0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
34 tayangan16 halaman
Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh radiasi gelombang mikro terhadap kandungan selulosa, hemiselulosa, dan lignin pada jerami padi. Jerami dipretreatment dengan variasi ukuran dan waktu pemanasan menggunakan gelombang mikro dan NaOH. Hasil menunjukkan pretreatment optimal pada jerami ukuran 100 mesh dan waktu 40 menit, meningkatkan selulosa hingga 42,32% dan menurunkan lignin 4,27%.
Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh radiasi gelombang mikro terhadap kandungan selulosa, hemiselulosa, dan lignin pada jerami padi. Jerami dipretreatment dengan variasi ukuran dan waktu pemanasan menggunakan gelombang mikro dan NaOH. Hasil menunjukkan pretreatment optimal pada jerami ukuran 100 mesh dan waktu 40 menit, meningkatkan selulosa hingga 42,32% dan menurunkan lignin 4,27%.
Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh radiasi gelombang mikro terhadap kandungan selulosa, hemiselulosa, dan lignin pada jerami padi. Jerami dipretreatment dengan variasi ukuran dan waktu pemanasan menggunakan gelombang mikro dan NaOH. Hasil menunjukkan pretreatment optimal pada jerami ukuran 100 mesh dan waktu 40 menit, meningkatkan selulosa hingga 42,32% dan menurunkan lignin 4,27%.
UNTUK PROSES PRETREATMENT DEGRADASI LIGNIN JERAMI PADI (PADA PRODUKSI BI OETANOL)
Nama : Alvian Guntur Perdana K / 11224006 Andy Sardyanto / 13224701 Fak : Teknologi Industri Jur : Teknik Elektro 0 2 / 0 6 / 2 0 1 4
1 ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari pengaruh radiasi gelombang mikro microwave pada kandungan selulosa, hemiselulosa dan lignin jerami padi. Ukuran Jerami: 20, 50 dan 100 mesh. @10 gram dicampur dengan 100 ml NaOH 0,5 M dan dilakukan dengan paparan gel. Mikro frek. 2450 MHz; daya 950 W dengan variasi waktu 20, 30 dan 40 menit. Kandungan dianalisa dengan metode Chesson dan dilakukan analisa mikro struktur menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy). 0 2 / 0 6 / 2 0 1 4
2 PENDAHULUAN Kebutuhan energi untuk menunjang kehidupan manusia semakin meningkat, sementara persediaan bahan bakar fosil semakin menurun. Bahan bakar fosil sampai saat ini merupakan sumber energi utama dan bersifat tidak dapat diperbarui. Hasil gas buang bahan bakar fosil juga bersifat mencemari lingkungan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan energi alternatif lain pengganti bahan bakar fosil. Salah satunya adalah biofuel seperti bioetanol atau biohidrogen. Produksi bioetanol dapat menggunakan bahan baku berupa limbah yang mengandung selulosa, diantaranya adalah jerami padi.
0 2 / 0 6 / 2 0 1 4
3 CONT... Menurut data Biro Pusat Statistik tahun 2006: o Luas sawah di Indonesia 11.9 Juta HA. o Potensi jerami 119 Juta Ton. o Apabila seluruh jerami diolah dengan baik, menghasilkan sekitar 9.1 milyar liter etanol (Fuel Grade Ethanol), dengan nilai ekonomi Rp 50.1 triliun. o Potensi etanol dari jerami padi menurut Kim dan Dale (2004) dalam Patel dan Shoba (2007), adalah sebesar 0.00028 m 3 /kg jerami. 0 2 / 0 6 / 2 0 1 4
4 METODE PENELITIAN Metode penelitian pretreatment menggunakan analisis pengaruh ukuran dan waktu pemanasan terhadap kandungan selulosa, hemiselulosa dan lignin pada jerami padi yaitu dengan metode Chesson dan foto mikrostruktur hasil dari Scanning Electron Microscopy (SEM). T (waktu) T 1 (20 T 2 (30 T 3 (40 U (ukuran) menit) menit) menit) U 1 (20 mesh) T 1 U 1 T 1 U 2 T 1 U 3
5 CONT Jerami padi yang akan digunakan dikeringkan dengan sinar matahari, lalu dipotong 2 cm, dikeringkan kembali dengan oven. Jerami padi yang sudah kering, digiling dengan disk mill, sehingga didapat bubuk jerami. Bubuk jerami diayak dengan menggunakan screener dengan diameter 20, 50 dan 100 mesh. Bubuk jerami ditreatment dengan menggunakan microwave frek. 2450 MHz; daya 950 Watt dengan waktu pemanasan 20, 30, dan 40 menit. Perlakuan terbaik jerami padi sebelum dan sesudah pretreatment dengan menggunakan metode Chesson dan foto mikrostruktur hasil dari SEM
0 2 / 0 6 / 2 0 1 4
6 CONT Metode Chesson dilakukan dengan mereaksikan sampel dengan H 2 SO 4 dan H 2 O direfluks dengan suhu 100 derajat C dan dipanaskan dengan oven suhu 105 derajat Celcius. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam satu arah (Oneway Analysis of Variance) dengan metode RAL secara faktorial. 0 2 / 0 6 / 2 0 1 4
7 HASIL & PEMBAHASAN Komponen Kandungan (%) Selulosa 31.37 Hemiselulosa 18.14 Lignin 7.76 Tabel 2. Kandungan jerami sebelum pretreatment (sumber : penelitian setelah pretreatment) Dari Tabel 2, didapat % jumlah selulosa dan hemiselulosa jerami padi sebesar 49.51 %. Jerami ini sangat potensial untuk diubah menjadi gula-gula sederhana yang merupakan bahan baku utama untuk memproduksi bioetanol. 0 2 / 0 6 / 2 0 1 4
8 CONT...
Radiasi microwave menyebabkan efek ledakan fisik pada mikrofiber, yang menyebabkan disintegrasi struktur yang sulit terdegradasi seperti lignin yang melindungi selulosa. Selain itu medan elektromagnetik yang digunakan pada microwave dapat memproduksi efek fisiko-kimia yang juga mempercepat perusakan struktur kristal pada selulosa. Sehingga menghasilkan kandungan selulosa lebih besar. 0 2 / 0 6 / 2 0 1 4
9 CONT...
Kombinasi microwave-NaOH pretreatment telah efektif menurunkan kristalinitas selulosa, meningkatkan permukaan biomassa, dan menurunkan kandungan hemiselulosa. Proses pretreatment mampu meningkatkan daya cerna enzimatik jerami padi dan menyebabkan % removal dari sebagian kecil kandungan hemiselulosa. 0 2 / 0 6 / 2 0 1 4
10 CONT...
0 2 / 0 6 / 2 0 1 4
11 Adanya penambahan NaOH pada proses pretreatment dapat menurunkan kandungan lignin yang cukup besar, karena reaksi pemutusan ikatan lignin menjadi lebih cepat. Selain itu, interaksi microwave dengan bahan pada saat pretreatment, akan menghasilkan efek termal yang akan digunakan untuk melakukan proses fisik, kimia atau biologi. STRUKTUR MIKRO JERAMI 0 2 / 0 6 / 2 0 1 4
12 Pada penelitian ini, dilakukan pengujian mikrostruktur dengan menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) yang meliputi pengujian bahan sebelum dan sesudah proses pretreatment jerami padi. Jerami padi sesudah pretreatment diambil perlakuan terbaik, yaitu jerami padi ukuran 100 mesh dengan waktu pemanasan selama 40 menit. CONT... Setelah dipretreatment seolah-olah permukaannya terbuka karena jaringan pada permukaan luar rusak dan putus, sehingga permukaannya terbuka dan menjadi tidak kompak lagi. Terbukanya permukaan luar jerami padi akan memudahkan hidrolisis selulosa menjadi glukosa, karena selulosa yang akan terhidrolisis tidak hanya selulosa pada bagian luar saja, tetapi juga pada selulosa bagian dalam, sehingga diharapkan akan menghasilkan glukosa yang lebih optimal. Proses pretreatment dengan microwave dapat memperbesar akses area jerami padi untuk proses enzimatik selanjutnya. Semakin besar akses area yang ada, diharapkan glukosa yang dihasilkan oleh selulosa akan semakin meningkat sehingga pada akhirnya akan memperbesar perolehan yield etanol.
29.2 5.1 (Verma et.al., (30 menit) P=700 W 2011) Microwave Pretreatment dengan (Lu dan Zhou, katalis FeCl 3, ukuran jerami padi 60 41.6 2.3 2011) mesh, P= 800 W (19 menit) 160 o C Microwave-NaOH pretreatment Hasil ukuran 100 mesh (40 menit) P = 42.32 4.27 Penelitian 950 W 89 o C 0 2 / 0 6 / 2 0 1 4
14 Tabel 4. Perbandingan Hasil Pretreatment Jerami Padi (Sumber : Hasil Penelitian) KESIMPULAN Iradiasi gelombang mikro memberikan pengaruh terhadap kandungan selulosa, hemiselulosa dan lignin yaitu dapat menghasilkan selulosa yang lebih tinggi yaitu dari 30.38% - 72.70% dan dapat mengurangi kandungan lignin dari 7.93% - 3.66% serta penurunan hemiseulosa dari 18.49% - 16.93%. Perlakuan ukuran dan waktu memberikan pengaruh terhadap hasil pretreatment, dimana pada ukuran jerami padi paling kecil dan waktu pemanasan paling lama, hasil yang diperoleh lebih maksimal. Yaitu pada jerami padi ukuran 100 mesh dengan waktu operasi 40 menit didapatkan selulosa sebesar 72.70%. Hasil perlakuan maksimal diperoleh pada perlakuan pretreatment jerami padi ukuran 100 mesh dengan waktu operasi 40 menit dengan nilai masing-masing parameternya sebagai berikut : peningkatan selulosa sebesar 42.32% (dari 30.38% - 72.70%), penurunan lignin sebesar 4.27% (dari 7.93% - 3.66%) dan hemiselulosa sebesar 1.56% (dari 18.49 16.93%). 0 2 / 0 6 / 2 0 1 4
Jurnal Nasional SINTESIS DAN KARAKTERISASI CARBOXYMETHYL CELLULOSE SODIUM NA CMC DARI SELULOSA ECENG GONDOK EICHHORNIA CRASSIPES DENGAN MEDIA REAKSI ETANOL ISOBUTANOL