Anda di halaman 1dari 28

TUGAS PRARANCANGAN PABRIK

Semester Ganjil Tahun Akademik 2021/2022

Prarancangan Pabrik Carboxymethyl Cellulose dari Cellulose


Dengan Proses Continue Wyandotte

LAPORAN IVA
Reaktor dan Sistem Reaksi

Pembimbing :
Dr. Sunarno, ST., MT.

Koordinator :
Hari Rionaldo, ST., MT., C.EIA.

Kelompok 2021-01-25

Arum Khomis Rahmatullaily 1807111377


Elna Purwanti 1807124724

Program Studi Sarjana Teknik Kimia


Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Riau
2023
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS PERANCANGAN PABRIK
Semester Genap Tahun 2022/2023
LAPORAN IVA
REAKTOR DAN SISTEM REAKSI

Prarancangan Pabrik Carboxymethyl Cellulose dari Cellulose Dengan Proses


Continue Wyandotte

Kelompok 2021-01-25
Arum Khomis Rahmatullaily 1807111377
Elna Purwanti 1807124724

Catatan :

Pekanbaru, Mei 2023


Disetujui
Pembimbing

Dr. Sunarno, ST., MT.

i
NIP. 19720817 199803 1001

ii
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Tahap Reaksi...............................................................................................2
1.3 Kinetika Reaksi...........................................................................................2
BAB II DASAR PERANCANGAN......................................................................4
2.1 Rotary Reactor............................................................................................4
2.2 Persamaan Karakteristik Plug Flow Reactor (PFR)...................................5
2.3 Menghitung Dimensi Reaktor.....................................................................6
2.3.1 Menghitung Diameter Luar Reaktor.................................................6
2.3.2 Menghitung Volume Shell................................................................6
2.3.3 Menghitung Kemiringan Reaktor.....................................................6
2.4 Menentukan Daya.......................................................................................7
BAB III SPESIFIKASI PERALATAN................................................................8
3.1 Spesifikasi Peralatan yang Digunakan........................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
LAMPIRAN

Laporan IVA ii
Dibuat Diperiksa Disetujui

Elna Purwanti Arum Khomis Rahmatullaily


Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Spesifikasi Rotary Reactor......................................................................8

Laporan IVA iii


Dibuat Diperiksa Disetujui

Elna Purwanti Arum Khomis Rahmatullaily


Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehadiran industri menjadi salah satu pendukung pertumbuhan ekonomi
di Indonesia, khususnya industri kimia. Kebutuhan akan bahan kimia juga terus
meningkat, hal ini menyebabkan perlu didirikannya pabrik-pabrik baru. Selain
diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan, pendirian pabrik tersebut juga
dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri.
Salah satu bahan yang berperan penting dan dibutuhkan oleh industri di Indonesia
adalah carboxymethyl cellulose.
Carboxymethyl cellulose adalah senyawa turunan dari selulosa yang umum
digunakan dalam berbagai industri seperti industri detergen, cat, keramik, tekstil,
kertas dan makanan. Pada industri pangan carboxymetyl cellulose digunakan
sebagai stabilizer, thickener, adhesive, dan emulsifier (Nurlaila, 2021)
Carboxymethyl cellulose pertama kali dikembangkan di Jerman saat perang dunia
I sebagai pengganti gelatin. Kemudian diproduksi dalam skala besar saat perang
dunia II dan menjadi salah satu produk yang diperdagangkan.
Saat ini hanya ada dua pabrik yang memenuhi kebutuhan carboxymethyl
cellulose di Indonesia, yaitu pabrik PT. Inti Cellulose Utama Indonesia yang
mulai beroperasi sejak tahun 1986. Pabrik ini berlokasi di Kabupaten Serang,
Jawa Barat, dengan kapasitas produksi rata- rata 3000 ton/tahun. Pabrik kedua
adalah pabrik PT. Risjad Brasali Chemindo yang mulai beroperasi sejak tahun
1994. Berlokasi di Cilegon, Jawa Barat, dengan kapasitas produksi rata - rata
4000 ton/tahun. Kapasitas produksi ini belum mencukupi kebutuhan
carboxymethyl cellulose di dalam negeri. Sehingga memungkinkan untuk
didirikannya pabrik carboxymethyl cellulose di Indonesia untuk mencukupi
kebutuhan di dalam negeri maupun luar negeri. Berdasarkan uraian tersebut

Laporan IVA 1
Dibuat Diperiksa Disetujui

Elna Purwanti Arum Khomis Rahmatullaily


Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25
maka pendirian pabrik carboxymethyl cellulose dari cellulose di Indonesia
memiliki potensi untuk berkembang.

1.2 Tahap Reaksi


Pembuatan carboxymethyl cellulose menggunakan proses Wyandotte
mengacu pada US Patent 2510355 dan NIIR Project. Selulosa dimasukan kedalam
rotary reactor untuk direaksikan dengan larutan NaOH dan asam
monokloroasetat. Konsentrasi larutan NaOH dan larutan asam monokloroasetat
yang digunakan 35% dan 78%. Temperature optimum umpan masuk diantara 35-
40oC dan umpan keluar reaktor pada suhu 35 oC (NIIR Project, 2018). Di dalam
rotary reactor, terjadi tahap alkalisasi dan karboksimetilasi. Tahap alkalisasi yaitu
pereaksian antara selulosa dengan NaOH membentuk alkali selulosa kemudian
dilanjutkan dengan reaksi karboksimetilasi antara alkaliselulosa dengan garam
natrium monokloroasetat. Selain pembentukan karboksimetil selulosa terjadi juga
pembentukan produk samping yaitu pembentukan natrium glikolat. Tahapan
reaksi yang terjadi dituliskan sebagai berikut (Thielking & Schimidt, 2006):
1. Reaksi Alkilasi Selulosa
C6H10O5 + NaOH → C6H9O5Na + H2O ..................................................(1.1)
2. Reaksi netralisasi asam monokloro asetat dan NaOH
ClCH2COOH + NaOH → ClCH2COONa + H2O ..................................(1.2)
3. Reaksi Alkali selulosa dengan garam monokloro asetat
C6H9O5Na + ClCH2COONa → C8H11O7Na + NaCl...............................(1.3)
Selain reaksi diatas, terjadi reaksi samping pembentukan sodium glikolat
(Ismail et al., 2010):
NaOH + ClCH2COONa → HOCH2COONa + NaCl..............................(1.4)
Reaksi yang terjadi bersifat eksotermis untuk menjaga kenaikan suhu
dimasukan udara ke dalam reaktor. Udara keluar reaktor akan membawa 1%
produk.
Laporan IVA 2
Dibuat Diperiksa Disetujui

Elna Purwanti Arum Khomis Rahmatullaily


Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25

1.3 Kinetika Reaksi

Dalam pembuatan carboxymethyl cellulose, reaksi yang terjadi merupakan proses


kompleks yang memiliki banyak tahapan. Jika diasumsikan bahwa reaktivitas
selulosa, hidroksida, air, dan produk yang terbentuk selama reaksi tetap atau
mendekati konstan, maka penggunaan model kuasi-homogen cukup dapat
diterima (Konovalenko et al., 2021). Xiquan et al (1990) melaporkan bahwa
bahwa proses karboksimetilisasi adalah reaksi orde satu semu terhadap asam
monokloroasetat. Namun. Salmi et al. (1994) melaporkan bahwa laju reaksi
tergantung pada konsentrasi ion monokloroasetat dan gugus hidroksil selulosa.
Sehingga persamaan laju reaksi pembentukan carboxymethyl cellulose yaitu
(Salmi et al., 1994):
−d C HA
r HA= =−k C0 C HA
dt
Keterangan:
CHA = Konsentrasi asam monokloroasetat
C0 = Konsentrasi Selulosa
k = Konstanta Laju reaksi
Persamaan Arrhenius digunakan untuk menentukan konstanta laju kinetika
reaksi:
k = A exp (-Ea/RT)

k = k exp
o
[
−E ac 1
( −
1
R T T ref
)
]
Keterangan :
A = Konstanta Arhenius
Eac = energi aktivasi,
R = konstanta gas universal
T = suhu reaksi

Laporan IVA 3
Dibuat Diperiksa Disetujui

Elna Purwanti Arum Khomis Rahmatullaily


Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25

Laporan IVA 4
Dibuat Diperiksa Disetujui

Elna Purwanti Arum Khomis Rahmatullaily


Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Bagasse
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25
BAB II
DASAR PERANCANGAN

2.1 Rotary Reactor


Reaktor adalah alat yang menjadi tempat bagi suatu reaksi berlangsung.
Reaksi yang berlangsung dapat berupa reaksi kimia ataupun reaksi nuklir, namun
bukan reaksi fisika. Reaktor kimia adalah segala tempat terjadinya reaksi kimia,
baik dalam ukuran kecil seperti tabung reaksi sampai ukuran yang besar seperti
reaktor skala industri. Reaktor harus mempertimbangkan efisiensi agar dapat
menghasilkan produk lebih banyak, sehingga biaya operasional dapat
diminimalisir dan hasil produk maksimal (Nahara et al., 2021). Dua jenis reaktor
yang paling umum digunakan untuk perekasian kimia dalam kondisi tunak (steady
state) adalah Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) dan Plug Flow Reaktor
(PFR). Kedua jenis reaktor tersebut memiliki perbedaan yaitu konsentrasi dari
komponen-komponen yang bereaksi (Nahara et al., 2021).
Rotary reactor menggunakan persamaan pendekatan plug flow reactor
(PFR). Beberapa geometri reaktor merupakan alternatif terkenal untuk reaksi gas-
padat, tetapi masing-masing memiliki beberapa keterbatasan. Pembaharuan
permukaan yang terus-menerus dan keseragaman suhu dari bubuk menawarkan
keunggulan rotary reactor dibandingkan pesaingnya, terutama untuk dekomposisi
padat di mana sangat penting untuk memulihkan produk padat. Berbagai proses
termal praktis (Pearce. 1973) memanfaatkan waktu tinggal yang dapat dikontrol,
throughput reaktan yang besar, dan geometri reaktor yang sederhana karakteristik
rotary reactor. Jalur perpindahan panas telah dipertimbangkan oleh Sass (1968)
untuk memasukkan: (1) gas menjadi padat; (2) gas ke dinding bagian dalam; (3)
dinding bagian dalam menjadi padat; (4) konduksi secara radial melalui dinding;
dan (5) dinding luar terhadap udara sekitar. Di antaranya, laju perpindahan panas
antara dinding bagian dalam dan padatan paling tidak dipahami (Spang, 1972).

Laporan IVA 4
Dibuat Diperiksa Disetujui

Arum Khomis Rahmatullaily Elna Purwanti


Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Bagasse
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25
Perkiraan dari perpindahan panas antara berbagai fase sangat bervariasi dalam
upaya untuk mensimulasikan distribusi suhu dalam rotary reactor (Manitius,
1974; Dumont, 1978). Brimacombe dan Watkinson (1978) dan Pearce (1973)
mengabaikan perpindahan panas antara dinding dan padatan dengan alasan bahwa
suhu dinding dan suhu padatan adalah berdekatan (Mu & Perlmutter, 1981).

2.2 Persamaan Karakteristik Rotary Reactor


Persamaan dari rotary reactor mengacu pada persamaan yang terjadi pada
plug flow reactor (PFR). Sehingga persamaannya menjadi sebagai berikut :
Rate of input – rate of output – rate of reaction = rate of accumulation
π
FA|Z − FA|Z+ΔZ − rAΔV = 0 (steady state) ; ΔV = x ID2 x Δz (2-1)
4
π
FA|Z − FA|Z+ΔZ − x ID2 Δz rA = 0 : ΔZ (2-2)
4
F A∨Z + ΔZ −F A∨Z π
= − x ID2 rA (2-3)
ΔZ 4
Jika limit ΔZ → 0, maka diperoleh
dFA π
= − x D 2 rA (2-4)
dZ 4
FA = FA0(1 − Xa) (2-5)
FA = FA0 − FA0Xa (2-6)
Jika FA diturunkan terhadap Xa, maka;
dF A
= −FA0 (2-7)
dXa
dFA = −FA0 dXa (2-8)
Menggabungkan persamaan (2-8) ke dalam persamaan (2-4)
−F A 0 dXa π
.= − x D2 rA (2-9)
dZ 4
dXa π D 2
= rA (2-10)
dZ 4 FA 0
Keterangan :
Laporan IVA 5
Dibuat Diperiksa Disetujui

Arum Khomis Rahmatullaily Elna Purwanti


Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Bagasse
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25
FA0 = kecepatan mol selulosa mula-mula (kmol/h)
FA = kecepatan mol selulosa (kmol/h)
rA = kecepatan mol selulosa yang terkonversi menjadi produk (kmol/m3 h)
ID = diameter dalam pipa (m)

2.3 Menghitung Dimensi Reaktor


2.3.1 Menghitung Diameter Luar Reaktor
OD = ID + 2ts
Keterngan
OD = Diameter luar reaktor, m
ID = Diameter dalam reaktor, m
ts = Tebal reaktor, m
2.3.2 Menghitung Volume Shell
Volume Shell = π x D x L x ts
Keterangan
D = Diameter, m
L = Panjang Reaktor, m
ts = Tebal reaktor, m
2.3.2 Menghitung Kemiringan Reaktor
Kemiringan reactor dapat dihitung menggunakan persamaan berikut ini:
1,77 x L x √ θ
t= xF (2-11)
Px Dxn
(Duda, 19972)
Keterangan
t = Waktu tinggal, menit
L = Panjang reaktor, m

Laporan IVA 6
Dibuat Diperiksa Disetujui

Arum Khomis Rahmatullaily Elna Purwanti


Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Bagasse
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25
D = Diameter dalam reactor, m
P = Kemiringan reactor, derajat
n = Putaran reaktor, rpm
θ = angle of repose bahan, derajat
F = Faktor penyempitan silinder (untuk reaktor lurus tanpa flight, F = 1)

2.4 Menentukan Daya


Persamaan yang digunakan dalam menghitung power untuk memutar
reactor adalah sebagai beirkut :
N [ 18,85 y . sin ( B ) . w+ 0,1925 DW +0,33 W ]
bh p=
100000
Keterangan
bhp = brake horsepower required (1 bhp = 0,75 kW)
N = Putaran reaktor, rpm
y = Jarak garis pusat reactor dan pusat bahan dalam reactor, ft
B = Angle repose bahan, derajat
w = Berat bahan dalam reaktor, lb
D = Riding ring diameter (d+2), ft , d = diameter reaktor
W = Berat total (bahan + reaktor), lb

Laporan IVA 7
Dibuat Diperiksa Disetujui

Arum Khomis Rahmatullaily Elna Purwanti


Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Bagasse
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25
BAB III
SPESIFIKASI PERALATAN

3.1 Spesifikasi Peralatan Yang Digunakan


Tabel 3.1 Spesifikasi Rotary Reactor
SPESIFIKASI REAKTOR

Nama Alat Reaktor Kode


Alat
Fungsi Mereaksikan Selulosa (C6H10O5), Asam Monokloroasetat R-101
(ClCH2COOH) dan Natrium Hidroksida (NaOH)
menjadi Karboksimetil Selulosa (C8H11O7Na)
DATA IDENTIFIKASI
Tipe Plug Flow Reactor (PFR)
KONDISI OPERASI
Temperatur 35 C
o
308,15 K
Tekanan 1 atm
Densitas 634,1422 kg/m3 39,5882 lb/ft3
Konversi 80%
Faktor Keamanan 20%
DATA PERANCANGAN
Material Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 1211,2557 kg/jam
Waktu Tinggal 180 menit
Putaran Reaktor 16 rpm
Daya Motor 48,37 hp
Dimensi Diameter Dalam Reaktor (ID) 1m
Panjang Reaktor (L) 7,26 m

Laporan IVA 8
Dibuat Diperiksa Disetujui

Arum Khomis Rahmatullaily Elna Purwanti


Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Bagasse
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25
Diameter Luar Reaktor (OD) 1,0158 m
Tebal Reaktor (ts) 0,00793 m
Kemiringan Reaktor 0,6089
Angle Repose Bahan (θ ) 75oC
Jumlah 1 buah

Laporan IVA 9
Dibuat Diperiksa Disetujui

Arum Khomis Rahmatullaily Elna Purwanti


Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Bagasse
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25
DAFTAR PUSTAKA

Ismail, N., Bono, A., Valentinus, A., Nilus, A., & Chng, L. (2010). Optimization
of Reaction Condition for Preparing Carboxymethylcellulose. Journal of
Applied Science, 10(21), 2530–2536.
https://doi.org/10.3923/jas.2010.2530.2536
Konovalenko, K., Beznosyk, Y., & Bugaieva, L. (2021). Study of the kinetics of
carboxymethyl cellulose synthesis in a screw reactor. Technology Audit and
Production Reserves, 6(3(62)), 15–20. https://doi.org/10.15587/2706-
5448.2021.244777
Mu, J., & Perlmutter, D. D. (1981). A simulation study of rotary reactor
performance. Chemical Engineering Communications, 9(1–6), 101–120.
https://doi.org/10.1080/00986448108911017
Nahara, A. R., Mustafa, A. A., & Zuchrillah, D. R. (2021). Pemilihan Jenis
Reaktor pada Proses Mixed Acid Route di Pabrik Pupuk NPK. Jurnal Teknik
ITS, 10(2). https://doi.org/10.12962/j23373539.v10i2.75930
Nurlaila, R. (2021). Pemanfaatan Jerami Padi (Oryza Sativa L.) Sebagai Bahan
Baku Dalam Pembuatan CMC (Carboximetil Cellulose). Jurnal Rekayasa
Proses, 15(2), 194. https://doi.org/10.22146/jrekpros.69569
Salmi, T., Valtakari, D., Paatero, E., Holmbom, B., & Sjöholm, R. (1994). Kinetic
Study of the Carboxymethylation of Cellulose. Industrial and Engineering
Chemistry Research, 33(6), 1454–1459. https://doi.org/10.1021/ie00030a004
Thielking, H., & Schimidt, M. (2006). Cellulose Ethers. In Ullmann’s
Encyclopedia of Industrial Chemistry (pp. 381–397).
https://doi.org/10.1002/14356007.a05
Xiquan, L., Tingzhu, Q., & Shaoqui, Q. (1990). Kinetics of the
carboxymethylation of cellulose in the isopropyl alcohol system. Acta
Polymerica, 41(4), 220–222. https://doi.org/10.1002/actp.1990.010410406

Laporan IVA 10
Dibuat Diperiksa Disetujui

Arum Khomis Rahmatullaily Elna Purwanti


Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Bagasse
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25

Laporan IVA 11
Dibuat Diperiksa Disetujui

Arum Khomis Rahmatullaily Elna Purwanti


LAMPIRAN A
PERHITUNGAN
A.1 Rotary Reactor
 Fungsi : Tempat terjadinya reaksi pembentukan carboxymethyl cellulose
(CMC)

Gambar A.1 Rotary Reactor (R-101)


 Reaksi
Reaksi Utama
C6H10O5 + ClCH2COOH + 2NaOH → C8H11O7Na + NaCl + 2H2O
Reaksi Samping
ClCH2COOH + 2NaOH → OHCH2COONa + NaCl
 Konversi : 80% (Thielking & Schimidt, 2006)
 Densitas Campuran Umpan Masuk dan Keluar
Perhitungan densitas campuran berdasarkan persamaan berikut ini dengan
menggunakan data-data yang didapatkan dari buku Yaws et., al (1999) :
n
T
−(1− )
ρ= Tc
A.B
Dimana :
ρ = Densitas (g/ml)
A, B, n = Koefisien Regresi
T = Suhu (K)
Tc = Suhu Kritis (K)
Komponen A B n Tc (K)
NaOH 0,19975 0,09793 0,25382 2820
ClCH2COOH 0,4119 0,2325 0,2857 686
NaCl 0,22127 0,10591 0,37527 3400
H2O 0,3471 0,274 0,28571 647,13
(Yaws et., al, 1999)
 Densitas NaOH
T= 35oC = 308,15 K
n
T
−(1− )
ρ= Tc
A.B
0,25382
308,15
= 0,19975. 0,09793−(1− 2820
)

= 542,3584 kg/m3

 Densitas ClCH2COOH
T = 35oC = 308,15 K
n
T
−(1− )
ρ = T
A.B c

0,2857
308,15
= 0,4119 . 0,2325−(1− 686
)

= 554,9924 kg/m3

 Densitas NaCl
T = 35oC = 308,15 K
n
T
−(1− )
ρ= Tc
A.B
0,37527
308,15
= 0,22127. 0,10591−(1− 3400
)

= 839,3665 kg/m3

 Densitas H2O
T = 35oC = 308,15 K
n
T
−(1− )
ρ= Tc
A.B
0,28571
308,15
= 0,3471. 0,274−(1− 647,13 )

= 444,4854 kg/m3
Komponen ρ (kg/m3)
C6H10O5 1500
C8H11O7Na 1600
OHCH2COONa 1490

Tabel A.1 Densitas Campuran Umpan Masuk


Komponen ρ (kg/m3) Fmasuk Xi X i /ρ
(kg/jam)
C6H10O5 1500 405,1104 0,324 0,00022
NaOH 542,3584 188,5296 0,151 0,00028
ClCH2COOH 554,9924 222,8049 0,178 0,00032
H2O 444,4854 434,2904 0,347 0,00078
Total 3041,8362 1239,198 1 0,00610
ρ = 626,5181
1
ρcampuran = Xi
∑ ρi
1
=
0,00610
= 626,55705 kg/m3

Tabel A.2 Densitas Campuran Keluar


Komponen ρ (kg/m3) Xi X i /ρ
C6H10O5 1500 0,0187 1,24737E-05
NaOH 542,3584 4,22183E-09 7,78421E-12
ClCH2COOH 554,9924 0,0001 1,60497E-07
C8H11O7Na 1600 0,4559 0,0002
OHCH2COONa 1490 3,09E-05 2,07365E-08
NaCl 839,3665 0,1102 0,00013
H2O 444,4854 0,4150 0,00093

1
ρcampuran = Xi
∑ ρi
1
=
0,001362
= 733,8477 kg/m3
 Kecepatan Volumetrik
Laju Alir Massa Masuk (kg / jam)
Kecepatan Volumetrik Umpan = 3
Densitas Campuran(kg/m )
1250,735 kg/ jam
=
626,55705kg / m3
= 1,9962 m3/jam

Laju Alir Massa Produk ( kg/ jam)


Kecepatan Volumetrik Produk =
Densitas Campuran(kg /m 3)
1250,735 kg/ jam
=
733,8477 kg/ m3
= 1,7044 m3/jam
 Fa0 = 2,5007 kmol/jam
 Menentukan Laju Reaksi
Jika diasumsikan bahwa reaktivitas selulosa, hidroksida, air, dan
produk yang terbentuk selama reaksi tetap atau mendekati konstan, maka
penggunaan model kuasi-homogen cukup dapat diterima (Konovalenko et
al., 2021). Xiquan et al (1990) melaporkan bahwa bahwa proses
karboksimetilisasi adalah reaksi orde satu semu terhadap asam
monokloroasetat. Namun. Salmi et al. (1994) melaporkan bahwa laju
reaksi tergantung pada konsentrasi ion monokloroasetat dan gugus
hidroksil selulosa. Sehingga persamaan laju reaksi pembentukan
carboxymethyl cellulose yaitu (Salmi et al., 1994):
−d C HA
−r HA= =k C 0 C HA
dt
Keterangan:
CHA = Konsentrasi asam monokloroasetat
C0 = Konsentrasi Selulosa
k = Konstanta Laju reaksi

Persamaan Arrhenius digunakan untuk menentukan konstanta laju


kinetika reaksi:
k = A exp (-Ea/RT)
Keterangan :
A = Konstanta Arhenius
Eac = energi aktivasi,
R = konstanta gas universal
T = suhu reaksi

Diketahui data sebagai berikut :


A = 2,5 x 1012
Ea = 87300 J/mol
R = 8,314 J/mol.K

Sehingga nilai k dapat dihitung


k = A exp (-Ea/RT)
Ea
= 2,5x1012 exp ( )
RT
J
87300
mol
= 2,5x1012 exp ( )
( 8,314
J
mol )
. K ( 308,15 K )

k = 1,003

 Menentukan Konsentrasi Masing-Masing Komponen


N Komponen
C A0 =
Kecepatan Volumetrik

CA = C A0 ( N Komponen
N Komponen
Pembatas
− X)

Dengan menggunakan Microsoft Office Excel didapatkan nilai-nilai


sebagai berikut :
Komponen N (kmol/jam) Konsentrasi Awal
(kmol/m3)
C6H10O5 2,5007 1,2527
ClCH2COOH 2,3466 1,1811
NaOH 4,7132 2,3611
C8H11O7Na
OHCH2COONa
NaCl
H2O 24,1272 12,0865

 Menghitung Volume Reaktor


Perhitungan volume reactor menggunakan pendekatan reactor Plug Flow
Reactor (PFR) sehingga :
dX
F A0 =−r A
dV
dX −r A
=
dV F A 0
dX
dV =F A 0
−r A
0,8
dX
V =F A 0∫
0 −r A
0,8
dX
V =F A 0∫
0 k C selulosa C ClCH 2 COOH
Dimana C A=C A 0 (1−X ), C B=C B 0−C A 0 X ¿
Keterangan
CA = Konsentrasi selulosa
CB = Konsentrasi ClCH2COOH
Sehingga persamaan volume reaktor menjadi sebagai berikut :
0,8
dX
V =F A 0∫
0 k C A 0 ( 1−X ) ( C B 0−C A 0 X )
Persamaan diatas diselesaikan dengan metode Simpson. Dengan
menggunakan Microsoft Excel didapat hasil sebagai berikut :
X0 =0
Xn = 0,8
∆X = 0,042
No X -rA y (1/-rA) Koefisien Koefisien . y
.
1 0 1,71592 0,58278 1 0,58278
2 0,04 1,58140 0,63235 4 2,52940
3 0,08 1,45238 0,68853 2 1,37705
4 0,12 1,32884 0,75254 4 3,01014
5 0,16 1,21080 0,82590 2 1,65181
6 0,2 1,09824 0,91055 4 3,64219
7 0,24 0,99117 1,00890 2 2,01781
8 0,28 0,88960 1,12410 4 4,49641
9 0,32 0,79351 1,26022 2 2,52044
10 0,36 0,70292 1,42264 4 5,69057
11 0,4 0,61781 1,61862 2 3,23724
12 0,44 0,53819 1,85806 4 7,43226
13 0,48 0,46407 2,15486 2 4,30971
14 0,52 0,39543 2,52888 4 10,11553
15 0,56 0,33228 3,00947 2 6,01894
16 0,6 0,27463 3,64129 4 14,56517
17 0,64 0,22246 4,49518 2 8,99035
18 0,68 0,17578 5,68882 4 22,75528
19 0,72 0,13460 7,42964 2 14,85928
20 0,76 0,09890 10,11138 4 40,44552
21 0,80 0,06869 14,55800 1 14,55800

∑ Koefisien . y = 174,2230
∆X
3 ∑
Volume reactor = F A0 Koefisien . y

kmol 0,04
= 2,3872 x x 174,2230
jam 3
= 5,8029 m3
= 5802,9 L

 Menghitung Dimensi Reaktor


Perhitungan Panjang dan diameter reaktor mengacu pada persamaan
berikut ini :
dX 2 −r A
=0,25 π D
dZ F A0
Untuk menyelesaikan persamaan diatas menggunakan metode Runge-
Kutta. Dengan menggunakan Microsoft excel didapatkan hasil sebagai
berikut :
Z =0
X =0
∆Z =1m
D =1m
No. Z (m) X k1 k2 k3 k4
1 0 0 0,53922 0,28768 0,39527 0,19722
2 0,95 0,35 0,22757 0,15484 0,17657 0,12069
3 1,9 0,518 0,12483 0,09455 0,10151 0,07772
4 2,85 0,618 0,07871 0,06333 0,06620 0,05379
5 3,8 0,683 0,05412 0,04527 0,04666 0,03935
6 4,75 0,729 0,03948 0,03393 0,03468 0,03001
7 5,7 0,763 0,03007 0,02636 0,02680 0,02363
8 6,65 0,79 0,02366 0,02106 0,02134 0,01908
9 7,6 0,81 0,01910 0,01721 0,01739 0,01573
10 8,55 0,83 0,01574 0,01433 0,01445 0,01319
11 9,5 0,84 0,01320 0,01211 0,01220 0,01122
12 10,45 0,9 0,01123 0,01037 0,01043 0,00966
13 11,4 0,9 0,00966 0,00898 0,00903 0,00840
Didapatkan reaktor dengan Panjang 7,6 m dan diameter 1 m.

Panjang x Konversi
1
0.8
Konversi (X)

0.6
0.4
0.2
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26
Panjang Reaktor (m)

Panjang x Konversi
Gambar A.2 Grafik Hubungan Panjang Reaktor dan Konversi Reaksi

 Menghitung Tebal Reaktor dan Diameter Luar Reaktor (OD)


Tebal reaktor berdasarkan jurnal adalah 0,026 ft = 0,312 inch.
Berdasarkan standar (Brownell and Young, 1959) didapatkan
ID = 0,3125 inch = 0,007937 m = 0,002604 ft
Maka OD adalah
OD = ID + 2ts
= 39,995 inch
= 1,0158 m
= 3,3329 ft
 Menghitung Kemiringan Reaktor
1,77 . L . √ θ
t= .F
P. D.n
P = 0,175

 Menghitung Volume Shell


Volume Shell = π x D x L x ts
= 0,18942 m3

 Menghitung Berat Reaktor


Berat Reaktor = Volume Shell x densitas
= 1483,162 kg

 Menghitung Berat Bahan


Berat Bahan = Laju alir x 3 jam
= 3633,767 kg
= 8012,245 lb

 Menghitung Berat Total


Berat Total = Berat Bahan + Berat Reaktor
= 3633,767 kg + 1483,162,kg
= 5116,929 kg
= 11282,8293 lb

 Menghitung Daya
N [ 18,85 y .sin ( B ) . w+0,1925 DW +0,33 W ]
bh p =
100000
= 43,5330 hp

Dengan Efisiensi Motor 90%


Daya = 48,370 hp

Anda mungkin juga menyukai