Anda di halaman 1dari 43

Orang tua dan Setan

Dahulu kala ada seorang laki-laki tua yang mempunyai benjolan besar di sebelah kanan wajahnya. Suatu hari dia pergi ke gunung untuk memotong kayu, ketika hujan mulai turun dan angin bertiup sangat kencang, dia merasa tidak mungkin untuk pulang ke rumah, dengan ketakutan, dia mengambil tempat perlindungan di dalam rongga sebuah pohon tua. Ketika duduk meringkuk dan tak dapat tidur, dia mendengar bunyi banyak suara yang membingungkan di kejauhan yang perlahan-lahan mendekat ke arah mana dia berada. Dia berkata kepada sendiri: "Aneh sekali " Saya menyangka saya seorang diri saja di gunung ini, tetapi saya mendengar suara banyak orang disini." !leh sebab itu, dengan sedikit keberanian, dia mengintip, dan melihat kerumunan besar dari orang-orang yang kelihatan aneh. Ada yang berwarna merah, dan berpakaian hijau" yang lainnya berwarna hitam dan berpakaian merah" ada yang hanya memiliki satu mata" sedangkan yang lain tidak mempunyai mulut" memang, sangat tidak mungkin untuk menggambarkan berbagai macam bentuk dan keanehan mereka. #ereka menyalakan api, sehingga menjadi sangat terang seperti di siang hari. #ereka duduk dalam dua barisan yang melintang, dan mulai meminum anggur dan bergembira seperti manusia. #ereka mengedarkan cangkir minuman anggur begitu sering sehingga banyak dari mereka kelihatannya minum terlalu banyak. Salah satu setan muda bangun dan mulai menyanyikan lagu gembira dan menari" begitu juga dengan yang lainnya" beberapa dapat menari dengan baik dan yang lainnya menari dengan sangat buruk. Salah satunya berkata : "Kita sudah menikmati kesenangan yang luar biasa malam ini, tetapi saya lebih suka melihat hal-hal yang baru."

$alu orang tua itu, hilang rasa takutnya, berpikir bahwa dia juga ingin menari, dan berkata, "Apa yang akan terjadi, terjadilah, bila karena hal ini saya harus meninggal, saya harus tetap akan menari juga," Dia menyelinap keluar dari rongga pohon dan, dengan penutup kepala yang diselipkan menutupi hidungnya dan kapak yang tergantung di pinggangnya, dia mulai menari. Setan-setan itu terlonjak kaget dan berkata, "Siapa ini%" tetapi orang tua itu berayun maju mundur, ke kiri dan ke kanan, semua kerumunan tersebut tertawa dan menikmati tarian yang dibawakan oleh orang tua itu, dan berkata: "!rang tua itu menari dengan sangat bagus Kamu harus selalu datang dan menemani kami menari disini, tetapi, kami takut kamu mungkin tidak akan datang, jadi kamu harus memberi kami jaminan bahwa kamu akan datang." &adi setan-setan tersebut mulai berunding sesamanya, dan, setuju bahwa benjolan di wajah orang tua itu adalah kekayaan yang pasti sangat tinggi nilainya, dan menuntut untuk diambil sebagai jaminan. !rang tua itu membalas berkata: "Saya memiliki benjolan ini selama bertahun-tahun, dan saya tidak memiliki alasan untuk berpisah dengan benjolan ini, tetapi kamu bisa mengambilnya, atau sebuah mataku, hidung atau apapun yang kamu inginkan." $alu setan tersebut memegang benjolan tersebut, memutar dan menariknya, mengambilnya tanpa menimbulkan rasa sakit sedikitpun, dan menyimpannya sebagai jaminan bahwa orang tua itu akan kembali. Ketika hari mulai 'ajar, burungburung mulai bernyanyi, setan-setan tersebut terburu-buru untuk pergi. !rang tua itu meraba wajahnya dan menemukan bahwa wajahnya menjadi mulus tanpa ada benjolan besar lagi di wajahnya. Dia lupa akan kayu yang dipotongnya dan terburu-buru untuk pulang. (strinya, begitu melihat dia,

berteriak kegirangan dan berkata, "Apa yang terjadi denganmu%" $alu orang tua itu menceritakan semua kisah yang terjadi padanya.

Saat itu, diantara tetangganya, ada orang tua juga yang memiliki benjolan di sebelah kiri wajahnya. #endengan bahwa orang tua yang pertama tadi berhasil menyingkirkan kesialannya, dia berencana untuk melakukan hal yang sama, $alu dia berangkat ke gunung dan menyelinap ke rongga pohon yang disebutkan oleh orang tua pertama dan menunggu hingga setan-setan tersebut muncul. Dengan keyakinan penuh, setan-setan tersebut datang seperti yang dikatakan, dan mereka mulai duduk, meminum anggur dan bergembira seperti sebelumnya. !rang tua yang kedua ini, ketakutan dan mulai gemetar, menyelinap keluar dari rongga pohon. Setan-setan tersebut menyambut kedatangannya dan berkata: "!rang tua ini telah datang, mari kita lihat dia menari." )etapi orang tua yang satu ini sangat kaku dan menari tidak sebaik orang tua yang pertama, sehingga setan-setan itu berteriak: ")arian kamu sangat jelek dan bertambah buruk dan buruk, kami akan memberikan kamu kembali benjolan yang kami ambil sebagai jaminan." Saat itu, setan yang membawa benjolan tersebut menempelkannya pada sisi wajah kanan si orang tua itu" orang tua yang sial itu akhirnya pulang kerumah dengan benjolan pada kedua sisi wajahnya.

Pangeran Kodok

*ada jaman dahulu kala, ketika saat itu dengan mengharapkan sesuatu, hal itu dapat terwujud, ada seorang +aja yang mempunyai putri-putri yang sangat cantik jelita, dan putrinya yang termuda begitu cantiknya sehingga matahari sendiri yang melihat kecantikan putri termuda itu menjadi ragu-ragu untuk bersinar. Di dekat istana tersebut terletak hutan kayu yang gelap dan rimbun, dan di hutan tersebut, di bawah sebuah pohon tua yang mempunyai daun-daun berbentuk hati, terletak sebuah sumur" dan ketika cuaca panas, putri +aja yang termuda sering ke hutan tersebut untuk duduk di tepi sumur yang dingin, dan jika waktu terasa panjang dan membosankan, dia akan mengeluarkan bola yang terbuat dari emas, melemparkannya ke atas dan menangkapnya kembali, hal ini menjadi hiburan putri raja untuk melewatkan waktu. Suatu ketika, bola emas itu dimainkan dan dilempar-lemparkan keatas, bola emas itu tergelincir dari tangan putri +aja dan terjatuh di tanah dekat sumur lalu terguling masuk ke dalam sumur tersebut. #ata putri raja hanya bisa memandangi bola tersebut meluncur kedalam sumur yang dalam, begitu dalamnya hingga dasar sumur tidak kelihatan lagi. *utri raja tersebut mulai menangis, dan terus menangis seolah-olah tidak ada hyang bisa menghiburnya lagi. Di tengah-tengah tangisannya dia mendengarkan satu suara yang berkata kepadanya, "Apa yang membuat kamu begitu sedih, sang *utri% air matamu dapat melelehkan hati yang terbuat dari batu."

Dan ketika putri raja tersebut melihat darimana sumber suara tersebut berasal, tidak ada seseorangpun yang kelihatan, hanya seekor kodok yang menjulurkan kepala besarnya yang jelek keluar dari air. "!h, kamukah yang berbicara%" kata sang putri" "Saya menangis karena bola emas saya tergelincir dan jatuh kedalam sumur." "&angan kuatir, jangan menangis," jawab sang kodok, "Saya bisa menolong kamu" tetapi apa yang bisa kamu berikan kepada saya apabila saya dapat mengambil bola emas tersebut%" "Apapun yang kamu inginkan," katanya" "pakaian, mutiara dan perhiasan manapun yang kamu mau, ataupun mahkota emas yang saya pakai ini." "*akaian, mutiara, perhiasan dan mahkota emas mu bukanlah untuk saya," jawab sang kodok" ",ila saja kamu menyukaiku, dan menganggap saya sebagai teman bermain, dan membiarkan saya duduk di mejamu, dan makan dari piringmu, dan minum dari gelasmu, dan tidur di ranjangmu, - jika kamu berjanji akan melakukan semua ini, saya akan menyelam ke bawah sumur dan mengambilkan bola emas tersebut untuk kamu." "-a tentu," jawab sang putri raja" "Saya berjanji akan melakukan semua yang kamu minta jika kamu mau mengambilkan bola emas ku." )etapi putri raja tersebut berpikir, "!mong kosong apa yang dikatakan oleh kodok ini seolah-olah sang kodok ini bisa melakukan apa yang dimintanya selain berkoak-koak dengan kodok lain, bagaimana dia bisa menjadi pendamping seseorang." )etapi kodok tersebut, begitu mendengar sang putri mengucapkan janjinya, menarik kepalanya masuk kembali ke dalam ari dan mulai menyelam turu, setelah beberapa saat dia kembali kepermukaan dengan bola emas pada mulutnya dan melemparkannya ke atas rumput. *utri raja menjadi sangat senang melihat mainannya kembali, dan dia mengambilnya dengan cepat dan lari menjauh. ",erhenti, berhenti " teriak sang kodok" "bawalah aku pergi juga, saya tidak dapat lari secepat kamu "

)etapi hal itu tidak berguna karena sang putri itu tidak mau mendengarkannya dan mempercepat larinya pulang ke rumah, dan dengan cepat melupakan kejadian dengan sang kodok, yang masuk kembali ke dalam sumur. .ari berikutnya, ketika putri +aja sedang duduk di meja makan dan makan bersama +aja dan menteri-menterinya di piring emasnya, terdengar suara sesuatu yang meloncat-loncat di tangga, dan kemudian terdengar suara ketukan di pintu dan sebuah suara yang berkata "*utri raja yang termuda, biarkanlah saya masuk " *utri +aja yang termuda itu kemudian berjalan ke pintu dan membuka pintu tersebut, ketika dia melihat seekor kodok yang duduk di luar, dia menutup pintu tersebut kembali dengan cepat dan tergesa-gesa duduk kembali di kursinya dengan perasaan gelisah. +aja yang menyadari perubahan tersebut berkata, "Anakku, apa yang kamu takutkan% apakah ada raksasa berdiri di luar pintu dan siap untuk membawa kamu pergi%" "!h.. tidak," jawabnya" "tidak ada raksasa, hanya kodok jelek." "Dan apa yang kodok itu minta%" tanya sang +aja. "!h papa," jawabnya, "ketika saya sedang duduk di sumur kemarin dan bermain dengan bola emas, bola tersebut tergelincir jatuh ke dalam sumur, dan ketika saya menangis karena kehilangan bola emas itu, seekor kodok datang dan berjanji untuk mengambilkan bola tersebut dengan syarat bahwa saya akan membiarkannya menemaniku, tetapi saya berpikir bahwa dia tidak mungkin meninggalkan air dan mendatangiku" sekarang dia berada di luar pintu, dan ingin datang kepadaku." Dan kemudian mereka semua mendengar kembali ketukan kedua di pintu dan berkata, "*utri +aja yang termuda, bukalah pintu untuk saya , Apa yang pernah kamu janjikan kepadaku% *utri +aja yang termuda, bukalah pintu untukku " "Apa yang pernah kamu janjikan harus kamu penuhi," kata sang +aja" "sekarang biarkanlah dia masuk."

Ketika dia membuka pintu, kodok tersebut melompat masuk, mengikutinya terus hingga putri tersebut duduk kembali di kursinya. Kemudian dia berhenti dan memohon, "Angkatlah saya supaya saya bisa duduk denganmu." )etapi putri +aja tidak memperdulikan kodok tersebut sampai sang +aja memerintahkannya kembali. Ketika sang kodok sudah duduk di kursi, dia meminta agar dia dinaikkan di atas meja, dan disana dia berkata lagi, "Sekarang bisakah kamu menarik piring makanmu lebih dekat, agar kita bisa makan bersama." Dan putri +aja tersebut melakukan apa yang diminta oleh sang kodok, tetapi semua dapat melihat bahwa putri tersebut hanya terpaksa melakukannya. "Saya merasa cukup sekarang," kata sang kodok pada akhirnya, "dan saya merasa sangat lelah, kamu harus membawa saya ke kamarmu, saya akan tidur di ranjangmu." Kemudian putri +aja tersebut mulai menangis membayangkan kodok yang dingin tersebut tidur di tempat tidurnya yang bersih. Sekarang sang +aja dengan marah berkata kepada putrinya, "Kamu adalah putri +aja dan apa yang kamu janjikan harus kamu penuhi." Sekarang putri +aja mengangkat kodok tersebut dengan tangannya, membawanya ke kamarnya di lantai atas dan menaruhnya di sudut kamar, dan ketika sang putri mulai berbaring untuk tidur, kodok tersebut datang dan berkata, "Saya sekarang lelah dan ingin tidur seperti kamu, angkatlah saya keatas ranjangmu, atau saya akan melaporkannya kepada ayahmu." *utri raja tersebut menjadi sangat marah, mengangkat kodok tersebut keatas dan melemparkannya ke dinding sambil menangis, "Diamlah kamu kodok jelek " )etapi ketika kodok tersebut jatuh ke lantai, dia berubah dari kodok menjadi seseorang pangeran yang sangat tampan. Saat itu juga pangeran tersebut menceritakan semua kejadian yang dialami, bagaimana seorang penyihir telah membuat kutukan kepada pangeran tersebut, dan tidak ada yang bisa

melepaskan kutukan tersebut kecuali sang putri yang telah di takdirkan untuk bersama-sama memerintah di kerajaannya.

Dengan persetujuan +aja, mereka berdua dinikahkan dan saat itu datanglah sebuah kereta kencana yang ditarik oleh delapan ekor kuda dan diiringi oleh .enry pelayan setia sang *angeran untuk membawa sang *utri dan sang *angeran ke kerajaannya sendiri. Ketika kereta tersebut mulai berjalan membawa keduanya, sang *angeran mendengarkan suara seperti ada yang patah di belakang kereta. Saat itu sang *angeran langsung berkata kepada .enry pelayan setia, ".enry, roda kereta mungkin patah ", tetapi .enry menjawab, "+oda kereta tidak patah, hanya ikatan rantai yang mengikat hatiku yang patah, akhirnya saya bisa terbebas dari ikatan ini". )ernyata .enry pelayan setia telah mengikat hatinya dengan rantai saat sang *angeran dikutuk menjadi kodok agar dapat ikut merasakan penderitaan yang dialami oleh sang *angeran, dan sekarang rantai tersebut telah terputus karena hatinya sangat berbahagia melihat sang *angeran terbebas dari kutukan.

Penebang Kayu yang Tidak Tahu Berterimakasih


*ada jaman dahulu, di suatu desa, ada seorang penebang kayu yang sangat miskin, sehingga dia hanya mempunyai sebuah kapak untuk bekerja dan menghidupi anak-anak dan istrinya. Dengan sangat sulit dia bisa memperoleh enam pence /sejenis mata uang0 setiap hari. Dia dan istrinya harus bekerja membanting tulang dari subuh hingga larut malam agar mereka dapat hidup dengan tidak kehabisan makanan. Apabila mereka beristirahat, mereka tidak akan mendapatkan apa-apa. "Apa yang harus saya lakukan%" katanya, suatu hari, "Saya sekarang sangat lelah, istri dan anakku tidak memiliki apa-apa untuk dimakan, dan saya sudah tidak sekuat dulu lagi memegang kapak ini, untuk memperoleh sekerat roti untuk keluargaku. Ah, begitu buruknya nasib bagi orang miskin, ketika mereka dilahirkan ke dunia ini." Sementara dia masih berkeluh-kesah, sebuah suara memanggilnya dengan penuh rasa iba: "Apa yang kamu keluhkan%" ",agaimana saya tidak suka mengeluh, apabila saya tidak memiliki makanan%" katanya. "*ulanglah ke rumahmu," kata suara itu, "galilah tanah di sudut pekaranganmu, dan kamu akan menemukan harta karun di bawah sebuah dahan yang telah mati. Ketika penebang kayu ini mendengar hal ini, dia langsung berlutut di tanah, dan berkata: ")uan, siapakah nama tuan% siapakah tuan yang begitu baik hati%" "1amaku #erlin," kata suara itu. "Ah )uan, )uhan akan memberkahimu apabila kamu datang menolongku dan menyelamatkan keluargaku dari kemelaratan." "*ergilah cepat," kata suara itu, "dan dalam satu tahun, kembalilah ke sini, dan berikanlah saya penjelasan tentang apa saja yang kamu lakukan dengan uang yang kamu temukan di sudut pekaranganmu." ")uan, Saya akan mengunjungimu dalam satu tahu, atau setiap hari, apabila kamu memerintahkan saya."

$alu sang penebang kayu pulang ke rumahnya, menggali tanah pada sudut pekarangannya dan disana dia menemukan harta karun yang telah dijanjikan. ,etapa gembiranya mereka sekeluarga karena telah lepas dari kemiskinan. Karena tidak ingin tetangganya tahu mengapa mereka tiba-tiba menjadi kaya, dia masih pergi ke dalam hutan dengan membawa kapak, sehingga seolah-olah dia bekerja keras dan secara perlahan-lahan terangkat dari kemiskinan menjadi kemakmuran. *ada akhir tahun, dia pergi ke dalam hutan untuk memenuhi janjinya. Dan suara itu berkata, "&adi kamu akhirnya datang " "-a )uan," "Dan bagaimana kamu membelanjakan harta tersebut%" ")uan, keluargaku sudah dapat makan makanan yang baik dan berpakaian yang bagus, dan kami selalu berterima kasih kepadamu setiap hari." "Keadaan kamu sekarang menjadi lebih baik kalau begitu, tapi katakan padaku, apakah masih ada hal yang kamu inginkan%" "Ah, ya, )uan, saya ingin menjadi walikota di tempat saya." ",aiklah, dalam empat puluh hari kamu akan menjadi walikota." "!h, beribu-ribu terima kasih, pelingdungku yang baik." *ada tahun kedua, penebang kayu yang kaya datang ke hutan dengan baju baru yang sangat baik dan mengenakan atribut bahwa dia adalah walikota. ",apak #erlin," panggilnya, "datanglah dan berbicaralah padaku." "Saya di sini," kata suara itu, "apa yang kamu harapkan%" "Seorang pejabat tinggi baru saja meninggal kemarin, dan anak laki-laki saya, dengan bantuanmu, ingin menggantikannya, Saya meminta kebaikan hatimu." "Dalam empat puluh hari, hal yang kamu inginkan akan terwujud," kata #erlin. ,egitu pula dalam empat puluh hari, anaknya menjadi pejabat tinggi, dan mereka masih juga belum puas.

*ada akhir tahun ketiga, penebang kayu tersebut mencari lagi #erlin di hutan, dan dengan suara yang merendahkan, dia berkata "#erlin, maukah kamu membantu saya%" "Apa yang kamu kehendaki%" kata suara itu. "*utriku berharap agar dapat menikah dengan seorang pejabat," katanya. ".arapanmu akan terwujud," balas #erlin, dan dalam empat puluh hari, anak perempuan penebang kayu itu menikah dengan seorang pejabat. Dan begitulah akhirnya waktu terus berlalu, hingga pada akhir tahun keempat, istrinya yang bijaksana menyuruhnya kembali kesana untuk berterima kasih, tetapi penebang kayu itu menjawab:"#engapa saya harus masuk kembali ke hutan itu untuk berbicara dengan mahluk yang tidak pernah saya lihat% Saya sekarang sangat kaya, mempunyai banyak teman, dan namaku sangat di hormati semua orang." "*ergilah sekali lagi," kata istrinya, "Kamu harus memberi dia salam dan berterima kasih atas segala kebaikannya." Akhirnya penebang kayu itu dengan menunggangi kudanya, diikuti oleh dua orang pelayan, masuk ke dalam hutan dan mulai berteriak: "#erlot #erlot Saya tidak membutuhkan kamu lagi, karena sekarang saya cukup kaya." #erlin membalasnya, "Sepertinya kamu lupa saat kamu masih miskin, tidak cukup makan, dengan hanya berbekal kapak, kamu dengan susah payah mendapatkan enam pence setiap hari Saya saya memberikan kamu berkah pertama kali, kamu berlutut dengan kedua kakimu, dan memanggil saya 2)uan2, setelah berkah kedua, kamu hanya memanggil saya 2,apak2 dan setelah yang ketiga, kamu memanggilku dengan 2#erlin2 saja, sekarang dengan sombongnya kamu memanggilku 2#erlot2 kamu mungkin berpikir bahwa kamu sudah sangat kaya dan hidup dengan baik dan tidak memerlukan lagi saya, #ari kita lihat nanti, selama ini kamu tidak memiliki hati yang baik dan selalu bertindak bodoh, tetaplah menjadi bodoh, dan tetaplah menjadi miskin seperti saat pertama saya bertemu dengan kamu." *enebang kayu itu tertawa terbahak-bahak, mengangkat bahunya dan tidak mempercayai apa yang dikatakan kepadanya. Dia kembali ke rumahnya, tapi dengan cepat anaknya yang sekarang menjadi pejabat tinggi, meninggal, putrinya yang menjadi istri seorang pejabat juga menderita sakit keras dan akhirnya meninggal. Kesialan menimpanya terus menerus dan saat perang pecah, serdadu dari kedua belah

pihak yang berperang, memasuki rumahnya, merampas minuman dan makanan yang ada di lumbungnya, membakar semua ladangnya, juga rumahnya, hingga dia tidak memiliki uang satu penny pun. Ketika tiba masa untuk membayar pajak, dia tidak mempunyai uang di kantongnya, sehingga dia terpaksa menjual semua ladangnya. "$ihat," kata penebang kayu yang tidak tahu berterimakasih itu, sambil menangis, "Saya telah kehilangan semua yang saya miliki, uang, ladang, kuda, anak-anakku #engapa saya tidak percaya kepada #erlin% hanya kematian yang belum menjemput saya, saya sudah tidak tahan dengan penderitaan ini." ")idak begitu," kata istrinya yang bijaksana, "Kita harus mulai bekerja keras kembali." "Dengan apa%" kata penebang kayu, "Kita bahkan sudah tidak memiliki seekor keledaipun untuk bekerja " "Dengan apa yang )uhan berikan kepada kita," kata istrinya lagi. )uhan hanya memberikan mereka sebuah keranjang, yang dipinjam dari tetangganya. Dengan keranjang ini di punggungnya dan kapak di tangannya, dia akhirnya masuk ke hutan untuk bekerja menebang kayu, mencoba untuk mencari kayu untuk mendapatkan enam pence sehari. Semenjak itu, dia tidak pernah mendengar suara #erlin lagi.

Penjahit Yang Riang Gembira


Seorang penjahit baju yang selalu riang gembira dipekerjakan oleh #acDonald yang perkasa di kastilnya di Saddell, untuk membuat sepasang celana yang dihiasi dengan renda-renda pada ujungnya, nyaman dipakai, dan cocok dipakai untuk berjalan ataupun menari. Dan #acDonald telah berpesan kepada penjahit, bahwa apabila dia dapat menyelesaikan celana itu pada malam hari di sebuah runtuhan rumah tua dan pekuburan, dia akan memberikannya hadiah yang sangat besar. Saat itu orang mengetahui bahwa reruntuhan rumah tua dan pekuburan yang di tunjuk oleh #acDonald adalah rumah yang berhantu dan banyak hal-hal yang menyeramkan terlihat di malam hari. *enjahit itu sadar akan hal ini" tetapi dia adalah orang yang selalu riang gembira, dan ketika #acDonald sang pemilik kastil menantangnya untuk membuat sepasang celana di rumah berhantu itu, penjahit itu tidak merasa takut, dan malah menerima tantangan itu karena ingin mendapatkan hadiah yang besar. Sehingga ketika malam mulai tiba, dia naik ke atas lembah, sekitar setengah mil jaraknya dari kastil itu, hingga dia tiba di sebuah rumah tua. Kemudian dia memilih sebuah tempat yang nyaman untuk diduduki dan menyalakan lilinnya, menaruh peralatan untuk menjahitnya, dan mulai mengerjakan celana yang dipesan, dan memikirkan terus hadiah uang yang akan diberikan oleh #acDonald. Semuanya berjalan lancar, hingga dia merasakan lantai bergetar di bawah kakinya, dia melihat ke bawah tetapi jari tangannya tetap mengerjakan celana itu, dia melihat munculnya kepala manusia yang sangat besar dari bawah lantai batu di rumah tua itu. Dan ketika kepala tersebut sepenuhnya muncul dari lantai, sebuah suara yang sangat besar dan menakutkan berkata: "Apakah kamu melihat kepalaku yang sangat besar ini%" "Saya melihatnya, tetapi saya harus menjahit celana ini " balas penjahit yang riang, dan dia tetap menjahit celana tersebut. Kemudian kepala tersebut muncul lebih tinggi dari lantai, hingga lehernya pun kelihatan. Ketika lehernya sudah muncul, dengan suara yang menggelegar dia berkata lagi: "Apakah kamu melihat leherku yang sangat besar ini%"

"Saya melihatnya, tetapi saya harus menjahit celana ini " balas penjahit yang riang, dan dia tetap menjahit celana tersebut. Kemudian kepala dan leher yang besar itu bertambah naik hingga seluruh pundak dan dadanya terlihat di atas lantai. Dan kembali dengan suara yang menggelegar lebih besar dia berkata: "Apakah kamu melihat dadaku yang besar ini%" Dan kembali penjahit tersebut membalas: "Saya melihatnya, tetapi saya harus menjahit celana ini " sambil tetap menjahit celana itu. #akhluk tersebut terus muncul dari lantai dan kelihatan bertambah tinggi hingga akhirnya makhluk tersebut menggoyangkan kedua tangannya di depan wajah penjahit itu dan berkata lagi, "Apakah kamu melihat tanganku yang besar ini%" "Saya melihatnya, tetapi saya harus menjahit celana ini " balas penjahit itu dan tetap menjahit celana tersebut, karena dia tahu bahwa dia tidak boleh kehilangan waktu.

*enjahit yang riang akhirnya mulai menjahit dengan jahitan-jahitan yang panjang ketika dia melihat makhluk tersebut perlahan-lahan naik dari bawah tanah dan bertambah tinggi terus, hingga akhirnya satu kaki makhluk tersebut sepenuhnya muncul dari bawah tanah dan makhluk tersebut menghentakkan kakinya ke lantai dengan keras, berteriak dengan suara yang sangat menakutkan, "Apakah kamu melihat kakiku yang besar ini%" "-a, ya.. saya melihatnya, tetapi saya masih harus menjahit celana ini " kata penjahit itu, dan jari-jari tangannya seperti beterbangan saat menjahit celana tersebut dan penjahit itu menjahit dengan jahitan-jahitan yang sangat panjang, dan tepat pada saat dia menyelesaikan celana tersebut, makhluk

tersebut telah mengangkat kakinya yang satu lagi dari bawah tanah. )etapi sebelum makhluk tersebut mengeluarkan kaki yang satunya dari bawah tanah, penjahit itu telah menyelesaikan tugasnya, dan meniup mati lilinnya sambil meloncat dari tempat duduknya, mengambil semua peralatannya dan berlari keluar dari runtuhan rumah tua dengan celana yang di pegang eraterat di bawah lengannya. Saat itu makhluk yang menyeramkan itu mengeluarkan teriakan yang menggelegar, dan menghentakkan kakinya di tanah dan berlari keluar juga untuk mengejar penjahit yang riang. Keduanya lari menuruni lembah, lari dengan sangat kencang dan lebih kencang dari aliran air sungai yang mengalir di sampingnya, tetapi penjahit yang telah menerima tantangan #acDonald dan berhasil menyelesaikan tugasnya, tidak ingin kehilangan hadiah yang dijanjikan. 3alaupun suara di belakangnya menggelegar menyuruhnya untuk berhenti, penjahit itu bukanlah orang yang suka di tangkap oleh makhluk dan monster, sehingga dengan memegang erat celana tersebut, dia berlari tanpa berhenti hingga dia mencapai kastil. Secepatnya dia tiba di dalam pintu gerbang, dan menutup pintu gerbang. saat makhluk itu tiba di depan gerbang yang tertutup, makhluk tersebut menjadi sangat marah karena tidak berhasil menangkap penjahit, dan memukul dinding pintu gerbang dan meninggalkan bekas pukulan disana dengan lima jari-jarinya yang besar. Akhirnya penjahit yang riang menerima hadiahnya karena #acDonald memenuhi janjinya dan telah mendapatkan sepasang celana yang sangat indah. #acDonald tidak pernah menyadari bahwa beberapa jahitan pada celana itu, tidak sama panjangnya.

Penyihir Tua
pada jaman dahulu kala, hiduplah dua orang anak gadis yang tinggal bersama ayah dan ibunya. Ayah mereka tidak mempunyai pekerjaan, dan gadis-gadis tersebut ingin keluar dan mencari pekerjaan agar dapat menghidupi orangtua mereka. Satu orang gadis itu ingin bekerja menjadi pelayan, dan ibunya berkata bahwa dia mungkin bisa bekerja apabila dia menemukan tempat untuk bekerja di kota. Akhirnya anak gadis tersebut berjalan ke kota untuk mulai mencari tempat pekerjaan, tetapi di kota tersebut, tidak ada yang ingin mempekerjakan gadis seperti dia. 4adis kecil itu kemudian berjalan lebih jauh sampai tiba di pedesaan, dan dia datang ke tempat dimana disana ditemukan banyak sekali tungku pemanggang dan roti. $alu roti tersebut berkata, "4adis kecil, gadis kecil, bawalah kami keluar. Kami telah memanggang selama tujuh tahun, dan tidak ada orang yang pernah membawa kami keluar." 4adis tersebut lalu membawa keluar roti tersebut, membaringkannya di tanah dan segera berjalan pergi kembali. Kemudian dia bertemu dengan seekor sapi, dan sapi tersebut berkata, "4adis kecil, gadis kecil, perahlah susuku, perahlah susuku )ujuh tahun saya telah menunggu dan tidak ada orang yang pernah datang untuk memerahku." 4adis tersebut kemudian memerah susu sapi tersebut ke ember yang ada didekatnya. Karena kehausan, dia meminum sedikit susu tersebut dan membiarkan sisanya tetap di dalam ember. Kemudian gadis tersebut berjalan lebih jauh dan bertemu dengan sebuah pohon apel, yang penuh dengan buah apel sehingga dahan-dahannya kelihatan banyak yang patah, lalu pohon apel tersebut berkata, "4adis kecil, gadis kecil, tolong guncangkan buahku, dahan dan cabangku sudah patah karena terlalu berat." $alu gadis itu berkata, ")entu saja saya akan membantumu, kamu terlihat sangat kasihan." $alu dia mengguncangkan dahan pohon apel tersebut sehingga buahnya lepas dari dahan pohon dan terjatuh ke tanah, lalu membiarkan buah apel tersebut tergeletak di tanah. Kemudian dia berjalan dan berjalan lagi hingga dia tiba di sebuah rumah. +umah tersebut di huni oleh seorang penyihir tua, dan penyihir ini berkeinginan untuk membawa gadis tersebut ke rumahnya untuk dijadikan pelayan. Saat dia mendengar bahwa gadis tersebut memang meninggalkan rumah untuk mencari pekerjaan, dia berkata akan mencobanya dan memberikan upah yang pantas. *enyihir tua tersebut menyebutkan pekerjaan yang harus dilakukan. "Kamu harus tetap memelihara agar rumah ini bersih dan rapih, menyapu lantai dan perapian" tetapi ada satu hal yang jangan

pernah kamu lakukan. Kamu jangan pernah melihat ke atas cerobong asap rumah ini, karena sesuatu yang buruk akan menimpa kamu nantinya." 4adis tersebut berjanji akan melakukan segala apa yang diperintahkan, tetapi pada suatu pagi saat dia sedang membersihkan, dan wanita penyihir itu keluar rumah, dia menjadi lupa pada apa yang dikatakan oleh penyihir tua dan melihat ke atas cerobong asap. Saat itu sebuah bungkusan yang berisikan uang jatuh kepangkuannya. .al ini terus berulang setiap kali gadis tersebut menengok ke atas cerobong asap. 4adis tersebut begitu senangnya, dia mengambil kantong-kantong uang tersebut dan segera pulang kerumahnya. Saat dia berjalan pulang ke rumahnya, dia mendengar kedatangan penyihir tua yang datang mengejarnya. 4adis tersebut kemudian berlari ke pohon apel dan berkata:

"*ohon sembunyikan Sehingga penyihir tua tidak

apel,

pohon

menemukan

apel, saya, saya"

&ika dia menemukan saya, dia akan Dan menguburku di bawah batu yang dingin."

memungut

tulangku,

*ohon apel tersebut kemudian menyembunyikan si gadis. Ketika penyihir tua datang dan berkata: "*ohon milikku, Apakah kamu melihat Dengan membawa -ang mengambil semua uang milikku%" pohon seorang banyak milikku, gadis, bungkusan,

Kemudian pohon apel itu berkata, ")idak, ibunda, saya tidak pernah melihatnya selama tujuh tahun." Ketika penyihir tua itu pergi dan berjalan ke arah lain, gadis itu melanjutkan perjalannya dan tepat saat dia bertemu dengan sapi yang tadi diperahnya, dia kembali mendengar penyihir itu datang mengejarnya kembali, sehingga dia lari ke sapi tersebut dan berkata: "Sapi, sapi, sembunyikan Sehingga penyihir tua tidak menemukan &ika dia menemukan saya, dia akan memungut Dan menguburku di bawah batu yang dingin." Sapi tersebut kemudian menyembunyikan sang gadis. Ketika penyihir tua itu tiba, dia mencari-cari dan bertanya kepada sapi tersebut: "Sapi milikku, Apakah kamu melihat Dengan membawa -ang mengambil semua uang milikku%" sapi seorang banyak milikku, gadis, bungkusan, saya, saya" tulangku,

Kemudian sapi itu berkata, ")idak, ibunda, saya tidak pernah melihatnya selama tujuh tahun." Ketika penyihir itu telah pergi ke arah lain, gadis kecil tersebut melanjutkan perjalannya, dan ketika dia berada dekat dimana dia bertemu dengan tungku panggangan, dia kembali mendengar penyihir tua itu datang mengejarnya, sehingga dia lari ke tungku pangganan dan berkata:

")ungku panggangan, tungku panggangan, sembunyikan saya, Sehingga penyihir tua tidak menemukan saya" &ika dia menemukan saya, dia akan memungut tulangku, Dan menguburku di bawah batu yang dingin." )ungku panggangan berkata, "Saya tidak punya ruangan kosong, tanyakan pada pembuat roti," dan kemudian pembuat roti menyembunyikan gadis kecil itu di belakang tungku. Ketika penyihir tua itu tiba dan melihat kesana-kemari, dia bertanya kepada pembuat roti: "*embuat roti milikku, pembuat roti Apakah kamu melihat seorang Dengan membawa banyak -ang mengambil semua uang milikku%" milikku, gadis, bungkusan,

*embuat roti itu berkata, "$ihat di dalam tungku" *enyihir itu masuk untuk melihatnya, dan tungku panggangan itu berkata, "#asuklah dan lihat ke sudut yang paling dalam." *enyihir tua itu melakukannya, dan ketika dia telah ada dalam tungku, tungku tersebut menutup pintunya, hingga penyihir itu tertahan disana dalam waktu yang lama. 4adis itu kemudian pulang ke rumahnya dengan kantongan yang penuh dengan uang, akhirnya menikah dengan orang yang sangat kaya dan hidup bahagia setelahnya. Saudara dari gadis tersebut berpikir bahwa dia akan pergi dan melakukan hal yang sama dengan gadis yang pertama tadi. Dia kemudian melakukan perjalanan yang sama. )etapi ketika dia bertemu dengan tungku panggangan, dan saat roti berkata "4adis kecil, gadis kecil, bawalah kami keluar. Kami telah memanggang selama tujuh tahun, dan tidak ada orang yang pernah membawa kami keluar." 4adis tersebut lalu berkata, ")idak, saya tidak ingin jari-jari saya terbakar." Kemudian dia berjalan dan bertemu dengan seekor sapi, dan sapi tersebut berkata, "4adis kecil, gadis kecil, perahlah susuku, perahlah susuku )ujuh tahun saya telah menunggu dan tidak ada orang yang pernah datang untuk memerahku." )etapi gadis itu berkata, ")idak, saya tidak sempat memerah susumu, saya sedang terburu-buru," dan pergi secepatnya. Kemudian gadis tersebut berjalan lebih jauh dan bertemu dengan sebuah pohon apel yang meminta bantuan agar gadis tersebut membantu dia mengguncangkan buah-

buahnya. "Saya tidak bisa, mungkin di hari lain." $alu dia berjalan sampai ke rumah penyihir tua itu. Kejadian yang sama dengan gadis pertama dialami oleh gadis tersebut, dia juga melupakan apa yang dikatakan oleh penyihir tua dan saat penyihir tua itu keluar rumah, dia melihat ke atas cerobong asap, dan kantong-kantong berisi uangpun berjatuhan. Dia langsung berpikir bahwa dia dapat pergi dan lepas dari rumah itu, dan ketika dia mencapai pohon apel, dia mendengar penyihir tersebut datang mengejarnya, dia lalu berkata kepada pohon apel: "*ohon apel, pohon apel, Sehingga penyihir tua tidak &ika dia menemukan saya, dia akan Dan menguburku di bawah batu yang dingin." sembunyikan menemukan mematahkan saya, saya" tulangku,

)etapi pohon apel tersebut hanya diam dan akhirnya gadis tersebut melanjutkan larinya. Ketika penyihir tua datang dan berkata: "*ohon milikku, Apakah kamu melihat Dengan membawa -ang mengambil semua uang milikku%" pohon seorang banyak milikku, gadis, bungkusan,

*ohon apel tersebut berkata, "-a, ibunda, dia pergi ke arah sana." Akhirnya penyihir tua itu menemukan dan menangkap gadis tersebut, mengambil kembali uang yang telah diambil, memukulnya dan mengirimkannya pulang ke orangtuanya.

Peri Ikan
Dahulu ada orang yang bernama #ahomet, yang hidup sebagai nelayan dengan menangkap ikan dan menjualnya. Suatu hari dia menderita sakit keras dan tidak mempunyai harapan lagi untuk sembuh, hingga sebelum dia meninggal, dia berpesan kepada istrinya bahwa istrinya harus tidak pernah membuka rahasia kepada anak laki-laki satu-satunya yang saat itu masih sangat kecil bahwa selama ini mereka hidup dari hasil penjualan ikan. Ketika nelayan itu meninggal dan waktu terus berlalu hingga anaknya beranjak dewasa dan mulai berpikir untuk mendapatkan pekerjaan. Dia telah mencoba banyak hal, tetapi dia tidak pernah berhasil. Setelah ibunya juga meninggal, anak itu akhirnya menjadi sendirian dan hidup dalam kemiskinan, tanpa makanan dan uang. Suatu hari dia masuk ke gudang rumahnya, berharap bahwa dia akan menemukan sesuatu untuk dijual. Dalam pencariannya, dia menemukan jala ayahnya. Dengan melihat jala ini, dia akhirnya sadar bahwa semasa muda, ayahnya adalah seorang nelayan. $alu dia mengambil jala itu keluar dan pergi ke laut untuk menangkap ikan. Karena kurang terlatih, dia hanya dapat menangkap dua buah ikan, dimana yang satu dijualnya untuk membeli roti dan kayu bakar. (kan yang satunya lagi dimasak dengan kayu bakar yang dibelinya tadi, dan dimakannya, saat itu dia memutuskan untuk menjadi nelayan. Suatu hari dia menangkap seekor ikan yang sangat cantik sehingga dia tidak rela untuk menjual atau memakannya sendiri. Dia lalu membawanya pulang ke rumah, menggali sebuah sumur kecil, dan menempatkan ikan tersebut disana. Kemudian dia lalu tidur karena kelelahan dan kelaparan dan berharap bahwa keesokan harinya dia dapat bangun lebih pagi dan menangkap ikan yang lebih banyak. Keesokan hari, saat pergi menangkap ikan dan pulang di malam hari, dia mendapati rumahnya menjadi sangat bersih dan telah di sapu selama dia tidak berada di sana. Dia menyangka bahwa tetangganya datang dan membersihkan rumahnya, dan atas kebaikan tetangganya membersihkan rumahnya, dia berdoa agar tetangganya tersebut mendapat berkah dari )uhan.

Keesokan harinya, dia bangun seperti biasa, dengan gembira dia menengok ikannya yang ada di sumur kecil dan pergi untuk bekerja lagi. *ada saat pulang di malam hari, dia kembali menemukan bahwa rumahnya menjadi bersih dan rapih. Kemudian dia menghibur dirinya sendiri dengan memandangi ikannya, lalu pergi ke kedai dimana disana dia berpikir, siapa kira-kira yang telah merapihkan rumahnya. Saat sedang berpikir, salah seorang temannya bertanya, apa yang dipikirkannya. Dan anak nelayan tersebut menceritakan semua kisahnya. Akhirnya temannya berkata bahwa dia harus mengunci rumahnya sebelum berangkat dan membawa kuncinya, hingga tidak ada orang yang bisa masuk ke dalam.

Anak nelayan tersebut akhrnya pulang ke rumah, dan keesokan harinya, dia pura-pura akan keluar bekerja. Dia membuka pintu dan menutupnya kembali, kemudian dia bersembunyi di dalam rumah. Saat itu juga dia melihat ikannya meloncat keluar dari sumur dan menggoyangkan dirinya, berubah menjadi besar dan akhirnya kulit ikan menjadi terkelupas dan anak nelayan tersebut melihat seorang wanita yang sangat cantik jelita. Dengan cepat anak nelayan itu mengambil kulit ikan yang terkelupas tadi dan membuangnya ke dalam perapian. "Kamu seharusnya tidak melakukan hal itu," kata wanita itu, ")api apa boleh buat, yang terjadi biarlah terjadi dan tidak usah dipermasalahkan lagi." Setelah terbebas, wanita tersebut dilamar oleh si anak nelayan dan wanita tersebut menyetujui lamarannya, segala persediaan telah di buat untuk pernikahan mereka. Semua yang melihat wanita itu menjadi kagum dan terpana oleh kecantikannya dan mereka berbisik-bisik bahwa wanita tersebut

lebih pantas menjadi pengantin seorang *adishah /Sultan0. Kabar ini dengan cepat menyebar ke telinga *adishah, lalu *adishah memerintahkan agar wanita tersebut di bawa ke hadapannya. Saat *adishah melihat wanita yang sangat cantik jelita itu, dia langsung jatuh cinta, dan bertujuan untuk menikahinya. Karena itu dia menemui anak nelayan tersebut dan berkata "&ika dalam empat-puluh hari kamu bisa membangunkan saya istana dari emas dan permata di tengah-tengah lautan, saya tidak akan mengambil wanita yang akan kamu nikahi itu, tetapi apabila kamu gaga, saya akan mengambilnya dan membawanya pergi." $alu anak nelayan itu pulang ke rumah dengan hati sedih dan menangis. "#engapa kamu menangis%" tanya wanita yang merupakan peri ikan itu. Anak nelayan tersebut lalu menceritakan apa yang diperintahkan oleh *adishah, tetapi wanita itu berkata dengan gembira: "&angan menangis, kita bisa menyelesaikannya. *ergilah ke tempat dimana kamu pernah menangkap saya semasa menjadi ikan dan lemparkan sebuah batu ke tempat itu. Sesosok jin akan muncul dan mengucapkan kata 2apa perintahmu%2 Katakan bahwa seorang wanita mengirimkan salam untuknya dan meminta sebuah bantal. Dia akan memberikannya dan lemparkan bantal tersebut ke laut dimana *adishah menginginkan istananya di bangun. Kemudian kembalilah ke rumah." Anak nelayan tersebut mengikuti semua petunjuk, dan pada hari berikutnya, ketika dia melihat ke depan dimana bantal tersebut dilemparkan dilaut, dia melihat sebuah istana yang lebih indah dari apa yang *adishah gambarkan dan minta. Dengan gembira mereka cepat-cepat menyampaikan ke istana bahwa tempat tersebut telah di bangun. *adishah menjadi terkejut, tetapi karena tujuan *adishah sendiri bukanlah istana itu melainkan untuk memisahkan anak nelayan dengan wanita yang diidam-idamkannya, *adishah atau Sultan tersebut memberi perintah pada anak nelayan itu untuk membuatkan jembatan dari Kristal menuju ke istananya. Selanjutnya anak nelayan itu pulang dan menangis sedih kembali. Saat wanita yang sebenarnya adalah *eri (kan tersebut melihatnya bersedih dan mendengarkan keluhan dari anak nelayan tersebut, dia berkata: "*ergilah ke tempat sesosok jin seperti sebelumnya, dan mintalah padanya sebuah bantal guling, Ketika kamu sudah mendapatkannya, buanglah ke tempat dimana istana itu berada." Kemudian anak nelayan tersebut melakukan apa yang disuruhkan oleh calon istrinya dan begitu berbalik, dia

melihat sebuah jembatan yang indah dari kristal. Dia kemudian menemui *adishah dan memberitahu bahwa tugasnya telah selesai.

*adishah merasa tidak puas kemudian memerintahkan anak nelayan itu menyiapkan perjamuan yang besar hingga seluruh penduduk dapat makan disana dan harus masih ada makanan yang tersisa. Seperti sebelumnya, anak nelayan itu pulang dan menceritakan hal itu kepada calon istrinya. #endengar perintah dari *adishah kepada anak nelayan tersebut, dia berkata "*ergilah kembali ke tempat sesosok jin tadi, dan mintalah penggilingan kopi dari dia, tetapi hati-hatilah agar jangan sampai menumpahkannya dalam perjalanan." Anak nelayan itu kemudian berhasil mengambil penggilingan kopi dari jin tanpa mengalami kesulitan. )etapi saat membawanya pulang, dengan ceroboh dia menumpahkannya, hingga tujuh dari delapan piring terjatuh keluar dari penggilingan kopi. Dia lalu memungutnya dan membawanya pulang. *ada hari yang telah ditentukan, semua penduduk yang harus datang menurut undangan dari *adishah, menuju ke rumah anak nelayan tersebut dan mengambil bagian dalam perjamuan besar tersebut. 3alaupun semua tamu dapat makan sekenyang-kenyangnya, masih juga banyak makanan yang tersisa. Anak nelayan tersebut berhasil memenuhi tugasnya kembali. Karena keras kepala, *adishah memerintahkan kembali anak nelayan itu untuk menghasilkan seekor keledai dari sebuah telur. Anak nelayan tersebut memberi tahu wanita calon istrinya itu, apa saja yang diperintahkan oleh *adishah, dan wanita tersebut memberi tahu dia bahwa dia harus memberikan tiga telur ke sosok &in di tengah laut kemudian membawanya pulang kembali tanpa memecahkannya. Anak 1elayan kemudian melakukan apa yang disuruhkan oleh wanita itu, tetapi di tengah jalan pulang, dia menjatuhkan satu biji telur dan memecahkannya. Dari telur tersebut,

meloncatlah keluar seekor keledai besar, yang akhirnya lari dan menceburkan dirinya ke laut sampai tidak kelihatan lagi. Anak nelayan tersebut tiba di rumah dengan aman dan membawa dua buah telur yang tersisa. "#ana yang ketiga%" tanya wanita itu kepadanya. "*ecah di perjalanan," katanya. "Kamu seharusnya lebih berhati-hati," kata wanita itu, "tapi apa yang telah terjadi, biarlah terjadi."

Kemudian anak nelayan membawa telur-telur itu ke *adishah, dan meminta agar dia diijinkan naik ke atas sebuah bangku untuk melemparkan telur tersebut di lantai. *adishah mengijinkannya dan anak nelayan tersebut lalu berdiri diatas bangku dan melemparkan telur ke lantai. Saat itu seekor keledai yang besar meloncat keluar dari telur yang pecah dan jatuh ke atas *adishah yang langsung mencoba menghindar untuk menyelamatkan diri. Anak nelayan itu kemudian menyelamatkan *adishah dari bahaya, dan keledai yang tadi lalu berlari keluar dan menceburkan dirinya ke dalam laut. Dengan rasa putus asa, *adishah atau sultan tadi mencari-cari hal yang mustahil dan yang tidak mungkin dapat di kerjakan oleh anak nelayan. Dia lalu meminta agar anak nelayan tersebut membawakan dia anak bayi yang umurnya sehari tetapi sudah dapat berbicara dan berjalan. 3anita calon istri anak nelayan kemudian menyuruh anak nelayan tersebut ke sesosok jin di tengah laut dan membawakan hadiah-hadiah dari wanita itu, dan memberitahunya bahwa dia berharap dapat melihat kemenakannya yang masih bayi. Anak nelayan itu kemudian pergi ke tengah laut dan memanggil sosok jin itu dan menyampaikan pesannya. Sosok &in itu berkata, "Dia masih berumur beberapa jam, ibunya mungkin tidak mau memberikannya, tapi, tunggulah sebentar, saya akan mencoba menanyakannya."

Singkat kata, jin tersebut pergi dan segera muncul kembali dengan bayi yang baru lahir ditangannya. Ketika anak nelayan tersebut melihat anak bayi itu, anak bayi itu berlari ke pangkuannya dan berkata "Kita akan ke bibi saya ya%" Anak nelayan mengiyakan dan membawa anak bayi itu ke rumah, dan ketika bayi tersebut melihat wanita itu, dia berteriak ",ibi " dan memeluknya. Anak nelayan kemudian membawa bayi itu ke hadapan *adishah. Saat bayi tersebut dibawa ke hadapan *adishah, bayi tersebut naik ke pangkuan *adishah dan memukul wajahnya, dan berkata: ",agaimana mungkin orang dapat membangun istana dari emas dan permata dalam empat-puluh hari% membangun jembatan dari kristal juga dalam waktu yang sama% ,agaimana satu orang bisa memberi makan seluruh penduduk yang ada di kerajaan ini% ,agaimana mungkin keledai dapat dimunculkan dari sebuah telur%" setiap kalimat yang meluncur dari mulut sang bayi diiringi dengan tamparan keras ke wajah *adishah, hingga akhirnya *adishah berkata kepada anak nelayan bahwa dia boleh menikahi wanita itu bila dia dapat menjauhkan *adishah dari bayi yang menampari wajahnya terus menerus. Anak nelayan tersebut pulang sambil menggendong bayi itu ke rumah, kemudian menikahi wanita itu dan mengadakan pesta selama empat puluh hari empat puluh malam.

Putri Tidur
Di jaman dahulu kala, hiduplah seorang +aja dan +atu yang tidak memiliki anak" masalah ini membuat +aja dan +atu sangatlah sedih. )etapi di suatu hari, ketika sang +atu berjalan di tepi sungai, seekor ikan kecil mengangkat kepalanya keluar dari air dan berkata, "Apa yang kamu inginkan akan terpenuhi, dan kamu akan segera mempunyai seorang putri." Apa yang ikan kecil tersebut ramalkan segera menjadi kenyataan" dan sang +atu melahirkan seorang gadis kecil yang sangat cantik sehingga sang +aja tidak dapat menahan kegembiraannya dan mengadakan perjamuan besar besaran. Dia lalu mengundang semua sanak keluarga, teman dan seluruh penduduk dikerajaannya. Semua peri yang ada dikerajaannya juga turut diundang agar mereka dapat ikut menjaga dan memberikan berkah kepada putri kecilnya. Di kerajaannya terdapat tiga belas orang peri dan sang +aja hanya memiliki dua belas piring emas, sehingga +aja tersebut memutuskan untuk mengundang dua belas orang peri saja dan tidak mengundang peri yang ketiga belas. Semua tamu dan peri telah hadir dan setelah perjamuan mereka memberikan hadiah-hadiah terbaiknya untuk putri kecil itu, satu orang peri memberikan kebaikan, peri yang lainnya memberikan kecantikan, yang lainnya lagi memberikan kekayaan, dan begitu pula dengan peri-peri yang lainnya sehingga putri kecil itu hampir mendapatkan semua hal-hal yang terbaik yang ada di dunia. Ketika peri yang kesebelas selesai memberikan berkahnya, peri ketiga belas yang tidak mendapat undangan dan menjadi sangat marah itu, datang dan membalas dendam. Dia berkata, "*utri +aja dalam usianya yang kelima belas akan tertusuk oleh jarum jahit dan meninggal." Kemudian peri yang kedua belas yang belum memberikan berkahnya kepada sang *utri, maju kedepan dan berkata bahwa kutukan yang dikatakan oleh peri ketiga belas tersebut akan terjadi, tetapi dia dapat memperlunak kutukan itu, dan berkata bahwa sang *utri tidak akan meninggal, tetapi hanya jatuh tertidur selama seratus tahun. +aja berharap agar dia dapat menyelamatkan putri kesayangannya dari ancaman kutukan itu dan memerintahkan semua jarum jahit di istananya harus di bawa keluar dan dimusnahkan. Sementara itu, semua berkah yang diberikan oleh peri-peri tadi terwujud, sang *utri menjadi sangat cantik, baik budi, ramah-tamah dan bijaksana, hingga semua orang mencintainya. )epat pada usianya yang kelima belas, +aja dan +atu kebetulan meninggalkan

istana, dan sang *utri ditinggalkan sendiri di istana. Sang *utri menjelajah di istana sendirian dan melihat kamar-kamar yang ada pada istana itu, hingga akhirnya dia masuk ke satu menara tua dimana terletak satu tangga sempit menuju ke atas yang berakhir dengan satu pintu kecil. *ada pintu tersebut tergantung sebuah kunci emas, dan ketika dia membuka pintu tersebut, dilihatnya seorang wanita tua sedang menjahit dengan jarum jahit dan kelihatan sangat sibuk. ".ai ibu yang baik," kata sang *utri, "Apa yang kamu lakukan disini%" "#enjahit dan menyulam," kata wanita tua itu, kemudian menganggukkan kepalanya. ",etapa cantiknya hasil sulaman mu " kata sang *utri, dan mengambil jarum jahit dan mulai ikut menyulam. )etapi secara tidak sengaja dia tertusuk oleh jarum tersebut dan apa yang diramalkan sewaktu dia masih kecil, terjadi, sang *utri jatuh ke tanah seolah-olah tidak bernyawa lagi. Seperti yang diramalkan bahwa walaupun sang *utri akan tertusuk oleh jarum jahit, sang *utri tidak akan meninggal, melainkan hanya akan tertidur pulas" +aja dan +atu yang baru saja pulang ke istana, beserta semua menteri juga jatuh tertidur, kuda di kandang, anjing di halaman, burung merpati di atas atap dan lalat yang berada di dinding, semuanya jatuh tertidur. ,ahkan api yang menyalapun menjadi terhenti, daging yang dipanggang menjadi kaku, tukang masak, yang saat itu sedang menarik rambut seorang anak kecil yang melakukan hal-hal yang kurang baik, juga jatuh tertidur, semuanya tertidur pulas dan diam. Dengan cepat tanaman-tanaman liar berduri di sekitar istana tumbuh dan memagari istana, dan setiap tahun bertambah tebal dan tebal hingga akhirnya semua tempat di telah dikelilingi oleh tanaman tersebut dan menjadi tidak kelihatan lagi. ,ahkan atap dan cerobong asap juga sudah tidak dapat dilihat karena telah tertutup oleh tanaman tersebut. )etapi kabar tentang putri cantik yang tertidur menyebar ke seluruh daratan sehingga banyak anak-anak +aja dan *angeran mencoba untuk datang dan berusaha untuk masuk ke dalam istana itu. )etapi mereka tidak pernah dapat berhasil karena duri dan tanaman yang terhampar menjalin dan menjerat mereka seolah-olah mereka dipegang oleh tangan, dan akhirnya mereka tidak dapat maju lagi. Setelah bertahun-tahun berlalu, orang-orang yang telah tua menceritakan cerita tentang seorang putri raja yang sangat cantik, betapa tebalnya duri

yang memagari istana putri tersebut, dan betapa indahnya istana yang terselubung dalam duri itu. Dia juga menceritakan apa yang didengarnya dari kakeknya dahulu bahwa banyak pangeran telah mencoba untuk menembus semak belukar tersebut, tetapi semuanya tidak pernah ada yang berhasil. Kemudian seorang pangeran yang mendengar ceritanya berkata, "Semua cerita ini tidak akan menakutkan saya, Saya akan pergi dan melihat *utri )idur tersebut." 3alaupun orang tua yang bercerita tadi telah mencegah pangeran itu untuk pergi, pangeran tersebut tetap memaksa untuk pergi.

Saat ini, seratus tahun telah berlalu, dan ketika pangeran tersebut datang ke semak belukar yang memagari istana, yang dilihatnya hanyalah tanaman-tanaman yang indah yang dapat dilaluinya dengan mudah. )anaman tersebut menutup kembali dengan rapat ketika pangeran tersebut telah melaluinya. Ketika pangeran tersebut akhirnya tiba di istana, dilihatnya anjing yang ada di halaman sedang tertidur, begitu juga kuda yang ada di kandang istana, dan di atap dilihatnya burung merpati yang juga tertidur dengan kepala dibawah sayapnya" dan ketika dia masuk ke istana, dia melihat lalat tertidur di dinding istana, dan tukang masak masih memegang rambut anak yang kelihatan meringis dalam tidur, seolah-olah tukang masak itu ingin memukuli anak tersebut. Ketika dia masuk lebih kedalam, semuanya terasa begitu sunyi sehingga dia bisa mendengar suara na'asnya sendiri" hingga dia tiba di menara tua dan membuka pintu dimana *utri )idur tersebut berada. *utri )idur terlihat

begitu cantik sehingga sang *angeran tidak dapat melepaskan matanya dari sang *utri. Sang *angeran lalu berlutut dan mencium sang *utri. Saat itulah sang *utri membuka matanya dan terbangun, tersenyum kepada sang *angeran karena kutukan sang peri ketiga belas telah patah. #ereka berdua lalu keluar dari menara tersebut dan saat itu +aja dan +atu juga telah terbangun termasuk semua menterinya yang saling memandang dengan takjub. Kuda-kuda istana pun terbangun dan meringkik, anjinganjing juga melompat bangun dan menggonggong, burung-burung merpati di atap mengeluarkan kepalanya dari bawah sayapnya, melihat sekeliling lalu terbang ke langit" lalat yang didinding langsung beterbangan kembali" api didapur kembali menyala" tukang masak yang tadinya memegang rambut seorang anak laki-laki dan ingin menghukumnya melanjutkan hukumannya dengan memutar telinga anak tersebut hingga anak tersebut menangis. Akhirnya +aja dan +atu mengadakan pesta pernikahan untuk sang *utri dan *angeran yang berakhir dengan kebahagiaan sepanjang hidup mereka.

Seorang Raja dan Nelayan

Kerajaan yang dialiri oleh sungai )igris dan 5uphrates pernah di perintah oleh seorang raja yang sangat gemar dan menyukai ikan. Suatu hari dia duduk bersama Sherem, sang +atu, di taman istana yang berhadapan langsung dengan tepi sungai )igris, yang pada saat itu terentang jajaran perahu yang indah" dan dengan pandangan yang penuh selidik pada perahu-perahu yang meluncur, dimana pada satu perahu duduk seorang nelayan yang mempunyai tangkapan ikan yang besar. #enyadari bahwa sang +aja mengamatinya, dan tahu bahwa sang +aja ini sangat menggemari ikan tertentu, nelayan tersebut memberi hormat pada sang +aja dan dengan ahlinya membawa perahunya ketepian, datang dan berlutut pada sang +aja dan memohon agar sang +aja mau menerima ikan tersebut sebagai hadiah. Sang +aja sangat senang dengan hal ini, dan memerintahkan agar sejumlah besar uang diberikan kepada nelayan tersebut. )etapi sebelum nelayan tersebut meninggalkan taman istana, +atu berputar menghadap sang +aja dan berkata: "Kamu telah melakukan sesuatu yang bodoh." Sang +aja terkejut mendengar +atu berkata demikian dan bertanya bagaimana bisa. Sang +atu membalas:

",erita bahwa kamu memberikan sejumlah besar hadiah untuk hadiah yang begitu kecil akan cepat menyebar ke seluruh kerajaan dan akan dikenal sebagai hadiah nelayan. Semua nelayan yang mungkin berhasil menangkap ikan yang besar akan membawanya ke istana, dan apabila mereka tidak dibayar sebesar nelayan yang pertama, mereka akan pergi dengan rasa tidak puas, dan dengan diam-diam akan berbicara jelek tentang kamu diantara teman-temannya." "Kamu berkata benar, dan ini membuka mata saya," kata sang +aja, "tetapi tidakkah kamu melihat apa artinya menjadi +aja, apabila untuk alasan tersebut dia menarik kembali hadiah yang telah diberikan%" Kemudian setelah merasa bahwa sang +atu siap untuk membantah hal itu, dia membalikkan badan dengan marah dan berkata ".al ini sudah selesai dan tidak usah dibicarakan lagi." ,agaimanapun juga, dihari berikutnya, ketika pikiran sang +aja sedang senang, +atu menghampirinya dan berkata bahwa jika dengan alasan itu sang +aja tidak dapat menarik kembali hadiah yang telah diberikan, dia sendiri yang akan mengaturnya. "Kamu harus memanggil nelayan itu kembali," katanya, "dan kemudian tanyakan, 2Apakah ikan ini jantan atau betina%2 &ika dia berkata jantan, lalu kamu katankan bahwa yang kamu inginkan adalah ikan betina, tetapi bila nelayan tersebut berkata bahwa ikan tersebut betina, kamu akan membalasnya dengan mengatakan bahwa kamu menginginkan ikan jantan. Dengan cara ini hal tersebut dapat kita sesuaikan dengan baik." +aja berpendapat bahwa ini adalah jalan yang terbaik untuk keluar dari kesulitan, dan memerintahkan agar nelayan tadi dibawa ke hadapannya. Ketika nelayan tersebut, yang ternyata adalah orang yang sangat pandai, berlutut di hadapan raja, sang +aja berkata kepadanya: ".ai nelayan, katakan padaku, ikan yang kamu bawa kemarin adalah jantan atau betina%" 1elayan tersebut menjawab, "(kan tersebut bukan jantan dan bukan betina." Saat itu sang +aja tersenyum mendengar jawaban yang sangat cerdik, dan untuk menambah kejengkelan sang +au, memerintahkan bendahara istana untuk memberikan sejumlah uang yang lebih banyak kepada nelayan tersebut.

Kemudian nelayan itu menyimpan uang tersebut dalam kantong kulitnya, berterima kasih kepada +aja, dan memanggul kantong tersebut diatas bahunya, bergegas pergi, tetapi tidak lama kemudian, dia menyadari bahwa dia telah menjatuhkan satu koin kecil. Dengan menaruh kantong tersebut kembali ke tanah, dia membungkuk dan memungut koin itu dan kembali melanjutkan perjalanannya, diikuti dengan pandangan mata +aja dan +atu yang mengawasi semua tindakannya. "$ihat betapa pelitnya dia " kata Sherem, sang +atu, dengan bangga atas kemenangannya. "Dia benar-benar menurunkan kantongnya hanya untuk memungut satu buah koin kecil karena mungkin dia akan sangat merasa kehilangan hanya dengan berpikir bahwa koin tersebut akan diambil oleh salah seorang pelayan +aja, atau seseorang yang lebih miskin, yang membutuhkannya untuk membeli sebuah roti dan yang memohon agar raja dikaruniai umur panjang." "Sekali lagi kamu berbicara benar," balas sang +aja, merasakan kebenaran dari komentar +atu" dan sekali lagi nelayan tersebut dibawa untuk menghadap ke istana. "Apakah kamu ini manusia atau binatang buas%" +aja bertanya kepadanya. "3alaupun kamu mungkin sudah kaya tanpa harus bekerja keras lagi, tetapi si'at pelit dalam dirimu tidak membiarkan kamu untuk meninggalkan satu koin kecil untuk orang lain." $alu sang +aja memerintahkan nelayan tersebut untuk pergi dan tidak menampakkan lagi wajahnya di dalam kota kerajaannya.

Saat itu nelayan tersebut berlutut pada kedua kakinya dan menangis: "Dengarkanlah hamba, !h sang +aja, pelindung rakyat miskin Semoga )uhan memberkahi )uanku dengan umur panjang. ,ukan nilai dari koin tersebut yang hamba pungut, tetapi karena pada satu sisi koin tersebut tertera tulisan pujian atas nama )uhan, dan disisi lainnya tergambar wajah +aja. .amba takut bahwa seseorang, mungkin dengan tidak sengaja karena tidak melihat koin tersebut, akan menginjaknya. ,iarlah sang +aja yang menentukan apakah yang saya lakukan ini pantas untuk dicela atau tidak." &awaban tersebut membuat sang +aja sangat senang tidak terhingga, dan memberikan lagi nelayan terseut sejumlah besar uang. Dan kemarahan +atu saat itu juga menjadi reda, dan dia menjadi sadar dan melihat dengan ramah terhadap nelayan tersebut yang pergi dengan kantung yang dimuati dengan uang.

Tujuh Burung Gagak


Dahulu, ada seorang laki-laki yang memiliki tujuh orang anak laki-laki, dan laki-laki tersebut belum memiliki anak perempuan yang lama diidamidamkannya. Seriiring dengan berjalannya waktu, istrinya akhirnya melahirkan seorang anak perempuan. $aki-laki tersebut sangat gembira, tetapi anak perempuan yang baru lahir itu sangat kecil dan sering sakitsakitan. Seorang tabib memberitahu laki-laki tersebut agar mengambil air yang ada pada suatu sumur dan memandikan anak perempuannya yang sakit-sakitan dengan air dari sumur itu agar anak tersebut memperoleh berkah dan kesehatan yang baik. Sang ayah lalu menyuruh salah seorang anak laki-lakinya untuk mengambil air dari sumur tersebut. 5nam orang anak laki-laki lainnya ingin ikut untuk mengambil air dan masing-masing anak laki-laki itu sangat ingin untuk mendapatkan air tersebut terlebih dahulu karena rasa sayangnya terhadap adik perempuan satu-satunya. Ketika mereka tiba di sumur dan semua berusaha untuk mengisi kendi yang diberikan kepada mereka, kendi tersebut jatuh ke dalam sumur. Ketujuh anak laki-laki tersebut hanya terdiam dan tidak tahu harus melakukan apa untuk mengambil kendi yang jatuh, dan tak satupun dari mereka berani untuk pulang kerumahnya. Ayahnya yang menunggu di rumah akhirnya hilang kesabarannya dan berkata, "#ereka pasti lupa karena bermain-main, anak nakal " Karena takut anak perempuannya bertambah sakit, dia lalu berteriak marah, "Saya berharap anak laki-lakiku semua berubah menjadi burung gagak." Saat kata itu keluar dari mulutnya, dia mendengar kepakan sayap yang terbang di udara, sang Ayah lalu keluar dan melihat tujuh ekor burung gagak hitam terbang menjauh. Sang Ayah menjadi sangat menyesal karena mengeluarkan kata-kata kutukan dan tidak tahu bagaimana membatalkan kutukan itu. )etapi walaupun kehilangan tujuh orang anak laki-lakinya, sang Ayah dan (bu masih mendapatkan penghiburan karena kesehatan anak perempuannya berangsur-angsur membaik dan akhirnya anak perempuan tersebut tumbuh menjadi gadis yang cantik. 4adis itu tidak pernah mengetahui bahwa dia mempunyai tujuh orang kakak laki-laki karena orangtuanya tidak pernah memberitahu dia, sampai suatu hari secara tidak sengaja gadis tersebut mendengar percakapan beberapa orang, "4adis tersebut memang sangat cantik, tetapi gadis tersebut harus

disalahkan karena mengakibatkan nasib buruk pada ketujuh saudaranya." 4adis tersebut menjadi sangat sedih dan bertanya kepada orangtuanya tentang ketujuh saudaranya. Akhirnya orangtuanya menceritakan semua kejadian yang menimpa ketujuh saudara gadis itu. Sang 4adis menjadi sangat sedih dan bertekad untuk mencari ketujuh saudaranya secara diamdiam. Dia tidak membawa apapun kecuali sebuah cincin kecil milik orangtuanya, sebuah roti untuk menahan lapar dan sedikit air untuk menahan haus. 4adis tersebut berjalan terus, terus sampai ke ujung dunia. Dia menemui matahari, tetapi matahari terlalu panas, lalu dia kemudian menemui bulan, tetapi bulan terlalu dingin, lalu dia menemui bintang-bintang yang ramah kepadanya. Saat bintang 'ajar muncul, bintang tersebut memberikan dia sebuah tulang ayam dan berkata, "Kamu harus menggunakan tulang ini sebagai kunci untuk membuka gunung yang terbuat dari gelas, disana kamu akan dapat menemukan saudara-saudaramu. 4adis tersebut kemudian mengambil tulang tersebut, menyimpannya dengan hati-hati di pakaiannya dan pergi ke arah gunung yang di tunjuk oleh bintang 'ajar. Ketika dia telah tiba di gunung tersebut, dia baru sadar bahwa tulang untuk membuka kunci gerbang gunung telah hilang. Karena dia berharap untuk menolong ketujuh saudaranya, maka sang 4adis lalu mengambil sebilah pisau, memotong jari kelinkingnya dan meletakkannya di depan pintu gerbang. *intu tersebut kemudian terbuka dan sang 4adis dapat masuk kedalam, dimana seorang kerdil menemuinya dan bertanya kepadanya, "Anakku, apa yang kamu cari%" "Saya mencari tujuh saudaraku, tujuh burung gagak," balas sang 4adis. !rang kerdil tersebut lalu berkata, ")uanku belum pulang ke rumah, jika kamu ingin menemuinya, silahkan masuk dan kamu boleh menunggunya di sini." $alu orang kerdil tersebut menyiapkan makan siang pada tujuh piring kecil untuk ketujuh saudara lakilaki sang 4adis yang telah menjadi burung gagak. Karena lapar, sang 4adis mengambil dan memakan sedikit makanan yang ada pada tiap-tiap piring dan minum sedikit dari tiap-tiap gelas kecil yang ada. )etapi pada gelas yang terakhir, dia menjatuhkan cincin milik orangtuanya yang dibawa bersamanya. )iba-tiba dia mendengar kepakan sayap burung di udara, dan saat itu orang kerdil itu berkata, "Sekarang tuanku sudah datang." Saat ketujuh burung gagak akan mulai makan, mereka menyadari bahwa seseorang telah memakan sedikit makanan dari piring mereka. "Siapa yang telah memakan

makananku, dan meminum minumanku%" kata salah satunya. Saat burung gagak yang terakhir minum dari gelasnya, sebuah cincin masuk ke mulutnya dan ketika burung tersebut memperhatikan cincin tersebut, burung gagak tersebut berkata, "Diberkatilah kita, saudara perempuan kita yang tersayang mungkin ada disini, inilah saatnya kita bisa terbebas dari kutukan." Sang 4adis yang berdiri di belakang pintu mendengar perkataan mereka, akhirnya maju kedepan dan saat itu pula, ketujuh burung gagak berubah kembali menjadi manusia. #ereka akhirnya berpelukan dan pulang bersama ke rumah mereka dengan bahagia.

Urashima Taro dan Penyu aut


6rashima )aro, yang dalam bahasa &epang berarti "Anak laki-laki dari pulau," adalah anak satu-satunya dan merupakan kesayangan dari seorang nelayan tua dan istrinya. Dia sangat baik, muda dan kuat, dia dapat berlayar dengan perahu jauh lebih pandai dari orang-orang yang tinggal di tepi pantai rumahnya. Dia sering berlayar jauh ke tengah laut, dimana para tetangganya sering memperingati orangtuanya bahwa mungkin suatu saat dia akan pergi terlalu jauh ke laut dan tidak pernah kembali lagi. !rangtuanya tahu akan hal ini, bagaimanpun juga, mereka mengerti bahwa anaknya sangat pandai berlayar, dan mereka tidak pernah terlalu mengkuatirkannya. ,ahkan bila 6rashima pulang lebih lambat dari yang diharapkan, mereka selalu menunggu kedatangannya tanpa rasa cemas. #ereka mencintai 6rashima lebih dari hidup mereka sendiri, dan bangga bahwa dia sangat berani dan lebih kuat dari anak laki-laki tetangganya.

Suatu pagi, 6rashima )aro pergi untuk mengambil tangkapan di jaringnya, seperti yang ditebarkannya kemarin malam. Di salah satu jaringnya, diantara ikan yang tertangkap, dia menemukan seekor penyu kecil yang ikut terjerat. *enyu itu di ambilnya dan diletakkannya di dalam perahu sendiri, disimpannya di tempat yang aman, hingga dia dapat membawanya pulang ke rumah. )etapi dengan kagum, 6rashima mendengarkan penyu itu memohon dengan suara yang sangat lirih. "Apa gunanya saya bagi kamu%" tanya penyu itu. "Saya terlalu kecil untuk dimakan, dan terlalu muda hingga butuh waktu yang lama

hingga saya menjadi besar. Kasihanilah saya dan kembalikan saya ke laut, karena saya tidak ingin mati." 6rashima )aro yang baik hati menaruh belas kasihan paa penyu kecil yang memohon sehingga dia melepaskan kembali penyu kecil itu ke laut. ,eberapa tahun setelah kejadian ini, ketika 6rashima )aro pergi berlayar terlalu jauh ke tengah laut, badai yang buruk datang menerpa perahunya dan memecahkan perahunya hingga berkeping-keping. 6rashima adalah perenang yang sangat baik, dan dia terus berupaya agar dapat sampai ke tepi pantai dengan berenang, tetapi jarak antara dia dan pantai terlalu jauh dan saat itu laut sangat ganas, kekuatannya akhirnya melemah dan dia sudah mulai tenggelam perlahan-lahan. Saat dia menyerah dan berpikir bahwa dia tidak akan pernah bertemu dengan ayahnya lagi, dia mendengar namanya dipanggil dan melihat penyu yang besar berenang ke arahnya. 1aiklah kepunggungku," teriak penyu itu, "dan saya akan membawamu menuju daratan." Ketika 6rashima )aro telah aman dan duduk di punggung penyu itu, penyu itu lalu melanjutkan kata-katanya: "Saya adalah penyu yang kamu lepas saat saya masih kecil dan tidak berdaya di jaring mu, dan saya sangat senang dapat membalas kebaikanmu." Sebelum mereka tiba di pantai, penyu itu bertanya kepada 6rashima )aro bahwa apakah dia ingin melihat kehidupan yang indah yang tersembunyi di bawah laut. 1elayan muda itu membalas bahwa hal itu adalah pengalaman yang akan sangat menyenangkan. Dalam sekejap, mereka berdua menukik ke dalam air yang berwarna hijau. 6rashima memegang erat-erat punggung penyu yang membawanya ke kedalaman yang tak terkira. Setelah tiga malam, mereka mencapai dasar laut, dan tiba di tempat yang sangat indah, penuh dengan emas dan kristal. Koral dan mutiara dan berbagai macam batu-batuan berharga membuat matanya menjadi berbinar-binar dan terkagum-kagum, dan apa yang ada di dalam istana tersebut lebih membuat dia terkagum lagi, diterangi dengan sisik-sisik ikan yang bersinar indah. "(ni," kata penyu itu, "(ni adalah istana dewi laut. Saya adalah salah satu pelayan dari putri dewi laut."

*enyu itu kemudian menyampaikan kedatangan 6rashima )aro ke sang *utri, dan tidak lama kemudian dia kembali, membawa 6rashima ke hadapan sang *utri. *utri dewi laut itu sangat cantik sehingga ketika sang *utri meminta agar 6rashima mau tinggal di tempat itu, 6rashima langsung menyetujuinya dengan gembira. "&angan tinggalkan saya, dan kamu akan selalu terlihat muda seperti sekarang, usia tua tidak akan pernah kamu alami," kata sang *utri. ,egitulah akhirnya 6rashima )aro tinggal di istana bawah laut bersama putri dari Dewi laut. Dia begitu gembira hingga tidak merasa bahwa waktu terus berlalu tanpa terasa. ,erapa lama dia disana tak pernah disadarinya. )etapi suatu hari, dia teringat kepada kedua orangtuanya" dia ingat bahwa orangtuanya mungkin merasa kehilangan dengan ketidakhadirannya. Semakin hari, keinginan untuk pulang terus datang dan bertambah kuat. *ada akhirnya, 6rashima mengutarakan maksudnya kepada sang *utri bahwa dia harus pergi menjenguk orangtuanya. Sang *utri menangis sedih dan memohon agar 6rashima tidak pergi. "&ika kamu pergi, saya mungkin tidak akan melihatmu lagi," tangis sang *utri. )etapi keinginan 6rashima sangat kuat dan tidak dapat dibujuk lagi. 6rashima sangat ingin melihat kedua orangtuanya sekali lagi dan berjanji akan pulang kembali ke istana itu dan tinggal bersama sang *utri selama-

lamanya. Sang *utri akhirnya setuju dan memberikan sebuah kotak emas kepadanya dan berpesan agar kotak itu jangan pernah dibuka. "&ika kamu mengindahkan kata-kataku," katanya kembali, "kamu mungkin masih dapat kembali kepadaku. Saat kamu siap, penyuku akan berada disana untuk membawamu, tetapi bila kamu lupa apa yang saya katakan kepadamu, Saya tidak akan pernah dapat menemui kamu lagi." 6rashima )aro dengan bersemangat meyakinkan dia bahwa tidak ada satupun di dunia yang dapat memisahkan mereka, dan mengucapkan selamat tinggal. Dengan menunggangi punggung penyu, dengan cepat dia meninggalkan istana jauh dibelakang. Selama tiga hari tiga malam mereka berenang, dan akhirnya penyu itu tiba di tepi pantai dekat rumahnya yang dulu. Dengan bersemangat dia lari ke desa itu dan mencari semua teman-teman lamanya. Semua wajah terlihat asing baginya, bahkan rumahnya pun kelihatan berbeda. Anak-anak yang bermain di pinggir jalan dimana dia pernah tinggal, tidak pernah dilihatnya sebelumnya. Dia berhenti di depan rumahnya, dengan hati berdebar-debar, dia mengetuk pintu rumah. )erdengar suara musik dari jendela atas dan seorang wanita yang asing baginya membukakan pintu. 3anita itu tidak bisa menjelaskan tentang orangtuanya dan bahkan tidak pernah mendengar nama kedua orangtuanya. 6rashima lalu keluar dari rumah tersebut dan menanyai semua orang yang dijumpainya. )etapi semua yang ditanyai hanya memandanginya dengan curiga. Akhirnya dia menuju ke tanah pekuburan di luar desa. #encari-cari di antara kuburan yang ada, dan dengan cepat dia menemukan dirinya berdiri di dekat nama yang selama ini dicari-carinya. )anggal pada batu nisan itu menunjukkan bahwa ayah dan ibunya meninggal tidak lama setelah dia berangkat" dan dia menemukan bahwa dia telah pergi dari rumah itu selama tiga ratus tahun. Dengan penuh kesedihan dia membungkuk untuk menghormati orangtuanya yang terakhir kali dan kembali menuju desanya. Di setiap langkah dia berharap bahwa dia akan terbangun dari mimpinya, tetapi orang-orang yang ditemui dan jalan yang dilalui adalah nyata. Kemudian dia teringat akan sang *utri dan kotak emas yang diberikan kepadanya. Dia berpikir bahwa mungkin saja sang *utri telah menyihirnya, dan kotak ini mempunyai jimat-jimat untuk mematahkan sihir itu. Dengan tidak sabar dia membuka kotak tersebut, dan seberkas asap berwarna ungu keluar meninggalkan kotak yang kosong. Dengan terkejut, dia tersadar

Smelihat tangannya yang langsung menjadi tua dan gemetaran. dia menjadi sadar bahwa kotak tersebut berisi jimat yang menahan dirinya dari proses penuaan selama tiga ratus tahun, dan kotak itu telah kehilangan sihirnya. Dengan ketakutan, dia berlari ke tepi aliran air yang mengalir dari atas gunung, dan melihat bayangan dirinya yang terpantul di air itu adalah bayangan seseorang yang sangat tua.

Dia kembali ke desa itu dengan ketakutan, dan tak ada satu orangpun yang mengenali dia sebagai anak muda yang kuat beberapa jam yang lalu. Dengan kelelahan, dia akhirnya mencapai tepi pantai, dimana dia duduk di atas sebuah batu dan memanggil penyu laut yang membawanya ke istana laut. )etapi panggilannya sia-sia belaka, penyu itu tidak pernah muncul, dan akhirnya suaranya hilang di telan kematian. Sebelum kematiannya, orang-orang se-desa berkumpul di dekatnya dan mendengarkan ceritanya yang sangat aneh. $ama setelah kejadian itu, orangorang desa menceritakan kepada anak-anaknya tentang seseorang yang sangat mencintai orangtuanya, meninggalkan istana bawah laut dan seorang *utri yang sangat cantik, dan orang itu bernama 6rashima )aro.

Anda mungkin juga menyukai