Cerita Pendek
Danang Desfri Abdilah
SMAN 1 BEKASI
ERPEN
XII IPA 8
Tak lama kemudian abdul pun datang lagi membawa sebungkus rokok yang baru saja dibelinya. gitu dong itu baru anak buah saya, ujar ifan dengan sedikit kasar. Tiba-tiba terdengar deringan handphone yang bernada pujaan hati Kangen band dari saku celana abdul yang bertuliskan Ririn di monitor handphonenya, ia segera membuka sms dari Ririn tersebut yang bertuliskan Dul, sampai kapan sih kamu nggak masuk kelas seperti ini, nggak kasihan kamu sama kedua orangtua mu yang telah susah payah membiayai sekolah kamu, ujar Ririn lewat sms. ahh.. nggak usah hiraukan perkataan Ririn itu.. lanjut, ujar abdul dari dalam hati. Tak lama kemudian bel pun berbunyi yang bertandakan jam terakhir sudah selesai dan sekaligus bel bertanda pulang, abdul pun dan ifan langsung menuju sekolahnya dari bawah pohon pisang yang kurang lebih sekitar 50 meter dari sekolahnya. Setiba dia di sekolah tiba-tiba dia melihat seorang cewek dari kejauhan, dia menghampirinya ternyata cewek itu adalah Ririn yang sedang menangis di bangku sekolah. Loh rin kok kamu nangis, ujar abdul. kamu mau tahu mengapa aku nangis, ujar Ririn dengan kesal. iya.. ada apa dengan mu apa yang kamu pikirkan. Balas abdul dengan genit. ***ttteeerr.. terdengar suara teeer sebanyak 2 kali dan terlihat pipinya abdul merah setelah ditampar oleh Ririn, Abdul, dasar tengkorak kamu dul. udah berapa kali aku bilang jangan cabut lagi, jangan cabut lagi, kamu dengar nggak, ujarnya sambil nangis. Abdul berfikir sambil menundukkan kepalanya bahwa tenyata ada juga orang yang mau peduli sama dia setelah kedua orangtuanya telah tiada. Abdul memeluk Ririn... Kenapa kamu peduli sama aku. Aku tuh sayang sama kamu, ngerti sedikit dong, Kenapa bisa? Aku kan cuma manusia bodoh yang kerjanya cuma bikin onar, engga, aku sayang sama kamu, berubahlah rak, demi aku... Abdul pun terdiam sejenak berpikir, air matanya terus menetes dalam dekapan Ririn. Baiklah Rin, sekarang abdul nggak bakalan cabut lagi kok Rin demi kamu, ujarnya. Dengan rasa tersentuh hatinya tengkorak pun dengan tekad yang kuat untuk segera merubah pola pikirnya untuk menjadi anak yang berguna dan harus meninggalkan dunia rokok dan menghisap lem. _________ Rin, terima kasih ya kamu sudah mau peduli sama aku, dengan adanya kamu menegur aku, aku bisa seperti ini sekarang. Sekali lagi terima kasin Ririn berkat kamu aku bisa menjadi seorang sarjana walaupun kamu sering memanggil aku dengan panggilan tengkorak hidup. ehhhmmm, iya sama dul, pokoknya sekarang kita bisa hidup berkeluarga. ~TAMAT~