Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN OBSTRUKSI USUS


A. PENGERTIAN
Obstruksi usus adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus
intestinal (Nettina, 2001). Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan
terhambatnya aliran isi usus ke depan tetapi peristaltiknya normal (Reeves, 2001).
Obstruksi usus merupakan suatu blok saluran usus yang menghambat pasase airan,
!latus dan makanan dapat seara mekanis atau !ungsional ("uker, 1##$).
B. ETIOLOGI
2. %ekanis
&dhesi'perlengketan pasabedah (#0( dari obstruksi mekanik)
)arsinoma
*olvulus
+ntususepsi
Obstipasi
,olip
-triktur
.. /ungsional (non mekanik)
+leus paralitik
0esi medula spinalis
1nteritis regional
)etidakseimbangan elektrolit
2remia
A. JENIS-JENIS OBSTRUKSI
"erdapat 2 jenis obstruksi 3
4. Obstruksi paralitik (ileus paralitik)
,eristaltik usus dihambat sebagian akibat pengaruh toksin atau trauma yang
mempengaruhi kontrol otonom pergerakan usus. ,eristaltik tidak e!ekti!,
suplai darah tidak terganggu dan kondisi tersebut hilang seara spontan
setelah 2 sampai . hari.
5. Obstruksi mekanik
"erdapat obstruksi intralumen atau obstruksi mural oleh tekanan ekstrinsik.
Obstruksi mekanik digolongkan sebagai obstruksi mekanik simpleks (satu
tempat obstruksi) dan obstruksi lengkung tertutup ( paling sedikit 2
obstruksi). )arena lengkung tertutup tidak dapat didekompresi, tekanan
intralumen meningkat dengan epat, mengakibatkan penekanan pebuluh
darah, iskemia dan in!ark(strangulasi). -ehingga menimbulkan obstruksi
strangulata yang disebabkan obstruksi mekanik yang berkepanjangan.
Obstruksi ini tidak mengganggu suplai darah, menyebabkan gangren dinding
usus.
A. MANIFESTASI KLINIK
6. %ekanika sederhana 7 usus halus atas
)olik (kram) pada abdomen pertengahan sampai ke atas, distensi, muntah
empedu a8al, peningkatan bising usus (bunyi gemerining bernada tinggi
terdengar pada interval singkat), nyeri tekan di!us minimal.
9. %ekanika sederhana 7 usus halus ba8ah
)olik (kram) signi!ikan midabdomen, distensi berat,muntah 7 sedikit atau tidak
ada 7 kemudian mempunyai ampas, bising usus dan bunyi :hush; meningkat,
nyeri tekan di!us minimal.
$. %ekanika sederhana 7 kolon
)ram (abdomen tengah sampai ba8ah), distensi yang munul terakhir,
kemudian terjadi muntah (!ekulen), peningkatan bising usus, nyeri tekan di!us
minimal.
#. Obstruksi mekanik parsial
<apat terjadi bersama granulomatosa usus pada penyakit =rohn. >ejalanya
kram nyeri abdomen, distensi ringan dan diare.
10. -trangulasi
>ejala berkembang dengan epat? nyeri parah, terus menerus dan terlokalisir?
distensi sedang? muntah persisten? biasanya bising usus menurun dn nyeri
tekan terlokalisir hebat. /eses atau vomitus menjadi ber8arna gelap atau
berdarah atau mengandung darah samar.
A. PEMERIKSAAN PENUNJANG
11. -inar @ abdomen menunjukkan gas atau airan di dalam usus
12. Aarium enema menunjukkan kolon yang terdistensi, berisi udara atau lipatan
sigmoid yang tertutup.
1.. ,enurunan kadar serum natrium, kalium dan klorida akibat muntah?
peningkatan hitung -<, dengan nekrosis, strangulasi atau peritonitis dan
peningkatan kadar serum amilase karena iritasi pankreas oleh lipatan usus.
14. &rteri gas darah dapat mengindikasikan asidosis atau alkalosis metabolik.
A. PENATALAKSANAAN MEDIS/BEDAH
1. )oreksi ketidakseimbangan airan dan elektrolit 3
2. "erapi Na
B
, )
B
, komponen darah
.. Ringer laktat untuk mengoreksi kekurangan airan interstisial
4. <ekstrosa dan air untuk memperbaiki kekurangan airan intraseluler
5. <ekompresi selang nasoenteral yang panjang dari proksimal usus ke area
penyumbatan? selang dapat dimasukkan dengan lebih e!ekti! dengan pasien
berbaring miring ke kanan.
6. +mplementasikan pengobatan unutk syok dan peritonitis.
9. Ciperalimentasi untuk mengoreksi de!isiensi protein karena obstruksi kronik,
ileus paralitik atau in!eksi.
$. Reseksi usus dengan anastomosis dari ujung ke ujung.
#. Ostomi barrelDganda jika anastomosis dari ujung ke ujung terlalu beresiko.
10. )olostomi lingkaran untuk mengalihkan aliran !eses dan mendekompresi usus
dengan reseksi usus yang dilakukan sebagai prosedur kedua.
B. PENGKAJIAN
15. Umum :
&noreksia dan malaise, demam, takikardia, dia!oresis, puat, kekakuan
abdomen, kegagalan untuk mengeluarkan !eses atau !latus seara rektal,
peningkatan bising usus (a8al obstruksi), penurunan bising usus (lanjut),
retensi perkemihan dan leukositosis.
16. Khuu :
a. 2sus halus
Aerat, nyeri abdomen seperti kram, peningkatan distensi
<istensi ringan
%ual
%untah 3 pada a8al mengandung makanan tak dierna dan kim?
selanjutnya muntah air dan mengandung empedu, hitam dan !ekal
<ehidrasi
b. 2sus besar
)etidaknyamana abdominal ringan
<istensi berat
%untah !ekal laten
<ehidrasi laten 3 asidosis jarang
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTER!ENSI
1". K#$u%&'(&' )*+um# ,&-%&' .#%hu.u'(&' /#'(&' mu&+0 mu'1&h0 /#m&m
/&' &1&u /-2*%#-.
Tu3u&' 3 kebutuhan airan terpenuhi
K%-1#%-& h&-+ :
a. "anda vital normal
b. %asukan dan haluaran seimbang
I'1#%)#'- :
. ,antau tanda vital dan observasi tingkat kesadaran dan gejala syok
d. ,antau airan parentral dengan elektrolit, antibiotik dan vitamin
e. ,antau selang nasointestinal dan alat penghisap rendah dan intermitten.
2kur haluaran drainase setiap $ jam, observasi isi terhadap 8arna dan
konsistensi
!. ,osisikan pasien pada miring kanan? kemudian miring kiri untuk
memudahkan pasasse ke dalam usus? jangan memplester selang ke hidung
sampai selang pada posisi yang benar
g. ,antau selang terhadap masuknya airan setiap jam
h. )ateter uretral ind8elling dapat dipasang? laporkan haluaran kurang dari 50
ml'jam
i. 2kur lingkar abdomen setiap 4 jam
j. ,antau elektrolit, Cb dan Ct
k. -iapkan untuk pembedahan sesuai indikasi
l. Aila pembedahan tidak dilakukan, kolaborasikan pemberian airan per oral
juga dengan mengklem selang usus selama 1 jam dan memberikanjumlah air
yang telah diukur atau memberikan airan setelah selang usus diangkat.
&. Auka selang, bila dipasang, pada 8aktu khusus seusai pesanan, untuk
memperkirakan jumlah absorpsi.
A. Observsi abdomen terhadap ketidaknyamanan, distensi, nyeri atau kekauan.
=. &uskultasi bising usus, 1 jam setelah makan? laporkan tak adanya bising usus.
<. =airan sebanyak 2500 ml'hari keuali dikontraindikasikan.
1. 2kur masukan dan haluaran sampai adekuat.
/. Observasi !eses pertama terhadap 8arna, konsistensi dan jumlah? hindari
konstipasi
14. N5#%- .#%hu.u'(&' /#'(&' /-1#'-0 $#$&$u&'
Tu3u&' : rasa nyeri teratasi atau terkontrol
K%-1#%-& h&-+ 3 pasien mengungkapkan penurunan ketidaknyamanan?
menyatakan nyeri pada tingkat dapat ditoleransi, menunjukkan relaks.
I'1#%)#'- :
m. ,ertahankan tirah baring pada posisi yang nyaman? jangan menyangga lutut.
n. )aji lokasi, berat dan tipe nyeri
o. )aji kee!ekti!an dan pantau terhadap e!ek samping anlgesik? hindari mor!in
p. Aerikan periode istirahat terenana.
E. )aji dan anjurkan melakukan lathan rentang gerak akti! atau pasi! setiap 4
jam.
r. 2bah posisi dengan sering dan berikan gosokan punggung dan pera8atan
kulit.
s. &uskultasi bising usus? perhatikan peningkatan kekauan atau nyeri? berikan
enema perlahan bila dipesankan.
t. Aerikan dan anjurkan tindakan alternati! penghilang nyeri.
6. K#1-/&$#2#$1-2&' 7*+& '&2& .#%hu.u'(&' /#'(&' /-1#'- &./*m#' /&'
&1&u $#$&$u&'.
Tu3u&' : pola na!as menjadi e!ekti!.
K%-1#%-& h&-+ 3 pasien menunjukkan kemampuan melakukan latihan
perna!asan, perna!asan yang dalam dan perlahan.
I'1#%)#'- :
a. )aji status perna!asan? observasi terhadap menelan, :perna!asan epat;
b. "inggikan kepala tempat tidur 40D60 derajat.
. ,antau terapi oksigen atau spirometer insenti!
d. )aji dan ajarkan pasien untuk membalik dan batuk setiap 4 jam dan napas
dalam setiap jam.
e. &uskultasi dada terhadap bunyi na!as setiap 4 jam.
.. A'-#1& .#%hu.u'(&' /#'(&' $%-- -1u&- /&' 7#%u.&h&' 1&1u
$##h&1&'.
Tu3u&' 3 ansietas teratasi
K%-1#%-& h&-+ 3 pasien mengungkapkan pemahaman tentang penyakit saat ini
dan mendemonstrasikan keterampilan kooping positi! dalam menghadapi
ansietas.
I'1#%)#'- :
a. )aji perilaku koping baru dan anjurkan penggunaan ketrampilan yang
berhasil pada 8aktu lalu.
b. <orong dan sediakan 8aktu untuk mengungkapkan ansietas dan rasa takut?
berikan penenangan.
. Felaskan prosedur dan tindakan dan beri penguatan penjelasan mengenai
penyakit, tindakan dan prognosis.
d. ,ertahankan lingkungan yang tenang dan tanpa stres.
e. <orong dukungan keluarga dan orang terdekat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Nettina, -andra %. Pedoman Praktik Keperawatan. &lih bahasa -etia8an dkk.
1d. 1. Fakarta 3 1>=? 2001
2. -meltGer -uGanne =. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. &lih bahasa &gung Haluyo, dkk. 1ditor %onia 1ster, dkk. 1d. $.
Fakarta 3 1>=? 2001.
.. "uker, -usan %artin et al. Patient care Standards : Nursing Process,
diagnosis, And Outcome &lih bahasa Iasmin asih. 1d. 5. Fakarta 3 1>=? 1##$
4. ,rie, -ylvia &nderson. Pathoph!siolog! : "linical "oncepts O# $isease
Processes. &lih Aahasa ,eter &nugrah. 1d. 4. Fakarta 3 1>=? 1##4
5. Reeves, =harlene F et al. Medical%Surgical Nursing. &lih Aahasa Foko -etyono.
1d. +. Fakarta 3 -alemba %edika? 2001

Anda mungkin juga menyukai