Anda di halaman 1dari 32

TUGAS PRARANCANGAN PABRIK

Semester Ganjil Tahun Akademik 2021/2022

Prarancangan Pabrik Carboxymethyl Cellulose dari Cellulose


Dengan Proses Continue Wyandotte

LAPORAN IVA
Reaktor dan Sistem Reaksi

Pembimbing :
Dr. Sunarno, ST., MT.

Koordinator :
Hari Rionaldo, ST., MT., C.EIA.

Kelompok 2021-01-25

Arum Khomis Rahmatullaily 1807111377


Elna Purwanti 1807124724

Program Studi Sarjana Teknik Kimia


Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Riau
2023
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS PERANCANGAN PABRIK
Semester Genap Tahun 2022/2023
LAPORAN IVA
REAKTOR DAN SISTEM REAKSI

Prarancangan Pabrik Carboxymethyl Cellulose dari Cellulose Dengan Proses


Continue Wyandotte

Kelompok 2021-01-25
Arum Khomis Rahmatullaily 1807111377
Elna Purwanti 1807124724

Catatan :

Pekanbaru, Mei 2023


Disetujui
Pembimbing

Dr. Sunarno, ST., MT.


NIP. 19720817 199803 1001

i
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.2 Tahap Reaksi ...............................................................................................2
1.3 Kinetika Reaksi ...........................................................................................2
BAB II DASAR PERANCANGAN ......................................................................4
2.1 Rotary Reactor ............................................................................................4
2.2 Persamaan Karakteristik Plug Flow Reactor (PFR) ...................................5
2.3 Menghitung Dimensi Reaktor .....................................................................7
2.3.1 Menghitung Diameter Luar Reaktor .................................................7
2.3.2 Menghitung Volume Shell ................................................................7
2.3.3 Menghitung Kemiringan Reaktor .....................................................7
2.4 Menentukan Daya .......................................................................................8
BAB III SPESIFIKASI PERALATAN ................................................................8
3.1 Spesifikasi Peralatan yang Digunakan ........................................................8
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................10
LAMPIRAN

Laporan IVA ii
Dibuat Diperiksa Disetujui
Elna Purwanti Arum Khomis Rahmatullaily
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rotary Reactor pada Pembuatan Carboxymethyl Cellulose ...............5

Laporan IVA iii


Dibuat Diperiksa Disetujui
Elna Purwanti Arum Khomis Rahmatullaily
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Spesifikasi Rotary Reactor ......................................................................9

Laporan IVA iv
Dibuat Diperiksa Disetujui
Elna Purwanti Arum Khomis Rahmatullaily
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehadiran industri menjadi salah satu pendukung pertumbuhan ekonomi di
Indonesia, khususnya industri kimia. Kebutuhan akan bahan kimia juga terus
meningkat, hal ini menyebabkan perlu didirikannya pabrik-pabrik baru. Selain
diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan, pendirian pabrik tersebut juga
dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri.
Salah satu bahan yang berperan penting dan dibutuhkan oleh industri di Indonesia
adalah carboxymethyl cellulose.
Carboxymethyl cellulose adalah senyawa turunan dari selulosa yang umum
digunakan dalam berbagai industri seperti industri detergen, cat, keramik, tekstil,
kertas dan makanan. Pada industri pangan carboxymetyl cellulose digunakan
sebagai stabilizer, thickener, adhesive, dan emulsifier (Nurlaila, 2021)
Carboxymethyl cellulose pertama kali dikembangkan di Jerman saat perang dunia I
sebagai pengganti gelatin. Kemudian diproduksi dalam skala besar saat perang
dunia II dan menjadi salah satu produk yang diperdagangkan.
Saat ini hanya ada dua pabrik yang memenuhi kebutuhan carboxymethyl
cellulose di Indonesia, yaitu pabrik PT. Inti Cellulose Utama Indonesia yang mulai
beroperasi sejak tahun 1986. Pabrik ini berlokasi di Kabupaten Serang, Jawa Barat,
dengan kapasitas produksi rata- rata 3000 ton/tahun. Pabrik kedua adalah pabrik
PT. Risjad Brasali Chemindo yang mulai beroperasi sejak tahun 1994. Berlokasi di
Cilegon, Jawa Barat, dengan kapasitas produksi rata - rata 4000 ton/tahun.
Kapasitas produksi ini belum mencukupi kebutuhan carboxymethyl cellulose di
dalam negeri. Sehingga memungkinkan untuk didirikannya pabrik carboxymethyl
cellulose di Indonesia untuk mencukupi kebutuhan di dalam negeri maupun luar
negeri. Berdasarkan uraian tersebut maka pendirian pabrik carboxymethyl cellulose
dari cellulose di Indonesia memiliki potensi untuk berkembang.

Laporan IVA 1
Dibuat Diperiksa Disetujui
Elna Purwanti Arum Khomis Rahmatullaily
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25
1.2 Tahap Reaksi
Pembuatan carboxymethyl cellulose menggunakan proses Wyandotte
mengacu pada US Patent 2510355 dan NIIR Project. Selulosa dimasukan kedalam
rotary reactor untuk direaksikan dengan larutan NaOH dan asam monokloroasetat.
Konsentrasi larutan NaOH dan larutan asam monokloroasetat yang digunakan 35%
dan 78%. Temperature optimum umpan masuk diantara 35-40oC dan umpan keluar
reaktor pada suhu 35oC (NIIR Project, 2018). Di dalam rotary reactor, terjadi tahap
alkalisasi dan karboksimetilasi. Tahap alkalisasi yaitu pereaksian antara selulosa
dengan NaOH membentuk alkali selulosa kemudian dilanjutkan dengan reaksi
karboksimetilasi antara alkaliselulosa dengan garam natrium monokloroasetat.
Selain pembentukan karboksimetil selulosa terjadi juga pembentukan produk
samping yaitu pembentukan natrium glikolat. Tahapan reaksi yang terjadi
dituliskan sebagai berikut (Thielking & Schimidt, 2006):
1. Reaksi Alkilasi Selulosa
C6H10O5 + NaOH → C6H9O5Na + H2O ................................................ (1.1)
2. Reaksi netralisasi asam monokloro asetat dan NaOH
ClCH2COOH + NaOH → ClCH2COONa + H2O ................................. (1.2)
3. Reaksi Alkali selulosa dengan garam monokloro asetat
C6H9O5Na + ClCH2COONa → C8H11O7Na + NaCl ............................. (1.3)
Selain reaksi diatas, terjadi reaksi samping pembentukan sodium glikolat
(Ismail et al., 2010):
NaOH + ClCH2COONa → HOCH2COONa + NaCl ............................. (1.4)
Reaksi yang terjadi bersifat eksotermis untuk menjaga kenaikan suhu
dimasukan udara ke dalam reaktor. Udara keluar reaktor akan membawa 1%
produk.

1.3 Kinetika Reaksi


Dalam pembuatan carboxymethyl cellulose, reaksi yang terjadi merupakan
proses kompleks yang memiliki banyak tahapan. Jika diasumsikan bahwa
reaktivitas selulosa, hidroksida, air, dan produk yang terbentuk selama reaksi tetap
atau mendekati konstan, maka penggunaan model kuasi-homogen cukup dapat

Laporan IVA 2
Dibuat Diperiksa Disetujui
Elna Purwanti Arum Khomis Rahmatullaily
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25
diterima (Konovalenko et al., 2021). Xiquan et al (1990) melaporkan bahwa bahwa
proses karboksimetilisasi adalah reaksi orde satu semu terhadap asam
monokloroasetat. Namun. Salmi et al. (1994) melaporkan bahwa laju reaksi
tergantung pada konsentrasi ion monokloroasetat dan gugus hidroksil selulosa.
Sehingga persamaan laju reaksi pembentukan carboxymethyl cellulose yaitu (Salmi
et al., 1994):
𝑑𝐶𝐻𝐴
𝑟𝐻𝐴 = − = −𝑘 𝐶0 𝐶𝐻𝐴 (1-5)
𝑑𝑡

Keterangan:
CHA = Konsentrasi asam monokloroasetat
C0 = Konsentrasi Selulosa
k = Konstanta Laju reaksi

Selanjutnya dari persamaan (1-5) diuraikan lagi menjadi dibawah ini


𝐶0 = 𝐶𝐴 = 𝐶𝐴0 (1 − 𝑋) (1-6)
𝐶𝐻𝐴 = 𝐶𝐵 = 𝐶𝐵0 − 𝐶𝐴0 𝑋 (1-7)
Persamaan Arrhenius digunakan untuk menentukan konstanta laju kinetika
reaksi:
k = A exp (-Ea/RT) (1-8)
Keterangan :
A = Konstanta Arhenius
Eac = energi aktivasi,
R = konstanta gas universal
T = suhu reaksi

Laporan IVA 3
Dibuat Diperiksa Disetujui
Elna Purwanti Arum Khomis Rahmatullaily
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Bagasse
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25

BAB II
DASAR PERANCANGAN

2.1 Rotary Reactor


Reaktor adalah alat yang menjadi tempat bagi suatu reaksi berlangsung.
Reaksi yang berlangsung dapat berupa reaksi kimia ataupun reaksi nuklir, namun
bukan reaksi fisika. Reaktor kimia adalah segala tempat terjadinya reaksi kimia,
baik dalam ukuran kecil seperti tabung reaksi sampai ukuran yang besar seperti
reaktor skala industri. Reaktor harus mempertimbangkan efisiensi agar dapat
menghasilkan produk lebih banyak, sehingga biaya operasional dapat diminimalisir
dan hasil produk maksimal (Nahara et al., 2021). Dua jenis reaktor yang paling
umum digunakan untuk perekasian kimia dalam kondisi tunak (steady state) adalah
Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) dan Plug Flow Reaktor (PFR). Kedua
jenis reaktor tersebut memiliki perbedaan yaitu konsentrasi dari komponen-
komponen yang bereaksi (Nahara et al., 2021).
Rotary reactor menggunakan persamaan pendekatan plug flow reactor
(PFR). Beberapa geometri reaktor merupakan alternatif terkenal untuk reaksi gas-
padat, tetapi masing-masing memiliki beberapa keterbatasan. Pembaharuan
permukaan yang terus-menerus dan keseragaman suhu dari bubuk menawarkan
keunggulan rotary reactor dibandingkan pesaingnya, terutama untuk dekomposisi
padat di mana sangat penting untuk memulihkan produk padat. Berbagai proses
termal praktis memanfaatkan waktu tinggal yang dapat dikontrol, throughput
reaktan yang besar, dan geometri reaktor yang sederhana karakteristik rotary
reactor. Jalur perpindahan panas telah dipertimbangkan oleh Sass (1968) untuk
memasukkan: (1) gas menjadi padat; (2) gas ke dinding bagian dalam; (3) dinding
bagian dalam menjadi padat; (4) konduksi secara radial melalui dinding; dan (5)
dinding luar terhadap udara sekitar. Di antaranya, laju perpindahan panas antara
dinding bagian dalam dan padatan paling tidak dipahami. Perkiraan dari
perpindahan panas antara berbagai fase sangat bervariasi dalam upaya untuk
mensimulasikan distribusi suhu dalam rotary reactor. Brimacombe dan Watkinson

Laporan IVA 4
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Bagasse
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25
(1978) dan Pearce (1973) mengabaikan perpindahan panas antara dinding dan
padatan dengan alasan bahwa suhu dinding dan suhu padatan adalah berdekatan
(Mu & Perlmutter, 1981). Gambar rotary reactor ditunjukkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Rotary Reactor pada Pembuatan Carboxymethyl Cellulose (US


Patent 2510355)

2.2 Persamaan Karakteristik Rotary Reactor


Persamaan dari rotary reactor mengacu pada persamaan yang terjadi pada
plug flow reactor (PFR). Sehingga persamaannya menjadi sebagai berikut :
Rate of input – rate of output – rate of reaction = rate of accumulation
𝜋
FA|Z − FA|Z+ΔZ − rAΔV = 0 (steady state) ; ΔV = 4 x ID2 x Δz (2-1)
𝜋
FA|Z − FA|Z+ΔZ − 4 x ID2 Δz rA = 0 (2-2)

Persamaan (2-2) dibagi dengan ΔZ


FA|Z+ΔZ−FA|Z 𝜋
= − 4 x ID2 rA (2-3)
ΔZ

Jika limit ΔZ → 0, maka diperoleh


dFA 𝜋
= − 4 x D2 rA (2-4)
dZ

FA = FA0(1 − Xa) (2-5)


FA = FA0 − FA0Xa (2-6)
Jika FA diturunkan terhadap Xa, maka;
Laporan IVA 5
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Bagasse
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25
dFA
= −FA0 (2-7)
dXa

dFA = −FA0 dXa (2-8)


Menggabungkan persamaan (2-8) ke dalam persamaan (2-4)
−FA0dXa 𝜋
.= − x D2 rA (2-9)
dZ 4
dXa 𝜋D2 −𝑟𝐴
= (2-10)
dZ 4 𝐹𝐴0

Keterangan :
FA0 = kecepatan mol selulosa mula-mula (kmol/h)
FA = kecepatan mol selulosa (kmol/h)
rA = kecepatan mol selulosa yang terkonversi menjadi produk (kmol/m3 h)
ID = diameter dalam pipa (m)

2.2.1 Volume Reaktor


𝜋
Berdasarkan persamaan (2-10) dan substitusi nilai ΔV 4 x ID2 x Δz.
Selanjutnya nilai tersebut didiferensialkan sehingga
𝜋
dV = 4 x D2 x dZ (2-11)

dXa 𝜋D2 −𝑟𝐴


=
dZ 4 𝐹𝐴0

𝜋D2 −𝑟
𝑑𝑋𝑎 = 𝑑𝑍 𝐹𝐴0𝐴
4
−𝑟
𝑑𝑋𝑎 = 𝑑𝑉 𝐹𝐴0𝐴
𝐹𝐴0
𝑑𝑉 = −𝑟 𝑑𝑋a (2-12)
𝐴

𝑥𝑎 1
V = 𝐹𝐴0 ∫𝑥0 𝑑𝑋𝑎 (2-13)
−𝑟𝐴

Persamaan (2-13) diselesaikan menggunakan integrasi Simpson 1/3.


2.2.2 Panjang Reaktor
Perhitungan panjang reaktor menggunakan persamaan (2-10) yang
sebelumnya telah diturunkan.
dXa 𝜋D2 −𝑟𝐴
=
dZ 4 𝐹𝐴0

Selanjutnya untuk menyelesaikan persamaan diatas, digunakan metode Runge-


Kutta.
Laporan IVA 6
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Bagasse
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25
2.3 Menghitung Dimensi Reaktor
2.3.1 Menghitung Diameter Luar Reaktor
OD = ID + 2ts
Keterangan
OD = Diameter luar reaktor, m
ID = Diameter dalam reaktor, m
ts = Tebal reaktor, m
2.3.2 Menghitung Volume Shell
Volume Shell = π x D x L x ts
Keterangan
D = Diameter, m
L = Panjang Reaktor, m
ts = Tebal reaktor, m
2.3.2 Menghitung Kemiringan Reaktor
Kemiringan reactor dapat dihitung menggunakan persamaan berikut ini:
1,77 x L x √θ
t= xF (2-11)
PxDxn

Keterangan
t = Waktu tinggal, menit
L = Panjang reaktor, m
D = Diameter dalam reactor, m
P = Kemiringan reactor, derajat
n = Putaran reaktor, rpm
𝜃 = angle of repose bahan, derajat
F = Faktor penyempitan silinder (untuk reaktor lurus tanpa flight, F = 1)

Laporan IVA 7
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Bagasse
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25
2.4 Menentukan Daya
Persamaan yang digunakan dalam menghitung power untuk memutar
reactor adalah sebagai beirkut :
N[18,85y . sin(B) . w + 0,1925DW + 0,33W]
𝑏ℎ𝑝 =
100000
Keterangan
bhp = brake horsepower required (1 bhp = 0,75 kW)
N = Putaran reaktor, rpm
y = Jarak garis pusat reactor dan pusat bahan dalam reactor, ft
B = Angle repose bahan, derajat
w = Berat bahan dalam reaktor, lb
D = Riding ring diameter (d+2), ft , d = diameter reaktor
W = Berat total (bahan + reaktor), lb

Laporan IVA 8
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Bagasse
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25
BAB III
SPESIFIKASI PERALATAN

3.1 Spesifikasi Peralatan Yang Digunakan


Tabel 3.1 Spesifikasi Rotary Reactor
SPESIFIKASI REAKTOR
1m

0,00793 m

7,26 m

Nama Alat Reaktor Kode


Alat
Fungsi Mereaksikan Selulosa (C6H10O5), Asam Monokloroasetat R-101
(ClCH2COOH) dan Natrium Hidroksida (NaOH)
menjadi Karboksimetil Selulosa (C8H11O7Na)
DATA IDENTIFIKASI
Tipe Plug Flow Reactor (PFR)
KONDISI OPERASI
o
Temperatur 35 C 308,15 K
Tekanan 1 atm
Densitas 634,1422 kg/m3 39,5882 lb/ft3
Konversi 80%
Faktor Keamanan 20%
DATA PERANCANGAN
Material Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 1211,2557 kg/jam
Waktu Tinggal 180 menit
Putaran Reaktor 16 rpm
Daya Motor 48,37 hp
Dimensi Diameter Dalam Reaktor (ID) 1m
Panjang Reaktor (L) 7,26 m
Diameter Luar Reaktor (OD) 1,0158 m
Tebal Reaktor (ts) 0,00793 m
Kemiringan Reaktor 0,6089
Angle Repose Bahan (𝜃) 75oC
Jumlah 1 buah

Laporan IVA 9
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Bagasse
dengan Kapasitas 6000 ton/tahun 2021.01.25

DAFTAR PUSTAKA

Brownell, L. E and Young, E.H., 1979, “Process Equip,emt Design”, John Willey
and Sons Inc., New York.
Ismail, N., Bono, A., Valentinus, A., Nilus, A., & Chng, L. (2010). Optimization of
Reaction Condition for Preparing Carboxymethylcellulose. Journal of Applied
Science, 10(21), 2530–2536. https://doi.org/10.3923/jas.2010.2530.2536
Konovalenko, K., Beznosyk, Y., & Bugaieva, L. (2021). Study of the kinetics of
carboxymethyl cellulose synthesis in a screw reactor. Technology Audit and
Production Reserves, 6(3(62)), 15–20. https://doi.org/10.15587/2706-
5448.2021.244777
Mu, J., & Perlmutter, D. D. (1981). A simulation study of rotary reactor
performance. Chemical Engineering Communications, 9(1–6), 101–120.
https://doi.org/10.1080/00986448108911017
Nahara, A. R., Mustafa, A. A., & Zuchrillah, D. R. (2021). Pemilihan Jenis Reaktor
pada Proses Mixed Acid Route di Pabrik Pupuk NPK. Jurnal Teknik ITS,
10(2). https://doi.org/10.12962/j23373539.v10i2.75930
Nurlaila, R. (2021). Pemanfaatan Jerami Padi (Oryza Sativa L.) Sebagai Bahan
Baku Dalam Pembuatan CMC (Carboximetil Cellulose). Jurnal Rekayasa
Proses, 15(2), 194. https://doi.org/10.22146/jrekpros.69569
Salmi, T., Valtakari, D., Paatero, E., Holmbom, B., & Sjöholm, R. (1994). Kinetic
Study of the Carboxymethylation of Cellulose. Industrial and Engineering
Chemistry Research, 33(6), 1454–1459. https://doi.org/10.1021/ie00030a004
Thielking, H., & Schimidt, M. (2006). Cellulose Ethers. In Ullmann’s Encyclopedia
of Industrial Chemistry (pp. 381–397). https://doi.org/10.1002/14356007.a05
Xiquan, L., Tingzhu, Q., & Shaoqui, Q. (1990). Kinetics of the carboxymethylation
of cellulose in the isopropyl alcohol system. Acta Polymerica, 41(4), 220–222.
https://doi.org/10.1002/actp.1990.010410406
Yaws, C.L. 1999. Chemical Properties Handbook. Mc Graw Hill Handbooks. New
York.

Laporan IVA 10
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily Elna Purwanti
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN ROTARY REACTOR

Kode : R-101
Fungsi : Tempat terjadinya reaksi pembentukan carboxymethyl
cellulose (CMC)
Jenis : rotary reactor
Kondisi Operasi :T = 35oC = 308,15 K
P = 1 atm
Reaksi = Eksotermis
(NIIR Project, 2018)
Gambar reaktor dapat dilihat pada Gambar A.1 berikut ini.
1m

0,00793 m

7,26 m

Gambar A.1 Rotary Reactor (R-101)

• Reaksi
Reaksi Utama
C6H10O5 + ClCH2COOH + 2NaOH → C8H11O7Na + NaCl + 2H2O
Reaksi Samping
ClCH2COOH + 2NaOH → OHCH2COONa + NaCl
• Konversi : 80% (Thielking & Schimidt, 2006)
• Densitas Campuran Umpan Masuk dan Keluar
Perhitungan densitas senyawa berdasarkan persamaan berikut ini dengan
menggunakan data-data yang didapatkan dari buku Yaws et., al (1999)
seperti yang ditunjukkan oleh Tabel A.1 :
𝑇 𝑛
−(1− )
𝜌 = 𝐴. 𝐵 𝑇𝑐 (A-1)
Dimana :
𝜌 = Densitas (g/ml)
A, B, n = Koefisien Regresi
T = Suhu (K)
Tc = Suhu Kritis (K)
Tabel A.1 Data Perhitungan Densitas
Komponen A B n Tc (K)
NaOH 0,19975 0,09793 0,25382 2820
ClCH2COOH 0,4119 0,2325 0,2857 686
NaCl 0,22127 0,10591 0,37527 3400
H2O 0,3471 0,274 0,28571 647,13
(Yaws et., al, 1999)
➢ Densitas NaOH
T= 35oC = 308,15 K
𝑇 𝑛
−(1− )
𝜌 = 𝐴. 𝐵 𝑇𝑐

308,15 0,25382
= 0,19975. 0,09793−(1− 2820 )
= 542,3584 kg/m3

➢ Densitas ClCH2COOH
T = 35oC = 308,15 K
𝑇 𝑛
−(1− )
𝜌 = 𝐴. 𝐵 𝑇𝑐

308,15 0,2857
= 0,4119 . 0,2325−(1− 686
)

= 554,9924 kg/m3

➢ Densitas NaCl
T = 35oC = 308,15 K
𝑇 𝑛
−(1− )
𝜌 = 𝐴. 𝐵 𝑇𝑐

308,15 0,37527
= 0,22127. 0,10591−(1− 3400 )
= 839,3665 kg/m3
➢ Densitas H2O
T = 35oC = 308,15 K
𝑇 𝑛
−(1− )
𝜌 = 𝐴. 𝐵 𝑇𝑐

308,15 0,28571
−(1− )
= 0,3471. 0,274 647,13

= 444,4854 kg/m3

Sedangkan untuk densitas selulosa, carboxymethyl cellulose dan natrium


glikolat didapatkan dari literasi seperti yang ditunjukkan oleh Tabel A.2
Tabel A.2 Data Densitas Senyawa
Komponen 𝝆 (kg/m3)
C6H10O5 1500
C8H11O7Na 1600
OHCH2COONa 1490

Selanjutnya perhitungan densitas campuran dengan menghitung masing-


masing fraksi berat dari senyawa dibagi dengan nilai densitasnya.
a. Densitas campuran Umpan Masuk
- Selulosa
Laju Alir Bahan(kg)
𝑥𝑖 = Laju Alir Total (kg)
404,6835 kg
= 1211,2557 kg

= 0,334

𝑥𝑖 0,334
= 1500 𝑘𝑔/𝑚3
𝜌

= 0,00022 m3/kg
- Asam Monokloroasetat
Laju Alir Bahan(kg)
𝑥𝑖 = Laju Alir Total (kg)
236,1045 kg
= 1211,2557 kg

= 0,195
𝑥𝑖 0,195
= 554,9924
𝜌 𝑘𝑔/𝑚3

= 0,00035 m3/kg
- NaOH
Laju Alir Bahan(kg)
𝑥𝑖 = Laju Alir Total (kg)
168,9013 kg
= 1211,2557 kg

= 0,139

𝑥𝑖 0,139
= 542,3584 𝑘𝑔/𝑚3
𝜌

= 0,00026 m3/kg
- H2O
Laju Alir Bahan(kg)
𝑥𝑖 = Laju Alir Total (kg)
401,5665 kg
= 1211,2557 kg

= 0,332

𝑥𝑖 0,332
=
𝜌 444,4854 𝑘𝑔/𝑚3

= 0,00075 m3/kg

Hasil perhitungan densitas campuran umpan masuk dirangkum dalam Tabel


A.3
Tabel A.3 Densitas Campuran Umpan Masuk
Komponen 𝝆 (kg/m3) Fmasuk (kg/jam) 𝒙𝒊 𝒙𝒊 /𝝆 (kg/m3)
C6H10O5 1500 404,6835 0,334 0,00022
NaOH 542,3584 168,9013 0,139 0,00026
ClCH2COOH 554,9924 236,1045 0,195 0,00035
H2O 444,4854 401,5661 0,332 0,00075
Total 3041,8362 1211,2557 1 0,00158
𝝆 = 634,142
𝑋𝑖
∑ = ( 0,00022 + 0,00028 + 0,00032 + 0,00078 ) m3/kg
𝜌𝑖

= 0,00158 m3/kg
1
𝜌𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 = 𝑋
∑ 𝑖
𝜌𝑖

1
= 0,00158 𝑚3 /𝑘𝑔

= 634,1422 kg/m3
b. Densitas Campuran Produk Keluar
- Selulosa
Laju Alir Bahan(kg)
𝑥𝑖 = Laju Alir Total (kg)
62,726 kg
= 1211,2557 kg

= 0,0518

𝑥𝑖 0,518
= 1500 𝑘𝑔/𝑚3
𝜌

=3,45239E-05 m3/kg
- Asam Monokloroasetat
Laju Alir Bahan(kg)
𝑥𝑖 = Laju Alir Total (kg)
36,602 kg
= 1211,2557 kg

= 0,0302

𝑥𝑖 0,302
= 554,9924 𝑘𝑔/𝑚3
𝜌

=5,4448E-05 m3/kg
- NaOH
Laju Alir Bahan(kg)
𝑥𝑖 = Laju Alir Total (kg)
0,005 kg
= 1211,2557 kg

= 4,2629E-06

𝑥𝑖 4,2629𝐸−06
= 542,3584 𝑘𝑔/𝑚3
𝜌

=7,8599E-09 m3/kg
- Carboxymethyl Cellulose
Laju Alir Bahan(kg)
𝑥𝑖 = Laju Alir Total (kg)
510,826 kg
= 1211,2557 kg

= 0,4217

𝑥𝑖 04217
= 1600 𝑘𝑔/𝑚3
𝜌

=0,000263 m3/kg

- Natrium Glikolat
Laju Alir Bahan(kg)
𝑥𝑖 =
Laju Alir Total (kg)
0,034 kg
= 1211,2557 kg

= 2,85E-05

𝑥𝑖 2,85𝐸−05
= 1490 𝑘𝑔/𝑚3
𝜌

=1,9106E-08 m3/kg
- NaCl
Laju Alir Bahan(kg)
𝑥𝑖 = Laju Alir Total (kg)
123,505 kg
= 1211,2557 kg

= 0,1020

𝑥𝑖 0,1020
= 839,3665 𝑘𝑔/𝑚3
𝜌

= 0,0001214 m3/kg
- H2O
Laju Alir Bahan(kg)
𝑥𝑖 = Laju Alir Total (kg)
477,557 kg
= 1211,2557 kg

= 0,3943

𝑥𝑖 0,3943
= 444,4854 𝑘𝑔/𝑚3
𝜌

= 0,000887 m3/kg
Hasil perhitungan densitas campuran produk keluar dirangkum dalam Tabel
A.4 sebagai berikut.
Tabel A.4 Densitas Campuran Produk Keluar
Komponen 𝝆 (kg/m3) FKeluar (kg/jam) 𝑿𝒊 𝑿𝒊 /𝝆 (kg/m3)
C6H10O5 1500 62,726 0,0518 3,45239E-05
NaOH 542,3584 0,005 4,262E-06 7,85997E-09
ClCH2COOH 554,9924 36,602 0,0302 5,44484E-05
C8H11O7Na 1600 510,826 0,4217 0,000263583
OHCH2COONa 1490 0,034 2,85,E-05 1,91066E-08
NaCl 839,3665 123,505 0,1020 0,000121478
H2O 444,4854 477,557 0,3943 0,000887017
Total 6971,20279 1211,2557 1 0,001361
734,7123

𝑋𝑖
∑ = (3,45239E-05 + 7,85997E-09 + 5,44484E-05 + 0,000263583 +
𝜌𝑖

1,91066E-08 + 0,000121478 + 0,000887017) kg


= 0,001361 kg

1
𝜌𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 = 𝑋
∑ 𝑖
𝜌𝑖

1
= 0,001361

= 734,7123 kg/m3

• Kecepatan Volumetrik
Laju Alir Massa Masuk (kg/jam)
Kecepatan Volumetrik Umpan = Densitas Campuran (kg/m3 )
1211,2557 kg/jam
= 634,1422 kg/m3

= 1,9101 m3/jam

Laju Alir Massa Produk (kg/jam)


Kecepatan Volumetrik Produk = Densitas Campuran (kg/m3 )
12112557 kg/jam
= 734,7123 kg/m3

= 1,6486 m3/jam
• Fa0 = Laju mol selulosa awal = 2,5007 kmol/jam
• Menentukan Laju Reaksi
Jika diasumsikan bahwa reaktivitas selulosa, hidroksida, air, dan
produk yang terbentuk selama reaksi tetap atau mendekati konstan, maka
penggunaan model kuasi-homogen cukup dapat diterima (Konovalenko et
al., 2021). Xiquan et al (1990) melaporkan bahwa bahwa proses
karboksimetilisasi adalah reaksi orde satu semu terhadap asam
monokloroasetat. Namun. Salmi et al. (1994) melaporkan bahwa laju reaksi
tergantung pada konsentrasi ion monokloroasetat dan gugus hidroksil
selulosa. Sehingga persamaan laju reaksi pembentukan carboxymethyl
cellulose yaitu (Salmi et al., 1994):
𝑑𝐶𝐻𝐴
−𝑟𝐻𝐴 = − = 𝑘 𝐶0 𝐶𝐻𝐴 (A-2)
𝑑𝑡

Keterangan:
CHA = Konsentrasi asam monokloroasetat
C0 = Konsentrasi Selulosa
k = Konstanta Laju reaksi

Persamaan Arrhenius digunakan untuk menentukan konstanta laju


kinetika reaksi:
k = A exp (-Ea/RT) (A-3)

Keterangan :
k = Konstanta Laju Reaksi
A = Konstanta Arhenius
Eac = Energi aktivasi, (J/mol)
R = Konstanta gas universal (8,314 J/mol.K)
T = Suhu reaksi (K)

Diketahui data kinetika reaksi pembentukan carboxymethyl cellulose


sebagai berikut :
A = 2,5 x 1012
Ea = 87300 J/mol
R = 8,314 J/mol.K

Sehingga nilai k dapat dihitung


k = A exp (-Ea/RT)
𝐸𝑎
= 2,5x1012 exp (𝑅𝑇)
𝐽
87300
12 𝑚𝑜𝑙
= 2,5x10 exp ( 𝐽 )
(8,314 .𝐾)(308,15 𝐾)
𝑚𝑜𝑙

= 1,003

• Menentukan Konsentrasi Masing-Masing Komponen


N Komponen
𝐶𝐴0 = Kecepatan Volumetrik
N Komponen
CA = CA0 (N Komponen Pembatas − X)

- Konsentrasi Awal Selulosa


N Komponen
𝐶𝐴0 = Kecepatan Volumetrik Umpan
2,4980 kmol/jam
= 1.9101 m3 /𝑗𝑎𝑚

= 1,3078 kmol/m3
- Konsentrasi Awal Asam Monokloroasetat
N Komponen
𝐶𝐻𝐴0 = Kecepatan Volumetrik Umpan
2,4985 kmol/jam
= 1.9101 m3 /𝑗𝑎𝑚

= 1,3081 kmol/m3
- Konsentrasi Awal NaOH
N Komponen
𝐶𝑁𝐴𝑂𝐻0 = Kecepatan Volumetrik Umpan
4,2225 kmol/jam
= 1.9101 m3 /𝑗𝑎𝑚

= 2,2107 kmol/m3
- Konsentrasi Awal H2O
N Komponen
𝐶𝐴0 = Kecepatan Volumetrik Umpan
22,3092 kmol/jam
= 1.9962 m3 /𝑗𝑎𝑚

= 13,5321 kmol/m3

Hasil perhitungan konsentrasi awal umpan masuk ditunjukkan


dalam Tabel A.5.
Tabel A.5 Konsentrasi Awal Umpan Masuk
Komponen Konsentrasi (kmol/m3)
C6H10O5 1,3078
NaOH 2,2107
ClCH2COOH 1,3081
H2O 13,5321

• Menghitung Volume Reaktor


Perhitungan volume reaktor menggunakan pendekatan reactor Plug
Flow Reactor (PFR) sehingga :
𝑑𝑋
𝐹𝐴0 𝑑𝑉 = −𝑟𝐴 (A-3)
𝑑𝑋 −𝑟𝐴
=
𝑑𝑉 𝐹𝐴0
𝑑𝑋
𝑑𝑉 = 𝐹𝐴0 −𝑟 (A-4)
𝐴

0,8
𝑑𝑋
𝑉 = 𝐹𝐴0 ∫
0 −𝑟𝐴
0,8 𝑑𝑋
𝑉= 𝐹𝐴0 ∫0 𝑘𝐶 (A-5)
𝑠𝑒𝑙𝑢𝑙𝑜𝑠𝑎 𝐶𝐶𝑙𝐶𝐻2𝐶𝑂𝑂𝐻

Dimana 𝐶𝐴 = 𝐶𝐴0 (1 − 𝑋), 𝐶𝐵 = 𝐶𝐵0 − 𝐶𝐴0 𝑋)


Keterangan
CA = Konsentrasi selulosa
CB = Konsentrasi ClCH2COOH
Sehingga persamaan volume reaktor menjadi sebagai berikut :
0,8
𝑑𝑋
𝑉 = 𝐹𝐴0 ∫
0 𝑘𝐶𝐴0 (1 − 𝑋)(𝐶𝐵0 − 𝐶𝐴0 𝑋)
Persamaan integrasi diatas diselesaikan dengan metode Integrasi
Simpson 1/3 dengan rumus sebagai berikut.
nx ∆𝑥
∫x0 y dx = (𝑦0 + 4𝑦1 + 2𝑦2 + 4𝑦3 + ⋯ + 4𝑦𝑛−1 + 𝑦𝑛 ) (A-6)
3
xn −x0
∆x = (A-7)
n

Dengan menghubungkan persamaan volume reactor dengan metode


Integrasi Simpson didapatkan persamaan sebagai berikut :
n X ∆𝑥
∫X0 y dx = (𝑦0 + 4𝑦1 + 2𝑦2 + 4𝑦3 + ⋯ + 4𝑦𝑛−1 + 𝑦𝑛 )
3
Xn n X 1
∫X y dx = ∫X −𝑟 dX
0 0 𝐴

0,8 𝑑𝑋
= ∫0 𝑘𝐶 (1−𝑋)(𝐶 −𝐶 𝑋)
𝐴0 𝐵0 𝐴0

0,8 1 ∆x 1 1 1 1 1
∫0 dX = (( ) + 4 (−𝑟 ) + 2 (−𝑟 ) + 4 (−𝑟 ) + ⋯ + 4 (−𝑟 ) +
−𝑟𝐴 3 −𝑟𝐴 0 𝐴 1 𝐴 2 𝐴 3 𝐴 𝑛−1

1
( ) ) (A-8)
−𝑟𝐴 𝑛

Sehinga perhitungannya menjadi seperti dibawah ini:


X0 =0
Xn = 0,8
n = 20

𝑋𝑛 −𝑋0
∆X = 𝑛
0,8−0
= 20

= 0,042
- 𝑦0
𝑦0 pada saat X = 𝑋0, koefisien Simpson =1
𝑋0 = 0
1
𝑦0 = −𝑟
𝐴

1
= kC
A0 (1−X)(CB0 −CA0 X)

1
= 1,003 . 1,3078(1−0)(1,3081−(1,3078 . 0))

= 0,58278

Koefisien Simpson . 𝑦0 = 1 (0,58278)


= 0,58278

- 𝑦1
𝑦1 pada saat X = 𝑋1, koefisien Simpson = 4
𝑋1 = 𝑋0 + ∆𝑋
= 0 + 0,04
= 0,04

1
𝑦1 = −𝑟
𝐴

1
=
kCA0 (1−X)(CB0 −CA0 X)
1
= 1,003 . 1,3078(1−0,04)(1,3081−(1,3078 . 0,04))

= 0,63235

Koefisien Simpson x 𝑦1 = 4 (0,63235)


= 0,63235

Perhitungan selanjutnya diselesaikan menggunakan Microsoft Excel


sehingga didapatkan hasil seperti yang ditunjukkan oleh Tabel A.6.
∑ 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 . 𝑦 = 174,2230

0,8 𝑑𝑋 ∆𝑋
∫0 (1−𝑋)(𝐶
= (∑ 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 . 𝑦)
𝑘𝐶𝐴0 𝐵0 −𝐶𝐴0 𝑋) 3
0,04
= (174,223)
3

= 3,48446
0,8 𝑑𝑋
Volume reaktor = 𝐹𝐴0 ∫0 𝑘𝐶𝐴0 (1−𝑋)(𝐶𝐵0 −𝐶𝐴0 𝑋)
𝑘𝑚𝑜𝑙
= 2,3872 x 3,48446
𝑗𝑎𝑚

= 5,8029 m3
= 5802,9 L

Tabel A.6 Hasil Perhitungan Metode Integrasi Simpson


N X -rA y (1/-rA) Koefisien Koefisien . y
0 0 1,71592 0,58278 1 0,58278
1 0,04 1,58140 0,63235 4 2,52940
2 0,08 1,45238 0,68853 2 1,37705
3 0,12 1,32884 0,75254 4 3,01014
4 0,16 1,21080 0,82590 2 1,65181
5 0,2 1,09824 0,91055 4 3,64219
6 0,24 0,99117 1,00890 2 2,01781
7 0,28 0,88960 1,12410 4 4,49641
8 0,32 0,79351 1,26022 2 2,52044
9 0,36 0,70292 1,42264 4 5,69057
10 0,4 0,61781 1,61862 2 3,23724
11 0,44 0,53819 1,85806 4 7,43226
12 0,48 0,46407 2,15486 2 4,30971
13 0,52 0,39543 2,52888 4 10,11553
14 0,56 0,33228 3,00947 2 6,01894
15 0,6 0,27463 3,64129 4 14,56517
16 0,64 0,22246 4,49518 2 8,99035
17 0,68 0,17578 5,68882 4 22,75528
18 0,72 0,13460 7,42964 2 14,85928
19 0,76 0,09890 10,11138 4 40,44552
20 0,80 0,06869 14,55800 1 14,55800
174,223

• Menghitung Dimensi Reaktor


Perhitungan panjang dan diameter reaktor mengacu pada persamaan
(A-3) berikut ini :
dX
FA0 = −rA
dV
dV = 0,25 π D2 dZ (A-9)
dX
FA0 = −rA
0,25 π D2 dZ
dX −rA
= 0,25 π D2 F (A-10)
dZ A0

Untuk menyelesaikan persamaan diatas menggunakan metode


Runge-Kutta seperti dibawah ini.
𝑑𝑦
= 𝑓(𝑥, 𝑦) (A-11)
𝑑𝑥

𝑥 = 𝑥0 ; 𝑦 = 𝑦0
𝑥𝑖+1 = 𝑥𝑖 + ∆𝑥 (A-12)
1
𝑦𝑖+1 = 𝑦𝑖 + 6 (𝑘1 + 2𝑘2 + 2𝑘3 + 𝑘4 ) (A-13)

𝑘1 = 𝑓(𝑥𝑖 , 𝑦𝑖 ) ∆𝑥 (A-14)
∆𝑥 𝑘1
𝑘2 = 𝑓 (𝑥𝑖 + , 𝑦𝑖 + ) ∆𝑥 (A-15)
2 2
∆𝑥 𝑘2
𝑘3 = 𝑓 (𝑥𝑖 + , 𝑦𝑖 + ) ∆𝑥 (A-16)
2 2

𝑘4 = 𝑓(𝑥𝑖 + ∆𝑥 , 𝑦𝑖 + 𝑘3 ) ∆𝑥 (A-17)

Menghubungkan persamaan (A-10) dan (A-11) menggunakan


metode Runge-Kutta, penyelesaiannya seperti dibawah ini.
𝑑𝑦
= 𝑓(𝑥, 𝑦)
𝑑𝑥
𝑑𝑦 dX −rA
= = 0,25 π D2
𝑑𝑥 dZ FA0
Dimana
y = Konversi reaksi (X)
x = Panjang Reaktor (Z)

𝑑𝑦 dX kCA0 (1 − X)(CB0 − CA0 X)


= = 0,25 π D2
𝑑𝑥 dZ FA0
𝑥0 = 𝑍0 = 0
𝑦0 = 𝑋0 = 0
∆𝑥 = ∆Z = 1 m
𝐷=1m

Dengan menggunakan Microsoft excel didapatkan hasil seperti yang


ditunjukkan pada Tabel A.7 sebagai berikut :
Tabel A.7 Hasil Perhitungan Integrasi Runge-Kutta
i Panjang (m) Konversi k1 k2 k3 k4
1 0 0 0,53922 0,28768 0,39527 0,19722
2 0,95 0,35 0,22757 0,15484 0,17657 0,12069
3 1,9 0,518 0,12483 0,09455 0,10151 0,07772
4 2,85 0,618 0,07871 0,06333 0,06620 0,05379
5 3,8 0,683 0,05412 0,04527 0,04666 0,03935
6 4,75 0,729 0,03948 0,03393 0,03468 0,03001
7 5,7 0,763 0,03007 0,02636 0,02680 0,02363
8 6,65 0,79 0,02366 0,02106 0,02134 0,01908
9 7,6 0,81 0,01910 0,01721 0,01739 0,01573
10 8,55 0,83 0,01574 0,01433 0,01445 0,01319
11 9,5 0,84 0,01320 0,01211 0,01220 0,01122
12 10,45 0,9 0,01123 0,01037 0,01043 0,00966
13 11,4 0,9 0,00966 0,00898 0,00903 0,00840

Berdasarkan integrasi yang telah dilakukan yang ditunjukkan oleh Tabel


A.7, Panjang reactor agar mencapai konversi 80% adalah 7,6 m. Grafik antara
panjang reaktor dan konversi reaksi dapat dilihat pada Gambar A.2.

Panjang VS Konversi
1
0,8
Konversi (X)

0,6
0,4
0,2
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26

Panjang Reaktor (m)


Panjang x Konversi

Gambar A.2 Grafik Hubungan Panjang Reaktor dan Konversi Reaksi


• Menghitung Tebal Reaktor dan Diameter Luar Reaktor (OD)
Tebal reaktor berdasarkan jurnal adalah 0,026 ft = 0,312 inch.
Berdasarkan standar (Brownell and Young, 1959) didapatkan
ID = 0,3125 inch = 0,007937 m = 0,002604 ft
Maka OD adalah
OD = ID + 2ts
= 39,995 inch
= 1,0158 m
= 3,3329 ft
• Menghitung Kemiringan Reaktor
1,77 . 𝐿 . √𝜃
𝑡= .𝐹
𝑃.𝐷.𝑛

P = 0,175

• Menghitung Volume Shell


Volume Shell = π x D x L x ts
= 0,18942 m3

• Menghitung Berat Reaktor


Berat Reaktor = Volume Shell x densitas
= 1483,162 kg

• Menghitung Berat Bahan


Berat Bahan = Laju alir x 3 jam
= 3633,767 kg
= 8012,245 lb

• Menghitung Berat Total


Berat Total = Berat Bahan + Berat Reaktor
= 3633,767 kg + 1483,162,kg
= 5116,929 kg
= 11282,8293 lb
• Menghitung Daya
N[18,85y .sin(B).w+0,1925DW+0,33W]
𝑏ℎ𝑝 = 100000

= 43,5330 hp

Dengan Efisiensi Motor 90%


Daya = 48,370 hp

Anda mungkin juga menyukai