Anda di halaman 1dari 58

Bab III | 1

BAB III
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN


















D
1
F
x
1
K
1
M
1
K
2
M
2
D
2
K
3
x
2
Bab III | 2

Deskripsi
Bagian persamaan dan pertidaksamaan terdiri terdiri 5 bagian yang meliputi 5
kompetensi dasar, yaitu : Persamaan dan pertidaksamaan linier, Persamaan dan
pertidaksamaan kuadrat, Penerapan persamaan dan pertidaksamaan, Sistem persamaan,
Persamaan Polinomial
a. Persamaan dan pertidaksamaan linier, membahas penyelesaian persamaan dan
pertidaksamaan linier, dijelaskan dengan konsep yang berlaku
b. Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, membahas penyelesaian persamaan menurut
bnetuk persamaan kuadrat, jenis-jenis akar, dan menyelesaikan pertidaksamaan
kuadrat.
c. Penerapan persamaan dan pertidaksamaan, membahas penerapannya dalam bidang
teknik mesin
d. Sestem persamaan lenier, membahas system dua dan tiga persamaan linier, system dua
persamaan satu linier yang lainnya kuadrat, dan keduanya kuadrat
e. Persamaan Polinomial, membahas persamaan derajat 1, derajat 2 dan derajat 3

Standar Kompetensi:
Memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk pengaplikasikan konsep persamaan dan
pertidaksamaan dalam memecahkan masalah di bidang teknik

Kompetensi Dasar
- Menentukan himpunan penyelesaian persamaan dan pertidaksamaan linier
- Menentukan himpunan penyelesaian persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
- Menerapkan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
- Menyelesaikan sistem persamaan lenier
- Menyelesaikan persamaan derajat tinggi
- Dapat menggunakan persamaan untuk memecahkan persoalan teknik
Bab III | 3

Indikator Hasil Belajar
1. Menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan sederhana
2. Menyelesaian persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
3. Menyelesaikan persamaan derajat 1, derajat 2 dan derajat 3
4. Menyelesaikan permasalahan program keahlian dengan menggunakan persamaan
dan pertidaksamaan
5. Menyelesaiakan sistem persamaan linier
6. Menerapkan persamaan pada bidang keteknikan
Kerangka Isi Persamaan dan Pertidaksamaan












Bab III | 4






















Persamaan Pertidaksamaan
Linier sederhana
Kuadrat
Polinomial
Sistem Persamaan
1. Dua persamaan linier dengan
dua variable
2. Tiga persamaan linier dengan
tiga variable
3. Dua persamaan satu linier
lainnya kuadrat
4. Keduanya kuadrat
Pertidaksamaan Linier
sederhana
Sistem Pertidaksamaan
Linier dua variabel
Pertidaksamaan kuadrat
1. Derajad 1
2. Derajat 2
3. Derajat 3
Penerapan Konsep Persamaan dan
Pertidaksamaan Pada Pemecahan
Masalah Bidang Teknik
Mempelajari
Persamaan dan Pertidaksamaan
Terdiri atas Terdiri atas
Bab III | 5

Uraian Materi
3.1 Persamaan Linier Sederhana
Persamaan linier sederhana atau persamaan derajat satu adalah persamaan di mana
kuntitas-kuantitas yang tidak diketahui ( variabelnya ) memiliki pangkat tertinggi sama
dengan 1. Persamaan ini mempunyai bentuk umum ax =b, di mana a dan b bilangan real
dan a 0, x adalah kuantitas yang tidak diketahui. Menyelesaikan suatu persamaan berarti
mencari nialai kuantitas yang tidak diketahui. Semua operasi aritmatika dapat dilakukan
terhadap suatu persamaan, selama kesamaan dari persamaan tersebut tetaap dipertahankan.
Nilai pengganti peubah pada persamaan-persamaan yang membuat persamaan itu benar
disebut penyelesaian atau akar persamaan
Untuk menyelesaikan persamaan digunakan sifat dasar bahwa :
Suatu persamaan tidak berubah himpunan penyelesaiannya, jika kedua ruas persamaan:
- ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama
- dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama, asal bukan nol

Contoh -Contoh Soal Persmanaan Linier Sederhana
Soal 1 Selesaikanlah persamaan 4x =20
Penyelesaiaan
Bagilah masing-masing ruas dengan 4, maka diperoleh
4
20
4
4
=
x

Dengan penyederhanaan diperoleh hasil x =5
Bab III | 6

x =5 merupakan penyelesaian dari persamaan. Bila diperiksa dengan mengganti x
dengan 5 diperoleh kesamaan dimasing-masing ruas benar, yaitu 4.5 =20

Soal 2
Selesaikannlah y -5 =8
Penyelesaian
Tambahkan 5 pada masing-masing ruas maka persamaan menghasilkan:
y 5 +5 =8 +5
y =13
Hasil dari prosedur tersebut adalah pemindahan 5 dari ruas kiri ke ruas kanan
persamaan semula tandannya berubah menjadi +5 pada persamaan baru.
Soal 3
Selesaikanlah x +3 =7
Penyelesaian
Kurangkan pada masing-masing ruas persamaan dengan 3, maka dihasilakan:
x +3 3 =7 3
x =4
Hasil dari prosedur tersebut adalah pemindahan +3 dari ruas kiri ke ruas kanan
persamaan semula tandannya berubah menjadi - 3 pada persamaan baru.
J adi suatu suku dapat dipindahkan dari satu ruas keruas lainnya selama kita kita
melakukan perubahan tanda.
Soal 4
Bab III | 7

Selasaikanlah 6t +1 =2t +9
Penyelesaian:
Untuk persamaan seperti ini, suku-suku yang mengandung variable dikelompokkan
pada salah satu ruas, sedangkan suku yang tidak mengandung variable dikelompokkan
pada ruas lainnya. Sebagaimana telah dilakukan pada soal 1, 2, dan 3, perubahan dari
salah satu ruas suatu persamaan ke ruas lainnya disertai dengan perubahan tanda. J adi :
6t +1 =2t +9
6t 2t =9 1
4t =8
4
8
4
4
=
t

t =2
Soal 5
Selesaikanlah 3(p - 2) =9
Penyelesaian:
Tanda kurung dihilangkan, maka:
3p 6 =9
Dilaksanakan pengaturan ulang, diperoleh:
3p =9 +6
3p =15
3
9
3
3
=
p

p =3
Bab III | 8

Pemeriksaan: 3(3 - 2) =3(3) =9 =ruas kanan

Soal 6
Selesaikanlah 4(2r -3) 2(r 4) =3(r 3) 1
Penyelesaian
Hilangkan tanda kurung, diperoleh:
8r 12 2r +8 =3r - 9 1
Lakukan pengaturan ulang untuk memisahkan letak suku yang mengandung variable
dengan konstanta, diperoleh:
8r 2r 3r =- 9 - 1 + 12 8
3r =-6
2
3
6
r =

=
Pemeriksaan jawaban: Ruas kiri 4{2(-2)-3} 2{(-2) 4} =-16
Ruas kanan: 3{(-2) 3} 1 = -16
J adi r =-2
Soal 7
Selesaikanlah:
2
3y
20
1
5
4
3
5
2y
= + +
Penyelesaian:
KPK penyebutnya adalah 20, kalikanlah setiap sukunya dengan 20, maka diperoleh:
Bab III | 9

2
3y
) 20 (
20
1
) 20 ( 5 ) 20 (
4
3
) 20 (
5
2y
). 20 ( = + +
Sederhanakanlah bentuknya, sehingga diperoleh bentuk:
8y +15 +100 =1 30y
8y +30y =1 - 15 100
38y =- 114
3
38
114
y =

=
Pemeriksaan jawaban:
Ruas kiri
20
11
4 5
4
3
5
6
5
4
3
5
2(-3)
= + +

= + +
Ruas kanan:
20
11
4
20
91
20
90
20
1
2
9
20
1
2
3(-3)
20
1
= = + =

+ =
Jadi y =-3
Soal 8
Selesaikanlah
4 3t
4
2 t
3
+
=


Penyelesaian:
Sederhanakan bentuknya dengan melakukan perkalian silang, sehingga diperoleh bentuk:
3(3t +4) =4(t 2)
9t +12 =4t - 8
9t 4t =-8 12
13t =-20
Bab III | 10

4
5
20
t =

=
Soal 9
Koefisien suhu dari suatu resistensi o dapat dihitung dengan rumus Rt =Ro (1+ot).
Hitunglah o jika diketahui Rt =0,928, Ro =0,8 dan t =40
Penyelesaian
Diketahui
Maka Rt =Ro (1+ot)
0,928 =0,8(1+o.40)
0,928 =0,8 +0,8. o. 40
0,928 0,8 =32 o
0,128 =32o
004 , 0
32
128
= = o
Jadi o = 0,004

Soal 10
Ketika tiga resistor dalam satu rangkaian listrik dihubungkan secara paralel, maka
resistensi total R
T
dinyatakan oleh
3 2 1
1 1 1 1
R R R R
T
+ + = . Hitunglah resistensi total jika R1
=5O, R2 =10O, dan R3 =30O
Penyelesaian
Bab III | 11

Karena:
3 2 1
1 1 1 1
R R R R
T
+ + =
Maka
30
1
10
1
5
1 1
+ + =
T
R

Samakan penyebut pecahan diruas kiri didapatkan
30
1
30
3
30
6 1
+ + =
T
R

3
10
30
30
10 1
= = = RT
R
T

Jadi RT = 3O
2.1.2 Uji Kompetensi
Latihan 2.1
Selasikanlah persamaan berikut
1. 3x 2 5x =2x 4
2. 2(x 1) =4
3. 3 1 t
3
2
=
4. 4 0,925r r
7
5
3 + =
5. 20d 3 +3d =11d +5 8
6. 5(t 2) - 3(2t +5) +15 =0
7. 6( 2 3p) 42 =-2( p 1)
8. 4(3r +1) =7(r +4) -2(r +5)
Bab III | 12

9. 10 +3(q 7) =16 (q +2)
10. 8 +4(y -1) 5(y 3) =2( 5 2y)
Latihan 2.2
Selasikanlah persamaan berikut
1.
6
5
3
2
1
4
3
2 + + = + p p
2.
2
1
3 ) 1 2 (
4
1
= + t
3. 3 ) 9 2 (
5
1
) 4 5 (
4
1
) 6 3 (
3
1
= + + m m m
4. 2
5 3
=
t t

5.
24
7
4
1
3
1
= +
p p

6. 2
5
3
4
3
+

=
+ x x

7.
1 2
3
3
2
+
=
a a

8.
2
3
5
6
4
+
=
+

x x x

9. 3
3
4 +
|
|
.
|

\
|
=
p

10. 6
1
3
=
t
t

Bab III | 13

11.
|
.
|

\
|
= 1
2
5 10
y

12. 2
2
2 (
=

+
t
t

Latihan 2.3
1. Sebuah kawat tembaga memiliki panjang l 1,5 km, resistensi R 5O, dan resistivitas
17,2 x 10
-6
Omm. Hitunglah luas penampang A dari kawat, jika diketahui
A
l
R =
(5,16)
2. Sebuah persegi kotak persegi kedua sisi tepinya berbentuk bujursangkar memiliki
panjang 15 cm lebih panjang dari pada lebarnya , sedangkan panjang total dari
rusuk-rusuknya adalah 2,04 m. Hitunglah lebar dan volume kotak (12 cm, 3888cm
3
)
3. Perpanjangan dari x m dari sebuah batang alumanium sepanjang l dan luas
penampang A m
2
ketika memilkul beban F newton dapat dihitung dengan rumus
Ax
l F
E = . Hitunglah perpanjangan dari batang (dalam mm) jika E =70 x 10
9
N/m
2
,
F =20 x 10
6
N, A =0,1 m
2
, dan l = 1,4 m (x = 4 m)
4. Rumus yang digunakan untuk menghitung resistensi dari suatu kabel adalah
A
.l
= R . Jika diketahui R =1,25, l =2500, dan A =2x10
-4
, hitunglah
5. Gaya F newton dihitung dengan rumus F =ma, di mana m adalah masa dalam
kilogram dan a adalah percepatan dalam meter per detik kuadrat. Tentukanlah
percepatan jika suatu gaya sebesar 4 kN diberikan ke sebuah benda bermasa 500 kg
6. PV =mRT persamaan karakteristik gas . Tentukanlah nilai dari m jika p =100x10
3
,
V =3, R =288, dan T =300
Bab III | 14

7. Ketika tiga resistor R1, R2, dan R3 dihubungkan secara parallel, resistensi total RT
adalah
3 2 1
1 1 1 1
R R R R
T
+ + = .
Tentukanlah:
a. Resistensi total jika R1 =3O, R2 =6 O, dan R3 =18 O
b. Nilai R3, jika RT =3O, R1 =5 O, dan R2 =10 O
8. Hukum Ohm dapat dinyatakan oleh rumus
R
V
I = di mana I adalah arus dalam
ampere, V = adalah tegangan dalam Volt, dan R adalah resistensi dalam ohm.
Sebuah alat penyolder mengambil arus 0,30 A dari sebuah sumber daya 240 V.
Tentukanlah resistensi dari elemen tersebut.
9. Daya di dalam suatu rangkaian listrik DC dirumuskan oleh
R
V
P
2
= di mana V
adalah tegangan yang diberikan dan R adalah resistensi rangkaian listrik.
Tentukanlah tegangan yang diberikan jika resistensi rangkaiannya 1,25 O dan daya
terukurnya adalah 320 W
10. Sebuah rumus yang menghubungkan tekanan awal dan akhir P1 dan P2, volume
awal dan akhir V1 dan V2, dengan suhu mutlak awal dan akhir T1 dan T2, dari
suatu gas ideal adalah
2
2 2
1
1 1
T
V P
T
V P
= . Tentukanlah nilai dari P2 jika P1 =100x10
3
,
V1 =1,0; V2 =0,266; T1 =423; dan T2 =293

3.2 Sistem Persamaan Linear Dengan Dua Variabel
Sebuah persamaan dengan dua variable x dan y adalah berbentuk ax +by =c di mana a
dan b tidak sama dengan nol. Bila kita perhatikan dua persamaan
a
1
x +b
1
y =c
1
..(1)
Bab III | 15

a
1
x +b
1
y =c
1
..(2)
maka dikatakan bahwa kita menpunyai dua persamaan linear simultan dengan dua
variable atau suatu system dua persamaan linier dengan dua variable. Pasangan x dan y
yang memenuhi kedua persamaan dikatakan penyelesaiaan simultan, ditulis (x,y).
Menyelesaiakan persamaan linear simultan, artinya mencari nilai (x,y) yang memenuhi
persamaan simultan tersebut. Jadi penyelesaian simulatan dari system persamaan:
x +y =7..(1)
x - y =3..(2)
adalah x =5, dan y =2 atau ( 5,2)
Sistem dua persamaan linear dengan dua variable, dapat diselesaiakan dengan beberapa
metode, yaitu: eliminasi, substitusi, gabungan eliminasi dan substitusi, grafik, dan
determinan matrik.
a. Penyelesaian Dengan Metode Eliminasi.
Metode eliminasi adalah metode menghilangkan salah satu variable, yaitu dengan
melakukan pengurangan atau penjumlan, terhadap kedua persamaan, sedemikian hingga
didapatkan satu persamaan dengan satu variable. Apabila diperlukan, kalikan persamaan
yang diberikan dengan satu bilangan sedemikian hingga membuat koefisien-koefisien
dari salah satu variable dari kedua persamaan menjadi sama. Apabila tanda dari
koefisien-koefisien berbeda, maka lakukan penjumlahan. J jika tanda dari koefisien-
koefisien sama maka lakukan pengurangan. Sebagai contoh perhatikanlah system
persamaan
2x y =4 (1)
x +2y =-3 ...(2)
Untuk mengeliminasi y, kalikan (1) dengan 2 dan tambahkan dengan (2) kalikan 1
untuk mendapatkan persamaan baru
2 x (1): 4x 2y =8
1 x (2): x+2y =-3
--------------- (+)
5x =5
Bab III | 16

x =1
Substitusi x = 1 ke dalam (1) didapatkan 2.1 y = 4 atau 2 y = 4 atau y = -2.
Penyelesaiaannya menjadi x =1 dan y =-2 atau ( 1,-2).

b. Penyelesaian Dengan Metode Substitusi
Metode substitusi adalah mencari nilai satu variable dalam bentuk persamaan dari salah
satu persamaan. Harga persamaan ini disubstitusikan ke dalam persamaan yang lain.
Sebagai contoh, perhatikanlah persamaan
2x y =4 (1)
x +2y =-3 ...(2)
Dari persamaan (1) diperoleh
y =2x 4 .(3)
Substitusikan persamaan (3) ke dalam persamaan (2), didapatkan
x +2(2x 4) =-3
x +4x 8 =-3.
5x =5
x =1
Selanjutnya substitusikan x =1 ke persamaan (3) dan diperoleh y =2.1 4 =-2. J adi
penyelesaiaannya x =1 dan y =-2 atau ( 1,-2).

Menyelesaian persamaan simultan dengan metode grafik dan determinan matrik akan
dibahas pada bab.
Contoh-Contoh Soal Persamaan Simultan yang Dipecahkan
Soal 1
Selesaikanlah persamaan berikut dengan metode eliminasi.
3x +2y =16 .. (1)
4x 3y =10 .. (2)
Penyelesaian:
Bab III | 17

J ika dilakukan eliminasi terhadap y, kalikan kedua sisi persamaan (1) dengan 3 dan
kedua sisi (2) dengan 2, dan tambahkan hasilnya untuk mendapatkan:
3 x (1): 9x +6y =48
2 x (2): 8x 6y =20
Tambahkan: ---------------- (+)
17 x =68 atau x =4

Substitusi x =4 ke dalam persamaan aslinya (1), didapatkan
3(4) +2y =16
12 +2y =16
2y =16 12
2y =4 atau y =2
J adi penyelesainnya x =4 dan y =2
Soal 2
Selesaikanlah persamaan berikut.
5x +2y =3 (1)
2x +3y =-1 (2)

Penyelesaian
Bila eliminasi y, kalikan (1) dengan 3 dan (2) dengan 2 lalu kurangkan hasilnya,
didapatkan:
3 x (1): 15x +6y =9
2 x (2): 4x +6y =-2
11x =11
x =1
( - )
Bab III | 18

Selanjutnya substitusi x =1 ke persamaan asal (1) atau (2), maka diperoleh
5(1) + 2y =3
5 +2y =3
2y =- 2
y = -1
J adi penyelesainnya x =1 dan y =-1

Soal 3
Selesaikanlah persamaan berikut
2x +3y =3 (1)
6y 6x =1 (2)

Penyelesaian:
Lakukan pengaturan kembali sedemikian hingga suku-suku yang mengandung variable
sama ada dalam suku yang sama untuk mendapatkan:
2x +3y =3 (1)
-6x +6y =1 (2)

Selanjutnya untuk eleminasi x, kalikan (1) dengan 3, kalikan (2) dengan , lalu jumlahkan
hasilnya, dipeoroleh

3 x (1): 6x +9y =9
1 x (2): -6x +6y =1
15y =10
3
2
y=
( +)
Bab III | 19

Selanjutnya substitusi
3
2
y= ke persamaan asal (1) atau (2) diperoleh
2
1
x =
J adi penyelesaiannya:
2
1
x = dan
3
2
y=
Soal 5
Selesaikan persamaan
5y =3 2x (1)
3x =2y +1 (2)
dengan metode substitusi
Penyelesaian:
Dari persamaan (1) didapatkan
5
) 2 3 ( x
y

= , selanjutnya substitusikan harga ini ke
persamaan (2), diperoleh:
1
5
2x) (3
2 3x + |
.
|

\
|
=
5
5 4x) (6
3x
+
=
15x =11 4x
19x =11
19
11
x =
Selanjutnya substitusikan
19
11
x = ke
5
2x) (3
y

= , diperoleh
5
)
19
11
( 2 3
y
|
.
|

\
|

=
Bab III | 20

19
7
y=
Soal 6
Selesaiakan persamaan
(2) 1
2
1 2y
4
3 x
(1) 2
6
1 y
3
2 x
=

+
=
+
+


Penyelesaian
Untuk mengeliminasi pecahan, kalikan (1) dengan 6 dan (2) dengan 4 dan sederhanakan,
diperoleh
1 - 4y - x : (2) x 4
15 y 2x : (1) x 6
=
= +

Proses selanjutnya sama dengan contoh sebelumnya, hingga diperoleh penyelesaian
9
17
y dan
9
59
x = =
Soal 7
Dua partikel bergerak pada kecepatan yang berbeda tetapi konstan sepanjang keliling
lingkaran 276 meter. Partikel mulai bergerak pada waktu yang sama dan dari tempat yang
sama. Apabila partikel-partikel bergerak berlawanan maka akan berpapasan setiap 6 detik
dan apabila bergerak dengan arah yang sama paartikel yang satu melewati yang lainnya
setiap 23 detik. Tentukanlah kecepatan partikel tersebut.
Penyelesaian:
Miasalkan x dan y adalah kecepatan kedua partikel dalam m/detik, maka jarak yang
ditempuh
Bab III | 21

J ika bergerak berlwanan arah: 6 dt ( x +y) m/dt =276 m
J ika bergerak searah: 23 dt (x y) m/dt = 276 m
Persamaanya jarak yang ditempuh:
6x +6y =276 (1)
23x 23y =276 (2)
23 x (1): 138x +138y =6348
6 x (2): 138x - 138y =1656
276x =8004
x =29 m/dt
Substitusi x =29 m/dt ke (1) didapatkan: y =17 m/dt
J adi kecepatan kedua partikel tersebut 29 m/dt dan 17 m/dt

a. Sistem Persamaan Linear Dengan Tiga Variabel

Sistem persamaan linear dengan tiga variable x, y, dan z dapat dinyatakan dalam bentuk
umum sebagai berikut.
a
1
x +b
1
y +c
1
z =d
1
(1)
a
2
x +b
2
y +c
2
z =d
2
(2)
a
3
x +b
3
y +c
3
z =d
3
(3)

Cara menyelesaikan persamaan di atas adalah dengan mencari nilai x, y, dan z yang
memenuhi ketiga persamaan tersebut. Misalkan (xo, yo, zo) merupakan penyelesaian dari
persamaan di atas maka:
a
1
xo +b
1
yo +c
1
zo =d
1
(1)
a
2
xo +b
2
yo +c
2
zo=d
2
(2)
( +)
Bab III | 22

a
3
xo +b
3
yo +c
3
zo =d
3
(3)

Langkah pertama untuk menyelesaikan system persamaan linear dengan tiga variable
adalah dengan menghilangkan( mengiliminasi) salah satu variabelnya, sehingga terbentuk
system persamaan liear dengan dua variable. Langkah kedua menyelesaikan system
persamaan linear dengan dua variable menggunakan metode eliminasi atau substitusi

Soal 1
Selesaikanlah system persamaan:
2x +y +3z =9 (1)
x +3y - z =-8 (2)
3x - 2y +4z =19 (3)

Peneyelesaian
Hilangkanlah x dari persamaan (1) dan (2), diperoleh persamaan (4)
2x +y +3z =9 (1) x 1 2x +y +3z =9
x +3y - z =-8 (2) x 2 2x +6y 2z =-16
-5y +5z =25
y z =- 5 (4)
Hilangkanlah x dari persamaan (2) dan (3), diperoleh persamaan (5)
x +3y - z =-8 (2) x 3 3x +9y 3z =-24
3x - 2y +4z =19 (3) x 1 3x - 2y +4z =19

11y -7z =-43 (5)
Sistem persamaan linear dengan dua variable yang diperoleh adalah
y z =- 5 (4)
11y -7z =-43 (5)
Bab III | 23

Penyelesaiannya dapat diperoleh dengan metode eliminasi atau substitusi
Kita selesaikan dengan metode substitusi
Persamaan (4) dapat ditulis y =z 5. Selanjutnya substitusi nilai y =z 5 ke persamaan
(5), diperoleh
11(z -5) 7z =-43
11z 55 7z =-43
4z =-43 +55
4z =12
z =3
Substitusikan z =3 ke persamaan (4) diperoleh y =3 5 =-2
Substitusikan y =-2 dan z =3 ke persamaan (1), (2) atau pilihlah persamaan yang paling
sederhana misalnya persamaan (2)
x +3y - z =-8
x +3(-2) 3 =-8
x 6 3 =- 8
x =1
Jadi penyelesaiannya: x =1, y =-2, dan z =3
Soal 2
Selesaikanlah system persamaan:
Bab III | 24

3) .........(
4
23
3
z
4
y
2
x
.(2) ..........
6
1
2
z
3
y
4
x
.(1) .......... 2
4
z
2
y
3
x
= +
= +
= +

Penyelesaian:
Hilangkan bentuk pecahan, dengan mengalikan 12 pada masing persamaan dan diperoleh
4x +6y 3z =24 (4)
3x +4y 6z =2 .(5)
6x 3y +4z =46 (6)
Eliminasi x dari (4) dan (5), diperoleh persamaan (7)
4x +6y 3z =24 (4) x 3 12x +18y 9z =72
3x +4y 6z =2 .(5) x 4 12x +16y 24z =8
2y +15z =64 (7)
Eliminasi x dari (5) dan (6), diperoleh persamaan (8)
3x +4y 6z =2 .(5) x 2 6x +8y 12z =4
6x 3y +4z =46 (6) x 1 6x 3y +4z =46
11y -16z =-42 (8)
Dari persamaan (7) dan (8) diperoleh
2y +15z =64 ...(7) x 11 22y +165z =704
11y -16z =-42 (8) x 2 22y -32z = - 84
197z =788
Bab III | 25

z =4
Substitusi z =4 ke persamaan (7), diperoleh:
2y +15(4) =64 ...(7)
2y +60 =64
2y =4
y =2
Substitusi y =2, z =4, ke persamaan (4), (5), atau (6), kita pilih yang paling sederhana (5)
diperoleh
3x +4y 6z =2 .(5)
3x +4(2) 6(4) =2
3x +8 - 24 =2
3x =18
x =6
Jadi penyelesaiannya: x =6; y =2; dan z =4
Soal 5
Selesaikanlah system persamaan:
3) .........( 3
z
3
y
1
x
3
.(2) .......... 1
z
1
y
3
x
2
.(1) .......... 0
z
2
y
2
x
1
=
= + +
=

Penyelesaian:
Bab III | 26

Misalkan: w
z
1
v;
y
1
u;
x
1
= = = , persamaan dapat ditulis menjadi:
u 2v 2w =0 (4)
2u +3v +w =1 ....(5)
3u v 3w =3 (6)
Dari persamaan (4), (5), dan (6) diperoleh; u =-2, v =3, dan w =-4
J adi:
4
1
- z atau -4
z
1
;
3
1
y atau 3
y
1
;
2
1
- atau x -2
x
1
= = = = = =

Penyelesaiannya:
4
1
- z dan ;
3
1
y ;
2
1
- x = = =

Soal 8
Bila A dan B bekerja bersama- sama dapat menyelesaikan pekerjaan selama 4 hari. B dan
C bekerja bersama-sama dapat menyelesaikan pekerjaan selama 3 hari. Sedangkan bila A
dan C bekerja bersama-sama dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut selama 2,4 hari.
Dalam berapa harikah mereka dapat menyelesaikan pekerjaan apabila mereka bekerja
sendiri-sendiri?
Penyelesaian:
Misalkan x, y dan z adalah jumlah hari yang dibutuhkan oleh masing-masing A, B, dan C
untutk dapat menyelesaikan pekerjaan.
Maka
z
1
;
y
1
;
x
1
adalah pekerjaan yang diselesaikan oleh A, B, C masing-masing dalam 1
hari. J adi
Bab III | 27

) 3 ..( ..........
2,4
1
z
1
x
1
) 2 ....( ..........
3
1
z
1
y
1
) 1 ....( ..........
4
1
y
1
x
1
= +
= +
= +

Ambil w
z
1
dan v;
y
1
u;
x
1
= = = , maka
.....(6) 1 2,4w 2,4u
2,4
1
w u
......(5) 1 3w 3v
3
1
w v
.......(4) 1 4v 4u
4
1
v u
= + = +
= + = +
= + = +

Dari persamaan (4) didapatkan
4
4v 1
= u dan dari (5) didapatkan
3
3v 1
w

=
Substitusi
4
4v 1
u

= dan
3
3v 1
w

= ke (5) untuk mendapatkan
1
3
3v - 1
4 , 2
4
4v 1
4 , 2 = |
.
|

\
|
+ |
.
|

\
|

Kedua ruas dikalikan 12 diperoleh
2,4(3)(1 - 4v) +2,4(4)(1 5v) =12
7,2(1- 4v) +9,6(1 3v) =12
7,2 28,8v +9,6 28,8v =12
16,8 57,6v =12
-57,6v =-4,8
Bab III | 28

12
1
6 , 57
8 , 4
=

=
v
v

4
1
3
4
3
3
4
1
1
3
)
12
1
3( 1
w = =

=
6
1
4
3
2
4
3
1
1
4
)
12
1
4( 1
= =

= u
6 x
6
1
x
1
= =
12 y
12
1
y
1
= =
4
4
1
z
1
= = z
J adi bila A, B, dan C bekerja sendiri-sendiri pekerjaan tersebut dapat diselesaikannya
berturut-turt selama 6 hari, 12 hari dan 4 hari

Soal Latihan
1. Selesaikanlah persamaan berikut dengan metode yang ditentukan
a. 2x - 2y =7 .. (1)
2x +y =5 (2) dengan metode eliminasi
b. 3x y =- 4 .. (1)
2x +3y =7 .. (2) dengan metode eliminasi
Bab III | 29

c. 4x +2y =5 .. (1)
5x 3y =-2 .( 2) dengan metode eleminasi
d. 2y x =1 (1)
2x +y =8 (2) dengan metode substitusi
e. 2x 5y =10 .. (1)
4x +3y =7 . (2) dengan metode substitusi
f.
(2) ...... 4 -
2
y
6
x
(1) ...... 6
5
y
3
2x
=
= +
dengan metode gabungan elimenasi dan substitusi
g.
(2) ....... 3
3
2 y
2
3 x
(1) ...... 4
4
2 y
3
1 2x
=

+
=
+
+

dengan metode gabungan elimenasi dan


substitusi
2. Seleaikan persamaan
a. 3x +2y z =19 . (1)
4x y +2z = 4 (2)
2x +4y - 5z =32 .. (3) (3,4,-2)
b. x =y 2z .. (1)
2y =x +3z +1 . (2)
z =2y 2x 3 (3) (0,2,1)

Bab III | 30

c.
.....(3) 1
3
z
4
y
6
x
....(2) 6
2
2
2
3y
4
x
.....(1) 7 z
2
y
3
x
=
= +
= +
(6,4,-3)
d.
.....(3) 6 -
z
1
y
2
x
3
....(2) 1 1
z
4
y
3
x
2
.....(1) 5
1
y
1
x
1
= +
=
= + +
z
(1/2, -1/3,1/6)
3. Dari rangkaian listrik seperti pada gambar (2.1) diperoleh persamaan:
10 I
1
+5I
1
+5I
2
=12
20 I
2
+5I
2
+5I
1
=6




Gambar 2.1
Tentukanlah besarnya nilai I
1
dn I
2
yang memenuhi persamaan tersebut
4. Pada perhitungan beban tumpukan vertical (Bv) dan horizontal (Bh) dari suatu
konstruksi, diperoleh persamaan sebagai berikut.
-2Bv +9 +5Bh =0
-5,5 Bv +Bh +35,5 =0
+
E2 =6V
E1 =12V
R
1
=10O R
2
=20O
R
3
=5 O
Bab III | 31

Tentukanlah nilai Bv dan Bh yang memenuhi persamaan tersebut
5. Carilah kecepatan sebuah motor boot di air tenang dan di arus sungai, jika motor
boot itu memerlukan tiga jam untuk melayari suatu jarak sejauh 45 km arus-mudik,
dan 2 jam untuk melayari sejauh 50 km arus milir
6. Ketika dua buah mobil berpacu mengelilingi jalan lingkar bertandakan mil yang
dimulai dari tempat yang sama dan pada saat yang sama, kedua kendaraan itu akan
saling berpapasan antara satu dengan yang lain apabila meluncur dalam arah yang
berlawanan, dan salingberlintasan apabila meluncur dalam arah yang sama. Carilah
kecepatan mobil itu dalam mil/jam.
7. Tinggi A berisi 32 gallon larutan berupa alcohol 25% menurut isinya. Tangki B
memuat memuat 50 gallon larutan berupa 40% menurut isinya. Berapa isi yang
harus diambil dari setiap tangki untuk diaduk untuk membuat 40 gallon larutan
yang memuat 30% alcohol menurut isi?

3.3 Pertidaksamaan Linier Satu Variabel
Pada bagian ini akan mempelajari cara mendapatkan penyelesaian dari pertidaksamaan
linier satu variable
Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang ruas kiri dan ruas kanan kalimat
tersebut dihubungkan dengan tanda <, >, , atau
Sifat-sifat Pertidaksamaan :
1. J ika a <b maka b >a
2. J ika a >b maka :
- a c >b c
- ap >bp, p >0
- ap <bp, p <0
- a
3
>b
3

3. J ika a >b, dan b >c maka a >c
Bab III | 32

4. J ika a >b, dan c >d maka a +c >b +d
5. J ika a >b >0 dan c >d >0 maka ac >bd
6. J ika a >b >0 maka:
- a
2
>b
2

-
b
1
a
1
<
7. J ika 0 ab maka , 0
b
a
> >
8. J ika 0 ab maka , 0
b
a
< <
9. J ika 0
a
1
maka , 0 a > >
10. J ika 0
a
1
maka , 0 a < <

Pertidaksamaan linier satu variabel adalah pertidaksamaan yang hanya memuat sebuah
variabel dan pangkat variable tersebut adalah satu.
Suatu pertidaksamaan linear dalam variabel x dapat berbentuk ax +b <0, ax +b >0,
ax +b 0 atau ax +b 0, dengan a 0. Bilangan a disebut lebih besar dari pada bilangan
b jika a b >0 dan a disebut lebih kecil dari pada b jika a b <0. Untuk menyelesaikan
pertidaksamaan digunakan sifat-sifat bahwa :
- Ruas ruas suatu pertidaksamaan boleh ditambah atau dikurangi dengan
bilangan yang sama
- Ruas ruas suatu pertidaksamaan boleh dikalikan atau dibagi dengan
bilangan positif yang sama
- J ika ruas ruas suatu pertidaksamaan dikalikan atau dibagi dengan bilangan
negative yang sama, maka tanda pertidaksamaannya harus dibalik.
- J ika a dan b bilangan positif dan a <b, maka a
2
<b
2

Bab III | 33


Contoh 11:
5w +7 >w -8 , merupakan pertidaksamaan linier satu variabel karena banyak variabelnya
satu (yaitu w) dan pangkatnya 1.
Contoh 12:
2n +9 s 21, merupakan pertidaksamaan linier satu variabel karena banyak variabelnya satu
(yaitu n ) dan pangkatnya adalah 1.
Contoh 13:
5t +7r >12, bukan pertidaksamaan linier satu v karena peubahnya dua (yaitu t dan m ).
Contoh 14:
3 y 3
4
y
2
> + , bukan pertidaksamaan linier satu variabel walaupun variabelnya hanya satu
tetapi variabelnya ada yang berpangkat 2.

Cara mencari penyelesaian pertidaksamaan linier satu variabel
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyelesaikan pertidaksamaan linier satu peubah
adalah bsebagai berikut
1. J ika kedua ruas suatu pertidaksamaan ditambah atau dikurangi dengan bilangan
yang sama, maka tanda pertidaksamaan tetap.
2. J ika kedua ruas suatu pertidaksamaan dikalikan atau dibagi dengan bilangan positif
yang sama dan tidak nol, maka tanda pertidaksamaan tetap.
3. J ika kedua ruas suatu pertidaksamaan dikalikan atau dibagi dengan bilangan negatif
yang sama dan tidak nol, maka tanda pertidaksamaan menjadi sebaliknya.

Langkah-langkah menyelesaikan pertidaksamaan linier :
1) Semua yang mengandung variabel dipindahkan ke ruas kiri, sedangkan konstanta
ke ruas kanan.
Bab III | 34

2) Sederhanakan

Contoh 1: misalkan S =R (himpunan bilangan real). Selesaikan
pertidaksamaan berikut ini dengan menggunakan sifat-sifat pertidaksamaan!
a) 3x +4 >19
3x +4 4 >19 4 {kedua ruas dikurangkan dengan 4}
3x >15
(3x) : 3 >(15) : 3 {kedua ruas dibagi dengan 3}
x >5
HP ={x | x >5, x e R}
b) x 5 <3x +4
x 5 +5 <3x +4 +5 {kedua ruas ditambah 5}
x <3x +9
x 3x <3x +9 3x {kedua ruas dikurangkan 3x}
-2x <9
9 ).
2
1
( ) x 2 )(
2
1
(- > {kedua ruas dikalikan |
.
|

\
|

2
1

tanda pertidaksamaan dibalik
Jadi X =
2
9


Beberapa trik berikut sangat membantu dalam menyelesaikan pertidaksamaan:
a b <c maka a <c b
a . b >c maka a >
b
c
, b >0
Bab III | 35

b
a
c maka a bc, b >0
J ika dikalikan atau dibagikan dengan nilai negatif maka persamaan berubah tanda

Contoh 2: Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan linier berikut!
a) 3 2x 2 7x, S eR
Penyelesaian :
3 2x 2 7x
2x +7x 2 +3
5x 5
x 1
HP ={x | x 1, S e R}
Contoh 2: Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan linier berikut!
a. ) bulat bilangan (Z Z S , 5
5
2 x 3
2 e s

s
Penyelesaian:
, 5
5
2 x 3
2 s

s {dikalikan semua dengan 5}


10 3x 2 25 {ditambahkan dengan 2}

10 +2 3x 2 +2 25 +2
12 3x 27 {dibagi dengan 3}
4 x 9
HP ={4, 5, 6, 7, 8, 9}

c) 9x +7 - 3x 5
Bab III | 36

Penyelesaian:
9x +7 - 3x 5
-9x +3x -5 7
-6x -12 {dibagi dengan -6, tanda ingat dibalik}
x 2
d)
2
3 x 3
5
5 x 7
>


Penyelesaian:

2
3 x 3
5
5 x 7
>

{kedua ruas dikalikan dengan 10}


-2 (7x 5) 5 (3x 3) {kedua ruas dikalikan dengan 10}
-14x +10 15x 15
-14x 15x -15 10
-29x - 25 {dibagi dengan -29, tanda ingat dibalik}
Jadi
29
25
xs

Latihan
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut.
a. 5b 3 <7b +11
b. 19 3e < 2 5(e +1)
c. 9(h +1) 3h <10(h 1) 5
d. -2(5x +4) 3x >1 (8x 6)
e.
2
q 12
5
3 q 2 +
s


f.
4
4 r
2 4
3
2 r +
< +


Bab III | 37

g. 5 x 2 3 x
2
3
>
3.4 Persamaan Kuadrat
Persamaan adalah sebuah pernyataan bahwa dua kuantitas setara. Menyelesaiakan
persamaan berarti menentukan nilai-nilai dari factor yang tidak diketahui nilainya. Faktor
yang tidak diketahui nilainya disebut variable. Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan
dimana pangkat tertinggi dari variabelnya yaitu dua. Persamaan kuadrat dengan variable x
mempunyai bentuk umum ax
2
+bx +c =0 di mana a, b, dan c adalah bilangan konstanta
dan a 0; a dan b disebut koefisien dari variabel. Contonya: x
2
- 6x +5 =0; 2x
2
+x - 6 =
0; dan 3x
2
5 =0. J ika dua persamaaan terahkir masing-masing dibagi 2 dan 3 diperoleh
0 3 x
2
1
x
2
= + , dan 0
3
5
x
2
= . Koefisien dari x
2
dalam setiap persamaan adalah 1.
Menyeleaikan persamaan kuadrat ax
2
+bx +c =0 adalah mencari harga x yang memenuhi
persamaan. Harga x ini disebut penyelesaian atau akar-akar dari persamaan. Contoh x
2
-
5x + 6 = 0 dipenuhi oleh x = 2 dan x = 3. Maka x = 2 dan x = 3 adalah akar-akarnya
persamaan.
Terdapat 4 metode untuk menyelesaikan persamaan kuadrat, yaitu dengan:
(i) Fakktorisasi
(ii) Melengkapi kuadrat sempurna
(iii) Rumus kuadrat
a. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Faktorisasi
Pekalian (3x - 1)(x +4) menghasilkan 3x
2
+12x - x 4 atau 3x
2
+11x 4. Proses dengan
proses sebaliknya dari 3x
2
+12x - x 4 ke (3x - 1)(x +4) disebut faktorisasi. J ika suatu
pernyataan kuadrat dapat difaktorisasikan, maka cara ini menjadi metode yang paling
sederhana untuk menyelesaikan persamaan kuadrat. Metode faktorisasi ini sering kali
bersifat coba-coba atau trial and error.
Soal 1
Selesaiakanlah persamaan- persamaan berikut dengan metode faktorisasi
a. x
2
+2x 8 =0
Bab III | 38

b. 2x
2
- 5x 3 =0
Penyelesaian
a. x
2
+2x 8 =0. Faktor-faktor dari x
2
adalah x dan x. Keduanya diletakkan di dalam
tanda kurung sebagai bentuk perkalian suku dua berikut.
x
2
+2x 8 =(x )( x .) =0
Faktor dari -8 adalah 8 dan -1, atau -8 dan 1, atau 4 dan -2, atau -4 dan 2. Satu-
satunya kombinasi yang dapat menghasilkan suku tengah 2x adalah 4 dan -2, yaitu:
x
2
+2x 8 =(x +4 )( x - 2) =0. Perhatikan bahwa jumlah hasil perkalian dua suku di
bagian dalam dengan hasil perkalian dua suku di bagian luar harus sama dengan suku
tengah yaitu 2x.
J adi persamaan x
2
+2x 8 =0, dapat difaktorkan menjadi (x +4 )( x - 2) =0. Satu-satu
cara bahwa persamaan ini akan menjadi benar, jika paktor pertama atau factor kedua sama
dengan nol, maka:
b. Melengkapkan bentuk kuadrat sempurna
Bentuk seperti 16 =4
2
; 4x
2
=(2x)
2
; (x +1)
2
; (2x 3)
2

merupakan beberapa contoh bentuk kuadrat sempurna.

Bentuk 7 2
2
+ x x dapat dimanipulasi aljabar sbb.
7 2
2
+ x x
7 1 ) 1 2 (
2
+ + + x x
8 ) 1 (
2
+ x memuat bentuk kuadrat sempurna
2
) 1 ( + x
Proses mengubah bentuk kuadrat menjadi bentuk kuadrat sempurna
semacam itu dinamakan melengkapkan kuadrat sempurna.

Contoh:
Bab III | 39

Selesaikan persamaan kuadrat berikut ini!
a. 0 2 3
2
= + + x x
b. 0 25
2
= x
J awab :
a. 0 2 3
2
= + + x x
<=> 2 3
2
= + x x
<=>
4
9
2
2
3
x
2
+ = |
.
|

\
|
+
<=>
4
9
4
8
2
3
2
+ = |
.
|

\
|
+ x
<=>
4
1
2
3
2
= |
.
|

\
|
+ x
<=>
4
1
2
3
= |
.
|

\
|
+ x
<=>
2
3
2
1
= x
<=> 2 = x atau 1 = x
b. 0 25
2
= x
25
2
= x
25 = x
5 = x
c. Menggunakan rumus kuadrat
Metode yang paling umum untuk menyelesaikan persamaan kuadrat
0
2
= + + c bx ax dengan menggunakann rumus kuadrat atau sering disebut rumus abc.
Rumus kuadrat diperoleh dengan proses melengkapkan kuadrat sempurna untuk persamaan
kuadrat 0
2
= + + c bx ax .
Bab III | 40

Prosesnya sbb:
0
2
= + + c bx ax
0
2
= + |
.
|

\
|
+ c x
a
b
x a
0
4 4
2
2
2
2
=
|
|
.
|

\
|
+
|
|
.
|

\
|
+ + c
a
b
a
b
x
a
b
x a
0
4 2
2
2
= + |
.
|

\
|
+ c
a
b
a
b
x a
c
a
b
a
b
x a = |
.
|

\
|
+
4 2
2
2

2
2
2
4
4
2 a
ac b
a
b
x

= |
.
|

\
|
+
ac b
a a
b
x 4
2
1
2
2
2
= |
.
|

\
|
+
ac b
a a
b
x 4
2
1
2
2
=
a
ac b b
x
2
4
2

=
Uraian di atas membuktikan berlakunya rumus kuadrat.
Misalkan a, b, c bilangan rela dan 0 = a maka akar-akar persamaan kuadrat
0
2
= + + c bx ax ditentukan oleh:
a
ac b b
x
2
4
2
12

=
Contoh:
Selesaikan persamaan kuadrat berikut ini!
a. 0 2 3
2
= + + x x
Bab III | 41

b. 0 2 6 3
2
= + x x
J awab :
a. 0 2 3
2
= + + x x
<=>a =1, b =3, c =2
<=>
1 . 2
2 . 1 . 4 3 3
2
12

= x
<=>
2
1 3
12

= x
<=> 2 = x atau 1 = x

b. 0 2 6 3
2
= + x x
a =3, b =-6, c =2

3 . 2
2 . 3 . 4 ) 6 ( 6
2
12

= x

6
3 2 6
6
12 6
6
24 36 6
12

=

=

= x
3
3
1
1
6
3 2 6
+ =
+
= x atau 3
3
1
1
6
3 2 6
=

= x
J enis akar-akar persamaan kuadrat dikaitkan dengan nilai diskriminan
Penyelesaian persamaan kuadrat ) 0 ( 0
2
= = + + a c bx ax adalah
a
ac b b
x
2
4
2
12

=
Tampak bahwa akar-akarnya ditentukan oleh nilai dari b
2
4ac yang disebut dengan
diskriminan disingkat D.
Bab III | 42


J enis akar-akar persamaan kuadrat 0
2
= + + c bx ax , ditentukan oleh nilai Diskriminannya
(D) yaitu D = ac b 4
2

J ika D >0 : mempunyai dua akar real yang berbeda
Untuk D berupa bilangan kuadrat (
2
k ) akarnya rasional
Untuk D bukan berupa bilangan kuadrat akarnya rasional
J ika D =0 : mempunyai dua akar real yang sama
J ika D <0 : akar-akarnya imajiner (khayalan)

Contoh :
Tanpa menyelesaikan persamaan 0 3 2
2
= + x x tentukan jenis akar-akarnya !
Jawab :
0 3 2
2
= + x x
<=> ac b D 4 =
= ) 3 .( 2 . 4 1
2

=25
=
2
5
Jadi 0 3 2
2
= + x x mempunyai dua akar berlainan dan rasional

Rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat
Akar-akar persamaan kuadrat 0
2
= + + c bx ax ) 0 ( = a adalah
a
D b
x
2
1
+
= atau
a
D b
x
2
2

=
J umlah dan hasil kali akar-akar ditentukan dengan memanipulasi aljabar sbb:
J umlah akar-akar persamaan kuadrat
Bab III | 43

a
D b
a
D b
x x
2 2
2 1

+
+
= +
a
D b D b
2
+
=
a
b
=
Hasil kali akar-akar persamaan kuadrat
|
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
+
=
a
D b
a
D b
x x
2 2
2 1

2
2
4a
D b
=
a
c
a
ac
a
ac b b
= =

=
2 2
2 2
4
4
4
) 4 (


Contoh
J ika
1
x dan
2
x akar-akar persamaan kuadrat 0 5 3 2
2
= x x , tentukan nilai dari :
2
2
2
1
x x +
J awab :
4
1
7 5
4
9
2
5
2
2
3
2 ) (
2
2 1
2
2 1
2
2
2
1
= + = |
.
|

\
|
|
.
|

\
|
= + = + x x x x x x

3.5 Pertidaksamaan Kuadrat

Bentuk baku dari pertidaksamaan kuadrat dalam variabel ada 4 macam, yaitu:
1. 0
2
< + + c bx ax
2. 0
2
s + + c bx ax
3. 0
2
> + + c bx ax
Bab III | 44

4. 0
2
> + + c bx ax
dengan a, b, c bilangan real dan . 0 = a
Penyelesaian atau himpunan penyelesaian pertidaksamaan kuadrat dalam variabel x
dapat ditentukan dengan 2 cara, yaitu dengan menggunakan grafik dan garis biilangan
a. Menyelesaian Pertidaksamaan Kuadrat Dengan sketsa grafik fungsi kuadrat
Fungsi kuadrat yang ditentukan dengan rumus 4 3 ) (
2
= x x x f grafiknya
berbentuk parabbola dengan persamaan 4 3
2
= x x y . Sketsa grafik parabola
4 3
2
= x x y diperlihatkan pada gambar berikut:


1. Parabola di atas sumbu x (y >0) dalam selang x <-1 atau x >4.
Jadi 0 4 3
2
> x x dalam selang x <-1 atau x >4.
2. Parabola tepat pada sumbu x (y =0) untuk nilai x =-1 atau x =4.
Jadi 0 4 3
2
= x x untuk nilai x =-1 atau x =4.
3. Parabola di bawah sumbu x (y <0) dalam selang 1 <x <4.
Jadi 0 4 3
2
< x x dalam selang 1 <x <4.
Bab III | 45

Dengan demikian sketsa grafik fungsi kuadrat 4 3 ) (
2
= x x x f atau
parabola 4 3
2
= x x y dapat digunakan untuk menentukan penyelesaian
atau himpunan penyelesaian pertidaksamaan kuadrat berikut.
a. Pertidaksamaan kuadrat 0 4 3
2
> x x . Himpunan penyelesaiannya
adalah: } , 4 1 | { R x x x HP e < < =

b. Pertidaksamaan kuadrat 0 4 3
2
> x x . Himpunan penyelesaiannya
adalah: } , 4 1 | { R x x x HP e s s =


c. Pertidaksamaan kuadrat 0 4 3
2
< x x . Himpunan penyelesaiannya
adalah: } , 4 1 | { R x x atau x x HP e > < =


d. Pertidaksamaan kuadrat 0 4 3
2
< x x . Himpunan penyelesaiannya
adalah: } , 4 1 | { R x x atau x x HP e > s =


Berdasar uraian di atas dapat disimpulkan bahwa grafik fungsi kuadrat
0 ) (
2
= + + = c bx ax x f dapat digunakan untuk menentukan
Bab III | 46

penyelesaian pertidaksamaan kuadrat 0
2
< + + c bx ax ; 0
2
s + + c bx ax ;
0
2
> + + c bx ax ; 0
2
> + + c bx ax
Contoh:
Dengan menggunakan sketsa grafik fungsi kuadrat , 1 2 ) (
2
+ = x x x f
carilah himpunan penyelesaian tiap pertidaksamaan berikut.
a. 0 1 2
2
< + x x
b. 0 1 2
2
s + x x
c. 0 1 2
2
> + x x
d. 0 1 2
2
> + x x
Jawab:
Sketsa grafik fungsi kuadrat , 1 2 ) (
2
+ = x x x f atau parabola
, 1 2
2
+ = x x y diperlihatkan pada gambar berikut:


1. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan kuadrat 0 1 2
2
< + x x adalah
Himpunan kosong ditulis |
2. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan kuadrat 0 1 2
2
s + x x adalah
} 1 | { = = x x HP
3. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan kuadrat 0 1 2
2
> + x x adalah
} 1 | { = e = x dan R x x HP
4. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan kuadrat 0 1 2
2
> + x x adalah
} , 1 1 | { R x x atu x x HP e > s = dapat juga ditulis } | { R x x HP e =
Bab III | 47


b. Menyelesaian Pertidaksamaan Kuadrat Dengan garis bilangan
Sebagai contoh kita akan menyelesaikan pertidaksamaan 0 4 3
2
> x x
Langkah 1
Carilah nilai-nilai nol (jika ada) dari bagian ruas kiri pertidaksamaan
0 4 3
2
= x x
0 ) 4 )( 1 ( = + x x
1 = x atau 4 = x
Langkah 2
Gambarlah nilai-nilai nol yang diperoleh pada langkah 1 pada garis bilangan

Langkah 3
Tentukan tanda-tanda dalam interval untuk nilai-nilai x selain -1 dan 4.
Misalnya:
2 = x maka nilai dari 6 4 ) 2 ( 3 ) 2 ( 4 3
2 2
= = x x sehingga tanda
dalam interval x <-1 (+) atau >0
1 = x maka nilai dari 6 4 ) 1 ( 3 ) 1 ( 4 3
2 2
= = x x sehingga tanda dalam
interval -1 <x <4 (1) atau <0
5 = x maka nilai dari 6 4 ) 5 ( 3 ) 5 ( 4 3
2 2
= = x x sehingga tanda dalam
interval x >4 (+) atau >0

Berdasar tanda-tanda interval, maka yang memenuhi pertidaksamaan
0 4 3
2
> x x adalah x <-1 atau x >4.
Bab III | 48

J adi himpunan penyelesainnya adalah 1 | { < = x x HP atau x >4}

c. Pertidaksamaan Rasional

Perhatikan bentuk-bentuk pertidaksamaan berikut.

i. 0
1
1
<
x

ii. 0
2
1
s

+
x
x

iii. 0
1
3 2
>
+

x
x

iv. 0
2
4
2
2
>

x x
x

Tiap pertidaksamaan di atas memuat variabel x pada bagian penyebut dari suatu
pecahan. Pertidaksamaan dengan ciri demikian disebut pertidaksamaan pecahan
atau pertidaksamaan rasional.
Penyelesaian atau himpunan penyelesaian pertidaksamaan rasional dapat ditentukan
dengan menggunakan garis bilangan. Sebagai contoh, penyelesaian pertidaksamaan
rasional
0
3
1
<

+
x
x

dapat ditentukan dengan langkah-langkah sbb.

Langkah 1
Nilai nol pada bagian pembilang: x +1 =0 x =-1. Nilai nol pada bagian
penyebut: x 3 =0 x =3.

Bab III | 49

Langkah 2
Nilai nol pada bagian pembilang dan penyebut ditempatkan pada diagram
garis bilangan.


Langkah 3
Tentukan tanda-tanda dalam interval untuk nilai-nilai x selain -1 dan 3.
Misal x =-2 maka nilai dari
4
1
4
1
3
1
=

+
x
x
sehingga tanda dalam interval x <-1
(+) atau >0.
x =0, maka nilai dari
3
1
3
1
3
1
=

+
x
x
sehingga tanda dalam interval -1<x<3 (-)
atau <0.
x =4, maka nilai dari 5
3 4
1 4
3
1
3
1
=

+
=

+
x
x
sehingga tanda dalam interval x >3
(+) atau >0.
Tanda-tanda interval itu ditulis dalam interval yang bersesuaian seperti
diperlihatkan gambar sbb.

Maka penyelesaian dari pertidaksamaan 0
3
1
<

+
x
x
adalah -1 <x <3 dan himpunan
penyelesaiannya adalah } 3 1 | { < < = x x HP
Contoh 1:
Tentukan penyelesaian dari 0
2
2
>
+

x
x x
!
J awab :
Bab III | 50



Harga nol pembilang Harga nol penyebut
0
2
= x x 0 2= + x
0 ) 1 ( = x x 2 = x
1 0
2 1
= v = x x
J adi penyelesaiannya adalah -2<x<0
atau x >1

Contoh 2:
Tentukan penyelesaian dari 0
6
3 4
2
2
>
+
+
x x
x x

Jawab:
Harga nol pada pembilang
0 3 4
2
= + x x
0 ) 1 )( 3 ( = x x
3 = x atau 1 = x
Harga nol penyebut
0 6
2
= + x x
0 ) 2 )( 3 ( = + x x
3 = x atau x =2
Bab III | 51


J adi himpunan penyelesaian dari 0
6
3 4
2
2
>
+
+
x x
x x
adalah 3 | { < = x x HP atau
2 1 < s x atau x >3}

d. Penggunaan Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat

Segitiga ABC siku-siku di B, diketahui panjang sisi AB =x cm, BC =x+2 cm, AC
=x+4 cm. Hitung panjang AB, BC, dan AC !
J awab :
A

x+4
x
B x+2 C


2 2 2
AC BC AB = +

2 2 2
) 4 ( ) 2 ( + = + + x x x
16 8 4 4
2 2 2
+ + = + + + x x x x x
0 12 4
2
= x x
0 ) 2 )( 6 ( = + x x
6 = x atau 2 = x (tidak memenuhi)

Bab III | 52

Diperoleh x=6, maka AB=6 cm, BC=8 cm, dan AC=10 cm
2.6. Sistem Persamaan Linier dan Kuadrat
Bentuk Umum :
y =px +q
y =ax
2
+bx +c
p, q, a, b dan c e R
Cara menyelesaikannya :
1. Substitusi
Substitusikan y =px +q ke y =ax
2
+bx +c
Diperoleh :
px +q =ax
2
+bx +c
ax
2
+(b-p)x +(c-q) =0
dengan D =(b-p)
2
4.a.(c-q)
ada 3 kemungkinan himpunan penyelesainnya :
a. J ika D =0 (parabola berpotongan dengan garis di satu titik)
b. J ika D >0 (parabola berpotongan dengan garis di dua titik)
c. J ika D <0 (parabola dan garis tidak berpotongan)

2. Grafik
Ada 3 kemungkinan :










D>0
D=0
D<0
Bab III | 53



Contoh :
Tentukan himpunan penyelesian dari :
y =2 x
y =x
2

jawab :
Substitusika y =2 x ke y =x
2
diperoleh :
x
2
=2 x D =b
2
4ac
x
2
+x 2 =0 D =(1)
2
4.(1).(2) =1 +8 =9
(x 1)(x +2) =0 D >0 (ada 2 penyelesaian)
x =1 atau x =-2
x =1 disubstitusikan ke y =2 x =2 1 =1
x =-2 disubstitusikan ke y =2 (-2) =2 +2 =4
J adi himpunan penyelesaian {(1,1),(-2,4)}
Dengan grafik dapat digambarkan sebagai berikut :














(-2,4)
(1,1)
Bab III | 54

3.7 Sistem Persamaan Kuadrat dan Kuadrat
Bentuk Umum :
y =ax
2
+bx +c
y =px
2
+qx +r
Cara menyelesaikannya :
1. Substitusi
Persamaan (1) disubstitusikan ke persamaan (2) diperoleh :
(a p)x
2
+(b q)x +(c r) =0 dengan
D =(b q)
2
4.(a p).(c r)
Kemungkinan penyelesaiannya :
a. J ika D >0 (parabola saling berpotongan di dua titik)
b. J ika D =0 ( parabola saling berpotongan di satu titik)
c. J ika D <0 (parabola tidak saling berpotongan)
1. Grafik
Dengan menggambar kedua parabola dalam satu sistem koordinat
Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian dari
y =x
2

y =8 x
2

J awab :
Substitusikan (1) ke (2)
x
2
=8 x
2
2x
2
8 =0
x
2
4 =0
(x 2)(x +2) =0
x =2 atau x =-2
x =2 diperoleh y =2
2
=4
x =-2 diperoleh y =(-2)
2
=4
Jadi HP : {(2,4) , (-2,4)}

Bab III | 55











Tugas II
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari :
a. y =x 3
y =x
2
4x +3
b. y =x +3
2y =x
2
2x +1
c. y 2x 3 =0
y 2x
2
+4x 7 =0

2. Tentukan himpunan penyelesaian dari :
a. y =x
2
3x 1
y =3x
2
+5x +7
b y =x
2
+1
y =9 x
2

c. y =2x
2
6x
y =x
2
2x +6

3.8 Persamaan Non Linier
Berbagai bentuk persamaan non linier, antara lain:
y = a
0
x
n
+a
1
x
n-1
+a
2
x
n-2
+ +a
n-1
x +a
n
. a
k
, k=1,2,,n bilangan riil, a
0
, n 0
(-2,4)
(2,4)
0
8
Bab III | 56

Disebut persamaan polinomial berderajat n.
y =a
x
, a bilangan riil, a 0.
y = a +b log x
Sesuai dengan silabus yang diberikan, yang dibahas dalam buku ini adalah persamaan
berderajat dua (kuadratik), persamaan berderajat tiga (kubik), fungsi eksponensial dan
fungsi logaritma.
Bentuk umum persamaan berderajat dua (kuadratik) adalah:
a x
2
+b xy +c y
2
+d x +e y +f =0(i)
Misal D =b
2
4 a c .
Bila D <0, persamaan (i) disebut persamaan ellips. Bila juga berlaku a =c dan b
=0, disebut persamaan lingkaran.
Bila D =0, persamaan (i) disebut persamaan parabola.
Bila D >0, persamaan (i) disebut persamaan hiperbola.

Gambar 4.4: Perpotongan bidang datar dengan kerucut.
Bentuk ellips, lingkaran, parabola dan hiperbola merupakan irisan suatu bidang datar
dengan kerucut, seperti terlihat pada Gambar 4.4. Ellips adalah irisan bidang yang
memotong kerucut tidak melalui puncak dan lingkaran alas. Lingkaran adalah irisan bidang
yang memotong kerucut tegak lurus sumbu kerucut. Parabola adalah irisan bidang yang
memotong kerucut dan lingkaran alas kerucut. Hiperbola adalah irisan bidang yang sejajar
dengan sumbu dua kerucut yang bertemu pada puncaknya.
Bentuk umum persamaan irisan kerucut:
(y-q) =1/4t (x p )
2
. Parabola berpuncak di P (p, q), Fokus (p, q+t) dan garis
eksentrisitet y =b-t.
(x-a)
2
+(y-b)
2
=R
2
. Lingkaran berpusat di P (a,b) berjari-jari R, atau
x
2
+y
2
+Ax +By +C =0. Lingkaran berpusat di P (- A/2, -B/2), jari-jari ( A
2
/4 +
B
2
/4 C)1/2
((x-p)/a)
2
+((y-q)/b)
2
=1 Ellips berpusat di P (p,q), panjang sumbu x dan y
masing-masing a dan b.
Bab III | 57

((x-p)/a)
2
((y-q)/b)
2
=1 Ellips berpusat di P (p,q), panjang sumbu x dan y
masing-masing a dan b.
Menggambar Persamaan Parabola
Pandang bentuk umum persamaan derajat dua: y = ax
2
+bx +c atau
y =a ( x +b/a x) +c =a ( x b/2 a)
2
- (b
2
4ac)/ 4a =a ( x b/2 a)
2
- D/ 4a, dimana D =
(b
2
4ac)
Bila x =b/2 a, nilai y D/-4a.
J adi persamaan derajat dua ini adalah persamaan parabola degnan puncak ( b/2 a, D/ 4a).
Untuk x =-b/2 a, bila a >0 maka nilai y paling kecil, sedangkan bila a <0, nilai y paling
besar.nilai y = D/4a , Untuk x -b/2 a
Menggambarkan Persamaan Parabola
Dengan cara yang serupa dapat pula digambarkan persamaan derajat dua dalam bentuk
persamaan x =a x
2
+b x +c.
Contoh 4:
Gambarlah parabola y = 2 x
2
+8 x +10.
Jawab: a =-2, b =8 dan c =10.
Lalu digambar seperti Gambar 4.5 berikut.
Gambar 4.5 : Grafik parabola y = 2 x
2
+8 x +10
Untuk menggambarkan persamaan hiperbola y =(ax+b)/(cx +d) tentukan dulu asimptot-
asimptotnya(garis yang didekati oleh fungsi, tetapi tidak pernah memotongnya). Untuk x =
-d/c, y tidak terdefinisi, berari x =-d/c adalah asimptot tegaknya. Sebaliknya bila y=a/c,
juga nilai x juga tidak terdefinisi, sehingga y =a/c adalah asimptot datarnya. Selanjutnya
gambar grafik diperoleh dengan subtitusi nilai x pada persamaan hiperbola.

3.8 Persamaan Derajat Tiga (kubik), Fungsi Eksponensial dan Fungsi Kubik
Bentuk umum persamaan derajat tiga, fungsi eksponensial dan fungsi logaritama, masing-
masing adalah:
Untuk menggambarkan grafik dari kedua persamaan di atas dengan menentukan nilai-nilai
x lalu disubtitusi pada persamaan tersebut. Untuk menentukan titik belok dan titik ekstrim
dari persamaan-persamaan ini, nanti dibahas pada pembicaraan diferensial.
Bab III | 58

Gambar persamaan b), bila a>1 grafik memotong sumbu x di y =1, mempunyai asimptot
y =0. Untuk nilai x negatif, nilai y lebih kecil dari 1 dan untuk x positif nilai y lebih besar
1. Dapat diselidiki lebih lanjut untuk nilai a yang lain. Grafik dari bagian c) tidak berlaku
untuk nilai x negatif. Bagian ini tidak dianalisa lebih lanjut, mengingat fungsi yang sering
dihadapi adalah polinomial dan fungsi eksponensial.

Anda mungkin juga menyukai