Anda di halaman 1dari 16

PEMANFAATAN IRADIASI GELOMBANG

MIKRO UNTUK MEMAKSIMALKAN


UNTUK PROSES PRETREATMENT
DEGRADASI LIGNIN JERAMI PADI
(PADA PRODUKSI BI OETANOL)

Nama : Alvian Guntur Perdana K / 11224006
Andy Sardyanto / 13224701
Fak : Teknologi Industri
Jur : Teknik Elektro
0
2
/
0
6
/
2
0
1
4

1
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari
pengaruh radiasi gelombang mikro microwave pada
kandungan selulosa, hemiselulosa dan lignin jerami
padi.
Ukuran Jerami: 20, 50 dan 100 mesh.
@10 gram dicampur dengan 100 ml NaOH 0,5 M
dan dilakukan dengan paparan gel. Mikro frek.
2450 MHz; daya 950 W dengan variasi waktu 20,
30 dan 40 menit.
Kandungan dianalisa dengan metode Chesson dan
dilakukan analisa mikro struktur menggunakan
SEM (Scanning Electron Microscopy).
0
2
/
0
6
/
2
0
1
4

2
PENDAHULUAN
Kebutuhan energi untuk menunjang kehidupan manusia
semakin meningkat, sementara persediaan bahan bakar
fosil semakin menurun.
Bahan bakar fosil sampai saat ini merupakan sumber
energi utama dan bersifat tidak dapat diperbarui.
Hasil gas buang bahan bakar fosil juga bersifat
mencemari lingkungan.
Oleh karena itu, perlu dikembangkan energi alternatif
lain pengganti bahan bakar fosil. Salah satunya adalah
biofuel seperti bioetanol atau biohidrogen.
Produksi bioetanol dapat menggunakan bahan baku
berupa limbah yang mengandung selulosa, diantaranya
adalah jerami padi.

0
2
/
0
6
/
2
0
1
4

3
CONT...
Menurut data Biro Pusat Statistik tahun 2006:
o Luas sawah di Indonesia 11.9 Juta HA.
o Potensi jerami 119 Juta Ton.
o Apabila seluruh jerami diolah dengan baik,
menghasilkan sekitar 9.1 milyar liter etanol (Fuel
Grade Ethanol), dengan nilai ekonomi Rp 50.1
triliun.
o Potensi etanol dari jerami padi menurut Kim dan
Dale (2004) dalam Patel dan Shoba (2007), adalah
sebesar 0.00028 m
3
/kg jerami.
0
2
/
0
6
/
2
0
1
4

4
METODE PENELITIAN
Metode penelitian pretreatment menggunakan
analisis pengaruh ukuran dan waktu pemanasan
terhadap kandungan selulosa, hemiselulosa dan
lignin pada jerami padi yaitu dengan metode
Chesson dan foto mikrostruktur hasil dari Scanning
Electron Microscopy (SEM).
T (waktu)
T
1
(20 T
2
(30 T
3
(40
U (ukuran)
menit) menit) menit)
U
1
(20 mesh) T
1
U
1
T
1
U
2
T
1
U
3

U
2
(50 mesh) T
2
U
1
T
2
U
2
T
2
U
3

U
3
(100 mesh) T
3
U
1
T
3
U
2
T
3
U
3

Tabel 1. Penelitian proses pretreatment jerami padi
0
2
/
0
6
/
2
0
1
4

5
CONT
Jerami padi yang akan digunakan dikeringkan
dengan sinar matahari, lalu dipotong 2 cm,
dikeringkan kembali dengan oven.
Jerami padi yang sudah kering, digiling dengan disk
mill, sehingga didapat bubuk jerami.
Bubuk jerami diayak dengan menggunakan
screener dengan diameter 20, 50 dan 100 mesh.
Bubuk jerami ditreatment dengan menggunakan
microwave frek. 2450 MHz; daya 950 Watt dengan
waktu pemanasan 20, 30, dan 40 menit.
Perlakuan terbaik jerami padi sebelum dan
sesudah pretreatment dengan menggunakan
metode Chesson dan foto mikrostruktur hasil dari
SEM

0
2
/
0
6
/
2
0
1
4

6
CONT
Metode Chesson dilakukan dengan mereaksikan
sampel dengan H
2
SO
4
dan H
2
O direfluks dengan
suhu 100 derajat C dan dipanaskan dengan oven
suhu 105 derajat Celcius.
Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan analisis ragam satu arah (Oneway
Analysis of Variance) dengan metode RAL secara
faktorial.
0
2
/
0
6
/
2
0
1
4

7
HASIL & PEMBAHASAN
Komponen Kandungan (%)
Selulosa 31.37
Hemiselulosa 18.14
Lignin 7.76
Tabel 2. Kandungan jerami sebelum pretreatment
(sumber : penelitian setelah pretreatment)
Dari Tabel 2, didapat % jumlah selulosa dan hemiselulosa jerami padi sebesar
49.51 %. Jerami ini sangat potensial untuk diubah menjadi gula-gula sederhana
yang merupakan bahan baku utama untuk memproduksi bioetanol.
0
2
/
0
6
/
2
0
1
4

8
CONT...

Radiasi microwave menyebabkan efek ledakan fisik pada mikrofiber, yang menyebabkan
disintegrasi struktur yang sulit terdegradasi seperti lignin yang melindungi selulosa. Selain
itu medan elektromagnetik yang digunakan pada microwave dapat memproduksi efek
fisiko-kimia yang juga mempercepat perusakan struktur kristal pada selulosa. Sehingga
menghasilkan kandungan selulosa lebih besar.
0
2
/
0
6
/
2
0
1
4

9
CONT...

Kombinasi microwave-NaOH pretreatment telah efektif menurunkan kristalinitas selulosa,
meningkatkan permukaan biomassa, dan menurunkan kandungan hemiselulosa. Proses
pretreatment mampu meningkatkan daya cerna enzimatik jerami padi dan menyebabkan %
removal dari sebagian kecil kandungan hemiselulosa.
0
2
/
0
6
/
2
0
1
4

10
CONT...

0
2
/
0
6
/
2
0
1
4

11
Adanya penambahan NaOH pada proses pretreatment dapat menurunkan kandungan lignin
yang cukup besar, karena reaksi pemutusan ikatan lignin menjadi lebih cepat. Selain itu,
interaksi microwave dengan bahan pada saat pretreatment, akan menghasilkan efek termal
yang akan digunakan untuk melakukan proses fisik, kimia atau biologi.
STRUKTUR MIKRO JERAMI
0
2
/
0
6
/
2
0
1
4

12
Pada penelitian ini, dilakukan pengujian mikrostruktur dengan menggunakan Scanning
Electron Microscopy (SEM) yang meliputi pengujian bahan sebelum dan sesudah proses
pretreatment jerami padi. Jerami padi sesudah pretreatment diambil perlakuan terbaik,
yaitu jerami padi ukuran 100 mesh dengan waktu pemanasan selama 40 menit.
CONT...
Setelah dipretreatment seolah-olah permukaannya terbuka karena jaringan
pada permukaan luar rusak dan putus, sehingga permukaannya terbuka dan
menjadi tidak kompak lagi. Terbukanya permukaan luar jerami padi akan
memudahkan hidrolisis selulosa menjadi glukosa, karena selulosa yang akan
terhidrolisis tidak hanya selulosa pada bagian luar saja, tetapi juga pada
selulosa bagian dalam, sehingga diharapkan akan menghasilkan glukosa
yang lebih optimal.
Proses pretreatment dengan microwave dapat memperbesar akses area
jerami padi untuk proses enzimatik selanjutnya. Semakin besar akses area
yang ada, diharapkan glukosa yang dihasilkan oleh selulosa akan semakin
meningkat sehingga pada akhirnya akan memperbesar perolehan yield
etanol.

0
2
/
0
6
/
2
0
1
4

13
PERBANDINGAN DENGAN PENELITIAN
TERDAHULU
Perlakuan
Peningkatan Penurunan
Referensi
Selulosa (%) Lignin (%)
Autoclave dengan NaOH, Tekanan
2.7 5.86
(Rokhmah,
304.5 Kpa (60 menit) 2011)
Pretreatment Na
2
SO
3
-microwave (30
23.5 4.6
(Phutela,
menit) 2011)
Pretreatment Alkali NH
3
(70 menit) 25.4 4.0
(Verma et.al.,
2011)
Microwave Pretreatment Alkali NH
3

29.2 5.1
(Verma et.al.,
(30 menit) P=700 W 2011)
Microwave Pretreatment dengan
(Lu dan Zhou,
katalis FeCl
3,
ukuran jerami padi 60 41.6 2.3
2011) mesh, P= 800 W (19 menit) 160
o
C
Microwave-NaOH pretreatment
Hasil
ukuran 100 mesh (40 menit) P = 42.32 4.27
Penelitian 950 W 89
o
C
0
2
/
0
6
/
2
0
1
4

14
Tabel 4. Perbandingan Hasil Pretreatment Jerami Padi
(Sumber : Hasil Penelitian)
KESIMPULAN
Iradiasi gelombang mikro memberikan pengaruh terhadap
kandungan selulosa, hemiselulosa dan lignin yaitu dapat
menghasilkan selulosa yang lebih tinggi yaitu dari 30.38% - 72.70%
dan dapat mengurangi kandungan lignin dari 7.93% - 3.66% serta
penurunan hemiseulosa dari 18.49% - 16.93%.
Perlakuan ukuran dan waktu memberikan pengaruh terhadap hasil
pretreatment, dimana pada ukuran jerami padi paling kecil dan
waktu pemanasan paling lama, hasil yang diperoleh lebih maksimal.
Yaitu pada jerami padi ukuran 100 mesh dengan waktu operasi 40
menit didapatkan selulosa sebesar 72.70%.
Hasil perlakuan maksimal diperoleh pada perlakuan pretreatment
jerami padi ukuran 100 mesh dengan waktu operasi 40 menit dengan
nilai masing-masing parameternya sebagai berikut : peningkatan
selulosa sebesar 42.32% (dari 30.38% - 72.70%), penurunan lignin
sebesar 4.27% (dari 7.93% - 3.66%) dan hemiselulosa sebesar
1.56% (dari 18.49 16.93%).
0
2
/
0
6
/
2
0
1
4

15
TERIMA KASIH

0
2
/
0
6
/
2
0
1
4

16

Anda mungkin juga menyukai