Anda di halaman 1dari 28

Pendahuluan

Di Indonesia preeklampsia-eklampsia masih merupakan salah satu penyebab


utama kematian maternal dan kematian perinatal yang tinggi. Oleh karena itu
diagnosis dini pre-eklampsia yang merupakan tingkat pendahuluan eklampsia, serta
penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu
(AKI) dan anak. Perlu ditekankan bahwa sindrom preeklampsia ringan dengan
hipertensi, edema, dan proteinuri sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan
pemeriksaan antenatal yang teratur dan se!ara rutin men!ari tanda preeklampsia
sangat penting dalam usaha pen!egahan preeklampsia berat dan eklampsia, di
samping pengendalian terhadap "aktor-"aktor predisposisi yang lain.
#,$

Definisi
1,3,4
Preeklampsia adalah gangguan menyeluruh mengenai mal"ungsi endotel
%askular dan %asospasme yang ter&adi pada minggu ke $' kehamilan dan dapat pula
ter&adi sampai minggu ke (-) postpartum. *e!ara klinis dide"inisikan sebagai
hipertensi dan proteinuria dengan maupun tidak disertai edema
patologis.Preeklampsia merupakan bagian dari hipertensi yang merupakan penyulit
dari kehamilan. Ini meliputi hipertensi kronis, preeklampsia superimposed dengan
hipertensi kronik, hipertensi gestasional, preeklampsia dan eklampsia.
Kriteria diagnosis dari preklampsia ter"okus pada pengukuran dari tekanan
darah yang meninggi dan proteinuria yang ter&adi setelah $' minggu kehamilan. +al
ini harus dibedakan dengan hipertensi gestasional yang dimana lebih sering dan selalu
mun!ul dengan ge&ala yang sama dengan preeklampsia , yang termasuk didalamnya
nyeri epigastrik atau trombositopenia, tapi tidak ditandai dengan proteinuria. *ebagai
tambahan pasien dengan gambaran awal hipertensi kronik memberi gambaran yang
tumpang tindih dengan preeklampsia yang mun!ul sebagai proteinuria onset baru
setelah minggu ke $' kehamilan.
+asil konsensus mengenai kesepakatan sangat ber%ariasi pada setiap negara
dan organisasi internasional mengenai ukuran yang dapat mendeskripsikan gangguan
ini, namun terdapat batas yang masih wa&ar mengenai normotensi pada minggu ke $'
adalah tekanan sistolik tidak melebihi #('mm+g dan tekanan diastolik yang tidak
lebih ,' mm+g dalam $ kali pengukuran selama (-) &am. Preeklampsia pada pasien
yang menderita hipertensi esensial terdiagnosis &ika tekanan darah sistolik meningkat
-' mm+g atau tekanan diastolik meningkat #. mm+g
Proteinuria yaitu bila terdapat protein dalam urin dengan kadar / -''mg
dalam $( &am atau / # gram0liter dalam dua kali pengambilan urine selang ) &am
se!ara a!ak atau dengan pemeriksaan kualitati" $1 pada pengambilan urine se!ara
a!ak.
2dema sekarang tidak lagi men&adi tanda yang sahih untuk menegakkan
preeklampsia, oleh karena edema pada wa&ah dan tangan biasa di&umpai pada wanita
hamil. 2dema pada preeklampsia adalah patologis, timbul pada wa&ah dan tangan
yang sering kali menetap.
Preeklampsia dibagi lagi men&adi preeklampsia ringan dan berat. Diagnosis
preeklampsia berat ditegakkan pada wanita hamil 3$' minggu dengan hipertensi
ditambah dengan salah satu ge&ala berikut 4
#. 5ekanan darah sistolik / #)' mm+g dan tekanan darah diastolik / ##' mm+g
$. Proteinuria /.gr0$( &am atau / -1
-. Oligouria (6 .''ml per $( &am) yang disertai dengan kenaikan kreatinin
plasma
(. 7angguan %isus dan serebral yang menetap
.. 8yeri epigastrium
). 2dema paru dan sianosis
9. *indroma +2::P
;. Oligohidramnion, perlambatan pertumbuhan &anin, atau abrupsi plasenta
Klasifikasi
3,5

<erdasarkan pedoman pengelolaan hipertensi dalam kehamilan di Indonesia
($''.) 4
#. +ipertensi 7estasional
Didapatkan tekanan darah / #('0,' mm+g =ntuk pertama kalinya setelah
umur kehamilan $' minggu, tidak disertai dengan proteinuria dan tekanan
darah kembali normal 6 #$ minggu pas!a persalinan.
$. Preeklampsia
>ingan
5ekanan darah / #('0,' mm+g setelah umur kehamilan $' minggu disertai
dengan proteinuria / -''mg0$( &am atau dipsti!k / #1
<erat
5ekanan darah / #)'0##' mm+g *etelah umur kehamilan $' minggu,
disertai dengan proteinuria 3 $gr0$( &am atau dipsti!k / $1 sampai (1
-. 2klampsia
Ke&ang-ke&ang pada preeklampsia disertai koma
(. +ipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia
5imbulnya proteinuria / -''mg0$( &am pada wanita hamil yang sudah
mengalami hipertensi sebelumnya. Proteinuria hanya timbul setelah
kehamilan $' minggu.
.. +ipertensi Kronik
Ditemukannya tekanan darah / #('0,' mm+g sebelum kehamilan atau
sebelum kehamilan $' minggu dan tidak menghilang #$ minggu pas!a
persalinan.
Faktor Predisposisi
?anita hamil !enderung dan mudah mengalami preeklampsia bila
mempunyai "aktor-"aktor predisposisi sebagai berikut
#. 8ulipara
$. Kehamilan ganda
-. =sia 6$' atau 3-. tahun
(. >iwayat preeklampsia-eklampsia pada kehamilan sebelumnya
.. >iwayat dalam keluarga pernah menderita preeklampsia-eklampsia
). Penyakit gin&al, hipertensi dan diabetes melitus yang sudah ada sebelum
kehamilan
9. Obesitas
Epidemiologi
4

Mortalitas dan Morbiditas
Preeklampsia merupakan penyebab ketiga terbanyak yang menyebabkan
kematian selama kehamilan setelah perdarahan dan emboli. Preeklampsia merupakan
penyebab pada 9,' kematian ibu0#''.''' kelahiran hidup.
@orbiditas dan mortalitas terkait dengan dis"ungsi dari endothelial sistemik,
%asospasme, dan thrombosis pembuluh darah ke!il yang akan mengakibatkan iskemi
&aringan dan organ. ?anita ras A"rika-Amerika memiliki mortalitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan wanita ras kulit putih. *e!ara umur mortalitas dan morbiditas
semakin meningkat pada wanita hamil dengan umur muda (6$' tahun) dan wanita
hamil dengan umur 3 -. tahun.
E!"#"$!
*ampai saat ini belum ada etiologi pasti dari preeklampsia dan eklampsia.
Ada beberapa teori yang men&elaskan perkiraan dari etiologi dari kelainan tersebut
diatas, sehingga kelainan ini sering dikenal sebagai Disease of Theory. *e!ara umum
dasar dari pato"isiologi preeklampsia adalah %asokonstriksi dari pembuluh darah
arteriole dan peningkatan sensiti%itas %askuler terhadap %asopressor. 5eori-teori yang
dia&ukan untuk mengetahui etiologi dari preeklampsia adalah sebagai berikut 4
%& Peran !mmunologi
',(

@un!ul dugaan bahwa terdapat hubungan antara leukosit desidua dan in%asi
sitotro"oblas penting untuk in%asi dan berkembangnya tropoblast. @aladaptasi
imun diduga sebagai penyebab gagalnya in%asi arteri spiralis sehingga
menyebabkan dilepaskannya sitokin, enAim-enAim proteolitik dan radikal bebas.
Akan tetapi ada pendapat yang menyatakan bahwa dugaan sistem imunitas
humoral dan akti%asi komplemen termasuk dalam proses ter&adinya preeklampsia,
namun tidak didapatkan bukti bahwa "aktor immunologi sebagai penyebab
ter&adinya preeklampsia.
Preeklampsia sering ter&adi pada kehamilan pertama dan tidak timbul lagi
pada kehamilan berikutnya. +al ini dapa diterangkan bahwa pada kehamilan
pertama pembentukan Blocking Antibodies terhadap antigen plasenta tidak
sempurna, yan semakin sempurna pada kehamilan berikutnya.
Bierlie B@ (#,,$) mendapatkan beberapa data yang mendukung adanya
sistem imun pada penderita preeklampsia dan eklampsia yaitu 4
#. <eberapa wanita dengan P2-2 (preeklampsia dan eklampsia) mempunyai
kompleks imun dalam serumnya.
$. <eberapa studi &uga mendapatkan adanya akti%asi sistem komplemen pada
P2-2 diikuti dengan proteinuri.
*itrat (#,;)) menyimpulkan meskipun ada beberapa pendapat menyebutkan
bahwa sistem imun humoral dan akti%asi komplemen ter&adi pada P2-2, tetapi
tidak ada bukti bahwa sistem immunologi bisa menyebabkan P2-2.
$ambar 1& <agan diatas men&elaskan proses plasentasi normal dan abnormal
seperti pada preeklampsia. Komplikasi pada kehamilan yang lainnya seperti
abortus spontasn, kematian &anin dalam rahim dan pertumbuhan &anin terhambat
merupakan tanda klinis dari iskemi dan in"lamasi dari plasenta
)& Peran $enetik*Familial
+

Baktor keturunan telah diakui dalam pathogenesis preeklampsia pada
beberapa tahun lalu. Dari berbagai penelitian dilaporkan terdapat peningkatan angka
ke&adian preeklampsia pada wanita yang dilahirkan pada ibu yang menderita
preeklampsia.
<ukti pendukung berperannya "aktor geneti! pada ke&adian preeklampsia
adalah peningkatan "aktor Human Leukocyte Antigen (+:A) pada wanita. Pernelitian
terakhir menghubungkan antara ke&adian preeklampsia dengan trisomi #-. ?alaupun
"aktor genetik berperan pada preeklampsia tetapi belum dapat diterangkan se!ara
&elas mani"estasinya pada penyakit ini.
<eberapa bukti yang menun&ukkan "aktor genetik ke&adian P2-2 antara lain 4
#. Preeklampsia hanya ter&adi pada manusia
$. 5erdapatnya ke!enderungan meningkatnya "rekuensi P2-2 pada anak-anak dari ibu
yang menderita P2-2
-. Ke!enderungan meningkatnya "rekuensi P2-2 pada anak dan !u!u ibu hamil
dengan riwayat P2-2 dan bukan pada ipar mereka
(. Peran Renin-Angiotensin-Aldosteron System (>AA*)
,& !skemik Plasenta
3,4

Pada kehamilan normal, proli"erasi tro"oblas mengin%asi desidua dan
miometrium dalam $ tahap. Pertama, sel-sel tro"oblas endo%askuler mengin%asi arteri
spiralis yaitu dengan mengganti endotel, merusak &aringan muskulo-elastik dinding
arteri dan mengganti dinding arteri dengan material "ibrinoid. Proses ini selesai pada
akhir semester I dan pada masa ini perluasan proses tersebut sampai mengenai
Deciduomymetrial junction . Pada usia kehamilan #(-#) minggu ter&adi in%asi tahap
kedua yaitu sel-sel tro"oblas masuk ke dalam lumen arteri spiralis sampai asal arteri
tersebut dalam miometrium. *elan&utnya proses seperti tahap pertama kemudian
ter&adi lagi penggantian endotel, perusakan &aringan muskulo-elastik dan perubahan
"ibrinoid dinding arteri. Akhir dari proses ini adalah pembuluh darah yang berdinding
tipis, lemas dan berbentuk seperti kantong yang memungkinkan ter&adinya dilatasi
se!ara pasi" untuk menyesuaikan dengan kebutuhan darah yang meningkat.
Pada preeklampsia proses plasentasi tersebut tidak ber&alan sebagaimana
mestinya oleh karena disebabkan $ hal yaitu pertama, tidak semua arteri spiralis
mengalami in%asi oleh sel-sel tro"oblas. Kedua, pada arteri spiralis yang mengalami
in%asi, ter&adi tahap pertama in%asi sel tro"oblas se!ara normal tetapi in%asi tahap
kedua tidak berlangsung sehingga bagian arteri spiralis yang berada dalam
miometrium tetap mempunyai dinding muskulo-elastik yang reakti" yang berarti
masih terdapat resistensi %askuler. Disamping itu &uga ter&adi ateriosis akut pada
arteri spiralis yang dapat menyebabkan lumen %askuler arteri bertambah ke!il atau
bahkan mengalami obliterasi. 5eori tentang bagaimana sel-sel tro"oblas gagal
mengadakan in%asi arteri spiralis sampai saat ini belum diketahui dengan &elas.
Peran Prostasiklin dan romboksan
3,5

Prostasiklin (P7I
$
) disintesis oleh endotel pembuluh darah dan korteks renalis
mempunyai si"at %asodilator dan penghambat agregasi trombosit. 5romboksan A
$
(5CA
$
) diproduksi terutama oleh trombosit dan mempunyai si"at %asokonstriktor dan
agregator trombosit.
*elama kehamilan normal ter&adi kenaikan P7I
$
oleh &aringan ibu, plasenta
dan &anin. Pada preeklampsia ter&adi penurunan produksi P7I
$
dan kenaikkan 5CA
$
sehingga ter&adi peningkatan rasio 5CA
$
4P7I
$
.
Kerusakan endotel %askuler pada preeklampsia menyebabkan penurunan
produksi P7I
$
, akti%asi penggumpalan dan "ibrinolisis yang kemudian akan diganti
thrombin dan plasmin. 5rombin akan mengkonsumsi antitrombin III sehingga ter&adi
deposit "ibrin. Akti%asi trombosit menyebabkan pelepasan 5CA
$
dan serotonin
sehingga akan ter&adi %asospasme dan kerusakan endotel.
Peran -enin.%ngiotensin.%ldosteron
3,4,'

*istem >enin-Angiotensin-Aldosteron (*>AA) mempunyai peran penting
dalam pengendalian tonus %askuler dan tekanan darah. Pada sistem ini angiotensin
diproduksi oleh hepar dan dibantu oleh rennin untuk memproduksi angiotensin I.
Angiotensin I inakti" kemudian dikon%ersi men&adi angiotensin II yang akti" se!ara
biologis oleh Angiotensin Conerting !n"yme yang terikat pada endotel %askuler.
Angiotensin II yang beredar dalam darah akan berinteraksi dengan reseptor spesi"ik
untuk merangsang kontraksi otot polos, menstimulir produksi aldosteron dan
menyebabkan retensi natrium, memper!epat pelepasan norepine"rin dan menghambat
pengambilan kembali norepine"rin oleh ner%us terminalis simpatis, serta menambah
reakti%itas otot polos %askuler terhadap norepine"rin.
Pada kehamilan normal komponen *>AA menigkat sedangkan pada
preeklampsia beberapa komponen *>AA lebih rendah dibanding pada kehamilan
normal dan ter&adi kenaikan sensiti%itas yang nyata pada penekanan peptide dan
katekolamin. Ada pendapat yang menyatakan bahwa respon penekanan terhadap
angiotensin II meningkat se!ara bermakna pada usia kehamilan #; minggu pada
wanita hamil yang akan berkembang menu&u preeklampsia .
Pengaturan sensiti%itas angiotensin II tampaknya berhubungan erat pada
sintesis prostanoid. Penghambat sintesis prostaglandin dinyatakan menambah respon
penekanan terhadap angiotensin II dalam kehamilan normal. Dari penelitian
menun&ukkan bahwa in"use prostaglandin 2
$
(P72
$
), prostaglandin 2
#
(P72
#
) dan
prostasiklin mengurangi respon penekanan angiotensin II pada trimester II sedangkan
indometasin meningkatkan sensiti%itas %askuler.
Defisiensi Mineral dan Diet
3,4,5
5erdapat hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara asupan
kalsium dengan ke&adian preeklampsia. Apabila wanita hamil kekurangan asupan
kalsium akan menyebabkan peningkatan hormon paratiroid (P5+). Peningkatan
hormon paratiroid ini akan menyebabkan kalsium intraseluler meningkat melalui
peningkatan permeabilitas membrane sel terhadap kalsium, akti%itas adenilsiklase dan
peningkatan !A@P (Cyclic Asdenosine #ono$hos$ate), akibatnya kalsium dari
mitokondria lepas ke dalam sitosol. Peningkatan kadar kalsium intraseluler otot polos
pembuluh darah akan menyebabkan mudah terangsang untuk %asokonstriksi yang
akhirnya tekanan darah meningkat.
@ekanisme ter&adinya preeklampsia dihubungkan dengan peranan ion kalsium
sitosol. +ipokalsemia yang ter&adi pada !airan ekstrasel menyebabkan depolarisasi
dari membrane plasma preganglionik sel-sel sara" pembuluh darah. Pada saat ter&adi
aksi potensial, ion kalsium masuk ke dalam sitosol melewati mekanisme aksi
potensial. Dumlah ion kalsium yang masuk ke dalam sitosol men!erminkan besarnya
asetilkoln yang dilepaskannya. @asuknya kalsium ini menyebabkan %asokonstriksi.
<ila hal ini ter&adi maka ter&adi hipertensi. *elain itu hipokalsemia &uga menyebabkan
masuknya kalsium ke dalam sitosol otot lurik. +al ini akan menyebabkan ter&adinya
kontraksi otot lurik dan bila ter&adi terus menerus akan timbul ke&ang atau eklampsia.
+ipotesis tersebut diatas dibuktikan dengan beberapa penelitian mengenai
hubungan tambahan antara asupan kalsium selama kehamilan dengan ke&adian
preeklampsia . +asil meta analisis dari berbagai penelitian randomi"ed control trial
mengenai hubungan antara asupan kalsium dengan ke&adian preeklampsia ,
menun&ukkan bahwa dengan suplemen kalsium #.''-$'''mg selama kehamilan
dapat men!egah ter&adinya preeklampsia (%R &'() (,.E Cl, ',$$-',).). Dari meta
analisis disimpulkan bahwa se!ara statistik suplemen kalsium #'''-#.''mg dapat
menurunkan tekanan darah sistolik sebesar #,$9mm+g (Cl ,.E-$,$.-
',$,mm+gpF','#), sedangkan untuk diastolik ',$(mm+g (Cl ,.E-',,$-',((
mm+gpF',(,), akan tetapi penurunan tekanan darah tersebut se!ara klinis tidak
bermakna. 8amun sampai saat ini belum &elas pato"isiologi hubungan antar kadar
kalsium dengan ke&adian preeklampsia .
Metabolisme Kalsium
1

Kalsium memegang peranan penting dalam berbagai proses "ungsi "isiologis
di dalam tubuh yaitu proses pembekuan darah, bersama dengan natrium dan kalium
mempertahankan potensial membrane sel, transduksi sinyal antara reseptor hormon,
ekstabilitas neuromuskuler, integritas membrane sel reaksi-reaksi enAimatik, proses
neurotransmisi, membentuk struktur tulang dan sebagai !adangan kalsium tubuh.
Kadar kalsium dalam plasma ditentukan oleh absorbsi kalsium pada saluran
!erna, resorbsi kalsium pada tulang dan pengeluaran kalsium melalui tin&a, urin, dan
keringat. Pengaturan keseimbangan kalsium dipengaruhi terutama oleh hormon
paratiroid, kalsitoninm dan %itamin D.
Patofisiologi
Gasokonstriksi merupakan dasar patogenesis P2-2. Gasokonstriksi
menimbulkan peningkatan total peri"er resisten dan menimbulkan hipertensi. Adanya
%asokonstriksi &uga akan menimbulkan hipoksia pada endotel setempat, sehingga
ter&adi kerusakan endotel, kebo!oran arteriol disertai perdarahan mikro pada tempat
endotel. *elain itu +ubel (#,;,) mengatakan bahwa adanya %asokonstriksi arteri
spiralis akan menyebabkan ter&adinya penurunan per"usi uteroplasenter yang
selan&utnya akan menimbulkan maladaptasi plasenta. +ipoksia0anoksia &aringan
merupakan sumber reaksi hiperoksidase lemak, sedangkan proses hiperoksidasi itu
sendiri memerlukan peningkatan konsumsi oksigen, sehingga dengan demikian akan
mengganggu metabolisme di dalam sel.
Implantasi dari in%asi tro"oblas yang tidak normal ke dalam pembuluh darah
uterus merupakan penyebab terbesar ke&adian hipertensi yang berkaitan dengan
sindrom preeklampsia . *e!ara "isiologis in%asi ke dalam uterus oleh tro"oblas
endo%askuler menyebabkan remodeling dari arteri spiralis uterus yang luas, yang
menyebabkan pelebaran dari diameter pembuluh darah. Pada preeklampsia , terdapat
in%asi yang kurang dan arteriol pro"unda dari tidak melebar. +asil studi menun&ukkan
dera&at dari in%asi tro"oblas yang inkomplit ke dalam arteri spiralis se!ara langsung
berkaitan dengan dera&at keparahan dari hipertensi maternal. Kemudian, akan
menyebabkan hipoper"usi plasenta yang akan menyebabkan pelepasan komponen
%asoakti" sistemik yang akan menyebabkan respon in"lamasi seperti %asokonstriksi,
kerusakan endotel, pe!ahnya kapiler, hiperkoagulasi, dan dis"ungsi dari trombosit,
yang semuanya akan berkontribusi terhadap dis"ungsi organ dan gambaran klinis dari
penyakit.
Peroksidase lemak adalah hasil proses oksidase lemak tak &enuh yang
menghasilkan hiperoksidase lemak &enuh. Peroksidase lemak merupakan radikal
bebas. Apabila keseimbangan antara peroksidase terganggu, dimana peroksidase dan
oksidan lebih dominan, maka akan timbul keadaan yang disebut stess oksidati". Pada
P2-2 serum antioksidan kadarnya menurun dan plasenta men&adi sumber ter&adinya
peroksidase lemak. *edangkan pada wanita hamil normal, serumnya mengandung
trans"erin, ion tembaga dan sul"ohidril yang berperan sebagai antioksidan yang !ukup
kuat. Peroksidase lemak beredar dalam aliran darah melalui ikatan lipoprotein.
Peroksidase lemak ini akan sampai kesemua komponen sel yang dilewati termasuk
sel-sel endotel yang akan mengakibatkan rusaknya sel-sel endotel tersebut. >usaknya
sel-sel endotel tersebut akan mengakibatkan antara lain 4
a). Adhesi dan agregasi trombosit.
b). 7angguan permeabilitas lapisan endotel terhadap plasma.
!). 5erlepasnya enAim lisosom, tromboksan dan serotonin sebagai akibat dari
rusaknya trombosit.
d). Produksi prostasiklin terhenti.
e). 5erganggunya keseimbangan prostasiklin dan tromboksan.
"). 5er&adi hipoksia plasenta akibat konsumsi oksigen oleh peroksidase lemak.
Baktor immunologi merupakan "aktor pemegang kun!i penyebab
preeklampsia yang telah lama diper!aya oleh peneliti. *alah satu komponen yang
penting adalah kurangnya disregulasi dari toleransi maternal terhadap antigen
paternal pada plasenta dan "etus. @aladaptasi dari "etal-maternal ini ditandai dengan
hubungan de"ekti" dari sel natural killer (8K) dan +:A-H dari "etus dan
mengakibatkan perubahan histologis yang menyerupai dengan re&eksi gra"t akut.
7angguan sel endoteliel yang khas pada preeklampsia dapat ter&adi sebagai akibat
dari akti%asi leukosit yang ekstrim pada sirkulasi maternal.
Kriteria Diagnosis
4,5,'

Dikatakan preeklampsia berat apabila ge&ala didapatkan satu atau lebih ge&ala
dibawah ini pada kehamilan 3 $' minggu 4
#. 5ekanan darah 3#)'0##' dengan syarat diukur dalam keadaan relaksasi
(pengukuran minimal setelah istirahat #' menit) dan tidak dalam keadaan his.
$. Proteinuria 3.gr0$(&am atau 1( pada pemeriksaan kuantitati".
-. Oligouria, produksi urine 6.''!!0$(&am yang disertai dengan kenaikan kreatinin
plasma.
(. 7angguan %isus dan serebral
.. 8yeri epigastrium0hipokondrium kanan
). 2dema paru dan sianosis
9. 7angguan &anin intrauteri
;. Adanya Hell$ Syndrome (Hemolysis' !leated Lier !n"yme' Lo* +latelets Count)
Pemeriksaan #aboratorium
H<H dan Apusan darah tepi 4
- Anemia +emolitik @ikroangiopatik
- 5rombositopenia 6#''.'''
- +emokonsentrasi sering terdapat pada preeklampsia berat
- *istiosit pada Apusan darah tepi
5es Bungsi li%er 4 Kadar enAim 5ransaminase yang meningkat
Kadar serum kreatinin 4 kadarnya meningkat yang disebabkan penurunan
%olume intra%askuler dan penurunan dari 7B>
Baktor Koagulasi yang abnormal 4 Peningkatan P5 dan aP55
Asam urat 4
- +iperurisemia merupakan gambaran laboratorium awal pada preeklampsia
berat. 5es ini memiliki sensiti%itas yang rendah yaitu sekitar '-..E,
namum mempunyai spesi"ikasi yang tinggi yaitu sekitar 99-,.E
$ambaran -adiologi
4,5

,./0an Kepala
*tudi menggunakan pemeriksaan ini untuk mendeteksi adanya perdarahan
intra!ranial pada pasien yang memiliki ge&ala sakit kepala hebat yang tiba-tiba, de"isit
neurologis atau ke&ang dengan status post-i!tal yang meman&ang.
1ltrasonografi
Pemeriksaan ini digunakan untuk memeriksa status dari "etus yang sama
baiknya ketika memeriksa restriksi pertumbuhan
Kardiotokografi
Ini merupakan tes standar untuk mengetahui stress "etal dalam rahim dan
dapat memonitor "etus se!ara menetap. ?alapun dapat memberikan in"ormasi yang
berkelan&utan, namun alat ini memiliki kemampuan predikti" yang kurang.
Penatalaksanaan
2,4,',(

Pera3atan Pre-Hospital
Kegiatan ru&ukan penderita preeklampsia berat-eklampsia, dapat dibagi dalam
beberapa tahapan, yaitu 4
#. 5ahap pengobatan pendahuluan
$. 5ahap transportasi penderita
-. 5ahap pengobatan lan&utan
(. 5ahap meru&uk balik
5A+AP P287O<A5A8 P28DA+=:=A8
<agi semua tenaga kesehatan, kemampuan yang perlu dimiliki pada tahap
pengobatan pendahuluan ialah se!epatnya dapat mendiagnosis adanya hipertensi
dalam kehamilan, menentukan klasi"ikasinya, serta menentukan adanya penyulit-
penyulit yang timbul. 5u&uan pengobatan pendahuluan ialah agar penderita tidak
&atuh dalam stadium yang lebih berat dan dapat segera mengatasi penyulit-
penyulitnya. 5ahap ini lasim disebut tahap resusitasi. Dalam memberikan pengobatan
pendahuluan ini perlu diingat hal-hal yang berhubungan dengan perubahan "isiologi
kehamilan normal dan pato"isiologi hipertensi dalam kehamilan.
abel 1& Perubahan.perubahan penting pada kehamilan normal dan
4ipertensi
Kehamilan normal
#. Adanya kompresi aorta - !a%al oleh rahim
$. Peningkatan kebutuhan O$ dan %entilasi
-. >esiko aspirasi bahan lambung
+ipertensi dalam kehamilan
#. +ipo%olemia
$. Gasokonstriksi
-. Penurunan aliran darah pada organ-organ penting
"bat.obat 5ang diberikan
Pengobatan pendahuluan mutlak dilakukan agar ter!apai stabilitas
hemodinamik dan metabolik4
#. Pemasangan in"us
Pemasangan kanula intra%ena dengan diameter #) 7 dimaksudkan agar dapat
memberikan !airan in"us dengan lan!ar dan sebagai sarana pemberian obat-obat
intra%ena. Hairan in"us yang diberikan adalah dekstrose .E setiap #''' ml
diselingi !airan ringer laktat .'' ml.
$. Obat-obat anti ke&ang
a& Mg/64
Diberikan se!ara intramuskuler pada preeklampsia berat, sedang pada
eklampsia diberikan se!ara intra%ena.
- Loading dose4 ( g @g*O( ('E dalam larutan #' ml intra%ena selama ( menit,
disusul ; g @g*O( ('E dalam larutan $. ml intramuskuler pada bokong kiri
dan kanan masing-masing ( g.
- #aintenance dose4 ( g @g*O( tiap ) &am se!ara intramuskuler bila timbul
ke&ang lagi, dapat diberikan tambahan $ g @g*O( i% selama $ menit sekurang-
kurangnya $' menit setelah pemberian terakhir. <ila setelah pemberian dosis
tambahan masih tetap ke&ang maka diberikan amobarbital --. mg0kg<<0i%.
Pada pemberian @g*O( diperlukan pemantauan tanda-tanda kera!unan
@g*O(. Ke&ang ulang setelah pemberian @g*O( hanya #E. @agnesium
sul"at menurunkan eksitabilitas neuromuskuler walaupun dapat menembus
plasenta, tidak ditemukan bukti toksisitas pada neonates dari "etus.
b& Dia7epam
*uatu antikon%ulsan yang e"ekti" dengan &alan menekan reticular
actiating system dan basal ganglia tanpa menekan pusat meduler. DiaAepam
melewati barier plasenta dan dapat menyebabkan depresi pernapasan pada
neonatus, hipotensi dan hipotermi hingga -) &am setelah pemberiannya.
Depresi neonatal ini hanya ter&adi bila dosisnya lebih dari -' mg pada #. &am
sebelum kelahiran. Dosis awal 4 #'-$' mg bolus intra%ena Dosis tambahan 4 .-
#' mg intra%ena &ika diperlukan atau tetesan (' mg diaAepam dalarn .'' ml
larutan dekstrose .E.
3& "bat.obat anti hipertensi
Diberikan &ika tekanan darah sistolik #)' mm+g atau tekanan darah diastolik
##' mm+g.
a. Klonidin
*atu-satunya antihipertensi yang tersedia dalam bentuk suntikan. # ampul
mengandung ',#. mg0ml. Haranya 4 # ampul klonidin dien!erkan dalam #' ml
larutan garam "aal atau aIuadest. Disuntikkan mula-mula . ml i.% pelan-pelan
selama . menit setelah . menit tekanan darah diukur, bila belum turn, diberikan
lagi sisanya. Klonidin dapat diberikan tiap ( &am sampai tekanan darah men!apai
normal.
b. 8i"edipin
Obat yang termasuk golongan antagonis kalsium ini dapat diberikan #' mg sub
lingual atau --( kali #' mg peroral.
!. +idralasin
Gasodilator ini tergolong obat yang banyak dipakai untuk hipertensi dalam
kehamilan. Berris dan <urrow mengatakan bahwa penurunan %asospasme akan
meningkatkan per"usi uteroplasenter. Obat ini di Indonesia hanya tersedia dalam
bentuk tablet.
4& Diuretika
Diuretika tidak digunakan ke!uali &ika didapatkan4
a. edema paru
b. payah &antung kongesti"
!. edema anasarka
Jang dipakai adalah golongan "urosemid. <aik tiaAid maupun "urosemid dapat
menurunkan "ungsi uteroplasenter.
5& Kardiotonika
Indikasi pemberiannya ialah bila ditemukan tanda-tanda payah &antung.
'& %ntipiretika
Digunakan bila suhu rektal di atas -;,.KH dapat dibantu dengan pemberian
kompres dingin.
(& %ntibiotika
Diberikan atas indikasi
+& %nti n5eri
<ila penderita kesakitan atau gelisah karena kontraksi rahim dapat diberi
petidin .'-9. mg sekali sa&a selambat-lambatnya $ &am sebelum bayi lahir.
@engingat dalam kasus ru&ukan preeklampsia berat-eklampsia, petugas terdepan
yang sering menemukan kasus ini adalah perawat atau bidan maka para petugas
tersebut wa&ib dan harus mampu memberikan obat-obat pendahuluan yang mutlak
dilakukan sebelum transportasi. Kewenangan dokter puskesmas dalam
memberikan obat-obat pendahuluan dapat didelegasikan kepada perawat maupun
bidan. <ila perawat atau bidan mengetahui dengan benar syarat-syarat, indikasi
dan !ara pemberian obat tersebut maka ke!il kemungkinan ter&adinya pengaruh
sangkal obat-obat tersebut.
<ila penderita preeklampsi-eklampsia ke&ang-ke&ang kemudian &atuh kedalam
koma, maka selain diberikan pengobatan pendahuluan, perawatan pendahuluan
&uga penting dalam persiapan transportasi. Perlu diingat bahwa penderita koma
tidak bereaksi atau mempertahankan diri terhadap4
- suhu yang ekstrim
- posisi tubuh yang menimbulkan nyeri
- aspirasi
<ahaya terbesar yang mengan!am penderita koma adalah buntunya &alan
napas atas. *etiap penderita eklampsia yang &atuh ke dalam koma harus dianggap
bahwa &alan napas atasnya terbuntu, ke!uali dibuktikan lain. Oleh karena itu
tindakan pertama adalah men&aga dan mengusahakan agar &alan napas atas tetap
terbuka. Hara yang sederhana dan !ukup e"ekti" adalah dengan !ara head tilt-chin
lift atau head tilt-neck lift yang kemudian dilan&utkan dengan pemasangan kanul
oro"aringeal. +al penting ke dua yang perlu diperhatikan ialah bahwa penderita
koma akan kehilangan re"leks muntah sehingga an!aman aspirasi bahan lambung
sangat besar. Ibu hamil selalu dianggap memiliki lambung penuh, oleh sebab itu
semua benda-benda yang berada dalam rongga mulut dan tenggorokan, baik
berupa makanan atau lendir harus diisap se!ara intermitten. Penderita ditidurkan
dalam posisi yang stabil untuk drainase lendir.
Pada penderita yang ke&ang tu&uan pertolongan pertama ialah men!egah
penderita mengalami trauma akibat ke&ang-ke&ang tersebut. Penderita diletakkan di
tempat tidur yang lebar hendaknya di&aga agar kepala dan ekstremitas penderita
yang ke&ang tidak membentur benda di sekitarnya. +indari "iksasi terlalu kuat yang
&ustru dapat menimbulkan "raktur.<eri sudip lidah dan &angan men!oba melepas
sudip lidah yang sedang tergigit karena dapat mematahkan gigi. >uangan penderita
harus !ukup terang. <ila ke&ang-ke&ang reda, segera beri oksigen.
PEM%8%1%8 9%8!8 D%#%M -%4!M
Denyut &antung &anin dapat dipantau se!ara sederhana dengan alat monoskop,
&ika tersedia, digunakan doppler atau ultrasonogra"i.
%4%P -%8/P"-%/! PE8DE-!%
Jang dimaksud dengan tahap transportasi penderita ialah memindahkan
penderita dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih memadai se!ara e"ekti", e"isien
dan benar. Ada dua kegiatan yang harus dilakukan yaitu4
#. 2%aluasi penderita setelah pengobatan pendahuluan ($retransfer assessment setelah
$retransfer treatment)
$. 5rans"er penderita
Pada tahap $retransfer assessment perlu diperhatikan apakah setelah
pemberian obat-obat pendahuluan, stabilitas hemodinamik dan metabolik sudah
ter!apai, biasanya memerlukan waktu (-) &am setelah pengobatan medikamantosa
lengkap berakhir. 2%aluasi klinik yang penting untuk menentukan stabilitas
penderita adalah dari aspek.
a. *istem kardiosirkulasi
b. *istem respirasi
!. *istem susunan sara" pusat
*emua data penderita di!atat dalam dokumen medik dengan model LDokumen
medik berorientasi masalahM dan harus disertakan bersama penderita pada saat
diru&uk. ?aktu yang dipakai untuk menunggu ter!apainya stabilitas penderita
hendaknya diman"aatkan untuk menyiapkan transporrtasi. *arana yang perlu
diperhatikan sebelum melakukan trans"er penderita ialah 4
a. @enyiapkan penderita dalam tandu yang benar
b. Pemasangan saluran intra%ena yang di&amin tidak akan ma!et selama per&alanan.
!. @enyiapkan semua obat, !airan in"us dan bila perlu darah untuk bekal di
per&alanan.
d. Pemasangan kateter kandung kemih dengan foley catheter 8o. #;B.
e. Pemasangan endotracheal tube atau oro$haryngeal air*ay bila mungkin
)& Penanganan di -umah /akit
+,:,16
B,-, +era*atan Aktif
A. Pengobatan @edisinal
#) *egera rawat di ruangan yang terang dan tenang, terpasang in"us DN0>: dari
I7D.
$) 5otal bed rest dalam posisi lateral de!ubitus.
-) Diet !ukup protein, rendah K+-lemak dan garam.
() Antasida.
.) Anti ke&ang4
b) *ul"as @agnesikus (@g*O()
*yarat4 5ersedia antidotum Ha. 7lukonas #'E (# amp0i% dalam - menit). >e"lek
patella (1) kuat >r 3 #) N0menit, tanda distress na"as (-) Produksi urine 3 #'' !!
alam ( &am sebelumnya.
,ara Pemberian;
Loading dose se!ara intra%ena4 ( gr0@g*O( $'E dalam ( menit, intramuskuler4 (
gr0@g*O( ('E gluteus kanan, ( gr0@g*O( ('E gluteus kiri. Dika ada tanda
impending eklampsi :D diberikan i%1im, &ika tidak ada :D !ukup im sa&a.
#aintenance dose diberikan ) &am setelah loading dose, se!ara I@ ( gr0@g*O(
('E0) &am, bergiliran pada gluteus kanan0kiri.
Penghentian /M ;
Pengobatan dihentikan bila terdapat tanda-tanda intok-sikasi, setelah ) &am pas!a
persalinan, atau dalam ) &am ter!apai normotensi.
!). DiaAepam4 digunakan bila @g*O( tidak tersedia, atau syarat pemberian @g*O(
tidak dipenuhi. Hara pemberian4 Drip #' mg dalam .'' ml, maN. #$' mg0$( &am.
Dika dalam dosis #'' mg0$( &am tidak ada pemberian, alih rawat >. IH=.
d).Diuretika Antepartum4 manitol
Postpartum4 *pironolakton (non K release), Burosemide (K release). Indikasi4
2dema paru-paru, gagal &antung kongesti", 2dema anasarka.
e). Anti hipertensi
Indikasi4 5 3 #;'0##' Diturunkan se!ara bertahap. Alternati" antepartum
Adrenolitik sentral4
- Dopamet -C#$.-.'' mg.
- Hatapres drips0titrasi ',-' mg0.'' ml D. per ) &am 4 oral -C',# mg0hari.
Post partum 4
AH2 inhibitor4 Haptopril $C $,.-$. mg Ha Hhannel blo!ker4 8i"edipin -C.-#'
mg.
"). Kardiotonika
Indikasi4 gagal &antung
g). :ain-lain4
Antipiretika, &ika suhu3-;,.KH
Antibiotika &ika ada indikasi
Analgetika
Anti Agregasi Platelet4 Aspilet #C;' mg0hari
*yarat4 5rombositopenia (6)'.'''0!mm)
<. Pengobatan obstetrik
#). <elum inpartu
a). Amniotomi O ONyto!in drip (OD) *yarat4 <ishop s!ore 3;, setelah - menit
tN. @edisinal.
b). *e!tio Haesaria
*yarat4 kontraindikasi oNyto!in drip #$ &am OD belum masuk "ase akti".
$). *udah inpartu
.ala -
Base akti"4 ) &am tidak masuk ". akti" dilakukan *H.
Base laten4 Amniotomi sa&a, ) &am kemudian pembukaan belum lengkap
lakukan *H (bila perlu drip oNyto!in).
.ala --
Pada persalinan per%aginam, dilakukan partus buatan G20B2. =ntuk kehamilan
6 -9 minggu, bila memungkinkan terminasi ditunda $C$( &am untuk maturasi
paru &anin.
PE-%<%%8 K"8/E-=%!F
Perawatan konser%ati" kehamilan preterm 6-9 minggu tanpa disertai tanda-
tanda impending eklampsia, dengan keadaan &anin baik. Perawatan tersebut terdiri
dari4
- *@ 5herapy4 :oading dose4 I@ sa&a.
@aintenan!e dose4 sama seperti di atas.
*ul"as @agnesikus dihentikan bila sudah men!apai tanda Preeklampsia ringan,
selambat-lambatnya dalam waktu $( &am.
-5erapi lain sama seperti di atas.
-Dianggap gagal &ika 3 $( &am tidak ada perbaikan, harus diterminasi.
-Dika sebelum $( &am hendak dilakukan tindakan, diberikan *@ $'E $ gr0IG dulu.
-Penderita pulang bila4 dalam - hari perawatan setelah penderita menun&ukkan tanda-
tanda P2> keadaan penderita tetap baik dan stabil.
D%F%- P1/%K%
#. Prasetyawan.$''$.+erbandingan kadar kalsium darah $ada +re!klam$sia berat
dan kehamilan normotensi.*@B O<7I8 BK =ni%. Diponegoro 4 *emarang
$. >ambulangi, Dohn.$''-.+enanganan dan $endahuluan $rarujukan $enderita
$reeklam$sia berat dan eklam$sia. *@B O<7I8 BK =ni%. +asanuddin 4
@akassar
-. *ubhaberata, Ketut. $''#. +enanganan $reeklam$sia berat dan eklam$sia. =PB
O<7I8 >*= 5arakan 4 Indonesia.
(. 5ukur Damilu, $'',. The use of magnesium sul$hate for treatmen seere
$reeclam$sia and eclam$sia. A%ailable at www.annalsa"rmed.org
.. Kee-+ak :im.$'',. +reeclam$sia,A%ailable on www.emedi!ine.!om
). @atthiesen, :ei". $''.. -mmunology of $reeclam$sia. *. Karger A7, <asel 4 8ew
Jork
9. Pina *emeno%skaya&2616&Pregnancy, preeclampsia& %>ailable from
www.emedi!ine.!om
+& =irginia D& <inn& 266:& Seere +reeclam$sia-Related Changes in /ene
!0$ression at the #aternal-1etal -nterface -nclude Sialic Acid-Binding
-mmunoglobulin-Like Lectin-2 and +a$$alysin-3. A%ailable "rom
333&theendo0rineso0iet5&0om
,. Hunningham, B. 7ary. $''#. 4illiam %bsetrics 35
st
edition. @!7raw-+ill 4 8ew
Jork
#'. Dames, *!ott. $''-. Danforth6s %bsetrics and /nyecology 7
th
edition. :ippin!olt
?illiam and ?ilkins 4 2ngland
)%$!%8 ")/E-! D%8 $!8EK"#"$! ,%/E
F%K1#%/ KED"KE-%8 /EPEM)E- 2616
18!=E-/!%/ 4%/%81DD!8
P>22K:A@P*IA <2>A5
(O8*25 DI8I DA8 O8*25 :A@<A5)
Disusun Oleh 4
<a5an /ulaksmana /andhi P&
?,1165614@
Pembimbing 4
dr& Mirant5 Firmans5ah&
*uper%isor 4
Dr& Da>id #otisna, /p"$?K@
D!)%<%K%8 D%#%M -%8$K% 1$%/ KEP%8!E-%%8 K#!8!K
)%$!%8 ")/E-! D%8 $!8EK"#"$!
F%K1#%/ KED"KE-%8
18!=E-/!%/ 4%/%81DD!8
M%K%//%-
2616

Anda mungkin juga menyukai