Anda di halaman 1dari 19

PENULISAN THESIS

(1)

OLEH:

Dr. Yophie Septiady, ST.

STANDAR THESIS KUALITATIF (KARYA) Judul BAB I. Pendahuluan BAB II. Tinjauan Karya/Produk BAB III. Analisa Penciptaan Karya/Produk BAB IV. Analisa Pemasaran BAB V. Kesimpulan Daftar Pustaka

BAB I. Pendahuluan 1. Latar Belakang 2. Masalah Penciptaan/Karya 3. Fokus dan Ruang Lingkup Penciptaan/Karya 4. Tujuan Penciptaan/Karya 5. Manfaat Penciptaan 6. Metodologi Penciptaan/Karya (Gagasan Teknis) 7. Lokasi dan Waktu Penelitian/Penciptaan 8. Metode Penelitian (Kualitatif/Kuantitatif) 9. Analisis Data (untuk menghasilkan karya) 10. Pemasaran Karya (dijelaskan ringkas dan umum)

JUDUL

Judul
= harus jelas, padat, dan ringkas. Judul juga sudah memberikan informasi kepada pembaca mengenai gambaran umum isi dari tulisan yang ada di dalamnya.

1. JUDUL HARUS MENARIK. 2. PENULIS BENAR-BENAR TERTARIK DENGAN JUDUL YANG DITAMPILKANNYA, KARENA JIKA IA MENYENANGI JUDUL MAKA IA MENYENANGI PENELITIANNYA, SEHINGGA MUDAH MENGATASI MASALAH-MASALAH YANG ADA DI DALAM PENELITIANNYA. 3. JUDUL YANG DITAMPILKAN HARUS SESUAI DENGAN BIDANG STUDI ATAU KEMAMPUAN ILMIAH YANG KITA MILIKI.

4. JUDUL HARUS MENSIRATKAN TOPIK YANG NANTINYA BERMANFAAT UNTUK ORANG-ORANG YANG BERKEPENTINGAN DALAM BIDANG TERTENTU. 5. JUDUL TIDAK PERLU TERLALU PANJANG. 6. DENGAN MEMBACA JUDUL, PEMBACA SUDAH MENDAPATKAN GAMBARAN ISI DARI TULISAN DI DALAM PEMAPARANNYA; DENGAN KATA LAIN, JUDUL HARUS INFORMATIF.

7. JUDUL HARUS MENGGUNAKAN KAIDAH BAHASA (INDONESIA) YANG BAIK DAN BENAR. 8. DALAM KALIMAT JUDUL BILA PERLU SUDAH ADA: SUBJEK, PREDIKAT, OBJEK, DAN KETERANGAN TEMPAT PENELITIAN. DENGAN KATA LAIN, JUDUL HARUS JELAS SUBJEK, PREDIKAT, OBJEK, DAN KETERANGANNYA SEHINGGA NILAI ILMIAHNYA JUGA MENJADI JELAS; TIDAK SAMAR-SAMAR.

9. KALIMAT JUDUL TIDAK BOLEH MENGANDUNG UNSUR KEBERPIHAKAN TERHADAP SUATU MASALAH (POLITIK, HUKUM, KEHIDUPAN SOSIAL, ETNISITAS, AGAMA, DSB.). 10. MEMPERHATIKAN MASALAH MORAL. 11. JUDUL BISA MENGGUNAKAN BAHASA POPULER; WALAUPUN PEMBAHASAN DI DALAMNYA BERBOBOT ILMIAH. 12. JUDUL BERISI KALIMAT YANG DAPAT MEMECAHKAN SUATU MASALAH; BAIK DALAM SEGI WAKTU. CONTOH: HINDARI JUDUL, KEMACETANAN DI JAKARTA YANG TAK PERNAH SELESAI.

13. BERDASARKAN FUNGSINYA, JUDUL MERUPAKAN FORMAT KESIMPULAN ISI DARI SELURUH PENYELIDIKAN. 14. JUDUL TIDAK BOLEH SAMA DENGAN KARANGAN LAINNYA; SEHINGGA PEMILIK JUDUL BISA MENG-KLAIM BAHWA JUDUL ITU ADALAH MILIKNYA. 15.TIDAK LEBIH DARI 15 KATA (SUKADJI, 2000:131).

PENDAHULUAN

= berisi latar belakang masalah kenapa kajian/karya/penciptaan tersebut dilakukan; atau latar belakang masalah yang mendorong mahasiswa untuk mendapatkan gagasan dalam berkarya/meneliti suatu.
Pada bagian ini juga sudah dimasukkan statement of intent (= pernyataan maksud penelitian).

Perlu diketahui bahwa latar belakang masalah berisi kondisi-kondisi (baik berupa kasus yang dilengkapi oleh data tulisan, angka-angka, maupun gambar) yang ada dalam kehidupan sosial atau budaya di masyarakat yang menjadi perhatian (calon) peneliti. Singkatnya, latar belakang masalah merupakan dasar munculnya gagasan atau alasan untuk berkarya/mengkaji sesuatu.

Statement of intent merupakan penegasan dari (calon) peneliti untuk menyatakan keinginannya dalam meneliti suatu gejala. Biasanya Soi ditulis sebagai berikut:
Saya ingin membuat karya (desain) , melalui suatu penelitian .., (yang dilihat sebagai)...

Contoh: Saya ingin membuat alat bantu dalam membaca dengan berbagai posisi, melalui suatu penelitian kualitatif, di mana kegiatan membaca dengan beberapa posisi dilihat sebagai bagian dari kebiasaan manusia.

MASALAH PENCIPTAAN

= bisa berhubungan dengan masalah-masalah filsafat seni, sosial, budaya, ekonomi, maupun masalah-masalah teknis dalam pendekatan penciptaan/karya yang akan dilakukan, yang dihubungkan dengan kondisi yang ada/empirik.

Adalah masalah yang dikonstruksi oleh peneliti. Masalah penelitian bisa ditarik dari masalah sosial atau budaya yang sudah dimuat dalam latar belakang masalah pada pendahuluan.
masalah penelitian adalah penciptaan suatu model teori atau hipotesa yang dapat digunakan sebagai pedoman bagi kegiatan penelitian untuk menghasilkan karya; dan untuk mengungkapkan kebenaran dari proposisi yang telah dibuat. Hipotesa dalam kualitatif bersifat implisit.

Contoh
Kebiasaan membaca yang sering dilakukan pada malam hari sebelum tidur adalah berbaring. Sedangkan, berbaring sambil membaca dapat membuat posisi tubuh menjadi tidak ideal. Selain itu, bila tertidur setelah membaca dapat membuat buku menjadi rusak karena gerakan tidur yang tidak disadari.
Catatan: Dalam membuat pernyataan di atas sudah didukung oleh literatur yang relevan. Terutama yang

SEKIAN,
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai