Anda di halaman 1dari 18

Kebutuhan Dasar Manusia II

Rika Khatresna Atie Rina Herliani

Pemberian Oksigen Dengan Nasal Kanul dan Masker,

Pemberian Oksigen Melalui Nasal Kanul


Pemberian oksigen pada klien yang memerlukan oksigen secara kontinyu dengan kecepatan aliran 1-6 liter/menit serta konsentrasi 2040%, dengan cara memasukan selang yang terbuat dari plastik ke dalam hidung dan mengaitkannya di belakang telinga. Panjang selang yang dimasukan ke dalam lubang dihidung hanya berkisar 0,6 1,3 cm. Pemasangan nasal kanula merupakan cara yang paling mudah, sederhana, murah, relatif nyaman, mudah digunakan cocok untuk segala umur, cocok untuk pemasangan jangka pendek dan jangka panjang, dan efektif dalam mengirimkan oksigen. Pemakaian nasal kanul juga tidak mengganggu klien untuk melakukan aktivitas, seperti berbicara atau makan. (Aryani, 2009:54)

Tujuan
Memberikan oksigen dengan konsentrasi relatif rendah saat kebutuhan oksigen minimal. Memberikan oksigen yang tidak terputus saat klien makan atau minum. (Aryani, 2009:54)

Alat dan Bahan:


Tabung O2 Flow meter (pengatur aliran Humidifier (botol pelembap) yang sudah diisi aquades sampai batas Selang O2 Nasal kanul Plaster Tissue

Langkah-Langkah dalam Pelaksanaan:


Jelaskan prosedur yang akan di lakukan. Atur posisi yang nyaman pada pasien, missal semi fowler position Cuci tangan. Pakai handscoon Bersihkan hidung pakai tissue Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang di butuhkan, biasanya 1 sampai 6 liter permenit. Kemudia observasi Humidifire pada tabung dengan adanya gelembung air. Pasang kanula nasal tiap 6 sampai 8 jam. Kaji cuping, septum dan mukosa hidung serta periksa aliran oksigen tiap 6 sampai 8 jam. Catat aliran kecepatan oksigen, rute pemberian dan respon klien. Cuci tangan setelah prosedur dilaksanakan.

Pemberian Oksigen Melalui Masker


Pemberian oksigen kepada klien dengan menggunakan masker yang dialiri oksigen dengan posisi menutupi hidung dan mulut klien. Masker oksigen umumnya berwarna bening dan mempunyai tali sehingga dapat mengikat kuat mengelilingi wajah klien. Bentuk dari face mask bermacam-macam. Perbedaan antara rebreathing dan non-rebreathing mask terletak pada adanya vulve yang mencegah udara ekspirasi terinhalasi kembali. (Aryani, 2009:54)

Tujuan
Memberikan tambahan oksigen dengan kadar sedang dengan konsentrasi dan kelembaban yang lebih tinggi dibandingkan dengan kanul. (Suparmi, 2008:68)

Macam-Macam Masker
Simple face mask (sungkup muka sederhana). Rebreathing mask (sungkup muka dengan kantong). Non rebreathing mask (sunkup muka tidak dengan kantong)

Simple Face Mask (sungkup muka sederhana)


Mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 40-60% dengan kecepatan aliran 5-8 liter/menit

Alat dan Bahan


Tabung O2 Flow meter (pengatur aliran Humidifier (botol pelembap) yang sudah diisi aquades sampai batas Selang O2 Masker/sungkup Plaster Tissue

Cara Pemasangan:
Terangkan prosedur pada klien Atur posisi yang nyaman pada pasien, missal semi fowler position Cuci tangan Pakai handscoon Bersihkan hidung dengan tissue Hubungkan selang oksigen pada sungkup muka sederhana dengan humidifier

Tepatkan sungkup muka sedrhana, sehingga menutupi hidung dan mulut klien
Alirkan oksigen sesuai kebutuhan Catat aliran kecepatan oksigen, rute pemberian dan respon klien. Cuci tangan setelah prosedur dilaksanakan.

Rebreathing Mask (sungkup muka dengan kantong)


Mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 60-80% dengan kecepatan aliran 8-12 liter/menit. Memiliki kantong yang terus mengembang baik, saat inspirasi maupun ekspirasi. Pada saat inspirasi, oksigen masuk dari sungkup melalui lubang antara sungkup dan kantung reservoir, ditambah oksigen dari kamar yang masuk dalam lubang ekspirasi pada kantong. Udara inspirasi sebagian tercampur dengan udara ekspirasi sehingga konsentrasi CO2 lebih tinggi daripada simple face mask. (Tarwoto&Wartonah, 2010:37)

Alat dan Bahan:


Tabung O2 Flow meter (pengatur aliran Humidifier (botol pelembap) yang sudah diisi aquades sampai batas Selang O2 Sungkup muka dengan kantong rebreathing Plaster Tissue

Cara Pemasangan:
Terangkan prosedur pada klien Atur posisi yang nyaman pada klien missal semi fowler position

Cuci tangan
Pakai handscoon Bersihkan hidung dengan tissue Hubungkan selang oksigen dengan himidifierdengan aliran rendah

Isi oksigen kedalam kantong dengan cara menutup lubang antara kantong dengan sungkup
Atur tali pengikat sungkup sehingga menutuo dengan rapat dan nyaman. Bila perlu pakai kassa pada daerah yang tertekan Sesuaikan aliran oksigen, sehingga kantong akan terisi waktu ekspirasi dan hamper kuncup waktu inspirasi Catat aliran kecepatan oksigen, rute pemberian dan respon klien. Cuci tangan setelah prosedur dilaksanakan

Non Rebreathing Mask (sungkup muka tidak dengan kantong)


Mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen sampai 80-100% dengan kecepatan aliran 10-12 liter/menit. Pada prinsipnya, udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi karena mempunyai 2 katup, 1 katup terbuka pada saat inspirasi dan tertutup saat pada saat ekspirasi, dan 1 katup yang fungsinya mencegah udara kamar masuk pada saat inspirasi dan akan membuka pada saat ekspirasi. (Tarwoto&Wartonah, 2010:37)

Alat dan Cara Pemasangan:


Sama dengan pemasangan pada sungkup muka dengan kantong rebreathing

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai