tabung reaksi, kemudian larutan Benedict diteteskan kedalam tabung reaksi yang telah terisi urine. Lalu kocok larutan tersebut hingga merata. Setelah itu dipanaskan hingga terjadi perubahan warna menjadi oranye/merah bata. Bila terjadi perubahan warna, maka diberi tanda (positif) dan bila tidak diberi tanda (negatif). Kita dapat mengetahui apakah didalam urine kita terkandung glukosa dengan menggunakan larutan Benedict. Urine dalam tabung reaksi yang telah dicampur dengan larutan Benedict dan telah dipanaskan berubah warna, maka dinyatakan memiliki gejala gula darah. Urine dalam tabung reaksi yang telah dicampur dengan larutan Benedict dan telah dipanaskan tidak berubah warna, maka dinyatakan tidak memiliki gejala gula darah.

6|Praktikum Biologi

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Urine yang baik merupakan urine yang tidak mengandung glukosa, asam amino, protein dan berbagai senyawa lain seperti pigmen empedu, darah dan porifirin yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosa penyakit tertentu. Urine yang mengandung glukosa dapat diketahui dengan menggunakan larutan Benedict dengan sampel dengan tubuh seseorang. Larutan yang jernih/tidak berubah warna (tidak mengandung glukosa) dan larutan yang berubah warna/tidak jernih (mengandung glukosa). Kesimpulannya bahwa urine yang berubah warna merupakan urine yang mengandung glukosa, sedangkan urine yang tidak berubah warnanya merupakan urine yang tidak mengandung glukosa. B. Saran Gunakan pipet yang berbeda untuk larutan yang berbeda agar larutan kimia itu tidak tercampur. Jangan menggunakan satu pipet untuk berbagai larutan. Jika tercampur, larutan kimia rusak dan tidak dapat digunakan lagi.

7|Praktikum Biologi

DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/37477689/urin-biokimia. Tri Wulan Oktaviana, dkk. 2010. TUNTAS Tuntunan Ke Universitas Biologi kelas XI Semester 2. Jakarta: Graha Pustaka.

8|Praktikum Biologi

Anda mungkin juga menyukai