Anda di halaman 1dari 34

PENELITIAN

KUALITATIF
TAHAPAN PENELITIAN KUALITATIF
 Praktik penelitian kualitatif dapat dilaksanakan
dengan baik, maka, kita dapat belajar dari
tahapan-tahapan yang harus dilalui
 Research is a process of steps artinya
bahwa penelitian merupakan proses dari
beberapa tahapan atau langkah
 Persyaratan penting dalam mengadakan
kegiatan penelitian adalah sistematis,
berencana, dan mengikuti konsep ilmiah
Pre- Eliminary
 Ketika seorang peneliti hendak mengadakan suatu
penelitian kualitatif, maka peneliti tersebut akan
melakukan beberapa bagian penting yang
dilaksanakan sebelum penelitian berlangsung
 Yaitu suatu studi yang dilakukan sebelum penelitian
berlangsung dengan tujuan untuk meyakinkan
pembaca bahwa kasus yang diangkat memang ada
(sesuai dengan esensi dalam penelitian kualitatif)
menyajikan fakta berdasarkan sudut pandang si
pelaku bukan si peneliti
 Pre Elimenery untuk bukti awal
bahwa masalah yang akan kita teliti di
lapangan benar-benar ada.
 Berawal dari studi pendahuluan
kemudian kita akan menentukan judul
dan fokus penelitian yang akan kita
kaji. dengan memakai beberapa
alasan berlandaskan teori yang sudah
ada

4
Studi Pendahuluan

 Studi pendahuluan merupakan salah


satu aktivitas atau kegiatan persiapan
yang dilakukan oleh seorang peneliti,
dengan tujuan untuk menentukan objek
dan subjek penelitian yang tepat, yang
sesuai dengan tema penelitian yang
menjadi fokus kajian peneliti.

5
 Pada langkah awal yakni menentukan masalah penelitian, peneliti  sudah
disarankan untuk mengadakan penjajagan mengenai kemungkinan terus
atau terhentinya pikiran peneliti untuk mengadakan penelitian tersebut.
Mungkin saja peneliti sudah begitu menggebu-gebu berkeinginan untuk
melaksanakan penelitiannya karena dirasakan bahwa permasalahannya
cukup menarik, penting, dan actual, misalnya saja tentang kenakalan
remaja terutama yang berhubungan dengan penyalahgunaan narkotika.
Namun ketika peneliti sudah siap dengan proposal yang mantap, peneliti
baru mengetahui bahwa di daerah tersebut tidak terdapat anak remaja.
Ternyata tanah di daerah tersebut tidak subur, sehingga dengan singkat
dapat  dikatakan bahwa di daerah itu para remaja tidak dapat mencari
nafkah untuk kehidupannya dengan memanfaatkan lahan yang ada. Itulah
sebabnya para remaja sesudah melulusakn pendidikan dasarnya lalu pergi
mengadu nasib ke kota besar.

6
 Penelitian pendahuluan dilakukan oleh peneliti
terutama untuk menjajaki dapat tidaknya suatu
penelitian dilaksanakan di daerah itu. Dengan
alasan itulah maka penelitian pendahuluan ini
sering disebut dengan Fasibility study
kemungkinan dilaksanakan. Dengan studi ini
peneliti ingin mengetahui apakah rencana
penelitiannya memang masih ada kemungkinan
untuk dilaksanakan.

7
manfaat
 Mengetahui bahwa suatu permasalahan sudah pernah
diteliti dan sudah dipecahkan, sehingga dapat menghindari
adanya penelitian yang berulang-ulang namun 
sebenarnya sama.
 Dapat memperkuat keinginan untuk meneliti suatu
permasalahan karena adanya penelitian-penelitian lain
yang relevan.
 Menghemat tenaga dan biaya dengan cara menjadikan
penelitian terdahulu sebagai sumber dokumen penelitian.
 Mengetahui apakah penelitian tersebut mampu untuk
dilaksanakan oleh peneliti ataukah justru akan menyulitkan

DIAN SIMATUPANG 8
Objek Studi pendahuluan

 Objek tersebut ada yang berupa tulisan-


tulisan dalam kertas (paper), manusia
(person) dan tempat (place), disingkat
menjadi tiga p

9
10
 Menurut Arikunto (1992; 22), dalam bukunya
Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktik, dikatakan bahwa masalah itu mesti
merupakan bagian dari “kebutuhan”
seseorang untuk dipecahkan. Penyebab
orang ingin mengadakan penelitian adalah
karena ia ingin mendapatkan jawaban dari
masalah yang dihadapi.

11
Masalah Penelitian
 Titik tolak penelitian jenis apapun adalah bersumber pada masalah
penelitian.
 Masalah harus dipikirkan dan dirumuskan secara jelas, sederhana dan
tuntas.

 Dalam penelitian kualitatif "masalah" yang


dibawa oleh peneliti masih remang-remang, bahkan gelap,
kompleks dan dinamis , Oleh karena itu, "masalah" dalam
penelitian kualitatif masih bersifat sementara, tentatif dan akan
berkembang atau mungkin berganti setelah peneliti berada di
lapangan.
bagi para peneliti pemula, biasanya
menemukan kesulitan dalam mendapatkan masalah
untuk diteliti dan darimanakah masalah untuk
penelitian tersebut dicari. Maka muncullah pertanyaan,
“ Darimanakah sumber-sumber masalah
untuk diteliti itu? ”
Masalah itu dapat kita temui dalam kehidupan sehari-
hari. Sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya
mengenai definisi masalah bahwa masalah itu merupakan
rangkaian dari peristiwa sehari-hari yang selalu kita
jumpai. Kita dapat mendapatkan masalah dari
berbagai fenomena yang kita lihat dalam kehidupan
keseharian kita.
 Namun, selain dari fenomena-fenomena yang nampak dan kita
saksikan, kita juga dapat menemukan masalah dari membaca
buku, atau pun masalah yang didapatkan karena diberi oleh
orang lain, dan juga masalah yang malah datang dari diri kita
sendiri.
 Namun alangkah baiknya jika masalah itu
datang dari diri sendiri sesuai dengan minat
sang peneliti. Sehingga ketika menjalankan
kegiatan penelitian, peneliti benar-benar
menghayati masalah yang sedang ia teliti
tersebut. Lebih jauh lagi, penelitian akan
berjalan sebaik-baiknya jika peneliti
menghayati masalah. Karena peneliti tentu
akan lebih senang menggarap masalah yang
dihayati daripada yang tidak.(Arikunto, 1992;
23)
15 DIAN SIMATUPANG
 Terkadang kesalahan yang terjadi dalam penelitian adalah
berangkat dari paradigma yang salah.
 Penelitian yang yang benar adalah dimulai dengan mencari
dan mengidentifikasi permasalahan yang ada. Barulah
setelah mendapatkan masalah yang jelas, penelitian di
lakukan. Banyak di antara kita – terutama mahasiswa- ketika
melakukan penelitian ilmiah, memulai dengan cara yang
salah, yaitu menentukan judul baru kemudian menentukan
permasalahan. Sebenarnya hal ini bukan permasalahan
pokok, tetapi paradigma seperti ini perlu dibenarkan.

16
Apakah permasalahan
dalam penelitian?
 John Dewey dan Kerlinger mendefinisikan bahwa
permasalahan adalah kesulitan yang dirasakan
oleh orang awam maupun para peneliti;
permasalahan dapat juga diartikan sebagai
sesuatu yang menghalangi tercapainya tujuan
 Dalam penelitian kualitatif, permasalahan
diperoleh dari adanya ketertarikan terhadap hal-
hal yang unik dan memiliki nilai lebih yang pantas
untuk diteliti.
Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi
tiga kemungkinan terhadap masalah yang
dibawa oleh peneliti dalam penelitian.

1) “masalah” yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal


sampai akhir penelitian sama. Dengan demikian judul proposal
dengan judul laporan penelitian sama.
2) "masalah" yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian
berkembang yaitu memperluas atau memperdalam masaIah
yang telah disiapkan. Dengan demikian tidak terlalu banyak
perubahan, sehingga judul penelitian cukup disempurnakan.
(3) “masalah" yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan
berubah total, sehingga harus "ganti" masalah. Dengan
demikian judul proposal dengan judul laporan penelitian tidak
sama karena ada penggantian judul.

18
SUBTANSI LATAR
BELAKANG MASALAH
 Menjelaskan/ menguraikan secara
sistematis apa sebab penelitian
dilakukan.
Penulisan latar belakang
masalah
 Teknik penulisan Latar Belakang Permasalahan
dalam penelitian dimulai dari pengungkapan
secara sistematis deskripsi masalah secara
makro pada tingkat global menuju
permasalahan yang bersifat mikro yang terjadi
di lokasi penelitian
 Susunan kalimat diurut secara segitiga
terbalik (dari umum/deduktif – ke
khusus/induktif)
 Dengan model piramid terbalik buat gambaran umum tentang
masalah mulai dari hal global sampai mengerucut fokus pada
masalah inti, objek serta ruang lingkup yang akan di teliti.
 Pada bagian tengah ungkapkan fakta, fenomena, data-data dan
pendapat ahli berkenaan dengan pentingnya masalah dan efek
negatifnya jika tidak segera di atasi dengan di dukung juga teori dan
penelitian terdahulu.
 Bagian akhir di isi dengan alternatif solusi yang bisa di tawarkan
(teoritis dan praktis) dan akhirnya munculah judul

22
Hal yang di ungkap dalam
latar belakang masalah
1. Ungkapan tentang fenomena yang hendak di teliti
sebagai deskripsi awal
Peristiwa inilah yang seharusnya di paparkan pertama
kali di latar belakang masalah
2. Pemahaman tentang aspek-aspek fenomena itu–
literatur pustaka
3. Penelitian sejenis terdahulu yang pernah dilakukan
4. Apa yang belum diketahui atau yang ingin di ketahui
peneliti
Perumusan  masalah merupakan salah satu tahap
di antara sejumlah tahap penelitian yang memiliki
kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan
penelitian. Tanpa perumusan masalah, suatu
kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan
bahkan tidak akan membuahkan hasil apa-apa.
Perumusan  masalah atau  research questions
atau disebut juga sebagai research problem,
diartikan sebagai suatu rumusan yang
mempertanyakan

24
Perumusan  masalah memiliki fungsi 1.sebagai pendorong
suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan atau dengan kata
lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu menjadi
ada dan dapat dilakukan.
2. sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu
penelitian. Perumusan masalah ini tidak berharga mati, akan
tetapi dapat berkembang dan berubah setelah peneliti sampai
di lapangan.
3. sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus
dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data apa yang tidak perlu
dan harus disisihkan oleh peneliti
4. peneliti menjadi dapat dipermudah di dalam menentukan
siapa yang akan menjadi populasi dan sampel penelitian.
Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam
Perumusan Penelitian Kualitatif

1. Tentukan pertanyaan umum (grand tour


question), yang kemudian diturunkan atau
dijabarkan ke dalam sub-sub pertanyaan khusus
yang semakin spesifik.
2. Pertanyaan harus sesuai dengan jenis penelitian.
3. Formulasi atau rumusan pertanyaan penelitian
secara tidak langsung menyebutkan hubungan
sebab-akibat.
4. Pertanyaan akan berkembang bahkan berubah
sejalan dengan perkembangan penelitian.
5. Pertanyaan penelitian sebaiknya menggunakan
pertanyaan terbuka.
Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan Umum :
Bagaiamana perilaku coping …. ?

Pertanyaan Khusus :
Apa saja kendala dalam menerapkan
coping…?
Apa saja upaya yang dilakuka ibu?
CONTOH
PERILAKU COPING REMAJA
DENGAN AYAH POLIGAMI
Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk perilaku coping yang dilakukan?
2. Mengapa perilaku coping tersebut dipilih?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan coping?
4. Bagaimana dampak lanjutan yang muncul pada remaja ketika
menggunakan coping tertentu?
5. Masalah-masalah apa yang dihadapi remaja dengan ayah poligami?
PENELITIAN
Tujuan penelitian pada hakikatnya menggambarkan
esensi pelaksanaan penelitian YANG diwujudkan untuk
mengkaji aspek masalah tertentu yang berkaitan erat
dengan rumusan masalah, yang disampaikan dalam
bentuk kalimat pernyataan.
Tujuan penelitian dibuat untuk menjelaskan arah
penelitian. Tujuan harus seiring derngan rumusan
masalah. Ada beberapa teknis penulisan tujuan.
Umumnya, tujuan penelitian dibuat poin per poin
sesuai banyaknya rumusan masalah.
Namun, belakangan ini tujuan dibuat dalam bentuk
paragraf yang berisi tentang uraian tujuan secara
lengkap, tidak hanya merubah sedikit  rumusan
masalah dengan memberi kata ‘untuk mengetahui’ di
awal kalimat.
Signifikansi penelitian
Menjelaskan manfaat hasil penelitian
untuk apa dan untuk siapa
Mis: Signifikansi Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini
diharapkan dapat menambah wawasan
berfikir dan khasanah ilmu serta sebagai
saran untuk mengaplikasikan ilmu yang
telah diperoleh selama perkuliahan
Signifikansi Praktis
Secara praktis diharapkan dapat
memberikan manfaat dan menjadi
bahan evaluasi bagi customer
service PT. Acacia
Benang Merah
Latar Belakang Penelitian

Perumusan Masalah
Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian
TUGAS
LATAR BELAKANG MASALAH
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
SIGNIFIKANSI PENELITIAN
PENELITIAN TERDAHULU

Anda mungkin juga menyukai